TINJAUAN ASPEK K3
LAB. RESERVOIR TEKNIK PERMINYAKAN UNEJ
Dosen Pengampu :
Hadziqul Abror, S.Si., M. T.
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dah
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan laporan yang berjudul “Tinjauan Aspek K3
di Lab. Reservoir Teknik Perminyakan UNEJ” dengan tepat waktu.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hadziqul Abror,
S.Si., M.T. selaku pengampu mata kuliah K3L Perminyakan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari terdapat kekurangan pada penulisan laporan ini. Oleh sebab
itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan laporan ini. Penulis juga
berharap semoga laporan ini mampu memberikan pengetahuan tentang tinjauan aspek
K3 di laboratorium reservoir UNEJ.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 4
BAB II METODOLOGI............................................................................................ 5
2.1 Jenis Metode Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3 .................................... 5
2.2 Lokasi Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3 .............................................. 5
2.3 Objek Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3 ............................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
3.1 Bahaya dan Resiko di Lab. Reservoir dan Upaya Pencegahannya.................. 6
3.2 Tinjauan Laboratorium dan Pendapat/Perbaikan ........................................... 8
3.3 Safety Briefing ............................................................................................ 8
3.4 APD (Alat Pelindung Diri) Laboratorium Reservoir ................................... 11
3.5 Job Safety Analysis dari Kegiatan Praktikum ............................................. 13
3.6 Rambu-Rambu K3 yang Perlu Ditambahkan .............................................. 14
3.7 Pengelolaan Limbah .................................................................................. 15
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 17
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 17
4.2 Saran ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pada laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mampu mengindentifikasi bahaya dan resiko yang ada di Ruangan
Laboratorium Reservoir serta mengetahui upaya pencegahannya
2. Mampu meninjau K3 terkait Laboratorium Reservoir
3. Mengetahui Safety Breafing yang diperlukan pada saat pelaksanaan praktikum
4. Mengetahui Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan pada saat pelaksanaan
praktikum yang disesuaikan dengan setiap modul praktikumnya
5. Memahami Job Safety Analysis dari kegiatan praktikum yang sudah dijalankan
sebelumnya di Laboratrium Reservoir
6. Mengetahui Rambu-rambu K3 pada Laboratorium Reservoir
7. Mengetahui cara Pengelolaan Limbah setalah kegiatan praktikum
BAB II
METODOLOGI
Stop kontak dan sambungan kabel yang mudah sekali terciprat cairan atau air
sehingga bisa menimbulkan konsleting listrik dan yang paling parah adalah
kebakaran. Upaya mencegah ini adapah dengan memberi penutup pada stop kontak
dan menutup sambungan kabel dengan rapih.
Lemari yang pintunya terbuat dari kaca sangat beresiko pecah jika terbentur
oleh peserta praktikum dan akan beresiko fatal jika pecahan kaca dari pintu melukai
peserta praktikum. Solusinya adalah dengan mengganti lemari kayu tersebut dengan
lemari almunium seperti lemari yang ada di sebelahnya.
Pijakan kaki di depan lab sudah rusak, berlumut, serta licin yang dapat berakibat
peserta praktikum tergelincir saat hendak masuk ke ruang lab apalagi saat kondisi
setelah hujan. Solusinya adalah dengan mengganti pijakan dengan yang baru dan
menggunakan bahan lain seperti besi.
Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi pencuri/maling untuk mudah mengakses
masuk ke ruang lab dan mengambil semua alat-alat untuk dicuri. Hal itu harusnya
menjadi kesadaran bagi pihak kampus agar segera dilakukan perbaikan.
1. Dilarang menggunakan pemanas sendiri. Jaga agar pakaian, rambut, dan tangan
berada pada jarak aman dari pemanas. Penggunaan pemanas hanya diperbolehkan
ketika berada dalam pengawasan dosen
2. Peralatan gelas yang digunakan untuk pemanasan akan tetap panas untuk waktu
yang lama. Peralatan gelas tersebut harus disimpan di teempat khusus untuk
menurunkan suhunya dan dipindahkan secara hati-hati. Gunakan sarung tangan
atau penjepit untuk memindahkannya
3. Jangan pernah melihat ke dalam wadah yang sedang dipanaskan
4. Dilarang meletakkan peralatan yang panas di atas meja laboratorium. Selalu
gunakan tatakan. Biarkan peralatan yang panas untuk waktu yang lama hingga
dingin sebelum menyentuh peralatan tersebut.
5.
Job Safety Analysis (JSA) atau disebut juga Job Hazard Analysis (JHA) yang
dikembangkan oleh beberapa lembaga standar K3 adalah suatu teknik atau prosedur
yang memusatkan perhatian pada pengidentifikasian potensi bahaya yang melekat
pada suatu langkah kerja atau pekerjaan. Dalam aplikasinya, JSA berbentuk
dokumen tertulis yang disebut Lembar JSA atau JSA Sheet.
JSA mengembangkan identifikasi bahaya yang keterkaitan antara pekerja
(worker) di lingkungan pekerjaan dan (praktikan) di ruangan laboratorium,
kerja/tugas yang dilakukan (task), peralatan yang digunakan (tools). JSA dibuat
dengan konsep bahwa bahaya dari masing-masing langkah kerja dikenali agar
prosedur kerja yang aman dapat disusun dan tindakan pengendalian bahaya dapat
ditentukannya.
Level
Kegiatan Langkah Bahaya Rekomendasi
No Potensi Bahaya Resiko
Praktikum Kegiatan (Hazard) Pengendalian
Bahaya
1 Modul Gas Mengalirkan - Pemasangan Terlempar Gunakan
Porosimeter Gas N2 dari pada selang sehingga peralatan
tabung dan regulator mengakibatkan APD seperti
menuju Gas tabung gas memar atau Safety
Porosimeter yang kurang dapat Googles, Jas
kuat sehingga menyebabkan laboratorium,
dapat kerusakan Sarung
menyebabkan pada mata dan tangan dan
selang terlepas jari terjepit Penjepit
dan gas ketika ingin Kayu.
dengan menutup
tekanan ±100 (penutup
Psi akan tabung)
mengenai
High
tubuh
praktikan
- Pemasangan
penutup
tabung tempat
core yang akan
dialrikan Gas
N2, jika tidak
ditutup dengan
erat Gas
dengan
tekanan ±100
Psi akan
mengenai
tubuh
praktikan
2 Pengukuran Percobaan - Kurang Tubuh Gunakan
Porositas Penjenuhan eratnya Praktikan peralatan
Batuan Sample Core penutup Panci terkena APD seperti
Dengan dengan Vacum pada pecahan kaca Jas
Metode menggunakan pengerat (lid) dari (lid) laboratorium,
Liquid Manometer atau penutup kaca dan Sarung
Saturation Hg kurangnya Panci Vacum tangan
pengerat (lid) sehingga
yang menyebabkan
digunakan, pendarahan
sehingga tidak
kuat menahan
High
pressure
buildup yang
ada di dalam
Panci Vacum
selama proses
penjenuhan
sample core
sehingga dapat
menyebabkan
(lid) kaca
penutup Panci
Vacum pecah
- Sisa Pressure Tubuh Gunakan
buildup tidak praktikan peralatan
dibuang pada memar akibat APD seperti
saat terkena Jas
pengambilan lemparan (lid) laboratorium,
core sebelum dan Sarung
dihitung dan tangan
(lid) kaca
Medium
penutup Panci
Vacum belum
dibuka,
sehingga
mengakibatkan
(lid) terlempar
kearah
praktikan
Dari hasil observasi terdapat tabung ukur di wastafel yang belum dicuci,
dimana dalam tabung terdapat masih ada air rendaman di dalamnya dan itu belum
tertangani dengan baik. Pada laboratorium reservoir ini juga terdapat bahan yang
disimpan di bawah meja laboratorium. Tempat penyimpanan bahan yang digunakan
tersebut seharusnya memiliki rak khusus penyimpanan. Rak tersebut harus memiliki
pembatas untuk mencegah bahan bahan kimia jatuh dan wadah sebagai alas kemasan
bahan kimia agar apabila terjadi tumpahan bahan kimia tidak menyebar ke sekitar meja
yang bisa mengakibatkan terkena tubuh praktikan. Bahan-bahan kimia juga sebaiknya
tidak disimpan di bawah meja laboratorium tanpa ada pembatas kaca atau kayu,
peletekan bahan kimia tersebut dirasa cukup membahayakan para praktikan jika
praktikan tidak sengaja menendang bahan kimia tersebut akan melukai tubuh
praktikan.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan tinjauan aspek K3 Laboratorium
Reservoir Fakultas Teknik Universitas Jember ini adalah sebagai berikut:
1. Laboratorium Reservoir Fakultas Teknik Universitas Jember memiliki 5 resiko
bahaya dengan nilai level yang berbeda. Ptensi bahaya yang paling riskan yaitu
penataan perlengkapan kelistrikan seperti stop kontak dan smabungan kabel yang
letaknya mudah terjangkau air sehingga dapat menyebabkan konsleting listrik,
kebakaran, dan dapat menyebabkan praktikan tersetrum.
2. Pada laboratorium sudah terdapat APAR dan perlegkapan P3K yang mudah dilihat,
mudah dijangkau, dan mudah diambil jika terjadi keadaan darurat kebakaran
maupun kecelakaan. Hal-hal yang berkaitan dengan SOP maupun tatatertib di
laboratorium sudah tertempel di dinding laboratorium dengan ukuran yang sesuai,
sehingga praktikan dapat membacanya dengan mudah.
5.2 Saran
Berikut adalah saran yang diberikan terkait dengan penelitian ini untuk mahasiswa saran
yang diberikan adalah harap selalu mematuhi SOP dan tatatertib yang ada dalam laboratorum
agar bisa menjaga sikap ketika berada dilaboratorium dan untuk pengelola laboratorium ada
beberapa saran yang diberikan
1. Melengkapi semua keperluan laboratorium terutama perlengkapan K3 seperti APAR, P3K,
APD, dan rambu-rambu yang diperlukan dan penting untuk laboratorium
2. Membuat SOP dan tatatertib yang tegas, kemudian dicetak semenarik mungkin dan
ditempel ditempat yang mudah dilihat seperti depan pintu masuk, agar setiap akan
memasuki laboratorium pengunjung dan mahasiswa tau batasan-batasan ketika berada
dalam laboratorium
3. Mengikuti pelatikan yang berhubungan dengan tata kelola ruangan seperti pelatihan 5S
supaya lebih peduli dengan kondisi ruang tempat bekerja.
4. Melakukan pelatihan singkat kepada mahasiswa yang menggunakan laboratorium terkait
dengan keadaan darurat, seperti pengarahan apa yang dilakukan jika terjadi bencana seperti
kecelakaan, gempa, kebakaran dll
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, F,A,. Lestari, Fatma., Subekti, Audist., & Somad, Ismed. 2016. Manajemen
Keselamatan Operasi. Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Irawan, Shandy., Panjaitan, Togas W.S., & Yenny, Liem B. 2015. Penyusunan Hazard
Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) di PT. X. Jurnal Titra Vol
3 No 1 : 15-18.
Puspitasari, Nindya. 2010. Hazard identifikasi dan Risk Assesment dalam upaya megnurangi
tingkat resiko dibagian produksi PT.Bina Guna Kimia Ungaran, Semarang.
Sitepu, Haekal K., Buchari., & Tambunan, Mangara M. 2014. Identifikasi tingkat bahaya di
laboratorium perguruan tinggi (studi kasus laboratorium di lingkungan departemen
teknik Industri Universitas Sumatra Utara). Simposium Nasional RAPI XIII 2014 : 47-
52.