PROPOSAL PENELITIAN
Di susun Oleh :
Vicky Ananda Aditya
195090017
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perum Damri ” selesai pada waktunya dan
tak lupa shalawat salam kita hanturkan kepada Nabi Kita Muhammad SAW.
Daya Manusia. Bagi peneliti sebagai penyusun proposal penelitian merasa bahwa
Bandar Lampung
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Kompensasi.......................................................................................9
2.1.1 Jenis Kompensasi.....................................................................10
2.1.2 Tujuan Pemberian Kompensasi...............................................11
2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi.................13
2.1.4 Indikator – Idikator Kompensasi..............................................14
2.2 Stres Kerja.........................................................................................15
2.2.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja...................16
2.2.2 Indikator – Indikator Stres Kerja..............................................17
2.3 Kinerja...............................................................................................18
2.3.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja.........................19
2.3.2 Indikator – Indikator Kinerja...................................................19
2.4 Penelitian Terdahulu.........................................................................20
iii
BAB III METODELOGI PENELITIAN
5.1 Kesimpulan.......................................................................................60
5.1.1 Kompensasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
terhadapkinerja karyawan........................................................................61
5..1.3 Kompensasi dan Stres Kerja Secara Simultan Atau Bersama Sama
5.2.Saran..................................................................................................65
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki target yang ingin dicapai,
baik target setiap hari, bulan maupun tahunnya. Begitu pula dengan Perum Damri
ataupun tahun yang harus dicapai. Untuk mencapai target tersebut tidak terlepas
dari peran penting sumber daya manusia. Banyak perusahaan yang biasanya
dapat menghambat target perusahaan itu tercapai. Untuk menghindari hal tersebut
salah satu bentuk mengelola sumber daya manusia yang dapat dilakukan adalah
mengetahui alur pekerjaan mereka dan peraturan apa yang mereka harus patuhi.
Setiap alur dan peraturan yang dibuat diharapkan membuat karyawan memiliki
didukung oleh aspek sumber daya manusia di dalam perusahaan tersebut. Sumber
berjalan. Karena pada dasarnya sumber daya manusia memliki peran yang amat
2
penting bagi perusahaan, dimana sumber daya manusia juga dapat menjadi
pemberian kompensasi yang benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan
timbal jasa yang diberikan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan terhadap
kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Setiap karyawan dalam suatu organisasi
untuk pengorbanan dan jasa yang telah dikeluarkan terhadap tujuan perusahaan
kerja, jasa kinerja, biaya, maupun jerih payah yang dikeluarkan untuk mencapai
lebih baik dalam melakukan pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab atas
Tabel diatas adalah gaji yang diterima oleh karyawan setiap bulan nya,
yang dimana mengalami penurunan pada tahun 2020 dikarenakan ada nya wabah
covid-19 yang berdampak besar bagi para karyawan dan pada 2021 mulai sedikit
karyawan. Stres kerja dapat terjadi pada setiap karyawan Perum Damri dan bisa
saja berbeda – beda yang di alaminya. Faktor yang mempengaruhi stres kerja
yang dialami karyawan terkait dengan beban kerja yang berlebihan apabila
membuat karyawan menjadi cepat bosan , frustasi dan jenuh dalam melakukan
yang menekan diri dan jiwa seseorang di luar batas kemampuannya, sehingga jika
terus dibiarkan tanpa ada solusi maka ini akan berdampak pada kesehatannya.
Stres tidak timbul begitu saja namun sebab - sebab stres timbul umumnya diikuti
oleh faktor peristiwa yang mempengaruhi kejiwaan seseorang, dan peristiwa itu
jiwanya. Stres kerja sering dialami oleh setiap karyawan dalam menghadapi
pekerjaan dan dapat menyebabkan perubahan tingkah laku pada setiap karyawan
yang mengalaminya.
diberikan kompensasi dan beban kerja yang sesuai serta tidak dituntut
pekerjaannya agar mendapatkan hasil kinerja yang lebih baik serta memahami dan
mengelola kinerja dalam sebuah kerangka kerja yang disepakati, yang memuat
kepadanya. Kinerja dapat pula dipandang sebagai perpaduan dari hasil kerja (apa
mencapainya).
yang ddi perum damri kepadanya. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut
suatu pekerjaan atau tugas yang dilakukan dalam waktu tertentu sesuai dengan
profesi.
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
atas pengaruh kompensasi dan stres kerja terhadap kinerja karyawan bagi
perusahaan.
Damri?
Damri?
lingkup penelitian menjadi lebih spesifik. Batasan masalah penelitian ini adalah
pengaruh kompensasi dan stress kerja terhadap kinerja karyawan pada Perum
Damri.
Perum Damri
Damri
1. Bagi Penulis
Perum Damri.
8
2. Bagi Perusahaan
Damri dalam kompensasi dan stres kerja terhadap kinerja karyawan agar
kompensasi dan stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Perum Damri.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kompensasi
Menurut lijan Poltak Sinambela (2017: 216) kompensasi adalah total dari
semua hadiah yang di berikan organisasi kepada karyawan sebagai imbalan atas
biasanya diterima secara langsung dan tidak langsung oleh karyawan. Kompensasi
kompensasi yang cukup dan adil, berupa gaji, tunjangan, maupun fasilitas kepada
pendapatan. Kompensasi menjadi salah satu alasan dan motif kuat karyawan
untuk melakukan suatu pekerjaan karena menyangkut hal yang penting yaitu
timbal jasa yang diberikan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan terhadap
tugas dan fungsinya sangat berhubungan erat dengan pelaku perusahaan tersebut,
atau dengan kata lain sumber daya manusia mempunyai strategi sebagai penentu
berhasil tidaknya mencapai kinerja dalam suatu perusahan. Sumber daya manusia
(SDM) adalah factor central dalam suatu organisasi, adapun bentuk serta tujuan
nya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan
dalam pelaksanaan misi nya dikelola dan diurus manusia. Jadi, manusia faktor
Insentif Kompensasi langsung adalah penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji
dan upah, yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang ditetapkan
untuk memotivasi para karyawan agar kinerja kerjanya meningkat, dan sifatnya
11
tidak tetap atau sewaktu waktu. Kompensasi menurut bentuk dan cara pemberian
diperoleh dari pekerjan itu sendiri atau dari lingkungan baik secara fisik atau
langsung terdiri atas bayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah,
bonus, atau komisi. Kompensasi finansial tidak langsung yang diberikan dalam
bentuk tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak mencukupi dalam
efektif maka kompensasi ini harus memberikan kepuasan bagi semua pihak,
utamanya bagi organisasi dan pegawai dengan prinsip kemanusiaan, keadilan, dan
sesuai peraturan yang berlaku. Menurut Batjo dan Shaleh (2018:83) tujuan
2. Kepuasan kerja
kemampuannya di perusahaan.
3. Motivasi
Motivasi dari manajer dapat secara efektif memengaruhi kinerja
diharapkan terciptanya suasana lingkungan kerja yang hikmat tanpa ada rasa
kompensasi yaitu :
Dalam hal ini jika penawaran yang ada itu lebih besar dari lowongan
terdapat penawaran lebih kecil sedangkan lowongan pekerjaan itu lebih besar
Dalam hal ini apabila jika perusahaan atau suatu organisasi tersebut mampu
Dalam hal ini jika kinerja kerja yang dilakukan karyawan tersebut baik, maka
4. Biaya Hidup
Dalam hal ini biaya hidup dapat menentukan tinggi rendahnya tingkat
kompensasi. Yang dimana jika biaya hidup di daerah tersebut tinggi maka
sebaliknya.
Dalam hal ini tinggi atau rendahnya tingkat pemberian kompensasi yang
yang akan diberikan pun akan tinggi, sebaliknya jika perekonomian sedang
1. Gaji
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan
2. Bonus
memenuhi target kinerja atau uang yang dibayar sebagai balas jasa
3. Insentif
Insentif adalah bentukan Iain dari upah langsung diluar upah dan gaji
berdasarkan kinerja.
karyawan.
Stres merupakan sebuah hal yang umum dialami oleh setiap orang
diseluruh penjuru dunia. Menurut Nusran (2019 : 72) definisi stres adalah suatu
keadaan yang bersifat internal karena oleh tuntutan fisik (badan), lingkungan, dan
situasi sosial yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol. Keadaan ini dapat
stres kerja.
juga bias diartikan sebagi suatu kondisi ketengan yang menciptakan adanya
ketidakseimbangan fisik dan psikis yang memengaruhi emosi, proses berfikir, dan
kerja merupakan suatu proses yang dapat mempengaruhi kondisi psikologi dan
Menurut Dwiyanti (dalam Nusran, 2019 : 77) adanya dua faktor penyebab
munculnya stres kerja, yaitu faktor lingkungan dan faktor personal. Faktor
individu, yaitu :
lingkungan yang berarti stres cenderung mudah muncul pada individu yang tidak
mendapatkan dukungan dari lingkungan. Dukungan ini bisa berupa dukungan dari
17
lingkungan kerja yaitu rekan kerja, atasan, pemimpin. Dukungan dari lingkungan
keluarga yaitu orang tua, menantu, mertua, anak, saudara. Dukungan dari luar
penyebab terjadinya stres kerja karena merasa tidak dianggap dan merasa
dikucilkan.
Kondisi lingkungan kerja berupa suhu panas di lingkungan kerja, terlalu dingin,
kurang cahaya atau terlalu terang, sesak secara sirkulasi udara atau sempit yang
kerja.
1. Beban kerja
4. Ketidaknyamanan
5. Tekanan kerja
1. Beban kerja adalah suatu tugas yang diberikan kepada karyawan untuk
3. Kondisi fisik atau kesehatan yaitu yang dimana karyawan dalam kondisi tidak
sehat dan diberikan beban kerja yang berlebihan dan dapat menyebabkan stress
kerja.
4. Rasa ketidaknyamanan dapat diartikan sebagai rasa takut akan sesuatu yang
dipicu oleh rasa tidak puas dan tidak yakin akan kapasitas diri sendiri.
2.3 Kinerja
secara segi kualitas maupun kuantitas sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang
sehingga hal itu dapat menjadi informasi yang berguna bagi manajer atau piminan
sukses ditunjukkan oleh para karyawan dengan usaha mereka untuk memenuhi
tugas dan kewajiban. Selain itu, kinerja karyawan memperlihatkan sebesar dan
kinerja karyawan harus ada standar kinerja. Standar kinerja dapat di gunakan
sebagai salah satu ukuran untuk menentukan apakah kinerja itu baik atau tidak.
Kinerja yang baik atau tidak dapat di analisis melalui faktor-faktor yang
beberapa faktor menurut Duha (2018), yaitu motivasi, budaya organisasi, gaya
organisasi.
meyakinkan bahwa ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
yaitu :
1. Kuantitas pekerjaan
2. Kualitas pekerjaan
3. ketepatan waktu
20
4. kehadiran, dan
5. kerja sama.
1. Kuantitas pekerjaan mengacu pada jumlah target hasil yang dilakukan oleh
karyawan dalam satu jam kerja, serta melakukan pekerjaan sesuai dengan
2. Kualitas pekerjaan yang mana fokus pada pekerjaan sudah sesuai dengan
karakteristik yang berbeda-beda yang mana pada jenis pekerjaan tertentu perlu
lainnya.
akan dilakukan. Penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
Table 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Erik Martinus Pengaruh kompensasi Kompensasi, Teknik analisis yang
(2016) dan motivasi kerja motivasi dan digunakan adalah
terhadap kinerja kinerja regresi liner
karyawan pada PT. berganda,
Devina Surabaya berdasarkan hasil
analisis dapat
disimpulkan bahwa
kompensasi dan
motivasi
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan
Mayuli (2013) Pengaruh stress kerja Stress kerja dan Teknik analisis yang
terhadap kinerja kinerja digunakan regresi
karyawan pada linier berganda,
politeknik negeri berdasarkan hasil
bengkalis penelitian dapat
disimpulkan bahwa
stress berpengaruh
negatif tetapi tidak
signifikan terhadap
kinerja
kompensasi bisa
berpengaruh positip
atau negatif terhadap
kinerja dan stres
kerja berpengaruh
negatif terhadap
kinerja
Khairul Hakim Pengaruh kompensasi Kompensasi, Teknik analisis yang
(2016) dan motivasi motivasi dan digunakan regresi
terhadap kinerja kinerja berganda,
karyawan berdasarkan hasil
penelitian dapat
disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh
positif antara
kompensasi
terhadap kinerja
BAB III
METODE P ENELITIAN
perusahaan. Dari teori para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah
= Uji Parsial
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran = Uji Simultan
24
Data Primer
penelitian ini data primer yang digunakan adalah hasil jawaban dari kuesioner
3.4.1 Populasi
diteliti dan mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian akan ditarik kesimpulannya. Dengan kata
lain populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang akan diteliti.
25
No Jabatan Jumlah
1 Manager 3
2 Asisten Manager 6
3 Staff Administrasi 36
4 Mekanik 24
5 Kasir 1
6 Petugas PPA/Timer 33
7 Pengemudi 110
8 Satpam 2
Jumlah 215
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dengan kata lain populasi merupakan suatu bagian atau
bertindak sebagai perwakilan dari populasi yang ada sehingga hasil penelitian
popoulasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sempel adalah sebagian dari
Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah
sebagian karyawan Perum Damri, hal ini didasarkan pada pengambilan sampel
yang dilakukan secara Sampel Slovin yaitu teknik penentuan sampel hanya yang
N
n = 1 + Ne²
Keterangan :
N = Ukuran populasi
n = Ukuran Sampel
karena penelitian ini bersifat heterogen yaitu terdiri dari semua jumlah karyawan
Perum Damri.
Damri.
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
27
pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah skala likert yaitu 1-5,
seperti berikut:
berikut:
yang lain. Varibel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y)
28
suatu faktor berkaitan dengan variasi faktor lainnya. Dari penelitian ini dapat
Tabel 3.3
Definisi Opersional Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala Sumber
3.8 Hipotesis
dimana jawaban ini masih bersifat lemah dan perlu dilakukan pengujian secara
empiris kebenarannya. Adapun hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Perum Damri
Perum Damri
Uji validitas bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Hasil
uji validitas dikatakan valid apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05
sedangkan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa item
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal
30
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. SPSS dapat mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberi nilai
Suatu model regresi yang baik harus memenuhi tidak adanya masalah
2012:160). Data yang baik dan normal adalah memiliki distribusi normal.
Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yaitu dengan
pada sumbu diagonal pada grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka menunjukan pola distribusi
2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflantion Factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oelh variabel independen lainya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama
dengan VIF tinggi (Karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai
Uji ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi
dengan melihat grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan
1) Jika ada pola tertentu seperti titik- titik yang membentuk pola tertentu yang
heteroskedastisitas.
32
2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik menyebar diatas dan dibawah angka
Permasalahan ini muncul karena gangguan (residual) tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi
Melihat dari hipotesis penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear
analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y), dalam penelitian ini yaitu antara kompensasi
(X1) dan stres kerja (X2), dan kinerja (Y). Menurut Sugiyono (2019), persamaan
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝜀
α = konstanta regresi
X1 = variabel kompensasi
= standar kesalahan
33
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi harus lebih kecil dari 0,05
antara semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
signifikan harus lebih kecil dari 0,05 (Ghozali, 2015). Adapun pengambilan
keputusan yaitu dengan cara membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel dengan
2015).
34
(Ghozali, 2015).
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang
lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah teknik analisis data yang
program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem
manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu - menu dekriptif dan
1. Editing data
diberikan oleh responden, jika terjadi kekurangan dari data baik itu dari isi
2. Coding data
Peneliti melakukan penggantian data, dimana data awal yang berbentuk kuesioner
atau pertanyaan diubah menjadi data dalam bentuk angka, dimana dalam
3. Processing data
Peneliti memasukkan data yang telah diubah dari data kualitatif (kuesioner atau
dalam program computer salah satunya adalah program SPSS for window. Dalam
memproses data dibutuhkan ketelitian supaya tidak terjadi bias dari hasil
4. Cleaning data
selesai maka program SPSS memberikan hasil dan selanjutnya akan dilakukan
analisa data.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
sebagai brand mark dari perusahaan yang hingga saat ini masih
konektivitas transportasi.
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas prima,
diolah sebanyak 42
orang atau 33,33 % dan yang berusia > 30 tahun sebanyak 9 orang
2 Perempuan 12 38.10%
JUMLAH 42 100.00%
masa kerja 5-10 tahun sebanyak 4 orang atau 9,52% dan masa
kerja
tahun.
memiliki gaji > Rp.5.000.000 sebanyak 4 orang atau 9,52%. Hal ini
memilih nilai Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS) daripada nilai
minimum yaitu memilih jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak
memilih nilai Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS) daripada nilai
Pada variabel stress kerja didapat nilai minimum sebesar 7 dan nilai
responden lebih memilih nilai Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS)
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
tabel = 0,316. Berikut ini adalah hasil uji validitas yang diberikan
kepada 42
responden karyawan perum damri dengan memberikan 15
Berdasarkan hasil tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa semua butir
hitung lebih besar dari r-tabel atau ditemukan nilai Corrected Item-
Total Correlation yang lebih besar dari nilai 0,316 (rtabel) yang berarti
ini mampu mengukur apa yang diinginkan oleh responden dan dapat
c. Uji Realibilitas
variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60.
itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
a. Uji Normalitas
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik
grafik P-P plot tersebut terlihat bahwa penyebaran titik atau data
menyebar di
dengan normalnya data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat
Unstandardized
Residual
N 42
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 4.37992640
Absolute .137
Most Extreme Differences Positive .072
Negative -.137
Kolmogorov-Smirnov Z .886
Asymp. Sig. (2-tailed) .412
alpha dalam penelitian ini yaitu 0,05 (5%). Maka dari itu dapat
disimpulkan modelregresi berganda dalam penelitian ini telah terbukti
b. Uji Multikolinearitas
dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila nilai VIF ≤ 10, dan nilai
tolerance ≥ 0,1 (Ghozali, 2009: 95). Berikut hasil pengujian VIF dan
Tolerance VIF
Dari tabel 4.14 di atas dapat dilihat semua variabel bebas memiliki
nilai tolerance yang diatas 0,10 dan nilai VIF yang dibawah 10. Maka
c. Uji Heteroskedastisitas
regresi yang dibentuk (Suliyanto, 2011:95). Berikut ini adalah hasil uji
heteroskedastisitas:
bahwa jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola
dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar
diatas dan
dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
determinasi (R2):
Square Estimate
1 .621a .386 .355 4.491
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini
permintaan dimasa yang akan datang berdasarkan data masa lalu untuk
Coefficients
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Kompensasi
X2 = Stres Kerja
E = Error
Dari persamaan regresi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
variabel bebas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil statistik
Coefficients
stress yang dihasilkan oleh beban kerja, sikap pimpinan, waktu dan
nyaman dalam bekerja. Selain itu kantor perum damri yang berada
orang yang bekerja disana juga merasa senang ketika bekerja. Hal
ini mendukung penelitian dari Dar et. al. (2011), Sun dan Chiou
(2011), Ogunjimi et. al. (2009), dan Khan Amjad Kasmi (2008)
maksimal.
terikat. Jika tingkat signifikansi berada pada angka < 0,05 maka Ho3
berada pada angka > 0,05 maka Ho3 diterimadan Ha3 ditolak. Hasil
ANOVAa
Total 1280.976 41
sebesar 5% dan df1 = 2 dan df2 = 40, didapat nilai F-tabel = 3,23.
Karena nilai Fhitung (66,041) > nilai F-tabel (3,23) dan tingkat
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban apakah ada pengaruh
sebagai segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa
akan baik bila digaji atau diberi upah sesuai dengan perjanjian. Salah
stress kerja terhadap kinerja berada pada daerah negative dan tidak
signifikan. Sumber stress yang diuji pada penelitian ini adalah beban
kerja, sikap pimpinan, waktu dan peralatan kerja, konflik kerja, balas
jasa, dan masalah keluarga. Dapat dikatakan bahwa stress kerja tidak
melakukan kerja baiksecara instan maupun target kerja. Hal ini ditandai
adanya semangat kerja, karyawan dapat bekerja sama dengan lebih baik
oleh karyawan.
oleh Tiyur Mauli, dkk (2012) juga berpendapat bahwa stress kerja
Kinerja Karyawan
5.2 Saran
1. Bagi Perusahaan
menjadikan evaluasi
3. Bagi Peniliti
lebih lanjut karena terdapat banyak hal yang dapat digali pada variabel
Batjo Nurdin dan Mahadin Shaleh, (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Manajemen Press.
Julvia. (2016). Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan
Sinambela, Lijan Poltak. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2.
PT Alfabet.
Vanchapo, A. R. (2020). Beban Kerja Dan Stres Kerja. pertama. ed. Arsalan.