Anda di halaman 1dari 18

www.aimititi.netfirms.

com

titiriady@hotmail.com
KOMUNIKASI BAHAYA
Apa Komunikasi Bahaya itu ?

Komunikasi Bahaya adalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa suatu


benda atau area mengandung bahaya atau jenis bahaya tertentu.

Dengan adanya petunjuk terhadap bahaya tersebut maka setiap orang yang
akan melakukan pekerjaan dengan alat atau bahan berbahaya tersebut atau
bekerja pada area berbahaya tersebut dapat mengantisipasi dengan langkah-
langkah pencegahan atau preventif, seperti alat perlindungan diri yang
sesuai.

Apakah manfaat dalam penerapannya ?

Manfaat yang dapat dirasakan adalah:


• Memudahkan mengetahui kandungan bahaya dalam suatu bahan atau
area
• Penanganan bahan berbahaya tersebut dapat dilakukan dengan tepat
sesuai jenis bahan yang bersangkutan
• Penggunaan Alat Pelindung Diri yang sesuai
• Dapat dengan cepat mengetahui langkah-langkah pengobatan jika
terkena bahan.
• Penggunaan media pemadam yang sesuai dengan bahan .

Bagaimana cara mengkomunikasikan bahaya ?

Ada beberapa cara dalam komunikasi bahaya :


1. Lisan dengan cara training atau pemberitahuan, kelemahannya adalah
kurang efektif karena orang mudah lupa.
2. Tulisan, dapat berupa MSDS serta Poster
3. Visual, berupa Label, tanda, serta rambu.
Dalam tulisan ini yang dibahas lebih lanjut adalah MSDS dan Label yang
umu digunakan dalam industri kimia internasional.
Material Safety Data Sheets

Pendahuluan

Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah suatu informasi terperinciyang


disiapkan oleh produsen / manufaktur atau importer dari suatu bahan kimia
yang menjelaskan mengenai sifat fisika dan kimia, bahaya yang ada, batas
bahaya yang diperbolehkan, cara penanganan yang aman, serta pertolongan
pertama.

MSDS adalah suatu sumber informasi yang komprehensif yang dapat


dimanfaatkan oleh perusahaan serta karyawan yang bersangkutan dalam
menangani atau mengelola material tersebut. Pada umumnya informasi
mengenaim bahaya dan pencegahannya harus lebigh difokuskan.

HAK PEKERJA

1. Tempat kerja kita harus memiliki MSDS untuk setiap bahan


kimia berbahaya yang kita gunakan dalam pekerjaan kita.
2. MSDS yang ada harus bisa dibaca dengan mudah setia saat oleh
kita. Dengan kata lain jangan disimpan di laci terkunci atau
menggunakan bahasa asing..
3. Jika kita meminta MSDS pada perusahaan kita dan ternyata
tidak tersedia maka dalam waktu 1 hari kerja MSDS harus
tersedia .

KEWAJIBAN PERUSAHAAN

Perusahaan mempunyai kewajiban untuk melatih pekerjanya mengenai


bagaimana membaca suatu informasi dalam MSDS dan bagaimana cara
menggunakannya Selain itu perusahaan harus menjamin MSDS yang sesuai
dan lengkap sesuai dengan bahan kimia yang ada di tempat kerja mereka .
Bagian – Bagian Dalam MSDS

Informasi apa yang terdapat dalam MSDS?

• Informasi Perusahaan
• Kandungan Bahaya
• Data Fisik
• Data Bahaya Api dan Ledakan
• Data Bahaya Kesehatan
• Reaktivitas
• Prosedur kebocoran atau tumpahan
• Informasi pencegahan khusus
• Petunjuk khusus

MSDS secara standard internasional harus menggunakan bahasa Inggris dan


mengandung section-section sebagai berikut:

Section I. Indentitas Bahan (Chemical Identity )

• Nama Umum serta nama lain dan struktur kimia.


• Identitas dalam harus sama dengan identitas yang ada dalam label
pada kemasan bahan.

Section II. Kandungan bahaya (Hazardous Ingredients)

• Untuk bahan berbahaya campuran yang telah di tes sebagai satu


campuran yang berbahaya maka nama kandungannya komposisi
bahan yang diasosiasikan dengan bahaya harus tercantum.
• Jika bahan campuran belum di tes secara keseluruhan makan nama
bahan kandungan berbahaya dengan kadar 1% atau lebih
dicantumkan.
• Nama bahan yang karsinogen dan kadarnya yang lebih dari 0.1 %
harus tercantum..
• Semua komponen yang menghasilkan bahaya fisik dicantumkan..
• Semua bahan yang kadarnya dibawah 1% (0.1% untuk karsinogen )
harus dicantumkan jika kadar tersebut melebihi dari standard
Permissible Exposure Limit (PEL) atau Threshold Limit Value
(TLV) atau standard lain.

Section III. Karakteristik fisik dan kimia (Physical and Chemical Char.)

• Karakteristik fisik dan kimia yang terkandung dalam bahan tersebut


harus dicantumkan. Karakteristik tersebut anatara lain : boiling and
freezing points, density, vapor pressure, specific gravity, solubility,
volatility, and the warna dan bau. Karakteristik ini sangan penting
untuk desain alat yang aman pada tempat kerja.

Section IV. Data Bahaya Api dan Ledakan (Fire and Explosion Hazard
Data)

• Kandungan yang mengakibatkan bahaya api dicantumkan. Juga


keadaan yang memungkinkan timbulnya bahaya api serta ledakan
dicantumkan. Rekomendasi mengenai jenis Extinguisher dan jenis
pemadaman juga dicantumkan.

Section V. Data Reaktivitas (Reactivity Data)

• Sectionj ini menunjukkan informasi tentang bahan kimia lain yang


bereaksi dengan bahan ini yang dapat mengakibatkan bahaya.
Begitu juga jika terjadi reaksi dekomposisi.

Section VI. Bahaya bagi Kesehatan (Health Hazard)

• Bahaya akut yang dapat ditimbulkan, batasan swerta akibat yang


dapat diderita harus dicantumkan. Juga ditambahkan kegiatan medik
yang harus dilakukan untuk mengurangi akibat. Bahaya-bahaya
khusus seperti : carcinogens, corrosives, toxins, irritants, sensitizers,
mutagens, teratogens, dan efek terhadap organ (i.e., liver, system
saraf, darah, reproduksi, kulit, mata, paru, dll.).
• Ada tiga jalur bahan kimia masuk ke tubuh: pernafasan, kulit, dan
mulut.
• Dicantumkan pula standard bahaya serta level berdasarkan OSHA
PEL, the ACGIH TLV, dan batas standard lain yang
direkomendasikan..

Section VII. Petunjuk untuk pengelolaan dan penggunaan secara aman


(Precautions for Safe Handling and Use)

• Rekomendasi dari institusi kesehatan mengenai peringatan dan


prosedur dalam perbaikan alat serta saat pembersihan jika terjadi
tumpahan. Dapat pula dicantumkan cara pengelolaan limbahnya atau
peraturan daerah yang ada.

Section VIII. Kontrol (Control Measures)

• Pada section ini terdiri dari engineering control, prosedur penangan


secara aman, serta alat pencegahan . Informasi ini menjelaskan
penggunaan goggles, gloves, body suits, respirators, and face shields
dalam penanganan bahan.

Material Safety Data Sheet Checklist

Jika anda bekerja dalam suatu laboratorium atau situasi lain dimana anda
menciptakan suatu larutan kimia anda sendiri maka anda dapat membuat
MSDS anda sendiri menegenai produk yang diciptakan.

Anda harus dapat menjamin bahwa setiap MSDS yang dibuat harus
mengandung informasi – informasi berikut ini :

Identitas produk atau bahan kimia yang digunakan dalam label.

Nama dan Alamat Perusahaan

Nama Kandungan berbahaya.

Nama, alamat dan No. Telp untuk infornasi darurat dan bahaya.
Tanggal Penyiapan atau revisi.

Karakteristik fisik dan kimia untuk bahan berbahaya.

Bahaya Fisik, termasuk bahaya api, ledakan dan reaktivitas.

Bahaya bagi kesehatan yang telah diketahui.

OSHA permissible exposure limit (PEL), ACGIH threshold limit


value (TLV) atau batas bahaya lainnya.

Prosedur darurat dan pertolongan pertama.

Apakah OSHA, NTP or IARC mencantumkan sebagai suatu


carcinogen.

Petunjuk untuk penanganan yang aman.

Alat pengendalian seperti work practices, hygienic practices or


personal protective equipment yang dibutuhkan.

Jalur bahan kimia masuk tubuh.

Prosedur untuk menangani tumpahan, kebocoran dan pembersihan.


LABELLING AND MARKING SYSTEM

Selalu baca
label pada
produk yang
kita gunakan

Pada label tersebut akan banyak informasi yang anda harus tahu dalam
penggunaan produk tersebut secara aman.

Dalam Industri ada beberapa labeling dan marking system yang biasa
digunakan secara internasional, antara lain yang Akan dijelaskan
adalah:

• Hazardous Materials Information System (HMIS) labels


• National Fire Protection Association (NFPA) diamonds
• Uniform Laboratory Hazard Signage (ULHS) sistem

NFPA dan HMIS merupakan suatu sistem pewarnaan sebagai kode dan
sistem peringkat dalam menentukan tingkat bahaya dan dampaknya.
Sedangkan ULHS sistem menggunakan symbols piktograf (symbol yang
berupa gambar dan tulisan).
NFPA Diamonds

NFPA memperkenal sistem labeling yang dikenal sebagai NFPA Diamond


atau NFPA Intan, karena bentuk label yang digunakan merupakan belah
ketupat yang menyerupai intan. Dalam diamond tersebut terdapat
pembagian 4 wilayah dengan 4 warna yang berbeda. Warna dan artinya
antara lain:

Biru = Bahaya Kesehatan


Merah = Bahaya Apa
Kuning = Reaktivitas
Putih = Informasi Khusus Mengenai Bahaya

Suatu rating angka juga ditunjukkan pada warna biru merah dan kuning.
Rating atau daftar peringkat ini menunjukkan tingkat dampak bhaya yang
dihasilkan. Angka ”0” menunjukkan barang tidak berbahaya sedangkan
angka “4” menunjukkan bahaya yang paling parah.

Label ini dapat digunakan sebagai penanda tempat penampung atau area
bahaya seperti gudang, tangki, reaktor dsb.

Berikut disajikan suatu petunjuk ringkas mengenai kode pewarnaan


dan peringkat bnahaya dalam NFPA Diamond .
HMIS Label

Sistem yang digunakan oleh HMIS label mempunyai persamaan prinsip


dengan NFPA diamond. Biru menunjukkan bahaya kesehatan, Merah
menunjukkan bahaya api, Kuning menunjukkan bahaya reaktivitas dan Putih
menunjukkan informasi khusus seperti Alat Pelindung Personal yang harus
dipakai. Sistem in juga menggunakan peratingan 0-4 untuk menunjukkan
tinkat bahaya yang dimiliki.

Label ini direkomendasikan untuk digunakan pada tempat penampung


seperti botol, kaleng, jirigen, serta drum. Meski pihak pembuat telah
mempunyai label sendiri, label ini dianjurkan untuk digunakan di semua
tempat penampung yang berada dilokasi kerja sebagai standard label.

Perlu diingat menggunakan tempat penampung tanpa label sangat


berbahaya!

HMIS label sangat umum digunakan dalam industri dan banyak organisasi
HSE.

HMIS Label
Rating dalam HMIS

KESEHATAN

4
Kematian: Walaupun hanya sedikit terkena bahan ini dapat menyebabkan
ancaman kematian. Hanya baju khusus untuk perlindungan bahan ini yang
boleh dipakai.

3
Sangat Berbahaya : Luka atau akibat serius dapat diakibatkan jika terkena
bahan ini. Lindungi seluruh permukaan tubuh dari bahan ini. Alat
perlindungan yang lengkap harus digunakan (Baju safety, glove, face shield,
dan safety boot).

2
Berbahaya: Terkena bahan ini akan menyebabkan bahaya kesehatan.
Gunakan alat perlindungan yang sesuai.

1
Sedikit Bahaya: Mengakibatkan iritasi atau luka jika terkena bahan ini.
Gunakan alat perlindungan yang sesuai.

0
Tidak berbahaya: Terkena bahan ini tidak berbahaya bagi kesehatan.

KEBAKARAN (BAHAYA API)

4
Flash Point dibawah 73ºF dan Boiling Point dibawah 100ºF: bahan ini
sangat mudah terbakar, menguap, dan meledak tergantung dari kondisinya.
Kehati-hatian total dan sangat mendalam harus dilakukan dalam menangani
dan menyimpan bahan ini.

3
Flash Point dibawah 100ºF: Dapat terbakar, menguap, dan meledak dibawah
temperatur normal. Diperlukan latihan dan training kehati-hatian dalam
menangani bahan ini.

2
Flash Point dibawah 200ºF: Sedikit pemanasan dapat menyebakan
timbulnya nyala api. Prosedur kehatia-hatian harus ada bagi pekerja yang
menangani.

1
Flash Point diatas 200ºF: Agar terbakar diperlukan pemanasan awal.
Sebagian besar material solid yang dapat terbakar berada pada bagian ini.

0
Tidak dapat terbakar

REAKTIVITAS

4
Mudah Meledak: Bahan mempunyai kemampuan dapat meledak pada
temperatur dan tekanan normal. Evakuasi area jika lokasi terkena panas atau
api.

3
Peledak: Bahan yang dapat meledak jika mendapat tindakan awal sepert
panas, tekanan, atau air. Pengawasan dari balik pelindung atau dinding tahan
ledakan.

2
Tidak Stabil: Dapat berubah menjadi bahan kimia berbahaya lain dalam
kondisi normal atau tertentu. Mengakibatkan bahaya atau ledakan jika
bercampur dengan air. Pengawasan dari jarak jauh

1
Agak Stabil: Bahan dapat menjadi tidak stabil jika pada kondisi tekanan atau
temperatur yang meningkat atau bereaksi dengan air. Penanganan dengan
kehati-hatian.

0
Stabil: Bahandalam kondisi stabil jika mengalami panas, penekanan, atau
bereaksi dengan air.
Uniform Laboratory Hazard Signage

Suatu laboratorium harus dilengkapi dengan tanda yang berupa


pictograph simbol untuk memperingatkan pekerja, pengunjung
atau petugas penolong darurat tentang pencegahan apa yang harus
dilakukan sebelum memasuki ruangan laboratorium yang sesuai
dengan bahaya yang ada di dalam laboratorium tersebut.

Beberapa Pictograf lain yang dapat digunakan


adalah;

Sistem Label yang juga biasa kita gunakan di


Indonesia :
References :
• Oklahoma University State, http://www.pp.okstate.edu/ehs
• OHSA, http://www.ohsa.gov/

Anda mungkin juga menyukai