Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Disusun oleh:

Nama : Sri Yuliana Konna

NIM : 220105500016

Kelas : Pendidikan Kimia B

Dosen mata kuliah : Maryono, S.Si., Apt., M.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt. yang sudah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun
tugas Pengelolaan Laboratorium Kimia ini dengan baik serta tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang mengenal
bahan-bahan kimia berbahaya di laboratorium. Mudah-mudahan makalah yang
kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.
Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bpk. Guru mata pelajaran Pengelolaan Laboratorium Kimia. Kepada pihak
yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian
serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih

Makassar, 2 Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Bahan kimia merupakan suatu zat yang memiliki potensi
menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan. MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang
dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat
bahan, cara penanganan, penyimpanan,pemindahan dan pengelolaan limbah
buangan bahan kimia tersebut . Dokumen MSDS tersebut sebenarnya harus
diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia
tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuang bahan
kimia. Pengetahuan ini akan dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan
keselamatan kerja. Ketersediaan MSDS di laboratorium di perguruan tinggi saat
ini belum memasyarakat padahal ketersediaan MSDS cukup penting dan
digunakan juga sebagai salah satu kriteria laboratorium standar. Berdasarkan
permasalahan di atas maka diperlukan penyebarluasan informasi tentang MSDS
khususnya pada mahasiswa dikatikan dengan pelaksanaan riset dengan tugas akhir
di laboratorium
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai berbagai
jenis bahan kimia berbahaya dan beracun dalam laboratorium, baik dari segi
bahan atau zat yang terkandung di dalamnya dan efek yang ditimbulkan terhadap
kesehatan
C. Tujuan pembuatan makalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Mengenal bahan-bahan kimia berbahaya dalam laboratorium
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan adanya bahan berbahaya dalam
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

Bahan kimia merupakan kebutuhan mutlak bagi suatu laboratorium, bahan


kimia yang biasa dikenal dalam perdagangan dan penelitian terdiri dari:
1. PA (pro-analyze)
2. AR (analar)
3. GR (guaranted reagent)
4. CP (chemical pure)
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut
Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances).
Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances)
adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan
terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan
Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan
dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi,
dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan
manusia.
Ada alat, pasti harus ada bahan. Nah, bahan kimia merupakan salah satu
diantara sekian banyak bahan yang dibutuhkan dalam praktikum atau analisa di
laboratorium. Dan tampaknya, bahan kimia sulit dipisahkan bukan hanya dari
dunia laboratorium namun juga dari kehidupan sehari-hari. Untuk yang
berhubungan dengan dunia laboratorium harus mengetahu bahan kimia berbahaya
yang ada di laboratorium.
Pengertian dari bahan kimia itu sendiri adalah zat atau senyawa yang berasal
dari alam maupun hasil olah tangan manusia yang komponen penyusunnya dapat
berupa zat atau senyawa tunggal maupun gabungan dari beberapa zat atau
senyawa.
Di antara begitu banyaknya bahan kimia yang digunakan di laboratorium, tak
jarang Anda akan bergelut dengan bahan kimia yang terbilang berbahaya. Oleh
karena itulah, Anda perlu mengetahui bahan kimia apa saja yang berbahaya di
laboratorium dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan.Dengan mengetahui
macam-macam bahan kimia berbahaya di laboratorium, maka Anda akan semakin
berhati-hati ketika bekerja dengan menggunakan bahan tersebut.
1. Amonia (NH3)
Ciri khas dari amonia adalah baunya yang sangat menyengat, mudah larut
dalam air dan bersifat korosif pada tembaga dan timah. Zat amonia kerap
digunakan sebagai obat-obatan, campuran pupuk urea, detergen dan lain
sebagainya.Meskipun memiliki berbagai manfaat baik dalam bidang industri dan
rumah tangga, namun amonia terbilang cukup berbahaya. Larutan pekat amonia
dalam air akan menyebabkan iritasi apabila terkena kulit dan mata. Kontak
dengan gas amonia berkonsetrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada
paruparu bahkan kematian.Amonia dalam bentuk cair harus disimpan dalam
temperatur sangat rendah karena titik didihnya yang hanya berkisar -33 °C.
2. Asam Sulfat (H2SO4)
Zat cair tidak berwarna ini sangat korosif, beracun dan pendehidrasi. Zat yang
dapat larut dalam air ini sangat berbahaya jika mengenai kulit karena sifatnya
yang korosif. Selain itu, dengan sifat pendehidrasinya (penarik air yang sangat
kuat), asam sulfat akan menimbulkan luka seperti luka bakar pada area kulit yang
terpapar. Asam sulfat pekat atau yang biasa disebut dengan oleum, akan merusak
paru-paru jika terhirup. Hal ini dikarenakan oleum menghasilkan gas SO2 yang
sangat reaktif jika terhirup. Sebagai bentuk perlindungan pertama, segera cari
udara segar jika terhirup. Segera siram area kulit yang terpapar asam sulfat dengan
air mengalir selama 10-15 menit. Jika asam sulfat terkena mata, lekas basuh mata
dengan air hangat selama sekitar 20 menit. Untuk penangan lebih jauh, segera
pergi ke dokter.
3. Asam klorida (HCl)
Asam klorida merupakan bahan kimia yang berbentuk larutan, bersifat racun
dan korosif. Asap klorida pekat akan membentuk kabut asap yang berbahaya bagi
kesehatan. Kabut asap ataupun larutan asam klorida akan menyebabkan kerusakan
pada kulit, mata dan alat pernafasan. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika
Serikat (United States Environmental Protection Agency) memasukkan asam
klorida sebagai bahan beracun.Oleh karena itu, alat perlindungan seperti sarung
tangan PVC, jas lab atau pakai pelindung lainnya wajib dikenakan saat Anda
berinteraksi dengan bahan kimia yang satu ini.
4. Formalin
Merupakan bentuk cair dari senyawa atau bahan kimia formaldehida. Jika
dalam bentuk padatan dikenal dengan istilah trioxane atau paraformaldehida.
Formalin terbilang cukup berbahaya. Kadar formalin di udara yang melebihi
ambang batas 0,1 mg/kg dapat menyebabkan iritasi pada kepala, membran
mukosa, rasa pusing, tenggorokan terbakar, gerah dan mengeluarkan air mata.Jika
terkena formaldehida dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian. Selain
itu, dapat meningkatkan keasaman darah, ganguan pernafasan, hipotermia dan
koma.Saat terjadi keracunan, jangan melakukan rangsangan agar korban muntah
karena dapat menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran pencernaan. Segara
berikan arang aktif atau norit untuk „mencuci dan membilas‟ lambung.
5. Natrium Hidroksida (NaOH)
Zat padat berwarna putih ini merupakan basa kuat, terbilang mudah menyerap
uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Apabila terpapar natrium hidroksida
akan menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.Bahan kimia yang dikenal
sebagai soda api ini mempunyai beberapa kegunaan seperti pembersih peralatan,
dapat melarutkan logam, sebagai reagent trans-esterifikasi dan esterifikasi pada
pembuatan sabun dan minyak tanah, serta berbagai kegunaan lainnya.
6. Klorofrom (CHCl3)
Bahan kimia cair dan tak berwarna ini memiliki bau yang khas. Di
laboratorium, klorofrom biasa digunakan sebagai obat bius yakni untuk membius
hewan saat praktikum. Selain itu juga banyak digunakan sebagai pelarut nonpolar
saat di laboratorium. Penggunaan kloroform terbukti dapat merusak liver dan
ginjal.
7. Perak Nitrat (AgNO3)
Senyawa ini beracun dan korosif. Simpanlah dalam botol berwarna dan ruang
yang gelap serta jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Dapat
menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh.
8. Asam Perklorik (HClO4)
Cairan tidak berwarna, higroskopis, asam pekat murni tidak stabil, tetapi akan
stabil bila diencerkan, mudah larut dalam air dan larutannya dengan konsetrasi
71,6% dalam keadaan stabil. Asam ini merupakan oksidator kuat, dapat
menimbulkan larutan (exposif) dan api apabila kontak langsung dengan bahan
mudah dioksidasi atau mudah terbakar, disamping asam ini beracun dan korosif.
9. Metanol
Metanol merupakan senyawa kimia berbahaya yang sering ditemukan pada
produk cairan pembersih kaca mobil. Masuknya metanol ke dalam tubuh atau
terlalu sering terpapar zat kimia berbahaya ini dapat menimbulkan iritasi pada
mata, kulit, gangguan pernapasan dan pencernaan, kerusakan saraf, hingga
merusak ginjal.
10. Asam Florida (HF)
Gas/uap atau larutannya sangat beracun. Dapat menyebabkan iritasi kulit,
mata, dan saluran pernafasan.
Adapun akibat penggunaan bahan kimia
1. Keracunan
Sebagai akibat masuknya bahan kimia ke dalam tubuh melalui paru-paru,
mulut, dan kulit. Keracunan dapat berakibat fatal misalnya hilang kesadaran atau
gangguan kesehatan yang baru dirasakan setelah beberapa tahun.
2. Iritasi
Sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif, misalnya pandangan pada
kulit, mata dan saluran pernapasan.
3. Kebakaran atau luka bakar
Sebagai akibat peledakan bahan-bahan reaktif (peroksida dan bahan-bahan
pelarut organik)
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Pengertian dari bahan kimia itu sendiri adalah zat atau senyawa yang berasal
dari alam maupun hasil olah tangan manusia yang komponen penyusunnya dapat
berupa zat atau senyawa tunggal maupun gabungan dari beberapa zat atau
senyawa.
Di antara begitu banyaknya bahan kimia yang digunakan di laboratorium, tak
jarang Anda akan bergelut dengan bahan kimia yang terbilang berbahaya. Oleh
karena itulah, Anda perlu mengetahui bahan kimia apa saja yang berbahaya di
laboratorium dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan. Dengan mengetahui
macam-macam bahan kimia berbahaya di laboratorium, maka Anda akan semakin
berhati-hati ketika bekerja dengan menggunakan bahan tersebut.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan penulis akan memperbaiki makalah
ini dengan berpedoman pada banyak sumber dan serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

q=manajemen+lab+busanatioq=manajemen+tiaqs=chrome.0.69i59j69157j013j69
16013.4123j0j7tisour ceid=chrometiie=UTF-8
Anastas, P. T. & Warmer, J.C. (1998). Green chemistry, theory and pratice.
Oxford: Oxford University Press.
Anonim. (2009). Bahaya Residu Pestisida (online). http://forum. Travian.co.id.
Anonim. (2013). Pencemaran Bakteri Pseudomonas Cocovenemans Dalam
Tempeh Bongkrek Toxin Sangat Berbahaya,
httt://kiathiupsehat.wordpress.com/. Diakses tanggal 13 April 2014.

Anda mungkin juga menyukai