Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAAN LABORATORIUM
“Cara Penanganan Bahan Kimia Berbahaya”

Dosen Pengampu :

Laila Puspita, M. Pd

Disusun Oleh :

Adelia Cahya Pratiwi (2011060426)

Ahmad Rafi Indrawan (2011060346)

Dwi Nyaning Retno Asih (2011060064)

M. Bakha Qomarullah Arifin (2011060292)

Marsela Ayu Vantika (2011060400)

Selvina Damayanti (2011060150)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang
telah ditentukan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan pada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW, sampai akhir zaman.

Makalah Mata Pengelolaan Laboratorium yang bertema “Cara Penanganan Bahan


Kimia Berbahaya” dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan selesainya makalah ini tak lupa
tim penyusun menyampaikan terimakasih kepada teman sekelompok yang telah membantu
menyumbangkan pemikirannya, memberi kritik dan saran yang membangun sehingga
makalah ini dapat diselesaikan, dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Laila
Puspita, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Laboratorium.

Dalam penyusunan makalah ini, tim penyusun menyadari adanya kekurangan dan
kekeliruan yang dalam hal ini semata-mata karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
yang kami miliki. Oleh karena itu, tim penyusun membuka pintu selebar-lebarnya kepada
pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang membangun demi kebaikan makalah
ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Akhirnya, tim penyusun harapkan agar hasil dari makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembelajaran selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandar Lampung, 12 Juni 2021

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................... 1

DAFTAR ISI........................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 3
C. Tujuan......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Bahan Kimia Berbahaya.............................................................. 5


B. Klasifikasi Bahan Kimia Berbahaya dan Cara Penanganannya............... 5
C. Sumber-Sumber Berbahaya Lainnya........................................................ 10
D. Cara Penyimpanan Bahan-Bahan Berbahaya............................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang kehidupan secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga
proses penemuan. Sehingga para praktikan dapat membuktikan bahwa konsep atau prinsip
yang ada pada buku benar adanya.

Untuk membuktikan konsep tersebut para praktikan harus melakukan eksperimen


atau percobaan. Dalam melakukan percobaan dapat dilakukan di laboratorium, karena itulah
di setiap perguruan tinggi mutlak adanya laboratorium yang lengkap dan terpadu guna
memperlancar proses perkuliahan dan juga kegiatan praktikum yang berhubungan dengan
membutikan suatu teori yang telah ada.

Di dalam kegiatan praktikum biologi, tidak hanya digunakan bahan biologis (bahan
yang berasal dari makhluk hidup) tetapi juga digunakan berbagai bahan kimia. Bahan kimia
tersebut digunakan sebagai pereaksi. Oleh karena itu praktikan biologi pun perlu memiliki
pengetahuan tentang bahan-bahan kimia, khususnya yang sering digunakan dalam praktikum.
Pengatahuan tentang bahan kimia yang dimiliki diantaranya dimaksudkan agar praktikan
mampu menangani bahan kimia secara baik. Dengan demikian praktikum dapat berjalan
lancar dan kecelakaan karena ketidaktahuan pengetahuan dapat dihindari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami menuliskan beberapa rumusan yakni:

1. Apakah pengertian dari bahan kimia berbahaya?


2. Bagaimana klasifikasi bahan kimia berbahaya dan bagaimana penanganannya?
3. Apakah yang termasuk sumber-sumber berbahaya lainnya selain bahan kimia?
4. Bagaimana cara penyimpanan bahan-bahan berbahaya?

3
C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Mengetahui definisi dari bahan kimia berbahaya.


2. Mengetahui klasifikasi bahan kimia berbahaya dan penanganannya.
3. Mengetahui sumber-sumber berbahaya lainnya selain bahan kimia.
4. Mengetahui cara penyimpanan bahan-bahan berbahaya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bahan Kimia Berbahaya

Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas beragam
element-element kimiawi. Misalnya, air yang merupakan bahan kimia. Air menjadi bahan
kimia murni karena homogen atau hanya terdiri dari satu jenis bahan saja yaitu seluruh
strukturnya hanya terdapat molekul H2. Bahan kimia adalah zat abstrak yang perlu
diwaspadai oleh manusia, karena bahan kimia mencakup benda yang ada di sekitar kita.

Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran
yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung ataupun tidak
langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan
iritasi.

B. Klasifikasi Bahan Kimia Berbahaya dan Cara Penanganannya

Bahan kimia yang ada di laboratorium jumlahnya relatif banyak, disamping


jumlahnya yang banyak bahan kimia juga dapat menimbulkan berbagai resiko bahaya yang
cukup tinggi, oleh karena itu dalam pengelolaan laboratorium aspek pengenalan bahan, cara
penanganan, dan penyimpanan adalah hal yang harus diperhatikan.

Ada beberapa klasifikasi untuk bahan-bahan kimia yang ada pada laboratorium seperti
bahan kimia mudah terbakar, bahan pengoksidasi, bahan mudah meledak, bahan radioaktif,
bahan korosif, serta bahan beracun atau toksik.

1. Bahan Mudah Terbakar (Flammable)

5
Bahan mudah terbakar dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap, atau bahan
padat dalam bentuk debu jika tercampur dengan udara.

a. Bahan yang mudah terbakar memiliki sifat-sifat:


 Mudah menguap
 Uap cairan dapat menimbulkan api dalam kondisi normal
 Uap cairan dapat menyebar memenuhi ruangan
 Sebagian besar uap lebih berat dari udara sehingga cenderung berada di permukaan
lantai.
b. Contoh-contoh bahan yang udah terbakar
 Pelarut dan pereaksi seperti Asetaldehid, Asam Asetat, Aseton, Benzen,
Karbondisulfida, etil alkohol, Eter, Etil Asetat, Etil Alkohol, dll.
 Bahan Organik seperti AL, Mg, Zn, K, Na, gas Etilen, Metana, Butana, dll.
c. Penanganan dan Penyimpanan
 Bahan-bahan yang termasuk jenis ini tidak boleh dipanaskan secara langsung atau
disimpan dipermukaan yang panas.
 Simpanlah bahan pada tempat yang memiliki ventilasi baik.
 Sediakan dalam jumlah yang minimum. Pelarut yang tidak digunakan lagi,
kembalikan kebotol semula
 Sediakan alat pemadam kebakaran. Bila kebakaran kecil gunakan kain basah atau
pasir.
 Pada saat memanaskan bahan kimia, jangan melebihi ½ kapasitas bahan tersebut.
 Janganlah membuang cairan yang mudah terbakar ke bak cuci.
 Janganlah menyimpan cairan yang mudah terbakar dekat dengan pengoksidasi atau
bahan korosif.
 Kontrol semua bahan secara periodik.

2. Bahan Pengoksidasi (Oxidizing)

6
Bahan pengoksidasi adalah bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya “oxidizing“

a. Sifat-Sifat
 Mudah bereaksi dengan oksigen.
 Tidak mudah terbakar.
 Bila bereakasi dengan zat mudah terrbakar, dapat terbakar secara signifikan.
 Biasanya bahan ini adalah zat anorganik.
b. Contoh Bahan Pengoksidasi
 Chlorat, Perchlorat, Bromat, Peroksida, Asam Nitrat, Kalium Nitrat, Kalium
Petinanganat, Bromin, Khlorin, Fluorin dan Iodin yang mudah bereaksi dengan
Oksigen (dalam kondisi tertentu) sehingga dikelompokkan menjadi bahan
pengoksidasi.
c. Penanganan dan Penyimpanan
 Hindari penyimpanan di tempat panas.
 Sediakan bahan ini secara minimum.
 Jauhkan bahan jenis ini dari bahan yang mudah terbakar.
 Simpan secara aman dengan ventilasi yang baik.
 Kontrol bahan secara teratur.

3. Bahan Korosif (Korosive)

Bahan korosif merupakan salah satu bahan yang dapat merusak dan mengakibatkan
cacat permanen pada jaringan yang terkena bahan korosif.

Bersentuhannya kulit dengan bahan-bahan korosif umumnya disadari sehingga kurang


begitu berbahaya bila dibandingkan dengan racun yang terhisap. Banyak bahan yang tidak
korosif tetapi menimbulkan iritasi pada kulit dan dapat menyebabkan peradangan. Bahan
tersebut misalnya senyawa alkali sabun dan bahan-bahan higroskopik.

7
a. Sifat-Sifat
 Merupakan cairan yang tidak dapat terbakar.
 Sebagian bahan jenis ini mudah menguap.
 Dapat merusak jaringan pada tubuh manusia.
 Dapat merusak alat-alat yang digunakan
 Bila asam pH <2 dan bila basa pH >11,5
b. Contoh Bahan Korosif
 Asam Nitrat, Asam Sulfat, Asam Klorida, Natrium Hidroksida, Asam Asetat,
Anhidrida Asetat, Metanol, Perchlorat, Ammonia, Bromin, Fluorin, Hidrogen Iodida,
Phenol, karbondioksida padat, Asam Format, Hidrogen Peroksida, Fosfor Merah dan
Fosfor kuning, Logam Kalium, Kalium Hidroksida, Perak Nitrat dan Logam Natrium.
c. Penanganan dan Penyimpanan
 Simpanlah di tempat yang sesuai dan lakukan pengontrolan dan pengawasan secara
berkala.
 Ikuti aturan penyimpanan.
 Simpan bahan ini di laboratorium dalam jumlah minimum.
 Gunakan selalu pelindung, seperti sarung tangan, jas lab, dan kacamata ketika akan
menggunakan bahan kimia jenis ini.
 Jangan sampai tumpah dan jika bersentuhan dengan kulit, cucilah dengan air dan
sabun.
 Untuk setiap bahan yang tidak dapat dicuci dengan air, gunakan emulsi pembersih
kemudian basuh dengan sabun dan air.

4. Bahan Mudah Meledak (Explosive)

Beberapa bahan kimia dapat meledak jika bercampur dengan udara, meskipun tidak
terdapat udara bahan kimia juga dapat terurai dan biasanya disertai ledakan ketika dipanaskan
atau dicampur dengan bahan lain.

8
a. Hal-Hal Pemicu Ledakan
 Adanya pelarut mudah terbakar yang digunakan.
 Adanya udara cair. Udara dapat meledak jika dicampur dengan unsur-unsur pereduksi
atau hidrokarbon.
 Adanya debu. Debu padat dari bahan mudah terbakar yang bercampur dengan udara
dapat memicu adanya ledakan.
 Adanya gas-gas.
 Adanya bahan peroksida.
b. Contoh Bahan Mudah Meledak
 Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan
beberapa pelarut seperti Aseton, Dietil Eter, Etanol, dll.
c. Penaganan dan Penyimpanan
 Biasakan melakukan eksperimen di tempat terbuka atau di dalam lemari uap.
 Gunakanlah bahan-bahan jenis ini dalam jumlah sedikit
 Gunakanlah alat yang layak, seperti gelas tebal yang stabil oleh tekanan.
 Lakukan pengamatan dari belakang layar pengaman atau gunakan pelindung seperti
masker.
 Kontrol bahan secara teratur.

5. Bahan Beracun (Toxic)

Bahan ini dalam kondisi normal atau kondisi kecelakaan ataupun dalam kondisi
kedua-duanya dapat berbahaya terhadap lingkungan di sekelilingnya.

a. Sifat-Sifat
 Terdapat dalam berbagai wujud.
 Biasanya masuk ketubuh melalui mulut, pernafasan dan kulit.
 Bahan jenis ini sangat berbahaya bagi tubuh
 Bersifat karsiogenik

9
b. Contoh Bahan Beracun
 Anilin, Benzen, Bromin, Chlorin, Fluorin, Formaldehid, Asam Format, Hidrogen
Chlorida, Antimon, Arsen, Barium, Berillium, Boron, Hidrogen Cyanida, Hidrogen
Peroksida, Iodium, Asam Nitrat, Nitrobenzen, Phenol, Sulfurdioksida, Logam-logam,
Chromium, Mercury (air raksa), Perak, dan Timah.
c. Penanganan dan Penyimpanan
 Gunakan bahan sambari hidung ditutup atau berventilasi baik
 Gunakan pelindung seperti kacamata, sarung tangan, dan jas lab.
 Botol yang digunakan harus selalu memiliki tabel dan disimpan di lemari yang
terkunci.
 Cuci tangan sampai bersih sebelum meninggalkan laboratorium.
 Taburkan tanah atau pasir jika bahan tumpah ke lantai sampai terserap kemudian
uapkan tanah/pasir terrsebut di dalam oven.

C. Sumber-Sumber Berbahaya Lainnya

Terdapat beberapa sumber lain selain bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan,
diantaranya adalah:

1. Sumber panas.
Berbahaya karena panas dapat menginisiasi terjadinya kebakaran yaitu mengaktifkan
oksigen (membuat oksigen jadi radikal sehingga reaktif)
2. Air/uap air.
Berbahaya karena air dapat diserap oleh bahan-bahan kimia dimana reaksi penyerapan
atau hidrasi bersifat eksotermis atau menghasilkan panas, selanjutnya panas tersebut
akan menginisiasi dan atau dapat mempercepat reaksi.
3. Zat oksidator dengan reduktor dapat menimbulkan ledakan dan kebakaran.
4. Asam dengan garam dapat menimbulkan gas beracun.
Contohnya adalah : H+ + NaCN

10
D. Cara Penyimpanan Bahan-Bahan Berbahaya

1. Bahan oksidator
Syarat penyimpanan:
 Ruangan yang digunakan untuk menyimpan bahan jenis ini haruslah dingin
dan berventilasi baik.
 Jauhkan bahan jenis ini dari sumber panas.
 Jauhkan dari bahan mudah terbakar atau reduktor.

2. Bahan reaktif terhadap air


Syarat penyimpanan:
 Ruang dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber panas
 Bangunan kedap air
 Tersedia pemadam kebakaran tanpa air (CO2, Halon, Dry powder)

3. Bahan beracun
Syarat penyimpanan:
 Ruang dingin dan berventilasi
 Disimpan terpisah dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
 Disediakan alat pelindung diri, pakaian kerja, masker dan gloves Gas
bertekanan
 Disimpan tegak dan terikat
 Ruangan dingin dan tidak terkena sinar matahari langsung
 Jauh dari sumber panas
 Jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran

4. Bahan-bahan Kimia “Incompatible” Yaitu bahan-bahan yang dalam penyimpanannya


tidak boleh bercampur, seperti asam dengan basa atau zat beracun dan bahan mudah
terbakar dengan oksidator.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung
ataupun tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik,
korosif dan iritasi.

Laboratorium mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan para penggunanya,


namun potensi bahaya tersebut bukan tak dapat dikendalikan, dengan adanya kesadaran serta
didukung dengan pengetahuan tentang bahan kimia dan sifat-sifatnya, kecelakaan dapat
dihindarkan, dikurangi, bahkan ditiadakan sama sekali. Sehingga laboratorium bukan menjadi
tempat yang menakutkan dan berbahaya.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dan pengembangan makalah ini diwaktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. Aaminn.

12
DAFTAR PUSTAKA

Djupripadmawinata, et all. 1981. Pengelolaan Laboratorium IPA-II (Lanjutan). Jakarta: P3G

Imam Khasan, S. 1983. Tinjauan Umum Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium. Kursus
Keselamatan Kerja dalam Menangani bahan Kimia Berbahaya 5-9 Desember 1983.
LKN; Bandung.

Kimia, Ilmu. 2021. Pengertian Bahan Kimia, Jenis, dan Contohnya. Diakses pada 10 Juni
2021. https://www.pakarkimia.com/pengertian-bahan-kimia/

POM, Badan. Bahan Berbahaya. Diakses pada 9 Juni 2021.


https://puspaman.pom.go.id/bahan-berbahaya

Anda mungkin juga menyukai