Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

JOB SAFETY ANALYSIS

Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah K3L Laboratorim dan Industri yang
diampu oleh:

HADZIQUL ABROR, S.Si., M.T

Disusun Oleh :
1. Jan Pernando Saragih (171910101016)
2. Rinaldhy Dwi Sahputra (171910101029)
3. Hasan Ashari (171910101041)

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan


Semesta Alam. Atas segala karunia serta limpahan nikmatNya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Job
Safety Analysis” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
K3L Laboratorium dan Industri yang diampu oleh Bapak Hadziqul Abror, S.Si.,
M.T.
Makalah ini berisi tentang deskripsi laboratorium yang ada di
pembidangan material, standar APD, prosedur kerja peralatan laboratorium, dan
potensi bahaya serta penanggulangannya. Dalam penyusunannya, makalah ini
melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu kami mengucapkan banyak terima
kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal, namun kami sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat
mengambil manfaat dari karya ini.

Jember, 4 Oktober 2019


Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Deskripsi Laboratorium Pembidangan Material.......................................................3
2.2 Standar APD Laboratorium Pembidangan Material.................................................3
2.3 Prosedur Kerja Laboratorium Pembidangan Material..............................................4
2.3.1 Laboratorium Uji Material................................................................................4
2.3.2 Laboratorium Teknologi Terapan......................................................................5
2.4 Potensi dan Resiko Bahaya di Laboratorium Pembidangan Material serta...............8
2.4.1 Laboratorium Uji Material................................................................................8
2.4.2 Laboratorium Teknologi Terapan......................................................................8
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................................11
Lampiran..........................................................................................................................12
Dokumentasi....................................................................................................................23
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan menjadi
hal penting untuk menciptakan lingkungan kerja aman dan menekan angka
kecelakaan kerja. Dengan membentuk operasi kerja yang sistematis, membangun
prosedur kerja yang tepat, dan memastikan setiap pekerja sudah mendapatkan
pelatihan dengan benar, resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK)
di tempat kerja dapat diminimalkan. Salah satu cara terbaik untuk menentukan
prosedur kerja yang tepat adalah dengan melakukan analisis bahaya yang terdapat
di area kerja.
Job Safety Analysis atau biasa disingkat JSA merupakan teknik
manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian
bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak
dilakukan. JSA ini berfokus pada hubungan antara pekerja, tugas/pekerjaan,
peralatan, dan lingkungan kerja. Salah satu contoh penerapan JSA adalah analisis
bahaya yang ada di lingkungan laboratorium Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Jember.
Fakultas Teknik, Universitas Jember memiliki banyak laboratorium
praktik yang dibagi berdasarkan jurusan dan pembidangan di masing-masing
jurusan. Salah satu contoh adalah pembidangan material yang memiliki dua
laboratorium, yaitu Laboratorium Uji Material dan Laboratorium Teknologi
Terapan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja laboratorium yang tersedia untuk pembidangan material?
2. Apa saja standar APD laboatorium tersebut?
3. Bagaimana prosedur kerja peralatan di laboratorium tersebut?
4. Apa saja potensi dan resiko bahaya di laboratorium tersebut serta bagaimana
penanggulangannya?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui deskripsi laboratorium pembidangan material
2. Untuk mengetahui standar APD di laboratorium pembidangan material
3. Untuk mengetahui prosedur kerja di laboratorium pembidangan material
4. Untuk mengetahui potensi dan resiko bahaya di laboratorium pembidangan
material serta langkah penanggulangannya

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui deskripsi laboratorium pembidangan material
2. Mahasiswa dapat mengetahui standar APD di laboratorium pembidangan
material
3. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur kerja di laboratorium pembidangan
material
4. Mahasiswa dapat mengetahui potensi dan resiko bahaya di laboratorium
pembidangan material serta langkah penanggulangannya
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Laboratorium Pembidangan Material


Pembidangan material memiliki dua laboratorium yang terpisah, yaitu
Laboratorium Uji Material dan Laboratorium Teknologi Terapan
A. Laboratorium Uji Material
Laboratorium Uji Material merupakan laboratorium yang difungsikan sebagai
tempat pengujian berbagai macam material, mulai dari proses pembuatan
spesimen uji, pengujian spesimen, hingga analisi hasil pengujian. Di
Laboratorium Uji Material ini terdapat berbagai macam alat pengujian,
diantaranya mesin uji impak metode Charpy, mesin uji kekerasan metode Brinell,
mikroskop digital, dan alat pengamplas spesimen uji mikro.
B. Laboratorium Teknologi Terapan
Laboratorium Teknologi Terapan merupakan laboratorium yang difungsikan
sebagai tempat pelaksanaan praktikum, diantaranya praktikum pengelasan,
praktikum perlakuan panas dan rekayasa permukaan, praktikum pengecoran dan
metalurgi serbuk. Di dalam laboratorium ini terdapat mesin las asitelin, mesin las
SMAW, dan tungku pemanas elektrik (electric furnace).

2.2 Standar APD Laboratorium Pembidangan Material


Alat Pelindung Diri (APD) merupakan komponen penting yang berperan
sangat vital dalam keselamatan kerja. Kedua laboratorium memiliki standar APD
yang berbeda dikarenakan jenis mesin dan jenis pekerjaan yang dilakukan berbeda
pula. Berikut merupakan standar APD yang seharusnya tersedia di masing-masing
laboratorium dan realita yang ditemui di masing-masing laboratorium.
A. Laboratorium Uji Material
APD Standar Tersedia Tidak Tersedia
Jas laboratorium 
Sepatu safety 
Sarung tangan 
Pelindung wajah 
Obat-obatan P3K 
Masker 
Helm safety 

B. Laboratorium Teknologi Terapan


APD Standar Tersedia Tidak Tersedia
Pakaian kerja las/Apron 
Sepatu safety 
Pelindung wajah 
Kacamata las 
Masker las 
Sarung tangan safety 
Obat-obatan P3K 

2.3 Prosedur Kerja Laboratorium Pembidangan Material


Prosedur kerja di laboratorium pembidangan material dibagi berdasarkan
jenis laboratorium dan pekerjaan yang dilakukan, diantaranya:
2.3.1 Laboratorium Uji Material
A. Mesin pengamplas spesimen uji mikro
Mesin amplas ini merupakan mesin yang digunakan untuk menghaluskan
permukaan material yang akan dilakukan untuk pengujian struktur mikro dan uji
kekerasan suatu material. pada proses pengamplasan perlu diketahui peralatan-
peralatan utama dari mesin pengamplasan yaitu amplas , mesin penggerak.
Adapun langkah pengoperasian mesin amplas ini adalah:
1. Persiapkan kekasaran amplas yang akan digunakan untuk mengamplas
spesimen uji
2. Rekatkan \ letakkan amplas pada mesin amplas
3. Setelah itu nyalakan mesin dan lakukan pengmplasan pada material uji
4. Lakukan pengmplasan pada material dengan kekasaran 100, 200, 300,
400,500 ,600, 1000 lakukan pengamplasan hingga permukaan specimen
halus
5. Jangan lupa menggunakan peralatan keselamatan saat melakukan
pengamplasan agar terhindar dari kecelakaan
6. Setelah selesai mengamplas jangan lupa untuk mematikan mesin amplas
dan meletakkan peralatan pada tempat semula
B. Mesin uji kekerasan metode Brinell
Mesin uji kekerasan ini menggunakan metode Brinell dimana indentor
pada mesin ini berbentuk bola pejal. Pada mesin ini indentor akan menumbuk
benda atau spesimen uji sehingga pada permukaan spesimen akan terdapat
cekungan akibat hantaman dari indentor mesin uji. Langkah pengoperasiannya
adalah:
1. Persiapkan spesimen uji
2. Letakkan spesimen uji pada mesin uji
3. Setelah itu kalibrasi mesin uji saat akan dilakukan pengujian
4. Tekan tombol on atau mulai pada mesin uji untuk memulai proses
pengujian
5. Amati hasil yang pada proses pengujian
6. Setelah selesai jangan lupa untuk mematikan mesin dan meletakkan
peralatan pada tempat semula
2.3.2 Laboratorium Teknologi Terapan
A. Las asitelin
Las oxcy-asetelyne atau juga sering disebut las karbit merupakan proses
pengelasan yang menggunakan nyala api yang berasal dari proses pembakaran
antara gas oksigen dan gas karbit. Pada pengelasan dengan menggunakan las
karbit ini perlu diketahui peralatan-peralatan utama dari las karbit. Adapun
peralatan dalam pengelasan ini adalah sebagai berikut; tabung oksigen, tabung
asitelin, regulator,brander las. Adapun langkah-langkah pengelasan asitelin
adalah:
1. Buka keran pada tabung oksigen dan tabung asitelin. Pada regulator
terdapat 2 buah gauge atau jarum penunjuk tekanan gas. Tekanan output
regulator yang dibutuhkan bervariasi tergantung kebutuhan.
2. Setelah tekanan oksigen dan asitelin diatur langkah selanjutnya adalah
mengantur campuran oksigen dan asitelin pada blender las
3. Putar sedikit keran asitelin pada blender, lalu nyalakan api menggunakan
korek api/pemantik.
4. Setelah api menyala, buka perlahan-lahan keran asitelin hingga terlihat
asap berwarna hitam.
5. Setelah itu putar sedikit lagi keran asitelin hingga asap hitam menghilang.
6. Setelah itu buka keran oksigen pada blender perlahan-lahan hingga
mendapatkan nyala api netral (api kecil berwarna biru bersih)
7. Jangan lupa untuk menggunakan peralatan keselamatan sebelum
melakukan pengelasan, terutama kacamata. Mengelas menggunakan oksi-
asitelin tidaklah terlalu sulit, hanya memerlukan banyak latihan dan
pengalaman.
8. Setelah selesai mengelas, matikan oksigen pada blender terlebih dahulu
kemudian matikan asitelin. Setelah itu matikan keran pada tabung oksigen
dan tabung asitelin.
B. Las SMAW
SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah proses pengelasan dengan
mencairkan material dasar yang menggunakan panas dari listrik antara penutup
metal dengan elektroda. SMAW merupakan pekerjaan manual dengan peralatan
meliputi power source, kabel elektroda (electrode cable) , kabel kerja (work
cable), electrode holder, work clamp, dan elektroda. Elektroda dan sistem kerja
adalah bagian dari rangkaian listrik. Rangkaian dimulai dengan sumber daya
listrik dan kabel termasuk pengelasan, pemegang elektroda, sambungan benda
kerja, benda kerja (Weldment), dan elektroda las. Salah satu dari dua kabel dari
sumber listrik terpasang ke benda kerja, selebihnya melekat pada pemegang
elektroda. Adapun langkah pengelasan SMAW adalah:
1. Pertama-tama, pakailah pakaian standar kerja las, yaitu : helm las, kaca
mata las, wearpack, apron, sepatu pengaman, dan sarung tangan.
2. Siapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan seperti smeet tang, palu terak
dan sikat las.
3. Potong strip plat mild steel dengan ukuran 100 mm x 20 mm x 3 mm
menggunakan mesin pemotong. Potong sebanyak dua potong.
4. Periksa mesin las dengan baik dan menyeluruh. Pastikan semuanya aman.
5. Letakkan kedua potongan strip plat tersebut diatas meja las, dengan posisi
keduanya berhimpit.
6. Pasangkan elektroda di holder mesin las. Kemudian, nyalakan mesin las
dan putar ampere sesuai keinginan.
7. Lakukanlah tack weld / penitikan di kedua ujung yang berhimpit dari
kedua potongan strip plat tersebut.
8. Periksa kekuatan tack weld dengan cara membantingnya ke lantai. Apabila
pecah, lakukan penitikan sekali lagi.
9. Sebelum mengelas, alangkah baiknya lakukan latihan terlebih dahulu.
Dalam mengelas yang baik, gerakan saat mengelas adalah zig-zag. Serta,
jangan terlalu cepat dan jangan terlalu pelan dalam mengelas.
10. Setelah siap, lakukan pengelasan pada benda kerja dengan baik dan benar.
11. Setelah itu, ambil hasil kerja menggunakan smeet tang. Lalu dinginkan
dengan cara merendamnya di dalam air.
12. Kemudian, ambil palu terak dan sikat pembersih. Bersihkan benda kerja
tersebut dari terak-terak sisa hasil pengelasan.
13. Lihat hasilnya. Apakah bersih ataukah masih kurang. Usahakan hasil
pengelasan tidak ada kotoran, bersih, dan mengkilap.
14. Setelah semua proses pengelasan selesai, matikan mesin las, kemudian
kembalikan semua alat pada tempatya dan bersihkan tempat kerja las yang
selesai digunakan.
C. Tungku pemanas elektrik
Tungku pemanas elektrik merupakan alat yang berfungsi untuk
meleburkan material atau memberi perlakuan panas pada material. Alat ini terdiri
dari sebuah tungku yang berbahan dasar keramik, penutup tungku, alat pemanas
elektrik, dan wadah pasir yang berfungsi untuk mendinginkn material. Adapun
langkah-langkah pengoperasian tungku pemanas elektrik adalah:
1. Siapkan bahan material yang ingin dileburkan.
2. Siapkan dan bersihkan tungku pemanas elektrik.
3. Gunakan APD sesuai standar yang berlaku.
4. Masukkan material yang ingin dileburkan ke dalam tungku pemanas
elektrik.
5. Tutup tungku pemanas elektrik dengan penutup tungku.
6. Nyalakan tungku pemanas elektrik dengan cara menghubungkannya ke
sumber listrik.
7. Atur suhu yang diinginkan.
8. Tunggu hingga material meleleh.
9. Setelah meleleh, tuang lelehan ke dalam cetakan atau wadah pasir yang
telah tersedia.
10. Tunggu hingga material yang meleleh sudah benar-benar dingin.
11. Rapikan kembali peralatan yang selesai dipakai.

2.4 Potensi dan Resiko Bahaya di Laboratorium Pembidangan Material serta


Langkah Penanggulangannya
2.4.1 Laboratorium Uji Material
A. Mesin pengamplas spesimen uji mikro
1. Penggunaan alat operasional yang sudah tidak aman , seperti kabel mesin
yang terkelupas tidak diperbaiki sehingga dapat menyebabkan para pekerja
tersengat listrik jika badan mengenai kabel yang terkelupas tersebut
2. Tidak adanya ruangan kerja
B. Mesin uji kekerasan metode Brinell
1. Penggunaan alat operasional yang berbahaya akibat alat yang
menggunakan tenaga listrik
2. Resiko terjepit alat akibat tekanan indentor
2.4.2 Laboratorium Teknologi Terapan
A. Las asitelin
1. Penggunaan alat operasional yang sudah tidak layak, seperti selang
penghubung terhadap gas dan tungsten pada las argon dan karbit yang
biasanya jarang dikontrol kondisi kelayakannya.
2. Ruang kerja yang tertutup bahkan sangat sedikit tersedia ventilasi sebagai
sirkulasi udara, karena gas karbon yang tercipta akibat busur las bisa
berbahaya terhadap paru-paru ,mata dan lainnya.
3. Sambungan selang gas yang kurang baik.
4. Logam yang setelah dilas tercipta panas tanpa diberi tanda, sehingga
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
B. Las SMAW
1. Cahaya dan sinar yang berbahaya selama proses pengelasan dapat
membahayakan juru las dan pekerja lain yang ada di sekitar pengelasan.
Cahaya tersebut meliputi cahaya yang dapat dilihat atau cahaya tampak,
sinar ultraviolet dan sinar inframerah.
2. Besarnya kejutan yang timbul karena listrik tergantung pada besarnya arus
dan keadaan badan manusia.
3. Debu dalam asap las besarnya berkisar antara 0,2 µm sampai dengan 3
µm. Komposisi kimia dari debu asap las tergantung dari jenis pengelasan
dan elektroda yang digunakan. Bila elektroda jenis hydrogen rendah, di
dalam debu asap akan terdapat fluor (F) dan oksida kalium (K2O). Dalam
pengelasan busur listrik tanpa gas, asapnya akan banyak mengandung
oksida magnesium (MgO). Gas-gas yang terjadi pada waktu pengelasan
adalah gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), ozon (CO3)
dan gas nitrogen dioksida (NO2).
4. Kebakaran terjadi karena adanya kontak langsung antara api pengelasan
dengan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti solar, bensin, gas, cat
kertas dan bahan lainnya yang mudah terbakar. Bahaya kebakaran juga
dapat terjadi karena kabel yang menjadi panas yang disebabkan karena
hubungan yang kurang baik, kabel yang tidak sesuai atau adanya
kebocoran listrik karena isolasi yang rusak.
5. Didalam pengelasan dimana ada pengelasan di tempat yang tinggi akan
selalu ada bahaya terjatuh dan kejatuhan. Bahaya ini dapat menimbulkan
luka ringan ataupun berat bahkan kematian karena itu usaha
pencegahannya harus diperhatikan.
C. Tungku pemanas elektrik
1. Bahaya akibat sisi tajam dari material yang akan diberi perlakuan panas.
2. Bahaya tersengat aliran listrik saat menghidupkan mesin pemanas.
3. Bahaya terpercik lelehan material selama proses pemanasan.
4. Bahaya terkena panas, baik dari material yang sedang dipanaskan maupun
dari tungku pemanas itu sendiri.
5. Bahaya terkena panas selama menuang hasil peleburan material ke dalam
cetakan atau pasir pendingin.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembidangan material memiliki dua laboratorium yang memiliki fungsi
berbeda, di masing-masing laboratorium terdapat alat-alat atau mesin-mesin yang
memiliki potensi berbahaya cukup besar, analisa potensi bahaya atau JSA penting
agar para mahasiswa dapat terhindar dari bahaya yang mungkin terjadi.
Analisis JSA didasarkan dari masing-masing alat, yaitu; mesin
pengamplasan spesimen uji mikro, mesin uji kekerasan metode Brinell, mesin las
asitelin, mesin las SMAW, dan tungku pemanas elektrik. Masing-masing alat
memiliki resiko bahaya tersendiri dengan cara penanggulangan yang berbeda
pula.

3.2 Saran
Adapun saran atau masukan yang dapat kami berikan adalah:
1. Penataan ruang dibuat jarak agar praktikan tidak terlalu sempit.
2. Menyediakan kipas angin, karena di laboratorium ini banyak berhubungan
dengan proses pembakaran
3. Pemeriksan kondisi peralatan secara rutin
4. Pencahayaan yang perlu ditingkatkan karena sangat berpengaruh terhadap
proses praktikum
5. Beberapa alat praktikum perlu diremajakan karena banyak yang sudah
ketinggalan zaman
6. APD perlu ditambahkan, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas
Laboratorium Terapan
JOB SAFETY ANALYSIS LABORATORIUM

Kegiatan Pengelasan Asitelin NO 01


Nama Pekerja Jan Pernando Saragih, Rinaldhy Dwi Sahputra Supervisor Andi Pratama
Waktu Pelaksanaan 4 Oktober 2019 HSE Departemen Purwanto
Tempat Pelaksanaan Laboratorium Teknologi Terapan, Fakultas Teknik, Universitas Jember
APD yang dibutuhkan Jas laboratorium, kacamata las, sarung tangan las, sepatu safety

No Tahap Pekerjaan Bahaya Resiko Pengendalian Tanggung jawab


1 Mempersiapkan Terbentur material, Baja Luka memar, tangan Menggunakan APD yang Pekerja
material yang akan di yang tajam tergores, tangan tertusuk tepat
las
2 Membersihkan material Tertusuk material, debu Tangan tergores, Selalu menggunakan Pekerja
pada objek yang di las yang terhirup Pernapasan terganggu sarung tangan,
menggunakan masker dan
pengontrolan oleh safety
patrol
3 Mempersiapkan Selang oksigen, dan Tergelincir, tangan tergores Selalu menggunakan Pekerja
peralatan las selang asitelin akibat pemasangan selang sarung tangan, dan
konsentrasi pada saat
bekerja
4 Pengelasan Terbakar, asap Luka bakar, gangguan menggunakan pelindung Pekerja , asisten laboratorium
pembakaran, sinar UV pernapasan, merusak mata mata, sarung tangan, dan
dan inframerah, terbakar dan kulit, menimbulkan tingkatkan pengontrolan
benda yang mudah ledakan dan kebakaran oleh safery patrol, dan
terbakar atau tabung gas lokasi kerja, terkena melakukan pengecekan
terbakar, kabel las yang sengatan listrik rutin terhadap alat las dan
terkelupas APD.
5 Membersihkan area debu atau garam sisa Gangguan pernafasan,luka Selalu menggunakan Pekerja
kerja setelah pengelasan terhirup, gores masker, sarung tangan,
pengelasan tertusuknya jari tangan  dan sepatu safety
atau kaki akibat serpihan
material yang tajam

LEMBAR PERSETUJUAN

Pekerja Asisten laboratorum Teknisi laboratorium

(.........................................) (.........................................) (.........................................)

Laboratorium Terapan
JOB SAFETY ANALYSIS LABORATORIUM

Kegiatan Pengelasan SMAW NO 02


Nama Pekerja Jan Pernando Saragih, Rinaldhy Dwi Sahputra Supervisor Andi Pratama
Waktu Pelaksanaan 4 Oktober 2019 HSE Departemen Purwanto
Tempat Pelaksanaan Laboratorium Teknologi Terapan, Fakultas Teknik, Universitas Jember
APD yang dibutuhkan Jas laboratorium, kacamata las, sarung tangan las, sepatu safety

No Tahap Pekerjaan Bahaya Resiko Pengendalian Tanggung jawab


1 Mempersiapkan Terbentur material, Baja Luka memar, tangan Menggunakan APD yang Pekerja
material yang akan di yang tajam tergores, tangan tertusuk tepat
las
2 Membersihkan material Tertusuk material, debu Tangan tergores, Selalu menggunakan Pekerja
pada objek yang di las yang terhirup Pernapasan terganggu sarung tangan,
menggunakan masker dan
pengontrolan oleh safety
patrol
3 Mempersiapkan Tang elektroda, tang kabel Tangan terjepit saat Selalu menggunakan Pekerja
peralatan las masa pemasangan kabel massa sarung tangan, dan
dan kabel tenaga konsentrasi pada saat
bekerja
4 Pengelasan Terbakar, asap Luka bakar, gangguan menggunakan pelindung Pekerja , asisten laboratorium
pembakaran, sinar UV pernapasan, merusak mata mata, sarung tangan, dan
dan inframerah, terbakar dan kulit, menimbulkan tingkatkan pengontrolan
benda yang mudah ledakan dan kebakaran oleh safery patrol, dan
terbakar atau tabung gas lokasi kerja, terkena melakukan pengecekan
terbakar, kabel las yang sengatan listrik rutin terhadap alat las dan
terkelupas APD.
5 Membersihkan area debu atau garam sisa Gangguan pernafasan,luka Selalu menggunakan Pekerja
kerja setelah pengelasan terhirup, gores masker, sarung tangan,
pengelasan tertusuk jari tangan  atau dan sepatu safety
kaki akibat serpihan
material yang tajam

LEMBAR PERSETUJUAN

Pekerja Asisten laboratorum Teknisi laboratorium

(.........................................) (.........................................) (.........................................)

Laboratorium Terapan
JOB SAFETY ANALYSIS LABORATORIUM

Kegiatan Peleburan Baja Dengan Tungku Pemanas Elektrik NO 03


Nama Pekerja Jan Pernando Saragih, Rinaldhy Dwi Sahputra, Hasan Ashari Supervisor Andi Pratama
Waktu Pelaksanaan 4 Oktober 2019 HSE Departemen Purwanto
Tempat Pelaksanaan Laboratorium Teknologi Terapan, Fakultas Teknik, Universitas Jember
APD yang dibutuhkan Jas laboratorium, pelindung wajah, sarung tangan saety, sepatu safety

No Tahap Pekerjaan Bahaya Resiko Pengendalian Tanggung jawab


1 Mempersiapkan Terbentur material, Luka memar, Tangan Menggunakan sarung Pekerja
material yang akan tergores sisi material yang tergores, tangan tertusuk tangan safety,
dileburkan tajam menggunakan serokan
untuk memindahkan
material ke dalam tungku,
memotong material agar
ukuran tidak terlalu besar
agar mudah untuk
memasukkannya ke dalam
tungku
2 Menutup tungku Terjepit, tertimpa Jari tangan terjepit penutup Menggunakan sarung Pekerja
dengan penutup tungku saat menutup tungku, kaki tangan safety, konsentrasi
tertimpa penutup tungku selama proses menutup
akibat terlepas dari tungku, pastikan pegangan
genggaman penutup tungku terpasang
dengan kuat dan tidak
licin, posisi kaki tidak
boleh berada tepat di
bawah penutup tungku
3 Menyalakan mesin Tersengat listrik Tersengat listrik karena Selalu menggunakan Pekerja
pemanas tungku anggota badan bersentuhan sarung tangan safety,
dengan sumber listrik atau konsentrasi pada saat
akibat korsleting listrik mencolokkan kabel ke
sumber listrik, pastikan
keadaan kabel tidak ada
yang terkelupas, pastikan
di sekitar listrik tidak ada
genangan air, pastikan
tangan/anggota badan
tidak dalam keadaan basah
4 Proses peleburan Ledakan, percikan panas Ledakan akibat korsleting Menggunakan pelindung Pekerja , asisten laboratorium
material listrik pada mesin pemanas wajah, sarung tangan
tungku, ledakan akibat safety, dan jas
panas yang terlalu tinggi, laboratorium, pastikan
percikan material yang temperatur tidak melebihi
meleleh akibat panas yang panas yang telah
terlalu tinggi ditentukan, pastikan
penutup tungku telah
terpasang dengan
sempurna
5 Menuangkan material Percikan panas, gas panas, Gangguan pernafasan akibat Selalu menggunakan Pekerja, asisten laboratorium
peleburan ke dalam gas beracun gas panas dan gas beracun, masker, sarung tangan
cetakan/pasir pendingin luka bakar akibat percikan safety, jas laboratorium,
panas dari material yang pelindung wajah, dan
telah meleleh sepatu safety, konsentrasi
saat menuangkan material
lelehan, jaga jarak aman
ketika menuangkan
lelehan material, beri jeda
waktu yang lama sebelum
mengambil hasil pelelehan
logam yang telah
mendingin, jangan
memegang lelehan
material yang telah
mendingin dengan tangan
telanjang
LEMBAR PERSETUJUAN

Pekerja Asisten laboratorum Teknisi laboratorium

(.........................................) (.........................................) (.........................................)

Laboratorium Material
JOB SAFETY ANALYSIS LABORATORIUM

Kegiatan Pengamplasan NO 04
Nama Pekerja Jan Pernando Saragih, Renaldhy Dwi Sahputra, Hasan Ashari Supervisor Andi Pratama
Waktu Pelaksanaan 4 Oktober 2019 HSE Departemen Purwanto
Tempat Pelaksanaan Laboratorium Uji Material, Fakultas Teknik, Universitas Jember
APD yang dibutuhkan Jas laboratorium, kacamata, sarung tangan, sepatu safety

No Tahap Pekerjaan Bahaya Resiko Pengendalian Tanggung jawab


1 Mempersiapkan Terbentur material, Baja Luka memar, Tangan Menggunakan APD yang Pekerja
material yang akan di yang tajam tergores, tangan tertusuk tepat
amplas
2 Mempersiapkan mesin Tertimpa mesin amplas Tangan tergores Selalu menggunakan Pekerja.
amplas sarung tangan,
3 Pengamplasan Tergores karena mesin, Tangan tergores, tersengat Selalu menggunakan Pekerja
Kabel mesin terkelupas, listrik, gangguan pernapasan sarung tangan, masker,
Debu hasil pengamplasan memeriksa mesin amplas
yang akan digunakan
4 Membersihkan area Debu hasil pengamplasan, Gangguan pernapasan, luka Menggunakan masker, Pekerja , asisten laboratorium
kerja setelah tertusuk akibat spesimen gores menggunakan sarung
pengamplasan yang tajam tangan dan sepatu safety
LEMBAR PERSETUJUAN

Pekerja Asisten laboratorum Teknisi laboratorium


(.........................................) (.........................................) (.........................................)

Laboratorium Material
JOB SAFETY ANALYSIS LABORATORIUM

Kegiatan Pengujian Kekerasan Metode Brinell NO 05


Nama Pekerja Jan Pernando Saragih, Renaldhy Dwi Sahputra, Hasan Ashari Supervisor Andi Pratama
Waktu Pelaksanaan 4 Oktober 2019 HSE Departemen Purwanto
Tempat Pelaksanaan Laboratorium Uji Material, Fakultas Teknik, Universitas Jember
APD yang dibutuhkan Jas laboratorium, kacamata, sarung tangan, sepatu safety

No Tahap Pekerjaan Bahaya Resiko Pengendalian Tanggung jawab


1 Mempersiapkan Terbentur material, Baja Luka memar, Tangan Menggunakan APD yang Pekerja
material yang akan di yang tajam tergores, tangan tertusuk tepat
uji
2 Mempersiapkan mesin Tertimpa mesin uji Tangan tergores Selalu menggunakan Pekerja.
uji sarung tangan,
3 Pengujian Mata terkena serpihan Mata iritasi, tersengat Menggunakan kacamata Pekerja
material, kabel mesin listrik, tangan tergores pelindung, menggunakan
terkelupas, terjepit jas lab dan menggunakan
indentor sarung tangan
4 Membersihkan area Debu hasil pengujian, Gangguan pernapasan, luka Menggunakan masker, Pekerja , asisten laboratorium
kerja setelah pengujian tertusuk akibat spesimen gores menggunakan sarung
yang tajam tangan dan sepatu safety
LEMBAR PERSETUJUAN
Pekerja Asisten laboratorum Teknisi laboratorium

(.........................................) (.........................................) (.........................................)

Anda mungkin juga menyukai