Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PENGENALAN BAHAN LABORATORIUM

Disusun Oleh :
Tami Solihatin
24032121018

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
GARUT
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia-Nya
saya, sehingga penulisan Laporan Praktikum Biokimia dengan judul “Pengenalan Bahan-bahan
Laboratorium” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin menyajikan modul dalam format dan isi
yang sebaik-baiknya. Namun penulis menyadari sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan
dan kekurangan, bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam modul ini. Saran dan
usulan ataupun kritikan untuk penyempurnaan modul ini. Penulis akan menerima dengan hati
terbuka. Besar harapan penulis semoga modul ini dapat dikembangkan dan bermanfaat.

Garut, 30 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2. Identifikasi Masalah............................................................................................................5
1.3. Maksud dan Tujuan...............................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................6
2.1. Teori Umum..........................................................................................................................6
2.2. Karakteristik bahan-bahan kimia..........................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................................9
BAHAN DAN PROSEDUR KERJA............................................................................................9
3.1 Bahan.....................................................................................................................................9
3.2 Prosedur Kerja........................................................................................................................9
BAB IV..........................................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................10
4.1.Hasil.....................................................................................................................................10
4.2 Pembahasan..........................................................................................................................11
BAB V...........................................................................................................................................18
PENUTUPAN...............................................................................................................................18
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam mempelajari ilmu kimia kita tak pernah lepas dari bahan-bahan kimia. Untuk itu
kita perlu diperkenalkan tentang bahan-bahan kimia. Pengenalan bahan-bahan kimia sangat
penting dilakukan untuk mahsiswa baru, karena hal tersebut merupakan dasar pengetahuan
mengenai bahan-bahan apa saja yang sifatnya berbahaya dan tidak berbahaya.

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan, penelitian, pelayanan


dan uji mutu. Institusi-institusi pendidikan, industri dan lembaga-lembaga penelitian dan
pengembangan memiliki laboratorium kimia dalam jenis yang berbeda-beda. Dalam sudut
pandang keselamatan kerja di dalam laboratorium, semua laboratorium tersebut memiliki bahaya
dasar yang sama sebagai akibat penggunaan bahan kimia dan teknik selama bekerja. Pengenalan
bahan kimia dilakukan untuk mengetahui apa-apa saja dan bagaimana ciri-ciri, bentuk, sifat
suatu bahan kimia yang ada dilaboratorium kimia dasar.

Pelaksanaan praktikum dalam laboratorium kimia tidak terlepas dari alat-alat dan bahan-
bahan kimia, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya. Perlu diketahui bahwa ada
begitu banyak jenis bahan-bahan kimia di laboratorium dengan berbagai karakteristik misalnya
saja mudah meledak, mudah terbakar, menyebabkan iritasi, atau juga bersifat korosif dan atau
toxic. Maka dari itu diperlukan pemahaman dari bahan-bahan kimia tersebut.

Adapun hubungannya dengan farmasi yaitu dimana pembuatan sediaan farmasi yang
mana nantinya akan melakukan banyak pengujian dengan bahan bahan kimia ataupun reaksi
kimia. Oleh karena itu di perlukan wawasan untuk mengetahui alat dan bahan dari laboratorium
kimia dasar.

Dengan adanya pengenalan bahan kita dapat mengetahui bahan-bahan yang sifatnya
korosif, asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah, mudah meledak, beracun, mudah
terbakar, pelarut dan pengoksidasi.

4
1.2. Identifikasi Masalah
1.2.1. Mahasiswa mengenalan macam-macam bahan kimia?
1.2.2. Mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk bahan kimia?
1.2.3. Mahasiswa mengetahui simbol-simbol berbahaya pada label bahan kimia?
1.2.4. Mahasiswa mengetahui tata cara penyimpanan bahan kimia?

1.3. Maksud dan Tujuan


1.3.1. Mengetahui dan memahami bahan-bahan yang ada di laboratorium kimia.
1.3.2. Mengetahui bentuk-bentuk bahan kimia.
1.3.3. Mengetahui penggolongan dan simbol-simbol bahan berbahaya pada label bahan kimia.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum


Laboratorium adalah suatu banguanan berupa ruang tertutup atau terbuka, bersifat
permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan
bahan-bahan sesuai dengan bidang keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah,
penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi dan atau produksi bahan tertentu.
Sedang laboratorium kimia adaalah suatu ruangan pengujian zat kimia baik secara kuantitatif
atau kualitatif (Wardiyah, 2008).

Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan tentang komposisi, struktur, sifat dan reaksi-
reaksi bahan, terutama dalam sistem atomik dan molekuler. Kehidupan penuh dengan ilmu
kimia, misal; kehidupan merupakan gambaran serangkaian proses biokimia. Semua makhluk
hidup tersusun atas berbagai senyawa organik. Kehidupan manusia secara fisik dibangun oleh
senyawa-senyawa kimia, hidup dengan banyak senyawa kimia, dan kualitas kehidupan manusia
modern tergantung pada bahan-bahan kimia (Satyajit, 2007)

Pengenalan terhadap zat merupakan hal yang sangat penting dan suatu keharusan bagi
siapa saja yang berada dalam lingkungan zat (terutama di laboratorium atau gudang kimia) atau
yang akan mengemas, menggunakan atau memperlakukan zat itu dalam pekerjaan tertentu.
Kemampuan ini sangat penting dan sangat membantu bagaimana orang itu seharusnya dan
sebaiknya berbuat sehingga diri dan lingkungannya tetap bersih, sehat dan aman di samping
pekerjaannya menjadi lebih lancar dan cermat (Mulyono, 2005).

Sebelum bekerja di laboratorium kimia maka pengetahuan tentang jenis-jenis bahan


kimia harus dikuasai. Bahan kimia dibedakan menjadi tiga jenis yaitu, padat, cair dan gas.
Bekerja di laboratorium kimia akan berhadapan dengan bahan kimia setiap saat. Setiap bahan
kimia memiliki sifat yang berbeda yang membutuhkan penanganan tertentu. Sifat bahan kimia
umumnya berbahya, mengiritasi, toksik dan mudah terbakar. Sedapat mungkin kontak bahan
kimia dengan kulit, pencernaan, pernafasan harus dihindari (Wardiyah, 2008).

6
Sumber-sumber bahaya yang perlu diwaspadai selama di laboratorium kimia meliputi;
bahan kimia yang mudah terbakar, beracun, korosif, mudah meledak dan kersinogenik.
Kemudian alat-alat sumber panas yang rentan terhadap kebakaran dan sengatan listrik seperti
kompor, alat pemanasan, oven, lampu dan sebagainya. Dan alat-alat gelas yang mudah pecah
yang berpotensial melukai tubuh serta pemanas air atau minyak yang dapat memercik
(Wardiyah, 2008).

Sifat zat meliputi sifat fisis dan sifar kimia. Sifat-sifat ini meliputi anatara lain wujud,
bau, titik didih, titik bakar, higroskopis, daya larut, daya cemar, daya rusak, daya racun, rumus
molekul, rumus kristal dan kereaktifan. Sebagian besar zat kimia merupakan pencemar bagi
lingkungannya, dan sekelompok zat ada yang bersifat mudah terbakar, mudah meledak, korosif
(terutama asam-asam), merusak organ tubuh atau meracuni organisme. Pereaktifan zat dapat
diartikan sebagai kemudahan zat itu bereaksi dengan zat tertentu, udara, cahaya atau benda lain
di sekitarnya. Zat yang diperdagangkan sering disertai dengan lambang tertentu pada label atau
etiket kemasannya, terutama dimaksudkan pada bahaya atau akibat yang dapat ditimbulakan oleh
zat yang bersangkutan (Mulyono 2005).

Kemasan suatu zat dapat mengandung satu bahkan lebih lambang yang menandakan
bahaya bukanlah berarti bahwa zat yang bersangkutan aman atau bebas bahaya; setiap bahan
atau reagen kimia harus berhati-hati didalam memperlakukannya. Umumnya bahan kimia
bersifat racun bagi tubuh bila masuk kedalam tubuh melalui oral (lewat tangan tidak bersih atau
luka). Megenal dulu sebelum berhubungan langsung dengan zat yang bersangkutan akan
memberikan rasa aman bekerja; dan rasa takut atau sikap hati-hati yang berlebihan dalam
memperlakukan suatu zat merupakan tindakan yang tidak perlu (Mulyono 2005).

2.2. Karakteristik bahan-bahan kimia


Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktik di laboratorium Kimia dapat berupa bahan
kimia. Dengan karakteristik bahan kimia yang berbahaya mudah terbakar, mudah meledak,
korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam khlorida, asam sulfat dan asam
phosphat. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium dan gula
(Mustafa,2007).

Karakteristik bahan-bahan kimia berdasarkan sifatnya yaitu:

7
a. Alumunium sulfat AlSO4) Ciri/ karakteristik : berbentuk kristal, berwarna putih , larut
dalam air. Aluminium sulfatdigunakan sebagai pengganti tawas.
b. Amoniak  (NH4OH) Ciri/karakteristik : mudah menguap, jika terkena kulit dan mata
menyebabkan iritasi, dalamwujud uap mengganggu pernafasan.
c. Asam sulfat (H2SO4) Karakteristik : zat cair tidak berwarna, tergolong asam kuat,
bersifat racun, sangat korosif.Jika terkena kulit dapat menimbulkan luka parah dan jika
terkena kain dapat merusak kain.
d. Asamk lorida (HCl) Karakteristik : zat cair tak berwarna, bersifat racun, korosif.
e. Etanol (C2H5OH) Etanol sering juga disebut dengan alkohol.Karakteristik: zat cair tidak
berwarna, mudah menguap, muah terbakar, biasanya digunakansebagai pelarut.
f. Natrium klorida (NaOH) Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, bersifat
racun, bersifat korosif, danmudah menyerap uap air, udara (Mustafa,2007).

Simbol-simbol bahan kimia berlaku universal untuk seluruh dunia dan dirancang oleh
sekelompok ahli bahan-bahan kimia berbahaya. Simbol-simbol ini digunakan oleh ILO
(International Labour Organization) pada tahun 1956 untuk menarik perhatian atas resiko dari
bahan-bahan kimia tersebut. Beberapa simbol atau lambang berupa gambar dapat diganti dengan
satu atau dua buah huruf. Lambang huruf ini juga berlaku universal. Lambang huruf untuk
beberapa bahan kimia yang berbahaya yaitu simbol bahan kimia yang mudah meledak atau
bahan eksplosif (exposive substance) disingkat dengan huruf E, simbol bahan kimia pengoksidasi
atau bahan kimia oksidator (oxidizing substance) disingkat dengan huruf O, simbol bahan kimia
yang mudah menyala atau mudah terbakar (flammable substance) disingkat dengan huruf F,
simbol bahan kimia yang bersifat racun  atau bahan kimia toksik (toxic substance) disingkat
dengan huruf T, simbol bahan kimia yang dapat merusak atau bahan kimia korosif
(corrosive substance) disingkat dengan huruf C, simbol bahan-bahan kimia yang dapat
menyebabkan iritasi pada jaringan tubuh (irritant substance) disingkat dengan huruf Xi dan
simbol bahan kimia yang dapat menimbulkan kerusakan kecil atau merugikan tubuh (harmful
substance) disingkat dengan huruf Xn (Damin, 2007).

8
BAB III

BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

3.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada pengenalan bahan-bahan laboratorium ini adalah :

1. Methanol
2. Alkohol
3. Sodium Nitrate
4. Amonium Nitrate
5. Sulfuric Acid
6. Sodium Hydroxide

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah :

1. Praktikan mengidentifikasi bahan kimia yang disediakan di meja praktikum.


2. Asisten menjelaskan nama bahan kimia apa saja dan arti simbol yang tertera pada
kemasan.
3. Praktikan menggambar simbol dan menuliskan nama bahan kimia pada lembar kerja.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil
No. Nama Rumus Bentuk dan Simbol Arti Simbol
Bahan Kimia Warna
Kimia
1. Methanol CH3OH Cairan bening 1.Toxic, bahan ini
dapat menyebabkan
kematian/ sakit serius
bila masuk kedalam
tubuh melalui
pernafasan.
Kode : T+

2.Flammable, bahan
ini memiliki titik
nyala rendah dan
bahan yang bereaksi
dengan air untuk
Kode : F menghasikan gas
mudah terbakar.

3.Karsinogenik, bahan
ini dapat
menyebabkan
kerusakan pada organ.

2. Amonium NH4NO3 Kristal Bening Oxidizing, bahan ini


Nitrate menyebabkan
kebakaran. Bahan ini
menghasilkan panas
jika kontak dengan
bahan organik atau
Kode : O reduktur.
3. Sulfuric NH4NO3 Kental 1.Corrosive, bahan ini
Acid berwarna coklat dapat merusak
jaringan hidup,
menyebabkan iritasi
pada kulit dan gatal.
10
Kode : C
2.Toxic, bahan ini
dapat menyebabkan
kematian/ sakit serius
bila masuk kedalam
tubuh melalui
pernafasan.
Kode : T+
4. Sodium NaOH Butiran agak Corrosive, bahan ini
Hydroxide besar berwarna dapat merusak
putih jaringan hidup,
menyebabkan iritasi
pada kulit dan gatal.
Kode : C
5. Sodium NaOH3 Butiran kecil Corrosive, bahan ini
Natrate berwarna putih dapat merusak
jaringan hidup,
menyebabkan iritasi
pada kulit dan gatal.
Kode : C

6. Alkohol C2H5OH Cair, bening Bahan umum.

4.2 Pembahasan
Pada pengenalan bahan ada banyak sifat yang dimiliki bahan kimia. Setiap bahn kimia
memiliki sifat yang berbeda yang membutuhkan penanganan tertentu. Sifat bahan kimia
umumnya berbahaya, mengiritasi, toksik dan mudah terbakar. Sedapat mungkin kontak bahan
kimia dengan kulit, pencernaan dan pernafasan harus dihindari.

        Demi keselamatan kerja di laboratorium perlu dipahami simbol yang menyertai setiap
bahan kimia yang terdapat pada wadahnya. Simbol-smbol tersebut diperlukan untuk mengetaui
sifat bahan sehingga memudahkan penanganannya. Berikut ini beberapa simbol yang umum kita
jumpai pada wadah bahan kimia (Wardiyah, 2008) :

a. Mudah Terbakar (Flammable)

11
Kode Huruf : F

Simbol untuk bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbkar dengan api
bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga. Bahan mudah terbakar dapat berwujud gas
dan cairan yang mudah menguap atau bahan padat dalam bentuk debu dapat meledak (meledak)
jika tercampur atau terdispersi dengan udara. Contohnya, logam Na, K, P. Penanganan bahan
berbahaya dapat dilakukan dengan cara hindarkan dari api, nyala, loncatan bunga api dan panas
(Wardiyah, 2008).

b.    Bahan Mudah Teroksidasi (Oxidizing)

Kode Huruf : O

Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas
saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi. Contohnya KClO 4, H2O2. Penanganan
bahan yang mudah teroksidasi dapat dilakukan dengan cara hindarkan dari bahan organik yang
mudah atau dapat terbakar, panas dan api (Wardiyah, 2008).

c.    Bahan Mudah Meledak (Explosive)

12
Kode Huruf : E

Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau percikan bunga atau percikan
bunga api, gesekan atau benturan. Contohnya KClO 3 TNT, NH4NO3. Penaganan bahan kimia
yang mudah terbakar dapat dilakukan dengan cara hindarkan dari tumbukan, benturan, gesekan,
panas, loncatan api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik (Wardiyah, 2008).

d.    Bahan Korosif

Kode Huruf : C

Bahan korosif  dilambangkan dengan C. Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan
iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Contohnya, HCl,
NaOH, H2SO4. Penanganan bahan kimia yang bersifat korosif dapat dilakukan dengan cara
hindarkan kontak dengan kulit, mata dan pernafasan (Wardiyah, 2008).

e.    Bahan Beracun (Toxic)

Kode Huruf : T+

13
Bahan kimia yang bersifat beracun atau toxic dapat menyebabkan kematian atau sakit yang
serius bila terhirup, tertelan atau terabsorpsi melalui kulit. Contohnya, metanol dan benzena.
Penaganan bahan kimia yang bersifat beracun dapat dilakukan denagn cara hindarkan kontak
dengan tubuh lewat kulit, mulut dan pernafasan (Wardiyah, 2008).

f.     Bahan Bahaya Iritasi (Harmful Irritant)

Kode Huruf : Xn

Bahan kimia yang mudah mengiritasi belambang I. Bahan kimia ini dapat menyebabkan gatal-
gatal, peradangan saluran Contohnya, NaOH, Cl2 dan C6H5OH. Penanganan bahan kimia iritasi
dapat dilakukan dengan cara hindarkan kontak dengan kulit dan mata, serta jangan menghirup
uapnya (Wardiyah, 2008).

Adapun cara penanganan bahan kimia berbahaya yaitu sebagai berikut (Soemanto, 2000) :

1.    Mengenali bahan

        Pelajari informasi sifat bahan, bahaya dan cara penanganannya (buku indeks MSDS
LDKB). Jangan mencicipi atau mencium uapnya untuk mengenali bahan.

2.    Substitusi

        Bila mungkin jangan menggunakan bahan kimia berbahaya. Usahakan mencari gantinya
(substitusi) yang lebih aman.

3.    Menggunakan sesedikit mungkin bahan

        Bila harus menggunakan bahan berbahaya, gunakan sesedikit mungkin, termasuk


pemesanannya.

4.    Mencegah emisi

14
        Usahakan mencegah emisi atau kebocoran bahan beracun dan korosif. Bila emisi tak dapat
dihindari, isolasi daerah emisi, dan hisap dengan local exhauster atau lakukan pekerjaan dalam
lemari asam.

5.    Mengurangi keterpaan

        Bila emisi tak terhindarkan, buka jendela dan pasang ventilasi agar pencemaran di bawah
nilai ambang batas (NAB). Bila tidak mungkin, kurangi waktu kerja atau waktu keterpaan

6.    Menggunakan APD

        Gunakan APD (gloves, kacamata, masker, respirator) untuk melindungi diri dari keterpaan.

7.    Hati-hati dengan bahaya kebakaran

        Hindari bahan mudah terbakar dari nyala api, bara, loncatan listrik dan logam panas

8.    Wapadai bahan atau campuran eksplosif

        Jauhkan bahan eksplosif dari panas, gesekan mekanik, goncangan dan udara panas sinar
matahari

9.    Bahaya tersembunyi dari gudang

        Jaga gudang agar tetap dingin, berventilasi, kering, jauh dari api, serta hindari interaksi
antara bahan inkopatibel. Jaga gudang agar tetap bersih, rapi dan periksa setiap saat akan adanya
kebocoran atau tumpahan

10. Mengendalikan limbahan bahan kimia

        Usahakan setiap proses dengan limbah seminimal mungkin. Daun ulang disarankan. Ikuti
aturan pemusnahan atau pembuangan bahan dengan benar.

Adapula bahan-bahan yang sudah dijelaskan di laboratorium kimia, antara lain :


15
1. Alkohol 96%

Alkohol 96% digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang di tunjukkan
untuk kegunaan manusia. Contohnya pada parfum, perasa dan obat-obatan. Dalam kimia
alcohol 96% adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis
senyawa kimia lainnya.

2. Methanol

Metanol adalah senyawa berbentuk cairan coklat dengan bau menyengat layaknya
alkohol. Ia mudah larut dengan air sehingga dapat menyerap pada organ manusia, seperti
mata, kulit, paru-paru, hingga sistem pencernaan. Paparan ini sangat berbahaya karena
dapat mengarah pada kematian. Metanol dapat digunakan sebagai antibeku, pelarut,
bahan bakar, dan sebagai campuran untuk etanol.

3. Sodium Hydroxid

Sodium Hydroxide merupakan salah satu senyawa kimia yang memiliki banyak manfaat


sehingga sering digunakan dalam bidang industri.

4. Sulfiric Acid

16
Sulfuric Acid atau Asam sulfat adalah asam mineral yang kuat. Asam sulfat mempunyai
banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Kegunaan
utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan
pengilangan minyak.

5. Ammonium Nitrate

Amonium nitrat adalah zat kimia yang berbentuk seperti butiran pasir, tidak berbau, dan
berwarna putih atau keabu-abuan. Selain digunakan sebagai bahan untuk pembuatan
pupuk, amonium nitrat juga kerap digunakan sebagai campuran bahan peledak dalam
industri pertambangan dan konstruksi. amonium nitrat bahkan digunakan sebagai bahan
pembuatan obat-obatan tertentu, seperti antibiotik. Meski demikian, jika tidak digunakan
atau disimpan dengan benar, amonium nitrat bisa membahayakan kesehatan.

6. Sodium Nitrate

Natrium hidroksida adalah bahan dasar populer yang digunakan di industri. Sekitar


56% Natrium hidroksida yang dihasilkan digunakan oleh industri, 25% di antaranya
digunakan oleh industri kertas. Natrium hidroksida juga digunakan dalam pembuatan
garam Natrium dan deterjen, regulasi pH, dan sintesis organic.

17
BAB V

PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dari Pengenalan Bahan-bahan Kimia dapat disimpulkan bahwa
Bahan Kimia yang digunakan dalam praktikum kimia dasar mempunyai jenis, sifat serta simbol-
simbol bahaya bahan kimia berbeda-beda.

18
DAFTAR PUSTAKA

Widiatri, T. 2015. “Pengenalan Alat dan Bahan Kimia”. Universitas palangka raya.

Wardiyah. 2008. “Praktikum Kimia Dasar”. Kemenkes RI : Jakarta.

HAM, Mulyono. 2005. “Membuat Reagen Kimia di Laboratorium”. Jakarta :

Bumi Aksara.

19

Anda mungkin juga menyukai