Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 TINGKAT IIA
Ayu Puspita Fitriani P07234016004

Devita Kumala Dewi P07234016007

Fenny Paradina Alydrus P07234016012

Husnul Lail P07234016013

Mutmainnah P07234016018

Putri Diyah Utami P07234016027

Serli Melinda P07234016034

Zalfa Salshabila K.W P07234016040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena rahmat dan
karunia Nya, penulis dapat menyusun makalah tentang “Keamananan,
Kesederhanaan, Efektivitas dan Efesiensi, Keadilan, Kelestarian, Tanggung Jawab
dan Kesejahteraan dalam Laboratorium”. Hal yang paling mendasar yang
mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas dari mata kuliah Manajemen
Laboratorium untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat.

Penyusun makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung, sehingga makalah ini dapat terselesaikan oleh
penyusun. Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar dapat
menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya penyusun untuk
menambah wawasan.

Samarinda, 12 November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................4


B. Rumusan Masalah .....................................................................................4
C. Tujuan ........................................................................................................5

BAB II ISI

A. Keamanan ..................................................................................................6
B. Kesederhanaan ..........................................................................................9
C. Keefektivitas dan Efesiensi .....................................................................11
D. Keadilan ...................................................................................................11
E. Kelestarian ...............................................................................................11
F. Tanggung Jawab .....................................................................................11
G. Kesejahteraan ..........................................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................................13
B. Saran ........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi,
dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna,
fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi,
bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang
menjaga keberlanjutan fungsinya.Pada dasarnya pengelolaan laboratorium
merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna.
Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan
merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan
keselamatankerja.
Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar
laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan
upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium
hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium,
bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan. Tata
tertib kerja di laboratorium merupakan pedoman umum yang dirumuskan
dirumuskan untuk menjaga keselamatan kerja dan memelihara fasilitas
laboratorium.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud keamanan laboratorium?
2. Apa yang dimaksud kesederhanaan laboratorium?
3. Apa yang dimaksud keefektivitas dan efesiensi laboratorium?

4
4. Apa yang dimaksud keadilan didalam laboratorium?
5. Apa yang dimaksud kelestarian didalam laboratorium?
6. Apa yang dimaksud tanggung jawab didalam laboratorium?
7. Apa yang dimaksud kesejahteraan didalam laboratorium?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud keamanan didalam laboratorium.
2. Mengetahui apa yang dimaksud kesedarhaan didalam laboratorium.
3. Mengetahui apa yang dimaksud keefetivitas dan efesiensi didalam
laboratorium.
4. Mengetahui apa yang dimaksud keadilan didalam laboratorium.
5. Mengetahui apa yang dimaksud kelestaraian didalam laboratorium.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tanggung jawab didalam
laboratorium.
7. Mengetahui apa yang dimaksud kesejahteraan didalam laboratorium.

5
BAB II

ISI

Tata kerja laboratorium menggambarkan system aliran kegiatan dalam


organisasi dalam hal ini laboratorium hingga laboratorium tersebut berfungsi. Agar
fungsi laboratorium tersebut produktif, perlu diterapkan beberapa prinsip tata kerja
antara lain adalah keamanan (security/safety), kesederhanaan (simplicity),
efektifitas dan efisiensi (effectivitiness and efficiency), keadilan (equity), kualitas
(quality), kelestarian (sustainability), tanggung jawab (responsibility), dan
kesejahteraan (welfare). Secara singkat contoh prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :
A. Keamanan (security/safety)
Keamanan dan pengamanan kerja di laboratorium perlu diinformasikan,
pada saat setiap akan melakukan kegiatan praktik. Beberapa hal yang
penting dalam keamanan dan pengamanan kerja di laboratorium harus
sudah disampaikan kepada praktikan secara tertulis.
1. Terjadinya kecelakaan di laboratorium mungkin karena hal-hal berikut:
a. Kurang pengetahuan dan pemahaman terhadap alat/bahan yang
digunakan.
b. Kurang penjelasan dari dosen.
c. Melanggar/tidak memperhatikan instruksi.
2. Personel yang terlibat dalam keselamatan kerja di laboratorium:
a. Petugas laboratorium, yang menyediakan alat, memelihara
keamanan dan keselamatan kerja.
b. Pembimbing, yang harus memberi instruksi penting kepada
praktikan tentang keamanan dan keselamatan kerja serta
memperhatikan cara praktikan bekerja.
c. Praktikan, yang harus memperhatikan tata tertib dan menghindari
bahaya bahan kimia.

6
3. Adapun keamananan dan pengamanan kerja di laboratorium sebagai
berikut:
a. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai
praktikum.
b. Sediakanlah alat-alat yang akan dipakai di atas meja. Alat-alat yang
tidak digunakan sebaiknya disimpan didalam almari supaya tidak
mengganggu dalam bekerja.
c. Gunakan peralatan kerja seperti masker, jas laboratorium untuk
melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
d. Zat yang akan dianalisis disimpan dalam tempat tertutup agar tidak
kena kotoran yang mempersulit analisis.
e. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
f. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak
tinggi.
g. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
h. Hindari menghisap langsung uap bahan kimia, tetapi kipaslah uap
tersebut dengan tangan ke muka anda.
i. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah
khusus.
j. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan
iritasi (pedih atau gatal).
k. Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk
menghindari kesalahan.
l. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan, jangan
menggunakan bahan Kimia secara berlebihan.
m. Jangan mengembalikan bahan Kimia ke dalam botol semula untuk
mencegah kontaminasi.
n. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama
setelah melakukan praktikum.
o. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak
tersebar.

7
p. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
q. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah
segera keringkan dengan lap.
r. Hindarkan dari api bahan-bahan yang mudah terbakar seperti eter,
kloroform, dsb.
s. Hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang dapat
menimbulkan luka bakar, misalnya asam-asam pekat
(H2SO4, HNO3, HCl), basa-basa kuat (KOH, NaOH, dan NH4OH),
dan oksidator kuat (air brom, iod, senyawa klor, permanganat).
t. Percobaan dengan penguapan menggunakan asam-asam kuat dan
menghasilkan gas-gas beracun dilakukan di almari asam.
u. Jangan memanaskan zat dalam gelas ukur/labu ukur.
v. Menetralkan asam/basa.
1) Asam pada pakaian: dengan amonia encer
2) Basa pada pakaian: dengan asam cuka encer, kemudian amonia
encer
3) Asam/basa pada meja/lantai: dicuci dengan air yang banyak
4) Asam, basa, dan zat-zat yang merusak kulit: dicuci dengan air,
kemudian diberi vaseline.
w. Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia,
laporkan segera pada dosen atau asisten jaga.
4. Apabila terjadi kecelakaan saat melakukan praktikum di laboratorium
maka upaya untuk mencegah terjadinya berbagai kecelakaan tersebut
adalah:
a. Aturlah tempat bekerja serapi mungkin, hindarkan lorong yang
sesak, kertas yang tersebar dimana-mana. Zat kimia, kotak obat,
bahan-bahan lain jangan disimpan terlalu tinggi sehingga
menyebabkan terjadinya kecelakaan.
b. Setiap personel yang mengadakan kegiatan laboratorium harus
mengetahui tempat dan cara penggunaan perlengkapan darurat
seperti PPPK, pemadam kebakaran, dan pencuci mata.

8
c. Gunakan alat pelindung yang tepat ketika suatu percobaan
dilakukan.
d. Sebelum percobaan dilakukan, telitilah terlebih dahulu
kemungkinan bahaya yang dapat terjadi, berhati-hatilah bekerja agar
kecelakaan tidak terjadi.
e. Berikan peringatan yang jelas, jika suatu kegiatan dapat
menimbulkan bahaya.
f. Sediakan tempat pembuangan khusus untuk cairan, kaca, sobekan
kain, kertas dan lainnya.
g. Tekankan agar siswa tetap tenang, meskipun terjadi kecelakaan, dan
segera melapor jika ada yang terluka.
h. Air yang cukup dalam laboratorium,
i. Tersedianya tempat.

B. Kesederhanaan (simplicity)
Kesederhanaan prosedur administrasi hingga birokrasi diperpendek
dan prosedur tetap tes pra-nalitik, analitik, dan pasca analitik. Prosedur dan
tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk diperhatikan kemudahan,
tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan. Berdasarkan instruksi Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No.828/MENKES/VII/1999 tentang
Pelaksanaan Pelayanan Prima Bidang Kesehatan, dijelaskan bahwa
berdasarkan aspek – aspek kesederhanaan, kejelasan, kepribadian,
keamanan, efisiensi, ekonomis, keadilan, ketepatan waktu, kebersihan,
kinerja dan juga sikap perilaku, maka pelaksanaan pelayanan prima bidang
kesehatan perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1. Mengupayakan paparan yang jelas melalui papan informasi atau
petunjuk yang mudah dipahami dan diperoleh pada setiap tempat /
lokasi pelayanan sesuai dengan kepentingannya menyangkut prosedur /
tata cara pelayanan, pendaftaran, pengambilan sample atau hasil
pemeriksaan, biaya / tarif pelayanan serta jadwal / waktu pelayanan.

9
2. Setiap aturan tentang prosedur / tata cara / petunjuk seperti yang tersebut
harus dilaksanakan secara tepat, konsisten, konsekuen sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
3. Hak dan kewajiban pemberi atau penerima pelayanan diatur secara jelas
setiap persyaratan yang diwajibkan dalam rangka menerima pelayanan
harus mudah diperoleh dan berkaitan langsung dengan kepentingan
pelayanan serta tidak menambah beban masyarakat penerima
pelayanan.
4. Tersedia loket informasi dan kotak saran bagi penerima pelayanan yang
mudah dilihat / dijumpai pada setiap tempat pelayanan. Saran yang
masuk harus selalu dipantau dan dievaluasi, bila perlu diberi tanggapan
atau tindak lanjut dalam rangka upaya perbaikan dan peningkatan mutu
pelayanan.
5. Penanganan proses pelayanan sedapat mungkin dilakukan oleh petugas
yang berwenang atau kompeten, mampu terampil dan professional
sesuai spesifikasi tugasnya. Setiap pelaksanaan pemberian pelayanan
dan hasilnya harus dapat menjamin perlindungan hukum dan dapat
dijadikan alat bukti yang sah.
6. Selalu diupayakan untuk menciptakan pola pelayanan yang tepat sesuai
dengan sifat dan jenis pelayanan yang bersangkutan dengan
mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya.
7. Biaya atau tarif pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan
memperhitungkan kemampuan masyarakat. Hendaknya diupayakan
untuk mengatur mekanisme pungutan biaya yang memudahkan
pembayarannya dan tidak menimbulkan biaya tinggi. Pengendalian dan
pengawasan pelaksanaannya harus dilaksanakan dengan cermat,
sehingga tidak terdapat titipan pungutan oleh instansi lain.
8. Pemberian pelayanan dilakukan secara tertib, teratur dan adil, tidak
membedakan status sosial masyarakat. Cakupan / jangkauan pelayanan
diupayakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata.

10
9. Kebersihan dan sanitasi lingkungan tempat dan fasilitas pelayanan harus
selalu dijamin melalui pelaksanaan pembersihan secara rutin dan
penyediaan fasilitas pembuangan sampah / kotoran secukupnya sesuai
dengan kepentingannya.
10. Selalu diupayakan agar petugas memberikan pelayanan dengan sikap
ramah dan sopan serta berupaya meningkatkan kinerja pelayanan secara
optimal dengan kemampuan pelayanan yang tersedia dalam jumlah dan
jenis yang cukup.

C. Efektifitas dan Efisiensi (effectivitiness and efficiency)


Segala aktivitas yang dilakukan senantiasa mengacu pada kaidah
kebenaran yang ada. Semua pekerjaan senantiasa diupayakan agar dapat
diselesaikan dengan cepat dan tepat. Semua bertanggung jawab atas
kecepatan prosedur tata kerja hingga dapat selesai tepat waktu. Dari setiap
pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah efisiensi dan
efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga menghasilkan biaya
yang murah, waktu yang singkat dan tepat serta hasil kualitas yang tinggi.
Dengan demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yang harus
diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.

D. Keadilan (equity)
Keadilan dalam prosedur tata kerja antara lain tak membedakan
gender dan kaya miskin dalam pelayanan.

E. Kelestarian (sustainability)
Kelestarian pengembangan fungsi laboratorium hingga terjadi
perbaikan berkelanjutan (continous improvement).

F. Tanggung Jawab (responsibility)


Tanggung jawab semua karyawan sesuai deskripsi pekerjaan dan
tata kerja sesuai tugasnya. Semua anggota laboratorium bertanggung jawab

11
atas tugasnya sesuai deskripsi dan tata kerja. Semua anggota laboratorium
bertanggung jawab atas apa yang akan dan sudah dihasilkannya.

Contoh Tanggung Jawab:


1. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas kelancaran
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan laboratorium rumah sakit
dan pelayanan pendidikan, pelatihan serta penelitian di laboratorium.
2. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas pemasukan dan
pengeluaran keuangan laboratorium

G. Kesejahteraan (welfare)
Kesejahteraan yang dimaksud adalah kesejahteraan para pekerja
didalam laboratorium baik itu dari sisi Ekonomi atapun Kesejahteraan
pekerja pada saat bekerja didalam laboratorium. Selain itu juga,
kesejahteraan dapat diaplikasikan dalam hal pelayanan prima untuk pasien.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tata kerja laboratorium menggambarkan system aliran kegiatan
dalam organisasi dalam hal ini laboratorium hingga laboratorium tersebut
berfungsi. Agar fungsi laboratorium tersebut produktif, perlu diterapkan
beberapa prinsip tata kerja antara lain adalah keamanan (security/safety),
kesederhanaan (simplicity), efektifitas dan efisiensi (effectivitiness and
efficiency), keadilan (equity), kelestarian (sustainability), tanggung jawab
(responsibility), dan kesejahteraan (welfare).

B. Saran
Sebaiknya pada saat kita bekerja atau melakukan praktik didalam
laboratorium, kita mematuhi atau mengikuti semua tata kerja yang ada
didalam laboratorium agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan bagi para
pembaca mengenai tata kerja yang ada didalam laboratorium.

13
DAFTAR PUSTAKA

ElektroUB.”Tata Kerja” 12 November 2017. http://gelmik.elektro.ub.ac.id/human-


resource/tata-kerja/

Lab,teknik.”CARA KERJA DAN PRINSIP KERJA SERTA KESELAMATAN


KERJA DI LABORATORIUM” 13 November 2017.
file:///C:/Users/Toshiba/Documents/SEMESTER%203/TeknikLab_%20CARA%
20KERJA%20DAN%20PRINSIP%20KERJA%20SERTA%20KESELAMATAN
%20KERJA%20DI%20LABORATORIUM.html

Putra,bandemarista.”PELAYANAN PRIMA” 15 November 2017.


http://bandemarista.blogspot.co.id/2014/10/pelayanan-prima.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai