Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK

DOSEN MATA KULIAH: MADE SUKARYAWAN


DIAH KARTIKA SARI
LAPORAN 2
PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK

1. Nomor Percobaan : 2
2. Nama Percobaan : Isolasi Enzim Papain dari Buah Pepaya
3. Uji/Sampel : Buah Pepaya

4. Teori Percobaan

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain
yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi
zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat
berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan
oleh hormon sebagai promoter. Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul
substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik
yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia
terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu
lebih lama.
Papain merupakan enzim golongan protease yang telah banyak dimanfaatkan
untuk dunia industri pangan, tekstil, kosmetik dan kesehatan. Enzim papain dapat
ditemui di hampir seluruh bagian tanaman papaya dan yang terbanyak terdapat pada
bagian batang dan buah. Enzim papain tergolong protease sulhidril. Aktivitasnya
tergantung pada adanya gugus sulfhidril pada sisi aktifnya. Enzim ini dapat dihambat
oleh senyawa oksidator, alkilator, dan logam berat. Enzim papain mempunyai daya
tahan panas paling tinggi diantara enzim-enzim proteolitik lainnya. Aktivitas enzim
selain dipengaruhi oleh proses pembuatannya juga dipengaruhi oleh umur dan jenis
varietas pepaya yang digunakan. Papain juga tidak mengandung karbohidrat seperti pada
bromelin dan ficin sehingga mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah karena lebih
murni dibandingkan enzim lain. Kualitas papain ditentukan oleh aktivitas proteolitik,
semakin tinggi aktifitas proteolitiknya semakin baik kualitas enzimnya.
Enzim papain mempunyai daya tahan panas paling tinggi diantara enzim-enzim
proteolitik lainnya. Aktivitas enzim selain dipengaruhi oleh proses pembuatannya juga
dipengaruhi oleh umur dan jenis varietas pepaya yang digunakan.
Papain juga tidak mengandung karbohidrat seperti pada bromelin dan frcin
sehingga mempunyai energi aktivitas yang lebih rendah karena lebih murni
dibandingkan enzim lain. Kualitas papain ditentukan oleh aktivitas proteolitik, semakin
tinggi aktivitas proteolitiknya semakin baik kualitas enzimnya.
5. Prosedur Percobaan

a. Prosedur Percobaan

 Ambil getah pepaya sebanyak 1 ml kemudian tambahkan air sebanyak 4 ml

 Kemudian diamkan di dalam kulkas selama 1 jam

 Setelah didiamkan selama 1 jam kemudian lakukan penyaringan

 Siapkan aseton 30 ml kemudian tambahkan kedalam filtrat yang dihasilkan


dari penyaringan

 Diamkan larutan selama 15 menit

 Setelah didiamkan selama 15 menit lakukan penyaringan

 Kemudian keringkan endapan yang dihasilkan dari penyaringan

 Setelah dikeringkan kemudian lakukan penimbangan untuk mengetahui berat


yang didapatkan.

 Catat berat yang dihasilkan.

b. Diagram Alir Percobaan


6. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan

 Gelas Ukur
 Beker Gelas
 Kain penyaring/kertas saring
 Sendok
 Pisau
 Timbangan

b. Bahan yang digunakan

 Buah Pepaya

 Air

 Larutan Garam

7. Pengamatan/Hasil

a.Video Percobaan: URL

b.Pengamatan
c.Rendemen

8. Pembahasan

Pembahasan dan Reaksi


Pada percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi enzim papain dari buah pepaya.
Getah Buah pepaya yang digunakan sebanyak 10 gram . Lalu dicampurkan dengan
larutan garam sebanyak 30 ml .Campuran tersebut kemudian didiamkan selama 15
menit. Larutan ditambahkan pada filtrat dengan tujuan untuk membentuk endapan pada
filtrat, larutan garam juga dapat berperan untuk mengisolasi enzim papain. Larutan
garam mengendapkan enzim dengan prinsip salting out. Penambahan aseton
menyebabkan molekul air yang mengelilingi protein terlepas dan diikat oleh larutan
garam, sehingga molekul protein mengendap. Filtrat yang telah terbentuk endapan lalu
disaring untuk memisahkan antara filtrat dan endapan. Endapan yang terbentuk
dipisahkan dan lalu dikeringkan. Endapan yang telah kering tersebut merupakan enzim
papain. Enzim papain merupakan enzim proteolitik yang mampu menghidrolisis protein
menjadi asam-asam amino atau peptida-peptida. Enzim papain yang didapat setelah
ditimbang adalah 4,5 gram. Rendemen enzim papain yang diperoleh yaitu sebanyak 45
%.`

Reaksi
9. Kesimpulan

• Enzim papain merupakan enzim proteolitik yang mampu menghidrolisis protein


menjadi asam-asam amino atau peptida-peptida.

• Papain juga tidak mengandung karbohidrat seperti pada bromelin dan frcin sehingga
mempunyai energi aktivitas yang lebih rendah karena lebih murni dibanding enzim
lain.

• Penambahan larutan garam menyebabkan molekul air yang mengelilingi protein


terlepas dan diikat oleh larutan garam, sehingga molekul protein mengendap.

• Enzim papain yang didapatkan sebanyak 4,5 gram

• Rendemen enzim papain yang diperoleh yaitu sebanyak 45 %.

10. Daftar Pustaka

Kusumadjaja, A. P., & Dewi, R. P. (2010). Determination of optimum condition of papain


enzyme from papaya var java (Carica papaya). Indonesian Journal of Chemistry, 5(2), 147-
151.
Yuri, M. 2016. Laporan Tetap Praktikum Biokimia II. (Online).
https://www.academia.edu/21728169/LAPORAN_TETAP_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_II.
1.

Anda mungkin juga menyukai