Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

TINJAUAN ASPEK K3
LAB. RESERVOIR TEKNIK PERMINYAKAN UNEJ

Dosen Pengampu :
Hadziqul Abror, S.Si., M. T.

Disusun Oleh :

Lilo Al Fiqriansyah (201910801005)

Aisyalathifa Widayanti (201910801032)

Achmad Fauzi (201910801048)


Krismawanagisra I.P. (201910801051)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dah
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan laporan yang berjudul “Tinjauan Aspek K3
di Lab. Reservoir Teknik Perminyakan UNEJ” dengan tepat waktu.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hadziqul Abror,
S.Si., M.T. selaku pengampu mata kuliah K3L Perminyakan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari terdapat kekurangan pada penulisan laporan ini. Oleh sebab
itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan laporan ini. Penulis juga
berharap semoga laporan ini mampu memberikan pengetahuan tentang tinjauan aspek
K3 di laboratorium reservoir UNEJ.

Jember, 06 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 4
BAB II METODOLOGI............................................................................................ 5
2.1 Jenis Metode Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3 .................................... 5
2.2 Lokasi Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3 .............................................. 5
2.3 Objek Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3 ............................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
3.1 Bahaya dan Resiko di Lab. Reservoir dan Upaya Pencegahannya.................. 6
3.2 Tinjauan Laboratorium dan Pendapat/Perbaikan ........................................... 8
3.3 Safety Briefing ............................................................................................ 8
3.4 APD (Alat Pelindung Diri) Laboratorium Reservoir ................................... 11
3.5 Job Safety Analysis dari Kegiatan Praktikum ............................................. 13
3.6 Rambu-Rambu K3 yang Perlu Ditambahkan .............................................. 14
3.7 Pengelolaan Limbah .................................................................................. 15
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 17
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 17
4.2 Saran ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan, dosen,
dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas
dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik
yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu,
peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang
tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika
tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan . Oleh
karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya
kerja dilaboratorium. Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik
yang bersifat luka permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam yang
dapat menyebabkan penyakit kronis maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas
– fasilitas dan peralatan penunjang praktikum yang sangat mahal harganya.
Semua kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya dapat
dihindari dan diantisipasi jika para praktikan mengetahui dan selalu mengikuti
prosedur kerja yang aman di laboratorium. Keselamatan dan kesehatan kerja
difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur
dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang
aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan
atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Keamanan laboratorium
merupakan hal yang penting, sebagai upaya keselamatan dalam melaksanakan
pemeriksaan/praktikum di laboratorium, dengan tujuan melindungi
pekerja/praktikan dan orang disekitarnya dari resiko terkena gangguan kesehatan
yang ditimbulkan laboratorium.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengindentifikasi bahaya dan resiko yang ada di Ruangan
Laboratorium Reservoir berserta upaya pencegahannya
2. Bagaimana Tinjauan K3 terkait Laboratorium Reservoir dan berikan
pendapat/perbaikannya
3. Apa saja Safety Breafing yang diperlukan pada saat pelaksanaan praktikum
4. Apa saja Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan pada saat pelaksanaan
praktikum yang disesuaikan dengan setiap modul praktikumnya
5. Bagaimana Job Safety Analysis dari kegiatan praktikum yang sudah dijalankan
sebelumnya di Laboratrium Reservoir
6. Apa saja Rambu-rambu K3 yang perlu ditambahkan pada Laboratorium
Reservoir
7. Bagaimana cara Pengelolaan Limbah setalah kegiatan praktikum

1.3 Tujuan
Tujuan pada laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mampu mengindentifikasi bahaya dan resiko yang ada di Ruangan
Laboratorium Reservoir serta mengetahui upaya pencegahannya
2. Mampu meninjau K3 terkait Laboratorium Reservoir
3. Mengetahui Safety Breafing yang diperlukan pada saat pelaksanaan praktikum
4. Mengetahui Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan pada saat pelaksanaan
praktikum yang disesuaikan dengan setiap modul praktikumnya
5. Memahami Job Safety Analysis dari kegiatan praktikum yang sudah dijalankan
sebelumnya di Laboratrium Reservoir
6. Mengetahui Rambu-rambu K3 pada Laboratorium Reservoir
7. Mengetahui cara Pengelolaan Limbah setalah kegiatan praktikum
BAB II
METODOLOGI

2.1 Jenis Metode Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3


Metode pengambilan data untuk tinjauan aspek K3 pada laporan ini
menggunakan metode observasional. Metode observasional dilakukan dengan
melakukan observasi secara langsung pada Laboratorium Reservoir Teknik
Perminyakan Universitas Jember.
2.2 Lokasi Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3
Lokasi pengambilan data tinjauan aspek K3 laporan ini yaitu pada
Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Jember Kampus Patrang, tepatnya di
Ruangan Laboratorium Reservoir Teknik Perminyakan Universitas Jember.
2.3 Objek Pengambilan Data Tinjauan Aspek K3
Objek pengambilan data tinjauan aspek K3 yang dilakukan pada pembuatan
laporan kali ini adalah Mengidentifikasi bahaya dan resiko apa saja yang ada di
Laboratorium Reservoir dan bagimana cara pencegahannya, Penjelasan data Safety
Breafing pada pelaksanaan praktikum di Laboratorium Reservoir, Alat Pelindung Diri
(APD) yang diperlukan pada kegiatan praktikum di setiap modulnya serta APD apa
saja yang sudah tersedia di ruangan Laboratorium Reservoir, Kelengkapan Rambu-
rambu K3 pada Laboratorium Reservoir untuk meningkatkan atau mengidentifikasi
pada semua pelaksanaan kegiatan disekeliling ruangan Laboratorium terhadap kondisi,
resiko, yang terkait dengan K3 dan Pengelolaan limbah setelah penggunaan kegiatan
praktikum setiap modulnya supaya tidak mencelakai orang yang berada di ruangan
laboratorium.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bahaya dan Resiko di Lab. Reservoir dan Upaya Pencegahannya

Bahaya merupakan sesuatu yang mengancam pada manusia dan dapat


menyebabkan cidera. Setiap tempat kerja memiliki bahaya. Hal ini berarti bahwa
setiap orang yang ada di tempat kerja terancam akan kondisi yang dapat meyebabkan
cidera. Dalam ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), cidera ini dapat berupa
terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Karena itu, mengenali
bahaya dan mengendalikan bahaya menjadi hal yang utama di dalam bekerja. Salah
satu tempat kerja yang memiliki potensi bahaya tinggi adalah laboratorium.
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah
biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika,
laboratorium kimia. Lab reservoir Universitas Jember memiliki beberapa resiko
yang bisa berakibat fatal jika dibiarkan.

Terdapat cairan-cairan kimia yang diletakkan berserakan dan dekat dengan


meja lab yang mana jika tertendang atau tersandung kaki, cairan tersebut akan
tumpah dan bisa mengakibatkan seperti kekotoran lab hingga membakar kulit kaki
peserta praktikum. Untuk itu bisa dilakukan pencegahan berupa dibuatkannya lemari
khusus untuk menyimpan cairan-cairan kimia tersebut.
Kotak saklar listrik yang kuncinya rusak dan hilang bisa mengakibatkan
konsleting listrik jika terbuka dan terkena cipratan air karena penutup tidak bisa
tertutup rapat, atau jika ada mahasiswa yang jahil mematikan aliran listrik saat
praktikum berlangsung itu bisa sangat mengganggu. Upaya yang bisa dilakukan
adalah dengan mengganti kotak saklar dengan yang baru atau memperbaiki
kuncinya.

Stop kontak dan sambungan kabel yang mudah sekali terciprat cairan atau air
sehingga bisa menimbulkan konsleting listrik dan yang paling parah adalah
kebakaran. Upaya mencegah ini adapah dengan memberi penutup pada stop kontak
dan menutup sambungan kabel dengan rapih.

Lemari yang pintunya terbuat dari kaca sangat beresiko pecah jika terbentur
oleh peserta praktikum dan akan beresiko fatal jika pecahan kaca dari pintu melukai
peserta praktikum. Solusinya adalah dengan mengganti lemari kayu tersebut dengan
lemari almunium seperti lemari yang ada di sebelahnya.
Pijakan kaki di depan lab sudah rusak, berlumut, serta licin yang dapat berakibat
peserta praktikum tergelincir saat hendak masuk ke ruang lab apalagi saat kondisi
setelah hujan. Solusinya adalah dengan mengganti pijakan dengan yang baru dan
menggunakan bahan lain seperti besi.

3.2 Tinjauan Laboratorium dan Pendapat/Perbaikan

Ruang laboratorium reservoir Universitas Jember menurut kami sudah cukup


memadai tapi ada beberapa aspek yang masih kurang seperti kipas angin yang tidak
tersedia di ruang lab yang membuat suasana sekitar terasa gerah, serta kamar mandi
yang sangat jorok dan seperti tidak dilakukan pembersihan. Terdapat juga tralis
jendela yang lubang/rusak.

Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi pencuri/maling untuk mudah mengakses
masuk ke ruang lab dan mengambil semua alat-alat untuk dicuri. Hal itu harusnya
menjadi kesadaran bagi pihak kampus agar segera dilakukan perbaikan.

3.3 Safety Briefing

Peraturan K3L Gedung Laboratorium Fakultas Teknik


1. Tidak merokok di area gedung Laboratorium Fakultas Teknik
2. Tidak membawa senjata tajam dan bahan terlarang
3. Bertanggung jawab dalam beraktivitas di area gedung
4. Menjaga ketenangan, bersikap sopan dan santun, serta menjaga kebersihan
5. Membuang sampah pada tempatnya di tempat yang telah disediakan
6. Tidak berlari-larian di luar maupun di dalam gedung
7. Tidak diperkenankan memutar music dengan kencang di dalam area laboratorium
karena akan mengganggu proses praktikum
8. Tidak diperkenankan duduk di meja dan makan di depan kamar mandi
9. Tidak diperkenankan memarkirkan kendaraan sembarangan. Parkirkan
kendaraan di tempat yang telah disediakan

Peraturan K3L Laboratorium Reservoir


1. Tidak merokok di lingkungan laboratorium
2. Tidak menggunakan handphone ketika sedang praktikum
3. Patuh terhadap peraturan tertulis dan tidak tertulis
4. Mahasiswa dilarang bekerja sendirian di dalam laboratorium tanpa pengawasan
dosen atau mahasiswa lain
5. Tidak menyentuh peralatan, bahan kimia, atau material lain dalam laboratorium
hingga dipersilahkan
6. Hanya lakukan percobaan yang sudah diijinkan oleh dosen. Ikuti semua langkah
ercobaan dengan hati-hati, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Percobaan yang tidak diijinkan tidak boleh dilakukan
7. Dilarang makan, minum, atau mengunyah permen karet di dalam laboratoeium
dan dilarang menggunakan peralatan gelas sebagai wadah makanan dan minuman
8. Siapkan diri untuk melakukan praktikum di laboratoirum. Baca semua prosedur
percobaan dengan seksama sebelum memasuki laboratorium
9. Perhatikan praktik pemeliharaan yang baik, daerah kerja harus dijaga kebesihan
dan kerapihannya setiap saat
10. Waspada dan bekerja dengan hati-hati ketika berada di dalam laboratorium.
Laporkan kepada dosen secepatnya jika terjadi kondisi yang tidak aman
11. Buang semua sisa bahan kimia dengan baik. Jangan buang bahan kimia di
wastafer, wastafel hanya digunakan untuk air. Pastikan tempat pembuangan
bahan kimia dan larutan kimia kepada dosen
12. Label dan instruksi peralatan harus dibaca secara seksama sebelum digunakan.
Siapkan dan gunakan alat sesuai dengan petunjuk dosen
13. Jauhkan tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan
kimia atau peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
setelah melakukan setiap percobaan
14. Tidak berkeliaran di dalam ruangan, mengganggu mahasiswa lain, mengejutkan
mahasiswa ain, atau mengganggu percobaan yang dilakukan oleh mahasiswa lain
15. Lokasi dan prosedur operasi sarana prasarana keamanan harus diketahui, seperti:
P3K, alat pemadam kebakaran, lokasi alarm kebakaran, dan pintu darurat
16. Tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran saat bekerja di laboratoium
harus diketahui, wadah bahan harus ditutup dan semua peralatan listrik dimatikan
Peraturan pakaian selama menjalani praktikum di Laboratorium Reservoir
1. Gunakan pakaian yang layak selama berada di dalam laboratorium
2. Jas lab harus digunakan selama percobaan berlangsung
3. Rambut panjang, perhiasan menjuntai, serta pakaian yang terlalu longgar
berbahaya digunakan ketika berada di laboratorium. Rambut harus diikat rapi,
perhiasaan yang menjuntai serta pakaian yang longgan harus diamankan
4. Sepatu yang digunakan harus menutupi kaki sepenuhnya. Sandal dilarang
digunakan selama percobaan di laboratorium
5. Lensa kontak dilarang diigunakan saat melakukan percobaan di dalam
laboratorium
6. Setiap saat bahan kimia, panas, atau peralatan gelas digunakan, mahasiswa harus
menggunakan safety goggles

Kecelakaan dan luka


1. Laporkan semua kecelakaan (bahan tumpah, peralatan rusak, dll) atau luka
(teriris, terbakar, dll) kepada dosen secepatnya, tidak memandang besar atau kecil
kecelakaan atau luka tersebut tidak boleh panic
2. Jika anda atau partner anda terluka, panggil dosen secepatnya
3. Jika bahan kimia mengenai mata atau kulit, secepatnya dicuci dengan air
mengalir selama minimal 20 menit dan segera panggil dosen

Penanganan bahan kimia


1. Semua bahan kimia di dalam laboratorium dianggap berbahaya
2. Hindari penanganan bahan kimia dengan tangan, selalu gunakan pinset
3. Jaga jarak minimal 30 cm dari specimen. Jangan makan atau minum bahan kimia
yang ada di laboratorium
4. Periksa label nama pada semua botol bahan kimia dua kali sebelum
memindahkan isi botol tersebut. Ambil bahan kimia secukupnya
5. Jangan pernah mengembalikan bahan kimia yang telah terambil namun tidak
terpakai ke dalam botol penyimpanan
6. Jangan pernah memindahkan bahan kimia atau material lainnya dari daerah
Laboratorium Reservoir

Penanganan peralatan gelas dan peralatan lainnya


1. Jangan pernah menangani gela specah dengan tangan. Gunakan sapu dan pengki
untuk membersihka pecahan gelas. Letakkan pecahan gelas di dalam wadah
khusus untuk pembuangan
2. Perhatikan peralatan gelas sebelum pemakaian. Jangan pernah menggunakan
peralatan gelas yang pecah, retak, atau kotor
3. Jangan mencuci peralatan gelas yang panas di dalam air dingin, hal tersebut dapat
menyebabkan gelas pecah
Pemanasan bahan kimia

1. Dilarang menggunakan pemanas sendiri. Jaga agar pakaian, rambut, dan tangan
berada pada jarak aman dari pemanas. Penggunaan pemanas hanya diperbolehkan
ketika berada dalam pengawasan dosen
2. Peralatan gelas yang digunakan untuk pemanasan akan tetap panas untuk waktu
yang lama. Peralatan gelas tersebut harus disimpan di teempat khusus untuk
menurunkan suhunya dan dipindahkan secara hati-hati. Gunakan sarung tangan
atau penjepit untuk memindahkannya
3. Jangan pernah melihat ke dalam wadah yang sedang dipanaskan
4. Dilarang meletakkan peralatan yang panas di atas meja laboratorium. Selalu
gunakan tatakan. Biarkan peralatan yang panas untuk waktu yang lama hingga
dingin sebelum menyentuh peralatan tersebut.

5.

Peringatan potensi bahaya listrik, SOP, serta tatatertib pada Laboratorium


Reservoir Fakultas Teknik Universitas Jember sudah lengkap dan terpasang di dinding
laboratorium dengan ukuran yang porporsional sehingga dapat terlihat dan terbaca
dengan jelas oleh prraktikan.

3.4 APD (Alat Pelindung Diri) Laboratorium Reservoir


Laboratorium Reservoir Program Studi Teknik Perminyakan Universitas
Jember memiliki 6 modul percobaan untuk praktikum petrofisika, berikut merupakan
jenis APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan meninjau dari alat dan bahan pada
setiap modulnya:

Jas Safety Hair Safety


No Modul Masker Gloves Goggles Earplug
Lab Helmet Cap Shoes
1 Gas Porosimeter ✓ ✓ ✓
Pengukuran
Porositas Batuan
2 ✓ ✓ ✓ ✓
dengan Metode
Liquid Saturation
Penentuan
Kuantitas Fluida
Pada Batuan
3 ✓ ✓ ✓ ✓
Reservoir dengan
Metode Solvent
Extraction
Pengukuran
Permeabilitas
4 ✓ ✓ ✓
Absolut dengan
Gas Permeameter
Penentuan
Permeabilitas
Absolut Core
5 ✓ ✓ ✓
Plug dengan
Menggunakan
Fluida Cair
Penentuan
Permeabilitas
Gas/Oil-
6 ✓ ✓ ✓ ✓
Gas/Water
dengan Metode
Pendesakan
3.5 Job Safety Analysis dari Kegiatan Praktikum

Job Safety Analysis (JSA) atau disebut juga Job Hazard Analysis (JHA) yang
dikembangkan oleh beberapa lembaga standar K3 adalah suatu teknik atau prosedur
yang memusatkan perhatian pada pengidentifikasian potensi bahaya yang melekat
pada suatu langkah kerja atau pekerjaan. Dalam aplikasinya, JSA berbentuk
dokumen tertulis yang disebut Lembar JSA atau JSA Sheet.
JSA mengembangkan identifikasi bahaya yang keterkaitan antara pekerja
(worker) di lingkungan pekerjaan dan (praktikan) di ruangan laboratorium,
kerja/tugas yang dilakukan (task), peralatan yang digunakan (tools). JSA dibuat
dengan konsep bahwa bahaya dari masing-masing langkah kerja dikenali agar
prosedur kerja yang aman dapat disusun dan tindakan pengendalian bahaya dapat
ditentukannya.

Level
Kegiatan Langkah Bahaya Rekomendasi
No Potensi Bahaya Resiko
Praktikum Kegiatan (Hazard) Pengendalian
Bahaya
1 Modul Gas Mengalirkan - Pemasangan Terlempar Gunakan
Porosimeter Gas N2 dari pada selang sehingga peralatan
tabung dan regulator mengakibatkan APD seperti
menuju Gas tabung gas memar atau Safety
Porosimeter yang kurang dapat Googles, Jas
kuat sehingga menyebabkan laboratorium,
dapat kerusakan Sarung
menyebabkan pada mata dan tangan dan
selang terlepas jari terjepit Penjepit
dan gas ketika ingin Kayu.
dengan menutup
tekanan ±100 (penutup
Psi akan tabung)
mengenai
High
tubuh
praktikan
- Pemasangan
penutup
tabung tempat
core yang akan
dialrikan Gas
N2, jika tidak
ditutup dengan
erat Gas
dengan
tekanan ±100
Psi akan
mengenai
tubuh
praktikan
2 Pengukuran Percobaan - Kurang Tubuh Gunakan
Porositas Penjenuhan eratnya Praktikan peralatan
Batuan Sample Core penutup Panci terkena APD seperti
Dengan dengan Vacum pada pecahan kaca Jas
Metode menggunakan pengerat (lid) dari (lid) laboratorium,
Liquid Manometer atau penutup kaca dan Sarung
Saturation Hg kurangnya Panci Vacum tangan
pengerat (lid) sehingga
yang menyebabkan
digunakan, pendarahan
sehingga tidak
kuat menahan
High
pressure
buildup yang
ada di dalam
Panci Vacum
selama proses
penjenuhan
sample core
sehingga dapat
menyebabkan
(lid) kaca
penutup Panci
Vacum pecah
- Sisa Pressure Tubuh Gunakan
buildup tidak praktikan peralatan
dibuang pada memar akibat APD seperti
saat terkena Jas
pengambilan lemparan (lid) laboratorium,
core sebelum dan Sarung
dihitung dan tangan
(lid) kaca
Medium
penutup Panci
Vacum belum
dibuka,
sehingga
mengakibatkan
(lid) terlempar
kearah
praktikan

3.6 Rambu-Rambu K3 yang Perlu Ditambahkan


Pada rambu-rambu atau simbol K3 Laboratorium di Ruang Reservoir dirasa
sudah lengkap dan cukup memenuhi kelengkapan yang ada di laboratorium, guna
meningkatkan atau mengidentifikasi pada pelaksanaan kegiatan disekeliling ruang
laboratorium tersebut terhadap adanya kondisi, resiko, yang terkait dengan
keselamatan dan kesehatan kerja praktikan dalam pelaksanaan praktikum pada setiap
modulnya.

3.7 Pengelolaan Limbah


Pengelolaan limbah praktikum seharusnya meliputi pewadahan, penyimpanan,
pengolahan, dan pengumpulan. Dalam kegiatan observasi Laboratorium Reservoir Teknik
Perminyakan Universitas Jember tidak ditemukan limbah B3 bersifat padat maupun cair.
Hal ini menunjukkan bahwa limbah B3 yang ada di kegiatan praktikum laboratorium
reservoir sudah ditangani.
1. Kegiatan Pewadahan Limbah B3 Laboratorium
Pada kegiatan obeservasi Laboratorium Reservoir Teknik Perminyakan
Universitas Jember tidak ditemukannya kontainer untuk menyimpan limbah B3 setelah
dilaksanakanya kegiatan praktikum seperti jerigen maupun bak yang diberi label dan
simbol karakteristik limbah yang ditampung. Berdasarkann PP 101 Tahun 2014,
pengemasan harus dilakukan menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan yang
sesuai dengan limbah B3 yang akan disimpan. Kemasan harus dapat mendukung
limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan dan memiliki penutup yang kuat.
2. Kegiatan Penyimpanan Limbah B3
Setelah kegiatan praktikum dilaksanakan, limbah padat seperti tisu, masker
bekas pakai, dan sarung tangan bekas masih banyak yang berserakan di meja
praktikum. Telah terdapat tempat sampah di ruangan laboratorium reservoir, namun
masih ada saja sarung tangan bekas pakai yang berletekan di meja laboratorium.

Dari hasil observasi terdapat tabung ukur di wastafel yang belum dicuci,
dimana dalam tabung terdapat masih ada air rendaman di dalamnya dan itu belum
tertangani dengan baik. Pada laboratorium reservoir ini juga terdapat bahan yang
disimpan di bawah meja laboratorium. Tempat penyimpanan bahan yang digunakan
tersebut seharusnya memiliki rak khusus penyimpanan. Rak tersebut harus memiliki
pembatas untuk mencegah bahan bahan kimia jatuh dan wadah sebagai alas kemasan
bahan kimia agar apabila terjadi tumpahan bahan kimia tidak menyebar ke sekitar meja
yang bisa mengakibatkan terkena tubuh praktikan. Bahan-bahan kimia juga sebaiknya
tidak disimpan di bawah meja laboratorium tanpa ada pembatas kaca atau kayu,
peletekan bahan kimia tersebut dirasa cukup membahayakan para praktikan jika
praktikan tidak sengaja menendang bahan kimia tersebut akan melukai tubuh
praktikan.
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan tinjauan aspek K3 Laboratorium
Reservoir Fakultas Teknik Universitas Jember ini adalah sebagai berikut:
1. Laboratorium Reservoir Fakultas Teknik Universitas Jember memiliki 5 resiko
bahaya dengan nilai level yang berbeda. Ptensi bahaya yang paling riskan yaitu
penataan perlengkapan kelistrikan seperti stop kontak dan smabungan kabel yang
letaknya mudah terjangkau air sehingga dapat menyebabkan konsleting listrik,
kebakaran, dan dapat menyebabkan praktikan tersetrum.
2. Pada laboratorium sudah terdapat APAR dan perlegkapan P3K yang mudah dilihat,
mudah dijangkau, dan mudah diambil jika terjadi keadaan darurat kebakaran
maupun kecelakaan. Hal-hal yang berkaitan dengan SOP maupun tatatertib di
laboratorium sudah tertempel di dinding laboratorium dengan ukuran yang sesuai,
sehingga praktikan dapat membacanya dengan mudah.
5.2 Saran
Berikut adalah saran yang diberikan terkait dengan penelitian ini untuk mahasiswa saran
yang diberikan adalah harap selalu mematuhi SOP dan tatatertib yang ada dalam laboratorum
agar bisa menjaga sikap ketika berada dilaboratorium dan untuk pengelola laboratorium ada
beberapa saran yang diberikan
1. Melengkapi semua keperluan laboratorium terutama perlengkapan K3 seperti APAR, P3K,
APD, dan rambu-rambu yang diperlukan dan penting untuk laboratorium
2. Membuat SOP dan tatatertib yang tegas, kemudian dicetak semenarik mungkin dan
ditempel ditempat yang mudah dilihat seperti depan pintu masuk, agar setiap akan
memasuki laboratorium pengunjung dan mahasiswa tau batasan-batasan ketika berada
dalam laboratorium
3. Mengikuti pelatikan yang berhubungan dengan tata kelola ruangan seperti pelatihan 5S
supaya lebih peduli dengan kondisi ruang tempat bekerja.
4. Melakukan pelatihan singkat kepada mahasiswa yang menggunakan laboratorium terkait
dengan keadaan darurat, seperti pengarahan apa yang dilakukan jika terjadi bencana seperti
kecelakaan, gempa, kebakaran dll
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, F,A,. Lestari, Fatma., Subekti, Audist., & Somad, Ismed. 2016. Manajemen
Keselamatan Operasi. Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Irawan, Shandy., Panjaitan, Togas W.S., & Yenny, Liem B. 2015. Penyusunan Hazard
Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) di PT. X. Jurnal Titra Vol
3 No 1 : 15-18.

Puspitasari, Nindya. 2010. Hazard identifikasi dan Risk Assesment dalam upaya megnurangi
tingkat resiko dibagian produksi PT.Bina Guna Kimia Ungaran, Semarang.

Sitepu, Haekal K., Buchari., & Tambunan, Mangara M. 2014. Identifikasi tingkat bahaya di
laboratorium perguruan tinggi (studi kasus laboratorium di lingkungan departemen
teknik Industri Universitas Sumatra Utara). Simposium Nasional RAPI XIII 2014 : 47-
52.

Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta. Harapan Press

Anda mungkin juga menyukai