DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
JUDMAINNAH
B1D120108
PROGRAM STUDI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat
kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Jenis-jenis Limbah di Laboratorium”.
Terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberi dorongan dalam
bentuk do’a maupun material. Sehingga Makalah Jenis-jenis Limbah di Laboratorium
dapat diselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Seperti pepatah mengatakan
“tiada gading yang tak retak”. Maka dari itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan
kata ataupun penulisan dalam menyusun makalah ini.
JUDMAINNAH
i
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................3
BAB III ISI.............................................................................................................................4
3.1.1 Pendahuluan...................................................................................................4
3.1.2 Mengidentifikasikan Limbah dan Bahayanya...........................................15
3.1.3 Cara Menilai Bahan yang Tidak Dikenal...................................................15
3.1.4 Pengumpulan dan penyimpanan limbah di laboratorium........................16
3.1.5 Langkah-langkah utama pengelolaan limbah adalah sebagai berikut :...16
3.1.6 Penanganan dan Pengurangan Biaya.........................................................17
3.1.7 Pengurangan limbah muti bahaya..............................................................17
3.1.8 Opsi Pembuangan.........................................................................................18
Bab IV Penutup....................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................20
5.1 Saran.....................................................................................................................20
Daftar Pustaka.....................................................................................................................21
ii
Bab I
Pendahuluan
1
Dengan mempelajari proses pengolahan limbah bahan
kimia,mahasiswa dapat mengetahui hal-hal atau faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan timbulnya berbagai macam akibat yang dapat menimbulkan
efek,baik bagi manusia maupun alam.Sehingga dengan mempelajari materi
ini, mahasiswa mampu menangani limbah dengan cara yang efektif dan
efesien sesuai sifat limbah bahan kimia,karena setiap limbah bahan kimia
yang ada masing-masing mempunyai ciri berbeda terhadap dampak yang
ditimbulkanya.
1.3 Tujuan
Mengetahui definisi dari limbah.
Mengetahui jenis-jenis limbah laboratorium.
Mengetahui cara mengklarifikasi limbah laboratorium.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
-Limbah radioaktif
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 Pendahuluan
A. Apakah Limbah Itu?
Limbah adalah bahan yang dibuang, hendak dibuang, atau tidak lagi
berguna sesuai peruntukannya. Sebuah bahan dianggap limbah jika
dibiarkan atau jika dianggap menjadi bahan yang tidak dapat dipakai
kembali. Limbah dikelompokkan sebagai limbah berbahaya atau tidak
berbahaya.
4
C. Apa saja macam-macam limbah yang ada di laboratorium?
Berdasarkan jenisnya, maka klasifikasi pengumpulan limbah
laboratorium adalah:
Kelas Jenis
A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
larutan
B Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik
dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan
kemasan pada pH 6 -8
E Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan
larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah
I Padatan anorganik
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik
Gambar 1 jenis limbah
5
D. Klasifikasi Limbah Laboratorium
6
2.) Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada
temperatur dan tekanan standar (25 C, 760 mmHg)
dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan,
penyerapan uap air atau perubahan kimia secara
spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan
kebakaran yang terus menerus.
Limbah beracun
7
Limbah yang menyebabkan infeksi.
8
Limbah bersifat korosif adalah limbah yang
mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :
9
Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas
atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida
yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah infeksius
Limbah radioaktif
10
Limbah umum
11
Limbah cair infeksius
12
E. Cara Pengolahan Limbah Laboratorium
1.) Netralisasi
Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan
basa seperti kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2 Sebaliknya,
limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam
seperti H2SO4 atau HCI.
3.) Reduksi-Oksidasi
Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat
dilakukan reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga
terbentuk zat yang kurang/tidak toksik.
4.) Penukaran ion
Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh
kation, sedangkan anion beracun dapat diserap oleh
resin anion.
13
Limbah infeksius
14
dan H2O. Bahan-bahan seperti mineral, logam dan
bahan organik lainnya (kuman penyakit, jaringan tubuh,
hewan, darah, bahan kimia, kertas, plastik) yang tidak
terbakar tersisa dalam bentuk abu yang beratnya 10-
30% dari berat aslinya (tergantung dari jenis limbah).
Limbah radioaktif
15
3.1.2 Mengidentifikasikan Limbah dan Bahayanya
a. Daya sulut: Bahan yang mudah tersulut meliputi pelarut organik
paling umum, gas seperti hidrogen dan hidrokarbon, dan
beberapa garam nitrat tertentu. Bahan dianggap mudah tersulut
jika memiliki satu atau beberapa sifat berikut ini:
1. Titik nyala : < -18 OC
2. Titik nyala : -18 sampai 23 OC
3. Titik nyala : 32-61 OC
b. Korosivitas: Cairan korosif memiliki pH ≤ 2 atau ≥ 12,5 atau
menyebabkan karat pada tingkat baja tertentu. Asam dan basa
laboratorium yang paling umum bersifat korosif.
16
1.) uraian fisik
2.) kereaktifan air
3.) kelarutan dalam air
4.) informasi pH dan mungkin juga informasi netralisasi
5.) daya sulut (kemudahbakaran)
6.) adanya oksidator
7.) adanya sulfida atau sianida
8.) adanya halogen
9.) adanya bahan radioaktif
10.) adanya bahan berbahaya hayati
11.) adanya komponen beracun
12.) adanya bifenil poliklorin (PCB)
13.) adanya senyawa dengan bau menyengat
17
3.1.6 Penanganan dan Pengurangan Biaya
Perubahan limbah meliputi perubahan karakter atau komposisi
limbah secara fisik, kimiawi atau biologi.
Tujuan penanganan ini adalah menetralkan limbah, membuat
limbah menjadi tidak berbahaya atau berkurang bahayanya.
Penanganan limbah skala kecil di laboratorium tidak
diperbolehkan di semua tempat.Kondisi-kondisi tertentu yang
memungkinkan dilakukannya penanganan tanpa izin biasanya
meliputi berikut ini:
1.) Penanganan di wadah pengumpulan.
2.) Penetralan dasar, atau pencampuran limbah asam dan
alkali untuk membentuk larutan garam. Pikirkan
pertimbangan keselamatan terutama penggunaan larutan
encer untuk menghindari pembentukan panas yang cepat.
3.) Penanganan produk sampingan eksperimen sebelum
menjadi limbah.
18
3.1.8 Opsi Pembuangan
a. Pembuangan di Pipa Drainase
Bahan kimia yang mungkin diizinkan untuk dibuang di
pipa drainase meliputi larutan air yang terurai secara alami
dan larutan toksisitas rendah dari zat-zat anorganik. Cairan
mudah terbakar yang tercampur air sering kali dilarang untuk
dibuang di sistem drainase. Bahan kimia bercampur air tidak
boleh masuk ke saluran drainase.
c. Insinerasi
insinerasi adalah metode pembuangan limbah
laboratorium yang umum. Insinerasi biasanya dilakukan
di oven berputar pada suhu tinggi (649-760°C).
Teknologi ini sepenuhnya menghancurkan sebagian
besar bahan organik dan secara signifikan mengurangi
residu bahan yang harus dibuang di tempat sampah.
Biaya mahal
19
d. Pembuangan ke atmosfer
Tudung asap dirancang sebagai perangkat pengaman
untuk menjauhkan uap dari laboratorium jika terjadi
keadaan darurat, tidak sebagai sarana rutin untuk
membuang limbah yang menguap.
Sebagian laboratorium memiliki unit yang berisi filter
penyerap, tetapi kapasitas serapnya terbatas.
Pengaturan arah tudung asap keperangkat perangkap biasa
bisa sepenuhnya meniadakan pelepasan uap ke atmosfer.
f.
20
Bab IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Penanganan limbah tidak semata-mata dengan cara di buang, banyak
efek dan dampak dari berbagai macam limbah yang dihasilkan setiap penelitian
ataupun praktikum. Mengenal kandungan dasar dari limbah adalah hal yang
penting sebagai praktikan agar dapat menangani bahaya limbah bagi diri sendiri
ataupun lingkungan sekitar. Penanganan limbah yang optimal merupakan cara
untuk melindungi diri dari bahaya kecelakaan kerja saat di laboratrium.
Penanganan limbahpun bermacam-macam dikarenakan perbedaan struktur utama
dari limbah tersebut, dan penanganan maupun pembuangan menjadi berbeda
antara limbah satu dengan limbah yang lain.
5.1 Saran
Informasi yang didapat tidak hanya menggali dari satu sumber
informasi saja, kembangan cara belajar dengan cara membaca artikel atau buku-
buku penanganan limbah yang lain agar keselamatan diri dan orang lain dapat di
maksimalkan.
21
Daftar Pustaka
Moran Lisa & Masciangioli Tina. 2010. Panduan Pengelolaan Bahan Kimia Dengan
Bijk. Washington. National academy of science.
Jahya, Ranawidjaja. 1998. Panduan Pengelolaan Laboratorium IPA. Bhratara:
Jakarta.
Wirjosoemarto,Koesmadji. 2004. Teknik Laboratorium Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung.
Muchtaridi. 2010. Keselamatan Kerja di Laboratorium. Bandung. FMIPA UNPAD.
22