Anda di halaman 1dari 17

MSDS

atau Lembar Data Keamanan Bahan merupakan dokumen yang penting untuk
menunjang keselamatan kerja di laboratorium. MSDS memberikan informasi mengenai
prosedur yang tepat untuk penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia
setelah digunakan di laboratorium. Pada umumnya, MSDS selalu disertai dalam setiap
pembelian bahan kimia. Setiap personil laboratorium yang akan menggunakan bahan
kimia, sebaiknya membaca MSDS bahan tersebut demi keamanan pekerjaan. MSDS
dari beberapa bahan kimia yang umumnya dipakai dalam praktikum atau penelitian
yang sederhana telah banyak tersedia di internet. Informasi yang diberikan dalam
MSDS terbagi dalam 16 bagian. Pembagian tersebut merupakan format standard dari
ANSI, yaitu sebagi berikut:

1. Bagian 1 memberikan informasi rinci mengenai nama, CAS number (no.


registrasi internasional), nama perusahaan yang mengeluarkan, dan nomor
kontak darurat. CAS number adalah nomor unik yang diberikan oleh ACS
(Chemical Abstracts Service) pada setiap bahan kimia yang sudah diketahui,
ditemukan, atau disintesis.
2. Bagian 2 menunjukan bahan berbahaya OSHA, dan mungkin meliputi bahan
kunci lainnya serta ambang batas.
3. Bagian 3 menunjukan pengaruh terhadap kesehatan.
4. Bagian 4 menyediakan ukuran pertolongan pertama yang perlu diberikan pada
paparan bahan kimia tersebut.
5. Bagian 5 menampilkan besarnya penanganan pemadam kebakaran yang perlu
diambil.
6. Bagian 6 menujukkan prosedur yang perlu diambil jika kecelakaan terhadap
bahan tersebut terjadi.
7. Bagian 7 menunjukkan informasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia.
Bagian tersebut merupakan bagian yang penting.
8. Bagian 8 memberikan garis besar batas regulator paparan bahan kimia,
biasanya nilai PEL maksimum.
9. Bagian 9 memberikan informasi sifat fisik dan kimia bahan.
10. Bagian 10 memberikan informasi kreaktifan dan kestabilan.
11. Bagian 11 memberikan informasi toksisitas akun dan kronis.
12. Bagian 12 menunjukkan baik ekotoksisitas dan bahaya bahan terhadap
lingkungan.
13. Bagian 13 menyediakan saran pembuangan bahan kimia.
14. Bagian 14 memberikan informasi pendistribusian yang dibutuhkan.
15. Bagian 15 menunjukan garis besar informasi regulatori, seperti kode bahaya.
16. Bagian 16 memberikan informasi mengenai label peringatan, tanggal penyiapan
atau revisi, serta pihak yang mengeluarkan MSDS.

 
Contoh MSDS:
Penjelasan kode bahaya pada
MSDS:

 Bahaya Kesehatan (Biru)


4 Berbahaya Dapat berakibat fatal pada paparan singkat/dekat. Perlu
perlengkapan perlindungan khusus.
3 Peringatan Korosif atau beracun. Hindari kontak dengan kulit atau terhirup.
2 Peringatan Dapat berbahaya jika terhirup atau terserap masuk.
1 Hati-Hati Dapat mengiritasi
0 Tidak ada bahaya kesehatan

 Kemudahan Terbakar (Merah)


4 Berbahaya Gas mudah terbakar atau cairan sangat mudah terbakar
3 Peringatan Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 100 0F (38 0C)
2 Hati-Hati Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 200 0F (950C)
1 Terbakar jika dipanaskan
0 Tidak terbakar

 Kerekreatifan (Kuning)
4 Berbahaya Bahan mudah meledak pada suhu ruang
3 Berbahaya Dapat meledak jika diguncang, dipanaskan wadah tertutup, atau
dicampur dengan air
2 Peringatan Tidak stabil atau bereaksi hebat dengan air
1 Hati-hati Dapat beraksi jika dipanaskan atau dicampur dengan air, tetapi tidak
meruah.
0 Stabil Tidak reaktif saat dicampur dengan air


Informasi Khusus (Putih)
W Reaktif terhadap air
OX Oksidator
Y

sumber: plp.ipb.ac.id
MSDS memiliki kepanjangan material safety data sheet atau secara
harfiah jika dalam bahasa indonesia adalah lembar data keselamatan
bahan (LDKB). Maksudnya adalah bahan dari dokumen tersebut berbahan
kimia. Jadi dokumen MSDS adalah dokumen yang menjadi sebuah data
informasi bahan kimia yang terkandung dalam suatu produk atau barang.
Meski kita tahu bahwa tidak semua bahan kimia itu berbahaya, namun
beberapa bahan memiliki sifat berbahaya lainnya jika tidak tertangani
dengan baik. Bahkan beberapa bahan kimia berbahaya bagi kesehatan
manusia. Maka cara untuk mengantisipasi bahaya yang mungkin terjadi
dari produk kia tersebut dokumen MSDS adalah salah satu kuncennya. 

Dokumen MSDS bukan hanya berisi informasi bahan kimia yang


terkandung dalam satu produk, namun juga informasi yang sangat
penting untuk keselamatan seperti bagaimana cara penanganan,
tindakan khusus, bahaya yang timbul dan lainnya. 

MSDS di Indonesia

Dokumen MSDS di dunia terdiri dari berbagai macam format dan


peraturan. Indonesia sendiri memiliki ketentuan dokumen MSDS yang
telah tertuang dalam peraturan No 87/M IND/PER/9/200 tentang SIstem
Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia  oleh
kementerian perindustrian. Peraturan yang telah tersusun oleh
kemenperin tersebut berdasarkan pada GHS (Globally Harmonized
System). GHS sendiri merupakan standar internasional dalam pembuatan
dokumen MSDS dunia. GHS menyediakan prinsip dasar dalam penetapan
program keselamatan dari bahan kimia untuk membuat MSDS juga
memiliki pendekatan universal dan sistematik untuk mendefinisikan
bahan kimia. Pendekatan universal dalam GHS membuat GHS menjadi
standar pembuatan MSDS dunia.

Tujuan MSDS

MSDS tersusun karena ada beberapa tujuan yaitu


1. Identifikasi produk dan pembuat
2. Bahaya terkait dengan bahaya fisik 
3. Pencegahan berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan
keadaan darurat. 
4. Respons yang sesuai dalam berbagai situasi misal (accident,
kebakaran, dan situasi pertolongan pertama)

Tujuan MSDS juga menjamin keselamatan penggunaan bahan kimia.


Selain itu juga ada pemenuhan terhadap regulasi, perlindungan terhadap
pekerja dan konsumen yang menggunakan alat untuk memberikan
edukasi dan komunikasi kepada pekerja terkait dengan bahaya yang ada.  

BACA JUGA: PENTING! DOKUMEN WAJIB YANG ANDA SIAPKAN UNTUK


SHIPPING
Kolom Informasi dalam Dokumen MSDS

Jika merujuk pada standar dalam membuat dokumen MSDS terdapat 16


poin kolom informasi yang terkandung dalam sebuah dokumen MSDS. 

 Product and Company identification

Poin ini berisikan data mengenai produk, pembuat serta nomor


perusahaan dibuat. Bagian ini juga mengidentifikasi zat kimia yang ada
dalam MSDS. 

 Identifikasi Bahaya

Bagian msds ini mengidentifikasi bahaya dari zat kimia yang juga
informasi peringatan yang sesuai dengan bahaya yang ada. informasi
peringatan yang sesuai dengan bahaya yang ada informasi yang perlu
dalam identifikasi bahaya adalah 

 Klasifikasi bahaya.
 kata peringatan.
 pernyataan bahaya.
 Piktogram (Data) sesuai dengan panduan GHS pernyataan
tindakan.
 deskripsi dari semua bahaya yang belum terklasifikasi.
 untuk sebuah campuran yang mengandung zat yang tak tentu dari
segi tingkat racunnya, sebuah pernyataan yang mendeskripsikan
seberapa banyak persentase dari zat tersebut.
 Komposisi

Bagian MSDS ini mengidentifikasi bahan yang terkandung dalam produk


termasuk zat aditif dan kotoran yang mungkin terkandung dalam zat
yang tersebut dalam MSDS. bagian ini juga mengandung informasi
terhadap zat, campuran dan semua zat kimia dimana menjadi
kerahasiaan dagang. 
1. Zat (Nama kimia, nama umum/sinonim, Nomor Chemical Abstract
Service (CAS) dan identifikasi unik yang lain)
2. Campuran (Informasi zat, nama kimia dan konsentrasinya dari
semua bahan yang terklasifikasi dalam bahaya yang memiliki konsentrasi
lebih dari batas konsentrasi atau memiliki bahaya kesehatan meskipun
konsentrasinya tidak hingga pada batas konsentrasi)
3. Trade Secret, Sebuah pernyataan yang memuat identitas spesifik
dari zat kimia atau persentase konsentrasi dari komposisi yang telah
memiliki rahasia dagang. 

 Tindakan Pertolongan Pertama

Bagian MSDS ini menjelaskan tentang perawatan awal yang harus


diberikan oleh petugas yang belum terlatih kepada individu yang telah
terpajan oleh zat kimia. 

 Penanganan Kebakaran

bagian MSDS ini menyediakan rekomendasi dalam penanganan api yang


disebabkan oleh zat kimia. 

 Tindakan pelepasan yang tak disengaja (Accidental release measure)

Bagian ini menyediakan rekomendasi terhadap respon yang sesuai


terhadap tumpahan kebocoran atau pelepasan, termasuk cara untuk
pembersihan guna mencegah paparan terhadap manusia, properti dan
lingkungan. Bagian ini mungkin juga menyinggung perbedaan
penanganan terhadap tumpahan besar atau kecil. 

 Penanganan dan Penyimpanan

Bagian MSDS ini menyediakan panduan untuk menangani dan


penyimpanan material secara aman. 

 Pengendalian pajanan/perlindungan personal


Bagian msds ini menunjukkan batas pajanan (exposure limit)
pengendalian teknik dan alat pelindung diri yang dapat berguna untuk
mengurangi pajanan terhadap pekerja. 

 Properti fisik dan kimia

Mengidentifikasi properti fisik dan kimia yang berhubungan dengan zat


atau campuran. MSDS mungkin saja tidak mengandung setiap hal yang
sama jika memang informasinya tak relevan atau tidak tersedia. 

 Stabilitas dan reaktivitas

Menjelaskan bahaya terkait dengan reaktivitas zat kimia dan informasi


terkait dengan stabilitas. 

 Informasi Toksikologis

Mencakup informasi toksikologis dan efek kesehatan yang


ditimbulkannya

 Informasi Ekologis

Menyediakan informasi untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari zat


kimia apakah mampu untuk diurai oleh lingkungan atau tidak. 

 Pembuangan Limbah

Berisi tentang panduan yang aman untuk proses pembuangan limbah. 

 Informasi Transportasi

Panduan untuk klasifikasi informasi untuk pengiriman  bahan kimia. 

 Informasi Regulasi
Mencakup dengan regulasi yang berkaitan dengan produk. Regulasi
tersebut bisa saja dari Kementerian Industri, Kementerian Tenaga Kerja,
Kementerian Lingkungan Hidup, atau badan nasional dan internasional
lain. 

 Informasi lain. 

Pembuat MSDS dapat meletakkan tanggal pembuatan msds, versi revisi


pembuatan msds dan perubahan perubahan yang terjadi dari versi
sebelumnya.

Cara mendapatkan MSDS

Dokumen MSDS dibuat oleh siapapun yang bekerja dengan produk yang
mengandung bahan kimia tersebut. Maka dari itu terkadang beberapa
perbedaan dalam pembuatan MSDS. Namun yang jelas 16 butir
komponen informasi harus tercantum dalam dokumen msds. Pembuatan
MSDS harus dilakukan dengan yang sudah ahli. Terkadang beberapa
produsen mengambil pelatihan pembuatan MSDS agar bisa membuat
dokumen penting ini. Pembuatan MSDS juga terkadang dilakukan oleh
pihak ketiga atau oleh jasa pembuatan dokumen msds. Pembuatan
MSDS juga bisa dilakukan oleh pihak ketiga atau jasa pembuatan
dokumen msds.

PENTINGNYA MSDS UNTUK KEGIATAN PENGIRIMAN

Meskipun kita tak tahu tidak semua barang yang mengandung kimia itu
berbahaya, namun tak ada salahnya kita melakukan tindakan
pencegahan. MSDS pengiriman  sebagai penjamin keselamatan dalam
menangani barang yang mengandung bahan kimia. MSDS pengiriman
tidak hanya sebagai persyaratan administratif. Melainkan untuk
keselamatan mulai dari pembuatan hingga proses pengiriman yang mana
banyak pihak yang terlibat, hingga proses pembuangan limbahnya. Oleh
karena itu MSDS pengiriman  sangat penting untuk menjaga keselamatan
semua pihak baik itu produsen atau pengirim barang.
 PRAHU-HUB  adalah Digital Logistic Platform  untuk memudahkan setiap
orang maupun perusahaan pengirim barang dalam
melakukan pengiriman  kargo melalui darat dan laut yang mudah, aman
dan murah.  Pengiriman   Tabung &  Dangerous Goods secara LCL & FCL 
melalui Prahu-Hub akan terjamin keamanannya, karena Prahu-Hub telah
menangani lebih dari 20 ribu pengiriman ke 272 destinasi seluruh
Indonesia. Prahu-Hub juga memiliki tenaga ahli yang sangat profesional
dalam bidangnya yang memastikan barang anda sampai pada tujuan
dalam kondisi baik. Dapatkan berbagai rute pengiriman cargo antar pulau
berikut jadwal dan harga yang transparan untuk selalu membantu
kelancaran bisnis Anda. Nikmati kemudahan segala kebutuhan
pengiriman barang atau kargo melalui moda darat dan laut melalui
aplikasi web kami yang terdukung oleh notifikasi!. Dengan Prahu-Hub
dapatkan penawaran menarik untuk biaya pengiriman ke setiap rute
domestik!

BLUE SHEET / TERPAL BIRU 6X10M

Anda mungkin juga menyukai