PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
EVI KOMALA
1912110247
BANDAR LAMPUNG
2022
DAFTAR ISI
ii
2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ................................. 12
iii
3.2.2 Data Sekunder .................................................................................. 44
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia dianggap sebagai roda penggerak dan dapat menentukan
kelangsungan hidup suatu perusahaan, karena karyawan merupakan salah satu
faktor produksi yang memegang peranan penting dibanding faktor produksi
lainnya. Kualitas tanaga kerja berpengaruh nyata terhadap produktivitas. Jika
kualitas tenaga kerja meningkat maka diharapkan hal ini juga dapat mengarah
kepada peningkatan produktivitas sehingga usaha juga berhasil. Apabila suatu
perusahaan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, tanpa didukung Sumber
Daya Manusia maka kelangsungan hidup perusahaan akan berjalan lambat bahkan
tidak dapat berlangsung lama, dan pelaksanaan tugas dan kewajiban karyawan
menjadi menurun. Jadi dalam hal ini perusahaan harus mengutamakan Sumber
Daya Manusianya.
Selain SDM sebagai faktor yang berpengaruh atas perusahaan, adalah Produktivitas
kerja karyawan. Secara umum, produktivitas adalah kemampuan seseorang, sistem,
atau perusahaan untuk menghasilkan sesuatu dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada secara efektif dan efisien. Produktivitas kerja merupakan hal yang sangat
penting bagi para karyawan yang ada di perusahaan, dengan adanya produktivitas
kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif sehingga ini
semua akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan,
Sutrisno (2016 : 104).
gaya kepemimpinan perusahaan kurang diterima atau tidak sesuai dengah harapan
para karyawan instansi tersebut.
nya sikap yang terkadang disepelekan oleh karyawan dan waktu karyawan yang
tidak efisien sesuai dengan prosedur waktu kerja pegawai PT Gudang Garam Tbk
Lampung. Keberhasilan dalam pencapaian sasaran kelompok (perusahaan) sangat
tergantung pada peran pemimpinnya. Semakin pandai pemimpin melaksanakan
perannya, tentunya semakin cepat tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.
Sedangkan penerapan kepemimpinan antara pemimpin yang satu dengan yang
lainnya berbeda tergantung pada perilaku gaya pemimpin masing-masing.
Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin mampu menjadi pencipta dan
mendorong dari bawahannya dengan menciptakan suasana dan lingkungan kerja
yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan produktivitas karyawan.
Keberadaan Pemimpin dalam organisasi atau perusahaan merupakan hal yang sagat
penting karena merupakan tulang punggung serta memiliki peran strategis dalam
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Gaya kepemimpinan yang baik dapat
meningkatkan semangat kerja dan motivasi karyawan untuk mencapai tujuan dan
visi misi suatu organisasi atau perusahaan. Pemimpin yang efektif akan dapat
menjalankan fungsinya dengan baik, tidak hanya ditunjukkan dengan kesuksesan
tapi juga ditunjukkan dari sikap atasan memotivasi karyawan dalam melaksanakan
tugasnya. Fiedier (dalam Robbins, 2022:11) menyatakan bahwa makin baik
hubungan antara pemimpin dengan karyawan, makin terstruktur pekerjaan yang
dilakukan dan makin kuat kekuasaan pemimpin, akan banyak kendali terhadap
pengaruh pemimpin. Fenomena yang mengindikasikan tentang gaya kepemimpinan
pada instansi ini adalah penurunan tentang pengawasan kerja karyawan yang tidak
efisien dan komunikasi yang kurang baik antara pemimpin dan karyawan.
Selain gaya kepemimpinan, ligkungan kerja yang kondusif juga dibutuhkan dalam
suatu organisasi ataupun perusahaan. Pengertian lingkungan kerja menurut
Bambang (1991: 122) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang
pegawai. Seorang pegawai yang bekerja di lingkungan kerja yang mendukung dia
untuk bekerja dengan maksimal akan menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya
jika seorang pegawai dalam lingkungan kerja yang tidak mendukung dan memadai,
maka untuk bekerja dengan maksimal akan membuat pegawai yang bersangkutan
5
menjadi cepat malas, cepat lelah sehingga kinerja pegawai tersebut akan rendah.
Menurut Sedarmayanti (2007 : 71), lingkungan kerja secara garis besar dapat dibagi
dua jenis antara lain lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Faktor-faktor
lingkungan kerja fisik adalah pewarnaan, penerangan, udara, suara bising, ruang
gerak, keamanan, dan kebersihan. Sedangkan lingkungan non fisik adalah struktur
kerja, tanggung jawab kerja, perhatian dan dukungan pimpinan, kerja sama antar
kelompok dan kelancaran komunikasi.
Mengingat betapa penting nya gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja dalam
suatu organisasi atau perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja
karyawan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Karyawan
pada PT Gudang Garam Tbk (Cabang Lampung)”.
6
Ruang lingkup objek pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan
lingkungan kerja fisik di PT. Gudang Garam Tbk (Cabang Lampung).
Ruang lingkup waktu pada penelitian ini adalah bulan November 2022.
Ruang lingkup ilmu penelitian ini adalah ilmu manajemen sumber daya
manusia yang meliputi teori tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Di PT. Gudang
Garam Tbk (Cabang Lampung).
c. Bagi Instansi
Dapat memberi masukan bagi PT Gudang Garam Tbk agar dapat
meningkatkan gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup
penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan
tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Karyawan PT. Gudang Garam Tbk (Cabang Lampung) .
Bab ini berisi teori dalam penelitian, kerangka pikir dan hipotesis yang membahas
tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap
Produktivitas Karyawan PT. Gudang Garam Tbk (Cabang Lampung).
Bab ini mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data,
populasi dan sampel, variabel penelitian, uji persyaratan instrumen, uji persyaratan
analisis data, metode analisis data, pengujian hipotesis.
Dalam bab ini berisikan tentang uraian statistik deskriptif, hasil uji persyaratan
analisis data, hasil analisis data dan pengujian terhadap hipotesis yang dirumuskan
dan pembahasan penelitian.
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Manajemen
1.1.1 Pengertian Manajemen
Terdapat banyak definisi Manajemen yang dikemukakan oleh banyak ahli,
dengan berbagai susunan kalimat dan definisi yang berbeda-beda tetapi semua
definisi tersebut memiliki kesamaan pada makna yang ingin di sampaikan dari
definisi Manajemen tersebut.
Manajemen merupakan alat atau wadah untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah di tetapkan. Dengan manajemen yang baik, tujuan organisasi dapat
terwujud dengan mudah. Dengan kata lain, untuk memaksimalkan daya guna
dan hasil guna unsur–unsur manajemen harus dapat ditingkatkan dan
dimaksimalkan.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen
juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu
pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain
seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan
pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Geoge R. Louis A.
No John F. Mee McNamara
Terry Allen
Wiliam
Lyndall F. Jhon Robert
No Hearbet Luther Gulick
Newman Urwick Beishline
1 Planning Planning Suffing Planning
2 Organizing Organizing Planning Organizing
Assembing of
3 Suffing Organizing Commanding
Resources
4 Directing Directing Commanding Controlling
5 Controlling Coordinating Coordinating
6 Reporting Controlling
7 Budgeting
Sumber : Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia (2005) dengan pengubahan
disebabkan manjemen sumber daya manusia mengatur tenaga kerja yang ada
di dalam organisasi. Sehingga terwujud tujuan organisasi dan kepuasan kerja
karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga dapat menghasilkan kinerja
yang baik dalam sebuah perusahaan dengan cara penilaian. Pemberian balas
jasa dalam setiap individu anggota organisasi sesuai dengan kemampuan
kerjanya.
Istilah sumber daya manusia adalah manusia bersumber daya dan merupakan
kekuatan (power). Pendapat ini relevan dalam kerangka berpikir bahwa sumber
daya harus ditingkatkan kualitas dan kompetensi agar menjadi sebuah
kekuatan. Tujuan manajemen sumber daya manusia meliputi :
1. tujuan kemasyarakatan yaitu secara sosial bertanggung jawab akan
kebutuhan masyarakat dan tantangan serta mengurangi pengaruh negatif
dari tuntutan terhadap organisasi;
2. tujuan organisasional yaitu adanya pengelolaan sumber daya manusia dalam
memberikan sumbangan terhadap aktifitas organisasi, dan mengakui
pengelolaan sumber daya manusia bukanlah sebagai tujuan tetapi alat untuk
membantu organisasi dalam mencapai tujuan.
3. tujuan fungsional yaitu memelihara agar kontribusi dan manajemen sumber
daya manusia memberikan pelayanan yang sepadan dengan kebutuhan
organisasi
4. tujuan pribadi yaitu membantu pegawai dalam mencapai tujuan pribadinya
sejauh tujuan itu membantu kontribusinya terhadap organisasi.
2. Fungsi Operasional
a. Pengadaan : Pengadaan adalah penarikan, seleksi, penempatan, orientasi
dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Pengembangan Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan.
c. Kompensasi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak
langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang
diberikan sesuai dengan prestasi kerja.
d. Pengintegrasian : Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama
yang serasi dan saling menguntungkan.
e. Pemeliharaan. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan. Agar mereka
tetap mau bekerjasama sampai pensiun.
f. Kedisiplinan. Kedisiplinan adalah merupakan fungsi MSDM yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan. Karena tanpa disiplin yang baik
sulit terwujud tujuan yang maksimal.
g. Pemberhentian : Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang
dari perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,
keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab – sebab
lainnya. Pelepasan ini diatur oleh undang – undang No. 12 Tahun 1964.
15
Menurut teori Path Goal (2016) jenis-jenis gaya kepemimpinan dibagi menjadi
empat yaitu :
1. Kepemimpinan Direktif
Tipe gaya kepemimpinan ini sama dengan model kepemimpinan otokratis
bahwa pendekatan yang dilakukan melalui tekanan.
2. Kepemimpinan Supportif
Gaya kepemimpinan ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri,
bersahabat, mudah didekati, dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang
murni terhadap para bawahannya.
3. Kepemimpinan Partisipatif
Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha meminta dan
menggunakan saran atau ide dari para bawahannya. Namun pengambilan
keputusan masih tetap berada padanya.
4. Kepemimpinan Berorientasi
Pada prestasi Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang
menantang anggotanya untuk berprestasi dan menjadi lebih baik. Pemimpin
juga memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka mampu
melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik.
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam
dua kategori, yakni:
A. Lingkungan kerja langsung
B. Lingkungan kerja tidak langsung
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun
hubungan dengan sesama rekan kerja ataupun dengan bawahan.
2.5 Produktivitas
2.5.1 Pengertian Produktivitas
Produktivitas berasal dari kata bahasa Inggris productivity yang merupakan
gabungan dari dua kata, yaitu product dan activity. Jika dilihat berdasarkan asal
katanya, produktivitas memiliki arti suatu bentuk aktivitas yang dilakukan
untuk menghasilkan produk barang atau jasa. Secara umum, produktivitas
adalah kemampuan setiap orang, sistem, atau suatu perusahaan dalam
menghasilkan produk barang atau jasa dengan cara memanfaatkan sumber daya
secara efektif dan efisien.
Arti kata produktivitas sendiri masih memiliki nilai yang sama dengan daya
produksi dan keproduktifan. Kata tersebut sering digunakan untuk menilai
23
6. Faktor Finansial
Semua bisnis dapat berjalan dengan baik bila kondisi finansialnya dalam
keadaan baik. Itulah sebabnya pengelolaan dan pengendalian keuangan atau
modal kerja harus dilakukan dengan penuh perhitungan.Manajemen
keuangan yang baik dapat meningkatkan produktivitas suatu organisasi atau
perusahaan.
7. Faktor Manajemen
Manajemen suatu organisasi harus dapat mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang ada untuk menghasilkan sesuatu dengan biaya rendah.
Penggunaan teknologi terbaru dalam produksi, lingkungan kerja yang baik,
dan motivasi terhadap karyawan, juga akan meningkatkan produktivitas
organisasi secara signifikan.
8. Faktor Lokasi
Lokasi juga dapat mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi. Beberapa
yang termasuk faktor lokasi diantaranya; fasilitas infrastruktur, jarak lokasi
dengan sumber bahan baku, jarak lokasi dengan pasar, keterampilan tenaga
kerja, dan lain-lain.
9. Faktor Pemerintah
Produktivitas suatu organisasi juga dipengaruhi oleh peraturan dan
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Beberapa yang termasuk
faktor pemeritah diantaranya; peraturan ketenagakerjaan, kebijakan fiskal
(perpajakan dan suku bunga).
1. Kemampuan
2. Meningkatkan hasil yang dicapai
3. Semangat kerja
4. Pengembangan diri
5. Mutu
6. Efisiensi
25
of 0.289 or 29%.
a means or tool to
select individuals
who have certain
qualifications to fill
existing positions or
newly opened
positions.
3. The placement
variable has a
positive and
significant effect on
performance. This
means that
placement is an
important aspect
because it is a
required process so
that it is expected to
get a workforce that
is suitable for the
position it occupies.
3 Bimo Adi Putra PENGARUH Hasil penelitian Perbedaan
GAYA menunjukan bahwa: penelitian
Veta Lidya KEPEMIMPINAN 1. Gaya terdahulu
Delimah DAN Kepemimpinan (X1) dengan
Pasaribu (2022) LINGKUNGAN berpengaruh positif penelitian
KERJA dan signifikan penulis adalah
TERHADAP terhadap kinerja variable
KINERJA karyawan, hal ini penelitian
KARYAWAN dapat dilihat dari nya, sampel
PADA PT hasil uji t pada dan instansi
TUMBAKMAS variabel gaya yang diteliti
NIAGASAKTI kepemimpinan serta Teknik
30
peternak di KUD
Sembada Puspo.
Kemudian kedua
variabel independen
ini mampu
menjelaskan sebesar
69,2% sedangkan
sisanya sebesar
30,8% dipengaruhi
oleh variabel lain.
2. Gaya
kepemimpinan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
produktivitas
peternak KUD
Sembada Puspo
kemudian tanggapan
responden mengenai
kuesioner mengenai
variabel gaya
kepemimpinan juga
masuk dalam
kategori baik.
3. Lingkungan kerja
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
produktivitas
peternak KUD
Sembada Puspo.
Kemudian
34
tanggapan
responden mengenai
kuesioner variabel
lingkungan kerja
masuk dalam
kategori baik.
6 Rinai Pengaruh Gaya Berdasarkan hasil penelitian
Kepemimpinan dan pembahasan yang telah
Terhadap dikemukakan diatas dapat
Produktivitas Kerja ditarik kesimpulan sebagai
Karyawan Pada berikut : 1) Hasil penelitian
Bank Danamon menunjukkan bahwa secara
(2020) simultan variabel gaya
kepemimpinan instruktif
(X1), gaya kepemimpinan
konsultatif (X2), gaya
kepemimpinan pasrtisipatif
(X3) dan gaya
kepemimpinan delegetaif
(X4) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Produktivitas kerja
karyawan Pada Bank
Danamon Simpan
PinjamUnit Pinrang. 2)
Secara parsial menunjukkan
bahwa variabel gaya
kepemimpinan instruktif
(X1) berpengaruh negatif
pada produktivitas
kerjakaryawan Pada Bank
Danamon Simpan
PinjamUnit Pinrang,
35
pengarahan walaupun
gayaini memberikan banyak
dukungan pada bawahan,
artinya keputusan dan
kebijakan yang diambil
berdasarkan masukan dari
bawahannya, akan tetapi
dibawah kendali
pengawasan dan pengarahan
untuk menyelesaikannya. 4)
Secara parsial variabel gaya
kepemimpinan partisipatif
(X3) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
produktivitas kerja
karyawan Pada Bank
Danamon Simpan
PinjamUnit Pinrang.
7 Hendra PENGARUH Berdasarkan hasil penelitian
Jayusman, LINGKUNGAN dan pembahasan yang telah
Winarti KERJA FISIK dilakukan mengenai
Setyorini, Aditya TERHADAP pengaruh Lingkungan kerja
Dwi Prakasa KINERJA fisik terhadap kinerja
KARYAWAN karyawan di Teras Kopi
TERAS KOPI Sukamara, maka dapat
SUKAMARA ditarik kesimpulan di
(2021) peroleh persamaan regresi :
Y = 2,085 + 1,134X dan
besar persentase kinerja
karyawan yang bisa
dijelaskan oleh variasi
variabel bebas yaitu
Lingkungan kerja fisik
37
H1
kepemimpinan
H3 Kinerja pegawai
Motivasi pegawai H2
40
2.8. Hipotesis
2.8.1 Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
Menurut Mulyadi (2015:150) “gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh
dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak
oleh bawahannya”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan
secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian yang
digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kuantitatif, sebagaimana
dikemukakan oleh Sugiyono (2016: 13) penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
asosiatif, dimana metode asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat antara satu Variabel Independen (bebas) yaitu
Gaya Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan Kerja Fisik (X2) dengan Variabel
Dependen (terikat) yaitu Produktivitas kerja Karyawan (Y).
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan melalui website atau pertanyaan secara langsung
yang tertulis kepada Karyawan PT.Gudang Garam Tbk (Cabang Lampung) untuk
dijawabnya. Skala pengukuran penelitian yang digunakan adalah skala ordinal.
Pengukuran untuk variabel independent dan dependen menggunakan teknik
scoring untuk memberikan nilai pada setiap alternaatif jawaban sehingga data
dapat dihitung
Tabel 3.1
Istrumen Skala Likert
Penilaian Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (ST) 1
Sumber : Sugiyono (2008, p.247)
bentuk penyebaran kuesioner kepada sampel penelitian. Dalam penelitian ini yang
dimaksud populasi adalah para karyawan PT.Gudang Garam Tbk (Cabang Lampung).
Karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan satu variabel
dependen yang akan diukur peneliti.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono 2008). Jadi sample merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Penentuan jumlah sampel dapat dilakukan dengan cara perhitungan statistik yaitu
dengan menggunakan Rumus Slovin. Rumus tersebut digunakan untuk menentukan
ukuran sampel dari populasi yang telah diketahui Menurut Sugiyono (2017:81). Untuk
tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah 5 %.
Rumus Slovin :
𝑛 = 𝑁 / (1+(𝑁 x 𝑒 2 ))
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir, kemudian dikuadratkan.
Berdasarkan Rumus Slovin, maka besarnya penarikan jumlah sampel penelitian adalah
n= N / (1+(183x0,05))
n= 183 / (1+(183 X 0,0025)
n= 183 / (1+0,45)
n= 183 / 1,45
n= 126
Maka besar sampel pada penelitian ini sebanyak 126,2 atau 126 Karyawan PT Gudang
Garam Tbk, Lampung yang akan dijadikan responden.
46
Table 3.2
Definisi Oprasional Variabel
Defin
Variabel Definisi Konsep isi Indikator Skala
Operasional
Hasibuan (2018) Sikap yang 1.Kemampuan Ordinal
Gaya Kepemimpinan dimiliki Mengambil
merupakan norma seorang keputusan
prilaku yang digunakan pemimpin 2.Kemampuan
oleh seorang pemimpin untu memotivasi
pada saat mencoba membantu 3.Kemampuan
47
Prosedur pengujian :
1. H0 : data valid
Ha : data tidak valid
2. Bila sig < alphamaka instrumen valid
Bila sig > alphamaka instrumen tidak valid
3. Pengujian validitas instrumen dilakukan melalui program SPSS
Uji ini diterapkan untuk mengetahui apakah responden telah menjawab pertanyaan-
pertanyaan secara konsisten atau tidak, sehingga kesungguhan jawabannya dapat
dipercaya. Untuk melihat reliabilitas instrument akan dihitung Alpha Cronbach
masing-masing instrument. Pengelolahan data dibantu dengan program apikasi
SPSS 16.0.
Prosedur pengujian :
Rumus :
Keterangan :
50
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh
tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka
reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha <
0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau
beberapa item tidak reliabel.
Tabel 3.3
Korelasi Product Moment
Koefisien r Tingkat Reliabilitas
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Apabila Sig < 0,05 maka Ho ditolak (distribusi sampel tidak normal)
Apabila Sig > 0,05 maka Ho diterima (distribusi sampel normal)
Kriteria pengujian :
Uji ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi
ketidaksaman varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variasi residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskesdasitas sebaliknya jika varian berbeda maka disebut
heteroskedastisitas (Juliandi, dkk, 2015, hal. 161). Dasar pengambilan
keputusan adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi hetero kedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (poin-poin) menyebar di bawah
dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Santoso (Juliandi, dkk, 2015,hal. 161).
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pegganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. (Juliandi, dkk, 2015,hal. 163). Salah satu cara
mengidentifikasi nya adalah dengan melihat nilai Dubrin Watson (D-W):
• Jika nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada auto korelasi
• Jika nilai D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative (Juliandi, dkk,
2015,hal. 163).
53
Y = a + bX
Di mana:
Y= a+b1x1 + b2x2
Keterangan:
Prosedur Pengujian :
1. Jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak.
2. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima.
3. Menentukan simpulan dan hasil uji hipotesis.
Kriteria pengujian:
1. Bila nilai signifikan < 0,05 dan Fhitung > Ftabel, maka variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Bila nilai signifikan > 0,05 dan Fhitung < Ftabel, maka semua variabel independen
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
56
DAFTAR PUSTAKA
Darmajaya, IBI. 2016. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. IBI Darmajaya Bandar Lampung.
Kaltim. Willyawati, Cucu. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Merlynn Park Hotel di Jakarta Pusat). Vol. 1
No.2. Universitas Islam Attahiriyah : Jakarta
Wibowo. 2014. Prilaku Dalam Organisasi. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
Muhammad Habib Rinaldi Damanik. (2018), Pengaruh gaya kepemimpinan dan Lingkungan
kerja terhadap Produktivitas kerja karyawan pada PT Bintang Rezeki Maju
Bimo Adi Putra, Veta Lidya Delimah Pasaribu, (2022) Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Tumbakmas Niagasakti,
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Reza Nurul Ihsan, Lukman Nasution, Sarman Sinaga, Dhoni Marwan (2021), The influence of
leadership styles, organizational changes on employee performance with an
environment work as an intervening variable at pt. Bank sumut binjai branch, Vol. 27
57