Anda di halaman 1dari 17

1

MAKALAH KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN KERJA DALAM


KEPERAWATAN ( K3 )

“ TEKNOLOGI DAN ALAT – ALAT K3 “

DISUSUN OLEH Kelompok 5

1. Diva Amanda Putri (2114142011003)


2. Indah Fajarrani (2114142011083)
3. Jannatul Fauziah (2114142011085)
4. Nur Indah Triyuni (2114142011121)
5. Rahma yoli (2114142011103)
6. Violani Tri Suci (2114142011115)

DOSEN PENGAMPU

AIDA ANDRIANI, M.Kes

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 2A

UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR YARSI BUKITTINGGI TA 2022 / 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah
kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul “Teknologi dan Alat – alat dalam
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)”. Makalah ini disusun bersumber dari buku dan berdasarkan
hasil data-data dari media elektronik berupa internet dan media cetak. Ucapan terima kasih kepada
2

rekan-rekan kelompok yang telah memberikan partisipasinya dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah pengetahuan
atau wawasan mengenai keperawatan, terutama wawasan mengenai penggunaan teknologi dan alat
alat dalam kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Penyusun sadar makalah ini belum sempurna
maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
menjadi sempurna.

Bukittinggi, 9 Oktober 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan penulis .............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) ................................................................... 9
2.2 Alat Pelindung Diri (APD) ............................................................................................................. 9
3

2.3 Tujuan Dan Pemanfaatan Alat Pelindung Diri .......................................................................... 10


2.4 Jenis-jenis Alat Perlindungan Diri (APD) ................................................................................... 11
1. Alat Pelindung Kepala .............................................................................................................. 11
2. Alat Pelindung Mata dan Muka ................................................................................................. 11
3. Alat Pelindung Telinga .............................................................................................................. 11
4. Alat Pelindung Saluran Pernapasan ........................................................................................... 12
5. Alat Pelindung Tangan .............................................................................................................. 12
6. Alat Pelindung Kaki .................................................................................................................. 12
7. Pakaian Pelindung ..................................................................................................................... 12
8. Sabuk dan Tali Keselamatan ..................................................................................................... 12
9. Pelampung ................................................................................................................................. 13
2.5 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri ........................................................................ 13
2.6 Teknologi Dalam Kesehatan Keselamatan Kerja ...................................................................... 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 16
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan
korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat
mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan
berdampak pada masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan
dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Banyak pekerja yang
meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah
tersedia. Seiring dengan kemajuan IPTEK, khususnya kemajuan teknologi sarana dan prasarana
dan juga alat alat dalam keselamatan kerja, maka risiko yang dihadapi petugas tenaga kesehatan
semakin meningkat.
4

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu teknologi dalam k3
2. Bagaimana dampak teknologi dalam k3
3. Apa itu k3
4. Apa itu alat pelindung diri (APD)
5. Apa itu tujuan dan pemanfaatan alat pelindung diri
6. Jenis Jenis Alat Pelindung Diri (APD)
7. Apa itu Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri

1.3 Tujuan penulis

Untuk mengetahui apa itu:

1. Teknologi dalam k3
2. Dampak dari teknologi k3
3. Pengertian k3
4. Alat Pelindung Diri
5. tujuan dan pemanfaatan alat pelindung diri
6. Jenis Jenis Alat Pelindung Diri (APD)
7. Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri
8. Teknologi Dalam Kesehatan Keselamatan Kerja
5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penggunaan teknologi dalam meningkatkan patient safety

Perawatan pasien berbasis teknologi menjadi semakin kompleks, mengubah cara


pelayanan keperawatan. Sebelum aplikasi teknologi meluas, perawat sangat bergantung pada
kemampuan indra mereka seperti penglihatan, sentuhan, penciuman, dan pendengaran untuk
memantau dan mendeteksi perubahan status pasien. Seiring dengan berjalannya waktu,
kemampuan indra perawat digantikan dengan teknologi yang dirancang untuk mendeteksi
perubahan kondisi fisik pasien. Secara optimal, teknologi dirancang untuk meminimalkan
kesalahan dan memberi penangananan yang cepat bila kesalahan terjadi dengan cara

1. menghilangkan kesalahan dan kejadian buruk,

2. mengurangi terjadinya kesalahan / kejadian buruk,

3. mendeteksi kesalahan awal, sebelum kecelakaan terjadi, dan

4. mengurangi dampak dari kesalahan setelah mereka muncul untuk meminimalkan injury.

Contoh penggunaan teknologi dalam patient safety antara lain:

1. Penggunaan oxymetry pulse

Sebelum digunakan secara luas, perawat mengamati perubahan status mental dan
warna kulit untuk mendeteksi perubahan awal saturasi oksigen, dan menggunakan gas
darah arteri untuk mengkonfirmasi kecurigaan mereka. Sekarang oxymetry pulse
memungkinkan perawat untuk mengidentifikasi oksigenasi menurun sebelum gejala klinis
muncul, dan dengan demikian lebih cepat mendiagnosa dan mengobati penyebab.

2. Alarm dan sistem peringatan

Penggunaan alarm dan sistem peringatan dalam pemberian asuhan keperawatan


untuk mendeteksi kesalahan sebelum cedera perlu dipertimbangkan. Beberapa contoh
penggunaan alarm antara lain : alarm pada pompa IV, alarm monitor jantung, dan alarm
ventilator. Semua sistem peringatan tergantung pada kemampuan perawat untuk melihat
peringatan itu, proses alarm dan memahami apa yang terjadi, dan akhirnya mengambil
tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko pada pasien.
6

3. Barcode, scanning , dan robot

Barcode, scanning, dan robot telah terbukti meningkatkan efisiensi dan penurunan
biaya. The Veterans Health Administration (VHA) telah berhasil menerapkan software
administrasi obat barcode. Sistem otomatis ini menggunakan teknologi yang inovatif,
tanpa kabel dengan integrasi kode yang bisa discan. Sistem ini dapat mengurangi
kesalahan administrasi pengobatan oleh dokter dengan adanya verifikasi identitas pasien
dan validasi obat yang diinstruksikan . Setelah implementasi di rumah sakit Kansas , VHA
memperkirakan bahwa software ini dapat mencegah 549.000 kesalahan dalam pemberian
obat.

4. Telenursing dan telehealth

Telenursing adalah penggunaan teknologi untuk memberikan perawatan dan


melakukan praktik keperawatan jarak jauh. Meskipun penggunaan teknologi
menimbulkan perubahan media namun pemberian asuhan keperawatan, proses
keperawatan dan ruang lingkup praktek tidak berbeda dengan cara konvensional. Perawat
yang terlibat dalam praktek telenursing tetap melakukan pengkajian,merencanakan,
melakukan intervensi, dan mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan. Tetapi semua
dilakukan dengan menggunakan teknologi seperti internet, komputer, alat pemantauan
digital, dan peralatan telemonitoring. Mengingat bahwa pelayanan kesehatan sekarang
disediakan melalui teletechnologies semakin meluas, telehealth merupakan istilah
digunakan untuk menjangkau luasnya pelayanan.

Telehealth didefinisikan sebagai penggunaan informasi elektronik dan teknologi


telekomunikasi untuk mendukung perawatan kesehatan klinis jarak jauh, pendidikan yang
berhubungan pasien dengan kesehatan profesional, kesehatan masyarakat dan
administrasi kesehatan. The American Nurses Association telah mendefinisikan
telenursing sebagai suatu bagian dari telehealth di mana fokusnya adalah pada praktek
profesi keperawatan.

Teknologi telehealth banyak diadopsi untuk melakukan home care. Teknologi audio dan
video dapat memfasilitasi pemantauan kesehatan pada pasien di daerah terpencil.
Perangkat periferal sering ditempatkan di rumah pasien seperti termometer,
sphygmomanometers, dan stetoskop yang tersambung ke peralatan telenurses , telehealth
sehingga dapat memonitor tanda-tanda klinis pasien dari jarak jauh . Hambatan dalam
memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas yang disebabkan oleh factor kondisi
geografis dan biaya dapat diminimalkan.
7

Kepatuhan terhadap regimen terapi yang diberikan merupakan salah satu isu penting yang
menjadi perhatian dalam mencapai keselamatan pasien. Setelah pasien keluar fasilitas
layanan kesehatan, pasien bertanggung jawab atas perawatan kesehatannya sendiri di
rumah. Pasien seringkali tidak mengikuti rencana pengobatan seperti yang diarahkan oleh
dokter atau perawat karena berbagai faktor, termasuk: kesalahan komunikasi atau salah
pengertian pada rencana pengobatan, kurangnya akses ke fasilitas yang diperlukan untuk
rencana perawatan, dan rejimen perawatan yang rumit sehingga pasien tidak dapat
memahami tanpa panduan.

Hal ini dapat menyebabkan hasil yang tidak baik dan mengancam keselamatan pasien.
Oleh karena itu, metode berbasis telehealth dirasakan cukup efektif dan efisien untuk
meningkatkan kepatuhan atau ketaatan terhadap rejimen perawatan yang diberikan.
Telehealth adalah salah satu strategi untuk memantau dan berkomunikasi dengan pasien
di luar pengaturan perawatan akut. Hal ini juga memiliki dampak terhadap tingkat
pemanfaatan layanan kesehatan bagi pelayanan perawatan akut (seperti penurunan
kunjungan ke bagian gawat darurat).

2.2 Dampak Teknologi dalam Meningkatkan Keselamatan Pekerja dan Pasien

Teknologi dalam kehidupan manusia terutama di zaman modern ini memang tidak dapat lagi dipisahkan.
Teknologi datang di segala lini kehidupan manusia, membantu dan memudahkan urusan, Tidak terkecuali di
dalam dunia kerja. Teknologi baik itu perangkat lunak atau mesin kini selalu hadir dalam dunia kerja, terutama
dalam bidang insutri.

Sekarang ini banyak bidang manufakturing yang menggunakan bantuan dari robot, mesin, otomatisasi
dan teknologi pendukung lainnya. Robot atau mesin yang ada sekarang ini memiliki sebuah pemrograman yang
menyebabkan mereka dapat mengerjakan tugas-tugas manusia yang sulit ataupun berbahaya sekalipun. Lalu
dampak apa yang akan dihasilkan dari invasi teknologi ke lingkungan pekerjaan ? mari kita bahas positif dan
negatifnya dari masuknya teknologi canggih ke bidang industri.

Adapun dampak positif dari teknologi terhadap k3 adalah :

1. Keamanan dan keselamatan

Dengan adanya invasi industri keselamatan pekerja akan lebih terjaga,

pekerjaan yang mengandung resiko bahaya yang tinggi kini dapat di digantikan oleh mesin atau robot.
Yang pastinya membuat keselamatan mereka lebih terjamin.

2. Lebih cepat dan tahan lama


8

Alasan industri menggunakan mesin/robot saat ini yang utama adalah karena mereka lebih cepat dan tahan
di operasikan selama 24 jam. Ini adalah salah satu kelebihan mesin yang tidak bisa di lakukan oleh manusia.

3. Biaya yang dikeluarkan lebih murah

Untuk masalah perawatan mesin memang bisa dibilang relatif, dibilang terlalu murah tidak juga dan
dibilang terlalu mahal juga tidak, karena mesin di dalam bidang industri pasti memiliki manfaat yang besar
jika dibandingkan antara biaya perawatan mesin dengan mempkerjakan orang, maka menggunakan mesin akan
lebih menghemat dan efektif.

Adapun dampak negatif dari teknologi terhadap k3 adalah :

1. Ancaman bagi manusia

Bagi beberapa orang dengan hadirnya mesin di bidang industri cukup mengkhawatirkan karena secara
tidak langsung suatu saat pekerjaan mereka akan tergantikan oleh robot.

2. Kurang detail

Pada beberapa aspek hasil pekerjaan manusia memang lebih baik, salah satu kekurangan mesin adalah
kedetailan pada barang. Ada beberapa barang yang harus di produksi sangat detail sekalipun pada aksen yang
kecil, yang terkadang mesin/robot tidak dapat melakukan hal tersebut.

3. Perlu upgrade secara berkala

Menggunakan mesin membutuhkan upgrade berkala hal ini wajib dilakukan agar kinerja mesin tetap baik.

4. Masalah pada mesin yang komplikatif

Mesin adalah rangkaian alat yang digabungkan untuk dapat mengerjakan sesuatu. dan karena diciptakan
dari rangkaian alat maka kerusakan pada mesin sering kali tidak dapat terdeteksi, dan yang lebih membuat
bingu ketika permasalahan pada mesin sudah menyebar ke elemen mesin yang lain, tentunya akan sulit
diperbaiki yang pada akhirnya membuat produksi terhambat.
9

2.3 Pengertian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)


Menurut Mangkunegara , kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas
dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja. Kesehatan menurut Flippo, kesehatan kerja terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Physical health semisal preplacement physical examinations; pemeriksaan
jasmani
2. Mental health semisal availability of psychiatric specialist and instructtions
penyuluhan keijiwaan dan psikiater

2.4 Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan
yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila
usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun
pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.

Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahayabahaya


kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati agar
dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan. Menurut ketentuan Balai Hiperkes,
syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :

1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya


yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.

2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan
rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
10

3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.


4. Bentuknya harus cukup menarik.

5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.

6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya


yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah
dalam menggunakannya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.

8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris


pemakainya.Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya

9. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat tspesifik atau bahaya
yang dihadapi oleh tenaga kerja. terhadap bahaya yang

10. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.

11. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.

12. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang


dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam
menggunakannya.

13. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.

14. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.

2.5 Tujuan Dan Pemanfaatan Alat Pelindung Diri

Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain:
11

1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan


administrative tidak dapat dilakukan dengan baik.
2. Meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Sedangkan manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain :

1. Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan


adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2. Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.

2.6 Jenis-jenis Alat Perlindungan Diri (APD)


1. Alat Pelindung Kepala
Perlengkapan ini berfungsi untuk melindungi kepala dari pukulan, benturan, atau
cedera kepala yang disebabkan kejatuhan benda keras. Alat pelindung kepala juga
melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia, maupun suhu ekstrem.
Jenis alat pelindung kepala yaitu helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala,
dan pelindung rambut.
2. Alat Pelindung Mata dan Muka
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari bahaya paparan bahan kimia,
seperti amonium nitrat, gas, dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda
kecil, panas, atau uap.
Alat pending mata dan muka yang umum digunakan, yaitu kacamata khusus atau
spectacles dan goggles. Sedangkan alat pelindung muka adalah tameng muka (face shield)
atau full face masker yang menutupi seluruh bagian wajah.
3. Alat Pelindung Telinga
Sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff) adalah jenis dari alat
pelindung telinga. Fungsinya untuk melindungi telinga dari kebisingan atau tekanan yang
disebabkan oleh bising terus-menerus atau dentuman alat keras.
12

4. Alat Pelindung Saluran Pernapasan


Alat ini berfungsi melindungi organ pernapasan dengan menyalurkan udara bersih
atau menyaring zat atau benda berbahaya, seperti mikroorganisme (virus, bakteri, dan
jamur), debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu. Dengan mengenakan alat pelindung
saluran pernapasan, zat asing tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jenis alat
pelindung saluran pernapasan, di antaranya:
• Masker
• Respirator
• Tabung atau cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen.
• Tangki selam dan regulator, untuk pekerja di dalam air.
5. Alat Pelindung Tangan
Sarung tangan adalah jenis alat pelindung tangan. Namun, sarung tangan ini terbuat
dari material khusus, tergantung pada kebutuhan dan pekerjaan. Ada yang terbuat dari
logam, kulit, kanvas, kain, karet, atau bahan khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia
tertentu.
6. Alat Pelindung Kaki
Kaki juga harus terlindungi dari benturan atau tertimpa berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau dingin dan bahan kimia berbahaya, serta terpeleset karena
permukaan lantai yang licin. Jenis yang digunakan berupa sepatu karet (boots) dan safety
shoes.
7. Pakaian Pelindung
Alat pelindung diri ini berfungsi melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin yang
ekstrim, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, uap panas, benturan, radiasi,
gigitan atau sengatan binatang, serta infeksi virus, jamur, dan bakteri. Jenis yang
digunakan yaitu rompi (vests), celemek (apron atau coveralls), jaket, dan pakaian terusan
(one piece coverall).
8. Sabuk dan Tali Keselamatan
Sabuk tali keselamatan digunakan untuk membatasi gerakan pekerja supaya tidak
jatuh atau terlepas dari posisi aman. Alat ini digunakan untuk pekerja yang aktivitasnya di
ketinggian atau dalam ruangan yang sempat di bawah tanah.
13

9. Pelampung
Pekerja yang aktivitasnya di permukaan air memerlukan alat pelindung diri ini supaya
bisa mengambang dan tidak tenggelam. Jenis yang digunakan yaitu life jacket atau life
vest.
Perlu diketahui, pastikan kamu mendapatkan alat pelindung diri sesuai dengan
pekerjaan yang dijalani (jika berbahaya). Dan ketika mendapat alat pelindung diri untuk
bekerja, wajib dikenakan agar keselamatan di tempat kerja terjaga.

2.7 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri

1. Kekurangan
o Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri
yang kurang tepat

o Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya.

o Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan o Cara pemakaian Alat Pelindung Diri

yang salah, o Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar) o Alat Pelindung

Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.

o Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan

penyerap (cartridge). o Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai

berganti-ganti.

2. Kelebihan

o Mengurangi resiko akibat kecelakan o Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada

kecelakaan
14

o Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak
berfungsi dengan baik.

o Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

2.8 Teknologi Dalam Kesehatan Keselamatan Kerja


1. Pandangan Mata
Gunakan layar anti silau (filter screen) atau memakai kacamata berwarna sebagai
tujuan keselamatan kerja dalam penggunaan komputer dan untuk mengurangi rasa sakit
pada mata karena pandangan fokus ke layar monitor.
2. Letak Pergelangan Tangan, Jemari tangan dan Lengan
• Pastikan pergelangan tangan, jemari tangan dan lengan dalam kondisi santai,
tidak melengkung dan tegang
• Posisi lengan yang benar dapat menghindar dari penyakit radang sendi
(Repetitive strain Injury-RSI)
3. Beristirahat
Beristirahatlah penuh selama kurang lebih 15 menit setelah berkerja 1 jam didepan
komputer agar mata dan organ tubuh lainnya juga beristirahat.
Posisi tubuh/posisi duduk
• Posisi tubuh kurang tepat buat kurang nyaman
• Posisi kaki dapat menyanggah lantai
• Siku dan Lutut membentuk sudut 90 derajat
• Duduk tegak
• Keyboard sama tinggi dengan siku agar gerakan tangan dan jemari dapat
mengurangi ketegangan otot dan persendian
4. Mengatur Posisi Tubuh
Kalau posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sangat berpengaruh pada
kesehatan. Setelah anda mengetahui posisi tubuh yang memenuhi syarat K3, maka dapat
mengatur posisi komputer dan penunjang agar dapat memberi rasa nyaman.
15

a.Posisi Kepala dan leher Saat sedang berkerja didepan komputer posisi kepala dan
leher harus tegak dengan wajah menghadap langsung kelayar monitor. Leher tidak
boleh membungkuk atau mengadah karena hal semacam ini dapat mengakibatkan sakit
pada leher.
b. Posisi Punggung
Posisi punggung yang tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk
dan tidak bertumpu terlalu miring ke belakang merupakan posisi yang baik. Untuk
memperoleh posisi punggung yang baik, semestinya didukung dengan tempat duduk yang
baik dan nyaman.
c. Posisi Pundak
Posisi pundak yang baik yaitu posisi pundak yang tidaklah terlalu terangkat dan
tidaklah terlalu ke bawah. Apabila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti posisi pundak
belum benar.
d. Posisi Lengan dan siku
Posisi lengan yang baik yaitu apabial dapat mengetik dan memakai mouse yang
nyaman. Masing- masing orang memiliki posisi nyaman tersendiri. Posisi lengan yang baik
yaitu apabila tangan berada disamping tubuh, dan siku membentuk sudut yang lebih besar
dari 90 derajat.
e. Posisi Kaki
Saat sedang berkerja didepan komputer, letakkan kaki di lantai atau sandaran kaki
dengan seluruh tapak kaki menyentuh lantai dan siku yang membentuk sudut tidak kurang
dari 90 derajat.
16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga
kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensibahaya/kecelakaan kerja.
Manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu untuk melindungi
seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja, dan mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.
Jenis-jenis alat pelindung diri adalah alat pelindung kepala,muka dan
mata,telinga,pernafasan,tangan,kaki dan tubuh. Dimana penggunaannya harus
disesuaikan dengan jenis aktivitas/pekerjaannya.

3.2 Saran

1. Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang APD kepada semua masyarakat agar dapat
mengurangi angka kecelakaan.
2. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan APD.
3. Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
4. Pemantauan terhadap penggunaan APD harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan
lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindung_diri
http://lindariski.blogspot.com/2010/04/makalah-apd.html

http://makalahpendidikanteknikmesipelindung-diri-untuk-memenuhi.htmln
.blogspot.com/2012/03/aalat- https://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/makalah-alat-

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-

kerja/pertanyaanmengenai-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-indonesia-
17

1#:~:text=Undang%2Dundang%20Nomor%201%20Tahun,Keselamatan%20dan%20Kes
ehatan%20Kerja%20(P2K3)

https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/265

Anda mungkin juga menyukai