Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PERALATAN DAN FASILITAS PENDUKUNG


KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “Teknik Laboratorium”
Dosen Pengampu : Ibu Dr. Hening Widowati, M.Si./ Ibu Dr. Ratini,
M.Pd./ Ibu Widya Sartika Sulistiani, S.Si, M.Sc.

Disusun Oleh :
1. Maria Ulfa (20320001)
2. Dian Anggarawati (20320002)
3. Sofi Aulia Citra (20320003)
4. Desmita Tyas Suryatii (20320004)
5. Devi Kusumaningrum (20320005)

Program Studi Pendidikan Biologi


Universitas Muhammadiyah Metro
Jalan KH. Dewantara No. 116 Iringmulyo, Metro Timur, Kota
Matro
Maret 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk,
maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalam ilmu pengetahuan
Teknik Laboratorium, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Ibu Dr. Hening Widowati, M.Si., Ibu Dr. Ratini, M.Pd., Ibu Widya
Sartika Sulistiani, S.Si, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah
Teknik Laboratorium yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan makalah ini.
2. Rekan-rekan kelompok semua di universitas Muhammadiyah metro
yang telah saling membantu dalam menyusun makalah.
3. Secara khusus kami menyampaikan terimakasih kepada keluarga
tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
pengertian yang besar, baik selama mengikuti perkuliahan maupuan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
terhadap makalah ini. Oleh kerena itu, kami meminta kepada para
pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki
bentuk maupun isi makalah sehingga kedepannya dapat menjadi lebih
baik.

Metro, Maret 2021

Kelompok 1

ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Alat dan Fasilitas Keselamatan Kerja.............................................2
B. Fungsi dan Cara Kerja Alat dan Fasilitas Keselamatan Kerja........5
C. Alat Pelindung Diri...........................................................................10
D. Teknik Laboratorium.......................................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................22
B. Saran...............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................24

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratorium safety
(K3) memerlukan perhatian khusus, karena penelitian menunjukkan
telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan
yaitu 9 orang/hari. Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada
pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium.
Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan
pekerja laboratorium melakukan eksprimen dengan bahan kimia alat
gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut
berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan
kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh
karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran
(attitudes) akan pentingnya Keselamatan dan Keamanan Kerja di
laboratorium.
Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan
secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui
sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara
penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang ulang
agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yang dimaksud
termasuk orang yang ada disekitarnya.
B. Rumusan Masalah
a) Apa saja yang termasuk alat dan fasilitas keselamatan kerja?
b) Bagaimana fungsi dan cara kerja alat dan fasilitas keselamatan
kerja?
c) Apa itu Alat Pelindung Diri?
d) Bagimana Teknik Dasar Laboratorium?

C. Tujuan
Untuk memahami peralatan dan fasilitas pendukung keselamatan
kerja di laboratorium sehingga dapat menerapkan dalam bekerja di
laboratorium

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alat dan Fasilitas Keselamatan Kerja
Kegiatan praktikum dalam laboratorium kimia harus memperhatikan
aspek-aspek keselamatan kerja. Keselamatan kerja hendaklah
dipandang satu kesatuan utuh dalam penyelenggaraan suatu
praktikum kimia. Keselamatan kerja dan kegiatan praktikum
merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Dua hal tersebut
merupakan satu kesatuan yang sama pentingnya untuk diperhatikan
dan dilaksanakan. Melaksanakan yang satu, berarti pula harus
melaksanakan yang lain. Artinya jika kita akan melaksanakan kegiatan
praktikum di laboratorium kimia, maka sudah menjadi kewajiban bagi
kita pula untuk melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan
keselamatan kerja di laboratorium kimia.
Setiap detail dari kegiatan pelaksanaan praktikum harus diteliti
sedemikian rupa untuk melihat berbagai kemungkinan terdapat hal
yang membahaykan. Semua kemungkinan yang mungkin muncul
harus dicatat dan diantisipasi bentuk-bentuk keselamatannya. Bahkan,
hal-hal yang paling sepele sekalipun tidak boleh diabaikan untuk
diperhatikan. Pengamatan terhadap berbagai hal yang membahayakan
dapat diperkirakan sebelum melihat sifat-sifat dari bahan kimia yang
akan digunakan. Tidak menutup kemungkinan juga pengetahuan kita
terhadap hal yang membahayakan muncul ketika kegiatan praktikum
sedang berjalan. Dengan demikian pengetahuan akan keselamatan
kerja tetap akan menjadi perhatian kita sebelum, selama dan setelah
melaksanakan kegiatan praktikum. Hal ini berarti keselamatan kerja
telah menjadi ruh dalam diri seorang yang selalu berhubungan dengna
kerja di laboratorium kimia. Ruh tentang keselamatan kerja sangat
penting dihidupkan dalam setiap orang baik.

2
Berikut contoh alat dan fasilitas keselamatan kerja :
a. Jas laboratorium
Berfungsi melindungi badan dari percikan bahan kimia berbahaya.
Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab berkali-kali
pakai.
b. Kacamata keselamatan
Berfungsi sebagai kaca mata khusus yang tahan terhadap potensi
bahaya kimia dan panas. Kaca mata tersebut terbagi menjadi 2
jenis, yaitu clear safety glasses dan clear safety goggles.
c. Sepatu keselamatan
Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai
pelindung. Namun, di laboratorium perusahaan besar, sepatu yang
digunakan adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan tekanan
tertentu
d. Masker gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan
gas berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok
digunakan oleh Anda sehingga gas berbahaya tersebut tidak
terhirup.
e. Kaos tangan
Melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang bisa
membuat kulit Anda gatal atau melepuh.
f. Pelindung telinga
untuk melindungi telinga terhadap kebisingan yang begitu
berlebihan, sehingga bisa mengakibatkan kerusakan terhadap
sistem pendegaran.
g. Pembasuh mata
Pembasuh mata (eye wash) berfungsi membasuh mata yang
terkena cairan kimia.
Cara kerjanya, basuh mata Anda dengan air yang mengalir dari alat
itu untuk beberapa saat. Saat membasuh, pastikan tangan Anda
bersih sehingga tidak mengganggu mata Anda.

3
h. Fire blanket
Cairan kimia yang tumpah bisa saja menghasilkan api. Untuk
memadamkannya, Anda bisa menggunakan selimut api (fire
blanket).
Pastikan Anda menggunakan kaos tangan saat menggunakan atau
membersihkan alat tersebut.
i. Safety shower
Apa yang harus dilakukan jika badan Anda terkena tumpahan
cairan kimia dengan jumlah relatif banyak? Segeralah
menuju safety shower dan guyur badan Anda dengan air dari alat
tersebut.
Ini untuk membersihkan badan Anda dari larutan kimia sehingga
badan Anda terhindar dari cedera parah.
j. Spill neutralizers
Meskipun sudah berkerja dengan hati-hati, terkadang larutan kimia
tumpah ke lantai. Jika ini terjadi, spill neutralizers digunakan untuk
menetralkan cairan kimia tumpah tersebut.
Perlengkapan keselematan laboratorium ini dilengkapi material
asam dan basa. Sebagai contoh, bila cairan yang tumpah itu asam,
gunakan material basa untuk menetralkannya
k. First aid kits
Kotak obat untuk pertolongan pertama (first aid kits) berguna bila
terjadi kecelakaan ringan, misalnya tangan tergores oleh suatu
benda tajam.
Kotak ini biasanya berisi obat luka, gunting, perban, dan alkohol.
l. Alat pemadam api
Alat pemadam api ringan (fire extinguishers) berguna untuk
memadamkan api ringan yang terjadi karena kecelakaan kerja atau
sumber lain.

4
Sebagai contoh, Anda sedang menggunakan tanur dan tiba-tiba
tanur itu mengeluarkan api, cepatlah gunakan pemadam api untuk
memadamkannya. Dengan demikian, api tidak merembet ke mana-
mana.
Setelah api padam, segera hubungi bagian keamanan atau bagian
pemadam kebakaran di perusahaan Anda untuk menginvestigasi
lebih lanjut.
m. Pintu keluar darurat
Laboratorium sebaiknya dilengkapi juga dengan pintu keluar untuk
mengantisipasi keadaan darurat, misalnya gempa bumi dan
kebakaran.
Pintu ini khusus untuk digunakan untuk keadaan darurat saja dan
tidak boleh digunakan untuk keperluan umum. Oleh karena itu,
pintu tersebut biasanya didesain untuk tidak bisa dibuka dari luar
laboratorium.
Selain itu, pintu tersebut dilengkapi juga dengan alarm sehingga
bila dibuka akan menghasilkan bunyi khusus.
Bunyi ini terintegrasi dengan bagian keamanan sehingga bila
semakin sering dibuka, pihak keamanan akan memeriksa keadaan
di sekitar pintu tersebut.
n. Ruang asam
Ruang asam (fume hood) digunakan untuk mengambil larutan
kimia yang memiliki gas berbahaya (aseton, asam sulfat, asam
klorida, dan sebagainya) atau mereaksikan larutan-larutan tersebut.
Ruangan khusus ini dilengkapi dengan penghisap sehingga gas
berbahaya yang dikeluarkan larutan kimia akan dihisap dan
dinetralkan sebelum dibuang ke lingkungan.

B. Fungsi dan Cara Kerja Alat dan Fasilitas Keselamatan Kerja


 Fungsi alat dan fasilitas keselamatan kerja
a. Jas laboratorium berfungsi untuk melindungi tubuh dari
berbagai bahan-bahan berbahaya yang mungkin dapat

5
langsung mengenai kulit. Selanjutnya, jas lab juga berfungsi
untuk mencegah kontaminasi.
b. Kacamata keselamatan berfungsi untuk melindungi mata dari
percikan larutan yang berbahaya. Selain itu bisa melindungi
mata dari gas yang beracun
c. Sepatu keselamatan berfungsi sebagai APD (alat pelindung
diri) dari kecelakaan kerja dilaboratorium. 
d. Pelindung muka digunakan untuk melindungi muka Anda dari
panas, api, dan percikan material panas.
e. Masker gas berfungsi untuk melindungi hidung dan mulut dari
zat-zat kimia yang berbahaya.
f. Kaos tangan berfungsi melindungi Anda dari minyak, bio-
hazard, bahan/zat kimia, pelumas, dan solvent. 
g. Pembasuh mata berfungsi membasuh mata yang terkena
cairan kimia. 
h. Fireblanket berfungsi untuk  perlengkapan pertolongan saat
terjadi kebakaran, selain menutup sumber api bisa juga
digunakan untuk selimut pembungkus diri saat diperlukan untuk
melewati api sudah membesar.
i. Safety shower berfungsi untuk membersihkan badan dari
larutan kimia sehingga badan terhindar dari cedera parah.
j. Spillneutralizers berfungsi untuk menetralisir cairan kimia yang
tumpah.
k. First aid kits berfungsi membantu penanganan korban sampai
tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada
perbaikan keadaan korban.
l. Alat pemadam api berfungsi sebagai perlindungan diri saat
terjadi kebakaran di laboratorium
m.Pintu keluar darurat berfungsi untuk mengantisipasi
keadaan darurat, misalnya gempa bumi dan
kebakaran. Pintu ini khusus untuk digunakan untuk

6
keadaan darurat saja dan tidak boleh digunakan untuk
keperluan umum.
n. Ruang asam berfungsi untuk memastikan keamanan bagi
analis dari paparan asam yang berbahaya dari suatu bahan
atau reagent kimia

 Cara kerja alat dan fasilitas keselamatan kerja


a. Lab Coat
Lab coat atau jas laboratorium digunakan pada badan. Lab
coat harus digunakan dengan benar yaitu, tertutup semua
kancing apabila menggunakan jilbab maka jilbab harus
dimasukkan ke dalam lab coat atau jas laboratorium untuk
menghindari jas terkena kontaminasi baik bahan infeksius
maupun reagen yang digunakan selama bekerja
di laboratorium.
b. Gas Mask
Gas mask umumnya menggunakan bahan sorben untuk
menyaring molekul gas atau uap di udara. Cara kerja dari gas
mask ini, gas atau uap yang melewati sorben akan terikat
pada permukaan sorben baik secara fisika atau kimia
(absorbsi) sehingga udara yang terhirup jadi lebih bersih.
c. Safety Shoes
Dengan memakai safety shoes diharapkan kecelakaan kerja
bisa dihindari serta walaupun terjadi kecelakaan maka tidak
menyebabkan cedera serius. Safety shoes melindungi kaki
dari kejatiuhan benda benda berat atau tajam saat berada di
laboratorim atau di tempat kerja.
d. Safety google
Safety google digunakan pada mata yang dapat melindungi
mata dari debu, dan percikan bahan kimia cair saat berada
didalam laboratorium.
e. Safety Glove

7
Safety glove digunakan pada kedua tangan. Safety glove
baisanya terbuat dari bahan latex, nitrile, vinyl, dan PVC yang
dapat menahan efek dari zat kimia yang bisa merusak kulit.
Safety glove ini akan melindungi tangan dari minyak, bio-
hazard, bahan/zat kimia, pelumas, dan solvent. Safety glove
ini pas dan ketat serta ringan di tangan.
f. Fire Extinguisher
Fire extinguisher atau disebut juga dengan alat pemadam api
ringan, fire extinguisher terdiri dari tabung yang dilengkapi
dengan selang. Dalam tabung terdapat air, busa, gas, dan
media lainnya untuk memadamkan api penyebab dari
kebakaran.
g. Pembasuh Mata
Cara kerja pembasuh mata yaitu basuh mata dengan air yang
mengalir dari alat itu untuk beberapa saat. Saat membasuh,
pastikan tangan bersih sehingga tidak mengganggu mata.
h. Fire Blanket
Cara kerja fire blanket akan memutus suplai udara atau
oksigen dari titik api, di mana udara atau oksigen merupakan
salah satu unsur dari segi tiga api, sehingga apabila suplai
oksigen terhenti, maka nyala api akan padam pula secara
otomatis.
i. Safety Shower
Cara kerja safety shower dengan menarik tuas yang
tergantung pada shower, namun pada laboraturium TKA,
penggunaannya dengan membuka keran. Safery shower
dilengkapi dengan pembersih mata (eyewash). Penggunaan
eye wash adalah untuk membersihkan mata dari iritasi, baik
karena asap bahan kimia maupun karena kontak mata dengan
bahan kimia secara langsung. penempatan safety shower ini
berada pada pintu keluar, serta tidak mendapat halangan

8
apapun untuk menuju shower ini, sehingga pertolongan cepat
dapat dilakukan.
j. Spill Neutralizers
Perlengkapan keselematan laboratorium ini dilengkapi
material asam dan basa. Yang digunakan untuk menetralisir
cairan kimia yang tumpah.
k. Frist Aid Kits
First aid kits biasanya berisi obat luka, gunting dan alkohol.
First aid kits dipakai ketika terjadi kecelakaan ringan pada saat
bekerja atau di laboratorium.
l. Alat Pemadam Api
Alat pemadam api dalam memadamkan api bekerja
dengan cara menghilangkan salah satu elemen dari
segitiga api. Jika salah satu elemen hilang dan rantai reaksi
terputus, secara langsung api akan padam. Dengan ini
media pemadam api bekerja sebagai agen yang akan
menghilangkan salah satu elemen dalam segitiga api.

m. Pintu Keluar Darurat


Pintu keluar darurat khusus untuk digunakan untuk keadaan
darurat saja dan tidak boleh digunakan untuk keperluan
umum. Oleh karena itu, pintu keluar darurat biasanya didesain
untuk tidak bisa dibuka dari luar laboratorium. Pintu keluar
darurat dilengkapi juga dengan alarm sehingga bila dibuka
akan menghasilkan bunyi khusus. Bunyi ini terintegrasi
dengan bagian keamanan sehingga bila semakin sering
dibuka, pihak keamanan akan memeriksa keadaan di sekitar
pintu tersebut.

n. Ruang Asam
Cara kerja ruang asam yaitu blower yang terpasang dibagian
luar akan berputar dan menghisap udara dari bagian ruang

9
asam. Biasanya antara blower dan ruang asam dihubungkan
oleh pipa atau selang yang sesuai ukurannya dengan blower.
Kemuadian blower yang menyala akan menghisap udara dari
pintu blower. Uap, gas, debu atau mikroorganisme berbahaya
akan terhirup bersama dengan udara melalui mesin blower. Di
bagian luar terkadang di pasang trapping atau scruber untuk
menyaring atau menjebak senyawa berbahaya agar tidak
mengkontaminasi udara luar.

C. Alat Pelindung Diri


Alat Pelindung Diri adalah salah satu alat yang harus tersedia di
laboratorium. Digunakan untuk perlindungan badan, mata,
pernapasan dan kaki. Peralatan dan pakaian perlindungan diri adalah
suatu penghalang untuk memperkecil resiko paparan terhadap
aerosol, percikan dan inokulasi tak sengaja. Pakaian dan peralatan
yang dipilih bergantung pada tempat pekerjaan dilakukan. Pakaian
pelindung harus dikenakan ketika berada di laboratorium. Sebelum
meninggalkan laboratorium, pakaian pelindung harus dibuka, dan
tangan harus dicuci.
1. Jas laboratorium
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari
percikan bahan kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab
sekali pakai dan jas lab berkali-kali pakai.
Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi
dan hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di
laboratorium kimia.
Jas lab kimia bisa berupa:

 Flame-resistant lab coat – Jas lab yang bahannya dilapisi


material tahan api. Jas lab jenis ini cocok digunakan untuk
mereka yang bekerja dengan peralatan atau bahan yang
mengeluarkan panas, misalnya peleburan sampel tanah,

10
pembakaran menggunakan tanur bersuhu tinggi, dan reaksi
kimia yang mengeluarkan panas.
 100% cotton lab coat – Ini adalah jas lab yang biasanya
digunakan di laboratorium kimia umum (misalnya lab kimia
pendidikan). Jas lab ini diperkirakan memiliki umur pakai
sekitar satu sampai dua tahun. Setelah melewati waktu pakai
terebut, jas ini rentan rusak karena pengaruh bahan kimia
asam.
 Synthetic/cotton blends – Jas lab ini bisa terbuat dari 100%
poliester atau campuran poliester/cotton. Seperti
halnya cotton lab coat, jas lab ini digunakan di laboratorium
kimia umum.
2. Kaca mata keselamatan
Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan
mata orang yang bekerja di laboratorium. Oleh karena itu, mereka
harus menggunakan kaca mata khusus yang tahan terhadap
potensi bahaya kimia dan panas.
Kaca mata tersebut terbagi menjadi 2 jenis, yaitu clear
safety glasses dan clear safety goggles. Clear safety
glasses merupakan kaca mata keselamatan biasa yang digunakan
untuk melindungi mata dari percikan larutan kimia atau debu.
Sementara itu, clear safety goggles digunakan untuk melindungi
mata dari percikan bahan kimia atau reaksi kimia berbahaya.

11
Peralatan pelindung mata ini terdiri dari tiga tipe, yaitu:

 Direct vented goggles – Umumnya digunakan untuk


melindungi mata dari debu, namun tidak cocok untuk
melindungi mata dari percikan atau uap bahan kimia.
 Indirect vented goggles – Cocok digunakan untuk
melindungi mata dari kilauan cahaya dan debu, namun tidak
cocok untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia.
 Non-vented goggles – Baik digunakan untuk melindungi
mata dari debu, uap, dan percikan bahan kimia. Selai itu, kaca
mata ini juga bisa digunakan untuk melindungi mata dari gas
berbahaya.
3. Sepatu keselamatan
Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika berada di
laboratorium. Mengapa? Karena keduanya tidak bisa melindungi
kaki Anda ketika larutan atau bahan kimia yang tumpah.
Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai
pelindung. Namun, di laboratorium perusahaan besar, sepatu
yang digunakan adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan
tekanan tertentu.
Selain itu, terkadang disediakan juga plastik alas sepatu untuk
menjaga kebersihan laboratorium jika sepatu tersebut digunakan
untuk keluar dari laboratorium.
4. Pelindung muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk
melindungi muka Anda dari panas, api, dan percikan material
panas.
Alat ini biasa digunakan saat mengambil alat laboratorium yang
dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel tanah di alat
peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang dipanaskan
dengan autoclave.

12
5. Masker gas

Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan


gas berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok
digunakan oleh Anda sehingga gas berbahaya tersebut tidak
terhirup.
Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa masker gas biasa
yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang dilengkapi
material penghisap gas.
Masker gas biasa umumnya digunakan untuk keperluan umum,
misalnya membuat larutan standar.
Sementara itu, masker gas khusus digunakan saat menggunakan
larutan atau bahan kimia yang memiliki gas berbahaya, misalnya
asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.
6. Kaos tangan

Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan


kimia yang bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh.
Macam-macam kaos tangan yang digunakan di lab biasanya
terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena.
Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang
dilengkapi dengan serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu

13
umumnya terbuat dari tepung kanji dan berfungsi untuk melumasi
kaos tangan agar mudah digunakan.
7. Pelindung telinga
Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear
protector). Alat ini lazim digunakan untuk melindungi teringa dari
bising yang dikeluarkan perlatatan tertentu.
Misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher), sonikator,
dan pencuci alat-alat gelas yang menggunakan ultrasonik.

D. Teknik Dasar Laboratorium


Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan
bermacam-macam diantarannya alat pemanas yang terdiri dari
pembakar zat, kaki tiga, selain itu juga digunakan alat-alat ukur
gelas.Sebelum digunakan harus diperiksa dan kemudian dibersihkan.
Untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur labu ukur (labu takar),
pipet tetes dan buret.Sedangkan ala-alat lain seperti pengaduk gelas,
Erlenmeyer, corong semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain.
Alat-alat gelas memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang
berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan
praktikum ( Subroto, 2000).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-
alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang
berbeda.Ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium,
plastik dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing.Alat-alat
tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam,
tahan terhadap panas dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi
normal.Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat
menentukan keberhasilan suatu penelitian.

14
Menurut Mahan (1987), teknik-teknik laboratorium dan petunjuk-
petunjuk keselamatan laboratorium :
A. Cara memanaskan cairan
Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping
(meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis).Cara
mencegahnya dengan menambahkan batu didih kedalam gelas
kimia.
1. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi
 Jangan mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan
 Jepit tabung ketika dipanaskan, posisikan tabung agak
miring, aduk dan sesekali dikocok.
 Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan.
B. Cara membaca volume pada gelas ukur
Masukkan cairan kedalam gelas ukur lalu tepatkan dengan pipet
tetes sesuai skala yang diinginkan.baca skala dengan garis
singgung skala harus sesuai meniscus cairan. Meniscus adalah
garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya
kohesi dan adhesi antara cairan dan gelas ukur.
C. Cara menggunakan buret
Buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara
mengisi buret adalah keran ditutup kemudian larutan dimasukkan
dari bagian atas menggunakan corong gelas.Jangan mengisi
buret dengan posisi bagian atas lebih tinggi dari mata.Turunkan
buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah
dari corong tidak terpercik ke mata.
Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah
buret.Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran.Selanjutnya isi
buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk
mengatur cairan agar tepat pada skala nol.
D. Cara menggunakan neraca analitis
 Nolkan terlebih dahulu skala neraca analitis
 Letakkan zat uang akan ditimbang pada bagian timbangan

15
 Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
 Setelah digunakan, nolkan kembali skala neraca tersebut.
E. Cara menghirup bau zat
Jangan pernah menghirup zat gas maupun uap senyawa secara
langsung! Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit
sampel gas ke hidung.Seperti gas-gas dan laruran yang memiliki
asam yang kuat dan diwajibkan menggunakan masker agar tidak
terhirup langsung karena bersifat berbahaya untuk tubuh manusia
sehingga di wajibkan menggunakanya dan harus menggunakan
masker pada pengambilan zat yang dapat merusak bagian tubuh
manusia dan sangat berbahaya.

Sebagai praktikan, kita diwajibkan untuk mengetahui teknik-teknik bekerja


di laboratorium. Berikut penjelasaanya:
a. Membaca meniscus pada alat ukur volume
 Gelas ukur
 Labu ukur
 Buret
b. Menggunakan penimbangan
 Melakukan penimbangan
 Neraca analitik
 Kaca arlogi
 Spatula
Untuk menetukan massa suatu zat yang berbentuk suatu padatan
timbangan atau neraca merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur massa suatu zat. Cara menggunakan neraca di
laboratorium khususnya neraca analitik, sebelum melakukan
pengukuran sebaiknya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu.Kalibrasi
yang dimaksud disini adalah menolkan skala neraca. Setelah itu
diletakkan zat yang akan ditimbang diatas neraca menggunakan kaca
arlogi, janagn lupa timbang terlabih dahulu massa kaca arloginya.
Maka massa suatu zatnya adalah massa zat dan kaca arlogi

16
dikurangin massa kaca arlogi.teknik-teknik dasar bekerja
dilaboratorium tidak jauh dari penggunaan alat-alat.misalnya
penggunaan kaca arloji untuk pnempatan sampel.
c. Menggunakan pipet tetes
 Menggunakan pipet tetes
 Pipet tetes
 Pipet volum
 Beker
 Erlenmeyer
Untuk menentukan cara membuat larutan, untuk memindahkan suatu
larutan dari satu tempat ke tempat lain.
Pipet tetes merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
suatu zat dari satu tempat ketempat lain dalam jumlah yang relative
kecil, cara penggunaan pipet tetes sangatlah mudah, praktikan cukup
menekan bola hisap terlebih dahulu sebelum pipet tetes dicelupkan
kedalam suatu cairan. Setelah itu, sambil ditekan masukkan ujung
pipet tetes kedalam cairan dan lepaskan. Maka cairan akan secara
otomatis masuk ke dalam pipet tetes.
d. Menggunakan buret
 Buret
 Statif
 Erlenmeyer
 Corong
Untuk mengetahui cara titrasi asam dan basa.
Buret merupakan alat yang digunakan untuk titrasi asam basa pada
larutan.Buret pada awalnya diletakkan pada statif dan klem yang
berfungsi menyanggah, agar buret mudah digunakan.Pada saat
penggunaan buret, tangankiri digunakan untuk memutar kran pada
buret dan tangan kanan untuk memegang Erlenmeyer, sehingga pada
saat titrasi praktikan nyaman dan aman. Dalam menggunakan buret
harus berhati-hati pengisian cairan pada buret harus berhati-hati.
Pengisian cairan pada buret bisa dilakukan saat buret berada di statif

17
maupun tidak. Terlebih dahulu jika ingin mengisi cairan pastikan
tertutup sehingga cairan atau larutan tidak keluar.
e. Menggunakan tabung reaksi
 Tabung reaksi
 Corong
 Lampu spirtus
 Penjepit
Untuk mengetahui cara memegang tabung reaksi agar tidak terjadi
kesalahan fatal.
Tabung reaksi merupakan alat yang digunakan untuk mereaksikan
atau mencampurkan dua atau lebih zat atau bahan kimia dengan
melalui proses pemanasan. Pada saat melakukun pemanasan
digunakan penjepit kayu agar kita dapat memegang tabung reaksi.
Selain itu, sebaiknya praktikan tidak mengarahkan mulut tabung
reaksi terhadap dirinya ataupun praktikan lain karena akan sangat
berbahaya. Dan sebaiknya praktikan juga memperhatikan merek dari
tabung reaksi yang digunakan, usahakan menggunakan merek pyrek
karena merek ini tahan terhadap panas saat dilakukan pemanasan
cairan agar tidak pecah pada saat pemanasan atau larutan
bereaksi.Karena pecahnya tabung reaksi sangat berbahaya bagi
praktikan.hal yang harus diperhatikan antara lain tabung reaksi jangan
diisi lebih dari setengah dan bila tabung reaksi digunakan untuk
melakukan reaksi kimia dengan cara pengocokan ,dikocok dengan
cara kesamping ( bukan keatas bawah ). Jika perlu pemanasan, harus
dilakukan dengan cara hati-hati, jangan sesekali dalam pemanasan
praktikan memegang tabung dalam proses pemanasan. Selama
pemanasan digunakan selalu penjepit tabung reaksi agar tidak
melukai praktikan dalam pemanasan.
f. Menggunakan kertas indicator pH
 Kertas lakmus
 Plat tetes
 Corong

18
 Gelas kimia
 Spatula
Untuk mengetahui cara menetukan pH larutan.
Kertas indicator pH digunakan untuk menentukan pH atau asam
basanya sebuah larutan.Didalam laboratorium, kertas indicator
disebut kertas lakmus.Ada juga larutan indicator asam basa lainnya
seperti fenolftalin dan lain-lain.Kertas lakmus dibedakan menjadi dua
yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Dalam larutan
asam kertas lakmus akan menjadi berwana merah dan dalam llarutan
basa akan menjadi berwarna biru. Cara menggunakan lakmus cukup
mudah praktikan cukup menyelupkan atau meneteskan larutan pada
kertas lakmus. Maka secara otomatis lakmus akan berubah warna.
Akan tetapi ada kertas lakmus yang tidak berubah warna karena
kesesuaian pH.Selain itu, praktikan tinggal mencocokkan warna
lakmus dengan table pH yang disiapkan.
g. Teknik dasar menyaring
 Corong
 Kertas saring
 Gelas kimia
Untuk memisahkan suatu zat dari campurannya
Menyaring merupakan kegiatan untuk memisahkan pertikel dari yang
berukuran mikro sampai yang nano dengan endapannya.Pada
praktikum ini, menyaring menggunakan kertas saring yang berbentuk
lingkaran kemudian dilippat sedemikian rupa sehingga terbentuklah
seperti kerucut.Biasanya ketas ini mampu menyaring partikel sampai
berukuran sangat kecil.Cara menyaringnya cukup mudah, letakkan
saringan jerucut di atas corong, biasanya corong mempunyai diameter
3-5 cm. kemudian masukkan cairan dengan pipet tetes sedikit demi
sedikit dan diamati. Air yang telah tersaringakan menetes sedikit
denim sedikit, sementara endapan akan menempel pada kertas
saring. Kertas saring hanya digunakan sekali pakai.

19
h. Teknik dasar mencuci alat laboratorium
 Sponse cair
 Tabung reaksi
Untuk membersihkan alat-alat laboratorium yang digunakan
Setelah melakukan eksperimen dengan menggunakan bahan kimia
pasti alat-alat laboratorium akan terlihat kotor. Untuk itu, hal yang
harus dilakukan adalah mencuci.Mencuci yang baik sebaiknya
menggunakan sponge atau sikat untuk benda berupa
tabung.Gunakan sabun deterjen panas agar benar-benar
bersih.Kemudian bilas dengan air keran atau air yang
mengalir.Setelah itu keringkan pada oven.Akan tetapi perlu diingat
gelas ukur jangan dipanaskan dengan suhu tinggi karena bisa
menyebabkan pecah.Cukup di lap dengan serbet atau tisu agar
kelembapan alat-alat terjaga serta bebas jamur saat disimpan.
i. Teknik dasar pemijaran dan pengabuan
Menggunakan kertas indicator pH ;
 kertas lakmus
 plat tetes
 corong
 gelas kimia
 spatula
Untuk mengetahui cara menetukan pH larutan.
Dalam menggunakan kertas indikator PH terutama menggunakan
lakmus merah biru. Sifat larutan dapat diketahui dengan perubahan
warna lakmus . jika lakmus merah dimasukkan kedalam larutan asam
maka akan berwarna merah sedangkan jika dimasukkan kedalam
larutan basa maka berwarna biru begitupun dengan lakmus biru jika
dimasukkan kedalam larutan basa bewarna biru sedangkan jika
dimasukkan kedalam larutan asam akan bewarna merah dan apabila
dimasukkan kedalam larutan netral maka warnanya tetap sama.
Teknik dasar pemijaran dan pengabuan adalah suatu teknik

20
membakar dengan suhu tinggi suatu zat padat.Pemijaran adalah
pembakaran dengan menggunakan sumber panas dari api yang
keluar dari lampu Bunsen. Biasanya zat kimia diletakkan diatas cawan
porselen dalam melakukan pembakaran.Sedangkan pengabuan
adalah suatu teknik pembakaran dengan menggunakan suhu tinggi
yang berasal dari panas kumparan listrik.Buret digunakan untuk
menggukur banyaknya larutan.Erlenmeyer digunanakan untuk tempat
pembuatan larutan, pipet tetes digunakan untuk memindahkan larutan
dari tempat satu ke tempat yang lainnya, pipet volume digunakan
untuk mengukur banyaknya larutan volume dilarutan. Kertas indikator
PH terdiri dari beberapa senyawa yang menunjukkan beberapa
perubahan warna yang halus pada radang Phnya antara 1-4 yang
untuk menunjukkan keasaman atau kebasahan larutan.kertas saring
berfungsi untuk memisahkan antara zat terlarut dengan zat padat
desikator berfungsi untuk mengeringkan padatan pada corong kaca
berfungsi untuk memasukkan larutan kedalam wadah yang mulutnya
kecil. Dan funsi utama dari kertas saring itu sendiri adalah untuk
memisahkan partikel suspensi dengan cairan, atau untuk memisahkan
antara zat terlarut dengan zat padat yang sesui dengan literatur
didapat.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan
penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka.
 Perlengkapan yang harus dimiliki suatu laboratorium diantaranya
seperti perabot, alat peraga pendidikan, perkakas, kotak PPPK
beserta isinya, alat pemadam kebakaran, alat pembersih , dan
kumpulan buku. Kemudian suatu labotarorium harus memiliki
sistem instalasi listrik dan instalasi air serta memiliki tempat
pembuangan limbah praktek.
 Kegiatan praktikum dalam laboratorium harus memperhatikan
aspek - aspek keselamatan kerja. Keselamatan kerja hendaklah
dipandang satu kesatuan utuh dalam penyelenggaraan suatu
praktikum kimia. Sebelum melakukan keigatan praktikum di
laboratorium, kita harus mengenali semua keadaan berbahaya.
Setelah mengenali kemudian kita mengambil tindakan demi
tindakan demi keselamatan kerja yang berkaitan dengannya.
Keselamatan kerja di laboratorium hendaknya menjadi perhatian
utama. Pekerjaan merancang praktikum yang selamat dari bahaya
kecelakaan ataupun bahaya lain yang mungkin timbul, harus
dilakukan sebelum, selama dan setelah praktikum. Sebelum
melakukan praktikum, pastikan bahwa semua hal yang terkait
keselematan kerja telah dipenuhi. Selama praktikum hendaknya
tetap pada rambu-rambu yang telah ditentukan demi terciptanya
keselamatan kerja. Kemudian setelah selesai praktikum,
adakanlah suatu evaluasi untuk menilai apakah pekerjaan yang
barus saja diselesaikan tersebut betul-betul terhindar dari mara
bahaya kecelakan kerja.

22
B. Saran
Melalui penulisan makalah ini tentang Keselamata Kerja
Laboratorium, maka penulis memberikan saran kepada seluruh
pembca terkhusus rekan – rekan yang ikut serta dalam kegiatan di
Laboratorium agar sekiranya dapat mengutamakan keselamatan diri
sendiri dan orang lain selama kegiatan berlangsung. Serta dianjurkan
agar mendahulukan untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana
di laboratorium terkondisi baik sehingga aman saat di adakannya
penelitian atau percobaan.

23
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/71833443-Alat-alat-pelindung-diri-apd-di-
laboratorium.html
https://www.duniakaryawan.com/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-
kimia/
https://www.labmutu.com/2020/09/lemari-asam-fume-hood.html
https://news.labsatu.com/8-alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia-
yang-wajib-anda-pakai/
https://www.duniakaryawan.com/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-
kimia/

24

Anda mungkin juga menyukai