DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD AKBAR RIDHAWANSA
(G 301 17 015)
DOSEN PENGAMPU :
DR. KHAIRUDDIN, S.Si., M.Si.
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
KATA PENGANTAR
Penulis
1.1.Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan,
dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak
akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis
bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat
berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang
sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur
penggunaan alat yang akan digunakan .
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap
keselamatan dan bahaya kerja dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan
ataupun menderita luka baik yang bersifat luka permanen, luka ringan,
maupun gangguan kesehatan dalam yang dapat menyebabkan penyakit kronis
maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas – fasilitas dan peralatan
penunjang praktikum yang sangat mahal harganya. Semua kejadian ataupun
kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya dapat dihindari dan diantisipasi
jika para praktikan mengetahui dan selalu mengikuti prosedur kerja yang
aman di laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan
sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Keamanan laboratorium merupakan hal yang penting, sebagai upaya
keselamatan dalam melaksanakan pemeriksaan/praktikum di laboratorium,
dengan tujuan melindungi pekerja/praktikan dan orang disekitarnya dari resiko
terkena gangguan kesehatan yang ditimbulkan laboratorium.
Pengertian bahan berbahaya dan beracun menurut peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 adalah ” Bahan Berbahaya dan
Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan
atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya”. Bentuk dari bahan berbahaya dan
beracun meliputi padat, cair, gas, adapun Bahan berbahaya dan beracun dalam
bentuk padat adalah fiber glass, glass wool, Asbes, phospor, berilium, serbuk
kayu, sedangkan yang cair adalah terpentin, benzen, alkohol, pestisida, dan
yang gas adalah hydrogen, fluoride, sulfur dioxide, phosgene, carbon
monoxide, hydrogen cyanide, and hydrogen sulphide.
A. Pakaian kerja
Untuk panas radiasi, harus dilapisi dengan bahan yang bisa
merefleksi panas, misalnya alumunium.
Pakaian kerja untuk panas konveksi, terbuat dari katun yang
mudah menyerap keringat.
Pakaian kerja untuk radiasi.
Mengion harus dilapisi dengan timbal.
Pakaian kerja tahan bahan kimia, terbuat dari karet atau plastik.
Pakaian yang bersifat sebagai isolasi terhadap panas misalnya
wool, katun, asbes (tahan sampai 500oC).
2.2.1. Keracunan
Keracunan sebagai akibat penyarapan bahan-bahan kimia beracun atau
toksik, seperti amonia, karbon monoksida, benzeyona, kloroform dan
sebagainya. Keracunan dapat berakibat fatal ataupun gangguan
kesehatan. Keracunan pada manusia dapat terjadi apabila zat racun
tertelan ,lewat kulit atau terhisap, oleh karma itu bekerja di
laboratorium harus lah menggunakan pelindung pernafasan ( masker),
pelindung mata ( kaca mata khusus), pelindung tangan ( sarung tangan)
dan pelindung tubuh ( jas Lab).
2.2.2. Iritasi
Iritasi sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif seperti
H2SO4, HCI, natrium. hidroksida, gas Cl2, dan sebagainya. Iritasi
dapat berupa luka atau peradangan pada kulit saluran pernafasan dan
mata.
Asam – asam kuat :H2SO4, HCl, dan HF.
Basa- basa kuat : NaOH , KOH.
Asam dan basa lemah : CH3COOH , NH4OH .
Lain- lain : H2, O2 pekat, brom cair, dan lain-lain
Hindari kulit, mata, dan bagian tubuh lain dari bahan – bahan
kimia ini. Pada saat mengambil cairan dari dalam botol, jangan sampai
ada zat yang tercecer dari dalam botol. Mengambil zat tidak boleh di
hisap dengan mulut melain kan dengan karet penghisap
2.2.5. Bahaya-Bahaya Lain
Seperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar tertentu,dan
pencemaran lingkungun. Jadi, jelas laboratorium kimia mengandung
banyak potensi bahaya, tetapi potensi bahaya apapun dapat di
kendalikan sehingga tidak menimbulkan kerugian. Suatu contoh, bahan
bakar bensin dan gas cair mempunyai potensi bahaya kebakaran yang
sangat besar.
Nama :
Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat
menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2.
2.3.2. Harmful Symbol
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius
bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung
dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
2.3.4. Very Toxic Symbol
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup,
dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat membuat
kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari
dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%).
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar
dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan Bungan api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi mengeluarkan
api.
Contoh : Minyak.
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau
percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan
organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
2.3.11. Dangerous For the Environment Symbol
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak dengan
material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium
dichromate.
2.3.18. Organic Peroxide Symbol
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan
pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum
tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari
material lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam bekerja dilaboratorium kimia, hal yang paling utama yang perlu
diperhatikan adalah ketelitian dan kewaspadaan karena kecerobohan
dan keteledoran tentu saja dapat mengundang segala resiko yang
mungkin bisa saja terjadi.
2. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi
pengendalian segala aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja.
3. Simbol bahan kimia terdiri dari berbagai macam, bergantung dari arti
yang memberikan penjelasan terhadap masing-masing simbol tersebut.
4. MSDS merupakan dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan
kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan,
penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan
kimia tersebut.
5. Pembuangan limbah laboratorium harus tidak boleh dilakukan secara
sembarangan, harus melalui prosedur-prosedur tertentu, terhadap limbah
cair, padat, dan lain-lain.
6. Hal-hal yang diperhatikan saat terkena bahan kimia juga harus
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, tetapi dalam penanganan
bahan kimia tersebut, keadaan tidak boleh dalam panik.
5.2. Saran
Demi keselamatan individual maupun bersama, maka sebelum bekerja
didalam laboratorium kimia, hendaklah terlebih dahulu memperhatikan K3L
dan B3 (bahan berbahaya dan beracun) serta hal –hal apa saja yang perlu
dilakukan kemudian jangan melalaikan tata tertib praktikum, karena apa – apa
saja yang tertulis pada tata tertib praktikum perlu diperhatikan dan
dilaksanakan dengan baik, hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan –
kemungkinan resiko atau bahaya yang bisa saja terjadi. Dan dengan kehati -
hatian serta pengetahuan akan teknik kerja yang benar, laboratorium bukanlah
tempat yang berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
https://materikimia.com/26-simbol-bahan-kimia-beserta-arti-dan-contohnya/
https://www.slideshare.net/puujipuuuj/ldb-ko-1?from_action=save
https://www.safetyshoe.com/tag/makalah-keamanan-dan-keselamatan-kerja-
di-laboratorium-kimia/
http://coklatline.blogspot.com/2015/06/makalah-kesehatan-dan-keselamatan-
kerja.html