Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KESELAMATAN KESEHATAN DAN KERJA

ERGONOMI

OLEH

KELOMPOK 2 :

1. ALFITRA SYAHMI (20190004)


2. ANIZA PUTRI (20190044)
3. NOLA MARZALINA (20190034)
4. MUTIARA FITRI (20190014)
5. SILFA INDRIANI (20190024)

DOSEN PEMBIMBING :

SILVIA ADI PUTRI,SKM,M.KES

PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan karuniaNya telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Ergonomi
tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen di Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang apa itu Ergonomi.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Silvia Adi Putri,
SKM, M.Kes selaku dosen mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah
Sakit. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna, baik dari materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis mohon agar para pembaca dan dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila ada kesalahan
yang telah saya perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja.

Bukittinggi, 26 Juni 2021

(Penulis)

ii
DAFTRA ISI
COVER..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.Latar Belakang............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
D.MAanfaat.....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
1.DEFENISI ERGONOMI............................................................................................3
2.SEJARAH ERGONOMI............................................................................................6
3.RUANG LINGKUP ERGONOMI.............................................................................7
4. TUJUAN ERGONOMI.............................................................................................8
5. PRINSIP ERGONOMI..............................................................................................9
6. MANFAAT ERGONOMI....................................................................................10
7.PENERAPAN ERGONOMI....................................................................................11
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
1.KESIMPULAN.........................................................................................................14
2.SARAN.....................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Manusia dengan segala sifat dan tingkah lakunya merupakan makhluk yang sangat
kompleks. Proses mempelajari manusia tidak cukup hanya ditinjau dari segi keilmuan.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa untuk mengembangkan ergonomi
diperlukan dukungan dari berbagai disiplin, antara lain psikologi, antropologi, faal
kerja, biologi, sosiologi, perencanaan kerja, fisika, dan lain-lain (Sutalaksana, 1979).
Pada umumnya ergonomi belum diterapkan secara merata pada sektor kegiatan
ekonomi. Gagasannya telah lama disebarluaskan sebagai unsur hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja (hiperkes), tetapi sampai saat ini kegiatan-kegiatan baru sampai pada
taraf pengenalan oleh khususnya pada pihak yang bersangkutan, sedangkan
penerapannya baru pada tingkat perintisan. Fungsi pembinaan ergonomi secara teknis
merupakan tugas pemerintah. Pusat Bina Hiperkes dan Keselamatan Kerja memiliki
fungsi pembinaan ini melalui pembinaan keahlian dan pengembangan penerapannya.
Namun begitu, sampai saat ini pengembangan kegiatan-kegiatannya baru
diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat untuk menerima ergonomi
dan penerapannya.

2. Rumusan Masalah
1.Apa definisi Ergonomi

2.Sejarah Ergonomi

3.Ruang lingkup Ergonomi

4.Tujuan dan Prinsip Ergonomi

1
5.Bidang studi Ergonomi

6.Penerapan ergonomic

C. Tujuan

1.Untuk mengetahui Apa definisi Ergonomi

2.Untuk mengetahui Sejarah Ergonomi

3.Untuk mengetahui Ruang lingkup Ergonomi

4.Untuk mengetahui Tujuan dan Prinsip Ergonomi

5.Untuk mengetahui Bidang studi Ergonomi

6.Untuk mengetahui Penerapan ergonom

D.Manfaat

Agar semua pihak dapat mewujudkan kinerja yang baik tampa mengabaikan keselamata
kesehatan kerja para pekerja atau perusahaan itu sendiri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.DEFENISI ERGONOMI

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon (kerja) dan nomos
(norma/hukum) atau yang berarti ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum kerja.
Dengan demikian ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni untuk menserasikan
peralatan, mesin, sistem, organisasi dan lingkungan pada kemampuan, kebolehan dan
batasan manusia sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman,
nyaman dan efisien sehingga tercapai produktivitas yang setinggi – tingginya
(Manuaba, 2000; Palilingan, 2013)

Ergonomi merupakan disiplin ilmu yang bersifat multidisipliner, dimana


terintegrasi ilmu fisiologi, psikologi, anatomi, hygiene, teknologi, social budaya,
ekonomi dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Di dalam praktek dan
perkembangannya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental,
khususnya mencegah munculnya cedera dan penyakit akibat kerja serta
mempromosikan kepuasan kerja. Selain itu juga untuk meningkatkan kesejahteraan
social dan mengorganisir kerja sebaik-baiknya, demi meningkatkan efisiensi kerja
(Manuaba, 1992a). Sedangkan Manuaba (1998), lebih terperinci mengatakan manfaat
penerapan ergonomi antara lain adalah pekerjaan lebih cepat selesai; resiko pekerjaan
lebih kecil; resiko penyakit akibat kerja kecil; kelelahan berkurang;rasa sakit berkurang
Pada dasarnya, kita boleh mengambil definisi ergonomi dari mana saja, namun
demikian perlu kita sesuaikan dengan apa yang sedang kita kerjakan. Di bawah ini,
katigaku akan menampilkan beberapa definisi ergonomi modern:

3
 Ergonomi adalah aplikasi dari informasi sains tentang keberadaan manusia (dan
metode sains untuk mendapatkan informasi terkait keberadaan manusia) dengan
masalah dari desain (Pheasant, 1988)

 Ergonomi adalah studi tentang kemampuan manusia dan karakteristik yang


berdampak pada desain dari peralatan, sistem dan pekerjaan (Corlett & Clark,
1995)

 Ergonomi adalah kemampuan untuk menerapkan informasi tentang karakter


manusia, kapasitas manusia dan keterbatasan manusia terhadap desain dari tugas
pekerja, sistem permesinan, tempat tinggal dan lingkungan sehingga manusia
dapat hidup, bekerja dan bermain dengan aman, nyaman serta efisien ( Annis &
McConville, 1996)

 Desain ergonomi merupakan aplikasi dari faktor manusia, informasi tentang


desain alat, mesin, sistem, tugas dan pekerjaaan serta lingkungan agar manusia
dapat produktif, aman, nyaman serta berfungsi secara efektif (Manuaba, 1998)

 Ergonomi (atau faktor manusia) adalah disiplin sains yang memberikan


perhatian tentang interaksi antara manusia serta elemen lain dari sebuah sistem
dan profesi yang menerapkan prinsip teori, data serta metode untuk membuat
desain yang dapat mengoptimasi kesejahteraan manusia serta sistem performa
secara keseluruhan (IEA, 2000)

 Ergonomi (atau faktor manusia) adalah disiplin sains yang memberikan


perhatian terhadap pemahaman dari interaksi antara manusia serta elemen lain
dari sebuah sistem dan profesi yang menerapkan teori, prinsip, data serta metode
untuk membuat desain yang mengoptimasi kesejahteraan manusia serta
performa sistem secara keseluruhan. Ahli ergonomi berkontribusi kepada desain
dan evaluasi dari tugas, pekerjaan, produk, lingkungan serta sistem agar
membuat mereka sesuai dengan kebutuhan, kemampuan serta keterbatasan dari
manusia ( Waldemar K. serta William S. M., 2003)

4
 Ergonomi adalah keilmuan tentang cara kita untuk bekerja dan berinteraksi
dengan karakteristik dari lingkungan; hal ini termasuk menemukan cara agar
dapat lebih efisien, termasuk cara untuk melindungi manusia dari cidera.
( Christine Durant, et.al.,2006)

 Ergonomi adalah keilmuan yang memberikan perhatian kepada “fit” antara


manusia dengan pekerjaannya. Ergonomi meletakkan manusia sebagai hal yang
pertama dengan memperhatikan kemampuan dan keterbatasannya. Ergonomi
bertujuan untuk memastikan bahwa tugas, peralatan, informasi dan lingkungan
sesuai dengan setiap pekerja. (HSE,2007)

 Ergonomi adalah keilmuan tentan manusia ketika mereka menggunakan


peralatan dalam lingkungan spesifik untuk melakukan tugas tertentu. Ergonomi
bertujuan untuk mengurangi dampak buruk dari lingkungan kepada manusia
sehingga memungkinkan setiap orang untuk memaksimalkan kontribusi mereka
kepada pekerjaan yang diberikan ( Cherie Berry, 2009)

 Ergonomi adalah keilmuan untuk menyesuaikan kondisi tempat kerja dengan


permintaan pekerjaan kepada kemampuan dari pekerja. Ergonomi
mempertimbangkan kemampuan dan keterbatasan dari pekerja karena mereka
berinteraksi dengan peralatan, perlengkapan, metode kerja dan tugasnya dalam
lingkungan. Setiap pekerja berbeda sehingga pilihan tunggal tidak akan cocok
untuk semua pekerja. Ergonomi meliputi semua aspek dalam pekerjaan, dari
mulai stres fisik yang dibebankan kepada sendi, otot, syaraf, tendon dan tulang
dengan faktor lingkungan yang mungkin berakibat pada pendengaran, visi, dan
kenyamanan serta kesehatan umum. Mendesain tempat kerja dengan
pemahaman bahwa setiap individu berbeda dalam ukuran dan kondisi fisik
merupakan langkah pertama untuk mengurangi kemungkinan dari cidera
(UCDHS,2009)

 Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas
maupun istirahat dengan segala kemampuan, kebolehan dan keterbatasan

5
manusia baik secara fisik maupun mental sehingga dicapai suatu kualitas hidup
keseluruhan yang lebih baik ( Tarwaka, 2010)

2.SEJARAH ERGONOMI
Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang
dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di
Amerika Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua istilah
tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua
kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan perilaku manusia. Menurut
Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya, keduanya dapat digunakan sebagai
referensi untuk teknologi yang sama. Ergonomi telah menjadi bagian dari
perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu
ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk
membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau
perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya
perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang
terjadi secara kebetulan.

Ergonomi diperkenalkan di Indonesia beberapa dekade yang lalu oleh para


akademisi dan universitas, industri dan pemerintah. Selanjutnya, gerakan ergonomi
berasal dari para akademisi dari luar negeri yang bekerja di beberapa universitas di
Indonesia. Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) secara resmi didirikan oleh
pertemuan ergonomis nasional pada tanggal 10 Oktober 1987 di Institut Teknologi
Bandung (ITB) dengan misi memberikan pendidikan, penelitian dan konsultasi
mengenai aplikasi ergonomi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kehidupan
kerja. PEI dikembangkan secara khusus untuk mengorganisir akademisi, peneliti,
praktisi industri, atau profesional untuk menerapkan metode ergonomi dan pendekatan
di bidang ergonomi mikro atau makro. Beberapa program PEI antara lain seperti

6
melakukan program penelitian bersama, mengembangkan kurikulum ergonomi dan
standarisasi laboratorium di perguruan tinggi, menyelenggarakan seminar atau
lokakarya (nasional / internasional) secara berkala, mengembangkan standar ergonomi
nasional (misalnya antropometri), dan sosialisasi dan publikasi untuk mempromosikan
ergonomi dan K3

3.RUANG LINGKUP ERGONOMI


Ergonomi memberikan sumbangan untuk rancangan dan evaluasi tugas, pekerjaan,
produk, lingkungan dan sistem kerja, agar dapat digunakan secara harmonis sesuai
dengan kebutuhan, kempuan dan keterbatasan manusia( international ergonomic
assosiation, 2002). Spesialisasi bidang ergonomi meliputi : ergonomi fisik, ergonomi
kognitif, ergonomi sosial, ergonomi organisasi, ergonomi lingkungan dan faktor lain
yang sesuai.

Ruang lingkup ergonomi yaitu:

a. Ergonomi fisik
Berkaitan dengan aktifitas fisik manusia kerja. Topik-topik yang relevan
dalam ergonomi fisik antara lain: anatomi tubuh manusia, antropometri,
karakteristik fisiologi dan biomekanika, kekuatan fisik manusia kerja, postur
kerja, beban fisik kerja, pemindahan material, studi gerakan dan waktu kerja,
MSD, tata letak tempat kerja, keselamatan kerja, kesehatan kerja, ukuran
dimensi tempat atau alat kerja, fungsi indra dalam kerja, control & display dsb.
b. Ergonomi kognitif
Berkaitan dengan proses mental manusia kerja. Topik-topik yang relevan
dalam ergonomi kognitif antara lain: persepsi dalam kerja, ingatan dalam kerja,
reaksi dalam kerja, beban kerja, pengambilan keputusan, performa kerja,
humancomputer interaction, kehandalan manusia, motivasi kerja, stres kerja dsb.
c. Ergonomi organisasi

7
Berkaitan dengan sosioleknik dalam sistem kerja. Topik-topik yang relevan
dalam ergonomi organisasi antara lain: sturktur organisasi kerja, kebijakan dan
proses, komunikasi kerja, manajemen SDM, alokasi fungsi kerja, task analysis,
perancangan waktu kerja, teamwork, participatory approach, komunitas kerja,
kultur organisasi, organisasi virtual, produktivitas kerja tim / individu dsb.

d. Ergonomi lingkungan
Berkaitan dengan hal-hal di sekitar orang berkerja, biasanya berupa
lingkungan fisik. Topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antara lain:
pencahayaan di tempat kerja, temperatur di tempat kerja, kebisingan di tempat
kerja, getaran di tempat kerja, desain interior tempat kerja termasuk bentuk dan
warna dsb.

4. TUJUAN ERGONOMI
Tujuan terbesar dan utama dari ergonomi  secara umum adalah untuk memahami
atau memperoleh pengetahuan mengenai interaksi antara manusia dengan segala hal
yang ada di sekitar manusia (terutama dalam hal pekerjaan) dan pengetahuan tersebut
selanjutnya dapat digunakan untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan
performa keseluruhan sistem. Ergonomi  juga memiliki tujuantujuan spesifik meliputi:

 Tujuan operasional dasar:
a. Mengurangi error atau kesalahan yang disebbakan karena manusia atau pekerja.
b. Meningkatkan keselamatan (safety)/K3 (bisa dibilang merupakan isu paling
utama dan terkenal di ergonomi, sebagian besar aplikasi ergonomi dikenal lewat
K3. Ergonomi sendiri sebenarnya adalah prinsip dari K3
c. Memperbaiki performa sistem agar karyawan mencapai kualitas hidup manusia
secara optimal, baik ditempat kerja, lingkungan sosial maupun lingkungan
keluarga menjadi tujuan utama dari penerapan ergonomi. 
 Secaraumum tujuan daripenerapan ergonomi adalah:

8
a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera
dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
b. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial,
mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan
jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak
produktif.
c. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis,
ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap stasiun kerja yang dilakukan
sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

5. PRINSIP ERGONOMI
Secara umum, prinsip ergonomi dibedakan menjadi lima yakni:

a. Kegunaan (Utility)

Prinsip kegunaan memiliki arti bahwa setiap produk yang dihasilkan memiliki
manfaat bagi seseorang dalam menunjang kegiatan atau kebutuhan secara maksimal
tanpa mengalami kesulitan atau kendala dalam penggunaannya. Misalnya prinsip
ergonomis yaitu kemeja yang dikancingkan agar lebih mudah dipasang dan dilepas.

b. Keamanan (Safety)

Prinsip keamanan berarti setiap produk memiliki fungsi yang bermanfaat tanpa
membahayakan keselamatan atau kehilangan penggunanya. Misalnya saku baju
diberi penutup dan kancing agar benda yang dimasukkan tidak mudah jatuh.

c. Kenyamanan (Comfortability)

Prinsip kenyamanan artinya produk yang dihasilkan mempunyai tujuan yang


konsisten atau tidak mengganggu aktivitas dan juga diupayakan untuk menunjang
aktivitas seseorang. Misalnya kain yang dipilih dari serat yang lembut, sejuk dan
bisa menyerap keringat.

9
d. Keluwesan (Flexibility)

Berarti ergonomi dapat digunakan untuk berbagai kondisi atau fungsi.


Misalnya kemeja diberi saku agar bisa menyimpan barang-barang kecil

e.Kekuatan (Durability)

Prinsip kekuatan artinya harus awet dan tahan lama serta tidak mudah
rusak saat digunakan. Misalnya adalah bahan pakaian yang tahan lama dan
dijahit dengan kuat.

Menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi, yaitu
sebagai berikut:

 Bekerja dalam posisi atau postur normal.


 Mengurangi beban berlebihan.
 Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.
 Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.
 Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.
 Minimalisasi gerakan statis.
 Minimalisasikan titik beban.
 Mencakup jarak ruang.
 Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
 Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja

6. MANFAAT ERGONOMI

Secara umum manfaat ergonomi dalam bekerja adalah cepat selesai, dengan resiko
kecelakaan lebih kecil, efisiensi waktu, resiko penyakit akibat pekerjaan kecil, dan lain
sebagainya. Manfaat ergonomi adalah sebagai berikut:

10
a. Pekerjaan meningkat, misalnya kecepatan, akurasi, keamanan dan pengurangan
energi saat bekerja
b. Waktu berkurang, begitu pula biaya pelatihan dan pendidikan
c. Optimalisasi Sumber Daya Manusia dengan meningkatkan keterampilan yang
diperlukan
d. Efisiensi waktu agar tidak terbuang percuma
e. Kenyamanan karyawan saat bekerja meningkat

7.PENERAPAN ERGONOMI
Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja. Penerapan
ergonomi antara lain dapat dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat
kerja, dan cara mengangkat beban

a. Posisi Kerja

Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri
dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada
dua kaki.

b. Proses Kerja

Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja
dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri
barat dan timur.

c. Tata Letak Tempat Kerja

Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan
simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.

d. 4. Mengangkat Beban

11
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu,
tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera
tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.

8.FAKTOR RESIKO ERGONOMI

Menurut University of Caucasian Lost Among Asians-Labor Occupational Safety


and Health (UCLA-LOSH), terdapat beberapa faktor resiko yang berkaitan dengan
ergonomi, yaitu sebagai berikut:

a. Pengaturan kerja yang buruk (Poor Work Organization)

Pengaturan kerja yang buruk adalah suatu setting atau pengaturan kerja yang
dilakukan secara kurang baik sehingga menimbulkan kerugian atau masalah kesehatan.
Sebagai contoh misalnya beban kerja yang sudah terjadwal porsinya tetapi seseorang
lembur atau memaksakan diri, waktu kerja yang begitu padat sehingga jeda istirahat
kurang. Sebuah penelitian mengenai jam kerja yang melampaui 8 jam dapat
menimbulkan keluhan LBP (Low Back Pain) lebih tinggi dibandingkan proporsi kerja
normal. Seseorang yang merasa bosan dan mengalami kejenuhan sehingga
menimbulkan stress akibat pekerjaan yang dilakukan memicu timbulnya nyeri
punggung bawah.

b. Pengulangan berkelanjutan (Continual Repetition)

Pengulangan berkelanjutan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-


ulang. Aktivitas berulang-ulang yang dilakukan akan menjadikan otot menerima
tekanan akibat beban kerja secara terus-menerus tanpa memperoleh relaksasi. Resiko
yang timbul bergantung dari berapa kali aktivitas tersebut dilakukan, kecepatan dalam
pergerakan/perpindahan, dan banyaknya otot yang terlibat dalam kerja tersebut.
Gerakan yang berulang-ulang ini akan menimbulkan ketegangan pada syaraf dan otot
yang berakumulatif. Dampak resiko ini akan semakin meningkat apabila dilakukan
dengan postur/posisi yang kaku dan penggunaan usaha yang terlalu besar.

c. Gaya berlebih (Excessive Force)

12
Gaya berlebih adalah usaha mengekspor tenaga dalam tubuh untuk menjangkau
atau menggerakkan suatu benda. Peregangan otot yang berlebihan terjadi pada saat
pekerja melakukan aktivitasnya dengan mengerahkan tenaga yang besar seperti aktivitas
mengangkat, mendorong, menarik menahan beban yang berat. Peregangan otot ini
terjadi karena pengerahan tenaga yang diperlukan melampaui kegiatan optimum otot.
Apabila aktivitas tersebut sering dilakukan maka akan mempunyai risiko besar
terjadinya cedera otot skeletal.

d. Postur janggal (Awkward Posture)

Postur janggal adalah keadaan tubuh yang tidak sesuai dengan mekanisme posisi
sehat dan dapat beresiko menimbulkan musculoskeletal disorders. Memperpanjang
pencapaian dengan tangan, twisting, berlutut, jongkok. Postur janggal lawan dari posisi
netral. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin
tinggi pula risiko kejadian keluhan otot skeletal. Sikap tubuh sangat menentukan sekali
pada tekanan yang diterima otot pada saat aktivitas dilakukan. Awkward postures
meliputi reaching (mencapai suatu benda), twisting (berputar), bending (membungkuk),
kneeling (berlutut), squatting (jongkok), working overhead (bekerja pada pencapaian
benda diatas) dengan tangan maupun lengan, dan menahan benda dengan posisi yang
tetap.

e. Posisi tidak bergerak (Stationary Positions)

Posisi tidak bergerak adalah posisi statis dengan tubuh sedikit sampai tidak
melakukan pergerakan. Perawat ruang bedah dimana sedang melakukan tindakan
pembedahan akan berdiri cukup lama hal ini dapat kontraksi otot dan cepat lelah. Pada
waktu diam, dimana pergerakan yang tak berguna terlihat, pengerutan suplai darah,
darah tidak mengalir baik ke otot. Berbeda halnya, dengan kondisi yang dinamis, suplai
darah segar terus tersedia untuk menghilangkan hasil buangan melalui kontraksi dan
relaksasi otot. Pekerjaan kondisi diam yang lama mengharuskan otot untuk menyuplai
oksigen dan nutrisi sendiri, dan hasil buangan tidak dihilangkan. Penumpukan Local
hypoxia dan asam latic meningkatkan kekusutan otot, dengan dampak sakit dan letih.

13
14
BAB III

PENUTUP
1.KESIMPULAN
Ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi
mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusia
lainnya untuk merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk
meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaan
manusia. Pusat dari ergonomi adalah manusia.

Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam
keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan
tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak.

2.SARAN
Pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performansi
kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy, keselamatan kerja
disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi datangnya
kelelahan yang terlalu cepat. Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan mampu
memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan
peralatan yang disebabkan kesalahan manusia (human errors). Manusia adalah manusia,
bukannya mesin. Mesin tidak seharusnya mengatur manusia, untuk itu bebanilah
manusia (operator/pekerja) dengan tugas-tugas yang manusiawi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Atin. 2015. Masalah ergonomi ditempat kerja. (Online). (http://atin-


kuliahku.blogspot.co.id/2012/05/makalah-masalah-ergonomi-di-tempat.html?
m=1, diakses tanggal 03 September 2015)

Dias. 2009. Definisi dan ruang lingkup ergonomi. (Online).


(http://diasrw.blogspot.com/2009/01/difinisi-dan-ruang-lingkup.html, diakses
tanggal 11 September 2015)

Mangapan, Tobi. 2015. Pengenalan Ergonomi dan Faal Kerja. (Online),


(file:///E:/ergonomi/FKM%20UNHAS%202013%28REMPS
%29%20%20makalah%20k3%20ergonomi%20dan%20faal%20kerja.htm,
diakses tanggal 03 September 2015)

Suma’mur. 1987. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV. Haji
Masagung,.

Sutalaksana. 2010. Pengertian ergonomi. (Online).


(http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-ergonomi.html, diakses
tanggal 11 September 2015)

Tresnaningsih. 2007. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan.


(Online). (www.depkes.go.id, diakses tanggal 11 September 2015)

16

Anda mungkin juga menyukai