KIMIA FARMASI 2
Penetapan Kadar ZnSO4 (Zink Sulfas)
Secara Titrasi Kompleksometri
Dosen Pengampu
Drs. Hisran H, ME., Apt
Disusun oleh :
KELOMPOK 7
TINGKAT 2B
II. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang titrasi kompleksometri.
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana melakukan penetapan kadar ZnSO4 dengan
metode titrasi kompleksometri.
ZINCI SULFAS
Seng Sulfat
ZnSO4.7H2O BM 278,54
Seng sulfat mengandung tidak kurang dari 55,6% dan tidak lebih dari 61,0% ZnSO4, sesuai
dengan tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 108,7% ZnSO4.7H2O.
Pemerian Hablur transparan atau serbuk hablur; tidak berwarna; tidak berbau; rasa sepat
dan mirip logam. Sedikit merapuh.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol (95%)P; mudah
larut dalam gliserol P.
Identifikasi Menunjukkan reaksi Seng dan Sulfat yang tertera pada Reaksi Identifikasi.
Keasaman-basaan Larutan 5% b/v dengan larutan biru bromtiol P dan larutan jingga
metil P, berwarna kuning.
Arsen Tidak lebih dari 8bpj ; pengujian dilakukan menggunakan larutan 500 ng dalam 35
ml air.
Alkali dan alkali tanah Tidak lebih dari 0,5 % : Pengujian dilakukan sebagai berikut :
larutkan 2 g dalam lebih kurang 150 ml air yang terdapat dalam labu terrukur -200 ml.
Tambahkan larutan amonium sulfida P secukupnya hingga terbentuk endapam sempurna,
encerkan dengan air secukupnya hingga 200,0 ml.
Campur dan saring melalui kertas saring kering, buang sebagian filtrat pertama. Pada 10,0
ml filtrat, tambahkan beberapa tetes asam sulfat P, uapkan dalam cawan yang ditera hingga
kering, Pijarkan : bobot sisa tidak lebih dari 5 mg.
V. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Pipet tetes Labu ukur 100 ml
Pipet volume 10 ml Timbangan analitik
Buret dan klem Batang pengaduk
holder (penyangga Kertas perkamen
buret)
Sendok tanduk
Erlenmeyer
Gelas ukur
Beaker glass
Bahan :
ZnSO4
Indikator EBT
Na EDTA
Larutan buffer Ph 10
Aquadest
Asumsi Na EDTA 10 ml
Dipipet 10 ml saja
3. Timbang ZnSO4 sebanyak 0,2304 gram
4. Masukkan ke beaker glass aduk homogen
5. Lalu, masukkan larutan ke dalam labu ukur ad 100 ml
6. Pipet 10 ml larutan, masukkan ke labu erlemeyer dan tambahkan 25 ml aquadest
7. Tambahkan 2 ml laruttan buffer pH 10
8. Tambahkan beberapa tetes EBT
9. Masukan larutan Na EDTA kedalam biuret
10. Lakukan 2x titrasi setiap 1 orang dan catat volume titrasi
VII. DATA PNGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Titrasi Sampel
No. Nama Titrasi Titrasi Warna
1 2
1 Anggela saputri 11 ml 10,6 ml Biru
2 Rahmawati bilqis 10,5 ml 10,7 ml Biru
3 Sindy septia U 10,6 ml 10,9 ml Biru
4 Dinna hernita 10,8 ml 11,2 ml Biru
Rata – rata 10,7 ml 10,9 ml
ZnSO4 + Na EDTA
1 mol ~ 1 mol
0,000107 ~ 0,000107
Berat ZnSO4 = 0.000107 x 288 = 0,0308 gram
Jadi berat setiap dipipet 10 ml ada 0,0308 gram ZnSO4
Kadar ZnSO4
=
Sesuai dengan syarat kadar yang tercantum dalam Farmakope Indonesia bahwa
kadar ZnSO4.7H2O tidak kurang dari 99,0 % dan tidak lebih dari 108,7 %.
VIII. PEMBAHASAN
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan berdasarkan pembentukan
persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam sukar mengion). Kompleksometri
merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil
berupa kompleks. Reaksi-reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks
banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi.
Reaksi pembentukan kompleks antara ion logam dengan EDTA sangat peka terhadap
pH. Karena reaksi pembentukan kompleks selalu dilepaskan H+ maka (H+) didalam
larutan akan meningkat walaupun sedikit. Akan tetapi yang sedikit ini akan berakibat
menurunnya stabilitas kompleks pada suasana tersebut (reaksi ini dapat berjalan pada
suasana asam, netral dan alkalis). Untuk menghindari hal tersebut, maka perlu diberikan
penahan atau penyangga (buffer). Indikator untuk menetukan titik akhir titrasi adalah EBT
(Erichrom Black T).
Pada praktikum kali ini kita menentukan kadar sampel zinci sulfas melalui metode
kompleksometri, hal-hal yang perlu kita lakukan:
1. Membuat larutan pentiter Na-EDTA
2. Membuat larutan buffer ph 10
3. Membuat larutan indikator EBT
4. Melakukan penyiapan sampel zinci sulfas untuk dititrasi
Dilakukan titrasi sampel zinci sulfas dengan larutan pentiter Na-EDTA,sampel yang
dipipet 10 ml,ditambahkan 25 ml aquadest,kemudian tambahkan 2 ml larutan buffer ph
10,dan masukkan 3 tetes indicator EBT, lakukan titrasi dari warna sampel merah anggur
berubah menjadi biru laut, adanya perubahan warna ini disebabkan oleh didalam sampel
tersebut memiliki atau mengandung ion ca2+ dan dititrasi perubahan warna dapat
berlangsung dengan cepat karna penambahan indikator EBT.
Tujuan diberi indikator EBT adalah karena indikator tersebut peka terhadap kadar
logam dan pH larutan, sehingga titik akhir titrasinya pun dapat diketahui. Lalu dititrasi
dengan EDTA. Kadar ZnSO4 pada titrasi sampel percobaan pertama yaitu 106,9%. Kadar
ZnSO4 pada titrasi sampel percobaan kedua yaitu 108,6%. Rata-rata kadar ZnSO4 untuk 2x
percobaan adalah = 107,8 %. Hal ini sesuai dengan syarat kadar yang
tercantum dalam farmakope Indonesia bahwa kadar ZnSO4.7H2O tidak kurang 99,0 %
dan tidak lebih dari 108,7 %.
IX. KESIMPULAN
Hal ini sesuai dengan syarat kadar yang tercantum dalam farmakope Indonesia bahwa
kadar ZnSO4.7H2O tidak kurang dari 99,0 % dan tidak lebih dari 108,7 %.