Makalah
Oleh: Alpha - 7
Merly Annika. AS
M. Iqbal Banjariansyah
Salashati Julia
Kelas XII.7
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..1
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………….6
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………....7
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk menjelaskan pentingnya dokumen MSDS
untuk keselamatan kerja.
PEMBAHASAN
MSDS atau Material Safety Data Sheet adalah dokumen tentang satu bahan kimia
yang harus ada pada industri yang membuat, menyimpan, atau menggunakannya, dimana
dokumen tersebut berisi tentang bahan kimia tersebut. MSDS merupakan sumber informasi
yang sangat penting mengenai sifat – sifat bahaya bahan kimia yang digunakan, misalnya
sifat mudah terbakar, corrosive, mudah meledak. Sumber MSDS didapat dari produsen,
distributor atau suplier di mana kita membeli bahan kimia.
Terdapat 8 informasi penting yang termuat dalam sebuah dokumen MSDS. Informasi
tersebut meliputi:
Pada bagian ini disajikan informasi mengenai nama dagang dan sinonim dari
bahan kimia yang dimaksud. Termasuk di dalamnya adalah rumus molekul dan data
perusahaan pembuatnya beserta alamat dan nomor telepon penting yang dapat
dihubungi.
Sifat fisika dan kimia yang ditampilkan dalam MSDS antara lain warna dan bau,
titik didih, tekanan uap, densitas dan kelarutan.
d. Data potensi bahaya kebakaran dan ledakan (Fire and Explosion Hazard Data)
Bagian ini berisikan informasi mengenai potensi bahaya kebakaran dari bahan
kimia B3, serta hal-hal yang perlu diperhatikan manakala terjadi kebakaran. Informasi
tersebut diantaranya adalah flash point, Jenis pemadam kebakaran yang tepat dan
prosedur penanganan kebakaran.
e. Data potensi bahaya terhadap kesehatan (Health Hazard Data)
Bagian ini menjelaskan tentang tingkat reaktifitas suatu bahan kimia berbahaya
bila tercampur dengan bahan kimia lain, atau bila disimpan di dalam tempat yang tidak
sesuai.
g. Prosedur safety penanganan, tumpahan, kebocoran dan limbah (Precaution for Safety
Handling and Use)
Bagian ini berisikan informasi tentang peralatan yang tepat untuk digunakan dan
prosedur atau tata cara apabila terjadi tumpahan atau kebocoran. Selain itu, dijelaskan
pula mengenai tata cara pembuangan limbah bahan kimia berbahaya dan hal-hal yang
perlu diperhatikan selama penanganan dan penyimpanan.
Salah satu hal penting yang harus diketahui pada MSDS yakni simbol tanda bahaya
yang digunakan di MSDS. Pada MSDS tanda bahaya dikelompokkan menjadi 4 hal yakni
bahaya dari segi kesehatan,kemudahan terbakar, reakti#itas bahan dan bahaya khusus, dan
digunakan simbol belah ketupat yang terdiri dari 4 bagian seperti pada gambar:
Arti simbol di atas adalah:
Masing-masing bagian akan terisi dengan angka skore tertentu dengan nilai 0,1,2,3
atau 4 tergantung dari tingkat bahaya bahan kimia. Skore 0 mengindikasikan bahan kimia
tidak berbahaya, sedangkan skore 1 menunjukkan bahaya pada level rendah dan skore 4
menunjukkan bahan tersebut termasuk sangat berbahaya. Untuk MSDS yang dibuat dalam
file teks, maka tanda bahaya di atas dituliskan dalam bentuk 4 atau 3 angka berturutan.
Penulisan pada jenis MSDS ini adalah sebagai berikut:
Kode angka tersebut secara berturut-turut mengartikan tingkat bahaya dari segi
kesehatan,kemudahan terbakar, reaktivitas dan bahaya khusus lainnya. Adapun untuk
pengkodean resiko adalah sebagai berikut:
Dalam efek jangka pendek (Akut), menghirup uap asam menyebabkan iritasi pada
hidungdan tenggorokan serta mengganggu paru-paru. Cairan asam dapat menimbulkan luka
yang parahdan dapat menimbulkan kebutaan jika terkena mata. Dan dalam efek jangka
panjang (Kronis),menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada
hidung, tenggorokan dan paru-paru. H2S O4 memiliki:
Bila asam sulfat terhirup langsung maka hal yang harus dilakukan ialah membawa
korbanke tempat segar, dan segera lakukan pengobatan. Lalu, bila terkena mata, segera
dicuci dengan air bersih (hangat) dan mengalir selama 20 menit bawa ke dokter. Ketika
H2SO4 mengenai kulit secara langsung (terpapar langsung) maka harus langsung dicuci
dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit dan segera diobati.
Dan apabila tidak sengaja tertelan, harus segera diminumkan1-2 gelas air serta bawa
ke dokter bila perlu.Jika terjadi kebakaran karena kontak H2SO4 dengan logam maka
kebakaran dapat dipadamkan dengan bubuk kimia atau CO2. Kebakaran besar dipadamkan
dengan air tetapi harus hati-hati karena dapat menimbulkan panas (pemadaman dari jarak
jauh). Hindari kontak langsung dengan asam sulfat dengan menghirup uap atau kabut.
Bekerja dalam lemari asam atau dengan ventilasi yang baik.
Pengenceran dilakukan dengan menambah asam sedikit demi sedikit ke dalam air dan
bukan sebaliknya karena sangat eksotermik. H2SO4 harus disimpan dalam wadah yang
kuat di tempat berventilasi dan dingin, jauhkan dari air, zat organik mudah terbakar dan
logam. Sebaiknya tidak menyentuh tumpahan asam karena dapat merusak kulit atau
pakaian. Dapat merusak lantai. Netralkan tumpahan dengan larutan soda atau kapur,
sebelum disiram dengan air. Hati-hati terhadap tempat rendah karena uap lebih berat dari
udara. Gunakan alat pelindung diri dalam menangani tumpahan asam.
Alat-alat yang diperlukan untuk melindungi diri dari paparan H2SO4 ialah filter
penyerap asam atau respirator udara (untuk paru-paru), safety goggles dan pelindung muka
(untuk mata), Gloves (CPE, neoprene, PE), pakaian kerja (untuk kulit).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
http://chemcareasia.wordpress.com/2007/05/09/identifikasi-bahaya-bahan-kimia/
http://okleqs.wordpress.com/2008/12/02/1-asam-sulfat-h2so4/
http://industrikimia.com/tag/msds-asam-sulfathttp://siklus.lmb.its.ac.id/?p=254