Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERALATAN DAN FASILITAS PENDUKUNG

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

TEKNIK LABORATORIUM

DOSEN PENGAMPU:

Widya Sartika Sulistiani, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

Kelompok 1

Naufal Hamid (223200001)

Filza Desti Eriza (22320002)

Alfi Nur Syarifah (22320003)

Ersya Safitri (223200006)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

PENDIDIKAN BIOLOGI

SEMESTER 2

2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan berkah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Teknik Laboratorium yang menjelaskan tentang“Peralatan dan Fasilitas Pendukung Keselamatan
Kerja Di Laboratorium”.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman ilmu bagi para
pembaca, khusunya bagi penulis. Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, hal itukarena kurangnya ilmu pengetahuan serta referensi.

Namun berkat bimbingan dari berbagai pihakdan bantuan dari berbagai sumber referensi,
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan meskipunmasih terdapat banyak kekurangan. Penulis
mengharapkan bagi pembaca untuk memberikan kritikdan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan isi makalah ini.

Semoga ikhtiar kecil penulis ini menjadi amal kebaikan yang bermanfaat. Aamiin

Metro,17 Meret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......….................................….........................................................................……

DAFTAR ISI .......….................................….........................................................................................……

BAB I PENDAHULUAN ............................….........................................................................................…

1.1 Latar Belakang .......................................…..................................................................…..

1.2 Rumusan Masalah ....................................…..............................................................................

1.3 Tujuan .......….................................…..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .......….................................…............................................................………..

2.1 Alat dan Fasilitas Keselamatan Kerja ......….................................…...........................................

2.2 Fungsi dan Cara Kerja Alat Fasilitas Keselamatan Kerja ......….................................….......….

2.3 Alat Pelindung Diri ......….................................….............................................................…….

2.4 Teknik Dasar Laboratorium ......….................................….........................................................

BAB III PENUTUP .......….................................…........................................................................ ......…

3.1 Kesimpulan............….....................….....................….........…………........................... .....…

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium adalah suatu tempat untuk melakukan percobaan atau eksperimen.


Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan kaca dan instrumen
khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, jika dilakukan dengan cara yang tidak
tepat. Kecelakaan tersebut dapat disebabkan karena kecerobohan saat kerja,sehingga dapat
membuat orang-orang di sekitarnya celaka.

Keselamatan kerja di laboratorium merupakan harapan bagi setiap orang dalam


melakukan percobaan untuk kepentingan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan kerja.
Walaupun petunjuk kesehatan kerja telah tertulis dalam setiap penuntun praktikum,namun hal
tersebut perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap orang lebih meningkatkan kewaspadaan
ketika kerja di laboratorium. Maka dari itu,diperlukan pemahaman mengenai bahan-bahan
berbahaya berbahaya serta simbol-simbol yang terdapat dalam laboratorium agar praktikum lebih
berhati-hati dalam menggunakannya. Memahami cara menggunakan alat-alat percobaan agar
dapat mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi. Dengan pengetahuan tersebut, diharapkan
setiap individu khususnya para artisten pendapat bersama-sama untuk menjaga keselamatan kerja
praktikan di laboratorium dengan sebaik-baiknya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang menyebabkan kecelakaan kerja di laboratorium?

2. Apa saja perlengkapan keamanan kerja laboratorium?

3. Apa saja contoh kecelakan kerja di laboratorium dan cara pencegahannya?

1.3 Tujuan

1. Memahami peraturan keselamatan kerja laboratorium

2. Mengetahui perlengkapan kerja laboratorium

3. Mengetahui hal-hal yang menyebabkan kecelakaan kerja di laboratorium


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat dan Fasilitas Keselamatan Kerja

1 Jas Laboratorium 2 Kacamata

3 Sepatu 4 Masker

5 Sarung tangan 6 Pelindung Telinga

7 Fire Blanket 8 Safety Shower


9 First Aid Kits

2.2 Fungsi dan Cara Kerja Alat Fasilitas Keselamatan Kerja

1. Jas laboratorium:

Jas laboratorium berfungsi sebagai pelindung tubuh dari bahan kimia yang dapat menyebabkan
luka. Jas lab harus longgar dan nyaman dipakai.

2. Sarung tangan:

Sarung tangan diperlukan untuk melindungi tangan dari bahan atau alat berbahaya selama bekerja
di lab. Sarung tangan banyak ragamnya, tergantung dari kegunaan. Sarung tangan dari bahan karet
umumnya digunakan untuk ketika hendak mengambil bahan kimia yang bersifat korosif. Sedangkan
sarung tangan yang digunakan ketika akan mengambil bahan panas, biasa tersebut dari asbes.

3. Goggles

Goggles merupakan pelindung mata dari bahan yang mudah meledak atau menguap. Pelindung
mata ini juga berguna melindungi mata dari percikan air mendidih atau serpihan logam selama
praktikum di laboratorium.

4. Masker:

Masker digunakan untuk melindungi hidung dan mulut agar tidak menghirup atau menelan bahan
kimia. Masker yang digunakan disesuaikan dengan jenis kontaminan, konsentrasi, dan batas
paparan.

5. Kaca mata keselamatan

Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang bekerja di laboratorium. Oleh
karena itu, mereka harus menggunakan kaca mata khusus yang tahan terhadap potensi bahaya kimia
dan panas. Kaca mata tersebut terbagi menjadi 2 jenis, yaitu clear safety glasses dan clear safety
goggles.

Clear safety glasses merupakan kaca mata keselamatan biasa yang digunakan untuk melindungi mata
dari percikan larutan kimia atau debu. Sementara itu, clear safety goggles digunakan untuk melindungi
mata dari percikan bahan kimia atau reaksi kimia berbahaya.

6. Pelindung telinga

Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear protector). Alat ini lazim digunakan untuk
melindungi teringa dari bising yang dikeluarkan perlatatan tertentu, misalnya autoclave, penghalus
sample tanah (crusher), sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang menggunakan ultrasonik .

7. Pembasuh mata

Pembasuh mata (eye wash) berfungsi membasuh mata yang terkena cairan kimia. Cara kerjanya, basuh
mata Anda dengan air yang mengalir dari alat itu untuk beberapa saat. Saat membasuh, pastikan tangan
Anda bersih sehingga tidak mengganggu mata Anda .

8. Fire blanket

Cairan kimia yang tumpah bisa saja menghasilkan api. Untuk memadamkannya, Anda bisa
menggunakan selimut api (fire blanket). Pastikan Anda menggunakan kaos tangan saat menggunakan
atau membersihkan alat tersebut.

9. Safety shower

Apa yang harus dilakukan jika badan Anda terkena tumpahan cairan kimia dengan jumlah relatif banyak?
Segeralah menuju safety shower dan guyur badan Anda dengan air dari alat tersebut. Ini untuk
membersihkan badan Anda dari larutan kimia sehingga badan Anda terhindar dari cedera parah.

10. First aid kits

Kotak obat untuk pertolongan pertama (first aid kits) berguna bila terjadi kecelakaan ringan, misalnya
tangan tergores oleh suatu benda tajam. Kotak ini biasanya berisi obat luka, gunting, perban, dan alkohol.
2.3 Alat Pelindung Diri

Berikut ini 5 Alat Pelindung Diri di Laboratorium:

1. Jas Laboratorium 2. Sarung Tangan

3.Masker Laboratorium 4. Sepatu Safety

5. Kaca Mata (Goggles)


2.4 Teknik Dasar Laboratorium

Teknik Metode

o Teknik 1 o Tabung/pipa gelas dan lubang penutup karet dibasahi


Memasukkan tabung/pipa ke dengan air atau gliserol
dalampenutup karet o Tabung gelas dipegang kira-kira 2-3 cm dari penutup
karet dengan digunakannya handuk/serbet
o Tabung/pipa gelas diputar dan didorong perlahan secara
hati-hati ke dalam penutup karet
o Sisa gliserol pada tabung /pipa gelas atau rubber stopper
dicuci dengan air dan dikeringkan
o Teknik 2 o Semua alat dibersihkan dengan sabun dan air bersih
Membersihkan peralatan
o Dihilangkan kotoran kasarnya
gelas (glassware) o Jika di dalam alat berisis larutan pekat, isinya dibuang
dahulu sambil diencerkan dengan air dan dibuang pada
saluran pembuangan limbah
o Digunakan sikat yang sesuai dengan ukuran jika
diperlukan, jangan sampai terdapat goresan
o Tabung, pipet, buret atau tabung lainnya diputar saat
dibilas
o Alat dibilas minimal 2 kali dengan air dan terakhir dengan
air suling jika ada
o Air suling disemprotkan perlahan ke seluruh permukaan
bagian dalam alat
o Alat yang bersih diletakkan pada meja atau rak pengering
lalu disimpan untuk terhindar dari debu
o Teknik pembersihan alat yang lain ialah digunakannya
Bunsen
o Bumsen dinyalakan dan didekatkan pada bagian bawah
alat gelas yang akan dikeringkan dan diputar
o Gerakan berputar ini terus dilakukan sampai ke bagian
atas alat gelas hingga air menguap

o Teknik 3 o Label pada botol atau kemasan dibaca sebelum membuka


Penanganan bahan kimia kemasannya
o Dihindari penggunaan yang berlebihan dari reagen
o Bahan kmia tidak dicium, dipegang atau dirasakan jika
tidak ada spesifikasi dari petunjuknya
o Segera dibersihkan dengan air jika terkena bahan kimia

o Teknik 4 o Limbah kmia dibuang sesuai dengan petunjuk dalam


Membuang limbah bahan prosedur eksperimen atau instruktur
kimia o Larutan yang pekat harus diencerkan terlebih dahulu
sebelum dibuang
o Label kemasan selalu dicek ulang sebelum dibuang
o Limbah harus dibuang dengan benar, jelas dan mudah
dilihat

o Teknik 5 o Digunakan tabung volumetric untuk membuat suatu


Mempersiapkan larutan larutan
o Air/larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah
dimasukkan ke dalam tabung volumetric sampai 1/3
atau ½ dari tanda
o Ditambahkan bahan solid yang akan dilarutkan ke
dalam tabung volumetric secara perlahan
o Air ditambahkan sampai batas kalibrasi yang
diinginkan, lalu ditutup dan digoyang perlahan

o Teknik 6 o Digunakan kertas alas, beaker, gelas arloji atau alas


Menimbang lainnya saat menimbang
o Bahan tidak dijatuhkan/ditumpahkan langsung pada pan
timbangan, dibersihkan jika terjadi
o Neraca terutama piring neraca dibersihkan dari sisa bahan
o Timbangan dikalibrasi sesuai prosedur
o Bahan yang akan ditimbang dimasukkan ke dalam wadah
atau tempat yang diletakkan pada piring neraca
o Dicatat akurasi yang diinginkan
o Kembalikan timbangan ke posisi nol jika sudah selesai
digunakan
o Timbangan dan tempat yang ada disekitarnya dibersihkan
dari percikan atau tumpahan bahan kmia
o Teknik 7 o Atur skala pengambilan cairan yang diingnkan
Menggunakan mikropipet dengan cara knop pengatur skala nya diputar
atau mikroskala o Tombol yang berada dibagian atas mikropipet ditekan
untuk memasukkan cairan
o Setelah cairan yang diinginkan terambil, cairan
dipindahkan ke wadah lain dengan cara menekan
tombol lain yang ada di samping tombol pengambil
cairan tadi
o Teknik 8 Dengan gelas ukur :
Mengukur volume o Digunakan gelas ukur yang sesuai dengan volume bahan
yang akan diukur
o Skala pada gelas ukur dibaca
o Bahan diisikan ke dalam gelas ukur
o Skala dibaca dengan pandangan mata lurus
o Dituang isinya ke wadah lain jika sudah didapat volume
bahan yang diinginkan
o Gelas ukur dibersihkan setelah digunakan
Dengan pipet ukur :
o Pipet ukur dipilih sesuai dengan volume yang diinginkan
o Bulb diletakkan pada ujung pipet
o Sisi bertuliskan A ditekan untuk memompa udara keluar
dari balon
o Dimasukkan pipet ke dalam botol/wadah larutan yang
akan diambil
o Sisi yang bertuliskan S ditekan perlahan
o Penekanan S dilepas saat larutan sampai pada skala yang
diinginkan, jika berlebih dpat dikeluarkan dengan cara sisi
E ditekan
o Ujung pipet yang telah berisi larutan dpindahkan pada
wadah yang ingin diisi, ditempelkan tip pipet dan sisi E
ditekan perlahan
o Pipet dibersihkan setelah digunakan

o Teknik 9 Cara I
o Botol bahan dipegang dengan label dibawah telapak
Mengambil dan menuangkan
bahan tangan
o Botol dimiringkan sehinggan sedikit bahan masuk ke
dalam tutup botol, lalu tutup botol dikeluarkan
dengan hati-hati
o Tutup botol diketuk dengan telunjuk batang pinsil
bahn pada tutup jatuh pada tempat yang diinginkan
Cara II
o Bahan diambil dengan spatula atau sendok yang
sesuai dengan tutup botol dijepit diantara jari tangan
o Spatula/sendok diketuk pelan dengan telunjuk
sehingga bahan jatuh ke tempat yang diinginkan

o Teknik 10 o Label pada bahan dibaca dengan teliti


Mengambil dan menuangkan
o Botol dipegang sedemikian rupa sehingga label botol
bahan cair terletak pada telapak tangan
o Tutup botol dibasahi dengan bahan di dalam botol
dengan cara botol dimiringkan
o Tutup botol dijepit diantara jari jika akan
menuangkan
o Bahan cair dituang dengan bantuan batang pengaduk

o Teknik 11 o Bahan ditempatkan agak jauh dari hodung kira-kira 20-30


Membaui suatu bahan cm
o Tangan dikibaskan di atas tempat zat sehingga bahan
tersebut dapat dibaui
o Teknik 12 o Bahan pengaduk dicelupkan ke dalam bahan yang
Melarutkan dan mengocok akan dilarutkan , kemudian bahan pengaduk
digerakkan dengan gerakkan memutar
o Bila bahan di dalam tabung reaksi, tabung reaksi
ditutup dengan ibu jari , kemudian digerakkna ke
depan belakang dengan hati-hati

o Tenik 13 Di dalam tabung reaksi


Memanaskan o Bunsen tau pemanas lain dinyalakan dengan baik
dan
menguapkan o Tabung reaksi dijepit dengan penjepit
o Tabung reaksi dipanaskan di atas nyala api, tabung
dihadapkan kea rah yang berlawanan dengan muka kita,
tabung digerak-gerakkan selama pemanasan
Di dalam gelas kmia
o Gelas kmia diletakkan di atas kawat kasa berasbes
o Batang pengaduk atau lat bantu didih dimasukkan untuk
meratakan panas
o Nyala api diarahkn tepat kea rah batang pengaduk
o Teknik 14 o Digunakan kertas saring yang sesuai denganyang
Menyaring diinginkan
o Kertas saring dibentuk sehingga sesuai dengan ukuran
corong
o Kertas saring ditempatkan pada corong, dan dibasahi
dengan air suling
o Corong dipasang pada statif dan dimasukkan ke
dalam tempat penampungan filtrate
o Campuran yang akan disaring dituangkan ke atas
corong
o Teknik 15 o Pemisahan dengan meyaring digambarkan oleh teknik 12
Pemisahan bahan padat dan
o Dengan cara decantee. Cairan sidat terpisah dari
cairan padatannya dalam tabun yang sama, tabung dimiringkan
dan cairan dimasukkan ke wadah lain
o Filtrasi gravitasi dilakukan dengan teknik 11. Ujung
corong menyentuh dasar wadah, cairan dibiarkan mengalir
melaui filter pada corong sampai semua cairan melalui
filter
o Penyemprotan dilakukan dengan campuran colvent
dengan otol pencuci
o Filter vakum dapat dilakukan dengan digunakannya
corong Buchner, corong Buchner dihubungkan dengan
tabung aspirator yang telah ditutup, dihubungkan dengan
keran air dan air dibiarkan mengalir, campuran yang akan
difilter dimasukkan ke dalam corong Buchner
o Centrifuge digunakan untuk membentuk presipitasi dari
campuran

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebenarnya masih banyak lagi alat pelindung diri yang ada di laboratorium, misalnya
seperti Fire Blanket, alat pemadam api, safety shower dan sebagainya. Namun alat-alat yang
kami sebutkan di atas adalah alat pelindung diri yang penggunaannya berada pada tubuh kita
sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

https://analitika.co.id/alat-keselamatan-kerja/ Di akses 17 Maret


https://indonesiasafetycenter.org/training/ Di akses 17 Maret

https://www.academia.edu/11770913/
LAPORAN_PRAKTIKUM_TEKNIK_LABORATORIUM#:~:text=Terdapat
%2015%20teknik%20dasar%20dalam,menggunakan%20mikropipet
%20atau%20mikroskala%2C%20teknik Di akses 17 Maret

Anda mungkin juga menyukai