Anda di halaman 1dari 17

PENGENALAN BAHAN KIMIA

22395/ANGGIT PRAMUDITA/SMH

ABSTRAK

Kegiatan praktikum harus dilakukan secara baik dan benar. Oleh sebab itu
dianjurkan untuk menggunakan alat – alat dan bahan yang benar untuk dan untuk
memperhatikan keslamatan kita dalam melakukan praktikum. Ikuti prosedur praktikum
dengan baik karena dengan melakukan prosedur yang benar akan menghasilkan hasil
yang maksimal. Alat dan bahan juga harus di perhatikan dengan teliti. Alat laboraturium
merupakan alat yang akan membantu dan memfsilitasi dalam kegiatan praktikum. Alat
juga digunakan dengan sebaik mungkin untuk menghindari adanya kecelakaan saat
melakukan praktikum. Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui bahwa bahan-
bahan dalam laboraturium itu apa saja yang dapat meledak, mengetahui titik didihnya,
bahan itu teroksidasi atau tidaknya, bersifat radioaktif atau tidak, dan banyak lagi. Dalam
praktikum ini juga para praktikan dapat menjadi lebih paham tentang pengenalan bahan-
bahan kimia dan penggunaan alat Bahan kimia merupakan suatu zat atau senyawa yang
dapat berbentuk gas, padat, maupun cair. Bahan-bahan tersebut mempunyai label-label
berbeda karena tingkatan bahaya dari bahan-bahan tersebut. Dengan label-label tersebut
kita dapat mengetahui apa bahaya bahan tersebut, dan bagaimana kita melakukan
pertolongan pertama jika kita atau seorang pratikan atau siapapun terpapar oleh bahan-
bahan kimia yang berbahaya tersebut.

Kata kunci : alat laboraturium, bahan kimia, praktikum, alat, dan bahan, bahaya,

1. PENDAHULUAN
Laboratorium adalah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan percobaan,
pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains.
Laboratorium bisa berupa ruangan yang tertutup seperti kamar atau ruangan terbuka
seperti kebun dan lain-lain. Sedangkan laboratorium kimia adalah suatu ruanagn
yang mana di dalamnya melakukan kegiatan pengujian zat – zat kimia secara
kuantitatif maupun kualitatif. Bekerja di dalam laboratorium harus memiliki dasar
akan pengetahuan bahan kimia karena bahan kimia memiliki sifat yang berbeda dan
membutuhkan penanganan tertentu. Sifat bahan kimia umumnya ada yang
berbahaya, korosif, mengiritasi,beracun, dapat merusak lingkungan dan mudah
terbakar. Dengan begitu pengetahuan akan bahaya bahan kimia ini sangat diperlukan
untuk mencegah timbulnya bahaya baik terhadap kesehatan maupun menimbulkan
bahaya kecelakaan lainnya. Untuk menghindari hal tersebut hendaknya setiap orang
yang terlibat dalam kegiatan di dalam laboratorium kimia harus memahami tentang
kesehatan dan keselamatan kerja
Setelah mengetahui tentang hal diatas, setiap orang yang akan memulai bekerja di
dalam laboratorium juga memerlukan pemahaman lainnya yaitu tentang jenis – jenis
bahan kimia yang memiliki sifat – sifat tertentu. Untuk mengetahui karakteristik dan
keamanan dari suatu bahan kimia dapat tercantum di dalam Material Safety Data
Sheet (MSDS). Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah dokumen khusus yang
berisi informasi mengenai sifat – sifat zat kimia, hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan zat kimia, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan
pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam bekerja dengan bahan kimia seperti berikut, menghindari kontak langsung
dengan bahan kimia, menghindari menghirup langsung dengan bahan kimia, jangan
mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus (cukup dengan
mengkibaskan ke arah hidung), dan berhati-hati kontak dengan bahan kimia karena
dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih dan gatal). Karena
dalam bahan kimia dapat dibedakan menjadi 3 jenis seperti padat, cair, dan gas. Dari
jenis – jenis bahan kimia tersebut dapat terlihat bahwa cara penanganan di setiap
jenis juga memerlukan perhatian khusus juga dan tidak hanya itu jenis bahan kimia
juga memerlukan cara pemindahan dan pengambilan bahan kimia yang benar dan
tepat.[12]

Pada acara praktikum ini berisi tentang pengenalan tentang bahan-bahan kimia
yang akan dijumpai dalam laboraturium. Para praktikan harus memperhatikan bahan-
bahan kimia agar tidak terjadi hal-hal buruk yang terjadi. Para praktikan juga harus
memperhatikan keselamatan diri sendiri dengan mengetahui secara mendalam tentang
bahan-bahan kimia ini pasti akan mengetahui juga titik bahaya setiap bahan kimia
yang ada. Dalam praktikum ada beberapa bahan yang akan digunakan. Dalam
pratikum ini bertujuan agar mengetahui titik didih bahan, keadaan ledak bahan, sifat
oksidasi bahan, tingkat racun bahan, potensi karsinogen bahan, berbahayanya bahan
bagi lingkungan, potensi bahan untuk terbakar, sifat korosi bahan, sifat radioaktif
bahan, cara penyimpanan bahan dan cara menolong korban yang terpapar bahan
kimia tersebut.
2. MATERIAL DAN METODE
2.1. Material
Material yang dibutuhkan yaitu : MSDS dari Crude Palm Oil, MSDS dari Limestone
(CaCO3), MSDS dari Hydrazine, MSDS dari Red Palm Oil, MSDS dari Ammonium
Nitrate (NH4NO3), MSDS dari Asam Sulfat (H2SO4), MSDS dari Asam Klorida (HCl)

2.2. Alat/Instrumen
Dalam masa pandemic virus covid-19, karena praktek “PENGENALAN
BAHAN KIMIA’ dilakukan menggunakan metode bedah pustaka maka alat
yang digunakan hanya laptop dan alat tulis.
2.3. Prosedur Kerja
Prosedur pengerjaan dalam pembuatan laporan acara I dengan metoda bedah
pustaka adalah sebagi berikut.

Menyiapkan alat dan


Menyusun laporan
bahan

Mengamati bahan kimia


Mengelompokan bahan -
dan mencaridari internet
bahan yang berbahaya
mengenai MSDS dari
dan beracun
bahan kimia

Mencatat bagian - bagian Memahami sifat- sifat


penting yang ada di bahan kimia

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari pengamatan yang sudah dilakukan, dapat diambil hasil datanya sebagai berikut :

1. Crude Plam Oil

Gambar 3.B Limestone


CPO adalah barang yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. CPO dapat
digunakan sebagai minyak goreng, lemak nabati untuk susu dan es krim, bahan dasar
sabun atau industri kosmetik, bahkan untuk bahan bakar alternatif [2].Indonesia
merupakan negara yang cukup dikenal sebagai negara pengekspor Crude Palm Oil (CPO)
terbesar didunia. Pada tahun 2016 [2].
pernyataan Hasil Pengamatan (OC)
a. Titik didih 383
b. Mudah meledak, dalam Mudah meledak,
kondisi apa
c. Dapat teroksidasi atau tidak
d. Beracun atau tidak, LD50

e. Berpotensi karsinogen
f. Berbahaya bagi lingkungan
atau tidak
g. Mudah terbakar, pada suhu
berapa
h. Menyebabkan korosi

i. Radioaktif
j. Cara penyimpanan
k. Pertolongan pertama ketika
bahan terkena bagian tubuh

2. Limestone (CaCO3)

Gambar 3.B Limestone


Batu kapur merupakan merupakan bagian dari batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
non- klastik yang tebentuk dari proses kimia atau proses biologi. Batu kapur disebut juga
batu gamping atau limestone. Kandungan utama batu kapur adalah mineral kalsium
karnonat (CaCO3) yang terjadi akibat proses kimia dan atau organik [3].

pernyataan Hasil Pengamatan (OC)


a. Titik didih 2850
b. Mudah meledak, dalam Tidak mudah meledak
kondisi apa
c. Dapat teroksidasi atau tidak Iya
d. Beracun atau tidak, LD50

e. Berpotensi karsinogen Informasi tidak tersedia


f. Berbahaya bagi lingkungan
atau tidak
g. Mudah terbakar, pada suhu Tidak mudah terbakar
berapa
h. Menyebabkan korosi

i. Radioaktif
j. Cara penyimpanan Simpan di tempat tertutup dan rapat,
dan tempat yang kering.
k. Pertolongan pertama ketika 1. Jika terhirup, berusalah mencari
bahan terkena bagian tubuh udara yang segar
2. Bila terjadi kontak pada kulit,
lepas semua pakaian atau sepatu
atau barang-barang yang talah
terkontaminasi kemudian cuci
menggunakan air yang mengalir
atau di pancuran air.
3. Jika terkena dengan mata,
bilaslah dengan menggunakan
air yang banyak kemudian lepas
kotan, dan hubungi dokter.
4. Setelah tertelan, beri minum
kepada korban, jika merasa
tidak enak atau tidak sehat
cepatlah konsultasikan kepada
dokter
3. Hydrazine

Gambar 3.C Hydrazine

Penggunaan hidrazin hidrat sebagai bahan pemantap mempunyai keuntungan lain,


yaitu tingkat korosi yang lebih rendah dibandingkan HNS (hidroksilamin netral sulfat)
yang sudah umum digunakan. HNS termasuk bahan kimia yang bersifat korosi terhadap
baja karbon dengan kategori ketahanan korosi mulai dari buruk sampai cukup [4].

pernyataan Hasil Pengamatan (OC)


a. Titik didih 114
b. Mudah meledak, dalam Iya, jika kena zat pengoksidasi
kondisi apa
c. Dapat teroksidasi atau tidak Tidak
d. Beracun atau tidak, LD50 Beracun, 55 – 190 mg/kg
e. Berpotensi karsinogen Iya
f. Berbahaya bagi lingkungan Berbahaya
atau tidak
g. Mudah terbakar, pada suhu Mudah terbakar, pada suhu minimal
berapa 270 oC mudah terbakar sendiri.
h. Menyebabkan korosi
i. Radioaktif Tidak
j. Cara penyimpanan Simpan diluar atau dalam gedung
yang terpisah, pisahkan dari bahan
yang tidak boleh dicampurkan seperti
asam, bahan oksidator, dan oksida
logam.
k. Pertolongan pertama ketika 1. Jika terhirup, jauhkan korban
bahan terkena bagian tubuh dari paparan, kemudian
gunakan peralatan sejenis
untuk melakukan nafas buatan
kemudian baringkan korban
biarkan berisirahat dan bawa
ke rumahsakit.
2. Jika tertelan jangan rangsang
koroban untuk muntah atau
jangan berikan korban minum.
Jika muntah usahakan kepala
lebih rendak dari pinggul.
3. Jika terkena mata, basuh masta
segera dengan air yang
banyak, atau menggunakan
larutan garam fisiologis,
sambil sesekali membuka
kelopak mata bagian atas dan
bawah hingga tidak ada bahan
kimia yang tertinggal.
4. Jika terkena kulit, lepas baju,
perhiasan dan sepatu yang
terkontaminasi. Kemudian
cuci semua dengan
menggunakansabun yang
banyak hingga tidak ada bahan
kmia yang tertinggal.

4. Red Palm Oil

Gambar 3.D Red Palm Oil

Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki potensi ekonomi yang
relatif besar. Di Indonesia, kelapa sawit lebih banyak dikenal sebagai bahan baku CPO
(Crude Palm Oil) yang kemudian diolah menjadi minyak goreng sawit atau menjadi
minyak sawit merah (MSM). MSM mengandung komponen minor yang memiliki nilai
nutrisi tinggi seperti senyawa karotenoid dan vitamin E (alphatokoferol dan tokotrienol)
dalam jumlah yang sangat tinggi, yaitu masing-masing 500 ppm dan 600-1000 ppm
(Susilawati dkk, 1997). Selain itu, kandungan karoten yang tinggi memberikan warna
merah cerah pada produk MSM juga memiliki kandungan gizi, sehingga produk tersebut
sangat populer sebagai minyak untuk kesehatan [5]. , MSM merupakan minyak sawit
yang diproses secara minimal, sehingga secara alami mengandung tokoferol dan
tokotrienol (konstituen dari vitamin E), serta karotenoid (provitamin A) yang
memberikan warna merah pada minyak tersebut. Karotenoid kelompok alfa dan beta
karoten berperan sebagai pencegah defisiensi vitamin A (Muhilal, 1991), pencegah
penyakit jantung koroner dan kanker (Iwasaki and Murakoshi, 1992), serta berperan
menghambat penuaan dini (May, 1994) [5]

pernyataan Hasil Pengamatan (OC)


a. Titik didih 383
b. Mudah meledak, dalam Tidak
kondisi apa
c. Dapat teroksidasi atau tidak
d. Beracun atau tidak, LD50

e. Berpotensi karsinogen
f. Berbahaya bagi lingkungan
atau tidak
g. Mudah terbakar, pada suhu
berapa
h. Menyebabkan korosi

i. Radioaktif
j. Cara penyimpanan
k. Pertolongan pertama ketika
bahan terkena bagian tubuh
5. Ammoium Nitrate (NH4NO3)

Gambar 3.E Amonium Nitrat

Nilai konduktivitas ion cenderung meningkat seiring dengan makin tingginya


konsentrasi amonium nitrat yang ditambahkan. Nilai tertinggi diperoleh dengan
penambahan amonium nitrat 35 wt%, yaitu sebesar 2,2 x 10-5 S cm-1 [6].

pernyataan Hasil Pengamatan (OC)


a. Titik didih Kira-kira 210 oC, terurai
b. Mudah meledak, dalam Bisa meledak ketika terkontaminasi
kondisi apa dengan bahan lain yang juga mudah
terbakar.
c. Dapat teroksidasi atau tidak Iya
d. Beracun atau tidak, LD50 Dapat beracun, karena selama
pembakaran oksidasi dari nitrogen yang
ada dalam Ammonium Nitrate bisa
menimbulkan zat beracun.
e. Berpotensi karsinogen Badan Internasional untuk Penelitian
Kanker (IARC) mengklasifikasikan
golongan 2a ( mungkin karsiogenik
bagi manusia)
f. Berbahaya bagi lingkungan Iya, dapat mengintensifkasikan air,
atau tidak pengoksidasi, dan iritasi mata yang
serius.
g. Mudah terbakar, pada suhu Kontak dengan bahan oksidator dapat
berapa menyebabkan pembakaran yang sangat
kasar.
h. Menyebabkan korosi Iya IYS
i. Radioaktif Iya
j. Cara penyimpanan Simpan di wadah yang tertutup rapat di
tenmpat yang kering, sejuk, dan
berventilasi dengan baik. Jangan
simpan dengan bahan yang mudah
terbakar.
k. Pertolongan pertama ketika 1. Setelah menghirup udara,
bahan terkena bagian tubuh usahakan untuk mencari udara
yang lebih segar.
2. Bila terjadi kontak kulit,
tinggalkan semua pakaian yang
terkontaminasi kemudian cuci
lah dengan air yang banyak,atau
yang mengalir.
3. Bila terjadi kontak pada mata,
bilaslah dengan air yang banyak
kemudian pastikan tidak ada
bahan kimia yang tertinggal,
kemudian hubungi dokter mata.
4. Bila tertelan, segera berikan air
minum kepada korban, lalu
hubungi dokter.

6. Asam Sulfat (H2SO4)

Gambar 3.F Asam Sulfat


Hydrolisis ampas tebu memakai asam sulfat sebagai katalisator untuk membentuk
fulfural dilakukan dengan mempelajari pengaruh suhu dan waktu reaksi terhadap yield
furfural [7].

pernyataan Hasil Pengamatan (OC)


a. Titik didih 337
b. Mudah meledak, dalam Tidak mudah meledak,
kondisi apa
c. Dapat teroksidasi atau tidak Iya
d. Beracun atau tidak, LD50 Beracun, 2140 mg/kg

e. Berpotensi karsinogen Iya


f. Berbahaya bagi lingkungan Berbahaya, maka jangan biarkan
atau tidak produk masuk ke saluran pembuangan.
g. Mudah terbakar, pada suhu Tidak mudah terbakar
berapa
h. Menyebabkan korosi Iya, karena Phnya kurang dari 7 atau
dapat korosi terhadap logam.
i. Radioaktif Iya
j. Cara penyimpanan Kondisi penyimpanan yang aman,
termasuk adanya inkompatibilitas.
Wadahnya tidak mengandung logam,
tertutup sangat rapat, dan suhu
penyimpanan yang direkomendasikan.
k. Pertolongan pertama ketika 1. Jika terhirup, carilah udara
bahan terkena bagian tubuh segar kemudian panggilah
dokter
2. Bila terjadi kontak kulit,
lepaslah semua pakaian yang
terkontaminasi kemudian cuci
dengan air yang banyak atau di
pancuran air, kemudian telefon
dokter.
3. Setelah kontak dengan mata,
bilaslah menggunakan air yang
banyak,kemudian telefon
dokter. Jika menggunakan
kontak lensa segeralah
melepaskannya.
4. Setelah tertelan, beri minum
pada korban kemudian hindari
muntah. Segeralah menelfon
dokter dan jangan coba untuk
menetralisir.

7. Asam Klorida (HCl)

Gambar 3.G asam klorida (HCI)

pernyataan Hasil Pengamatan (OC)


a. Titik didih 85
b. Mudah meledak, dalam Mudah meledak,
kondisi apa
c. Dapat teroksidasi atau tidak Mudah teroksidasi
d. Beracun atau tidak, LD50 Sangat beracun,

e. Berpotensi karsinogen Iya jika penggunaanya salah atau


kurang tepat
f. Berbahaya bagi lingkungan Sangat berbahaya
atau tidak
g. Mudah terbakar, pada suhu Tidak mudah terbakar
berapa
h. Menyebabkan korosi Sangat, ketika di hadapkan dengan
alumunium, tembaga, dan stainless
steel.
i. Radioaktif Tidak
j. Cara penyimpanan Simpan ditempat dingin, berventilasi
dan lantai gedung harus tahan asam.
k. Pertolongan pertama ketika 1. Jika terkena mata, bilaslah
bahan terkena bagian tubuh dengan air mengalir sekurang-
kuranganya 15 menit
2. Jika terkena kulit, cuci dengan
air sebanyak-banyaknya dan
lepas pakaian atau sepatu yang
terkontaminasi.
3. Jika tertelan, beri minum 1-2
gelas untuk pengenceran dan
hindari dari pemanis buatan.
4. Jika terhidup, bawa korban
untuk mencari udara yang segar
kemudian berikan nafas buatan
atau oksigen pada korban dan
segera bawa korban ke dokter.

4. KESIMPULAN

Sebuah Material Safety Data Sheet (MSDS) atau di Indonesia disebut Lembar Data Keselamatan
Bahan (LDKB) adalah dokumen yang berisi informasi mengenai potensi bahaya (kesehatan,
kebakaran, reaktifitas dan lingkungan) dan cara bekerja yang aman dengan produk kimia. Ini
adalah titik awal yang penting untuk pengembangan program keselamatan dan kesehatan yang
lengkap. MSDS juga berisi informasi tentang penggunaan, penyimpanan, penanganan dan
prosedur darurat semua yang terkait dengan material.

Dan dari data data diatas kita telah mengenal beberapa bahan kimia yang berbahaya dan
kita juga telah mengetahui cara menghadapi zat zat itu ketika tidak sengaja tersentuh atau pun
tidak sengaja terkonsumsi, misalnya dengan cara mencuci bagian yang terkena zat kimia tersebut
dengan air mengalir atau dengan menggunakan air sabun selama 15 menit, dan jika tidak sengaja
mengonsumsi zat tersebut segera minum air atau pun minum susu dan segera menghubungi
dokter.

Bahan-bahan kimia itu memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing dan tidak boleh
disalah gunakan, karena bahan kimia tersebut berbahaya bagi kita semua dan lingkngan hidup.
Dari data data diatas kita telah mengetahui beberapa bahan yang berbahaya dan juga cara untuk
menyimpan bahan-bahan tersebut agar aman dan tidak menimbulkan sesuatu yang tidak
diinginkan, seperti terjadinya ledakan dan kebakaran yang berasal dari zat-zat tersebut.
REFERENSI

[1] Hasan Yudianto, M. 2015. Pengenalan Alat dan Bahan Kimia. Universitas Jendral
Soedirman. Purwokerto
[2] Rakhmawan, S. Model Fungsi Transfer dalam Peramalan Ekspor CPO Indonesia.

[3] Apriliani, N. F., Baqiya, M. A., & Darminto, D. 2012. Pengaruh penambahan larutan MgCl2
pada sintesis kalsium karbonat, presipitat berbahan dasar batu kapur dengan metode
karbonasi. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1), B30-B34.

[4] Vachlepi, A. 2018. Produksi karet sir 20CV menggunakan formula hidrazin hidrat dan
ammonium sulfat sebagai aditif. Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 29(1), 1-11.

[5] Bardhani, M. A., Zakaria, F. R., & Palupi, N. S. 2009. Analisis persepsi konsumen terhadap
produk minyak sawit merah sebagai minyak kesehatan (Studi Kasus: Perumahan Ciomas Permai,
Bogor). MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 4(2),
185-194.

[6] Riyanto, B., Maddu, A., & Dewi, R. S. 2011. Baterai cerdas dari elektrolit polimer kitosan-
PVA dengan penambahan amonium nitrat. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 14(2).

[7] Andaka, G. 2011. Hidrolisis ampas tebu menjadi furfural dengan katalisator asam
sulfat. Jurnal Teknologi, 4(2), 180-188.

[8] Merck, M. 2018. Lembaran Data Keselamatan Bahan. Asam Sulfat, 1:1-16

[9] Imam Khasani, S . 1994 .Penanganan Bahan Kimia Berbahaya . Warta Kimia Analitik . 11 :
30 - 31.

[10] Unknow. 2015 MSDS HCL MSDS HYDROCHLORIC ACID,1:1

[11] Waltor, M. 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta. Jakarta


[12] Fitriah, Ai Nyimas dan Rikmasari, Yunni.2014.Makalah Kesehatan Keselamatan Kerja
Material Safety Data Sheet (Msds) Iodine Dan Hidrogen Iodine.Bandung: Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Bandung

[13] Wardiyah.2016.Praktikum Kimia Dasar.Jakarta Selatan : Pusat Pendidikan Sumber Daya


Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai