Selamat pagi pembaca Biologi Asyik hari ini admin memposting artikel tentang makalah bahan
berbahaya dan beracun yang makalah ini admin dapatkan dari adik admin yang berjurusan Anafarma. okey langsung
saja cikidokkkkkkkkk... selamat membaca.. jangan lupa comen, like sosial media admin untuk menyemangati admin
memposting artikel selanjutnya. terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk
hidup lainnya. Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat baik di Negara maju
maupun negara berkembang. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum diketahui secara pasti,
meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di beberapa rumah sakit, tetapi angka tersebut tidak
menggambarkan kejadian yang sebenarnya di masyarakat. Dari data statistik diketahui bahwa penyebab keracunan
yang banyak terjadi di Indonesia adalah akibat paparan pestisida, obat obatan, hidrokarbon, bahan kimia korosif,
alkohol dan beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan beberapa tanaman
beracun lainnya. Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam
tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat
tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya
sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi racun
2. Menjelaskan Simbol-simbol bahan kimia atau beracun
3. Tingkat keracunan bahan beracun
4. Factor Yang Menentukan Tingkat Keracunan
5. Menjelaskan tentang bahaya racun terhadap kesehatan.
6. Menjelaskan tentang usaha pencegahan
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan memahami tentang racun atau bahan kimia.
2. Mengetahui dan memahami langkah diagnosis penyakit akibat bahan kimia.
3. Mengetahui dan memahami manaterial dalam usaha-usaha pencegahan.
BAB II
ISI
A. Definisi Racun
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan
pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak
lewat kulit. Dan keracunan didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang
masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya.
Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau
organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat
toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh
tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-
lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan
efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran
pencernaan, sel efitel dan keringat.
Dan adapun Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan dalam beberapa golongan yaitu:
a. Senyawa logam dan metaloid
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
b. KELAS 2 : GAS-GAS
Terdiri dari :
Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl ether, butane,
neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensin.
Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon, nitrous oxide, sulphur
hexafolride)
Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine, boron trichloride carbonil
sulfit, cyanogen, dll
d. KELAS 4 : PADATAN
Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api.
Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol,
hexamine.
Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara spontan (spontaneously Combustible Substances) Bahan padat kelas
ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk terbakar secara spontan. Beberapa jenis
mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara lembab Juga dapat
menghasilkan gas beracun ketika terbakar.
Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus
Padatan yang mudah menyala (FLAMMABLE SOLIDS)
Bahan yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet) Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan gas
mudah terbakar ketika kontak dengan air. Bahan ini juga meningkatkan gas beracun ketika kontak
dengan kelembaban, air atau asam Contoh :calcium carbide, potassium
phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate,
barium, aluminium hydride.
e. KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
Organic peroxides
Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar panas atau api pada waktu
yang lama dapat mengakibatkan peledakan. Jika bereaksi dengan material yang lain efeknya akan lebih
berbahaya. Dekomposisi dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar.
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate, peracetic acid.
F. Usaha-Usaha Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri yang memproduksi maupun
menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong yang bersifat racun agar tidak kerugian ataupun keracunan
yang setiap waktu dapat terjadi di lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun. Pencegahan secara
preventif tersebut adalah sebagai-berikut:
1.Management program pengendalian sumber bahaya, yang berupa perencanaan,
organisasi, kontrol, peralatan, dan sebagainya.
2. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim kulit, sepatu, dsb)
3.Ventilasi yang baik.
4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol, dan sebagainya.
5. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.
6.Penyempurnaan produksi: Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses produksi, dan
mendesain produksi berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.
9.Operasional praktis: Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja, serta analisis keselamatan dan kesehatan kerja.
10. Kontrol administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat, pengurangan jam pemaparan.
11. Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah penanganan bahan kimia beracun.
12. Monitoring lingkungan kerja, yaitu melakukan surplus dan analisis. 13.Pemeriksaan
kesehatan awal, periodik, khusus, dan screening, serta monitoring biologis (darah, tinja, urine, dansebagainya).
14. House keeping, yaitu kerumahtanggaan yang baik, kebersihan, kerapian, pengontrolan. 15.Sanitasi, yakni
dalam hal hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas kesehatan, desinfektan, dan sebagainya.
16. Eliminasi, pemindahan sumber bahaya.
17. Enclosing, menangani sumber bahaya.
Jadi dalam hal ini sangat diperlukan pembekalan pengetahuan dalam pengelolaan bahan kimia beracun dari segi
pengamanan, pengelolaan, penanggulangan kebakaran dan pertolongan pertama dalam kecelakaan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada
manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia
atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat
kulit.
keracunan didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam
tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat
tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya
sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk
lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Bahan
Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan
penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat
menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan
gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan
pada barang-barang.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah kesehatan adalah hak asasi setiap orang dan merupakan investasi,
juga merupakan karunia Tuhan. Oleh karena itu, siapapun, kelompok manapun, dimanapun, harus senantiasa
memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA