Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI KUANTITATIF


( TITRASI KOMPLEKSOMETRI )
Dosen Pembimbing : ibu Kadarismah S. Farm, Apt

DISUSUN OLEH :

NAMA : SAGITA DEWI UTAMI

NIM : 202004072

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA
UTAMA KUDUS
TITRASI KOMPLEKSOMETRI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Supaya praktikan mampu mengidentifikasi zat dalam suatu sampel serta mampu
menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksi pembentukan kompleks.

B. DASAR TEORI
Kompleks adalah dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation,
dengansebuah anion atau molekul netral yang larut namun sedikit terdisosiasi.
Titrasikompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa
kompleksantara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat
pembentukkompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah
garamdinatrium etil diamina tetra asetat (dinatrium EDTA.
EDTA merupakan salah satu "enis asam amina polikarboksilat.
EDTAsebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu
ionlogam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil#nya atau disebut
liganmultidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul.
SuatuEDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan se"umlah
besarion logamsehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selekti$. Dalam
larutan yang agakasam, dapat ter"adi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan
sempurna komplekslogam, yang menghasilkan produk baru seperti CuHY
EDTA akan membentuk kompleks yang stabil dengan semua logamkecuali
logamalkali seperti natrium dan kalium. 0ogam alkali tanah sepertikalsium dan
magnesiummembentuk kompleks yang tidak stabil dengan EDTApada pH rendah,
karena titrasi logam-logam ini dengan EDTA dilakukan padalarutan buffer
ammonia pH 10.
untuk mendeteksi titik akhir titrasi digunakan zat warna. 4ndikator
zatwarnaditambahkan pada larutan logam pada saat awal sebelum dilakukan titrasi
dan akanmembentuk kompleks berwarna dengan se"umlah logam kecil.4ndikator
yang dapat digunakan untuk titrasi kompleksometri ini antara lain
1. Mureksida garam monium dari asam purpurat dan anionnya
mempunyaistruktur marupakan indikator ion logam pertama yang digunakan
dalam titrasiEDTA, berwarna ungu kemerahan pH 5 sampai pH dan biru di
atas pH 10
2. 6iru Tua Solokrom atau Kalkon 7ama lain hitam eriokrom 8% .
3. Kalmagit 4ndikator ini mempunyai perubahan warna yang sama seperti
hitamsolokrom, tetapi warnanya agak lebih "elas dan ta"am. 0arutan indikator
inistabil hampir tanpa batas waktu
4. Kalsikrom mempunyai struktur lingkaran dan sangat selekti$ untuk
kalsium.:at ini sebenarnya tidak begitu sesuai sebagai indikator EDTA
5. &itam Solokrom (&itam Eriokrom T! 4ndikator ini peka terhadap
perubahankadar logam dan p& larutan
6. jingga =ilenol 4ndikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam
danmerah dalam suasana alkali. Kompleks logam#"ingga =ilenol berwarna
merah,karena itu digunakan pada titrasi dalam suasana asam.
Macam macam titrasi kompleksometri :

Titrasi langsung
Merupakan metode yang paling sederhana dan sering dipakai.0arutan ion yang
akan ditetapkan ditambah dengan buffeer, misalnya bufer pH 10 lalu ditambah
indikator logam yang sesuai dan dititrasi langsung dangan larutan bakudinatrium
edetat. 3ntuk mecegah pengendapan logam hidroksida atau garam basadengan
buffer, dilakukan dengan penambahan pembentukan kopleks pembantu misalnya
tartrat, sitrat, atau trietanol amin.

Titrasi substitusi
Cara ini dilakukan bila ion logam tersebut memberikan titik akhir yang jelas
apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, atau juga ion logam
tersebut membentuk kompleks dengan dinatrium edetat lebih stabil dari
padalogam lain seperti magnesium dan kalsium. Kalsium, timbal dan raksa
dapatditetapkan dengan cara ini dengan indikator hitam eriokrom dengan hasil
yangmemuaskan.

Titrasi tidak langsung


Cara titrasi tidak langsung dapat digunakan untuk menetukankadar ion#ion seperti
anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagi contoh barbiturate etidat
bereaksi dengan EDTA, akan tetapi secara kuantitati$ dapatdiendapkan dengan
ion merkuri dalam keadaan bas sebagai ion kompleks. Setelah pengendapan
dengan kelebihan Hg ( II ) , kompleks dipindahkan dengan cara penyaringan dan
dilarutkan kembali dalam larutan baku EDTA berlebihan

C. ALAT DAN BAHAN


ALAT
1. Pipet
2. Gelas ukur
3. Bekker glass
4. Gelas ukur
5. Corong
6. Buret
7. Erlenmeyer

BAHAN
1. MgSo4 7. ZnSO4.7H2O
2. HCL 2N 8. Indikator EBT 1%
3. Aquadest
4. Larutan standar EDTA 0,1 M
5. Buffer Amoniak pH 10
6. Indikator hitam eriokrom
D. CARA KERJA
PEMBAKUAN
1. Timbang 100 mg ZnSO4.7H20, masukkan ke dalam erlenmeyer
2. Tmbahkan aquadest larutkan dengan sedikit aquadest, setelah larut kita tambahkan
aquadest ad 50 ml
3. Tambahkan 1ml buffer amoniak pH 10
4. Tambahkan dengan indikator EBT 1% 3 tetes
5. Titrasi menggunakan larutan EDTA 0,1 M
6. Titrasi hingga terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru hijau
7. Lakukan replikasi sebanyak 3X
Reaksi pembakuan
ZnSO4.7.H2O  ZnSO4 + 7 H2O
ZnSO4  Zn2+ + SO4 +
Zn2+ +Na2H2Y  Na2ZnY + 2H+
1 mol ZnSO4.7H2O --- 1 mol Na2ZnY
--- 1 grek
Valensi --- 1

PENETAPAN KADAR MgSO4


1. Timbang sampel 250 mg , tambahkan 3 tetes larutan HCL 2N, lalu tambahkan air
ad kan sampai 40 ml, cek pH ( 7 )
2. Kemudian tambahkan larutan Buffer pH 10 sebanyak 5 ml
3. Titrasi menggunakan larutan EDTA 0,1 M
4. Lakukan Replikasi sebanyak 3x

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN
Hasil Titrasi
1. Pembakuan ( ZnSO4.7H2O )
a. Titrasi 1 : 4,20 ml
b. Titrasi 2 : 4,10 ml
c. Titrasi 3 : 4,10 ml
Rata _ rata : 4,20 ml + 4,10 ml + 4,10 ml : 3  4,13 ml

PERHITUNGAN PEMBAKUAN :
100 mg = 4,13 ml x N titran x BE zat ( BM / valensi )
100 mg = 4,13 ml x N titran x 287,54 / 1
100 mg = 4,13 ml x 287,54 x N titran
100 mg = 1187,54 x N titran
N titran = 100 mg / 1187,54
N titran = 0,0840 M

PENETAPAN KADAR
a. Titrasi 1 = 8,7 ml
b. Titrasi 2 = 8,7 ml
c. Titrasi 3 = 7,0 ml
d. Titrasi 4 = 7,1 ml
8,7 ml + 8,7 ml + 7,0ml + 7,1 ml : 4 =7,87 ml
Titrasi rata -rata adalah 7,87 ml

PERHITUNGAN PENETAPAN KADAR


Gram zat = V titran x N titran x BE ( BM zat / valensi )
Gram zat = 7,87 x 0,084x 246,47 / 2
Gram zat = 7,87 x 0,084 x 123,25
Gram zat = 81,48 mg / ml
Gram zat = 0,81 gram /ml
Gram zat adalah 0,81 %

F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita melakukan penetapan kadar MgSo4, secara
kompleksometri, Titrasi kompleksometri dilakukan untuk senyawa- senyawa logam.
Kompleks dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dengansebuah anion atau
molekul netral yang larut namun sedikit terdisosiasi. Yang berperan sebagai logam
adalah ion Mg , larutan baku yang digunakan adalah larutan Na EDTA. EDTA akan
membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Selain itu EDTA bersifat stabil,
sebelumnya Na EDTA dibakukan dahulu dengan ZnSo4, ZnSO4 berfungsi untuk
menghindari pengendapan yang terjadi akibat buffer salmiak.

Pembakuan larutan Na EDTA menggunakan ZnSO4, kemudian kita tambahkan


aquadest untuk melarutkan setelah itu kita tambahkan buffer salmiak pH 10, setelah
itu kita tambahkan indikator EBT 1% sekitar 3 tetes, kemudian di titrasi sampai
mendapatkan warna dari warna merah anggur menjadi biru hijau.

Kemudian setelah dilakukan pembakuan larutan NaEDTA kita lakukan perhit


ngan hingga didapatkan moralitas NaEDTA hasil dari pembakuan tersebut, setelah itu
untuk selanjutnya kita lakukan penetapan kadar menggunakan MgSo4 , pertama kali
kita timbang mgSO4 sebanyak 250 mg setelah itu kita tambahkan HCL2 N yang
berfungsi untuk melarutkan sampel yang akan dititrasi, setelah itu kita tambahkan
aquadest kita ad kan sampai 40ml, setelah itu kita tambahkan buffer amoniak pH 10,
kita gojog setelah itu dititrasi menggunakan larutan baku Na EDTA ,dan dalam
praktikum ini kita lakukan replikasi sebanyak 4x, setelah kita kita hitung kadar dari
Mgso4, menggunakan normalitas titran sebayk 40 ml. Lalu kita dapatkan hasil
penetapan kadar sebanyak 0,81 gram/100ml,atau 0,81 % b/v. Dalam melakukan titrasi
penetapan kadar MgSO4 diharapkan hati – hati dalam memperhatikan TAT ( titik
Akhir Titrasi ) karena seringkali hasil sudah menunjukkan warna yang
mmenunjukkan TAT tetapi setelah dibiarkan akan kembali ke warna awal, jika ini
terjadi kita harus melakukan titrasi kembali hingga dihasilkan warna biru kehijauan
yang lama dan tidak berubah lagi ke warna asal.

G. KESIMPULAN
1. Pembakuan larutan standar NaEDTA menggunakan ZnSo4.7.H20, dihasilkan N
titran 0,084 M
2. Dihasilkan penetapan kadar sampel MgSO4 sebanyak 0,81 % b/v
H.LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai