DISUSUN OLEH :
Buyung Pamujo 171910101027
Enha Ilmi Madani 171910101057
Yulianto Setyo Nugroho 171910101063
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Observasi Laboratorium ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Hadziqul
Abror, S.Si., M.T., selaku Dosen mata kuliah K3L Laboratorium dan Industri yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam paper ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan paper yang akan kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Dalam penulisan paper ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dari kami, semoga paper sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya dan laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.4.2 Kebakaran
Kebakaran merupakan suatu potensi bahaya yang sangat sering
ditemukan dan terjadi, kebakaran disini berhubungan dengan poin
sebelumnya yaitu instalasi kabel yang kurang tertata rapi. Hal tersebut bisa
saja menyebabkan suatu korsleting listrik yang kemudian menimbulkan
percikan api dan menjalar menjadi suatu kebakaran akibat korsleting.
Pencegahan yang dilakukan masih sama yaitu dengan merapikan dan
menata ulang kabel-kabel yang berhubungan dengan mesin uji. Perlu
diperhatikan juga pada kondisi kabel yang rawan mengalami gerakan
sehingga dapat menyebabkan terkelupasnya kabel oleh karena itu perlu
pengaturan dan penempatan yang sesuai agar tetap menjadikan laboratorium
yang aman.
2.4.3 Terjepit
Adanya sistem alat peraga seperti transmisi sabuk dapat menyebabkan
kecelakaan berupa terjepitnya jari saat pemasangan sabuk pada pulley. Hal
ini sangat wajar dan mudah terjadi dikarenakan pemasangan sabuk pada
pulley menggunakan suaian pas hingga suaian paksa yang mengharuskan
kondisi sabuk benar-benar kencang saat terpasang pada pulley agar saat
pulley berputar sabuk tidak mudah lepas dan slip tidak mudah terjadi.
Untuk pencegahannya adalah dengan penggunaan sarung tangan agar saat
terjepit jari tidak mengalami luka yang serius, selain itu metode pemasangan
yang benar juga perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan terjepitnya tangan.
2.4.4 Tersandung
Kecilnya ruangan laboratorium Rekayasa Mekanik menyebabkan ruang
gerak menjadi terbatas. Ditambah lagi banyaknya alat/tool yang berceceran
di lantai dapat membahayakan pergerakan seseorang. Sehingga jika tidak
berhati-hati dapat menyebakan seseorang tersandung. Penempatan peralatan
yang sesuai dapat mengurangi bahaya tersandung. Pemindahan alat
bertujuan agar peralatan tidak menumpuk pada suatu ruangan.
Job safety analysis (JSA), biasa disebut juga dengan job hazard analysis
(JHA) atau job task analysis (JTA) adalah teknik manajemen keselamatan
yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang
berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan
di area kerja. JSA umumnya melibatkan empat unsur penting sebagai berikut:
Langkah-langkah pekerjaan secara spesifik
1. Identifikasi bahaya yang terdapat pada setiap langkah pekerjaan
Penanggung
No Prosedur Kerja Bahaya Resiko Bahaya Pengendalian
Jawab
1 Menggunakan alat Teknisi Lab.
pelindung diri - - - dan
Mahasiswa
Penanggung
No Prosedur Kerja Bahaya Resiko Bahaya Pengendalian
Jawab
1 Menggunakan alat Teknisi Lab.
pelindung diri - - - dan
Mahasiswa
Penanggung
No Prosedur Kerja Bahaya Resiko Bahaya Pengendalian
Jawab
1 Menggunakan alat Teknisi Lab.
pelindung diri - - - dan
Mahasiswa
Resiko Penanggung
No Prosedur Kerja Bahaya Pengendalian
Bahaya Jawab
1 Menggunakan alat Teknisi Lab.
pelindung diri - - - dan
Mahasiswa
Penanggung
No Prosedur Kerja Bahaya Resiko Bahaya Pengendalian
Jawab
1 Menggunakan alat Teknisi Lab.
pelindung diri - - - dan
Mahasiswa
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari observasi ini sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang hendak menggunakan alat/mesin di laboratorium sebaiknya
menggunakan alat pelindung diri sesuai standar untuk keselamatan kerja.
2. Mahasiswa yang hendak menggunakan alat/mesin di laboratorium sebaiknya
membaca dan memahami standar operasional prosedur (SOP) dari alat/mesin
yang akan digunakan untuk menghindari kecelakaan kerja.
3.2 Saran
Adapun saran dari observasi ini sebagai berikut:
1. Laboratorium seharusnya menyediakan alat pelindung diri (APD) yang
lengkap sesuai dengan pekerjaan apa yang akan dilakukan.
2. Dilakukan perawatan pada alat/mesin yang ada secara berkala serta
pembaruan alat/ mesin yang sudah rusak.
3. Melampirkan cara merawat alat/mesin selain menampilkan standar operasinal
prosedur (SOP) dari alat/mesin yang ada.
4. Memperluas ruang laboratorium agar memudahkan pergerakan dan aktivitas
di dalam ruangan.
Lampiran 1. Dokumentasi Observasi Laboratorium
Adapun dokumentasi hasil observasi laboratorium yang telah kelompok
kami lakukan sabagai berikut :