Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 14 :

Dian Hartiningrum
Wildan Dwi Prasetyo

HAZARD
COMMUNICATION
Hazard Communication

Komunikasi bahaya atau hazard Suatu bahan berbahaya adalah suatu bahan kimia
yang mengandung bahaya fisik
communication adalah suatu cara untuk
menunjukkan bahwa suatu benda atau atau bahaya terhadap kesehatan.
area mengandung bahaya atau jenis
bahaya tertentu. Bahaya fisik :
 Cairan yang dapat terbakar (Combustible
Liquids)
 Gas bertekanan (Compressed Gas)
 Eksplosif (Explosive)
 Cairan yang mudah terbakar (Flammable
Liquids)
 Bahan Pengoksidasi (Oxidizer)

2
Sedangkan Bahaya terhadap Kesehatan adalah bahan kimia yang
mempunyai efek terhadap kesehatan, baik bersifat akut atau kronis,
yaitu segala sesuatu yang dapat merusak mata, paru-paru, kulit atau
selaput membran.

Secara umum, untuk memudahkan mengingat bahwa bahan berbahaya


itu terutama adalah :

 Mudah terbakar (Flammable), contohnya solvent pembersih, bahan


bakar,tiner.
 Korosif (corrosive), contohnya asam.
 Reaktif (reactive), contohnya eksplosif.
 Toksik (Toxic), contohnya logam-logam berat, pestisida

3
Prinsip Dasar Pengelolaan Bahan Berbahaya

Terdapat tiga prinsip kunci dalam pengelolaan bahan berbahaya, yaitu :

1. Menghindari penggunaan bahan berbahaya bila mungkin (diskontinu


proses, substitusi).
2. Meminimisasi potensial keterpaparan (disain dan tataletak, isolasi,


ventilasi, metoda basah, good housekeeping dan pemeliharaan)
3. Mengikuti prosedur tertulis untuk mengeluarkan, menggunakan,
menyimpan dan membuang bahan berbahaya (Otorisai penggunaan
bahan berbahaya, pengunaan alat pelindung diri, pembatasan waktu
lamanya terpapar, dan kebersihan perorangan)

4
Manfaat Penerapan Hazard Communication

 Memudahkan mengetahui kandungan bahaya dalam suatu bahan atau area


 Penanganan bahan berbahaya tersebut dapat dilakukan dengan tepat sesuai
jenis bahan yang bersangkutan
 Penggunaan Alat Pelindung Diri yang sesuai
 Dapat dengan cepat mengetahui langkah-langkah pengobatan jika terkena
bahan.
 Penggunaan media pemadam yang sesuai dengan bahan .

5
Cara Mengkomunikasikan Bahaya

Ada beberapa cara dalam komunikasi bahaya, diantaranya


yaitu :

 Lisan dengan cara training atau pemberitahuan,


kelemahannya adalah kurang efektif karena orang mudah
lupa.
 Tulisan, dapat berupa MSDS serta Poster.
 Visual, berupa Label, tanda, serta rambu

6
Bagaimana cara menggunakan MSDS (Material
Safety Data Sheet)

MSDS adalah suatu sumber informasi yang komprehensif yang dapat


dimanfaatkan oleh perusahaan serta karyawan yang bersangkutan dalam
menangani atau mengelola material tersebut.

7
Informasi yang terdapat di dalam MSDS, yaitu:  

 Bahaya fisik. Pada bagian ini terdapat informasi mengenai bahaya


potensial kebakaran, peledakan dan reaktivitas.

 Bahaya Kesehatan. Informasi mengenai bahaya kesehatan mencakup


tandatanda dan gejala terpapar dan kondisi secara medis yang
umumnya terjadi.

 Route utama masuknya ke dalam tubuh. Route khas masuknya bahan


kimia karena terhirup (inhalation), termakan (ingestion), kontak dengan
kulit (skin contact) dan penyerapan melalui kulit (skin absorption).

 Ambang Batas Keterpaparan (Exposure Limits). Nilai ambang batas


yang diperbolehkan.
8
 Karsinogenitas. MSDS harus menyatakan apakah bahan kimia telah ditetapkan
sebagai bahan potensial penyebab kanker oleh institusi berwenang. Peringatan
untuk penanganan dan penggunaan secara aman. Hal ini mencakup peringatan-
peringatan yang umumnya diperlukan seperti praktek secara hygienis, peralatan
yang diperlukan sewaktu perawatan yang terkontaminasi, dan prosedur untuk
pembersihan tumpahan.

 Perangkat Pengendalian. Hal ini mencakup pengendalian


secara rekayasa,
 prosedur kerja atau peralatan pelindung diri.
 9) Emergency and First Aid Procedures.
 Nama, Alamat, dan Nomor Telepon. Hal ini diperlukan bagi pabrik, importir,
pengusaha atau pihak lain yang bertanggung jawab menyiapkan dan
pendistribusian MSDS. Informasi ini diperlukan bilamana pemakai
memerlukan informasi tambahan mengenai bahan kimia berbahaya dan
prosedur darurat.

9
Bagaimana menggunakan Label

Semua label memuat peringatan dasar. Namun ada pula yang


memuat peringatan peringatan lebih detail. Jika terdapat
pertanyaan menyangkut bahan berbahaya setelah membaca
labelnya, anda dapat mengecek MSDS untuk bahan tersebut.
Peringatan Dasar. Label pada kontainer memuat nama bahan
kimia, bahan baku, nama dan alamat pabrik. Label juga memuat
peringatan bahaya, seperti “jauhkan bahan dari api” atau “hindari
kontak dengan kulit”.

10
Tips Bekerja dengan Bahan Berbahaya

Beberapa hal yang harus dilakukan :

 Bacalah label dan MSDS


 Jagalah kebersihan
 Pakailah alat pelindung diri yang benar
 ikuti Peraturan Keselamatan Kerja
 Ikuti instruksi yang ada pada label/MSDS
 Periksa ventilasi
 Jauhkan gas yang bertekanan, barang mudah terbakar/meledak.
 Periksa tempat dan barang lain dalam keadaan aman
 Ikuti pelatihan dengan semestinya.

11
Beberapa hal jangan dilakukan

 Meninggalkan tempat bahan kimia dalam keadaan terbuka.


 Menyedot/mengalirkan dengan mulut.
 Mendeteksi dengan menghisap.
 Mencampur bahan kimia tanpa mengetahui bahayanya.
 Menuang air ke zat asam.
 Merokok, makan atau minum di sekitar bahan kimia.
 Menyimpan bahan kimia dengan yang lain tanpa memeriksa MSDS.
 Tidak mengikuti prosedur dengan semestinya

12

Anda mungkin juga menyukai