Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KESELAMATAN KERJA

LABORATORIUM
BESERTA MSDS
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Teknik Dasar Laboratorium IPA

Dosen penagampu :

Sulasfiana Alfi Raida, M.Pd.

Penyusun :

1. Pryngka Dewi ( 2110710037)


2. Arifatul Hidayah (2110710037)
3. M. Rahullah Reza syah p.l. (2110710038)

DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................0
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................2

1.3 TUJUAN...................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN DAN TUJUAN KESELAMATAN LABORATORIUM.................................................2

2.2 BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI DI LABORATORIUM..........................................................3

2.3 TATA TERTIB DALAM LABORATORIUM....................................................................................4

2.4 PENGERTIAN MSDS..................................................................................................................5

BAB III....................................................................................................................................................5
PENUTUP...............................................................................................................................................5
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................5
3.2 SARAN....................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................5

ii
KATA PENGANTAR
    Syukur alhamdulillah kami panjatkan puji kehadirat Allah SWT yang telah
mengizinkan penulis untuk membuat sebuah makalah tentang keselamatan kerja laboratorium
karena ridha Allah lah penulis bisa membuat makalah ini
            Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan dan dosen
pengampu ibu Sulasfiana Alfi Raida, M.Pd. dan orang-orang yang telah mendukung.
Dalam penulisan makalah ini penulis mendapatkan banyak ilmu pengetahuan yang
baru, dan penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Penulis
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan jadi
pedoman bagi yang membacanya.

Kudus, 14 September 2021

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Laboratorium adalah suatu tempat penelitian atau percobaan bagi mahasiswa atau
dosen. Pengelolaan keselamatan dan keamanan Laboratorium merupakan tanggung jawab
bersama baik pengelola maupun pengguna.

Setiap laboratorium pasti punya peraturan ,semua peraturan yang ditetapkan dalam
laboratorium tidak lain untuk menjaga keselamatan dan menghindari kerusakan fasilitas ,
karena tidak sedikit kecelakaan yang terjadi dalam proses penelitian. Apalagi kecelakaan
yang terkait bahan-bahan kimia ,yang terkadang menyebabkan luka serius atau ringan atau
bisa juga penyebabkan luka permanen yang membuat kecacatan.

Keselamatan kerja juga di atur pada Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di  darat,
didalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.1

Undang-undang tersebut juga mengatur syarat-syarat keselamatan kerja dimulai dari


perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang produk
teknis ,aparat produksi , dan apa yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman bagaimana peraturan, tata cara


penggunaan laboratorium, dan tentang apa saja yang harus dilakukan agar terjadinya
keselamatan di dalam laboratorium.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1
Undang – Undang Tentang Keselamatan Kerja – S1 Teknik Industri IT Telkom Purwokerto (ittelkom-pwt.ac.id)

iv
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:

1. Apa pengertian dan tujuan dari keselamatan kerja laboratotium ?


2. Apa saja potensi bahaya yang mungkin terjadi di dalam laboratorium ?
3. Apa saja tertib di dalam laboratorium ?
4. Apa itu MSDS ?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui penertian dan tujuan dari keselamatan laboratorium


2. Mengetahui potensi bahaya yang mungkin terjadi di dalam laboratorium
3. Mengetahui tata terrib di dalam laboratorium
4. Mengetahui pengertian MSDS

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN TUJUAN DARI KESELAMATAN KERJA


LABORATORIUM

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan laboratorium , proses


pengolahannya ,alat kerja, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap
peneliti/praktikan yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.

Tujuan dari keselamatan kerja lobaroatorium sendiri adalah melindungi laboran atau
tenaga kerja lain atas keselamatannya melakukan kerja laboratorium. Pastinya Setiap
kegiatan kerja selalu diikuti dengan resiko bahaya yang dapat berakibat dengan terjadinya
kecelakaan, walau pun demikian terjadinya kecelakaan seharusnya dapat dicegah dan
diminimalisasikan, karena kecelakaan tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Terjadinya
kecelakaan dapat dicegah dengan mensosialisasikan pentingnya keselamatan dan melakukan
pengawasan keselamatan kerja yang tepat secara efektif dan efisien sehingga terjadinya
kecelakaan dapat dicegah.

v
2.2 BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI DI DALAM LABORATORIUM

Setiap ruang laboratorium mempunyai potensi bahaya yang beragam tapi faktor utama
penyebab terjadinya kecelakaan adalah bersumber pada lingkungan kerja dan praktikan. Jadi
setiap potensi bahaya yang ada, harus diidentifikasi resiko bahayanya serta perlu tindakan
pengendalian agar tidak terjadi bahaya di laboratorium.

Dalam melakukan kegiatan di dalam laboratorium, praktikan harus menyadari bahwa


dalam setiap kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan dampak lingkungan .Oleh karena itu
setiap pengguna laboratorium harus mempunyai rasa taggung jawab penuhakan keselamatan
dan kesehatan kerja di dalam laboratorium, untuk itu perlu dibuat peraturan-peratran dan
prosedur yang ditetapkan dan harus ditaati selalu pada setiap kegiatan di dalam laboratorium.

Potensi bahaya yang pertama yaitu saat melakukan praktikum. Cidera yang ada dapat
menimbulkan luka ringan maupun berat. Contohnya tumpahnya bahan praktikum yang
mengenai badan ,rusaknya alat praktikum dan lain-lain bahkan dapat menimbulkan
kebakaran.

Potensi bahaya selanjutnya dari aktivitas listrik yang digunakan saat pembelajaran.
Aktivitas ini memiliki sumber bahaya yaitu terdapat arus listrik yang besar sehingga berisiko
pada orang yang ada di sekitar sumber bahaya tersebut untuk tersengat listrik.

Potensi bahaya selanjutnya yaitu terkait dengan proses pembelajaran. Pastinya dalam


pembelajaran di dalam ruangan pasti ada kegiatan angkut mengangkut barang laboratorium,
ini berpotensi terjatuhnya bahan serta menyebabkan kerusakan pada barang ,dan juga bisa
mengenai praktikan.

Potensi bahaya selanjutnya berasal dari keberadaan ruang hasil karya. Ruang hasil
karya digunakan untuk menyimpan karya mahasiswa setelah melakukan praktikum. Ruang
hasil karya jarang dikunjungi  sehingga di dalam ruang hasil karya tersebut banyak debu yang
menempel pada karya mahasiswa. Debu tersebut dapat terhitup oleh praktikan dan dapat
menyebabkan kerusakan dalam hasil karya.

vi
2.3 TATA TERTIB DI DALAM LABORATORIUM

Tata tertib sendiri berperan penting dalam keselamatan laboratorium. Maka dari itu
tata tertib atau peraturan perlu ditaati sehingga bisa terwujudnya sekelamatan dalam
laboratorium. Di antara tata tertibnya adalah

1. Pengguna laboratorium wajib menggunakan jas laboratorium serta Alat Pelindung


Diri (APD) lengkap.
ini berfungsi melindungi dari cairan kimia ,menghindari noda dalam baju ,dan
merupakan etika dalam laboratorium,
2. Mengisi buku kunjungan laboratorium.
3. Mengetahui fasilitas laboratorium, mengenal dan berkoordinasi dengan koordinator
laboratorium.
4. Menyimpan barang bawaan didalam loker yang telah disediakan.
5. Tidak dibenarkan membawa makanan dan minuman, merokok dan berhias di dalam
laboratorium.
6. Pengguna laboratorium tidak diperbolehkan bercanda selama praktikum
7. Apabila mengalami kondisi yang tidak aman, kecelakaan atau kerusakan alat segera
melapor kepada petugas laboratorium.
8. Ikut menjaga dan merawat fasilitas laboratorium.
9. Jika terjadi kebakaran, singkirkan atau jauhkan semua bahan atau barang dari api dan
gunakan alat pemadam kebakaran yang tersedia.
10. Mematuhi dan memenuhi standar kerja di laboratorium.
11. Mengetahui tindakan awal apabila terjadi keadaan darurat (emergency).
12. Tidak diperkenankan berkeliaran di luar lingkungan laboratorium dengan
mengenakan jas laboratorium dan membawa alat laboratorium tanpa izin.
13. Jika mengalami kesulitan atau memerlukan konsultasi dapat menghubungi
Koordinator Laboratorium 2

2
https://fdk.ac.id/page/Tata%20Tertib%20%20Laboratorium

vii
2.3 PENGERTIAN MSDS
MSDS adalah material safety data sheet atau dalam bahasa Indonesia disebut
Lembar Data Keselamatan Bahan LDKB dimana dokumen ini berguna untuk
mengidentifikasi dan berisi prosedur yang mengatur langkah-langkah yang harus
diterapkan ketika menghadapi bahaya, identifikasi bahaya dan masalah,
pencegahan hingga respons yang harus diambil.
MSDS juga harus diperhatikan, karena  berisi info tentang penggunaan zat
kimia, pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan akibat bahan kimia
tersebut, hingga penanganan yang tepat untuk zat-zat berbahaya. Terutama
identifikasi bahaya dari zat kimia yang mudah terbakar.
Di dalam MSDS, biasanya ada delapan poin yang umumnya ada untuk
memberikan penjelasan yang rinci dan tepat dari zat-zat kimia yang digunakan.
Delapan poin tersebut adalah:

1. Identifikasi bahan (Material Identification)


2. Komposisi bahan berbahaya (Hazardous Ingredients)
3. Sifat fisika dan kimia (Physical and Chemical Characteristics)
4. Data potensi bahaya kebakaran dan ledakan (Fire and Explosion Hazard Data)
5. Data potensi bahaya terhadap kesehatan (Health Hazard Data)
6. Data reaktifitas (Reactivity Data)
7. Prosedur safety penanganan, tumpahan, kebocoran dan pembuangan limbah
(Precaution for Safety Handling and Use)
8. Tindakan pengendalian untuk mengurangi bahaya (Control Measures)

viii
Berikut adalah contoh data MSDS :

Tabel 1.1

Contoh bahan Simbol bahaya Jenis bahaya Arti Tindakan


yang ada (resiko)
(Rumus
Molekul)
Natrium Irritant Bahan yang dapat Hindari kontak
Hidroksida menyebabkan iritasi, langsung
(NaOH), Heksanol gatal-gatal dan dapat dengan kulit.
(C6H5OH), Klorin menyebabkan luka
(Cl2) bakar pada kulit.

Etilen glikol Harmful Bahan yang dapat Jangan dihirup,


merusak kesehatan jangan ditelan
tubuh bila kontak dan hindari
langsung dengan tubuh kontak langsung
atau melalui inhalasi. dengan kulit.

Metanol Toxic Bahan yang bersifat Jangan ditelan


(CH3OH), beracun, dapat dan jangan
Benzena (C6H6) menyebabkan sakit dihirup, hindari
serius bahkan kematian kontak langsung
bila tertelan atau dengan kulit.
terhirup

Kalium sianida, Very Toxic Bahan yang bersifat Hindari kontak


sangat beracun dan langsung
Hydrogen
lebih sangat berbahaya dengan tubuh
sulfida, bagi kesehatan yang dan sistem
juga dapat pernapasan.
Nitrobenzene dan
menyebabkan sakit
Atripin. kronis bahkan kematian.
Asam Klorida Corrosive Dapat merusak jaringan Hindari kontak
(HCl), Asam hidup, dapat menyebabkan langsung dengan
Slfat (H2SO4), iritasi pada kulit, gatal- kulit dan hindari
Natrium gatal dan dapat membuat dari benda-benda
kulit mengelupas. yang bersifat
Hidroksida
logam
(NaOH)

ix
Minyak terpentin. Flammable Bahan kimia yang Jauhkan dari
mempunyai titik nyala benda-benda
rendah, mudah terbakar yang berpotensi
dengan api bunsen, mengeluarkan
permukaan metal panas api.
atau loncatan bunga api.

Aseton dan Highly Mudah terbakar di Hindari dari


Logam natrium. bawah kondisi sumber api, api
Flammable atmosferik biasa atau terbuka dan
mempunyai titik nyala loncatan api,
rendah (di bawah 21°C) serta hindari
dan mudah terbakar di pengaruh pada
bawah pengaruh kelembaban
kelembapan. tertentu.
Dietil eter Extremely Bahan yang amat sangat Jauhkan dari
(cairan), Propane Flammable
mudah terbakar. Berupa campuran udara
(gas). gas dan udara yang dan sumber api.
membentuk suatu
campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah
kondisi normal
 Potassium Explosive Bahan kimia yang mudah Hindari
chlorate (KClO3) meledak dengan adanya pukulan/bentura
panas atau percikan n, gesekan,
bunga api, gesekan atau pemanasan, api
benturan. dan sumber nyala
lain bahkan tanpa
oksigen
atmosferik.
Hidrogen Oxidizing Dapat menyebabkan Hindarkan dari
peroksida, Kalium kebakaran dengan panas dan
perklorat. menghasilkan panas saat reduktor.
kontak dengan bahan
organik dan bahan
pereduksi.
Sulfur, Picric acid, Flammable Solid Padatan yang mudah Hindari panas
Magnesium. terbaka atau bahan
mudah terbakar
dan reduktor,
serta hindari
kontak dengan air
karena
menimbulkan
panas.

x
Acetone, Benzene Flammable Cairan yang mudah Hindari kontak
terbakar dengan benda
Liquid
yang berpotensi
mengeluarkan
panas atau api.

Acetelyne, LPG, Flammable Gas Simbol pengaman yang Jauhkan dari


Hydrogen. digunakan pada tempat panas atau
penyimpanan material gas percikan api.
yang mudah terbakar.

Carbon, Spontaneous ly Material yang dapat Simpan di tempat


Charcoalnon- secara spontan mudah yang jauh dari
Combustible
activated, Carbon terbakar. sumber panas
black. Substances atau sumber api.

Calcium carbide, Dengerous Material yang bereaksi Jauhkan dari air


Potassium cukup keras dengan air. dan simpan di
When Wet
phosphide tempat yang
kering/tidak
lembab.

Calcium Oxidizer Material yang mudah Hindarkan dari


hypochlorite, menimbulkan api ketika panas dan
Sodium peroxide, kontak dengan material redukto
Ammonium lain yang mudah terbakar
dichromate dan dapat menimbulkan
ledakan.
Oksigen, Nitrogen Non Flammable Simbol pengaman yang Hindari kontak
digunakan pada dengan benda
Gas
transportasi dan yang berpotensi
penyimpanan material gas mengeluarkan
yang tidak mudah panas atau api.
terbakar
Calcium cyanide, Poison Simbol yang digunakan Hindari kontak
Carbon pada transportasi dan langsung,
penyimpanan tertelan. Segera
bahanbahan yang cuci tangan
beracun (belum tentu gas)

BAB III
xi
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
   Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup dan
relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang
ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang
ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yg dimaksud termasuk
orang yg ada disekitarnya.

  Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan salah satu dasar untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap tenaga kerja, serta dapat dipergunakan untuk
mengadakan upaya-upaya pengendalian dalam rangka pencegahan kecelakaan
akibat kerja yang mungkin terjadi.

4.2 SARAN
 Melalui penulisan makalah ini tentang Keselamata Kerja Laboratorium, maka
penulis memberikan saran kepada seluruh pembaca terkhusus rekan - rekan yang
ikut serta dalam kegiatan di Laboratorium agar sekiranya dapat mengutamakan
keselamatan diri sendiri dan orang lain selama kegiatan berlangsung. Serta
dianjurkan agar mendahulukan untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana di
laboratorium terkondisi baik sehingga aman saat di adakannya penelitian atau
percobaan.

    

DAFTAR PUSTAKA

http://news.unair.ac.id/2019/09/17/potensi-bahaya-di-laboratorium-pendidikan/
https://ibs.co.id/id/fungsi-jas-laboratorium/

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai