DISUSUN OLEH :
TIM LABORATORIUM HULU MIGAS
ANALISA INTI BATUAN
2023
KATA PENGANTAR
1. Fungsi
1.1 Sebagai sarana untuk melakukan praktik atau penerapan
atas teori yang sudah didapat, serta mengoptimalkan
pengelolaan laboratorium analisa inti batuan.
1.2 Sebagai sarana penelitian tugas akhir dan sumber
pembelajaran bagi dosen maupun mahasiswa Teknik
Produksi Migas.
1.3 Pusat workshop, pengembangan SDM serta wadah
layanan terhadap civitas akademika dalam
meningkatkan pembelajaran khususnya di bidang
analisa inti batuan.
2. Strutktur Laboratorium
2.1. Kepala laboratorium adalah tenaga edukatif yang
ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam
laboratorium dan bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang ada di laboratorium hulu migas.
2.2. Laboran adalah seorang yang membantu pelaksanaan
kegiatan dan teknis operasional serta mempersiapkan
peralatan dan bahan untuk kegiatan penelitian.
2.3. Asisten Laboratorium adalah mahasiswa yang diseleksi
dan ditetapkan oleh Kepala Laboratorium untuk
memberikan penjelasan materi praktikum serta
memandu jalannya praktikum.
2.4. Praktikan atau Peserta Praktikum adalah mahasiswa
yang telah terdaftar untuk mata kuliah yang
bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan
dengan kartu rencana studi KRS dan telah mendaftarkan
diri untuk praktikum pada semester berjalan.
Koordinator Laboratorium
Arif Rahutama, S.T., M.Sc. / 081384121313
Laboran
Faiz Maulana / 085275440587
KATA PENGANTAR.....................................................................1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)........................2
DAFTAR KEPENGURUSAN........................................................7
FORMAT PENULISAN LAPORAN.............................................8
I. PENGUKURAN POROSITAS MENGGUNAKAN BLP-530
GAS POROSIMETER..................................................................11
1.1 TUJUAN.........................................................................12
1.2 CAPAIAN PEMBELAJARAN.....................................12
1.3 KESELAMATAN KERJA............................................12
1.4 TINJAUAN PUSTAKA.................................................13
1.5 ALAT DAN BAHAN.....................................................16
1.6 PROSEDUR PERCOBAAN..........................................17
1.7 SOAL ANALISA............................................................19
1.8 DAFTAR PUSTAKA.....................................................19
II. PENGUKURAN PERMEABILITAS.......................................20
2.1 TUJUAN.........................................................................20
2.2 CAPAIAN PRAKTIKUM.............................................20
2.3 KESELAMATAN KERJA............................................20
2.4 TINJAUAN PUSTAKA.................................................20
2.5 ALAT DAN BAHAN.....................................................24
2.6 PROSEDUR PERCOBAAN..........................................27
2.7 SOAL ANALISA............................................................28
2.8 DAFTAR PUSTAKA.....................................................28
III. PENGUKURAN SATURASI.................................................29
1.1 TUJUAN
1. Memahami prinsip dasar porositas batuan dan
pengaruhnya terhadap karakteristik reservoir minyak dan
gas.
2. Mengetahui prinsip pengukuran porosimeter berdasarkan
prinsip hukum Boyle’s Law.
3. Memahami prinsip kerja pengukuran porositas
menggunakan BLP-530 Gas Porosimeter.
4. Memahami prosedur penggunaan BLP-530 Gas
Porosimeter.
5. Menentukan besarnya porositas efektif dari suatu sampel
batuan reservoir dengan menggunakan BLP-530 Gas
Porosimeter.
dimana:
Vb: volume total batuan, cm3
Vp: volume pori batuan, cm3
Vg: volume butiran, cm3
2. Porositas efektif
1 Gas 1
Porosimete
r
2 Digital 1
Caliper
2.1 TUJUAN
1. Memahami prinsip dari cara kerja gas permeameter.
2. Menentukan besarnya permeabilitas batuan dengan
menggunakan alat permeameter.
3. Melakukan perhitungan untuk menentukan permeabilitas
absolut.
K Kw
rw=¿= ¿
K abc
Ko
K ro =
K abc
Kg
K rg =
K abc
Ka= Kl(1+b/pm)
Dimana
Ka : permeabilitas gas yang diukur pada tekanan Pm
Kl : permeabilitas absolute (sebenarnya) dari batuan.
b : kontanta yang terutama tergantung pada ukuran pori batuan
Pm : tekanan rata-rata pada waktu tes.
NO NAMA GAMBAR
1 Permeameter
2 Caliper
B. Bahan
NO NAMA GAMBAR
1 Core Sample
3 Griss
3.1 TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja dari pengukuran saturasi
2. Menentukan besarnya nilai saturasi minyak (So) dan
saturasi air (Sw) yang terkandung dalam batuan reservoir
3. Memahami prosedur penggunaan KERN ABJ-NM/ABS-N
digital measurement
4. Melakukan perhitungan untuk menetukan nilai saturasi
pada batuan.
3.4
2 Pemanas Listrik
3 Timbangan Analisis
5 Oven
2 Air
3 Toluene
4.1 TUJUAN
1. Untuk menentukan keseragaman butiran pasir pada formasi
batuan.
2. Untuk mengetahui alat yang di gunakan dalam penetuan
keseragaman butiran pasir.
3. Untuk mengetahui metode atau cara yang di gunakan.
4.5
No Nama Gambar
1. Timbangan digital
2. Alat penggoncang
(shaker)
3.
Tyler sieve ASTM
“Pan”(4, 10,
20,40,60,120,200)
B. Bahan
No Nama Gambar
1. Core
Dia . Pada 40 %
Sorting coefficient =
Dia . pada 90 %
5.1 TUJUAN
1. Menentukan solubility % berat pasir dan solubility % berat
karbonat.
2. Mengetahui cara untuk meningkatkan produksi minyak
pada batuan.
3. Mengetahui asam yang digunakan pada formasi sampel.
4. Menentukan berat sampel sebelum pengasaman dan setelah
pengasaman.
A. Acid Washing
Acid washing merupakan treatment yang dilakukan untuk
menghilangkan material atau scale di interval produksi,
saluran perforasi, dan area di sekitar lubang sumur. Treatment
yang dilakukan ialah melakukan perendaman dengan
menggunakan acid dengan volume yang kecil yaitu 4-10 m 3
(Mike Milligan,1994).
B. Matrix Acidizing
Matrix acidizing dapat didefinisikan sebagai injeksi asam
ke dalam pori-pori lapisan produktif dimana tekanan injeksi
berada di bawah tekanan rekah formasi dengan tujuan agar
reaksi menyebar ke formasi batuan secara radial. Tujuan
utama dari matrix acidizing adalah untuk meningkatkan
kapasitas aliran melalui daerah damage di dekat wellbore.
Sebagian besar metode matrix acidizing treatment dilakukan
pada batuan karbonat (limestone/dolomite) dengan
menggunakan campuran hydrochloric acid (HCl) dan aditif
dimana jenis asam ini lebih menguntungkan untuk
memperbaiki permeabilitas (Harry O, 1984).
C. Acid Fracturing
Acid Fracturing adalah metode stimulasi sumur dengan
menggunakan asam HCL dan asam organic seperti formic
1. Organic acid
a. Acetic Acid (CH3COOH)
Asam jenis ini digunakan untuk pengasaman
batuan karbonat dengan laju reaksi lebih lambat
dibandingkan dengan HCl, karena derajat ionisasinya
lebih kecil. Asam acetic lebih mahal dibandingkan
HCl dan tidak bersifat korosif terhadap peralatan
sumur, sehingga dapat dibiarkan lama dalam tubing
maupun casing (K.M. Fedorov, 2010).
2. Erlenmeyer
5. Tang Jepit
B. Bahan
N Nama Gambar
o
1. HCL 0,5 M
W −w
% berat solubility = x 100%
W
Dimana:
6.1 TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja Core Drill
2. Mengetahui metode penggunaan OFITE CORE DRILL
3. Caliper
B. Bahan
N Nama Gambar
o
1. Sampel Batuan