Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan


Semesta Alam. Atas segala karunia serta limpahan nikmatNya sehingga saya dapat
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Difusi
Pada Logam” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Logam
yang diampu oleh Bapak R. Puranggo Ganjar Widitiyo, S.T., M.T.
Makalah ini berisi tentang deskripsi difusi pada logam. Dalam
penyusunannya, makalah ini melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu saya
mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu
penyusunan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal, namun saya sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat
mengambil manfaat dari karya ini.

Jember, 21 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Difusi pada logam ..................................................................................................... 3
2.2 Hukum difusi Fick .................................................................................................... 4
2.3 Mekanisme difusi dalam logam padat ...................................................................... 4
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 7
REFERENSI...................................................................................................................... 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Difusi merupakan proses alamiah yang sering ditemukan sehari-hari. Difusi
sendiri adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Proses difusi dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu difusi
cair, difusi padat, dan difusi gas. Pada pembahasan ini akan mengerucut pada satu
jenis difusi, yaitu difusi padat khususnya difusi pada logam.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu difusi pada logam?
2. Apa itu hukum difusi Fick?
3. Bagaimanakah mekanisme difusi dalam logam padat?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu difusi pada logam
2. Untuk mengetahui apa itu hukum difusi Fick
3. Untuk mengetahui mekanisme difusi dalam logam padat

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui difusi pada logam
2. Mahasiswa dapat mengetahui hukum difusi Fick

1
3. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme difusi dalam logam padat

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Difusi pada logam


Difusi memainkan peran penting dalam banyak proses metalurgi. Hampir
semua perubahan fasa dalam sistem paduan melibatkan redistribusi atom
konstituen, dan sebagainya bergantung pada fenomena difusi. Misalnya, usia
pengerasan, pembentukan senyawa, penghapusan coring dalam paduan
dilemparkan oleh anneling, pengerasan permukaan, ikatan logam, pertumbuhan
film oksida, teknik metalurgi serbuk, pemulihan dan rekristalisasi semua fenomena
dimana pengetahuan dari gerakan elemen terlarut diperlukan sebelum proses dapat
sepenuhnya dijelaskan.
Difusi adalah efek statistik yang tergantung sepenuhnya pada gerakan relatif
dan konsentrasi atom yang merupakan sistem. Dari pertimbangan sederhana paduan
mengandung gradien konsentrasi, yang selama difusi akan cenderung ke arah
distribusi seragam, hukum dasar yang mengatur proses difusi mungkin diturunkan.
Atom atau molekul dalam sistem fisik atau kimia terus berusaha untuk mengambil
posisi di mana energi dari sistem ini adalah minimum.
Difusi dapat digambarkan dalam hal perubahan energi daripada konsentrasi,
karena telah menunjukkan bahwa sementit dalam kontak intim dengan pameran
austenit tanpa kecenderungan untuk kehilangan karbon untuk austenit. Bahkan,
austenit jenuh sehubungan dengan sementit cenderung kehilangan karbon untuk
menghasilkan karbon tahap lebih tinggi, yaitu karbon berdifusi dari daerah
(austenit) dimana dalam konsentrasi, karena potensial kimia yang lebih tinggi
(energi) dari karbon dalam austenit.
Perubahan energi bebas adalah kekuatan pendorong di belakang
transformasi kimia dan fisik dan itu harus diharapkan bahwa perubahan energi
bebas terlibat dalam laju reaksi.

3
2.2 Hukum difusi Fick
Mempertimbangkan kasus yang akan behubungan dengan konduktivitas
termal atau listrik, oleh karena itu, tingkat difusi dapat dirumuskan oleh:

J=F/R

Dimana:
 J = Laju difusi (atau laju aliran massa)
 F = Gaya penggerak (perbedaan dalam energi antara keadaan awal dan
akhir)
 R = Untuk gerakan perlawanan

Dari persamaan di atas dapat dilihat, bahwa tingkat difusi tergantung tidak
hanya pada kekuatan pendorong tetapi juga pada perlawanan terhadap pergerakan
atom melalui kisi. Resistensi diturunkan dengan menaikkan suhu dari sistem yang
menyebar, karena amplitudo yang lebih tinggi dari getaran atom pelarut
memberikan jalan yang lebih jelas ke atom terlarut bermigrasi.

2.3 Mekanisme difusi dalam logam padat


Difusi, secara perspektif atomik adalah migrasi suatu atom dari lattice satu
ke lattice yang lain. Pada kenyataannya atom zat padat berada pada keadaan yang
tetap dan konstan tidak berubah, maka sebuah atom untuk dapat berpindah harus
memenuhi syarat : (1) harus ada celah kosong di antara atom (2) atom harus
mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan atom.
A. Difusi Vacancy / Kosong
Mekanisme difusi kosong memerlukan kekosongan struktur atom dalam
prosesnya, sehingga atom terdekatnya dapat berpindah ke daerah kosong tersebut.

4
Gambar 2.1 Proses Difusi Vacancy/Kosong

Kekosongan dalam struktur atom dapat terjadi pada suatu material logam
yang dipanaskan. Karena pada difusi jenis ini, atom dan daerah kosongnya
berpindah posisi, difusi atom ini dapat dikatakan sebagai pergerakan dari daerah
kosong itu sendiri.
B. Difusi Interstisial
Jenis kedua dari difusi zat padat adalah difusi interstisial, difusi jenis ini
merupakan migrasi dari sebuah posisi interstisial atom ke tetangganya yang kosong.
Mekanisme ini dapat terjadi pada sebuah senyawa yang tidak murni, contohnya
adalah senyawa yang mengandung hidrogen, carbon, nitrogen, dan oksigen.
Dimana atom-atom ini mempunyai ukuran yang tidak sama dengan atom lain dalam
ikatannya, sehingga atom tersebut dapat terselip ke posisi interstisial.

5
Gambar 2.2 Proses Difusi Interstisial

Di alam kebanyakan logam campuran lebih sering terjadi difusi secara


interstisial dibandingkan difusi secara vacancy. Hal ini terjadi karena atom
interstisial lebih kecil sehingga dapat bergerak secara bebas, hal ini diperkuat
karena lebih banyak posisi interstisial dibanding posisi kosong dalam suatu struktur
atom, oleh sebab itu kemungkinan terjadinya pergerakan atomik interstisial lebih
besar dari difusi vacancy.

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah :
1. Interdifusi adalah proses dimana atom dari suatu metal berpindah ke atom yang
lain
2. Syarat terjadinya difusi dalam zat padat adalah harus ada celah kosong di antara
atom serta atom harus mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan
atom.
3.Terdapat dua jenis difusi zat padat yaitu difusi vacancy/kosong dan difusi
interstisial. Difusi kosong dapat terjadi apabila ada daerah kosong dalam suatu
struktur kristal sehingga memungkinkan atom untuk berpindah ke daerah kosong
tersebut. Difusi interstisial adalah difusi yang terjadi akibat adanya perbedaan
ukuran atom dalam suatu susunan logam sehingga di antara atom-atom tersebut
terdapat celah yang bisa membuat atom yang lebih kecil bergerak diantaranya.
4. Dalam campuran logam lebih banyak terjadi difusi interstisial daripada difusi
vacancy.

7
REFERENSI

Callister, William D. Material Science and Engineering an Introduction. 2009.


John Wiley and Sons

http://arfaoto.blogspot.com/2011/05/ilmu-bahan-heat-treatment.html diakses
tanggal 21 Oktober 2019 Pukul 22.15

https://www.slideshare.net/riski890/diffusion-insolidsdifusidalampadatan diakses
tanggal 21 Oktober 2019 pukul 22.30

lontar.ui.ac.id/file?file=digital/digital_124663-R040805-Studi-pengaruh-
Literatur.pdf diakses tanggal 21 Oktober 2019 pukul 22.00

Anda mungkin juga menyukai