Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Disusun Oleh :

1. Ari Dwi Permana (06101381924033)

2. Miranda Ayu Rahmadini (06101381924052)

3. Anggi Septiani ( 06101381924040 )

4. Mira Rahmawati (06101381924046)

Kelas : Palembang
Dosen Pengampu : SOFIA, S.PD., M.SI.
MAEFA EKA HARYANI, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmatnya lah
penulis bisa menyelesaikan makalah mengenai “Keselamatan Kerja di Laboratorium” ini
dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan Materi ini ialah untuk memenuhi salah satu
tugas pada matakuliah Pengelolaan Laboratorium Kimia.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen selaku dosen mata kuliah
Pengelolaan Laboratorium Kimia. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahunnya sehingga penulis dapat menyelesaikan materi ini. Penulis menyadari,
materi yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan materi ini.

Palembang, April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...........................................................................................
2. Rumusan Masalah......................................................................................
3. Tujuan Penulisan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja.............................................................


2. Peraturan Keselamatan Kerja.....................................................................
3. Pakaian di Laboratorium............................................................................
4. Bekerja Dengan Bahan Kimia....................................................................
5. Peralatan dan Cara Kerja............................................................................
6. Pembuangan Limbah..................................................................................
7. Terkena Bahan Kimia.................................................................................
8. Gas Berbahaya............................................................................................
9. Hasil Observasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di SMAN 16 Palembang
....................................................................................................................

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan.................................................................................................
2. Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja sanagat penting bagi kita untuk menciptakan tempat kerja
yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas
dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian
materi bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
pada masyarakat luas.
Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan
lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode bekerja,
kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan,  penyakit
ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka
para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan
dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul
dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat
melakukan  pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek dan tidak
akan menyebabkan kecelakaan.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian
rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan
yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan
psikologis.

2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara menganal kesehatan dan keselamatan kerja...?
2) Simbol apa saja yang terdapat di laboratorium kimia...?
3) Bagaimana cara mengatasi jika bahan kimia terkena pada kita..?

3. Tujuan Penulisan
1) Agar kita Mengenal kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
2) Mengetahui simbol-simbol kimia berbahaya.
3) Mengatahui Material Safety Data Sheet larutan kimia. 
BAB II
PEMBAHASAN

1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja (laboran/analis) pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan
makmur. Secara keilmuan K3 merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang digunakan untuk
meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan kimia maupun  peralatan analisis
(instrumentasi). Dalam penggunaan lanjut, laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan
kegiatan penelitian ilmiah. Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan
kimia merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika para
pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan
kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan
nyaman.

2. Peraturan Keselamatan kerja

Tujuan peraturan keselamatan kerja dimaksudkan untuk menjamin :

1) Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di laboratorium.


2) Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan
terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
3) Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun.
4) mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan.

Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal-hal sebagai berikut :
1) Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan.
2) Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahan kimia,
alat-alat dan cara pemakaiannya.
3) Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja laboratorium.
4) Harus tahu cara pemekaian alat emergensi : pemadam kebakaran eye shower, respirator
dan alat keselamatan kerja yang lain.
5) Setiap laboran/pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K).
6) Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja.
7) Dilarang makan, minum dan merokok di lab, hal ini berlaku juga untuk laboran dan
kepala laboratorium.
8) Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium.
9) Jauhkan alat-alat yang tak digunakan, tas, hand phone, dan benda lain dari atas meja
kerja.

3. Pakaian di Laboratorium
Pekerja di laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang
digunakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari-hari.
Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
1) Dilarang memakai perhiasan yang rusak oleh bahan kimia, sepatu safety yang terbuka,
sepatu licin, atau berhak tinggi. Harus menggunakan sepatu safety yang memenuhi
standar. Bagi wanita juga harus menggunakan sepatu safety khusus wanita.
2) Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang tidak
terikat dapat menyebabkan kecelakaan. Karena dapat tersangkut pada alat yang berputar.
3) Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan baik meskipun,
penggunaan alat-alat keselamatan menjadikan tidak nyaman.

4. Bekerja Dengan Bahan Kimia

Bila anda bekerja dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan kecermatan dalam
penanganannya. Ada pun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1) Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.


2) Hindari menghirup langsung uap bahan kimia.
3) Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus (cukup
dengan mengkibaskan daerah hidung).
4) Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih dan gatal).
5. Memindahkan bahan kimia
Seorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada setiap kerjanya.
Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam
pengambilan bahan misalnya antar bahan sitrat dan asam nitrat.
2) Pindahkan sesuai jumlah yang di perlukan.
3) Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
4) Jangan mengembalikan bahan kimia ketempat botol semula untuk menghindari
kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros.

 Memindahkan bahan kimia cair

Ada sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang wujudnya
cair. Hal yang harus diperhatikan adalah :

1) Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tangan
memegang botol tersbut.
2) Tutup botol jangan di taruh di atas meja karena isi botol bias terkotori oleh kotoran yang
ada di atas meja.
3) Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
4) Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.

 Memindahkan bahan kimia padat


Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanaganan sebagai berikut :

1) Gunakan sendok ungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
2) Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
3) Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu sendok untuk
bemacam macam keperluan.

6. Cara pemanasan larutan dalam tabung reaksi

Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di laboratorium. Ada
banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses reaksi. Tata cara
melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :

1) Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.


2) Api pemanasan terletak pada bag bawa larutan.
3) Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
4) Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong akar percikannya tidak mengenai
orang lain.

 Cara memanaskan dengan gelas kimia


Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia (bukan tabung reaksi) maka harus
memperhatikan aturan sebagai berikut :
1) Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.
2) Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari pemanasan
mendadak.
3) Jika gelas kimia tersebut berfungsi sebagai penagas air, iikan air seperampatnya saja
supaya tidak terjadi tumpahan.

7. Peralatan dan cara kerja

Bekerja dengan alat-alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena itu
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Botol reagen haru di pegang dengan cara pada bagian label ada pada telapak tangan
2) Banyak peralatan terbuat dari gelas, hati-hati kena pecahan kaca
3) Bila memasukkan gelas pada propkaret gunakan sarung tangan sebagai pelindung.
4) Ketika menggunakan pembakar spritus hati-hati jangan sampai tumpah di meja karena
mudah terbakar.
5) Jika digunakan Bunsen amati keadaan selang apakah masi baik atau tidak.
6) Hati-hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfat lah yang dituang sedikit demi
sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.
8. Pembuangan Limbah

Limbah bahan kimia secara umum meracuni linkungan, oleh krena itu perlu penanganan khusus :

1) Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan.


2) Buang pada tempat yang disediakan.
3) Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar di daur ulang.
4) Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) di buang di tempat khusus.
5) Limbah yang tidak berbahaya (misal : detergen) boleh lansung di buang dipengenceran
air yang cukup banyak.
6) Buang segerah limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai
7) Limbah cair yang tidak larut dalam air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi
label yang jelas.

9. Terkena Bahan Kimia

Kecelakaan kerja bisa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila itu terjadi maka
perhatikan hal hal sebagai berikut :

1) jangan panik.
2) Mintalah bantuan dengan rekan anda, yang ada di dekat anda oleh karena itu dilarang
bekerja sendiri di laboraturium.
3) Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersebut, bila
memungkinkan bilas sampai bersih.
4) Bila terkena kulit, jangan di garuk supaya tidak merata.
5) Bawalah keluar ruangan korban agar banyak menghirup oksigen.
6) Bila menghawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedic secepatnya.

 Terjadi Kebakaran

Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan yang
mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :

1) Jangan panik.
2) Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
3) Identifikasikan bahan yang terbakar apakah dia kelas A, B atau C padamkan dengan
kelas pemadaman yang sesuai.
4) Hindari menghirup asap secara langsung, sebaiknya gunakan masker atau tutup hidung
dengan sapu tangan.
5) Gunakan sepatu safety yang tahan minyak .
6) Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.
7) Cari bantuan pemadaman kebakaran, nomer telvon pemadam kebakaran harus ada di
laboraturium.

 Kombinasi bahan yang harus dihindari

Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus
dihindari, yaitu :

1) Natrium atau kalium dengan air.


2) Ammonium nitrat, serbuk seng dan air.
3) Kalium nitrat dengan natrium asetat.
4) Nitrat dengan ester.
5) Prokasida dengan magnesium, seng atau alumanium.
6) Benzena atau alcohol dengan api

10. Gas Berbahaya

Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaannya di laboratoium. Gas-gas tersebut adalah :

1) Bersifat iritasi
Gas HCL, HF, nitrat dan nitrit, klorin, sulfur dioksida (cermati baunya yang nyegrak).
2) Karbon monoksida
Sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari, karena tidak
berwarna dan tidak berbau.
3) Hidrogen sianida berbau seperti almond
Hidrogen sulfida dikenali dari baunya Hidrogen selenida (H2Se) gas yang sangat
beracun.

11. Hasil Observasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di SMAN 16 Palembang

Dari hasil observasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di SMAN 16 Palembang, standart k3 di
Di SMAN 16 Palembang cukup memenuhi standart k3, Seeperti :

1. Peraturan keselamatan kerja/tata tertib laboratorium di Di SMAN 16 Palembang

Peraturan atau tata tertib tersebut di buat berrtujuan untuk


1. Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di laboratorium.
2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan
terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan
beracun.
2. Pakaian di Laboratorium
Praktikan diwajibkan menggunakan jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang
lain dengan baik meskipun, penggunaan alat-alat keselamatan menjadikan tidak nyaman.
Di SMAN 16 Palembang disediakan jas lab, sarung tangan dan masker agar saat
praktikum praktikan terhindar dari terkenanya bahan kimia

3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun.
Penyimpanan bahan kimia disimpan dengan rapi dan disusun sesuai dengan sifat dan jenis
bahan, Sedangkan untuk bahan kimia cair di simpan di lemari asam.

4. Peralatan keselamatan apabila terjadi kecelakaan di laboratorium SMAN 16 Palembang


Terdapat Kotak p3k yang berguna untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan
saat bekerja di laboratorium
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Perlunya pengetahuan tentang K3 di laboratorium kimia agar tidak terjadi kecelakaan atau
hal yang tidak diinginkan dalam bekerja sehingga kita dapat meminimalisir kecelakaan yang
terjadi dan menjadikan suasana kerja yg aman. Dalam bekerja kita harus mematuhi peraturan
yang telah ada atau yang telah ditetapkan apalagi berkaitan dengan bahan yang belum kita kenal
dan berbahaya. Menggunakan alat-alat pelindung agar terhindar dari larutan atau benda yg
mengenai kita di saat kita bekerja sehingga kita dapat terhindar dari bahan tersebut.

2. Saran

Saat memasuki laboratorium kimia sebaiknya mengikuti peraturan-peraturan yang ada agar
terhindar dari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan di dalam laboratorium. Dalam melakukan
praktikum sebaiknya praktikum didampingi dengan dosen pembimbing. Apabila terjadi
kecelakaan kerja sebaiknya langsung melakukan pertolongan pertama pada korban.
DAFTAR PUSTAKA

http://laboratorium Mengenal Bahan Kimia dan Simbol Bahaya.htm


http://makalah K3.htm 
Mulyono, 2008, Membuat Reagen Kimia di Laboratorium, Bumi Aksara, Jakarta 
Keith Furr, 2000, CRC Handbook of Laboratory Safety, 5 thed, CRC Press, Washington 
http://Makalah Kelompok 6 SMK3 Laboratorium _ Blog Dosen Kesehatan Masyarakat.
http://Keselamatan Kerja Laboratorium _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.
http://Makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3LH) - Footballokers.htm
http://Pengenalan Laboratorium Simbol Bahaya Bahan Kimia.htm
HazardSymbols_id Pdf
Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Laboratorium, Deroktoral Jendral Pendidikan
Tinggi, Proyek Peningkayan Manajemen Pendidikan tinggi, 2002
Mariati; 1998. Bahan Kimia Berbahaya. Penataran pengelolaan Laboratorium
(Laboratorium Manajemen) Fakultas Kedokteran USU Medan.
Anonim ; 1997. Peralatan Keselamatan Kerja. Penataran Tenaga Laboratorium
Dalam Lingkungan Fakultas Pertanian USU Medan.

Anda mungkin juga menyukai