Anda di halaman 1dari 14

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Kelompok 1 :
Miftahul Hasanah (2019031068)
Resa Octaviani Putri (2019031097)
Shohwah Salsabillah (2019031109)
Undang-undang No.1 tahun 1970

• Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberikan alat-alat


Dasar Hukum perlindungan diri pada para pekerja
• Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan
Alat Pelindung menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja

Diri (APD) baru tentang APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan
• Pasal 12butir b : Dengan peraturan perundangan
diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk
memakai APD yang diwajibkan
• Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyedikan
secara cuma-cuma Alat Perlindungan Diri yang
diwajibkan pada pekerja dan orang lain yang
memasuki tempat kerja.
Pasal 2 ayat (1) menyebutkan pengusaha wajib
menyediakan Alat Perlindungan Diri bagi
pekerja/buruh ditempat kerja.
PERATURAN MENTERI TENAGA Pasal 5 menyebutkan pengusaha atau pengurus
KERJA DAN TRANSMIGRASI
wajib mengumumkan secara tertulis dan
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
memasang rambu-rambu mengenai kewajiban
PER.08/MEN/VII/2010
penggunaan Alat Perlindungan Diri ditempat kerja.
TENTANG
Pasal 6 ayat (1) menyebutkan pekerja/buruh dan
ALAT PELINDUNG DIRI
orang lain yang memasuki tempat kerja wajib
memakai atau menggunakan APD sesyai dengan
potensi bahaya dan risiko
Pasal 7 ayat (1) menyebutkan pengusaha atau
pengurus wajib melaksanakan manajemen Alat
Perlindungan Diri di tempat kerja
Pengertian APD adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang
yang fungsinya mengisolasi sebagian
atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja.

APD Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan


harus sesuai dengan potensi bahaya dan
resiko pekerjaannya sehingga efektif
melindungi pekerja sebagai penggunanya.
Tujuan
Menggunakan • Melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering) dan administratif
tidak dapat dilakukan dengan baik.
• Melindungi tubuh dari bahaya pekerjaan

APD
yang dapat mengakibatkan penyakit atau
kecelakaan kerja
• Meningkatkan efektivitas dan produktivitas
kerja
• Menciptakan lingkungan kerja yang aman
Jenis-jenis APD
Sesuai Pasal 3, APD diklasifikasikan menjadi sembilan jenis,
yaitu :
1. Alat Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi
kepala.Contohnya :
• Helm pengaman (safety helmet)
• Topi atau tudung kepala
• Penutup atau pengaman rambut

2. Alat Pelindung Mata dan Muka


Alat pelindung mata dan muka berfungsi untuk melindungi
mata dan muka dari paparan bahaya. Contoh:
• Kacamata pengaman (spectacles)
• Goggles
• Tameng muka (face shield)
• Masker selam
Jenis-jenis APD

3. Alat Pelindung Telinga


Alat pelindung telinga berfungsi untuk melindungi
alat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan.
Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat
telinga (ear plug) dan penutup telinga (ear muff).

4. Alat Pelindung Pernapasan


Alat pelindung pernapasan berfungsi untuk
melindungi organ pernapasan.Contoh:
• Masker,Respirator,Katrit,Kanister,Re-
breather,Airline respirator,Tangki selam dan
regulator .
Jenis-jenis APD
5. Alat Pelindung Tangan
Pelindung tangan (sarung tangan) berfungsi untuk
melindungi tangan dan jari-jari tangan. Jenis pelindung
tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari logam,
kulit, kain kanvas, kain atau kain dengan pelapis, karet,
dan sarung tangan yang tahan bahan kimia.

6. Alat Pelindung Kaki


Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki .
Jenis pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada
pekerjaan peleburan, pengecoran logam, industri,
konstruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya
peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau
licin, bahan kimia dan jasad renik, bahaya binatang dan
lain-lain.
Jenis-jenis APD
7. Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh bagian
badan dari bahaya. Contoh :Rompi (vests),Celemek (apron/coveralls),Jaket dan Jas
Laboratorium.

8. Alat Pelindung Jatuh Perorangan


Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak
masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada
posisi kerja yang diinginkan.
Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari:
• Sabuk pengaman tubuh (harness)
• Karabiner
• Tali koneksi (lanyard)
• Tali pengaman (safety rope)
• Alat penjepit tali (rope clamp)
• Alat penurun (decender)
• Alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester).
Jenis-jenis APD

9.Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang
bekerja di atas air atau di permukaan air agar terhindar
dari bahaya tenggelam .Jenis pelampung terdiri dari:
• Jaket keselamatan (life jacket)
• Rompi keselamatan (life vest)
• Rompi pengatur keterapungan
APD
Sesuai Pasal 5 dalam Permenakertrans No.8
Tahun 2010, pengusaha atau pengurus wajib
mengumumkan secara tertulis dan memasang
rambu-rambu mengenai kewajiban
penggunaan APD di tempat kerja.

Sementara sesuai Pasal 7, pengusaha atau


pengurus wajib melaksanakan manajemen
APD di tempat kerja. Manajemen APD
tersebut meliputi:
• Identifikasi kebutuhan dan syarat APD
Manajemen APD • Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis
bahaya dan kebutuhan/kenyamanan
Di Tempat Kerja pekerja/buruh
• Pelatihan
• Penggunaan, perawatan, dan penyimpanan
• Penatalaksanaan pembuangan atau
pemusnahan
• Pembinaan
• Inspeksi
• Evaluasi dan pelaporan.
Manfaat • Untuk melindungi seluruh/sebagian
tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.

APD
• Mengurangi resiko akibat kecelakaan kerja
• Tenaga kerjadapat bekerja dengan
perasaan lebih aman untuk terhindar dari
bahaya-bahaya kerja
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai