Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM

ANGGOTA KELOMPOK :
Ari Dwi Permana (06101381924033)
Miranda Ayu Rahmadini (06101381924052)
Anggi Septiani ( 06101381924040 )
Mira Rahmawati (06101381924046)

Kelas: Palembang

Dosen Pengampu : SOFIA, S.PD., M.SI.

MAEFA EKA HARYANI, S.Pd, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan
rahmatnya lah penulis bisa menyelesaikan makalah mengenai “Pengolahan Limbah
Laboratorium” ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan Materi ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas
pada matakuliah Pengelolaan Laboratorium Kimia.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen selaku dosen mata kuliah
Pengelolaan Laboratorium Kimia. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membagi sebagian pengetahunnya sehingga penulis dapat menyelesaikan materi ini.

Penulis menyadari, materi yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan materi
ini.

Palembang, April 2022

Penulis

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................ 3

BAB I

PENDAHULUAN….....................................................................................4

BAB II

ISI.................................................................................................................7

• PENGERTIAN LAB DAN LIMBAH LABORATORIUM.......7


• PERBEDAAN ISTILAH SAMPAH DAN LIMBAH….............8
• PENGELOMPOKAN JENIS-JENIS LIMBAH

DI LABORATORIUM KIMIA..................................................9

• PENGELOLAAN DARI MASING-MASING

JENIS LIMBAH TERSEBUT.....................................................11

BAB III

PENUTUP...................................................................................................16

KESIMPULAN...........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA…..............................................................................18

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 3


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah
mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan
limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).

Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari laboratorium. Dalam hal ini
khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah ini dapat berasal dari bahan kimia, peralatan
untuk pekerjaan laboratorium dan lain-lain. Limbah laboratorium ini mempunyai resiko
berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup.Sebagai limbah, kehadirannya cukup
mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari laboratorium kimia. Bahan beracun dan
berbahaya banyak digunakan di laboratorium kimia. Beracun dan berbahaya dari limbah
ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya.
Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah
meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah
membusuk dan lain-lain. Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat
merusakkan kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu
ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.

Limbah laboratorium dapat mencemari lingkungan penduduk di sekitar dan dapat


menimbulkanmasalah kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam limbah laboratorium dapat
mengandung berbagai jasad renik penyebab penyakit pada manusia termasuk demam typoid,
kholera, disentri dan hepatitis sehingga limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan
(BAPEDAL, 1999).Sampah dan limbah laboratorium adalah semua sampah dan limbah yang
dihasilkan oleh kegiatan Laboratorium dan kegiatan penunjang lainnya. Secara umum sampah
dan limbah laboratorium dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan
non klinis baik padat maupun cair. Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan berdasarkan
potensi yang terkandung di dalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung
atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 4


hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.
Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera
melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang terbuang mungkin
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun
atau radio aktif.

2. Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut: Limbah laboratorium yang


berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik. Limbah jaringan tubuh
meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh. Limbah sitotoksik adalah
bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik
selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah farmasi ini
dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang karena batch yang
tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang
dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang tidak lagi
diperlukan oleh institusi bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi
obat- obatan.

3. Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam
tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.

4. Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang
berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Selain sampah klinis, dari
kegiatan penunjang laboratorium, juga menghasilkan sampah nonklinis atau dapat
disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kertas,
(berupa karton, kaleng, botol), sampah dari praktikan, sisa makanan buangan; sampah
dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain). Limbah
cair yang dihasilkan Laboratorium mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia
dan biologi. Limbah laboratorium, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum
dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-
jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. Limbah laboratorium
seperti halnya limbah lain akan mengandung bahan-bahan organik dan anorganik,
yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya
seperti BOD, COD, pH, mikrobiologik, dan lain-lain.

Perlindungan terhadap bahaya pencemaran dari manapun juga perlu diberikan perhatian
khusus. Sehubungan dengan hal tersebut, pengelolaan limbah laboratorium yang merupakan

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 5


penunjang untuk diagnose kesehatan, juga mempunyai tujuan untuk melindungi masyarakat
dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah laboratorium infeksius, perlu
diupayakan bersama oleh unsur-unsur yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan belajar di
Laboratorium. Unsur-unsur tersebut meliputi antara lain sebagai berikut :

a. Penanggung Jawab Laboratorium

b. Para ahli pakar dan lembaga yang dapat memberikan saran-saran

c. Para pengusaha dan swasta yang dapat menyediakan sarana fasilitas yang diperlukan.

Oleh karena itu, kiranya dianggap perlu untuk membahas mengenai pengelolaan
limbah khususnya di laboratorium guna tidak berdampak negatif bagi masyarakat maupun
lingkungan disekitarnya.

B. Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium.
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Pengelolaan
Limbah Laboratorium

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 6


BAB II

ISI

1. PENGERTIAN LAB DAN LIMBAH LABORATORIUM


Laboratorium adalah sarana/tempat di dalamnya terdapat kegiatan ilmiah
(praktikum/penelitian)yang dilakukan oleh sekelompok manusia (praktikan/peneliti)
untuk menghasilkan produk ilmiah.
Laboratorium biologi adalah sebuah tempat yang mempunyai tujuan dan
fungsi sebagai pendidikan dan penelitian yang menerapkan serta mengembangkan
teori-teori dan konsep-konsep dalam bidang biologi dan bidang yang terkait.
Laboratorium Biologi memiliki 3 fungsi pokok, yaitu sebagai tempat
menyelenggarakan kegiatan praktikum mata kuliah, melaksanakan kegiatan penelitian
dan tempat melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, berupa penelitian
teknologi terapan yang langsung diaplikasikan kepada masyarakat.
Dalam PP no 18 tahun 1999 disebutkan bahwa pengertian limbah adalah sisa
suatu kegiatan/usaha. Dalam pengertian lain limbah adalah buangan yang dihasilkan
dari aktivitas-aktivitas produksi, baik itu domestik ataupun nondomestik. Domestik
meliputi rumah tangga, pasar, sekolah, pusat keramaian, dan sebagainya. Sedangkan
nondomestik meliputi pabrik, transportasi, industry, pertanian, peternakan, dsb.
Dalam jumlah tertentu limbah dapat berdampak negatif pada lingkungan, terutama
pada kesehatan dan ekosistem.
Sedangkan pengertian limbah laboratorium yaitu suatu zat sisa yang berasal
dari buangan hasil reaksi-reaksi kimia dari berbagai macam eksperimen atau
penelitian dan juga berupa benda-benda penunjang kegiatan di laboratorium yang
sudah tidak di perlukan lagi. Limbah ini memiliki sifat khas yang berbeda dengan
limbah yang berasal dari kegiatan industri, karena biasanya memiliki keragaman
jenis limbah yang sangat tinggi walaupun bahan yang dibuang tersebut jumlahnya
tidak banyak. Artinya, limbah laboratorium meskipun volumenya relative lebih kecil
dari limbah industry, namun justru bisa saja mengandung jenis B3 yang bervariasi
dengan konsentrasi yang relatif tinggi.

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 7


2. PERBEDAAN ISTILAH SAMPAH DAN LIMBAH

Banyak yang mengira sampah dan limbah tidak berbeda karena sama-sama kotor.
Jangan salah, sampah dan limbah berbeda jauh, dengan tahu maknanya diharapkan orang
bisa lebih paham mengelola sampah atau limbah.
Ketika menemukan sampah atau limbah, kesulitan pertama yang terjadi adalah
susahnya membedakan sampah atau limbah khususnya di kalangan industri. Belum lagi
masalah limbah yang mengandung B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Khusus limbah B3 terdapat peraturan perundangan yang mengaturnya lebih spesifik.
Sedangkan mengenai sampah baru-baru ini terdapat peraturan perundangan yang mengikat,
setelah sekian lama tidak ada sistem pengelolaan sampah yang semakin menumpuk di
seluruh area negara ini.
Pada kenyataannya sampah dikenal di lingkungan rumah tangga, sedangkan
limbah dikenal di lingkungan industri. Memang anggapan ini benar sesuai dengan
pengertian harafiah berdasarkan peraturan perundangan lingkungan.
Dilansir dari Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun
1999 tentang sampah dan limbah dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk
padat. Penghasil sampah adalah setiap orang atau akibat proses alam yang
menghasilkan sampah. Hampir semua sampah bisa didaur ulang baik untuk pupuk
atau lainnya.
2. Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.
3. Sampah identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun berkelompok.
Limbah lebih identik dengan suatu kegiatan atau proses yang lebih kompleks seperti
yang ada di lingkungan industri. Hasil kegiatan atau aktivitas atau proses industri
yang tidak dapat digunakan kembali dapat disebut limbah, tetapi beberapa limbah
industri kini dapat dimanfaatkan kembali.

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 8


3. PENGELOMPOKAN JENIS-JENIS LIMBAH DI LABORATORIUM
KIMIA
Berdasarkan atas dasar asalnya, dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti dari kegiatan
eksperimen atau penelitan yang melibatkan unsur biologi. Limbah ini juga
mudah diuraikan melalui proses yang alami.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diuraikan
dan tidak dapat di perbaharui, misalnya seperti limbah plastik yang berasal
dari alat-alat laboratorium berbahan dasar plastik yang sudah tidak dipakai
lagi.

1. Limbah Padat
Limbah padat di laboratorium relatif kecil, biasanya berupa endapan atau
kertas saring yang sudah terpakai, sehingga masih dapat diatasi.
Limbah padat dibedakan menjadi : limbah padat infeksius dan noninfeksius.
2. Limbah Gas
Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga relatif masih
aman dibuang langsung di udara, contohnya limbah yang dihasilkan dari
penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau dari thermometer
yang pecah (uap air raksa)
3. Limbah Cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usahaatau kegiatan yang berwujud cair
(PP No.82 Thn 2001). Limbah cair terbagi atas : limbah cair infeksius, limbah
cair domestik, limbah cair kimia.
Limbah kimia adalah limbah yang mengandung zat kimia yang berbentuk
padat, cair dan gas yang berasal dari aktifitas diagnostic dan eksperimen serta
dari pemeliharaan kebersihan, aktifitas keseharian, dan prosedur pemberian
disinfektan.

1. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 apabila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 9


tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia.
Limbah beracun dibagi menjadi :
• Limbah mudah meledak
• Limbah mudah terbakar
• Limbah reaktif
• Limbah beracun
• Limbah yang menyebabkan infeksi
• Limbah yang bersifat korosif
2. Limbah Infeksius
Limbah infeksius meliputi limbah laboratorium yang berkaitan dengan
pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi
penyakit menular.
3. Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang
berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida.

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 10


4. CARA PENGELOLAAN LIMBAH DI LABORATORIUM

Setiap limbah mempunyai cara pengolaham tersendiri tergantung dari jenisnya.


Berikut adalah jenis sampah/limbah dan cara pengolahannya:

1. Sampah/ limbah Kimia

Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan oleh laboratorium kimia adalah
limbah kimia dan limbah yang berasal dari bahan sisa analisa. Limbah kimia biasanya
berbentuk cairan yang berasal dari sisa hasil analisa kimia missal analisa kadar
protein, analisa kadar lemak, penentuan kadar sulfat, dan lain-lain. Sedangkan limbah
sisa analisa biasanya berbentuk serbuk berasal dari produk jadi maupun bahan baku
yang sudah tidak digunakan lagi untuk analisa. Limbah kimia yang dihasilkan dapat
digolongkan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah B3
merupakan semua bahan/senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai
potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang
dimiliki senyawa tersebut. Meskipun begitu, potensi bahaya limbah B3 di PT Forisa
Nusapersada tidak begitu besar karena limbah yang dihasilkan belum begitu banyak
dan tidak begitu kompleks. Limbah kimia yang dihasilkan dapat digolongkan sebagai
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah B3 merupakan semua
bahan/senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak
terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa
tersebut. Meskipun begitu, potensi bahaya limbah B3 di PT Forisa Nusapersada tidak
begitu besar karena limbah yang dihasilkan belum begitu banyak dan tidak begitu
kompleks.

Berdasarkan jenis bahayanya, limbah bahan kimia dibagi menjadi :

a. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan.

b. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu
lama.

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 11


c. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi.

d. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya


bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau
sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.

e. Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi


penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh
manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.

f. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada
kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0
untuk limbah yang bersifat asam.

Berikut aturan pembuangan/ penanganan sampah/limbah kimia:

a) Tidak boleh dibuang di saluran pembuangan air :

- pelarut-pelarut organic

- logam berat

- sianida, sulfide

- bahan-bahan padat

b) Sampah –sampah kimia yang berbahaya harus ditempatkan pada wadah


yang diberi label.

c) Sampah radioaktif harus mendapat penanganan khusus, demikian juga bahan


bersifat karsinogenik.

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 12


Catatan :

Sampah-sampah yang sangat berbahaya biasanya diubah (dioksidasi,


direduksi, dinetralisasi, dll) menjadi bahan yang kurang berbahaya sebelum
ditempatkan dalam wadah-wadah pembuangan.

Alkali kuat harus dinetralisir sebelum dibuang, sedangkan asam kuat


harus dinetralkan dengan sodium bikarbonat sebelum dibuang

Bahan Karsinogenik :

a. Bahaya : beresiko tumor dan kanker pada seseorang.

b. Penyimpanan :

- bahan tsb dipesan sebanyak yang diperlukan saja.

- wadah penyimpan harus aman betul.

- semua wadah harus berlabel jelas dan disimpan dalam almari yang
aman berventilasi.

c. Penanganan:

bagian tubuh yang terkena dengan zat tersebut harus segera


dicuci dengan air dingin selama + 5 menit.

d. Pembuangan :

Limbah karsinogenik dibuang dalam wadah berlabel dan tertutup serta terpisah
dari bahan kimia lainnya dibuang secara bertahap, jangan menunggu hingga
jumlahnya banyak.bahan karsinogenik cair ditempatkan maksimal separo dari
kapasisas volume tempat pembuangan.

2. Limbah/Sampah Biologi

Limbah/ sampah biologi adalah limbah/ sampah yang terdiri dari sampah Organik.
Yang mana Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah
dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan
bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan,

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 13


pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan
ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti
sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.

Berikut cara menangani/ mengelola sampah Organik:

1) Membakar sampah botani dan zoologi merupakan jalan terbaik untuk


meyakinkan bahwa bahan-bahan busuk tersebut tidak beresiko membahayakan
kesehatan.

2) Preparat biologi, stains, fixative dan clearing agents kemungkinan besar


toksik sehingga tidak boleh dibuang ke sistem drainase umum.

3) Sampah harus ditempatkan pada wadah tertutup dan diberi label.

4) Sampah yang mengandung mikroorganisme harus di autoklave


terlebih dahulu.

5) Sampah biologi dan mikrobiologi dlm jumlah besar sebaiknya dimusnahkan


dlm incinerator

3. Limbah/ Sampah Plastik

Cara untuk menangani limbah plastik, yaitu diantaranya :

1) Melakukan daur ulang sampah plastik dengan cara memisahkan partikel-


partikel plastik hingga terciptanya produk baru. Plastik daur ulang biasanya
akan dirubah bentuk menjadi biji plastik, botol minuman, dan produk baru
dengan bentuk baru yang lainnya. Hampir disetiap negara selalu berupaya
melakukan proyek besar dalam melakukan daur ulang sampah plastik.

2) Dengan menggunakan mesin incinerators untuk mendaur ulang limbah plastik.


Sebagian negara menggunakan mesin ini untuk mengolah sampah plastik yang
tidak teruarai. Semua limbah plastik dibakar menggunakan incinerators.
Namun ada dampak buruk jika menggunakan metode ini. Yaitu, timbulnya
pencemaran atau polusi udara. Namun seiring berjalannya waktu, para
developer telah bekerja keras untuk mengurangi dampak pulusi udara
yang ditimbulkan.

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 14


3) Untuk mengurangi dampak dari limbah plastik, sebagian besar negara di dunia
telah melarang penggunaan produk plastik tertentu. Hal ini untuk mengurangi
rasa ketergantungan terhadap produk palstik. Dan menggantikannya dengan
produk yang lebih ramah lingkungan.

4) Menggunakan tas dari bahan kertas atau dari bahan lainnya untuk berbelanja.
Sehingga dapat mengurangi pemakaian plastik di dalam kehidupan sehari-hari.

5) Untuk mengurangi dampak limbah plastik, dari pihak pemerintah dan diri
pribadi perorangan harus saling menyadari. Pemerintah harus membuat
tempat sampah di setiap sisi kota. Dan setiap individu juga harus mempunyai
kesadaran tentang membuang sampah. Jangan campur sampah plastik dengan
sampah yang bisa di daur ulang. Tempatkan sampah plastik pada tempat
sampah yang telah ditentukan. Dan jangan membuang sampah plastik di
tempat umum seperti di jalan, di sungai, di selokan, di parit, dan dimana
sampah itu akan sangat berpotensi buruk bagi lingkungan.

6) Meningkatkan kegiatan seminar atau pertemuan yang membahas tentang daur


ulang sampah plastik. Tentang metode cara pengolahan limbah plastik yang
terbaru. Dan harapan kami, pemerintah ikut terlibat dalam sosialisasi daur
ulang limbah plastik. Dan lembaga-lembaga negara atau swasta kami harap
juga semakin gencar dalam membahas ancaman limbah plastik terhadap
lingkungan hidup.

7) Jangan dibakar, kecuali dalam alat pembakar khusus.

8) Sampah plastik jangan dikubur, sebaiknya dibuang pada wadah khusus


pembuangan plastic.

4. Limbah Limbah Lain

a) Sampah kertas dibuang dalam wadah khusus untuk kertas dan sebaiknya
dibakar dalam satu tempat pembakaran.

Sampah-sampah yang tajam (mata pisau, syringe, jarum) harus ditempatkan dalam
kotak khusus dan tidak boleh dicampur dengan sampah lainnya.

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 15


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

• Laboratorium adalah sarana/tempat di dalamnya terdapat kegiatan ilmiah


(praktikum/penelitian)yang dilakukan oleh sekelompok manusia
(praktikan/peneliti) untuk menghasilkan produk ilmiah.
Laboratorium biologi adalah sebuah tempat yang mempunyai tujuan dan
fungsi sebagai pendidikan dan penelitian yang menerapkan serta
mengembangkan teori-teori dan konsep-konsep dalam bidang biologi dan
bidang yang terkait.
• Limbah laboratorium yaitu suatu zat sisa yang berasal dari buangan hasil
reaksi-reaksi kimia dari berbagai macam eksperimen atau penelitian dan
juga berupa benda-benda penunjang kegiatan di laboratorium yang sudah
tidak di perlukan lagi
• Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat. Penghasil sampah adalah setiap orang atau akibat proses
alam yang menghasilkan sampah. Hampir semua sampah bisa didaur
ulang baik untuk pupuk atau lainnya.
Sampah identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun
berkelompok. Limbah lebih identik dengan suatu kegiatan atau proses yang
lebih kompleks seperti yang ada di lingkungan industri. Hasil kegiatan atau
aktivitas atau proses industri yang tidak dapat digunakan kembali dapat
disebut limbah, tetapi beberapa limbah industri kini dapat dimanfaatkan
kembali.
• Berdasarkan atas dasar asalnya, Limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Limbah Organik ( Limbah Biologi )
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti dari kegiatan
eksperimen atau penelitan yang melibatkan unsur biologi. Limbah ini juga
mudah diuraikan melalui proses yang alami.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diuraikan dan
tidak dapat di perbaharui, misalnya seperti limbah plastik yang berasal dari alat-
alat laboratorium berbahan dasar plastik yang sudah tidak dipakai lagi.

[Abstract]PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM Page 16


Evaluasi Pengolahan Limbah di Laboratorium SMAN 16 Palembang

DAFTAR PUSTAKA

https://salamadian.com/pengertian-limbah/ diakes pada 12 Mei 2020


http://www.umm.ac.id/id/pages/panduan-akademik/laboratorium-biologi.html diakses
pada 4 april 2022
http://fmipa.uho.ac.id/biologi/wp-content/uploads/2018/01/PROFIL-Lab-Biologi.pdf
diakses pada 4 april 2022
https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-1405394/apa-beda-sampah-dan-
limbah Diakses pada 4 April 2022
Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun
1999 tentang sampah dan limbah Diakses pada 4 April 2022
https://id.scribd.com/presentation/370827226/Limbah-Kimia-Ppt-Lucky diakses
pada 4 April 2022

Anda mungkin juga menyukai