Anda di halaman 1dari 82

TUGAS 1

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Oleh:
KELOMPOK 5 C

Anggota:
1. Lara Putri Agustin (1810931014)
2. Husnul Halimah Bahar (1810933026)
3. Muhammad Reza Alfadri (1810933038)

Asisten:
Muhammad Abu Qory

LABORATORIUM BISNIS DAN MANAJEMEN


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR ASISTENSI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan Laporan............................................................... 3
1.4 Batasan Masalah.............................................................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Manajamen Sumber Daya Manusia ................................................ 6
2.1.1 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ........................... 8
2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ......................... 10
2.2 Perusahaan..................................................................................... 11
2.2.1 Jenis-Jenis Perusahaan ......................................................... 11
2.2.2 Kriteria Perusahaan .............................................................. 19
2.3 Struktur Organisasi ....................................................................... 21
2.3.1 Jenis Struktur Organisasi ..................................................... 22
2.4 Job Analysis .................................................................................. 25
2.4.1 Job Description (Uraian Jabatan)......................................... 29
2.4.2 Job Spesification .................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Studi Literatur ............................................................................... 32
3.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 32
3.3 Tahapan Penelitian ........................................................................ 32
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 36
4.1.1 Nama Perusahaan ................................................................. 36

i
4.1.2 Ruang Lingkup Perusahaan.................................................. 36
4.1.2.1 Jenis dan Skala Usaha .............................................. 37
4.1.2.1 Peluang dan Ancaman .............................................. 37
4.1.3 Lokasi Perusahaan ................................................................ 41
4.2 Desain Perusahaan ........................................................................ 42
4.2.1 Visi dan Misi Perusahaan ..................................................... 42
4.2.2 Logo Perusahaan .................................................................. 42
4.3 Struktur Perusahaan ...................................................................... 43
4.4 Job Analysis .................................................................................. 44
4.4.1 Job Description .................................................................... 44
4.4.2 Job Specification .................................................................. 47
BAB V ANALISIS
5.1 Analisis Ide Usaha......................................................................... 50
5.2 Analisis Struktur Organisasi ......................................................... 51
5.3 Analisis Pekerjaan ......................................................................... 53
BAB VI KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Perusahaan .............................................................................. 19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Lini .................................................................. 23


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lini & Staf ....................................................... 23
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Fungsional ....................................................... 24
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Matriks ............................................................. 25
Gambar 3.1 Flowchart Tahapan Pembuatan Laporan ......................................... 34
Gambar 3.2 Flowchart Tahapan Pembuatan Laporan (Lanjutan) ....................... 35
Gambar 4.1 Bagan SWOT ................................................................................... 41
Gambar 4.2 Logo PT. Tiga Laskar Beton ........................................................... 43
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. Tiga Laskar Beton ..................................... 44

iv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
LAMPIRAN B

v
BAB I
PENDAHULUAN

Bab I ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan


masalah, dan sistematika penulisan dari laporan Tugas 1 Manajemen Sumber Daya
Manusia.

1.1 Latar Belakang

Suatu perekonomian selalu berhubungan dengan dunia usaha. Dengan


adanya dunia usaha maka industri akan berkembang. Suatu perusahaan memiliki
faktor pendukung yang sangat penting untuk kemajuan perusahaan salah satunya,
adalah sumber daya manusia. Untuk mendapatkan aktivitas manajemen yang sangat
baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang bagus serta memiliki usaha dalam mengelola perusahaan
seoptimal mungkin sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Setiap
karyawan pasti memiliki keterampilan yang berbeda-beda dalam bidang tertentu.
Karna di setiap perusahaan memiliki divisi, jadi untuk menentukan dimana
seharusnya suatu karyawan ditempatkan dalam perusahaan atau hal-hal yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia diperlukannya seorang
karyawan mempunyai pengetahuan mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia
sebelum masuk ke suatu perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia mengganggap bahwa karyawan adalah


kekayaan (asset) utama organisasi yang harus dikelola dengan baik. Keberadaan
manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan/lembaga dalam
mengelola,mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya manusia sehingga
dapat berfungsi secara produktif, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian dari kemajuan ilmu
pembangunan dan teknologi, serta ilmu manajemen yang lebih berfokus kepada
pengaturan peranan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi. Sekarang ini
dalam teknologi dan peradaban dituntut Sumber Daya Manusia yang kompeten
yang memiliki motivasi dan pengalaman kerja yang terampil dalam menjalankan
peran dan fungsinya baik untuk individual maupun tujuan organisasi. (Rida
Rinanda, 2013)

Dengan adanya sumber daya manusia tenaga kerja mempunyai peranan


penting dalam organisasi karena didalam sumber daya manusia mempunyai peran
yang sangat strategis sebagai pelaksana dari fungsi-fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, staffing, kepemimpinan, pengendalian,
pengawasan, dan pelaksanaan oprasional organisasi. Tersedianya sumber daya
manusia bukanlah jaminan bahwa organisasi tersebut dapat dikelola dengan baik.
Untuk itu diperlukan tenaga kerja yang terampil dan professional, sehingga
dapat memberikan kontribusi dan kinerja yang optimal sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. (Rida Rinanda, 2013)

Perusahaan yang sudah mulai berkembang tentunya menetapkan sumber


daya manusia sebagai fokus utama dalam menajalankan usahanya. Pada tugas 1 ini,
penulis memilih perusahaan yang bergerak dalam industri ready mix concrete
sekaligus perdagangan yaitu PT Tiga Laskar Beton untuk diamati dan dibahas, yaitu
perencanaan MSDM dari perusahaan tersebut. Latar belakang penulis memilih PT
Tiga Laskar Beton adalah karena pada saat ini pemerintah yang sedang tidak putus-
putusnya membahas tentang pembangunan infrastruktur, dan PT Tiga Laskar Beton
yang ini cocok karna berperan sebagai supplier ready mix concrete dalam
pengecorannya.

Perusahaan yang dipilih saat ini telah menjadikan MSDM sebagai fokus
utama karena mengingat bahwa manusia untuk bekerja di dalam sebuah perusahaan
yaitu berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda dan tidak lepas dari
berbagai perilaku manusia yang perlu dikelola. Dalam hal mengelola MSDM, PT
Tiga Laskar Beton mendirikan sebuah divisi yang dinamakan sumber daya manusia
dan umum. Lebih rincinya terdiri dari empat divisi yaitu divisi keuangan,
maintenance, produksi, dan pemasaran. Setiap divisi ini pasti ditangani secara
profesional oleh orang yang memiliki kompetensi dan keahlian dibidangnya untuk

2
menangani dan mengelola masalah SDM yang sangat kompleks. MSDM berperan
penting pula dalam menempatkan seseorang pada suatu posisi pekerjaan yang
sesuai dalam sebuah struktur organisasi di perusahaan sehingga dibutuhkan
kualifikasi dan kompetensi yang jelas mengenai suatu pekerjaan agar dapat untuk
mencapai sasaran secara optimal dan maksimal. Oleh karena itu, pada laporan tugas
1 MSDM ini akan diketahui bagaimana perencanaan MSDM di PT Tiga Laskar
Beton mulai dari gambaran umum perusahaan, desain perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, dan disusunlah job analysis yang terdiri dari job description
dan job specification dalam bagian menganalisis pekerjaan yang akan dibahas pada
laporan ini.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan laporan Tugas 1 Manajemen Sumber Daya


Manusia adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum dari PT Tiga Laskar Beton?
2. Bagaimana desain perusahaan dari PT Tiga Laskar Beton?
3. Bagaimana struktur organisasi perusahaan di PT Tiga Laskar Beton?
4. Bagaimana cara mengidentifikasi job analysis yang terdiri dari job
descripton dan job specification yang ada di PT Tiga Laskar Beton?

1.3 Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan penulisan dari laporan Tugas 1 Manajemen Sumber Daya Manusia


adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menjelaskan gambaran umum dari PT Tiga Laskar Beton.
2. Mengetahui dan menjelaskan desain perusahaan dari PT Tiga Laskar Beton.
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur organisasi dari PT Tiga Laskar
Beton

3
4. Mengidentifikasi dan menentukan job analysis yang terdiri dari job
descripton dan job specification yang ada di PT Tiga Laskar Beton.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penulisan laporan Tugas 1 MSDM adalah sebagai


berikut:
1. Studi kasus ini diambil lalu diteliti pada perusahaan PT Tiga Laskar Beton.
2. Perusahaan yang diambil dan diteliti minimal memiliki empat divisi.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian mengenai Tugas 1 MSDM


dikelompokkan menjadi beberapa bab agar dapat menjelaskan dengan rinci isi dari
laporan tugas 1 MSDM, berikut sistematika penulisannya:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penulisan laporan, batasan masalah, dan sistematika penulisan pada
laporan Tugas 1 MSDM.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisikan tentang landasan-landasan teori yang mendukung
penulisan laporan mengenai Tugas 1 MSDM. Landasan teori diambil dari
beberapa referensi seperti buku dan jurnal. Landasan teori yang dijelaskan
pada bab II, yaitu tentang manajemen sumber daya manusia, perusahaan,
struktur organisasi, dan job analysis yang terbagi atas job description dan
job spesification.

4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri studi literatur, identifikasi masalah, perumusan masalah,
tahapan penelitian.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


Bab ini berisikan mengenai hasil-hasil dari pengumpulan dan pengolahan
data serta pembahasan yang terdiri dari gambaran umum perusahaan,
desain perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan job analysis yang
terbagi atas job description dan job specification dari perusahaan yang
telah dikunjungi dan dikumpulkan data.

BAB V ANALISIS
Bab ini merupakan analisis mengenai ide usaha, analisis struktur
organisasi, dan analisis perbandingan job description dan job specification
actual dan rekomendasi dari perusahaan yang telah didapatkan pada bab
sebelumnya.

BAB VI KESIMPULAN
Bab ini berisikan kesimpulan dari penjelasan Tugas 1 MSDM dan jawaban
dari tujuan laporan yang telah dibuat.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

Pada bab ini, akan dibahas mengenai teori-teori dan istilah-istilah yang
akan digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam membuat laporan. Teori-teori
yang digunakan adalah teori-teori yang berhubungan dengan manajemen sumber
daya manusia.

2.1 Manajamen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia timbul sebagai masalah baru pada tahun
1960-an, sebelum itu kurang lebih pada tahun 1940-an yang mendominasi adalah
manajemen personalia. Antara keduanya jelas terdapat perbedaan di dalam ruang
lingkup dan tingkatnya. Manajemen sumber daya manusia mencakup masalah-
masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan, dan perlindungan sumber
daya manusia; sedangkan manajemen personalia lebih banyak berkaitan dengan
sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan-perusahaan, yang umum
dikenal dengan sektor modern itu. Tugas manajemen personalia adalah
mempelajari dan mengembangkan cara-cara agar manusia dapat secara efektif
diintegrasikan ke dalam berbagai organisasi guna mencapai tujuannya (Cardoso
dalam Nazar, 2016)
Pergantian istilah dari manajemen personalia dengan manajemen sumber
daya manusia, dianggap sebagai suatu gerakan yang mencerminkan pengakuan
adanya peranan vital dan menunjukkan pentingnya sumber daya manusia dalam
suatu organisasi. Adanya tantangan-tantangan yang semakin besar dalam
pengelolaan sumber daya manusia secara efektif, serta terjadinya pertumbuhan ilmu
pengetahuan dan profesionalisme di bidang manajemen sumber daya manusia
(Cardoso Gomes Faustion dalam Nazar, 2016).
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari
manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian. Karena sumber daya manusia dianggap semakin
penting peranannya dalam pencapaian tujuan, maka berbagai pengalaman dan hasil
penelitian dalam bidang sumber daya manusia (SDM) dikumpulkan secara
sistematis dalam apa yang disebut dengan manajemen sumber daya manusia. Istilah
“manajemen“ mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana
harusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia (Veithzal Rival, 2005).

Manajemen sumber daya manusia secara umum diartikan sebagai suatu


tahapan perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan sebuah proses kerja
seperti dalam melakukan perekrutan, memotivasi, dan melakukan evaluasi terhadap
kinerja karyawan agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan
(Sutrisno, 2014).

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut beberapa ahli,


diantaranya:
1. Menurut Hall T. Douglas dan Goodale G. James (1986) bahwa manajemen
sumber daya manusia adalah the prosess through which optimal fit is
achieved among the employee, job, organization, and environment so that
employess reach their desired level of satisfaction and performance and the
organization meets it’s goals” (manajemen sumber daya manusia adalah
suatu proses melalui mana kesesuaian optimal yang diperoleh di antara
pegawai, pekerjaan organisasi dan lingkungan sehingga para pegawai
mencapai tingkat kepuasan dan performansi yang mereka inginkan dan
organisasi memenuhi tujuannya).
2. Menurut Edwin Flippo yang dialih bahasakan oleh Moh. Masud (1984)
bahwa “manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga
kerja, penegembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai
sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat”.

7
3. Menurut Malayu Hasibuan (2003), “manajemen sumber daya manusia
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan”.
4. Menurut Bashir Barthos (1990), manajemen SDM mencakup masalah-
masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaaan, dan perlindungan
sumber-sumber daya manusia, baik yang berada dalam hubungan kerja
maupun yang berusaha sendiri.
5. Menurut Amin Widjaja Tunggal (1993), manajemen sumber daya manusia
adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen,
penempatan, pelatihan, dan pengembangan anggota organisasi.
6. Menurut T. Hani Handoko (2001), manajemen sumber daya manusia adalah
penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber
daya manusia untuk mencapai tujuantujuan, baik induvidu maupun
organisasi.

Berdasarkan defenisi-defenisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan,
kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan
sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan
masyarakat. Maka pengertian manajemen adalah ilmu tentang upaya manusia untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien, dengan memperhatikan peranan manajemen.

2.1.1 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Adapun tujuan utama dari manajemen sumber daya manusia adalah untuk
meningkatkan kontribusi sumber daya manusia (karyawan) terhadap organisasi
dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan (T. Hani
Handoko, 2001). Sedangkan Werther dan Davis menyatakan bahwa tujuan
manajemen sumber daya manusia itu meliputi beberapa tujuan, antara lain:

8
1. Tujuan kemasyarakatan (societal objective); setiap organisasi apapun
tujuannya, harus mengingat akibat bagi kepentingan masyarakat umum, di
samping itu aspek etika dan atau moral dari produk yang dihasilkan suatu
organisasi (Susilo Martoyo, 2000).
Suatu organisasi yang berada di tengah-tengah masyarakat diharapkan
membawa manfaat atau keuntungan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, semua
organisasi mempunyai tanggung jawab mengelola sumber daya manusianya
agar tidak mempunyai dampak negatif terhadap masyarakat (Soekidjo
Notoatmojo, 2003).
2. Tujuan organisasi (organization objective); untuk mengenal bahwa
manajemen sumber daya manusia itu ada (exist), perlu memberikan
kontribusi terhadap pendayagunaan organisasi secara keseluruhan.
Manajemen sumber daya manusia bukanlah suatu tujuan dan akhir suatu
proses, melainkan suatu pengangkatan atau alat untuk membantu
tercapainya suatu tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh sebab itu,
suatu unit atau bagian manajemen sumber daya manusia di suatu organisasi
diadakan untuk melayani bagian-bagian lain organisasi tersebut.
3. Tujuan fungsional (functional objective); secara fungsional manajemen
sumber daya manusia adalah untuk memelihara (maintain) kontribusi
bagian-bagian lain agar mereka (sumber daya manusia dalam tiap bagian)
melaksanakan tugasnya secara optimal.
4. Tujuan pribadi (personal objective); kepentingan personal atau individual
dalam organisasi juga harus diperhatikan oleh setiap manajer, terutama
sumber daya manusia, dan harus diarahkan dengan tujuan organisasi secara
keseluruhan (overall, organization objective). Sehingga tujuan personal
atau individual setiap anggota organisasi harus diarahkan pula untuk
tercapainya tujuan organisasi. Untuk itu, motivasi pemeliharaan maupun
pengembangan individu-individu dalam organisasi perlu senantiasa
diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik.

Atas dasar hal di atas, pada dasarnya setiap manusia adalah manajer, karena
dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia selalu melakukan manajemen bagi

9
dirinya sendiri ataupun keluarga serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan
(self management).
Ada 3 macam sumber daya (resource) yang dimanfaatkan oleh manusia
untuk meraih tujuan yang diharapkan, yaitu:
1. Sumber daya alam (SDA);
2. Sumber daya kapital (SDK) dana/uang/penghasilan yang diperoleh.
3. Sumber daya manusia (SDM)

2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Secara garis besar fungsi Manajemen SDM terdapat 2 (dua), yaitu:


1. Fungsi Manajerial
Fungsi manajerial MSDM terdiri dari:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pengarahan (Directing)
d. Pengendalian (Controlling)

2. Fungsi Operasional
Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
terdiri dari:
a. Pengadaan karyawan/tenaga kerja
b. Pengembangan
c. Pengintegrasian
d. Pemeliharaan
e. Kompensasi
f. Pemutusan hubungan kerja

Semua fungsi dalam manajemen tersebut akan dilaksanakan tergantung


dengan kebutuhan, apakah akan dilakukan secara sederhana atau dengan tingkat
kesulitan yang tinggi, dan dapat menggunakan hanya beberapa fungsi saja. Proses
manajemen adalah interaksi dan saling keterkaitan antara beberapa fungsi

10
manajemen yang digunakan. Manajerial dalam melakukan tugasnya merupakan
seseorang tidak terlepas dari kerjasama dengan orang lain dan dilakukan dengan
proses step by step of doing something.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) melibatkan pengembangan dan
pengelolaan program yang dirancang untuk meningkatkan efektifitas organisasi
atau bisnis.

2.2 Perusahaan

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau
laba (Pasal 1 Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan).

2.2.1 Jenis-Jenis Perusahaan

Perusahaan terdapat berbagai macam jenis yang meliputi segala bidang,


diantaranya:

1. Perusahaan Berdasarkan Lapangan Usaha


Menurut lapangan usahanya, perusahaan terbagi 5, yakni perusahaan
ekstraktif, perusahaan agraris, perusahaan industri, perusahaan perdagangan,
perusahaan jasa. Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis perusahaan.

a. Perusahaan Ekstraktif
Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang bidang usahanya memungut
benda-benda yang tersedia di alam secara langsung (Suliyanto, 2010). Perusahaan
yang termasuk kelompok perusahaan ekstraktif antara lain pertambangan
penangkapan ikan, penebangan kayu, pemungutan rumput laut, dan pembuatan
garam. Perusahaan pertambangan merupakan perusahaan yang usaha mengali dan

11
mengolah barang-barang tambang, misalnya pertambangan minyak bumi, besi batu
bara, timah, dan nikel.

b. Perusahaan Agraris
Perusahaan agraris adalah perusahaan yang usahanya mengolah dan
memanfaatkan tanah agar menjadi lahan yang berdaya guna dan berhasil guna
untuk memenuhi kebutuhan (Suliyanto, 2010). Perusahaan agraris meliputi
pertanian, perkebunan, perikanan (pemelihara ikan), dan peternakan. Perusahaan
pertanian merupakan perusahaan yang usahanya mengolah tanah menjadi lahan
pertanian, kemudian ditanami tumbuh-tumbuhan agar menghasilkan bahan untuk
memenuhi kebutuhan. Contohnya pertanian pado, kacang tanah, hortikultura,
perkebunan karet, kopi, teh, dan kina.

c. Perusahaan Industri
Perusahaan industri adalah perusahaan yang usahanya mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi (bahan baku), atau mengolah
bahan baku menjadi barang jadi (Suliyanto, 2010).
Contoh:
- Perusahaan kerajinan rotan mengolah bahan mentah (rotan) menjadi barang
jadi (misalnya kursi rotan dan anyaman rotan).
- Perusahaan tepung terigu mengolah bahan mentah (gandum) menjadi bahan
baku (tepung terigu).
- Perusahaan roti mengolah bahan baku (tepung terigu) menjadi barang jadi
(roti).
- Perusahaan mobil, pupuk, kimia, obat-obatan, dan sepatu.

d. Perusahaan Perdagangan
Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang usahanya mengumpulkan
dan menyalurkan barang-barang hasil produksi dari produsen kepada konsumen
(Suliyanto, 2010). Contoh perusahaan perdagangan diantaranya usaha pertokoan
serta perdagangan ekspor dan impor.

12
e. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang usahanya menyelenggarakan jasa
untuk para konsumen (pemakai) dengan memperoleh imbalan (Suliyanto, 2010).
Contoh:
- Perusahaan pengangkutan bus
- Jasa bank dan jasa pergudangan
- Jasa seorang dokter, jasa seorang penjahit

Berdasarkan struktur badan hukum, perusahaan terbagi atas perusahaan


berbadan hukum dan tidak berbadan hukum (Suliyanto, 2010).

2. Jenis Perusahaan Berbadan Hukum


a. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian untuk menjalankan usaha yang modalnya terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Kekayaan
perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki
harta kekayaan sendiri. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang
disebut dividen. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari
obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka
mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya PT tersebut.

Pembagian wewenang dalam pengelolaan perusahaan dapat diserahkan


kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (profesional). Struktur organisasi PT
terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris. Pemegang saham
melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan
mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan.
Direksi berwenang untuk mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian dan
kontrak, dan sebagainya. Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja
jajaran direksi perusahaan. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) biasanya
dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan. Bila

13
pemegang saham berhalangan hadir dalam RUPS, maka ia bisa melempar suara
miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy.

Berikut adalah isi RUPS :


- Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris
- Memberhentikan direksi atau komisaris
- Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
- Mengevaluasi kinerja perusahaan
- Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaan
- Menentukan kebijakan perusahaan
- Mengumumkan pembagian laba

Berikut adalah beberapa kelebihan dari PT:


- Kelangsungan hidup perusahan terjamin
- Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi
kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
- Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah
- Kebutuhan capital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga
memungkinkan perluasan usaha
- Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien

Berikut adalah beberapa kelemahan PT:


- Biaya pendiriannya relatif mahal
- Rahasianya tidak terjamin
- Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham
- Permasalahan administrasi yang rumit
- Pengenaan pajak berganda
- Adanya inefisiensi kerja, tidak fleksibel, dan tidak kompetitif karena ukuran
yang besar
- Kesulitan untuk membubarkan diri
- Adanya kemungkinan akan muncul konflik antara pemegang saham dengan
dewan direksi

14
b. Koperasi
Koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 mengenai
perkoperasian adalah suatu perkumpulan yang berbadan hukum, sosial,
beranggotakan orang/badan hukum yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan atau persekutuan yang memenuhi
keperluan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan para anggotanya
misal menjual barang keperluan sehari-hari dengan harga murah.

Anggota koperasi terdiri atas:


1) Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi.
2) Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi
yang memiliki lingkup lebih luas.
3) Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
fungsi dan peran koperasi sebagai berikut.
- Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
- Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
- Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
- Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5, yaitu:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam
koperasi)
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5) Kemandirian

15
6) Pendidikan perkoprasian
7) Kerjasama antar koperasi

Perangkat organisasi koperasi terdiri dari:


1) Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan
tertinggi.
2) Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota disertai dan
diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik
dibidang organisasi maupun usaha.
3) Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan
pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh
anggota koperasi di rapat anggota.

c. Yayasan
Yayasan merupakan badan hukum dan untuk dapat menjadi badan hukum
wajib memenuhi kriteria dan persyaratan tertentu, yakni: terdiri atas kekayaan yang
terpisahkan; kekayaan diperuntukkan untuk mencapai tujuan yayasan. Berdasarkan
berlakunya Undang-Undang Yayasan, yayasan memiliki tujuan tertentu di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan tidak mempunyai anggota.

Untuk mendirikan suatu yayasan diperlukan syarat-syarat sebagai


pendukung berdirinya yang terdiri dari 2, yaitu:
1) Syarat Material, terdiri dari:
- Harus ada suatu pemisahan kekayaan, yaitu adanya kekayaan yang
dipisahkan dalam bentuk uang dan barang.
- Suatu tujuan, yaitu suatu tujuan yang bersifat sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan.
- Suatu organisasi, yaitu suatu organisasi yang terdiri dari pengurus, pembina,
dan pengawas.

16
2) Syarat Formal
Akta otentik, yaitu akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang diberi
wewenang untuk itu dan dalam bentuk menurut ketentuan yang ditetapkan untuk
itu, baik dengan maupun tanpa bantuan dari yang berkepentingan, dimana pejabat
berwenang menjalankan tugasnya.

Sebelum diaturnya UU tentang yayasan, pendirian yayasan didirikan


dengan akte notaris sebagai syarat terbentuknya suatu yayasan. Hal ini
dimaksudkan agar lebih mudah untuk mengadakan pembuktian terhadap yayasan
tersebut.

Dalam akta pendiriannya memuat anggaran dasar yang memuat:


- Kekayaan yang dipisahkan
- Nama dan tempat kedudukan yayasan
- Tujuan yayasan yaitu suatu tujuan yang bersifat sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan
- Bentuk dan susunan pengurus serta penggantian anggota pengurus
- Cara pembubaran
- Cara menggunakan sisa kekayaan dari yayasan yang telah dibubarkan

Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas pembina, pengurus, dan


pengawas.

1) Pembina
Pembina adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada pengurus. Diciptakan organ pembina, sebagai pengganti pendiri,
disebabkan dalam kenyataannya, pendiri yayasan pada suatu saat dapat tidak ada
sama sekali, yang diakibatkan karena pendiri meninggal dunia, ataupun
mengundurkan diri. Mengenai organ yayasan ini dijelaskan pasal 28 ayat 1 UU
Yayasan No.28 Tahun 2004.

17
2) Pengurus
Peranan pengurus amatlah dominan pada suatu organisasi. Pengurus adalah
organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan, yang diangkat oleh
pembina berdasarkan keputusan rapat pembina. Pengurus tidak boleh merangkap
sebagai pembina dan pengawas hal ini dimaksudkan untuk menghindari tumpang
tindih kewenangan, tugas, dan tanggung jawab antara pembina, pengurus dan
pengawas yang dapat merugikan kepentingan yayasan atau pihak lain. Mengenai
pengurus ini UU No.28 Tahun 2004 mengaturnya dalam pasal 31 sampai pasal 39.

3) Pengawas
Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan
serta memberi nasehat pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan. Pengawas
mengawasi serta memberi nasihat kepada pengurus. Pengawas tidak boleh
merangkap sebagai pembina atau pengurus. Dalam UU Yayasan No.28 Tahun 2004
Organ pengawas diatur dalam pasal 40 sampai dengan pasal 47.

3. Jenis Perusahaan Bukan Badan Hukum

a. Persekutuan Komanditer (CV)


Persekutuan firma yang mempunyai sekutu komanditer (Pasal 19 Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang). Dengan demikian, dalam Persekutuan
Komanditer (CV) terdapat sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu
komplementer merupakan sekutu yang menyerahkan pemasukan, selain itu juga
ikut mengurusi persekutuan komanditer. Bertanggung jawab pribadi secara
keseluruhan jika ditugaskan melakukan pengurusan Persekutuan Komanditer (CV).

b. Persekutuan Firma
Rumusan lengkap dijabarkan dalam Pasal 16, Pasal 17 dan Pasal 18 Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang. Firma adalah suatu persekutuan yang
menyelenggarakan perusahaan atas nama bersama di mana tiap-tiap firma yang
tidak dikecualikan satu dengan yang lain dapat mengikatkan firma dengan pihak

18
ketiga dan mereka masing-masing bertanggung jawab atas seluruh hutang firma
secara renteng (Sembiring, 2001).

c. Persekutuan Perdata
Suatu perjanjian antara dua orang atau lebih untuk berusaha bersama-
samamencari keuntungan yang akan dicapai dengan jalan kedua orang (pihak)
menyetorkan kekayaan untuk usaha bersama. Tiap-tiap sekutu dari persekutuan
perdata diwajibkan memasukkan ke dalam kas persekutuan perdata yang mereka
dirikan secara bersama-sama.

2.2.2 Kriteria Perusahaan

Berdasarkan Pasal 6 Undang Undang No. 20 Tahun 2008, perusahaan dibagi


atas usaha mikro, kecil, menengah, dan besar.

Tabel 2.1 Kriteria Perusahaan

1. Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha mikro memiliki ciri-
ciri sebagai berikut.
a. Komoditi usahanya tidak selalu tetap
b. Tempat usahanya tidak selalu menetap
c. Belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai
d. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan
tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha
e. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah
f. Akses ke lembaga keuangan non-bank

19
g. Umumnya tidak memiliki izin usaha, termasuk NPWP

2. Usaha Kecil
Usaha kecil memiliki pengertian, yaitu “Kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak
sehat.” (KePres RI no. 99 tahun 1998). Usaha kecil memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
a. Komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap
b. Tempat usaha umumnya sudah menetap
c. Keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga,
sudah mulai membuat neraca usaha
d. Memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP
e. Memiliki pengalaman dalam berwirausaha
f. Sudah akses keperbankan dalam hal keperluan modal
g. Belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business
planning

3. Usaha Menengah
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan.
Ciri-cirinya:
a. Telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik
b. Manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur
c. Melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan
d. Memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha,
izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan
e. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan
f. Telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik

20
2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan dari semua divisi yang ada pada
sebuah perusahaan yang bertujuan untuk memudahkan pembagian kerja, fungsi
kerja dan untuk mengetahui kejelasan garis koordinasi. Dengan adanya struktur
organisasi di dalam perusahaan, maka pelaporan pekerjaan dapat dilakukan sesuai
dengan ketentuannya (Muafi, 2018).

Struktur organisasi juga menunjukkan bidang kerja dari masing-masing


divisi sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Berikut adalah beberapa
fungsi struktur organisasi secara umum (Robbins, 2007).

1. Kejelasan Tanggung Jawab


Pada struktur organisasi dapat dilihat adanya suatu kejelasan tanggung
jawab disetiap divisinya, hal ini akan menimbulkan karyawan menjadi lebih
bertanggung jawab atas pekerjaannya dan mengetahui kepada siapa laporan
organisasi akan diberikan. Hal ini akan mempermudah karyawan dalam
berhubungan dan memberikan informasi.

2. Kejelasan Jalur Hubungan


Kejelasan jalur hubungan merupakan awal dari kejelasan tanggung jawab
yang diperlihatkan pada struktur organisasi. Hal ini dikarenakan pada struktur
organisasi, jalur hubungan karyawan diperlihatkan pada garis komando, dan dari
sanalah tanggungjawab dapat diketahui. Hubungan antar karyawan yang jelas dapat
membuat pekerjaan menjadi efektif sehingga mendatangkan keuntungan bagi
perusahaan.

3. Kejelasan Uraian Tugas


Kejelasan tugas masing-masing karyawan dapat mempermudah manajer
dalam melakukan pengontrolan kerja dikarenakan sudah mengetahui pembagian
kerja dimasing-masing divisi. Sehingga, jika diketahui ada satu pekerjaan yang

21
kurang efektif maka manajer dapat langsung melakukan tindakan untuk
menghindari terjadinya kesalahan dalam bekerja.

Komponen dasar dalam struktur organisasi terbagi menjadi 3, yaitu


(Robbins, 2007):

1. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensi yang ada dalam organisasi yang
didalamnya terdapat tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah
tingkatan di dalam hirarki organisasi, serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi
tersebar secara geografis.

2. Formalisasi
Tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya kepada
peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.

3. Sentralisasi
Mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan keputusan.

2.3.1 Jenis Struktur Organisasi

Jenis-jenis struktur organisasi dibagi menurut sifat hubungan kewenangan


didalam struktur organisasi, yaitu sebagai berikut:

1. Stuktur Organisasi Lini


Stuktur organisasi lini merupakan aliran wewenang langsung dari
manajemen bagian atas kepada manajemen yang berada di bawahnya, dimana
pimpinan memiliki wewenang dalam mengontrol bawahannya.

Ciri-ciri struktur organisasi lini adalah tanggung jawab dimiliki secara


keseluruhan oleh pimpinan perusahaan dan digunakan untuk perusahaan skala
menengah (Djoko, 2006).

22
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Lini

2. Stuktur Organisasi Lini dan Staf


Struktur organisasi lini dan staf merupakan gabungan dari organisasi lini
dengan departemen staf untuk memberikan saran dan masukan kepada departemen
lini. Pengambilan keputusan yang mempengaruhi kegiatan operasi dari
organisasi merupakan wewenang dari departemen lini sedangkan departemen staf
hanya pada tingkat memberikan dukungan teknis khusus (Djoko, 2006).

Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah pimpinan dalam organisasi lini dapat
berkomunikasi langsung dengan bagian produksi, keuangan atau pemasaran
sedangkan manajer staf hanya memberikan informasi untuk membantu manajer.
Sistem organisasi ini digunakan untuk perusahaan menengah dan besar.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lini & Staf

23
3. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang
harus dilakukan. Struktur organisasi ini sendiri diciptakan oleh F.W. Taylor. Pada
tipe organisasi ini, masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-
sungguh, pembagian kerja didasarkan pada “spesialisasi” yang sangat mendalam
dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan
spesialisasinya (Hasibuan, 2010).
Ciri-ciri organisasi fungsional:
1. Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
2. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan
3. Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya
4. Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas
5. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu lini dan fungsional

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Fungsional

4. Struktur Organisasi Matriks


Struktur organisasi matriks adalah suatu desain struktural menugaskan para
spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek atau
lebih yang dipimpin oleh para manajer (Djoko, 2006).

Ciri-ciri organisasi matriks, yaitu menghubungkan para karyawan di bagian


yang berbeda, agar dapat bekerja sama menyelesaikan proyek tertentu. Sistem ini
banyak digunakan diperusahaan-perusahaan besar (Djoko, 2006).

24
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Matriks

2.4 Job Analysis

Job analysis merupakan prosedur untuk mengidentifikasikan dan


menentukan uraian terperinci dari tugas-tugas yang harus dilakukan suatu jabatan,
penentuan hubungan antara jabatan dengan jabatan lainnya, dan persyaratan tentang
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan lain dari sebuah
pekerjaan. (Dessler, 2013; Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia,
2015). Job analysis menghasilkan informasi yang digunakan dalam penyusunan job
description dan job specification. Keberhasilan suatu jabatan bergantung pada
analisis jabatan yang tepat dan menyeluruh. Analisis jabatan membantu dalam
merekrut orang yang tepat pada jabatan tertentu (Wicaksono, 2010).

1. Prinsip-Prinsip Analisis Jabatan


Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam analisis jabatan, yaitu
(Moekijat, 1999):
a. Analisis jabatan harus memberikan semua fakta penting yang berhubungan
dengan jabatan.
b. Analisis jabatan harus bisa memberikan fakta-fakta yang diperlukan untuk
bermacam-macam tujuan. Jika dibuat analisis jabatan tersendiri untuk
masing-masing tujuan, hal ini akan memakan biaya yang besar.

25
c. Analisis jabatan harus sering ditinjau kembali dan jika perlu diperbaiki.
Dalam organisasi-organisasi yang besar jabatan-jabatan seringkali tidak
statis, sering mengalami perubahan, adanya perubahan dalam proses
produksi, bahan-bahan, metode-metode atau alat-alat yang dipergunakan.
d. Analisis jabatan harus dapat menunjukkan unsur-unsur jabatan mana yang
paling penting diantara beberapa unsur jabatan dalam tiap jabatan.
e. Analisis jabatan harus dapat memberikan informasi yang teliti dan dapat
dipercaya. Hal tersebut memerlukan pelayanan para ahli dalam analisis
jabatan.

2. Metode-Metode Analisis Jabatan


Terdapat empat metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi analisis jabatan (Dessler, 2013), yaitu:

a. Wawancara
Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari
pekerja tentang pekerjaan. Ada tiga jenis wawancara untuk mengumpulkan data
analisis jabatan, yaitu wawancara individual dengan masing-masing karyawan,
wawancara kelompok dengan kelompok karyawan yang mempunyai jabatan yang
sama, dan wawancara penyelia dengan satu atau lebih penyelia yang benar-benar
berpengetahuan tentang jabatan yang di analisis.

b. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan informasi pekerjaan dengan
menggunakan lembar kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan tentang pekerjaan
yang dianalisis. Jenis kuesioner yang sering digunakan adalah checklist. Kelebihan
dari metode ini adalah pengumpulan informasi pekerjaan secara cepat dengan
jumlah pekerja yang besar/banyak, biaya yang cukup kecil dalam waktu yang relatif
singkat. Namun, informasi yang didapat dari metode ini sering kali tidak sesuai
dengan kenyataan, karena kemampuan setiap pekerja dalam memahami pertanyaan
pada kuisioner berbeda-beda, sehingga metode kuesioner perlu dikombinasikan

26
dengan wawancara dan observasi untuk mengklarifikasikan informasi dari
kuesioner.

c. Observasi
Observasi merupakan pengambilan data secara langsung dengan cara
mengamati karyawan saat melakukan pekerjaan ditempat kerja. Analis mencatat
tentang apa, mengapa, dan bagaimana berbagai bagian pekerjaan itu dilakukan.
Pemakaian metoda observasi terbatas karena banyak pekerjaan tidak memiliki
kewajiban pekerjaan yang lengkap dan mudah untuk diamati. Observasi sangat
bermanfaat untuk mendapatkan data yang tidak didapatkan pada saat melakukan
wawancara atau kuesioner.

d. Buku Harian (Diary/Logs) Peserta


Metode ini dilakukan dengan meminta karyawan membuat buku harian
(diary/logs) atau daftar apa yang mereka lakukan sepanjang hari di perusahaan.
Kelemahan metode ini adalah kemampuan setiap pekerja dalam menuliskan catatan
pekerjaan berbeda-beda.

3. Tahapan Analisis Jabatan


Proses dalam menganalisis jabatan dapat melalui langkah-langkah sebagai
berikut (Hasibuan, 2009):
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis jabatan secara jelas. Hal
ini dimulai dengan mengidentifikasi penggunaan informasinya, karena ini
akan menentukan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknik
pengumpulannya.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang. Informasi seperti bagan
organisasi dan bagan proses kerja digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang hubungan antara pekerja, nama tiap jabatan yang terdapat pada
bagan organisasi, aliran proses kerja, dan kepada siapa pekerja harus
melapor dan berkomunikasi sesuai bagan dan alur organisasi.
c. Menyeleksi jabatan yang akan dianalisis. Memilih beberapa perwakilan
jabatan yang sejenis untuk dianalisis.

27
d. Mengumpulkan informasi analisis jabatan. Penganalisis melakukan analisis
jabatan secara aktual dengan menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan,
perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja, dan syarat-syarat
personel yang akan melaksanakan pekerjaan.
e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Analisis
jabatan menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan.
f. Menyusun deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.

Setelah tahapan-tahapan dalam analisis jabatan selesai dilakukan, maka


analisis jabatan akan menghasilkan job description, job specification, dan job
evaluation.

4. Kegunaan Informasi Job Analysis


Informasi hasil dari job analysis dapat digunakan lebih lanjut sebagai
(Dessler, 2013):
a. Recruitment and selection (perekrutan dan seleksi). Job analysis
menyediakan informasi cakupan pekerjaan dan syarat yang diperlukan
untuk melaksanakan aktivitas.
b. Compensation (kompensasi). Informasi job analysis digunakan sebagai
acuan dalam penggajian berdasarkan dari informasi pekerjaan diperlukan,
seperti keterampilan dan tingkat pendidikan, bahaya pekerjaan, tingkat
tanggung jawab, dan faktor lainnya.
c. Performance appraisal (penilaian kinerja). Informasi ini sebagai
pembanding antara kinerja aktual dengan tugas dan standar kerja.
d. Training (pelatihan). Penggunaan informasi job analysis dapat digunakan
untuk merancang program-program pelatihan dan pengembangan, karena
hasil job analysis yang termuat dalam job description berisi tentang
keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun hasil akhir dari sebuah analisis pekerjaan pengertiannya sebagai
berikut (Taggala, 2015):
1. Elemen (element) adalah unit terkecil yang didalamnya setiap aktivitas
pekerjaan dapat dibagi-bagi lagi.

28
2. Tugas (task) adalah aktivitas kerja tertentu yang dilakukan untuk tujuan
tertentu.
3. Kewajiban (duty) adalah beberapa tugas yang berlainan yang dilaksanakan
oleh seorang individu untuk menyelesaikan suatu aktivitas kerja yang
menjadi tanggung jawab individu bersangkutan.
4. Posisi (position) adalah seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang
dibebankan kepada seorang pekerja.
5. Jabatan (job) adalah sekelompok posisi yang sama dalam jenis dan tingkatan
pekerjaannya.
6. Keluarga pekerjaan (job family) adalah pengelompokan jabatan yang
serupa.
7. Deskripsi pekerjaan (job description) menjelaskan dalam bentuk tertulis
nama pekerjaan, apa yang akan dilakukan, dimana akan melakukannya dan
bagaimana melakukannya.
8. Spesifikasi pekerjaan (job spesification) merupakan standar manusianya
dan menunjukkan kualitas yang diwajibkan bagi pelaksanaan yang dapat
diterima.
9. Evaluasi pekerjaan (job evaluation) adalah proses sistematik dan berurutan
untuk menentukan nilai sebuah pekerjaan dalam kaitannya dengan
pekerjaan yang lain.

Analisis jabatan mencakup 2 elemen, yaitu uraian jabatan (job description)


dan spesifikasi jabatan (job spesification).

2.4.1 Job Description (Uraian Jabatan)

Job description adalah pernyataan tertulis tentang tugas dan tanggung jawab
suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada (Dessler,
2013). Job description memuat berbagai informasi pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab, wewenang, dan batasan dalam melakukan pekerjaannya, sehingga
sesuai dengan tanggung jawab dan tidak dapat saling mencampuri tugas satu sama
lain, serta komunikasi terbentuk dengan baik karena adanya hubungan kerjasama

29
yang baik antar pekerja. Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam uraian jabatan pada
umumnya meliputi (Dessler, 2013):
1. Identifikasi jabatan, yang berisi informasi tentang nama jabatan, bagian dan
nomor kode jabatan dalam suatu perusahaan
2. Penjelasan singkat tentang jabatan tersebut yang berguna sebagai tambahan
atas informasi pada identifikasi jabatan, apabila nama jabatan tidak cukup
jelas
3. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan pada jabatan tersebut.
4. Pengawasan yang harus dilakukan dan diterima. Bagian ini menjelaskan
nama-nama jabatan yang ada diatas dan di bawah jabatan ini, dan tingkat
pengawasan yang terlibat
5. Hubungan dengan jabatan lain. Bagian ini menjelaskan hubungan vertikal
dan horizontal jabatan ini dengan jabatan-jabatan lainnya
6. Mesin, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan atau diperlukan pada
jabatan tersebut
7. Keadaan lingkungan tempat bekerja

2.4.2 Job Spesification

Job specification adalah bagian dari job description atau dokumen tersendiri
yang berisi informasi tentang syarat kualifikasi seorang pekerja yang dibutuhkan
untuk menjalankan sebuah pekerjaan dengan efektif (Dessler, 2013). Persyaratan
tersebut diberikan perusahaan agar karyawan yang akan menduduki posisi tersebut
dapat bekerja dengan baik dan bertanggung jawab. Beberapa hal yang pada
umumnya dimasukkan dalam spesifikasi jabatan adalah:
1. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja, meliputi:
a. Kesesuaian tanggung jawab pekerjaan dengan latar belakang
pendidikan
b. Kesesuaian tanggung jawab pekerjaan dengan latar belakang
pengalaman kerja
c. Efektivitas pelatihan dalam menunjang pekerjaan

30
2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan, meliputi:
a. Kesesuaian pekerjaan dengan pengetahuan
b. Kesesuaian pekerjaan dengan keahlian
c. Kesesuaian pekerjaan dengan keterampilan
d. Kesesuaian pekerjaan dengan minat
e. Pengetahuan yang dimiliki dapat menunjang pekerjaan secara efektif
f. Keahlian yang dimiliki dapat menunjang pekerjaan secara efektif
g. Keterampilan yang dimiliki dapat menunjang pekerjaan secara efektif
h. Minat yang dimiliki dapat menunjang pekerjaan secara efektif
3. Persyaratan fisik dan mental
4. Persyaratan umur dan jenis kelamin

31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab tiga terdiri dari studi literatur, perumusan masalah, dan tahapan
penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data.

3.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi pada buku, jurnal dan
artikel yang membahas tentang manajemen sumber daya manusia, gambaran
umum perusahaan, desain perusahaan, struktur perusahaan atau organisasi, serta
job analysis (job description dan job specification) yang akan menjadi pedoman
atau acuan dari penelitian.

3.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada laporan ini adalah mengetahui bagaimana gambaran


umum perusahaan, desain perusahaan, struktur organisasi atau perusahaan, dan
mengidentifikasi job analysis yang terdiri dari job description dan job
specification dan rekomendasi penelitian untuk perusahaan yang dituju, pada PT
Tiga Laskar Beton.

3.3 Tahapan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, sebagai berikut:


1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan teori-teori yang berasal dari buku dan jurnal
yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia yang menjadi
pedoman atau acuan dari penelitian.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara pengambilan data secara langsung
dengan cara mengamati ke perusahaan, dan melakukan wawancara
kepada PT.Tiga Laskar Beton mengenai data-data yang diperlukan di
dalam penelitian
3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang dijadikan bahan dalam penelitian ini yaitu
mengenai gambaran umum dari perusahaan, desain perusahaan, struktur
perusahaan dan job analysis dari perusahaan.
4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini, berkaitan dengan gambaran
umum perusahaan, desain perusahaan, struktur perusahaan, dan job
analysis.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara
langsung kepada pihak perusahaan dan data arsip yang diberikan oleh
perusahaan.
6. Pengolahan Data
Data yang diolah pada tahap ini adalah data job analysis yang terdiri
dari job description dan job specification.
7. Analisis Data
Analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis mengenai ide
perusahaan dan struktur organisasi perusahaan, dan analisis pekerjaan
yang terdiri dari job description dan job specification.
8. Kesimpulan
Kesimpulan berisikan jawaban dari tujuan yang ada dalam penelitian.

33
Berikut merupakan flowchart tahapan-tahapan pembuatan laporan yang
dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.

Mulai

Studi Literatur Observasi


Landasan teori yang berasal dari Observasi dilakukan dengan
buku dan jurnal yang berkaitan cara pengambilan data
dengan manajemen sumber daya secara langsung dengan cara
manusia sebagai acuan atau mengamati ke perusahaan
pedoman dan melakukan wawancara

Identifikasi Masalah
Identifiasi masalah yang dijadikan
bahan dalam penelitian ini,
mengenai gambaran umum,
struktur, desain, dan job analysis
dari perusahaan

Perumusan Masalah
1. Gambaran umum perusahaan
2. Desain perusahaan
3. Struktur perusahaan
4. Job analysis

Gambar 3.1 Flowchart Tahapan Pembuatan Laporan

34
a

Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
metode wawancara terhadap pihak
perusahaan, serta arsipan data yang
berhubungan dengan perumusan
masalah

Pengolahan data
Pengolahan data berisikan tentang data
job analysis yang terdiri dari job
description dan job specification

Analisis Data
Analisis data berisikan tentang analisis
ide usaha, analisis struktur organisasi
dan analisis pekerjaan yang terdiri dari
job description dan job specifiation

Kesimpulan
Berisikan kesimpulan dari penelitian dan
analisis serta jawaban tujuan

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart Tahapan Pembuatan Laporan (Lanjutan)

35
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab IV ini berisikan hasil pengumpulan dan pengolahan data serta


pembahasan yang terdiri dari gambaran umum perusahaan, desain perusahaan,
struktur perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan job analysis dari
perusahaan.

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum perusahaan merupakan gambaran singkat mengenai


perusahaan yang diamati tentang nama perusahaan, ruang lingkup perusahaan yang
terdiri atas jenis dan skala usaha, peluang dan ancaman, serta lokasi perusahaan.

4.1.1 Nama Perusahaan

Perusahaan yang diamati merupakan perusahaan yang bergerak dibidang


industri ready mix concrete dan perdagangan. Perusahaan ini bernama PT. Tiga
Laskar Beton yang pada awalnya bernama PT Tiga Laskar Mandiri. Mencoba untuk
membuka cabang di Padang, tahun 2014 perusahaan ini mendapat kepercayaan dari
kontraktor utama baik local ataupun nasional (BUMN) maupun swasta sebagai
subkontraktor dalam pembangunan skala besar. Berawal dari keinginan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan, maka PT. Tiga Laskar Beton
meluaskan cabangnya di wilayah Sumatera Barat, sehingga pada tahun 2015
didirikan PT. Tiga Laskar Beton untuk daerah Padang, Solok, dan Pesisir.

4.1.2 Ruang Lingkup Perusahaan

Ruang lingkup perusahaan ini berisi tentang jenis dan skala usaha, serta
peluang dan ancaman dari PT. Tiga Laskar Beton.
4.1.2.1 Jenis dan Skala Usaha

Tiga Laskar Beton merupakan perusahaan yang berbentuk Perseroan


Terbatas (PT) yaitu badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham, dimana besarnya saham tercantum dalam
anggaran dasar perusahaan dan pemilik saham hanya memiliki tanggung jawab
sebatas saham yang dimilikinya (UU No 40 Tahun 2007). PT. Tiga Laskar Beton
merupakan perusahaan yang berkegiatan dibidang industri dan perdagangan dengan
ruang lingkup regional Sumatera Barat dengan pendirian batching plant pada
daerah-daerah lokasi kerjanya. Dibidang industri perusahaan sendiri memproduksi
beton siap jadi (ready mix concrete) yang bahan bakunya, yaitu semen, pasir, split,
air, dan additive yang sesuai dengan mutu beton, maka material diatas diaduk di
batching plant. Kemudian setelah diproduksi, perusahaan sendiri juga berperan
sebagai pelaku usaha perdagangan yang menjual hasil produksinya (ready mix
concrete atau semen curah) maupun semen bubuk dari PT Semen Padang dimana
PT. Tiga Laskar Beton selaku distributornya langsung.

Dilihat berdasarkan UU No.20 Tahun 2008, PT. Tiga Laskar Beton sendiri
tergolong dalam perusahaan menengah yang sudah memiliki Surat Izin Usaha
Industri dan Perdagangan serta memiliki kekayaan bersih sekitar Rp500.000.000,00
sampai dengan Rp10.000.000.000,00 dan memiliki hasil penjualan tahunan sekitar
Rp2.500.000.000,00 sampai dengan Rp50.000.000.000,00.

4.1.2.1 Peluang dan Ancaman

Dalam mendirikan suatu perusahaan tentunya terlebih dahulu harus


mengkonsep dengan melakukan analisis SWOT yaitu strength, weakness,
opportunity, dan threats. Analisis SWOT sendiri dianggap sebagai metode dalam
perencanaan strategis suatu perusahaan sehingga dirasa perlu mengidentifikasi
setiap sisinya untuk dapat mengetahui kekuatan, mencari keuntungan dari peluang
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan, serta bagaimana memanfaatkan
kekuatan yang ada untuk menghadapi ancaman. Peluang dan ancaman itu sendiri

37
dapat ditinjau dari dua faktor baik internal maupun eksternal. Pada laporan ini akan
melihat dari dua faktor tersebut, yaitu internal (kekuatan dan kelemahan) dan
eksternal (peluang dan ancaman) yang ada di PT. Tiga Laskar Beton itu sendiri.

Kekuatan merupakan kelebihan dari internal perusahaan yang menjadi


andalan perusahaan dalam menjalankan roda organisasinya. Kekuatan juga dapat
dimanfaatkan untuk menutupi kelemahan dan mengantiusipasi ancaman yang ada.
PT. Tiga Laskar Beton memiliki kekuatan sebagai berikut.
1. PT. Tiga Laskar Beton hadir di Kota Padang dalam sebuah aliansi besar
yang akan membantu memudahkan perusahaan dalam menghadapi pesaing,
karena sebelumnya aliansi sudah memiliki nama di kalangan masyarakat
terkhusus Kota Padang.
2. Memiliki aliansi untuk mengimbangi dan menandingi kompetitor raksasa
yang sudah lama berada di Padang.
3. Memiliki SDM yang muda dan produktif dimana haus akan ilmu dan rasa
ingin tahu yang tinggi dan menerapkan continious improvement.
4. Adanya kenaikan mangsa pasar untuk penjualan beton.
5. Perencanaan yang baik dan kerjasama erat dengan seluruh jaringan pada
rantai pasok perusahaan.
6. PT. Tiga Laskar Beton telah menjadi distributor resmi dari PT Semen
Padang yang memudahkan dalam memasok semen ke perusahaan sehingga
memangkas rantai pasok dari supplier semen.
7. PT. Tiga Laskar Beton mendisiplinkan arah perusahaan yang selalu
ditekankan dalam memegang visi dan misi serta anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga perusahaan.

Kelemahan juga merupakan tantangan dalam perusahaan untuk mencapai


tujuan. Namun, kelemahan juga berbahaya terhadap perusahaan. Kelemahan ini
dapat ditutupi dengan kekuatan yang ada tetapi tidak bisa dibiarkan terus-menerus.
PT. Tiga Laskar Beton memiliki kelemahan sebagai berikut.
1. Lahan perusahaan yang tergolong kecil dibanding kompetitor lainnya
sehingga sulit dalam menstock barang sehingga tidak maksimal.

38
2. Tidak adanya divisi khusus yang bertugas dalam mengurus masalah tender
ke pemerintah karena PT. Tiga Laskar Beton biasanya hanya menjual lepas
atau bersifat sebagai subkontraktor saja.
3. Belum adanya alat dan teknologi canggih yang modern dan pengendalian
persediaan yang optimal warehouse management system.
4. Sistem manajemen mutu terkait SDM nya masih lemah dan masih belum
sesuai SOP.

Peluang merupakan kesempatan yang lebar bagi perusahaan untuk


memanfaatkannya menjadi sebuah capaian yang luar biasa ataupun menjadi umpan
bagi perusahaan untuk berkembang. Peluang tentunya harus dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin, tetapi apabila tidak dimanfaatkan ataupun menyalahgunakan
peluang maka tentunya peluang tersebut malah jadi sesuatu yang akan merugikan
perusahaan. PT. Tiga Laskar Beton harus bisa dengan cepat menyesuaikan diri
dengan peluang yang muncul. Peluang dari PT. Tiga Laskar Beton adalah:
1. Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus mengembangkan
perekonomian Indonesia terkhusus Provinsi Sumatera Barat yang salah satu
caranya dengan hadir didaerah untuk menyediakan bahan baku dalam
pembangunan.
2. Aliran jaringan rantai pasok yang menjadikan industri jasa konstruksi
semacam PT. Tiga Laskar Beton menjadi sulit dalam mengelola jaringan
rantai pasoknya dan biasanya kompetitor berupa supplier, namun berbeda
dengan PT. Tiga Laskar Beton yang telah menjadi distributor PT Semen
Padang sejak akhir tahun 2017 tentunya mengurangi aliran hulu perusahaan
yang berdampak memudahkan dalam pengadaan barang serta memangkas
harga beli material.
3. Zaman milenial tidak memungkiri pemerintah menerapkan sistem
elektronik, seperti dalam melaksanakan RPJM pemerintah hanya
menggunakan e-catalog dalam proses mencari penyedia pengadaan yang
segala persyaratan hanya diajukan via online. Hal ini tentunya menjadi
peluang yang besar bagi perusahaan sendiri yang memiliki SDM yang masih
muda dan produktif serta sudah adanya legalitas dan platform perusahaan.

39
4. Batching plant perusahaan yang sudah tersebar cukup banyak dibeberapa
lokasi strategis diwilayah Sumatera Barat membuat kompetisi menjadi
mudah karena harga beton yang biasanya dilihat dari radius jaraknya.
5. Adanya aliansi perusahaan, yaitu PT Tiga Laskar Mandiri, PT Mitra Beton
Mandiri, dan Sumber Niaga memudahkan PT. Tiga Laskar Beton dalam
pengembangan batching plant dan pengembangan alat produksi.
6. Sistem radius dalam mempengaruhi harga jual, yang batas maksimum jarak
terjauh radius 100 km menjadi keuntungan pada PT. Tiga Laskar Beton
sendiri dalam menggarap proyek dalam pembangunan daerah tertinggal atau
pinggiran.
7. Sebagai perusahaan murni swasta memudahkan perusahaan dalam
mengambil keputusan yang cepat, berbeda dengan perusahaan lainnya yang
ada sangkut paut dengan BUMN sehingga menjadi sulit dalam pengambilan
keputusannya.

Ancaman merupakan suatu hal yang dapat mengganggu kinerja perusahaan


sendiri. Setiap ancaman yang ada harus dengan cepat diketahui karena ancaman
sering kali cepat berubah tergantung penyebabnya dan biasanya juga dapat
dikategorikan pada waktu tertentu (musiman). Dengan demikian, hal tersebut
membuat perusahaan harus dengan cepat dan sigap dalam mengatasi dan mencari
solusinya agar tidak terus membahayakan perusahaan. PT. Tiga Laskar Beton
sendiri memiliki ancaman sebagai berikut.
1. Perkembangan dunia bisnis yang masalahnya juga semakin kompleks
membuat tingkat persaingan semakin tinggi ditengah kondisi perekonomian
Indonesia yang terus berfluktuatif.
2. Stabilitas harga bahan baku dalam pengadaan ready mix yang rendah atau
terus bergejolak.
3. Tidak adanya kuali atau tambang bahan baku perusahaan.
4. Stock batu dan pasir pada akhir tahun yang sulit diperoleh apalagi jika
permintaan pasar semakin tinggi.
5. Apabila alat produksi rusak, maka akan mengganggu waktu pengiriman
beton sehingga bisa membuat produksi stop dan jadwal terundur.

40
Bagan SWOT dar PT. Tiga Laskar Beton dapat dilihat pada Gambar 4.1.

STRENGTH WEAKNESS
•Memiliki aliansi untuk mengimbangi •Lahan perusahaan yang tergolong kecil
dan menandingi kompetitor •Tidak adanya divisi khusus yang
•Memiliki SDM yang muda dan bertugas dalam mengurus masalah
produktif tender
•Adanya kenaikan mangsa pasar untuk •Belum adanya alat dan teknologi
penjualan canggih yang modern dan pengendalian
•Perencanaan yang baik dan kerjasama persediaan yang optimal warehouse
erat management system
•Sistem manajemen mutu terkait SDM
nya masih lemah dan masih belum
sesuai SOP

SWOT
OPPORTUNITIES THRETS
• Daerah menyediakan bahan baku dalam •Perkembangan dunia bisnis yang
pembangunan kompleks
• Aliran hulu perusahaan yang berdampak •Stabilitas harga bahan baku yang
memudahkan dalam pengadaan barang rendah
serta memangkas harga beli material •Tidak adanya kuali atau tambang
• Adanya e-catalog bahan baku perusahaan
• Batching plant •Stock batu dan pasir pada akhir tahun
• Adanya aliansi perusahaan yang sulit
• Perusahaan murni swasta memudahkan •Apabila alat produksi rusak
perusahaan dalam mengambil keputusan
yang cepat

Gambar 4.1 Bagan SWOT

4.1.3 Lokasi Perusahaan

PT. Tiga Laskar Beton berkantor pusat di Jl. Raya Indarung KM. 10 RT.
002 RW. 005 Kel. Bandar Buat Kec. Lubuk Kilangan Kota Padang, Provinsi
Sumatera Barat. Lokasi perusahaan cukup strategis karena lokasi terletak didaerah
industri, didekat jalan utama yang besar dan dapat dilewati oleh mobil-mobil besar.

41
4.2 Desain Perusahaan

Desain perusahaan yang dijelaskan, yaitu mengenai visi dan misi


perusahaan serta logo perusahaan dari PT. Tiga Laskar Beton.

4.2.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi PT. Tiga Laskar Beton merupakan keinginan untuk
mewujudkan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai oleh perusahaan dan
bagaimana PT. Tiga Laskar Beton sendiri mencapai tujuan tersebut. Visi dan misi
perusahaan juga merupakan penunjuk arah strategis perusahaan dalam mecapai
tujuannya dan apa yang harus dikerjakan perusahaan tersebut dalam mencapainya.
Visi dan misi ini tentunya juga saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. PT.
Tiga Laskar Beton sendiri memiliki visi dan misi sebagai berikut.

Visi dari PT. Tiga Laskar Beton adalah “Menjadi penyedia beton yang
bereputasi baik, mengutamakan kualitas mutu, volume, dan pelayanan prima
kepada konsumen”.

Misi dari PT. Tiga Laskar Beton adalah sebagai berikut.


a. Memberikan kualitas dan kuantitas beton sesuai kebutuhan konsumen.
b. Mengembangkan SDM yang berkompeten dengan menciptakan lingkungan
kerja yang baik untuk mendukung terciptanya kepuasan konsumen.
c. Turut serta mempercepat pembangunan dan perekonomian daerah.

4.2.2 Logo Perusahaan

Suatu perusahaan tentunya memiliki identitas perusahaan yang ingin


menjadi karakteristik perusahaan tersebut untuk menggambarkan jati diri
perusahaan. Identitas perusahaan merupakan salah satu faktor penting bagi
perusahaan itu sendiri. Begitu pula PT. Tiga Laskar Beton yang tentunya memiliki
logo untuk mewakili citra perusahaan sebagai identitas perusahaan dalam aspek

42
visual agar dapat dengan mudah dikenal oleh masyarakat luas dan siapapun serta
membantu dalam proses promosi. Dari logo tersebut dapat dilihat bahwa ada huruf
L dan angka 3 seperti huruf B yang mewakili nama perusahaan itu sendiri. Logo
PT. Tiga Laskar Beton sendiri dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Logo PT. Tiga Laskar Beton

4.3 Struktur Perusahaan

PT. Tiga Laskar Beton menggunakan jenis struktur perusahaan lini dan staf.
Struktur lini dan staf ini dipilih dengan pertimbangan ruang cakupan organisasi
yang tergolong organisasi menengah, sehingga agar memudahkan perusahaan
dalam melaksanakan kegiatannya sebagai perusahaan industry dalam men-supply
dan memproduksi serta melakukan perdagangan digunakan struktur organisasi lini
dan staf. Maka pimpinan tidak akan susah dalam mengambil keputusan sendiri,
yang memerlukan bantuan direksi dalam bidang tertentu untuk membantu pimpinan
utama dalam mengambil keputusan, dan dibentuklah staf-staf yang terdiri dari
orang ahli untuk membantu pimpinan.
Struktur organisasi di PT. Tiga Laskar Beton dapat dilihat dalam Gambar
4.3

43
Direktur Utama
(1)

Direktur Keuangan Plant Manager


(1) (1)

Ka. Bag Akutansi Ka. Bag SDM


Ka. Bag Marketing Ka. Bag Produksi
dan Keuangan dan Umum
(1) (1)
(1) (1)

Akutansi dan
Kasir dan Utang OP. Batching Plant Quality control
Pelaporan
(1) (3) (4)
(1)

Piutang dan Pajak Logistik Pengiriman Maintenance


(2) (2) (4) (4)

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. Tiga Laskar Beton

4.4 Job Analysis

Job Analysis berisikan tentang job description dan job specification dari
setiap posisi dalam struktur organisasi PT. Tiga Laskar Beton. Job Analysis ini akan
dijabarkan sesuai dari tingkatan manajemen mulai top level management, middle
level management, dan low level management.

4.4.1 Job Description

Job description adalah pernyataan tertulis tentang tugas dan tanggung jawab
suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada (Dessler,
2013). Berikut Job description dari setiap jabatan PT. Tiga Laskar Beton:
1. Top Level Management
a. Direktur Utama
Job description Direktur Utama dari PT. Tiga Laskar Beton dapat
dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.

44
b. Direktur Keuangan
Job description Direktur Keuangan dari PT. Tiga Laskar Beton dapat
dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
c. Plant Manager
Job description Plant Manager dari PT. Tiga Laskar Beton dapat
dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
2. Middle Level Management
a. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan
Job description Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan dari PT.
Tiga Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran
B.
b. Kepala Bagian SDM dan Umum
Job description Kepala Bagian SDM dan Umum dari PT. Tiga
Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
c. Kepala Bagian Marketing
Job description Kepala Bagian Marketing dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
d. Kepala Bagian Produksi
Job description Kepala Bagian Produksi dari PT. Tiga Laskar Beton
dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
e. Kepala Seksi Quality Control
Job description Kepala Seksi Quality Control dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
f. Kepala Seksi Operasional Batching plant
Job description Kepala Seksi Operasional Batching plant dari PT.
Tiga Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran
B.
g. Kepala Seksi Maintenance
Job description Kepala Seksi Maintenance dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.

45
3. Low Level Management
a. Pelaksana Kasir dan Utang
Job description Pelaksana Kasir dan Utang dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
b. Pelaksana Akuntansi dan Pelaporan
Job description Pelaksana Akuntansi dan Pelaporan dari PT. Tiga
Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
c. Pelaksana Piutang dan Pajak
Job description Pelaksana Piutang dan Pajak dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
d. Pelaksana Logistik
Job description Pelaksana Logistik dari PT. Tiga Laskar Beton dapat
dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
e. Pelaksana Quality Control
Job description Pelaksana Quality Control dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
f. Pelaksana Operasional Batching Plant
Job description Pelaksana Operasional Batching Plant dari PT. Tiga
Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
g. Pelaksana Maintenance
Job description Pelaksana Maintenance dari PT. Tiga Laskar Beton
dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
h. Pelaksana Pengiriman
Job description Pelaksana Pengiriman dari PT. Tiga Laskar Beton
dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
i. Sopir
Job description Sopir dari PT. Tiga Laskar Beton dapat dilihat pada
Tabel B.1 dalam Lampiran B.
j. Satpam
Job description Satpam dari PT. Tiga Laskar Beton dapat dilihat
pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.

46
4.4.2 Job Specification

Job specification adalah bagian dari job description atau dokumen tersendiri
yang berisi informasi tentang syarat kualifikasi seorang pekerja yang dibutuhkan
untuk menjalankan sebuah pekerjaan dengan efektif (Dessler, 2013).

1. Top Level Management


a. Direktur Utama
Job specification Direktur Utama dari PT. Tiga Laskar Beton dapat
dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
b. Direktur Keuangan
Job specification Direktur Keuangan dari PT. Tiga Laskar Beton
dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
c. Plant Manager
Job specification Plant Manager dari PT. Tiga Laskar Beton dapat
dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
4. Middle Level Management
a. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan
Job specification Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan dari PT.
Tiga Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran
B.
b. Kepala Bagian SDM dan Umum
Job specification Kepala Bagian SDM dan Umum dari PT. Tiga
Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
c. Kepala Bagian Marketing
Job specification Kepala Bagian Marketing dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
d. Kepala Bagian Produksi
Job specification Kepala Bagian Produksi dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.

47
e. Kepala Seksi Quality Control
Job specification Kepala Seksi Quality Control dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
f. Kepala Seksi Operasional Batching plant
Job specification Kepala Seksi Operasional Batching plant dari PT.
Tiga Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran
B.
g. Kepala Seksi Maintenance
Job specification Kepala Seksi Maintenance dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
3. Low Level Management
a. Pelaksana Kasir dan Utang
Job specification Pelaksana Kasir dan Utang dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
b. Pelaksana Akuntansi dan Pelaporan
Job specification Pelaksana Akuntansi dan Pelaporan dari PT. Tiga
Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
c. Pelaksana Piutang dan Pajak
Job specification Pelaksana Piutang dan Pajak dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
d. Pelaksana Logistik
Job specification Pelaksana Logistik dari PT. Tiga Laskar Beton
dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
e. Pelaksana Quality Control
Job specification Pelaksana Quality Control dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
f. Pelaksana Operasional Batching Plant
Job specification Pelaksana Operasional Batching Plant dari PT.
Tiga Laskar Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran
B.

48
g. Pelaksana Maintenance
Job specification Pelaksana Maintenance dari PT. Tiga Laskar
Beton dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
h. Pelaksana Pengiriman
Job specification Pelaksana Pengiriman dari PT. Tiga Laskar Beton
dapat dilihat pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.
i. Sopir
Job specification Sopir dari PT. Tiga Laskar Beton dapat dilihat pada
Tabel B.1 dalam Lampiran B.
j. Satpam
Job specification Satpam dari PT. Tiga Laskar Beton dapat dilihat
pada Tabel B.1 dalam Lampiran B.

49
BAB V
ANALISIS

Bab ini berisikan deskripsi kualitatif dalam menganalisis ide usaha dan
struktur organisasi dari perusahaan.

5.1 Analisis Ide Usaha

Seiring berkembangnya zaman membuat pembangunan infrastruktur yang


ada pada setiap daerah berkembang pesat dan lebih maju, termasuk kota padang.
Peluang ini menjadikan banyak perusahaan bermunculan dan bergerak pada bidang
industri ready mix concrete, salah satunya PT Tiga Laskar Beton. Oleh karena itu,
banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menjadi jajaran perusahaan terbaik
di daerahnya dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimal. Tujuan
tersebut dilakukan oleh PT Tiga Laskar Beton dengan cara bersaing dalam
memberikan kualitas produk yang baik dan juga meningkatkan mutu SDM yang
dimiliki untuk membantu perusahaan bersaing di era global saat ini. PT Tiga Laskar
Beton berusaha memberikan kualitas ready mix concrete yang terbaik dan
memberikan kepuasan kepada pelanggan, strategi perusahaan ini dilakukan untuk
mempertahankan daya saing perusahaan dalam menghadapi ancaman dari para
pesaing. Persaingan yang terjad mengakibatkan perusahaan tidak hanya
memikirkan kualitas, namun perusahaan juga harus memiliki keunggulan dalam
internal perusahaan seperti sumber daya manusia, sehingga dengan kuatnya internal
didalam perusahaan diharapkan apabila terjadi persaingan perusahaan dapat
bertahan.

Keunggulan dalam bersaing tersebut diharapkan akan menunjang


peningkatan penjualan suatu perusahaan, karena dengan daya saing yang bagus dan
dapat mengalahkan pesaing yang lainnya maka dapat meningkatkan penjualan
ready mix concrete pada PT Tiga Laskar Beton. Oleh karena itu, PT Tiga Laskar
Beton selalu berusaha dalam memenangkan persaingan dan meningkatkan
penjualan ready mix concrete dengan cara mempertahankan dan meningkatkan
kualitas dan produk terbaik. Serta memiliki daya saing yang kuat, dan mampu
membuat SDM yang bekerja diperusahaan nyaman dengan bebrapa cara, seperti;
1. Perusahaan memberikan kejelasan pembagian fungsi,
2. Perusahaan bertanggung jawab, dan memiliki wewenang dalam struktur
organisasi perusahaan,
3. Perusahaan berupaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya yang
dimiliki
4. Serta perusahaan dapat menyesuaikan upah sehingga sumber daya manusia
yang dimiliki berlomba-lomba membantu perusahaan memenangkan
persaingan pasar dengan kompetitor.

5.2 Analisis Struktur Organisasi

PT Tiga Laskar Beton merupakan perusahaan yang menggunakan struktur


organisasi berbentuk staf dan lini. Struktur organisasi ini menunjukkan wewenang
dari atasan langsung ditujukan kepada bawahannya. Oleh karena itu, tingkat
tanggung jawab langsung dari bawahan kepada atasannya dan adanya suatu
perintah. Perintah terpusat pada atasan dan berkoordinasi dengan bawahannya
langsung, sehingga perintah jelas dan mudah untuk dilaksanakan. Bentuk struktur
organisasi ini juga menunjukkan adanya kesatuan komando di PT Tiga Laskar
beton yang terjamin dengan baik, memudahkan pengambilan keputusan dan
instruksi-instruksi dapat berjalan dengan cepat.

Struktur organisasi PT Tiga Laskar Beton memperlihatkan konsep level


management, dimana terdapat top management, yaitu pucuk pimpinan pada PT
Tiga Laskar Beton yang memiliki tanggung jawab, otoritas, dan wewenang dalam
mengendalikan kinerja manajemen perusahaan secara keseluruhan dan dalam
kebijakan yang strategis, yaitu direktur utama, direktur keuangan, dan plant
manager. Middle level management dalam perusahaan berperan pada kebijakan
yang bersifat taktikal, bertanggung jawab dalam melaksanakan rencana dan

51
kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen tingkat atas, dan berwewenang
langsung terhadap manajemen tingkat pertama, pada PT Tiga Laskar Beton yang
berada pada tingkatan ini terdiri dari kepala bagian akuntansi dan keuangan, kepala
bagian SDM dan umum, kepala bagian marketing, kepala bagian produksi, kepala
seksi operasional batching plant, kepala seksi quality control, dan kepala seksi
maintenance. Tingkat terakhir terdapat low level management yang bertanggung
jawab atas operasional perusahaan, yang terdiri dari staf kasir & utang, staf
akuntansi & pelaporan, staf piutang & pajak, staf logistik, staf operasional batching
plant, staf quality control, staf pengiriman, dan staf maintenance. Secara
wewenang, direktur keuangan berwewenang langsung terhadap kepala bagian
akuntansi dan keuangan serta kepala bagian SDM dan umum yang dibawahnya juga
terdapat beberapa staf yang membantu bagian akuntansi dan keuangan yang terdiri
dari staf kasir & utang, staf akuntansi & pelaporan, staf piutang & pajak, staf
logistik. Sedangkan plant manager berwewenang terhadap kepala bagian
marketing dan produksi yang memiliki beberapa seksi untuk membantu menunjang
dalam bagian produksi seperti seksi operasional batching plant, seksi quality
control, seksi pengiriman, dan seksi maintenance.

Struktur organisasi pada PT Tiga Laskar Beton merupakan alat untuk


melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada setiap posisi yang ada
di perusahaan. Hal ini bertujuan memudahkan perusahaan dalam mencapai
tujuannya karena adanya struktur organisasi perusahaan yang jelas akan menjamin
terlaksananya tugas masing-masing dengan effektif dan effisien. Struktur
organisasi ini tentunya menjadi keunggulan tersendiri untuk perusahaan karena
pembagian tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan sudah terperinci sehingga
membantu menghindari terjadinya miss communication antar bagian pada
perusahaan.

52
5.3 Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan terdiri dari job description dan job specification. Pada
PT. Tiga Laskar Beton, job description yang telah di terapkan sudah baik, tetapi
masih terdapat kekurangan tugas dan tanggung jawab pada beberapa jabatan.
Rekomendasi yang di tambahakan diantaranya sebagai berikut;
1. Direktur Utama
Rekomendasi : Memberi persetujuan terhadap rencana anggaran biaya pada
periode berikutnya.
Hal ini dirasa perlu, menimbang bahwa direktur sudah mengerti bagaimana
berjalannya perusahaan dengan tujuan meminimalisasi biaya pengeluaran
dan pemberdayaan perusahaan.
2. Plant Manager
Rekomendasi : Mengembangkan sistem dan proses yang melacak dan
mengoptimalkan produktivitas.
Hal ini ditambahkan karena sebagai manager operasional harus selalu
memberikan produktivitas yang optimal demi meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk yang dihasilkan.
3. Kepala Bagian SDM dan Umum
Rekomendasi : Mengkoordinasi karyawan dalam bekerja sama mencapai
tugas yang diberikan
Rekomendasi ini dilakukan karena sebagai kepala bagian SDM harus selalu
mengawasi semua kinerja dari karyawan, serta mampu membawa karyawan
dalam bekerja sama.
4. Kepala bagian akuntansi dan keuangan
Rekomendasi : Mengendalikan fungsi keuangan dan akuntansi perusahaan
secara keseluruhan
Rekomendasi ini dilakukan dikarena sebagai kepala bagian keuangan
bertanggung jawab dalam hal fungsi keungan secara keseluruhan agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengeluaran dan pemasukan perusahaan

53
5. Kepala Bagian Marketing
Rekomendasi : Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan
memerhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.
Karena perusahaan harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk
melakukan produksi dan pensupply-an barang, agar perusahaan tidak
mengalami kerugian dan kehilangan kesempatan.
6. Kepala Bagian Pengendalian Kualitas
Rekomendasi : Melakukan kebijakan mutu perusahaan dan kebijakan K3
Hal ini dirasa perlu karena konsumen maupun perusahaan membutuhkan
kualitas produk yang baik dan memerhatikan K3 dari pekerja.
7. Kepala Bagian Operasional Batching Plant
Rekomendasi : Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan
proses operasional perusahaan
Hal ini dikarenakan sebagai kepala bagian harus mampu mengetahui segala
sesuatu mengenai proses batching plant agar perusahaan bias memproduksi
beton dengan kualitas yang baik dan keseragaman dalam mutu beton,
8. Kepala Bagian Maintenance
Rekomendasi : 1. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan
mesin demi kelancaran proses produksi.
2. Menjaga konsistensi kualitas serta memperpanjang umur
pakai peralatan mesin
Hal ini sangat diperlukan untuk meminimalkan biaya pengadaan mesin baru
di perusahaan

Pada Job specification pada masing-masing jabatan yang dimiliki oleh PT.
Tiga Laskar Beton sudah baik dan memenuhi kriteria sehingga tidak perlu
rekomendasi lagi.

54
BAB VI
KESIMPULAN

Bab VI ini berisikan kesimpulan dari penjelasan Tugas 1 MSDM dan


jawaban dari tujuan laporan yang telah dibuat. Kesimpulan laporan Tugas 1 MSDM
adalah sebagai berikut:

1. Gambaran umum dari Tiga Laskar Beton adalah perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas (PT) yang kegiatannya bergerak dibidang ready mix
concrete. Perusahaan bergerak dibidang industri sekaligus berperan dalam
bidang perdagangan. Perusahaan memproduksi dan melayani pesanan
ready mix concrete dari kontraktor pemerintah, swasta, dan masyarakat
umum.
2. Desain perusahaan merupakan rancangan untuk perusahaan agar dapat
digunakan untuk mengenali perusahaan tersebut. PT Tiga Laskar Beton
menjadikan desain perusahaan sebagai proses dalam menawarkan atau
menjual ke konsumen tujuannya. Desain perusahaan pada PT Tiga Laskar
Beton yang dibahas, yaitu mengenai visi dan misi perusahaan sebagai satu
kesatuan yang menjadi dasar perusahaan untuk mencapai tujuannya, serta
logo perusahaan yang menjadi salah satu karakteristik dan pembeda serta
pengenal PT Tiga Laskar Beton dibanding perusahaan yang lainnya.
3. Struktur organisasi yang diterapkan di PT Tiga Laskar Beton adalah struktur
organisasi lini dan staf karena banyaknya kelebihan dari struktur organisasi
tersebut dibandingkan kelemahan yang ada apabila diterapkan di
perusahaan. Lalu pada struktur organisasi juga terdapat empat divisi yaitu
keuangan, maintenance, pemasaran dan produksi dikarenakan perusaahan
ini masih tergolong perusahaan menengah, sehingga empat divisi tersebut
sudah mencakup semuanya.
4. Job analysis karyawan di PT Tiga Laskar Beton dibuat terperinci dan jelas
sesuai posisi jabatan yang telah ditentukan untuk masing-masing karyawan
sehingga pembagian kerja jelas dan dapat terpenuhi tanpa terjadi kerancuan
tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan (job description), serta sudah
adanya kualifikasi dan kompetensi serta persyaratan minimum yang harus
dimiliki untuk menempati posisi jabatan tertentu pada perusahaan (job
analysis).

55
DAFTAR PUSTAKA

Krisdianto. 2017. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Motivasi


terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata Kota Batu. Jurnal Ilmu
Manajemen. Vol II Nomor 2 Agustus 2017.

Moekijat. 2010. Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Mandar Maju.

Muafi. 2018. Pemaparan Dalam Kegiatan Focus Group Discussion; Analisis


Jabatan Dan Manfaatnya Bagi Organisasi Pemerintah. Asian Journal of
Innovation and Entrepreneurship. 3(1).

Qustolani, H. Asep. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja, Keadilan Prosedural dan


Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan
Akuntasi. Vol.4 Nomor 2 Periode Juli-Desember.

Rinanda, Ria. 2013. Pengaruh Kepuasan Tenaga Kerja Pegawai di Pusat


Pengembangan dan Kebudayaan Pendidikan dan Kependidikan Alam
(PPPTK IPA) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia. respitory.upi.
edu.

Saily, Jonathan. 2017. Analisis Pengaruh Stres Kerja, Uraian Pekerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Dinas
Perhubungan Provinsi Maluku. Jurnal Manis. Vol 1 Nomor 1 Januari 2017.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Prenadamedia


Group.

Wicaksono, A. 2010. Analisis Jabatan Sebagai Pedoman Organisasi Dalam


Melakukan Evaluasi Kinerja. Jurnal Psikosains. 2(4).
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
(DOKUMENTASI)
LAMPIRAN A
DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA

Gambar A.1 Direktur Keuangan PT Tiga Laskar Beton


LAMPIRAN B
(JOB DESCRIPTION DAN JOB
SPECIFICATION)
LAMPIRAN B
JOB DESCRIPTION DAN JOB SPECIFICATION

Tabel B.1 Job Description dan Job Specification PT. Tiga Laskar Beton

No Jabatan Kondisi Job Description Job Specification


1 Direktur Utama Aktual 1. Mengontrol dan mengawasi seluruh 1. Kewarganegaraan : Indonesia
operasional perusahaan. 2. Tingkat pendidikan : Minimal lulusan S1 semua jurusan
2. Menentukan dan menetapkan semua 3. Batas usia minimal : ± 30 Tahun
kebijakan intern dan ekstern yang 4. Jenis kelamin : Pria
berhubungan dengan operasional perusahaan. 5. Pengalaman kerja : ± 3 tahun
3. Mengontrol kesehatan likuiditas perusahaan. 6. Karakteristik : Bertanggung jawab, komunikatif,
4. Mengontrol dan mengawasi kinerja tegas, visioner, optimis, memiliki
Perusahaan dan SDM. pengetahuan yang luas mengenai arah
perusahaan

Rekomendasi 1. Memberi pesetujuan terhadap rencana


anggaran biaya periode kedepannya
2 Direktur Keuangan Aktual 1. Menganalisis kewajaran setiap transaksi, baik 1. Kewarganegaraan : Indonesia
segi biaya harga pokok produksi, biaya 2. Tingkat pendidikan : Minimal S1 Teknik Industri atau S1
penjualan, dan biaya administrasi dan umum. Manajemen
2. Membuat laporan analisa-analisa kinerja 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
kegiatan operasional perusahaan dan kegiatan 4. Jenis kelamin : Pria
pembukuan perusahaan. 5. Pengalaman kerja : ± 3 tahun sebagai karyawan
3. Terlibat aktif dalam memberikan masukan- 6. Karakteristik : Memahami dan menguasai perhitungan
masukan kepada direktur utama dalam perihal secara manual, menguasai penggunaan
keuangan perusahaan. Microsoft, jujur, transparan,
4. Mangajukan usulan Rencana Kerja Angaran bertanggung jawab, komunikatif,
penjualan Ready Mix Concrete (RMC) dan mampu bekerja sama.
Non RMC pada direktur utama.
5. Mengajukan usulan price list setiap jenis
barang dagangan dan barang produksi pabrik
pada direktur utama.
6. Melakukan penawaran penjualan pada calon
konsumen.
7. Membuat surat perjanjian kerja sama atau
surat perjanjian pemasokan barang pada
calon konsumen dengan persetujuan direktur
utama.
8. Melakukan penagihan kepada konsumen.
9. Menjalin kerjasama / berkoordinasi dengan
plant manager.

Rekomendasi ---
3 Plant Manager Aktual 1. Mengawasi kinerja operasional perusahaan 1. Kewarganegaraan : Indonesia
dalam marketing dan produksi. 2. Tingkat pendidikan : Minimal S1 Teknik
2. Memberikan masukan-masukan yang 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
membangun kepada direktur perihal kegiatan 4. Jenis kelamin : Pria
positif dan negatif yang terjadi di dalam 5. Pengalaman kerja : ±5 Tahun dan berpengalaman kerja di
operasional perusahaan baik marketing dan lapangan
produksi. 6. Karakteristik : Mampu menguasai penjadwalan,
menguasai pengolahan bahan baku,
menguasai bidang produksi dan
pemasaran, memahami pengendalian
produksi, bertanggung jawab, mudah
dihubungi, mampu menjalin
komunikasi dengan baik.
Rekomendasi 1. Mengembangkan sistem daan proses yang
melacak dan mengoptimalkan produktivitas
4 Kepala Bagian SDM Aktual 1. Memeriksa kebenaran voucher 1. Kewarganegaraan : Indonesia
dan Umum pemindahbukuan/overbooking (OB) serta 2. Tingkat pendidikan : Minimal S1 Teknik/Akuntansi
bukti pendukungnya. 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
2. Melakukan verifikasi pembukuan serta 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
ketertiban administrasi pembukuan 5. Pengalaman kerja : ±3 Tahun sebagai karyawan
perusahaan. 6. Karakteristik : Mampu mengelola personalitas setiap
3. Melakukan proses pembukuan, sehingga Individu dalam perusahaan, memahami
menjadi laporan keuangan. ilmu administrasi, Mengerti psikologi,
4. Membuat perhitungan rencana kerja anggaran bertanggung jawab, komunikatif,
perusahaan (RKAP). mampu bekerja sama.
5. Mengawasi penyimpanan arsip voucher
pembukuan.
6. Memeriksa kebenaran pembuatan SPT-masa
(PPN dan PPh) bulanan dan tahunan.

Rekomendasi 1. Mengkoordinasi karyawan/pegawai dalam


bekerja sama mencapai tugas yang diberikan
5 Kepala Bagian Aktual 1. Melaksanakan proses rekrutmen, 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Akuntansi dan pengangkatan, mutasi, dan promosi, serta 2. Tingkat pendidikan : Minimal S1 Teknik
Keuangan demosi karyawan atas usul setiap kepala Industri/Akuntansi
bagian dengan keputusan direksi. 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
2. Mengawasi dan membuat penilaian kinerja 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
karyawan perusahaan. 5. Pengalaman kerja : ±3 Tahun sebagai karyawan
3. Membuat daftar gaji karyawan. 6. Karakteristik : Memahami akuntansi dan manajemen,
4. Mengawasi serta menyediakan kebutuhan Bertanggung jawab, berwawasan luas,
operasinal rumah tangga perusahaan. komunikatif, teliti, dan cekatan.

Rekomendasi 1. Mengendalikan fungsi keuangan dan akuntansi


perusahaan secara keseluruhan
6 Kepala Bagian Aktual 1. Menyiapkan kontrak penjualan RMC dan Non 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Marketing RMC. 2. Tingkat pendidikan : Minimal D3
2. Menyiapkan laporan penjualan RMC dan Non 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
RMC. 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
3. Menyiapkan faktur penjualan. 5. Pengalaman kerja : ±3 Tahun sebagai karyawan
4. Menyiapkan kuitansi/faktur penagihan. 6. Karakteristik : Memahami akuntansi dan manajemen,
5. Mengarsipkan jadwal/janji-janji pembayaran dapat berkomunikasi dengan baik,
hutang oleh konsumen. mudah untuk dihubungi, berpenampilan
6. Membuat draft surat perjanjian kerja. menarik, menguasai bahasa Inggris,
bertanggung jawab, berwawasan luas,
komunikatif, mampu menganalisis
peluang.

Rekomendasi 1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran


dengan memerhatikan trend pasar dan sumber
daya perusahaan
7 Kepala Bagian Aktual 1. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan proses 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Produksi produksi. 2. Tingkat pendidikan : Minimal S1Teknik
2. Mengatur dan mengawasi proses distribusi 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
hasil produksi. 4. Jenis kelamin : Pria
3. Mengatur dan mengawasi persediaan bahan 5. Pengalaman kerja : ±3 Tahun sebagai karyawan produksi
baku dan material lainnya. 6. Karakteristik : Memahami pengendalian produksi,
4. Mengatur dan mengawasi penggunaan alat- Inovatif, kreatif, mampu menganalisis
alat produksi. kebutuhan bahan baku, memahami
5. Memimpin proses pekerjaan pemeliharaan pergudangan, bertanggung jawab,
peralatan pabrik. berwawasan luas, komunikatif, tegas.
6. Mengatur dan mengawasi ketertiban
administrasi pabrik.
7. Memimpin dan menilai kinerja karyawan
pabrik. Kepala Seksi Operasional Batching
Plant.

Rekomendasi ---
8 Kepala Seksi Quality Aktual 1. Memimpin proses penelitian dan pengendalian 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Control mutu hasil produksi. 2. Tingkat pendidikan : Minimal D3 Tekinik
2. Mengelola proses produksi Ready Mix 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
Concrete(RMC). 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
5. Pengalaman kerja : ±3 tahun sebagai karyawan
6. Karakteristik : Memahami manajemen kualitas,
kreatif, bertanggung jawab,
berwawasan luas, mampu menerapkan
continuous improving

Rekomendasi 1. Melaksanakan kebijakan mutu perusahaan dan


kebijakan K3
9 Kepala Seksi Aktual 1. Memimpin pelaksanaan proses produksi. 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Operasional Batching 2. Mengawasi penggunaan alat-alat produksi. 2. Tingkat pendidikan : Minimal D3 teknik
plant 3. Memimpin proses pekerjaan perbengkelan. 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
4. Memimpin dan menilai kinerja karyawan 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
operasional pabrik. 5. Pengalaman kerja : ±2 Tahun sebagai karyawan bidang
PPIC
6. Karakteristik : Memahami pengelolaan bahan baku,
pergudangan, mampu mengelola
produksi perusahaan, terbiasa bekerja di
lapangan, selalu on call, bertanggung
jawab, komunikatif, mampu bekerja
Rekomendasi 1. Mengecek, mengwasi, dan menentukan semua sama.
kebutuhan dalam proses operasional
perusahaan

10 Kepala Seksi Aktual 1. Mengontrol kesiapan alat-alat kerja RMC 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Maintenance (batching plant) untuk dioperasikan. 2. Tingkat pendidikan : Minimal D3 Teknik
2. Melakukan trial mix pemakaian material 3. Batas usia minimal : ±25 Tahun
secara teratur. 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
5. Pengalaman kerja : ±2 Tahun sebagai karyawan bidang
maintenance.
6. Karakteristik : Memahami ilmu pemeliharaan mesin,
mengetahui peralatan yang dibutuhkan
saat proses produksi, mengerti cara
penggunaan alat-alat produksi dan
elemen-elemennya.
Rekomendasi 1. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan
peralatan dan mesin demi kelancaran proses
produksi
2. Menjaga konsistensi kualitas serta
memperpanjang umur pakai peralatan mesin
11 Pelaksana Kasir dan Aktual 1. Juru bayar perusahaan. 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Utang 2. Melakukan pembayaran tunai atas kuitansi 2. Tingkat pendidikan : Minimal D3
yang sudah diflat pejabat yang berwenang. 3. Batas usia minimal : ±22 Tahun
3. Menarik cek dan atau bilyet giro (BG) sesuai 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
data dan instruksi atasan. 5. Pengalaman kerja : ±1 Tahun sebagai karyawan
4. Menyimpan uang kas fisik, cek dan BG yang 6. Karakteristik : Memahami dan ahli dalam melakukan
belum jatuh tempo, serta blanko cek dan BG. transaksi dan pembukuan, jujur, teliti,
5. Menyimpan surat-surat penting perusahaan dan cekatan, bertulisan tangan rapi,
surat-surat penting lainnya. menguasai penggunaan Microsoft.
6. Melakukan pembayaran gaji.

Rekomendasi ---
12 Pelaksana Akuntansi Aktual 1. Melakukan pembukuan (entry data ke 1. Kewarganegaraan : Indonesia
dan Pelaporan komputer akuntansi) tunai dan non-tunai. 2. Tingkat pendidikan : Minimal D3 Akuntansi
2. Memeriksa kebenaran voucher dan 3. Batas usia minimal : ±22 Tahun
kelengkapan bukti pendukung sebelum 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
dilakukan pembukuan. 5. Pengalaman kerja : ±1 Tahun sebagai karyawan keuangan
3. Membuat voucher pemindahbukuan/over- 6. Karakteristik : Memahami akuntansi dan manajemen,
booking (OB), berdasarkan bukti bertanggung jawab, berwawasan luas,
pendukungnya. mampu mengurus dan menyusun surat
4. Melakukan penyimpanan arsip voucher menyurat perusaan, komunikatif, teliti,
pembukuan. dan cekatan.
5. Membuat laporan SPT-masa (PPN dan PPh)
bulanan dan tahunan.

Rekomendasi ---
13 Pelaksana Piutang dan Aktual 1. Mengurus dan mengumpulkan seluruh data 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Pajak penjualan. 2. Tingkat pendidikan : Minimal D3 Perpajakan, Ekonomi,
2. Membuat laporan atas pajak yang ditimbulkan dan
akibat pembelian dan pajak keluaran akibat Manajemen
penjualan. 3. Batas usia minimal : ±22 Tahun
3. Meng-collect semua informasi dari pemasaran 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
dan logistik atas transaksi yang terjadi. 5. Pengalaman kerja : ±1 Tahun sebagai karyawan bagian
keuangan
6. Karakteristik : Memahami dan alhi dalam menyusun
Pengarsipan, alhi dalam pembuatan
laporan perpajakan, dapat
berkomunikasi dengan baik, mampu
bekerja sama dalam tim, menguasai
Rekomendasi --- penggunaan Microsoft.
14 Pelaksana Logistik Aktual 1. Mencatat jumlah trip driver setiap harinya. 1. Kewarganegaraan : Indonesia
2. Mencatat absensi dan lembur karyawan pabrik. 2. Tingkat pendidikan : Minimal SMA/SMK sederajat
3. Menyiapkan Surat Pengantar Barang hasil 3. Batas usia minimal : ±20 Tahun
produksi. 4. Jenis kelamin : Pria/Wanita
4. Menyiapkan Surat Pengantar Barang material 5. Pengalaman kerja : ±1 Tahun sebagai karyawan
pesanan konsumen. 6. Karakteristik : Aktif, mampu bekerja sama dalam tim,
5. Mencatat setiap jenis barang material yang dapat menjalin komunikasi dengan baik,
diterima di pabrik. mampu dalam pembuatan laporan, on
6. Mencatat setiap barang yang didistribusikan ke call, mau bekerja di lapangan, cepat
konsumen. tanggap.
7. Melaporkan jumlah pendistribusian barang ke
konsumen pada pelaksana akuntansi.
8. Berwewenang membuat laporan penerimaan
material.
9. Melaporkan penerimaan material, semen, dan
lainnya pada pelaksana akuntansi.

Rekomendasi ----
15 Pelaksana Quality Aktual 1. Bertanggungjawab terhadap kebersihan dan 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Control kesiapan alat-alat kerja RMC (alat-alat labor) 2. Tingkat pendidikan : Minimal SMA/SMK sederajat
untuk dioperasikan. 3. Batas usia minimal : ±21 Tahun
2. Bekerja sama dengan petugas-petugas wheel 4. Jenis kelamin : Pria
loader dalam melaksanakan proses produksi 5. Pengalaman kerja : ±1 Tahun sebagai karyawan
untuk peninjauan mutu ready mix concrete 6. Karakteristik : Inovatif, kreatif, aktif, bertanggung
jawab, paham mengenai pengembangan
mutu, komunikatif, dan mampu bekerja
sama.
Rekomendasi ---
16 Pelaksana Operasional Aktual 1. Mengoperasikan wheel loader untuk 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Batching Plant pembuatan ready mix concrete 2. Tingkat pendidikan : Minimal SMK sederajat
2. Mengoperasikan wheel loader untuk 3. Batas usia minimal : ±20 Tahun
pemindahan material dan atau pengisian 4. Jenis kelamin : Pria
material ke truk. 5. Pengalaman kerja : ±1 Tahun sebagai karyawan
3. Menjaga kesiapan alat-alat kerja dalam hal 6. Karakteristik : Memahami ilmu tentang pengelolaan
kebutuhan BBM, pelumas lain yang terkait bahan baku, pergudangan, bersedia
untuk kepastian operasional mesin setiap selalu bekerja dilapangan, selalu on call,
harinya. bertanggung jawab, komunikatif,
mampu bekerja sama.

Rekomendasi ---
17 Pelaksana Aktual 1. Mereparasi peralatan produksi. 1. Kewarganegaraan : Indonesia
Maintenance 2. Memperhatikan atau menanyakan ke operator 2. Tingkat pendidikan : Minimal SMK sederajat
peralatan yang perlu pemeliharaan dan 3. Batas usia minimal : ±20 Tahun
perbaikan. 4. Jenis kelamin : Pria
5. Pengalaman kerja : ±1 Tahun sebagai karyawan
maintenance
6. Karakteristik : Memahami ilmu tentang pemeliharaan
mesin dan peralatan yang dibutuhkan
selama proses produksi, mampu
memperbaiki alat produksi, selalu on
call, mengerti elemen-elemen
Rekomendasi --- permesinan dan listrik.
18 Pelaksana Pengiriman Aktua 1. Mengawasi pemakaian BBM dan menentukan 1. Kewarganegaraan : Indonesia
pekerjaan driver. 2. Tingkat pendidikan : Minimal SMA/SMK sederajat
2. Menentukan jalur distribusi hasil produksi 3. Batas usia minimal : ±21 Tahun
pabrikasi sampai ke konsumen. 4. Jenis kelamin : Pria
3. Memeriksa kebenaran data administrasi hasil 5. Pengalaman kerja : ±1 Tahun sebagai karyawan
produksi pabrik. 6. Karakteristik : Menguasai masalah penjadwalan, kerja
4. Memeriksa kebenaran data administrasi keras, cepat tanggap mengetahui
material. keadaan lapangan, teliti, disiplin,
5. Memeriksa kebenaran laporan distribusi mampu menjalin komunikasi dengan
pabrikasi. baik.

Rekomendasi ---
19 Sopir Aktual 1. Mengantar dan bertanggung jawab terhadap 1. Kewarganegaraan : Indonesia
keselamatan barang material ke konsumen. 2. Tingkat pendidikan : Minimal SMA/SMK sederajat
2. Meminta konsumen untuk menandatangani 3. Batas usia minimal : ±22 Tahun
surat pengantar barang yang diantar. 4. Jenis kelamin : Pria
3. Mengantar barang hasil produksi pabrikasi ke 5. Pengalaman kerja :-
konsumen. 6. Karakteristik : Memiliki SIM A dan B, mampu
mengendarai mobil besar, komunikatif,
dapat berkomunikasi dengan baik,
memiliki kewaspadaan yang tinggi.
Rekomendasi ---
20 Satpam Aktual 1. Menjaga keamanan dan ketertiban di kantor 1. Kewarganegaraan : Indonesia
maupun di proyek. 2. Tingkat pendidikan : Minimal SMA/SMK sederajat

2. Menanyakan keperluan setiap tamu yang belum 3. Batas usia : Maksimal 30 Tahun

dikenal. 4. Jenis kelamin : Pria

3. Mengambil tindakan keamanan terhadap hal- 5. Pengalaman kerja :-

hal yang mencurigakan 6. Karakteristik : Teliti, berani, waspada, komunikatif,


Rekomendasi --- dan cekatan.

Anda mungkin juga menyukai