Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“LIMBAH MEDIS DAN NON MEDIS”

Disusun Oleh :

MUHAMMAD FATHIN ABIYYU

PO714203201019

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR


2020
DAFTAR ISI

Cover    ……………………………………………………………………………....……….. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………...………….... ii

Kata Pengantar ……………………………………………………………..………………. 1

BAB I Pendahuluan ………………………………………………………..…..........……………. 2

A. Latar Belakang …………………………………………………........………….…2

B. Rumusan Masalah ……………………………………........………………………2

C. Tujuan Pembahasan ………………………………......………………………… 2

BAB II Isi ………………………………………………………………………….................……… 3

A. Limbah medis……………………………...............................................…….. 3
B. Limbah non medis…………………………………………………………………5

C. Soal pilihan ganda…………………………………………………………………6

BAB III Penutup ……………………………………………………...…….......………………..… 7

Kesimpulan ……………………………………………………………………….......……… 7

Saran ……………………………………………………………………..…........…………... 7

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….......…………… 8

Ii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehinggasaya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di
akhirat.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah dengan judul “Limbah medis dan non medis”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada dosen kami yang
telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Sekian dan terima kasih.

Makassar, 28 September 2020


Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah medis merupakan salah satu tantangan terbesar sehari-hari yang
dihadapi oleh penyedia layanan kesehatan. Beberapa contoh limbah medis seperti
tempat bekas rendaman darah (sarung tangan, kain kasa, dll.), jaringan manusia atau
hewan yang dibuat selama prosedur pengobatan, setiap sampah yang dihasilkan dari
kamar pasien dengan penyakit menular, sertan vaksin yang dibuang, demikian seperti
diwartakan Medpro.
Limbah medis sendiri adalah segala jenis sampah yang mengandung bahan
infeksius (atau bahan yang berpotensi infeksius). Biasanya berasal dari fasilitas
kesehatan seperti tempat praktik dokter, rumah sakit, praktik gigi, laboratorium, fasilitas
penelitian medis, dan klinik hewan.
Limbah medis dapat mengandung cairan tubuh seperti darah atau kontaminan
lainnya. Undang-undang Medical Waste Tracking Act tahun 1988 mendefinisikan limbah
medis sebagai limbah yang dihasilkan selama penelitian medis, pengujian, diagnosis,
imunisasi, atau perawatan manusia atau hewan. Beberapa contohnya piring kultur,
gelas, perban, sarung tangan, benda tajam yang dibuang seperti jarum atau pisau
bedah, penyeka, dan tisu.
Menurut Menteri Kesehatan Nila Moeloek, pengelolaan limbah medis di
Indonesia hingga kini dinilai masih belum optimal, padahal limbah medis termasuk
sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang sangat berbahaya bagi
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.
"Menteri lingkungan pada waktu itu, sebelum Ibu Siti [Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar], mengatakan limbah medis harus dikelola
oleh orang [perusahaan] ketiga. Saya kira sangat galau, kalau limbah medis tidak
diperbaiki cara mengatasinya," kata Menkes beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Kemenkes, total terdapat 2820 rumah sakit,
9825 Puskesmas, dan 7641 klinik di Indonesia, karenanya Menkes meminta masyarakat
untuk memikirkan bagaimana penanganan limbah medisnya.
Dari data yang ada, timbunan sampah medis bisa mencapai 296,86 ton per hari
yang dihasilkan dari Fasyankes yang tersebar di Indonesia. Sementara kapasitas
pengolahan yang ada hanya 115,68 ton per hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kita dapat merumuskan masalah yiatu, definisi,
jenis,karakteristik, symbol,dan cara penanganan limbah medis dan non medis

C. Tujuan
Untuk mengetahui definisi, jenis,karakteristik, simbol,dan cara penanganan limbah medis
dan non medis.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Limbah medis

a. Definisi limbah medis

Limbah medis adalah buangan dari suatu kegiatan medis. Limbah jenis ini harus segera
diolah dan apabila terpaksa harus disimpan merupakan opsi terakhir jika tidak dapat ditangani
secara langsung.

Limbah medis merupakan segala jenis sampah yang mengandung bahan infeksius atau
berpotensi infeksius. Umumnya berasal dari sampak fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit,
laboratorium, fasilitas penelitian medis, klinik hewan, serta tempat praktik dokter.
Sampah medis bisa juga mengandung cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya.
Berdasarkan Undang-undang Medical Waste Tracking Act tahun 1988, diperoleh arti limbah
medis sebagai limbah yang dihasilkan selama penelitian medis, pengujian, diagnosis, imunisasi,
serta perawatan manusia atau hewan. Selain diolah secara langsung, sampah medis juga bisa
disimpan dengan mempertharikan beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain tempat
penyimpanan wajib berpenutup, menjaga agar tidak ada campuran limbah medis dan non medis,
membatasi akses lokasi dan pemilihan lokasi yang tepat.

b. Jenis limbah medis

 Limbah infeksius, yaitu sampah medis yang berkaitan dengan pasien yang
membutuhkan perawatan isolasi karena penyakit menular dan limbah laboratorium.
Limbah ini dapat memicu penularan penyakit ke petugas medis, pasien, pengunjung
serta menyasarakat sekitar sehingga memerlukan perlakuan khusus dalam
penanganannya.
 Limbah patologi, yaitu limbah jaringan tubuh yang tberasal dari proses bedah atau
otopsi.
 Limbah sitotoksik, yaitu bahan yang telah terkontaminasi selama proses peracikan,
pengangkutan, serta tindakan terapi sitotoksik.
 Limbah farmasi umumnya berupa sampah obat-obatan kadaluwarsa, obat buangan
karena tidak memenuhi spesifikasi atau telah rusak, obat yang dibuang oleh
masyarakat dan insutusi yang bersangkutan, serta limbah selama proses produksi
obat-obatan.
 Limbah kimia ialah sampah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia tindakan
medis, laboratorium, proses sterilisasi dan riset.
 Limbah radioaktif adalah limbah yang telah terkontaminasi dengan radioisotop yang
berasal dari proses medis atau riset radionukleotida.
 Limbah genotoksis, yaitu limbah yang sangat berbahayakarena bersifat karsinogenik,
teratogenik, atau mutagenik.

3
Semua jenis limbah tersebut sangatlah berbahaya dan dibutuhkan penanganan secara
khusus dan perlu perhatian dari lembaga yang menghasilkan limbah medis. Karena akan
menyebabkan banyak permasalahan seperti penularan penyakit dan mencemarkan lingkungan.
Apalagi dengan limbah Radioaktif. Limbah tersebut perlulah ditangani dengan seksama.

c. Cara penanganan

Cara terbaik untuk mengurangi resiko terjadinya penularan adalah dengan menjaga agar
sampah medis tersebut tetap tertutup dengan rapat. Ada beberapa prinsip dasar dan
prosedur yang dapat membantu pencapaian tujuan pengurangan dari pemapaian.
Prinsip-prinsip dan prosedur tersebut adalah :
 Sampah dikemas dengan baik.
 Menjaga agar sampah tetap dalam kemasan dan tertutup rapat serta
menghindarkan hal-hal yang dapat merobek atau memecahkan kontainer
sampah.
 Menghindari kontak fisik dengan sampah.
 Menggunakan alat pelindung perorangan ( sarung tangan, masker, dsb )
 Usahakan agar tidak sedikit mungkin memegang sampah.
 Membatasi jumlah orang yang berpotensi untuk tercemar.

4
B. Limbah non medis

a. Definisi limbah non medis

Limbah non medis  adalah limbah yang dihasilkan kegiatan RS diluar medis
biasanya berasal dari kegiatan perkantoran, halaman, dapur dan taman. Adapun yang
termasuk dengan limbah non medis adalah kertas, plastik, kaleng, sisa makanan atau
sampah yang tidak terkontaminasi darah dan cairan tubuh.

b. Jenis limbah non medis

 Padat
Merupakan semua sampah padat di luar sampah medis yang dihasilkan dari
berbagai kegiatan.
Contoh : kertas, karton, kaleng, botol, sisa kemasan, sisa makanan dan
sebgainya.
 Cair
Merupakan limbah rumah sakit yang berasal dari: kotoran manusia (tinja, air
kemih dan lain lain), air bekas cucian yang berasal dari lavatory, kitchen sink,
atau floor drain.
c. Cara penanganan

Tahap pengolahan limbah padat non medis ini dimulai dari tahap  pertama yaitu
Pemilahan dan Pewadahan. Pewadahan limbah padat non-medis harus dipisahkan dari
limbah medis padat dan ditampung dalam kantong plastik warna hitam. Syarat tempat
pewadahan ini antara lain:

1. Setiap tempat pewadahan limbah padat harus dilapisi kantong plastik warna hitam sebagai
pembungkus limbah padat dengan lambang ”domestik” warna putih
Bila kepadatan lalat disekitar tempat limbah pada melebih 2 ekor per-block grill, perlu
dilakukan pengendalian.
2. Tahap kedua pengolahan limbah non medis merupakan tahap Pengumpulan, Penyimpanan,
dan Pengangkutan. Pada tahap ini jika ditempat pengumpulan sementara tingkat kepadatan
lalat lebih dari 20 ekor per-block grill atau tikus terlihat pada siang hari, harus dilakukan
pengendalian. Dalam keadaan normal harus dilakukan pengendalian serangga dan binatang
pengganggu yang lain minimal 1kali/bulan.
3. Tahap ketiga pengolahan limbah non medis merupakan tahap Pengolahan dan
Pemusnahan. Pengolahan dan pemusnahan limbah padat non-medis harus dilakukan sesuai
persyaratan kesehatan.

5
C. Soal pilihan ganda

1. Limbah sitotoksis harus dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna…


a. Merah
b. Ungu
c. Kuning
d. Coklat
e. Biru
2. Limbah medis dapat dimusnahkan dengan cara…
a. Membakar di incinerator
b. Membuang ke TPA
c. Membiarkan sampai terurai
d. Tidak dimusnahkan
e. Menyimpan sebagai koleksi
3. Limbah medis rumah sakit antara lain…
a. Gigi, Veterinary, dan Gizi
b. Laundry, Farmasi, dan Laboratorium
c. Pengobatan, Perawatan, dan Penunjang Medis
d. Veterinary, Farmasi, dan Perawatan
e. Perban bekas, bekas jarum suntik dan cairan tubuh
4. Limbah padat yang dihasilkan dari unit laboratorium antara lain….
a. alat suntik, tabung infuse, dan kateter
b. alat suntik, reagent, dan pot sputum
c. pot sputum, cartridge film, dan alat suntik
d. kateter, alat suntik, dan reagent
e. reagent , cairan tubuh dan kantong darah
5. warna kantong plastik limbah radioaktif yaitu…
a. merah
b. biru
c. kuning
d. ungu
e. coklat

6
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Limbah medis adalah buangan dari suatu kegiatan medis. Limbah jenis ini harus segera
diolah dan apabila terpaksa harus disimpan merupakan opsi terakhir jika tidak dapat ditangani
secara langsung. Limbah non medis  adalah limbah yang dihasilkan kegiatan RS diluar medis
biasanya berasal dari kegiatan perkantoran, halaman, dapur dan taman. Semua jenis limbah
sangatlah berbahaya dan dibutuhkan penanganan secara khusus dan perlu perhatian dari
lembaga yang menghasilkan limbah medis. Karena akan menyebabkan banyak permasalahan
seperti penularan penyakit dan mencemarkan lingkungan. Apalagi dengan limbah Radioaktif.
Limbah tersebut perlulah ditangani dengan seksama.

B. Saran

Diharapkan kepada seluruh pihak rumah sakit dengan tidak membuang limbah medis
secara sembarangan karena dapat menimbulkan masalah lingkungan.

7
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya, Dewi S.koesno.2019.”apa itu limbah medis dan bagaimana cara menanganinya?”.
https://tirto.id/apa-itu-limbah-medis-dan-bagaimana-cara-menanganinya-ei2F. diakses pada 28
september 2020 pukul 05:21.

Hutagalung, Jefri.2009.”Limbah medis”. https://jefrihutagalung.wordpress.com/2009/06/12/limbah-


medis/. Diakses pada 28 september 2020 pukul 05:40

Anonymus.2019.”Limbah medis, pengertian, jenis, potensi bahaya dan cara pengelolaannya”.


https://rimbakita.com/limbah-medis/. Diakses pada 28 september 2020, pukul 06:00

Anonymus.2020 “pengumpulan, pengangkutan, dan penyimpanan limbah padat non medis rumah
sakit”. http://www.indonesian-publichealth.com/pengolahan-limbah-non-medis/. Diakses pada 28
september 2020, pukul 07:00

Anda mungkin juga menyukai