Anda di halaman 1dari 7

Tugas 2

1. Buatlah video tentang penelitian pengembangan berbasis project Based Learning


2. Pergunakanlah metode pembuatan video pelajaran
3. Kumpulkan/submit paling lambat minggu ke delapan perkuliahan

Penelitian Pengembangan Berbasis Project Based Learning

Menurut Thomas dalam jurnal Fatmawarni dan Pipit Putri Haryani mengartikan
bahwa model pembelajaran project based learning atau yang biasa kita kenal dengan
pembelajaran proyek adalah sebuah model pembelajaran yang sangat inovatif atau
pembelajaran yang berbeda dengan model pembelajaran lainnya karena pembelajaran
ini berbasis proyek. Model pembelajaran ini lebih lebih menekankan pada belajar
kontektual melalui kegiata-kegiatan yang kompleks yang akan dilakukan oleh peserta
didik.
Pembelajaan berbasis proyek (project based learning/PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek dirancang
untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan investigasi dan memahaminya.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengmpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pembelajaran berbasis proyek ini juga menuntut peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan seperti kolaborasi dan refleksi.
Menurut studi penelitian, pembelajarrann berabasis proyek mmbanu siswa untuk
meningkatkan keterampilan sosial mereka, sering menyebabkan absensi berkurang
dan lebih sedikit masalah disiplin dikelas. Peserta didik juga lebih percaya diri
berbicara dengan kelompok orang termasuk prang dewasa dan pembelajaran berbasis
proyek juga meningkatkan antusiasme peserta didik untuk belajar. Pembelajaran
berbasis proyek merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam
proses pembelajaran proyek yang dikerjakan siswa dapat berupa proyek perseorangan
atau kelompok dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif,
menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya kemudian akan ditampikan atau
dipresentasikan. Pembelajaran ini merupakan model pembelajaran sistematik yang
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang bersifat teoritis dan praktik yang
kompleks, melalui pertanyaan autentik, perencanaan produk dan penugasan yang
menuntut peserta didik untuk berfikir kritis.
Pembelajara berbasis project based learning atau yang biasa kita sebut sebagai
pembalajaran proyek adalah sebuah pembelajaran yang melibatkan peserta didik
dalam proses pembelajaran, yang kemudian akan menghasilkan produk sebagai hasil
pembelajaran, peserta didik dapat terjun langsung untuk merencanakan, membuat
rancangan, melaksanakan dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan
pelaksaannya. Proses pembelajaran PjBL ini sangat cocok untuk pembelajran
praktikum dimana peserta didik dapat terjun langsung dalam sebuah pengamatan.
Berdasarkan pendapat diatas poject based learning adalah sebuah model yang
berbasis proyek sebagai media yang meningkatkan cara berfikir peserta didik dalam
proses pembelajaran yang membuat peserta didik mempunyai pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pendekatan pembelajaran berbasis proyek didukung teori belajar
konstruktivistik. Konstruktivisme adalah teori belajar yang mendapat dukungan luas
yang bersandar pada ide bahwa siswa membangun pengetahuannya sendiri di dalam
konteks pengalamannya sendiri. Adanya peluang untuk menyampaikan ide,
mendengarkan ide-ide orang lain, dan merefleksikan ide sendiri pada ide-ide orang
lain, adalah suatu bentuk pengalaman pemberdayaan individu.
Proses interaktif dengan kawan sejawat itu membantu proses konstruksi
pengetahuan (meaning-making process). Menurut pandangan ini transaksi sosial
memainkan peranan sangat penting dalam pembentukan kognisi (Richmond dan
Striley, 1996). Menurut I Wayan Santyasa (2006:12) Project Based Learning dapat
diterapkan dengan mengikuti lima langkah utama, sebagai berikut.
(1) Menetapkan tema proyek. Tema proyek hendaknya memenuhi indikator-indikator
berikut: (a) memuat gagasan umum dan orisinil
(b) penting dan menarik
(c) mendeskripsikan masalah kompleks
(d) mencerminkan hubungan berbagai gagasan
(e) mengutamakan pemecahan masalah ill defined.
(2) Menetapkan konteks belajar. Konteks belajar hendaknya memenuhi indikator
berikut:
(a) Pertanyaan-pertanyaan proyek mempersoalkan masalah dunia nyata
(b) mengutamakan otonomi siswa
(c) Melakukan inquiry dalam konteks masyarakat
(d) Mahasiswa mampu mengelola waktu secara efektif dan efesien
(e) mahasiswa belajar penuh dengan kontrol diri Mensimulasikan kerja secara
professional

(3)Merencanakan aktivitas-aktivitas. Pengalaman belajar terkait dengan


merencanakan proyek adalah sebagai berikut:
(a) Membaca
(b) Meneliti
(c) Observasi
(d) interviu
(e) Merekam
(f) mengunjungi obyek yang berkaitan dengan proyek
(g) akses internet
(4)Memeroses aktivitas - aktivitas. Indikator- indikator memeroses aktivitas meliputi
antara lain:
(a) membuat sketsa
(b) melukiskan analisa,
(c) menghitung,
(d) mengenerate,
(e) mengembangkan prototipe.

(5) Penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek. Langkah-langkah yang


dilakukan, adalah:
(a) mencoba mengerjakan proyek berdasarkan sketsa,
(b) menguji langkah-langkah yang telah dikerjakan dan hasil yang diperoleh,
(c) mengevaluasi hasil yang telah diperoleh,
(d) merevisi hasil yang telah diperoleh,
(e) melakukan daur ulang proyek yang lain,
(f) mengklasifikasi hasil terbaik.
Beberapa prinsip yang harus diikuti dalam implementasi project based learning
menurut Thomas (2000: 3):
(a) sentralistis (centrality),
(b) pertanyaan pendorong/penuntun (driving questions),
(c) investigasi konstruktif (construc- tive investigation),
(d) otonomy (autonomy), dan
(e) realistis (realism).

Ciri-ciri Project Based Learning (PjBL)


Menurut Widayanti (2018) Ciri-ciri model pembelajaran project based learning
adalah:
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas.
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan : (a) urutan langkah-langkah
pembelajaran (sintak), (b) adanya prinsip- prinsip reaksi, (c) sistem sosial dan (d)
sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru
akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut
meliputi: (a) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur,(b) Dampak
pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
Karakteristik Project Based Learning (PjBL)
kharakteristik model pembelajaran berbasis project based learning menurut
Abidin (2014) yaitu:
1) Peserta didik mengambil keputusan tentang sebuah keragka kerja
2) Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik
3) Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan.
4) Peserta didik secara kolaboasi bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkanpermasalahan.
5) Proses evaluasi dilakukan secara kontinu
6) Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dilaksanakan.
7) Produk akhir aktivitas belajar akan di evaluasi secara kualitatif
8) Situasi belajar sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbasis proyek Setiap model


pembelajaran berbasis proyek
Kelebihan:
a) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka utuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk
dihargai.
b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
c) Meningkatkan kolaborasi.
d) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
e) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-
problem yang kompleks.
f) Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam megelola sumber belajar.
g) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorgnisasikan proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber- sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
h) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara
kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
i) Melibatkan perserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukan
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
j) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan:
a) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
b) Membutuhkan biaya yang cukup.
c) Banyak instruktur yang nyaman dengan kelas tradisional, dimana instruktur
memegang peran utama dikelas.
d) Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
e) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan
f) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
g) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

Untuk mengatasi kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek di atas seseorang


harus dapat mengatasi dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam menyelesaikan
proyek, meminimalis dan menyediakan peralatan yang sederhana yang terdapat
dilingkungan sekitar, memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak
membutuhkan banyak waktu dan biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang
meneyenangkan sehinngga instruktur dan peserta didik merasa nyaman dalam proses
pembelajaran.
Tujuan dari model Project Based Learning (PjBL)
Untuk membuat siswa dapat memecahkan sebuah proyek, baik dalam hal
perancangan maupun dalam pembuatan produk tersebut. Selain hal tersebut siswa
juga lebih bisa bekerja secara berkelompok karena kebanyakan model Project Based
Learning (PjBL) dilakukan secara kelompok meskipun tak jarang juga yang dilakukan
secara individu, dapat bekerja secara berkelompok dalam menyelesaikan proyek yang
sudah menjadi tanggung jawabnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum.


Bandung:PT. Refika Aditama,2014. Hlm.169.
Edi Prajitno,Dkk. 2017. Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Jakarta:Direktorat Jendral Guru Dan Tenaga Kependidikan. H. 26
Fatmawarni, Pipit Putri Haryani. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning (Pjbl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Analisa Ratio
Keuangan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fkip Umsu. Jurnal
Pendidikan Akutansi, Vol. 1 No. 1. H. 27.
Miqdad, A, D. dan Sumbawati, M, S. 2017. Analisis Pengembangan Model
Pembelajaran Berbasis Project Based Learning Dengan Berbantu Media
Audio Visual Videpscribe Dalam Pembelajaran Komputer dan Jaringan Dasar
Kelas X SMK Unitomo Surabaya. Jurnal IT-Edu. Volume 02 Nomor 02. h. 108.
Richmond, G. and Striley, J. 2001. Making meaning in classrooms:Social processes
in small group discourse and scientific knowledge-building. (diakses pada
tanggal 13 Oktober 2022).
Thomas, John W. (2000). A Review of Research on Project-Based Learning.
California: The Autodesk Foundation. (diakses pada tanggal 13 Oktober 2022).
Wayan Santyasa (2006). Pembelajaran Inovatif: Model kolaboratif, Basis Proyek, dan
Orientasi NOS. Makalah Seminar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Semarapura Tanggal 27 Desember 2006, di Semarapura.

Anda mungkin juga menyukai