ERGONOMI TERAPAN
MODUL 1
ANTROPOMETRI
Oleh kelompok : 7
Erming D (2111017)
(TIA-2A)
PENDAHULUAN
sebagai seorang mahasiswa yang akan terjun kedunia industry tentunya akan
banyak sekali bekal ilmu yang harus kita persiapkan dan kita pelajari salah satunya
adalah ilmu ergonomi terapan. Pada modul kali ini kita membahas tentang
antropometri dimana pada modul ini kita melakukan pengukuran terhadap berbagai
bentuk dimensi tubuh manusia yang mana pengukuran ini dilakukan dengan bantuan
alat alat yang telah dipersiapkan.
Pada dunia kerja ada banyak hal yang perlu diperhattikan salah satunya adalah
keselamatan kerja contohnya adalah posisi duduk, posisi berdiri dan lain sebagainya,
maka dari itu pada praktikum modul antropometri ini kita dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia dari sisi antropometri sehingga kita
dapat menempatkan diri kita sendiri sesuai dengan porsinya.
Sebagai seorang mahasiswa teknik industry tentunya kita harus mengetahui hal
hal apa saja yang perlu kita ketahui sebagai seorang mahasiswa teknik industry, salah
satunya adalah alat alat dalam pengukuran antropometri, maka dari itu pada
praktikum modul ini kita tidak hanya mengetahui ukuran tubuh manusia saja namun
kita juga dapat mengoperasikan alat – alat pengukuran antropometri yang seharusnya
dapat dioperasikan oleh seorang mahasiswa tekhnik industry terkhusunya pada
industry agro.
Sebelumnya dapat kita ketahui bahwasanya pada mata kuliah ergonomi ini kita
dapat mengetahui dan mempelajari aturan-aturan yang perlu ditaati dalam dunia kerja
untuk terwujudnya kenyamanan dalam bekerja sehingga kita dapat menjalankan
pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan, dan juga untuk meningkatkan
efektifitas kinerja sehingga tercapainya target – target yang harus dicapai dalam
sebuah pekerjaan.
Jadi pada praktikum kali ini banyak sekali pengetahuan yang bisa didapat yang
tentunya sangat berguna untuk kita sebagai seorang mahasiswa teknik industry yang
akan terjun kedunia kerja nantinya, maka dari itu pada praktikum antropometri ini
kita harus fokus dan bersungguh - sungguh dalam menjalankan praktikum ini sebab
akan banyak sekali guna praktikum ini dalam mempersiapkan diri kita untuk kita
sebagai sumber daya manusia industry untuk industry dimasa yang akan datang, dan
juga kefokusan ini juga bermanfaat untuk tercapainya tujuan – tujuan praktikum yang
harus tercapai agar praktikum ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang di
harapkan.
A. Tujuan Umum
Mampu mengetahi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia dari sisi
antropometri serta mampu melakukan pengukuran antropometri dengan berbagai
parameter serta dapat menggunakannya untuk mengoptimalkan sistem kerja.
A. Tujuan Khusus
Mampu mengukur data antropometri secara statis dan dinamis.
Mampu menentukan ukuran tubuh yang dibutuhkan dalam merancang
fasilitas kerja.
Mampu menggunakan data antrpometri dalam perancangan fasilitas
kerja.
Mengena dan menggunakan alat-alat yang biasa dipakai untuk
pengukuran antropometri.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ergonomi
2.2 Antropometri
a. Anthropometri Stastis
Antropometri struktural atau statis ini adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri
fisik manusia dalam posisi diam pada dimensi-dimensi dasar fisik, meliputi
bagian tubuh, lingkar bagian tubuh, massa bagian tubuh dan sebagainya.
b. Anthropometri Dinamis
Antropometri fungsional atau dinamis ini adalah penukuran keadaan dan ciri-
ciri fisik manusia ketika melakukan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi
saat bekerja, berkaitan erat dengan dimensi fungsional, misalnya tinggi duduk,
panjang jangkauan, dan lain-lain.
Menurut Iridiastadi (2014) dalam bukunya bahwa ada beberapa faktor yang
memengaruhi antropometri, berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
antropometri:
a. Usia
Tinggi tubuh manusia terus bertambah mulai dari lahir hingga usia sekitar 20-
25 tahun. Usia saat berhentinya pertumbuhan pada perempuan lebih dini
daripada laki-laki. Berbeda dengan tinggi tubuh, dimensi tubuh yang lain,
seperti berat badan dan lingkar perut mungkin tetap bertambah hingga usia 60
tahun. Pada tahap usia lanjut, dapat terjadi perubahan bentuk tulang seperti
bungkuk pada tulang punggung, terutama pada perempuan.
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin menunjukan adanya perbedaan antropometri antara lakilaki dan
perempuan. Di usia dewasa, laki—lakipada umumnya lebih tinggi daripada
perempuan, dengan perbedaan sekitar 10%. Namun perbedaan ini tidak
terlihat saat usia pertumbuhan. Tingkat pertumbuhan maksimum perempuan
terjadi pada usia sekitar 10-12 tahun. Pada usia ini perempuan jauh lebih
tinggi dan berat dibandingkan dengan laki-laki seusianya. Pada laki-laki
tingkat pertumbuhan maksimum terjadi pada usia 13-15 tahun. Selain lebih
tinggi dan lebih berat, pada umunya tubuh laki-laki juga lebih besar
dibandingkan perempuan. Namun pada beberapa dimensi, perbedaan ini tidak
berarti seperti paha dan pinggul. Selain dalam hal ukuran, perbedaan juga
terlihat pada proporsi bagian-bagian tubuh dan postur tubuh.
c. Ras dan Etnis
Ukuran dan prporsi tubuh manusia sangat bergam antar ras dan etnis yang
berbeda. Ukuran tubuh orang di Eropa rata-rata lebih tinggi dibandingkan
dengan ukuran tubuh orang yang berada di Asia. Orang asia biasanya
mempunyai postur yang berbeda dengan Amerika dan Eropa, dengan proporsi
kaki lebih pendek dan punggung lebih panjang.
d. Pekerjaan dan aktivitas
Perbedaan dalam ukuran dan dimensi fisik dapat dengan mudah kita temukan
pada kumpulan orang yang mempunyai aktivitas kerja 12 berbeda. Petani di
desa yang terbiasa melakukan kerja fisik berat memiliki antropometri yang
berbeda dengan orang yang tinggal di kota dengan jenis pekerjaan kantoran
yang duduk di belakang komputer selama berjam jam. Orang yang
berolahraga secara rutin juga mempunyai postur tubuh yang berbeda
dibandingkan dengan orang yang jarang berolahraga.
e. Kondisi Sosio-ekonomi
Faktor kondisi sosio-ekonomi berdampak pada pemberian nutrisi dan gizi
yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan badan. Berbagai
penelitian menunjukan terjadinya peningkatan pada tinggi tubuh rata-rata
manusia antar generasi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya kemakmuran dan asupan gizi yang lebih baik dibandingkan
generasi sebelumnya.
Pengujian Normalitas
Uji kenormalan data bisa dilakukan dengan cara manual (excel) dan (minitab).
Pada pengolahan data kali ini kami melakukan uji kenormalan dengan menggunakan
minitab
Histogram of C1
Normal
6 Mean 161,8
StDev 9,690
N 25
5
4
Frequency
0
140 150 160 170 180
C1
sub X sub
grup 1 2 3 4 5 Total XI grup ∑ (xi-x)2 BKB x bar BKA
1 163 162 145 170 176 816 163.2 542,8 152,64 161,44 170,24
2 161 154 172 167 147 801 160.2 398,8 152,64 161,44 170,24
3 168 164 151 160 140 783 156.6 503,2 152,64 161,44 170,24
4 162 182 172 153 163 832 166.4 485,2 152,64 161,44 170,24
5 167 150 168 150 169 804 160.8 390,8 152,64 161,44 170,24
Total 4.036 804.2 2320,8 763,2 807,2 851,2
X BAR 161,44
+(176-163,2)
= 542,8
∑ (Xi – x)22 = (161-160,2)2 + (154-160,2)2 + (172-160,2)2 + (167-160,2)2 +
(147-160,2)2
= 398,8
(140-156,6)2
= 503,2
= (163-166,4)2
= 485,2
(169-160,8)2
= 390,8
= 9,83
= 161,44 – 2. 4,40
= 161,44 - 8,8
= 152,64
∑ xi
X=
n
807,2
=
5
= 161,44
175
170
165
145
140
1 2 3 4 5
xi Total Total
sub grup 1 2 3 4 5 xi Xi2
1 163 162 145 170 176 816 133.714
2 161 154 172 167 147 801 128.719
3 168 164 151 160 140 783 123.121
4 162 182 172 153 163 832 138.930
5 167 150 168 150 169 804 129.674
Total 4.036 654.967
=128.719
= 123.121
= 138.930
∑Xi2vTotal = 654.967
¿ ¿ ]2
= ¿ ]2
= ¿ ]2
= 8.337
N = 8,337
N = 25
Persentil ke – 1 : = X – 2,325.σ x
= 161,44 – 2,325.4,40
= 151,21
Persentil ke – 5 : = X – 1.45. σx
= 161,44 – 1,45.4,40
= 155,06
= 161,44 – 1,28.4,40
= 155,808
Persentil ke – 50 : = X
= 161,44
Persentil ke – 90 : = X + 1,28. σx
= 161,44 + 1,28.4,40
= 167,072
Persentil ke – 95 : = X + 1,645. σx
= 161,44 + 1,645.4,40
= 168,678
Persentil ke – 99 : = X + 2,325. σx
= 161,44 + 2,325.4,40
= 171,67
BAB IV
Pada analisa kecukupan data kami dengan jumlah mahasiswa 25 orang dengan
subgroup berjumlah 5. Kecukupan data bertujuan untuk menentukan apakah jumlah
data hasil pengukuran sudah cukup secara statistic untuk melewati populasi. Dari data
yang kami uji yaitu pada data tinggi badan tegak (TBT). Pada analisis kecukupan
data, suatu data dapat dikatakan cukup apabila nilai N’ < N dan pada data yang kami
olah nilai N’ = 8,377 dan nilai N = 25, dapat kita lihat pada nilai tersebut bahwasanya
nilai N’ < N maka dari itu nilai data yang kami olah tergolong cukup.
Pada analisis nilai persentil sebelumnya kita harus menentukan dan mencari
nilai persentil terlebih dahulu. Nilai persentil tersebut terbagi 7 yaitu persentil 1, 5,
10, 50, 90, 95, 99. Pada analisis nilai persentil terdapat 3 jenis nilai persentil
diantaranya persentil terendah adalah persentel <5. Yang kedua yaitu persentil rata-
rata = 50, dan yang ekstrim adalah persentil 95 dan persentil 99. Dalam mencari nilai
persentil dapat dicari dengan cara manual yaitu menggunakan rumus dan dengan cara
menggunakan Ms . Excel. Pada analisa nilai persentil terhadap data yang kami olah
yaitu tinggi badan tegak (TBT), jika nilai persentilnya semakin tinggi maka semakin
tinggi pula ukuran tinggi badan tegak seseorang, dan begitu pula sebaliknya jika
semakin rendah nilai persentil tersebut maka semakin rendah pula ukuran tinggi
badan tegak seseorang. Nilai persentil ini diperlukan dan digunakan untuk merancang
suatu alat atau fasilitas kerja yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan.
Pada praktikum kali ini alat yang kami rancang adalah meja belajar dan rak buku
yang saling berkaitan. Adapun deskripsi produk tersebut sebagai berikut
Tinggi rak buku yang ergonomic adalah 118.3 cm sedangkan lebar rak buku 48 cm
dan lebar samping kiri dan kanan 23,2 cm, selanjutnya tinggi meja yang disatukan
dengan rak adalah 73,3cm dan lebar samping kiri dan kanannya adalah 44cm dan
panjang meja ke rak buku adalah 119,7cm selanjutnya ukuran lebar rak dibawah meja
depan belakang yaitu 29,6 cm dan tinggi pintu depan rak dibawah meja 52,4 cm.
adapun deta yang dibutuhkan dalam merancang fasilitas ini adalah TDN, TMD, TSD,
TBT, JTA
Alat
1. Palu
2. Bor
3. Gergaji
4. Meteran
5. Cat
6. Kuas
7. Paku
Bahan
1. Kayu ( kayu jati)
4.4.2 Analisis Perancangan Produk/Fasilitas
Meja dan rak adalah furniture serbaguna, kegunaanya dapat mengikuti tempat
maupun keinganan pengguananya. Untuk desain dan perancangan alat tersebut
dibutuhkannya antropometri yang mana dalam merancang meja dan rak buku ini
dibutuhkannya data pengkuran tubuh manusia agar alat yang dirancang sesuai dengan
penggunanya dan data yang diperlukan yaitu TDN, TMD, TSD, TBT, JTA yang
mana data ini digunakan untuk penyesuaian dalam merancang alat yang dirancang
agar alat tersebut ergonomis atau sesuai dengan penggunanya nantinya, apabila alat
yang kita rancang tidak disesuaikan dengan konsumen tentunya hal ini menyebabkan
penggunaan alat yang tidak ergonomis sehingga menyebabkan gangguaan pada tubuh
seperti keram,pegal,nyeri otot dan juga seperi pada perancangan lemari tentunya
harus disesuaikan dengan tinggi tubuh rata rata pengguna agar nantinya lemari
tersebut dapat dijangkau oleh penggunanya.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan dalam praktikum kali ini adalah :
5.2 Saran
Sebab disetiap data itu sangat mempengaruhi populasi setiap data yang kita
ukur, dan itu akan berdampak pada uji kecukupan data yang kita buat. Dan juga pada
alat penunjang dalam pengukuran data saat praktikum di tingkatkan jumlahnya agar
pada saat melaksankan praktikum mahasiswa tidak antri dalam melaksanakan
pengukuran data, supaya tidak memakan waktu yang lama, sehingga pada saat
meningkatnya jumlah alat makaefisiensi praktikum akan meningkat pula.
Daftar Pustaka
Resvita Nurben Putri, P031713411029. Gambaran Status Gizi Balita Usia 12-60
Bulan (BB/U) di Wilayah Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Tampan (Data
Sekunder) Data PPG Tahun 2019. Diss. Poltekkes Kemenkes Riau, 2020.
Firmansyah, Guruh Candra. STUDI LITERATUR PENGGUNAAN KURSI
ERGONOMI UNTUK MENURUNKAN KELUHAN OTOT RANGKA DAN
KELELAHAN. Diss. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 2020.
Montororing, Yuri Delano Regent. "Perancangan fasilitas alat bantu kerja dengan
prinsip ergonomi pada bagian penimbangan di PT. BPI." Jurnal Inkofar 1.2 (2021).
Japri, Bryan Anthony, Silvia Uslianti, and Ratih Rahmahwati. "DESAIN ALAT
BERMAIN JUNGKAT-JUNGKIT PADA TK BRUDER DAHLIA PONTIANAK
MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING." Jurnal TIN Universitas
Tanjungpura 5.1.