Anda di halaman 1dari 56

Nama kelompok :

1. Lailatul masturoh ( 208000061 )


2. Aulia putri eka f. ( 208000140 )
3. Dinda el maskhuriyah ( 208000261 )

SOP LABORATORIUM IPA SD


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Tujuan
Standard Operating Procedure ( SOP) ini bertujuan untuk memberikan prosedur tentang
fungsi dan pelayanan yang dilakukan dalam Laboratorioum IPA.
I.1. Ruang Lingkup
Standard Operating Procedure ( SOP) ini meliputi penjelasan tentang fungsi, struktur, tata
tertib, sarana dan layanan yang dapat dilakukan di Laboratorioum IPA.
I.2. Definisi
Laboratorium IPA merupakan tempat siswa dan guru belajar menemukan dan memecahkan
masalah IPA. Di Lab, siswa dan guru melakukan penyelidikan dengan pengamatan -
pengamatan objek- objek alam (gejala-gejala alam) dan atau percobaan-percobaan.

A. FUNGSI DAN STRUKTUR


2.1 Fungsi dan Tujuan
Fungsi utama dari laboratorium adalah sebagai sumber untuk memecahkan masalah
atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran
terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
2.2 Struktur dan Pengertian
Struktur laboratorium IPA terdiri atas Ketua Laboratorium, Anggota, Pembimbing
Praktikum, Asisten Praktikum, Koordinator Praktikum dan Peserta Praktikum
1. Kepala laboratorium adalah seorang pemimpin yang ditugaskan dalam organisasi
laboratorium serta membawahi anggota laboratorium, pembimbing praktikum, staf
administrasi, laboran, dan asisten praktikum serta bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan di laboratorium
2. Anggota laboratorium adalah seorang staf edukatif yang memiliki minat keilmuan serta
bersedia turut berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan laboratorium.
3. Pembimbing praktikum adalah seorang staf edukatif yang memiliki tanggungjawab
dalam memberikan bimbingan praktikum bagi siswa.
4. Staf administrasi adalah tenaga administratif yang menjalankan tugas fungsi administrasi
yang ada di laboratorium.
5. Laboran adalah tenaga kependidikan yang bekerja di laboratorium dan membantu proses
pembelajaran mahasiswa vokasi dan akademik Strata 0, 1, 2 dan 3, serta penelitian
Laboran. Keberadaan Laboran di suatu laboratorium sangatlah penting dalam
menentukan keberhasilan akademik Laboran dan mahasiswa.
6. Asisten praktikum adalah siswa yang diberi tugas oleh pembimbing praktikum untuk
membantu kelancaran pelaksanaan praktikum, dan bertanggung jawab kepada
pembimbing praktikum.
7. Koordinator asisten praktikum adalah salah seorang dari asisten praktikum yang ditunjuk
untuk menjadi pemimpin asisten. Penunjukan koordinator asisten atas kesepakatan dari
para asisten dan pembimbing praktikum.
8. Peserta praktikum adalah siswa yang telah terdaftar.

2.3 Tugas dan Tanggung Jawab


1. Kepala laboratorium bertugas mengkoordinasikan kegiatan praktikum, penelitian
maupun kerjasama yang ada dilaboratorium dan bertanggungjawab terhadap kegiatan
dilaboratorium.
2. Anggota laboratorium bertugas melakukan penelitian, kajian dan pengembangan ilmu
pengetahuan sesuai dengan bidang keilmuannya untuk mengembangkan laboratorium
serta bertanggung jawab kepada kepala laboratorium.
3. Pembimbing praktikum bertugas membimbing kegiatan praktikum bagi siswa dan
bertanggung jawab kepada kepala laboratorium
4. Staf administrasi bertugas melaksanakan fungsi administratif di laboratorium dan
bertanggung jawab kepada kepala laboratorium.
5. Laboran bertugas mempersiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan praktikum dan
penelitian serta bertanggung jawab kepada kepala laboratorium.
6. Asisten praktikum bertugas memberikan bimbingan praktikum sesuai acara
praktikum dan bertanggung jawab kepada pembimbing praktikum.
7. Koordinator asisten praktikum bertugas memimpin dan mengkoordinasikan asisten
praktikum dan bertanggung jawab kepada pembimbing praktikum.
8. Peserta praktikum wajib melaksanakan kegiatan praktikum yang telah dijadwalkan
laboratorium pada semester yang bersangkutan.

II. TATA TERTIB LABORATORIUM


Tata Tertib yang berlaku di Laboratorium IPA adalah sebagai berikut:
A. Bagi Guru
1. Guru wajib mengisi Form Pemakaian Ruang Laboratorium, dan Form Peminjaman
Alat dan Bahan yang sudah disiapkan oleh Laboran.
2. Guru harus selalu mengawasi siswa yang sedang melakukan percobaan/praktikum,
dan tidak sekali-kali meninggalkannya.
3. Guru harus mampu menguasai penggunaan alat/ bahan praktikum dengan benar.
4. Guru harus dapat menguasai dengan penuh disiplin siswa di ruang laboratorium.
5. Guru harus tahu dan paham bahwa siswanya mengerti tata-tertib dan melaksanakan
tata tertib tersebut dengan baik.
6. Guru harus selalu menjaga kebersihan ruang alat dan bahan praktikum dan
membuang sampah pada tempatnya
7. Alat-alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum hendaknya disiapkan
sebelumnya dalam keadaan siap pakai.
8. Guru selalu memberikan petunjuk penggunaan alat/ bahan kepada siswanya.
9. Guru selalu memberikan peringatan/perhatian kepada siswanya jika mungkin dapat
menimbulkan bahaya dalam melakukan praktikum.
10. Guru selalu memberikan peringatan/perhatian tentang sesuatu yang perlu mendapat
perlakuan khusus.
11. Guru harus menguasai prosedur keselamatan kerja dalam laboratorium, termasuk
harus dapat menguasai penggunaan alat pengaman (pemadam kebakaran, kotak
PPPK, kontak listrik, dll).
12. Guru wajib mengawasi siswa dalam membersihkan apparatus/glassware,
memastikan semua apparatus/glassware bersih setelah dipakai dan ditata rapi di
tempat semula.
13. Guru bertanggung jawab atas kelengkapan alat/bahan, jangan sampai hilang/rusak/
pecah,
14. Selesai praktikum, ruangan laboratorium harus dalam keadaan bersih, kran air dan
gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut.
B. Bagi Siswa
1. Pada saat masuk ruang laboratorium, siswa hanya diperbolehkan membawa alat tulis
2. (termasuk hp) dan petunjuk praktikum.
3. Siswa masuk ruang laboratorium dengan tertib dan tepat waktu serta menempati
4. tempat sesuai kelompok yang sudah ditentukan.
5. Siswa diharuskan memakai pengaman/ jas lab
6. Siswa yang masuk ruang laboratorium sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
7. Menulis alat dan bahan yang akan dipraktekkan
8. Melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk praktikum.
9. Baca dan teliti dengan seksama pada waktu mengambil alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum
10. Menulis data hasil praktikum.
11. Bila terjadi kecelakaan segera dilaporkan kepada Guru praktikum atau petugas
laboratorium/ laboran.
12. Apabila terjadi kesulitan atau keragu-raguan segera bertanya kepada guru praktikum
sebelum melakukan kegiatan/ kerja.
13. Sebelum meninggalkan ruang siswa membersihkan dan mengembalikan alat dan
14. bahan praktikum ketempat semula atau kepada petugas laboran.
15. Aliran listrik dan air, harap dimatikan sebelum meninggalkan ruang.
16. Apabila ada sia bahan praktikum yang tidak dapat digunakan lagi harap dibuang
ditempat sampah.
17. Siswa meninggalkan ruang laboratorium dengan tertib.
C. Larangan – Larangan Bagi Siswa
1. Siswa dilarang masuk ruang laboratorium tanpa seijin guru atau petugas laboratorium
saat tidak ada kegiatan praktikum.
2. Tidak boleh gaduh atau menganggu pelaksanaan praktikum.
3. Tidak boleh menggunakan alat dan bahan yang tidak berhubungan dengan percobaan.
4. Tidak boleh mendekatkan gas yang mudah terbakar dengan api.

STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP )


PENYUSUNAN JADWAL PENGGUNAAN LABORATORIUM
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk mengatur waktu dalam penggunaan Laboratorium di dalam
lingkup SD
2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur ini berlaku untuk penggunaan Laboratorium bagi semua kelas dari kelas I
sampai kelas VI SD.
2.2 Prosedur ini berlaku untuk penggunaan Laboratorium bagi pihak lain selama tidak
mengganggu kegiatan praktik siswa - siswi.
2.3 Prosedur ini berlaku untuk kegiatan praktik, bimbingan tugas akhir dan penelitian
bagi guru.
3. DEFINISI
3.1 Jadwal adalah pembagian waktu dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran praktikum,
bimbingan tugas akhir dan penelitian guru.
3.2 Pengguna adalah para guru dan siswa-siswi dari kelas I sampai kelas VI SD dan
pihak luar.
4. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Laboratorium bertanggung jawab dalam operasional Laboratorium dilingkup
sekolah.
4.2 Masing-Masing kepala laboratorium bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
kegiatan dan bertanggung jawab mendistribusikan jadwal penggunaan Laboratorium
kepada guru kelas.
4.3 Sekretaris Laboratorium / Laboran menyusun jadwal penggunaan laboratorium,
berkoordinasi dengan pihak guru kelas.
5. PROSEDUR
5.1 Kepala Laboratorium meminta kepada guru kelas untuk menyampaikan mata
pelajaran yang menggunakan fasilitas Laboratorium.
5.2 Sekretaris Laboratorium/Laboran menyusun dan merampungkan jadwal penggunaan
Laboratorium berdasarkan masukan dari guru kelas.
5.3 Sekertaris Laboratorium menulis susunan jadwal kegiatan laboratorium di dalam
format jadwal kegiatan laboratorium ( Lihat lampiran no.8 )
5.4 Dalam penyusunan jadwal, Sekretaris Laboratorium/Laboran harus
mempertimbangkan penggunaan Laboratorium untuk kegiatan bimbingan tugas
akhir, penelitian guru dan pengguna pihak luar.
5.5 Sekertaris laboratorium juga menyusun program kegiatan laboratorium selama satu
semester dengan dibantu oleh guru kelas ( Lihat lampiran no.7 )
5.6 Kepala Laboratorium menyampaikan jadwal penggunaan Laboratorium ke masing-
masing guru kelas.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)
PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk kegiatan penggunaan alat dalam kegiatan praktikum di
laboratorium IPA
2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur ini berlaku untuk kegiatan praktik siswa dari kelas I sampai kelas VI SD di
lingkungan sekolah.
2.2 Prosedur ini berlaku untuk kegiatan praktik rutin, penggunaan alat untuk pratikum
atau demonstrasi, dan tugas akhir siswa-siswi, penelitian guru dan pengguna dari
pihak lain.
3. DEFINISI
Alat adalah kumpulan peralatan/perkakas yang digunakan dalam menunjang kegiatan
praktikum di laboratorium secara berulang-ulang. Contoh alat laboratorium kimia:
pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dan lain
sebagainya.
4. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala sekolah dibantu oleh Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan prosedur yang ada.
4.2 Teknisi/Laboran bertanggung jawab atas perawatan, penyimpanan, pendistribusian
alat, dan pemeriksaan alat.
4.3 Siswa-siswi bertanggung jawab terhadap penggunaan alat dalam kegiatan praktikum
dan guru bertanggung jawab terhadap penggunaan alat dalam kegiatan penelitian.
5 PROSEDUR
5.1 Sebelum Praktik
5.1.1 Kepala sekolah dengan Kepala laboratorium, teknisi dan analis/laboran
mengadakan rapat membahas kesiapan kegiatan praktik dua pekan sebelum
kegiatan praktik siswa-siswi dilakukan.
5.1.2 Kepala Laboratorium bersama dengan teknisi / laboran mengecek kesiapan
dan kelayakan alat yang akan digunakan satu pekan sebelum kegiatan
praktikum dimulai.
5.1.3 Kepala dan penanggung jawab laboratorium mengecek kesiapan job-sheet
masing-masing laboratorium;
5.1.4 Laboran menyerahkan kartu peminjaman alat kepada guru untuk diisi alat apa
yang akan dipinjam ( Lihat lampiran no.3 ).
5.1.5 Laboran menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok siswa/guru.
5.1.6 Ketua kelompok/guru bersama dengan teknisi/analis/laboran bersama-sama
mengecek kelayakan alat yang dipinjam. Jika terjadi ketidaklayakan alat akan
dikembalikan kepada laboran/teknisi dan dicatat dalam kartu kerusakan alat
5.1.7 Guru Penanggunjawab diwajibkan mengisi Berita Acara Praktikum yang
diketahui oleh penanggngjawab laboratorium sebelum melakukan praktikum
5.2 Selama Praktik
5.2.1 Sebelum masuk praktik siswa harus menggunakan jas praktik sesuai dengan
ketentuan dan tidak membawa tas masuk ke laboratorium.
5.2.2 Siswa harus mengisi buku daftar hadir yang telah disiapkan mulai jam praktik
sampai dengan selesainya praktik.
5.2.3 Guru menjelaskan cara penggunaan alat kepada siswa praktikan baik yang
standart maupun yang dipinjam sesuai dengan fungsinya.
5.2.4 Siswa menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk praktik dan
diamati oleh guru.
5.3 Selesai Praktik
5.3.1 Siswa membersihkan alat yang telah digunakan dan mengembalikannya
kepada teknisi/laboran.
5.3.2 Siswa/guru yang meminjam alat mengisi kartu pengembalian alat yang
dipinjam
5.3.3 Teknisi/Laboran memeriksa kelayakan alat jika rusak/hilang maka
teknisi/laboran mencatat sebagai alat yang ditinggalkan yang harus diganti
oleh peminjam.
5.3.4 Laboran mengisi kartu yang rusak jika memang terjadi kerusakan pada alat
yang digunakan
5.4 Lain-Lain
5.4.1 Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, siswa harus memahami petunjuk
penggunaan alat itu, sesuai dengan petunjuk penggunaan yang diberikan atau
disampaikan oleh penanggungjawab praktikum.
5.4.2 Siswa harus memperhatikan dan mematuhi peringatan (warning) yang biasa
tertera pada badan alat.
5.4.3 Siswa harus memahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan
menggunakan alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau
peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau
peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya
keselamatan praktikan.
5.4.4 Siswa harus memahami jangkauan kerja alat-alat praktikum dan
menggunakan alat-alat tersebut sesuai jangkauan kerjanya. Menggunakan alat
praktikum di luar jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada
alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
5.4.5 Seluruh peralatan praktikum yang digunakan harus dipastikan aman dari
benda/ logam tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut.
5.4.6 Tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan
atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)
PANDUAN UMUM KESELAMATAN PENGGUNAAN PERALATAN
LABORATORIUM
1. KESELAMATAN
Untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan partisipasi keseluruh praktikan dan
penanggung jawab praktikum yang bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan setiap
praktikan terhadap uraian panduan pada bagian ini akan sangat membantu mewujudkan
praktikum yang aman.
2. BAHAYA LISTRIK
2.1 Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak dan circuit
breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi
menimbulkan bahaya, laporkan pada asisten/penanggung jawab praktikum.
2.2 Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan
listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas dll.
2.3 Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri
atau orang lain.
2.4 Keringkan bagian tubuh yang basah karena, misalnya, keringat atau sisa air wudhu.
2.5 Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum.
Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika hal itu terjadi:
a. Jangan panik.
b. Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing
dan di meja praktikan yang tersengat arus listrik.
c. Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari sumber
listrik.
d. Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar anda
tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik.
3. BAHAYA API ATAU PANAS BERLEBIH
3.1 Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam ruang
praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum.
3.2 Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas
yang berlebihan.
3.3 Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih
pada diri sendiri atau orang lain.
3.4 Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas
praktikum.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya
api atau panas berlebih:
a. Jangan panik.
b. Beritahukan dan minta bantuan asisten/penanggungjawab praktikum, praktikan lain
dan orang di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih.
c. Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing.
d. Menjauh dari ruang praktikum.
4. BAHAYA BENDA TAJAM DAN LOGAM
4.1 Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke ruang praktikum
bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan percobaan.
4.2 Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang dll.
4.3 Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai.
4.4 Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang
lain.
5. LAIN- LAIN
5.1 Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktikum dan sekitar
area ruang praktikum.
5.2 Dilarang merokok di dalam ruang praktikum.
6. SANKSI
1. Jika terjadi kerusakan selama praktikum, maka menjadi tanggung jawab kelompok
tersebut.
2. Mengganti alat jika kerusakan akibat kecerobohan.
3. Bentuk sanksi:
a. Teguran / peringatan.
b. Tidak boleh mengikuti praktikum sebelum ada ijin dari Guru Praktikum yang
bersangkutan
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)
PEMINJAMAN ALAT / BARANG / SARANA DAN PRASARANA
LABORATORIUM
1. TUJUAN
SOP Peminjaman Alat / Barang / Sarana dan Prasarana menjelaskan prosedur penggunaan
dan peminjaman peralatan Laboratorium Terpadu untuk keperluan layanan praktikum,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan lain oleh para pengguna.
2. PROSEDUR
Prosedur peminjaman alat / barang / sarana dan prasarana ini meliputi kegiatan-kegiatan :
a. Pengajuan Permohonan Peminjaman
Alat / Barang / Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh sekolah dan yang menjadi
tanggung jawab Kepala Laboratorium dan Penanggungjawab Laboratorium, pada
dasarnya dapat dipergunakan oleh semua warga sekolah. Oleh karena itu semua pihak
yang ingin mempergunakan alat / barang / sarana dan prasarana yang menjadi tanggung
jawab Kepala Laboratorium dan Penanggungjawab Laboratorium tersebut, haruslah
mengajukan permohonan peminjaman alat / barang / sarana dan prasarana tersebut yang
ditujukan kepada Kepala Laboratorium. Pengajuan permohonan peminjaman alat dengan
disertai mengisi kartu peminjaman alat ( format terlampir no.3 )
b. Pengesahan Permohonan Pinjaman
 Alat / Barang / Sarana dan Prasarana milik Laboratorium yang akan dipinjam
tersebut, setelah melalui tahap pertama yaitu pengajuan surat permohonan pinjaman
yang ditujukan kepada Penanggung Jawab Laboratorium akan segera di tindak
lanjuti.
 Penanggung Jawab Laboratorium akan memeriksa kebenaran surat permohonan
pinjaman tersebut dan Penanggung Jawab Laboratorium mempunyai hak kuasa
penuh untuk menerima dan menolak setiap surat permohonan pinjaman yang masuk
terutama melihat kepentingan peminjaman alat / barang / sarana dan prasarana, dan
diketahui oleh Kepala Laboratorium. Namun selama permohonan peminjaman
tersebut untuk keperluan kegiatan sekolah dan bukan untuk kepentingan pribadi,
maka permohonan peminjaman tersebut akan diterima.
 Pemohon yang tertulis dalam surat permohonan peminjaman menjadi penanggung
jawab terhadap alat / barang / sarana dan prasarana yang dipinjamnya.
c. Pengisian Kartu Pinjaman
 Tahapan ketiga adalah pengisian kartu pinjaman bagi yang kartu permohonan
pinjaman telah di periksa dan disetujui oleh penanggung jawab Laboratorium dan
diketahui oleh Kepala Laboratorium ( Lihat lampiran no.3 ).
d. Penyerahan Pinjaman dan Pengecekan Awal
Tahapan keempat adalah setelah pemohon peminjaman mengisi kartu bukti
peminjaman, maka langkah selanjutnya adalah menerima alat / barang / sarana dan
prasarana yang dipinjam tersebut dan melakukan pengecekan awal terhadap semua
barang yang dipinjam. Kemudian pemohon dapat mempergunakan alat / barang / sarana
dan prasarana pinjaman tersebut untuk keperluan yang dimaksud dan bertanggung
jawab penuh terhadap alat / barang / sarana dan prasarana pinjaman tersebut.
e. Pengembalian Pinjaman dan Pengecekan Akhir
 Tahapan kelima adalah setelah selesai mempergunakan alat / barang / sarana dan
prasarana pinjaman tersebut, maka pemohon pinjaman harus segera mengembalikan
alat / barang / sarana dan prasarana pinjaman tersebut dan melakukan pengecekan
akhir terhadap semua barang pinjaman tersebut harus sesuai dengan kondisi awal
pada saat barang tersebut dipinjam.
 Jika ternyata pada saat pengembalian, alat / barang / sarana dan prasarana pinjaman
tersebut dinyatakan rusak, maka pemohon pinjaman harus bertanggung jawab
terhadap alat / barang / sarana dan prasarana pinjaman tersebut dan harus
menggantinya.
f. Pengisian Kartu Pengembalian
 Tahapan keenam yang merupakan tahapan terakhir adalah, pemohon harus mengisi
tanggal pengembalian alat / barang / sarana dan prasarana pinjaman tersebut seperti
yang terlihat pada ( Lihat lampiran no.4 ).
 Setelah pemohon mengisi tanggal pengembalian, maka proses peminjaman ini
dinyatakan selesai.
g. Ketentuan peminjaman bagi pihak luar
Peminjaman alat / barang / sarana dan prasarana bagi pihak diluar sekolah, juga
mengikuti prosedur yang sama yang disebutkan pada point-point diatas. Selain ketentuan-
ketentuan tersebut, ada ketentuan tambahan yang harus dipenuhi yaitu :
 Peminjam harus menitipkan kartu tanda pengenal atau sejenisnya.
 Peminjam dikenakan biaya sewa, yang harganya sesuai dengan jenis barang yang
dipinjam. Adapun harganya akan ditentukan kemudian sesuai dengan kesepakatan
pengelola Laboratori
STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP )
PELAKSANAAN PRATIKUM
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk mengatur pelaksanaan pratikum yang ada di sekolah.
2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur ini berlaku untuk penggunaan Laboratorium bagi semua kelas dari kelas I
sampai kelas VI SD.
2.2 Prosedur ini berlaku untuk penggunaan Laboratorium bagi pihak lain selama tidak
mengganggu kegiatan praktik siswa - siswi.
3. DEFINISI
3.1 Pratikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat
kesempatan untuk menguji dan melaksanakan keadaan nyata dari apa yang diperoleh
dalam teori.
4. PROSEDUR
4.1 Awal Pratikum
a. Guru mendaftarkan anak didiknya selaku peserta pratikum/pratikan untuk
melaksanakan kegiatan pratikum di petugas administrasi laboratorium.
b. Petugas administrasi laboratorium mengumumkan peserta pratikum terdaftar dan
dilengkapi dengan pembagian kelompok, pembimbing, acara, dan jadwal
pratikum.
c. Petugas administrasi laboratorium memberi kartu pratikum kepada setiap pratikan
untuk diisi dan sebagai tanda bukti bahwa siswa tersebut telah melaksanakan
kegiatan pratikum.
d. Selanjutnya pratikan memperlihatkan kartu kepada pembimbing pratikum untuk
dapat mengikuti pratikum. Bagi pratikum yang tidak membawa kartu berarti tidak
boleh mengikuti pratikum.
e. Guru penanggungjawab diwajibkan mengisi Berita Acara Pratikum ( Lihat
lampiran no.13 ) yang diketahui oleh penanggungjawab laboratorium sebelum
melakukan pratikum.
4.2 Selama Pratikum
a. Kegiatan dimulai dengan pratikan mengikuti pretest.
b. Setelah pretest, pratikan dapat melaksanakan pratikum dibawah bimbingan
pembimbing.
c. Setiap materi pratikum dalam pratikum inti dapat dipandu oleh satu atau beberapa
pembimbing pratikum.
d. Setiap pratikan yang meminjam alat, kartu pratikum ditinggal sebagai jaminan
dan akan diserahkan kembali diakhir pratikum setelah alat kembali dengan
kondisi baik.
e. Pratikaan harus menggunakan jas lab, mengenakan kaca mata debu bila bekerja
dengan bahan kimia yang berbahaya dan menggenakan sarung tangan bila bekerja
dengan bahan kimia/bekerja dengan bejana yang dipanaskan.
f. Perlengkapan yang dibawa ketika pratikum :
1. Buku petunjuk pratikum.
2. Kartu pratikum.
3. Alat tulis.
4. Beberapa lembar HVS ukuran folio/kuarto untuk menulis laporan sementara.
5. Kalkulator (jika diperlukan).
6. Penggaris transparan ukuran minimum 20 cm (jika diperlukan).
4.3 Akhir Pratikum
a. Pratikkan membuat laporan sementara dan disahkan pembimbing (rangkap 2, satu
untuk pratikkan dan satu untuk pembimbing)
b. Pembimbing memberi pengarahan tentang laporan dan tugas-tugas lain yang harus
dikerjakan pratikan, lalu mengisi/menandatangani kartu pratikum.
c. Kartu pratikum dibawa pratikan dan diserahkan kembali ke petugas administrasi.
Setelah menyerahkan kartu, praktikan menandatangani daftar hadir yang
disediakan.
d. Praktikan pulang dan mengerjakan laporan/tugas untuk dikumpulkan minggu
depan.
e. Laboran menulis buku catatan harian kegiatan laboratorium sebagai bukti
diadakanya kegiatan ( Lihat lampiran no. 10 ).

5. SANKSI

5.1 Peserta praktikum yang tidak mematuhi tata tertib TIDAK BOLEH masuk dan
mengikuti kegiatan praktikum di ruang laboratorium.
5.2 Peserta praktikum yang datang terlambat (tidak sesuai kesepakatan), tidak memakai
jas lab, tidak memakai sepatu, tidak memakai baju berkerah/kaos berkerah, dan/atau
tidak membawa petunjuk praktikum, tetap diperbolehkan masuk laboratorium tetapi
TIDAK BOLEH MENGIKUTI KEGIATAN PRAKTIKUM.
5.3 Siswa yang mendaftarkan diri melebihi batas waktu yang ditentukan tetap
diperbolehkan mengikuti kegiatan praktikum hanya jika dapat menunjukkan surat
keterangan dari dokter (jika sakit) atau surat ijin dari guru kelas; dan hanya acara
praktikum yang tersisa yang dapat diikuti dengan berbagai konsekuensinya.
5.4 Peserta praktikum yang memindahkan dan/atau menggunakan peralatan praktikum
tidak sesuai dengan yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan berkas
peminjaman alat, kegiatan praktikum yang dilaksanakan akan dihentikan dan
praktikum yang bersangkutan dibatalkan.
5.5 Peserta praktikum yang telah dua (2) kali tidak mengikuti acara praktikum
dinyatakan GUGUR dan harus mengulang pada semester berikutnya, kecuali ada
keterangan dari kepala laboratorium atau surat dari dokter.
5.6 Peserta praktikum yang mengumpulkan laporan praktikum terlambat satu (1) hari,
tetap diberikan nilai sebesar 75%, sedangkan keterlambatan lebih dari satu (1) hari,
diberikan nilai 0%.
5.7 Plagiat dan kecurangan sejenisnya selama kegiatan praktikum maupun penyusunan
laporan praktikum, pekerjaan dari kegiatan yang bersangkutan diberikan penilaian
25%.
5.8 Peserta praktikum yang telah menghilangkan, merusak atau memecahkan peralatan
praktikum harus mengganti sesuai dengan spesifikasi alat yang dimaksud, dengan
kesepakatan antara laboran, pembimbing praktikum dan kepala laboratorium.
Prosentase pengantian alat yang hilang, rusak atau pecah disesuaikan dengan jenis
alat atau tingkat kerusakan dari alat.
5.9 Apabila peserta praktikum sampai dengan jangka waktu yang ditentukan tidak bisa
mengganti alat tersebut, maka peserta praktikum TIDAK BOLEH mengikuti ujian
akhir semester (UAS); dan apabila peserta praktikum tidak sanggup mengganti alat
yang hilang, rusak atau pecah dikarenakan harga alat mahal atau alat tidak ada
dipasaran, maka nilai penggantian ditetapkan atas kesepakatan antara pembimbing
praktikum dan peserta praktikum (atau peminjam).
STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP )
PENGADAAN ALAT/BAHAN LABORATORIUM

1. TUJUAN
SOP pengadaan alat/bahan ditujukan untuk menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melengkapi alat/bahan kimia/IPA yang habis dipakai maupun
yang belum tersediah diperlukan pengadaan.
2. PROSEDUR
a. Sebelum pengusulan pengadaan alat/bahan, maka perlu dipikirkan :
1) Pengadaan alat/bahan laboratorium IPA yang habis terpakai/belum ada.
2) Percobaan-percobaan apa yang akan dilakukan,
3) Alat/bahan apa yang akan dibeli (dengan spesifikasi jelas)
4) Ada tidaknya dana/anggaran,
5) Prosedur pembelian (lewat agen, langganan, beli sendiri), dan
6) Pelaksanaan pembelian (biasanya awal tahun pelajaran baru)
b. Prosedur pengadaan alat/bahan laboratorium IPA dimulai dengan :
1) Sebelum diadakan alat/bahan laboratorium IPA laboran perlu mengisi inventaris
alat bahan ( Lihat lampiran no. 9 ) hal tersebut dilakukan untuk mengetahui
inventaris alat-alat yang dimiliki laboratorium IPA.
2) Penyusunan alat/bahan yang akan dibeli yang dikumpulkan dari ususlan masing –
masing guru IPA yang dikoordinasi kepada kepala laboratorium IPA selaku
penanggungjawab laboratorium IPA.
3) Laboran menulis kartu usulan pengadaan alat dan bahan ( Lihat lampiran no.11 )
4) Sebelum pembelian alat/bahan laboratorium IPA, hendaknya ditentukan terlebih
dahulu di toko atau perusahaan mana alat/bahan itu akan dibeli. Sebaiknya setiap
sekolah telah membuat jalinan kerja sama dengan perusahaan atau toko alat dan
bahan kimia tertentu, sehingga akan memperoleh harga yang relatif murah dan
sewaktu-waktu memerlukan tambahan alat/bahan kimia diluar jadwal pengadaan,
dapat dengan mudah dikontak dan disuplai.
5) Sesudah menerima alat dan bahan yang baru ditulis didalam daftar penerimaan
alat dan bahan ( Lihat lampiran no.12 ) tujuanya untuk ketertiban inventaris alat
dan bahan yang dimiliki laboratorium IPA
OPERATING PROCEDURES ( SOP ) STANDARD
PENGGANTIAN ALAT/BAHAN LABORATORIUM YANG RUSAK

a. TUJUAN
SOP penggantian alat/bahan ditujukan untuk menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melengkapi atau mengganti alat/bahan kimia/IPA yang rusak, hilang, atau habis
dipakai diperlukan pengadaan.
b. PROSEDUR
a. Sebelum pengusulan penggantian alat/bahan, maka perlu dipikirkan :
1) Alat/bahan laboratorium IPA yang habis terpakai/rusak.
2) Percobaan-percobaan apa yang akan dilakukan,
3) Alat/bahan apa yang akan diganti (dengan spesifikasi jelas)
4) Ada tidaknya dana/anggaran,
5) Prosedur pembelian (lewat agen, langganan, beli sendiri), dan
6) Pelaksanaan pembelian (biasanya awal tahun pelajaran baru)
b. Prosedur penggantian alat/bahan laboratorium IPA dimulai dengan :
1) Sebelum diadakan penggantian alat/bahan laboratorium IPA laboran perlu
mengisi inventaris alat bahan ( Lihat lampiran no. 9 ) hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui inventaris alat-alat yang dimiliki laboratorium IPA.
2) Laboran mengisi kartu reparasi ( Lihat lampiran no.6 ) untuk mengetahui
spesifikasi kerusakan dan perbaikan alat yang rusak.
3) Penyusunan alat/bahan yang akan dibeli yang dikumpulkan dari ususlan masing –
masing guru IPA yang dikoordinasi kepada kepala laboratorium IPA selaku
penanggungjawab laboratorium IPA.
4) Sebelum pembelian alat/bahan laboratorium IPA, hendaknya ditentukan terlebih
dahulu di toko atau perusahaan mana alat/bahan itu akan dibeli. Sebaiknya setiap
sekolah telah membuat jalinan kerja sama dengan perusahaan atau toko alat dan
bahan kimia tertentu, sehingga akan memperoleh harga yang relatif murah dan
sewaktu-waktu memerlukan tambahan alat/bahan kimia diluar jadwal pengadaan,
dapat dengan mudah dikontak dan disuplai.
5) Sesudah menerima alat dan bahan yang baru ditulis didalam daftar penerimaan
alat dan bahan ( Lihat lampiran no.12 ) tujuanya untuk ketertiban inventaris alat
dan bahan yang dimiliki laboratorium IPA
SOP LABORATORIUM BAHASA
PENDAHULUAN
Pengertian Lab Bahasa
Laboratorium bahasa adalah sebuah laboratorium yang dibuat untuk mempermudah
penyampaian materi apapun di sebuah ruangan, pada umumnya digunakan untuk materi bahasa,
baik bahasa inggris, bahasa Indonesia, bahasa asing lainnya.
Pembelajaran bahasa asing melalui laboratorium bahasa dibagi menjadi 3 fungsi dasar
yaitu, percakapan (conversation), mendengarkan (listening) dan fungsi manajemen instruktur
dalam mengatur kegiatan belajar mengajar.
A. KETENTUAN UMUM
1. Pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di
laboratorium.
2. Penggunaan laboratorium di lingkup Sekolah Dasar harus mendapatkan surat izin
terlebih dahulu dari Kepala Laboratorium.
3. Persetujuan penggunaan sarana dan prasarana laboratorium ditandatangani oleh Kepala
Laboratorium.
4. Peminjaman dan pengembalian alat-alat laboratorium harus diketahui staf dan teknisi
laboratorium.
5. Kerusakan dan atau kehilangan peralatan/bahan selama praktikum menjadi tanggung
jawab pengguna dan penggantian disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di
laboratorium.
6. Kegiatan praktikum harus didampingi oleh pembimbing/laboran/asisten praktikum.
Penggunaan laboratorium di luar jam kerja harus sepengetahuan pihak laboratorium.
Surat keterangan bebas laboratorium dikeluarkan oleh pihak laboratorium dan di
tandatangani/disahkan oleh Kepala Laboratorium.
B. PROSEDUR PEMINJAMAN LABORATORIUM
1. Guru mengambil formulir (Form 1) di Laboratorium Bahasa.
2. Guru menyampaikan formulir yang telah diisi lengkap dan ditandatangani oleh dosen
yang bersangkutan dan diketahui oleh ketua program studi.
3. Guru menyampaikan formulir paling lambat 1 (satu) minggu sebelum praktikum
pertama dimulai.
Verifikasi oleh Pengelola Laboratorium
1. Pengelola laboratorium bahasa mengevaluasi :
2. Adanya formulir rencana praktikum yang ditandatangani oleh guru dan diketahui ketua .
3. Jadwal praktikum yang diusulkan oleh guru dengan jadwal penggunaan laboratorium.
4. Kecukupan peralatan (software dan hardware) dengan peserta praktikum.
5. Kelayakan diadakannya kegiatan praktikum untuk mata pelajaran yang diampu.
6. Jika syarat-syarat dipenuhi, prosedur dilanjutkan dengan kesepakatan.
7. Jika persyaratan kurang (tidak) dipenuhi, pihak pengelola laboratorium akan
mengonfirmasi dosen pengampu untuk membicarakan lebih lanjut persyaratan yang
kurang dipenuhi, misalnya jumlah peserta melebihi kapasitas laboratorium, jadwal
bersamaan dengan jadwal yang telah ada, dan tidak tersedia perangkat lunak atau
perangkat keras yang diperlukan.
8. Sebelum praktikum dilaksanakan, pihak pengelola laboratorium bahasa dan guru perlu C
melakukan kesepakatan (Form 2). Praktikum dapat dilaksanakan hanya jika kesepakatan
tersebut dipenuhi.
C.TATA TERTIB LAB BAHASA
1. Guru dan mahasiswa memasuki laboratorium bahasa dengan cara melepas alas kaki dan
meletakkannya berjajar di kiri dan kanan pintu pintu masuk laboratorium bahasa dengan
ujung alas kaki menyentuh dinding.
2. Mahasiswa meletakkan tas di belakang kelas di atas lantai dengan berjejer rapi serta
mengambil alat-alat tulis dan mematikan telepon genggam.
3. Tujuannya agar mahasiswa dapat belajar dengan nyaman.
4. Mahasiswa menandatangani daftar hadir yang nomor daftar hadirnya telah disesuaikan
dengan nomor tempat duduk sehingga memudahkan untuk mengecek siapa dan duduk di
mana.
5. Tas, buku, jaket, disimpan pada tempat yang telah disediakan.
6. Tidak diperbolehkan makan, minum, atau merokok dalam laboratorium.
7. Selalu memperhatikan petunjuk pemakaian alat.
8. Dilarang menyisir rambut di dekat peralatan laboratorium bahasa.
9. Dilarang membuat gaduh, mengotori, dan bermain-main dengan peralatan dan
perlengkapan yang ada dalam ruang laboratorium bahasa.
10. Dilarang menusuk stop kontak dengan jari tangan atau benda lainnya.
11. Menjaga kebersihan laboratorium.
12. Segera melaporkan setiap kerusakan alat kepada guru/laboran/teknisi.
13. Mengembalikan alat yang dipakai ke tempat semula dengan rapi.
14. Para pemakai laboratorium bahasa yang tidak tahan suhu dingin harap mengenakan
pakaian tebal (jaket). Selama pengoperasian laboratorium bahasa, AC tidak boleh
dimatikan.
15. Mengisi dengan lengkap lembar laporan yang tersedia.
16. Menulis dalam kolom “keadaan” tentang keadaan peralatan yang dipakai, apakah dalam
keadaan baik, macet/rusak, gangguan, dll.
17. Menuliskan apabila menjumpai keadaan booth yang kotor, ada coretancoretan atau
gambar yang tidak senonoh, dan sebagainya.
18. Menjaga/memelihara kebersihan, ketenangan, ketertiban suasana dan kelestarian
peralatan laboratorium bahasa.
19. Apabila seseorang pemakai laboratorium bahasa lalai/lupa mengisi lembar laporan, maka
ia dianggap bertanggung jawab atas segala sesuatu yang tidak baik yang ditemukan oleh
pemakai berikutnya.
D. SANKSI
 Bagi peserta praktikum yang merusak peralatan laboratorium diwajibkan mengganti
sesuai dengan spesifikasi dari peralatan tersebut.
E. PEMAKAIAN LABORATORIUM
A. Persiapan
 Laboran/Teknisi menyiapkan jadwal pelaksanaan, software yang diperlukan, dan
berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium/Guru yang bersangkutan sesuai kesepakatan.
 Datang ke laboratorium 15 menit sebelum laboratorium digunakan oleh peserta didik.
 Masuk ke laboratorium dengan sebelumnya melepas alas kaki/sepatu dan menaruhnya
pada rak sepatu.
 Menghidupkan AC.
 Membersihkan ruangan dan peralatan laboratorium.
 Menghidupkan power dari sumber utama (Stavolt).
 Menghidupkan power pada master console.
 Mengecek fungsi kerja dari peralatan laboratorium satu persatu.
 Menyiapkan presensi dosen dan mahasiswa pengguna laboratorium.
 Menyiapkan alat bantu lainnya (misalnya LCD, laptop, layar proyektor)
B. Pelaksanaan
 Pada saat pelaksanaan praktikum, siswa memasuki ruangan dengan tertib.
 Guru menyalakan master console.
 Guru memeriksa fungsi kerja dari perangkat lunak yang akan dipakai dalam
pembelajaran.
 Guru menyuruh peserta didik masuk ke dalam laboratorium dengan meninggalkan
tas dan sepatu pada rak yang telah disediakan.
 Guru menutup pintu laboratorium.
 Peserta didik duduk pada meja masing-masing dengan tertib.
 Guru memulai pelajaran dan memberi instruksi agar peserta didik menggunakan
alat yang diperlukan.
 Pembelajaran berlangsung.
 Guru mengakhiri pelajaran.
 Peserta didik mengembalikan alat yang dipakai ke tempat semula dengan rapi.
 Peserta didik mengisi lembar pemakaian alat (melaporkan keadaan alat yang baru
saja dipakai).
 Peserta didik keluar dari laboratorium.
c. Setelah Pembelajaran
 Setelah semua peserta didik meninggalkan ruangan laboratorium,
dosen/laboran mematikan power pada master console.
 Guru mengisi daftar pemakaian laboratorium pada buku yang telah disediakan.
 Laboran memeriksa dan merapikan headset dan kursi yang belum tertata rapi.
 Laboran membersihkan laboratorium yang ditinggalkan oleh peserta didik
sekaligus membersihkan master console dan booth peserta didik.
 Laboran mematikan power pada Stavolt.
 Laboran memastikan bahwa semua peralatan dalam keadaan off.
 Laboran mematikan AC.
 Laboran menutup dan mengunci pintu dan meninggalkan laboratorium.
SOP LABORATORIUM IPS
PENDAHULUAN
Aturan paling mendasar dalam pengelolaan laboratorium IPS adalah dengan terlebih
dahulu membuat Standar operasional prosedur laboratorium IPS (selanjutnya disingkat SOP).
SOP ini adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk yang
mengikat. Hal ini mencakup hal-hal yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi
tanpa kehilangan keefektifannya. SOP berisi atau memuat hal-hal teknis yang menyangkut aturan
sederhana pelaksanaan pengelolaan laboratorium IPS.
A. Tujuan dibuatnya SOP:
1. Sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi suatu organisasi sesuai dengan tujuannya.
2. Menjaga konsistensi dan kinerja pengurus suatu organisasi.
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari para pengurus yang terkait.
4. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan, kegagalan, keraguan, duplikasi dan
inefisiensi dalam menjalankan fungsi suatu sistem organisasi
5. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan terhadap tugas dan wewenang.
6. Mengevaluasi hambatan dan kendala yang ditemukan dalam menjalankan suatu
organisasi.
B.Struktur Organisasi Laboratorium IPS
Struktur organisasi lab. IPS adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada organisasi laboratorium IPS dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
Penjelasan Tugas Masing-masing Organisasi
Penjelasan tugas Kepala Sekolah
 Memilih koordinator lab. IPS.
 Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja pengurus lab. IPS.
 Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA.
Penjelasan tugas Wakasek Kurikulum
 Berkoordinasi dengan kepala laboratorium untuk menyusun program kegiatan
pembelajaran di laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
 Bekerjasama dengan kepala lab IPS untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar
mengajar di lab IPS.
Penjelasan tugas wasarpras
 Berkoordinasi dengan kepala lab untuk menyusun program penggadaan sarana
dan prasarana didalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan
 Bekerja sama dengan kepala lab untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar
mengajar di laboratorium IPS
Penjelasan tugas kepala lab. Sekolah
 Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wasarpras dan dengan koordinator
lab. IPS untuk menyusun program kerja didalam laboratorium yang sistematis,
terencana dan berkelanjutan
 Bekerja sama dengan kepala lab untuk menjamin kegiatan belajar mengajar di
laboratorium IPS
Penjelasan tugas kepala lab IPS
 Mengkoordinir guru mata pelajaran IPS ( ekonomi, geografi, sejarah dll )
dalam membuat jadwal praktikum di lab
 Mengusulkan kepada kepala sekolah dan kepala lab sekolah untuk
pengadaan alat bahan IPS berdasarkan matrikulasi yang dibuat oleh guru
IPS
Penjelasan tugas Guru Mata Pelajaran
 Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab IPS.
 Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan kepada laboran untuk
praktikum maksimal tiga hari sebelum pembelajaran praktikum
dilaksanakan.

Penjelasan tugas Laboran


 Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di lab IPS secara
berkelanjutan.
 Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang digunakan
dalam pembelajaran.
 Bertanggungjawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta
perlengkapannya.
C.Kelengkapan Ruang Laboratorium IPS
Kelengkapan ruang laboratorium IPS terdiri dari:
1. Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan Belajar-Mengajar
Alat pendukung kegiatan belajar-mengajar terdiri dari:
a. Ruang laboratorium yang berfungsi sebagai ruang kerja siswa dalam melakukan
praktikum. Berisi: meja demonstrasi yang berfungsi juga sebagai meja guru beserta
kursinya, meja siswa beserta kursinya, papan tulis, sambungan listrik, bak cuci dan alat
kebersihan.
b. Ruang persiapan merupakan tempat menyimpan alat peraga pendidikan atau media
pembelajaran yang sering digunakan dalam praktikum
c. Gudang laboratoium untuk menyimpan kelebihan alat peraga atau untuk menyimpan alat
peraga yang rusak untuk selanjutnya diperbaiki.
2. Alat Peraga Pendidikan
a. Biasanya dalam laboratorium IPS disimpan atau disediakan berbagai alat peraga
pendidikan dalam bentuk dua atau tiga dimensi (visual dan radio) seperti:
b. Gambar-gambar dinding (pakaian adat, alat rumah tangga dan setiap suku di
Indonesia atau dunia).
c. Foto-foto peristiwa bersejarah atau tokoh sejarah (Indonesia atau Dunia).
d. Peta-peta sejarah, geografis (informasi fisik bumi, sumber-sumber alam, ekonomi,
mineral), peta dinding (informasi batas politik antar negara).
e. Karya grafis (bentuk gambar grafik, bagan diagram) yang memuat informasi tentang
penduduk (bangsa-bangsa atau kelompok etnis, ekonomi, sumber alam, agama,
politik, sosial, sejarah (peristiwa ditempatkan dalam bagan atau poros bagan).
f. Model bentuk tiga dimensi seperti model candi, model arca, model batuan, dll.
g. Karya kerajinan (craft work) dalam visual tiga dimensi berupa model patung tokoh
sejarah dari tanah liat, peta timbul dan sebagainya. Dalam laboratorium IPS ini
model-model dapat dibuat oleh mahasiswa sendiri di bawah bimbingan guru. Bahan-
bahan yang digunakan tidak saja dari tanah liat (lempung), tetapi juga malam
berwarna (lilin), plastisin (dari bahan plastik mirip tanah liat tetapi tetap lunak), paper
mache (bubur kertas dari koran-koran bekas). Dari bahan-bahan tersebut dapat dibuat
juga diorama atau model-model lain sesuai dengan kebutuhan pengajaran IPS yang
dikehendaki.
h. Di laboratorium dapat disimpan dan digunakan juga peralatan elektronik audio seperti
radio kaset, peralatan audio visual proyektor film, film layar lebar (screen). Kaset dan
film setiap waktu dapat diputar untuk didengar dan dilihat, misalnya, pidato-pidato
bersejarah, lagu-lagu perjuangan atau lagu-lagu rakyat, film tentang peristiwa
bersejarah atau film sejarah, film berita tentang kehidupan, ekonomi, sosial, politik
suatu masyarakat tertentu.
NB : Laboratorium IPS bukan gudang untuk menyimpan semua benda tersebut di atas.
Seperti halnya dengan perpustakaan, laboratorium ini adalah salah satu sumber belajar
bagi siswa dan oleh karena itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam
perencanaan strategi dan proses pembelajaran IPS.
D. Penyimpanan Alat dan Bahan
Prinsip-prinsip utama dalam penyimpanan alat dan bahan di dalam ruang laboratorium
IPS adalah sebagai berikut:
 Carta-carta tidak boleh digulung atau dilipat, melainkan harus disimpan dalam
lemari khusus yang disebut sebagai lemari carta
 Peta disimpan digulung dan dimasukkan dalam lemari khusus
 Bahan sehabis pakai disimpan dalam lemari tertutup.
 Model-model dan juga hasil kerajinan tangan berbentuk tiga dimensi disimpan
dalam lemari kaca.
 Barang-barang bersejarah yang berbentuk dua dimensi seperti teks pidato,
potongan koran, dll disimpan dalam figura kaca.
 Jika ada beberapa barang yang memungkinkan untuk disimpan secara bertumpuk,
maka barang yang paling berat dan besar ukurannya selalu disimpan di tempat
paling bawah.
E.TATA TERTIB LABORATORIUM IPS
a. Bagi guru
1. Beberapa hari sebelum praktikum guru wajib melaporkan kegiaan dan alat –
alat / bahan yang diperlukan kepada petugas laboratorium.
2. Guru dan petugas laboratorium wajib menjaga ketertiban selama kegiatan
praktek berlangsung.
3. Guru wajib memahami kegiatan praktikum.
4. Guru wajib menandatangani buku kegiatan laboratorium.
5. Guru wajib mempertanggungjawabkan alat-alat yang dipakai kepada petugas
laboratorium.
6. Guru wajib amenjaga keamanan dan keselamatan siswa.
7. Petugas laboratorium wajib melaporkan kepada kepala sekolah sebulan
sekali.
8. Petugas laboratorium wajib mencatat kegiatan laboratorium.
9. Petugas laboratorium wajib memahami seluk beluk pengelolaan laboratorium.
10. Petugas wajib memberi pelayanan kepada guru yang melakukan kegiatan
praktikum.
11. Petugas laboratorium wajib menjaga keamanan, kebersihan dan keindahan
laboratorium.
12. Petugas laboratorium wajib membuat jadwal penggunaan laboratorium.
b.Bagi siswa
1. Semua siswa wajib datang tepat pada waktunya.
2. Siswa yang datang terlambat wajib melapor kepada guru pembimbing.
3. Siswa yang tidak dapat mengikuti praktikum, harus minta ijin tertulis.
4. Siswa yang meninggalkan ruangan praktikum, wajib minta ijin kepada guru
pembimbing.
5. Sebelum meninggalkan ruangan, alat-alat laboratorium harus bersih dan
lengkap.
6. Siswa wajib memakai Jas Lab. Selama praktikum.
7. Siswa harus berpakaian rapi dan sopan.
8. Siswa wajib mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum mengikuti
praktikum.
9. Siswa wajib memelihara ketertiban, kebersihan dan keamanan alat-alat
laboratorium.
10. Siswa wajib taat kepada guru pembimbing dan kepada petugas laboratorium
11. Siswa wajib melaporkan kepada guru pembimbing atau kepada petugas
laboratorium bila terjadi kecelakaan.
12. Siswa berhak mendapatkan pelayanan yang sama dalam penggunaan
laboratorium.
F. LARANGAN – LARANGAN
a. Bagi siswa
1. Siswa dilarang masuk ke ruangan laboratorium sebelum mendapat ijin dari guru
pembimbing.
2. Siswa dilarang mondar-mandir dalam ruangan laboratorium.
3. Siswa dilarang mengambil alat praktikum sebelum mendapat ijin dari guru
pembimbing.
4. Dilarang menggunakan alat yang membahayakan sebelum mendapat ijin atau
petunjuk dari guru pembimbing.
5. Dilarang mengambil sendiri barang-barang dalam rak, sebelum mendapat ijin
dari petugas laboratorium.
6. Dilarang membawa alat-alat keluar ruangan laboratorium kecuali mendapat ijin
dari petugas laboratorium.
b. Bagi Guru
1. Guru dilarang meninggalkan laboratorium selama kegiatan praktikum
berlangsung.
2. Guru dilarang melakukan kegiatan laboratorium sebelum mendapat ijin dari
petugas.
3. Guru dilarang mengambil alat – alat tanpa seijin petugas.
4. Petugas laboratorium dilarang meninggalkan laboratorium tanpa seijin kepala
sekolah.
5. Petugas laboratorium dilarang membawa alat – alat keluar laboratorium tanpa
seijin kepala sekolah.
G. SANKSI
PELANGGARAN – PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN INI DAPAT
DIKENAKAN SANKSI SEBAGAI BERIKUT :
1. Peringatan lisan.
2. Peringatan tertulis ditembuskan kepada orang tua/wali murid.
3. Tidak boleh mengkuti kegiatan praktikum untuk sementara waktu.
4. Dikeluarkan dari sekolah.
Siswa yang merusak / menghilangkan alat-alat laboratorium karena kelalaian sendiri
harus mengganti dengan alat yang identik.
H. Komponen Keselamatan
Komponen keselamatan yang wajib tersedia di dalam lab IPS adalah sebagai berikut:
1. Jas lab
2. Kacamata pelindung
3. Masker
4. Sarung tangan
5. Tabung pemadam kebakaran
6. Kotak P3K

SOP LABORATORIUM MATEMATIKA


PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan visi dan misi Pelajaran Matematika, yaitu menyelenggarakan
pendidikan matematika yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja dan tanggap terhadap perkembangan TIK, maka diperlukan
sarana dan prasarana Laboratorium yang memadai. Selain sarana yang memadai, pengaturan
dan prosedur dalam penggunaan sarana dan prasarana Lab. perlu dilakukan sehingga kualitas
pelayanan bisa ditingkatkan. Karena itu, perlu dibuat Standar Operasi dan Prosedur (SOP)
Pemakaian Laboratorium.
A. TUJUAN
SOP ini menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh pihak-pihak yang terkait
langsung dengan Kegiatan Laboratorium Matematika di SD. Tujuan dari SOP ini adalah untuk
melancarkan dan menertibkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemakaian laboratorium.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup SOP meliputi semua kegiatan dan pemangku kepentingan yang terkait dengan
kegiatan laboratorium. Kegiatan Laboratorium meliputi kegiatan-kegiatan yang dalam
aktifitasnya menggunakan laboratorium sebagai tempat kegiatan. Kegiatan tersebut secara
garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Kegiatan yang langsung terkait dengan mata kuliah praktikum. Kegiatan-kegiatan
yang dimaksud adalah penggunaan laboratorium untuk pemantapan teori yang
menggunakan lab., praktikum siswa, dan penelitian tugas akhir siswa.
2. Kegiatan tambahan yang berhubungan dengan pelatihan, workshop, pengembangan
sumber daya manusia, penelitian dosen, pengabdian pada masyarakat, perencanaan
dan pengembangan lab. serta perawatan laboratorium.
Sedangkan pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kegiatan Lab antara lain:
 Siswa
 Guru matematika
 Staf Teknisi Laboratorium
 Asisten Laboratorium
 Pihak di luar yang tersebut di atas yang akan menggunakan Laboratorium
Kegiatan Laboratorium adalah semua kegiatan yang terkait dengan
penggunaan laboratorium. Praktikum adalah kegiatan praktek yang dilakukan di
laboratorium untuk menunjang pelajaran terkait yang telah diberikan di kelas.
Koordinator Praktikum adalah asisten guru yang ditunjuk oleh guru yang
bersangkutan yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Koordinator
bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan praktikum kepada Kepala
Laboratorium/Dosen yang bersangkutan. Tanggung jawab tersebut meliputi
penyiapan kelengkapan praktikum, pelaksanaan praktikum, sampai evaluasi
praktikum. Laboran dan teknisi adalah karyawan yang bertanggung jawab
sepenuhnya atas perangkat penunjang pelaksanaan praktikum, seperti hardware,
software dan ruangan.dengan evaluasi praktikum.
C. PROSEDUR PEMAKAIAN LABORATORIUM
- Prosedur Pemakaian Laboratorium untuk Praktikum pelajaran
Persiapan
Sebelum praktikum dilaksanakan, tahap-tahap yang harus dilakukan adalah:
1. Guru yang bersangkutan mendaftarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
diampunya kepada Kepala Laboratorium. Permintaan ini dilengkapi dengan:
 Jadwal pelaksanaan
 Software yang digunakan
 Jumlah siswa peserta praktikum tersebut
 Jumlah pertemuan praktikum
2. Laboran/Teknisi menyiapkan jadwal pelaksanaan, software yang diperlukan dan
berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium/guru yang bersangkutan
Pelaksanaan
Pada saat praktikum dilaksanakan, tahap-tahap yang harus dilakukan adalah:
1. Laboran/teknisi mempersiapkan sarana prasarana Laboratorium
Komputer bagi
pengguna Laboratorium, yang meliputi:
 Membuka ruang Lab dan memastikan bahwa ruangan dalam keadaan bersih
 Menyalakan AC dan lampu untuk menjamin keamanan dan kenyamanan Lab.
 Menyiapkan buku pemakaian lab
2. Asisten lab/guru matematika memastikan bahwa komputer dan sarana/prasarana
pendukung siap digunakan
1. Pada saat pelaksanaan praktikum, mahasiswa memasuki ruangan dengan tertib,
dan harus mematuhi aturan-aturan berikut:
 Tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman kedalam ruang
laboratorium
 Menempati kursi/bangku yang tersedia
 Menyalakan komputer sesuai dengan urutan sbb:
 Nyalakan stavolt yang terhubung dengan komputer.
 Nyalakan komputer, mouse dan keyboard
 Memilih/membuka software sesuai dengan instruksi dari
asisten/instruktur
 Jika ada permasalahan, segera melaporkan pada asisten/teknisi
 Melaksanakan praktikum dengan tertib
 Setelah praktikum dilaksanakan, praktikan wajib melakukan hal-hal berikut:
 Menutup software yang telah digunakan
 Mematikan (shut down) computer
 Mematikan mouse dan keyboard
 Mematikan stavolt
 Meninggalkan ruangan dengan tertib
 Setelah semua aktifitas praktikum selesai, dan tidak ada mahasiswa di dalam lab,
laboran memastikan bahwa semua computer dan stavolt sudah dimatikan dan
mematikan AC.
D. Prosedur Pemakaian Laboratorium untuk Pelaksanaan Penelitian dan Tugas
Akhir siswa
Jika seorang guru akan melaksanakan penelitian yang dalam pelaksanaannya
akan menggunakan sarana prasarana Laboratorium dan melibatkan siswa, maka
tahaptahap yang harus dilakukan adalah:
1. guru yang bersangkutan mendaftarkan rencana pelaksanaan penelitian kepada
Kepala Laboratorium, sesuai dengan yang dicantumkan dalam proposal
penelitian. Permintaan ini dilengkapi dengan:
a. Jadwal pelaksanaan
b. Software yang digunakan
b. Guru dan siswa Tugas Akhir yang terlibat dalam penelitian
2. Laboran/Teknisi menyiapkan jadwal pelaksanaan, software yang diperlukan
dan berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium/guru yang bersangkutan
Pelaksanaan
Pada saat penelitian dilaksanakan, tahap-tahap yang harus dilakukan adalah:
1. Laboran/teknisi mempersiapkan sarana prasarana Laboratorium Komputer bagi
Guru /siswa peneliti.
2. Asisten lab/dosen peneliti memastikan bahwa komputer dan sarana/prasarana
pendukung siap digunakan
3. Pada saat pelaksanaan penelitian, dosen/mahasiswa harus mematuhi aturan-
aturan berikut:
a. Tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman kedalam ruang
laboratorium
b. Menempati kursi/bangku yang tersedia
c. Menyalakan komputer sesuai dengan urutan sbb:
 Nyalakan stavolt yang terhubung dengan komputer.
 Nyalakan komputer, mouse dan keyboard
 Memilih/membuka software sesuai dengan instruksi dari
asisten/instruktur
 Jika ada permasalahan, segera melaporkan pada
asisten/teknisi
d. Setelah kegiatan penelitian dilaksanakan, guru/siswa peneliti wajib
melakukan hal-hal berikut:
 Menutup software yang telah digunakan
 Mematikan (shut down) computer
 Mematikan mouse dan keyboard
 Mematikan stavolt
 Meninggalkan ruangan dengan tertib
E. TATA TERTIB LABORATORIUM MATEMATIKA
a. Bagi guru
1. Beberapa hari sebelum praktikum guru wajib melaporkan kegiaan dan alat – alat /
bahan yang diperlukan kepada petugas laboratorium.
2. Guru dan petugas laboratorium wajib menjaga ketertiban selama kegiatan
praktek berlangsung.
3. Guru wajib memahami kegiatan praktikum.
4. Guru wajib menandatangani buku kegiatan laboratorium.
5. Guru wajib mempertanggungjawabkan alat-alat yang dipakai kepada petugas
laboratorium.
6. Guru wajib amenjaga keamanan dan keselamatan siswa.
7. Petugas laboratorium wajib melaporkan kepada kepala sekolah sebulan sekali.
8. Petugas laboratorium wajib mencatat kegiatan laboratorium.
9. Petugas laboratorium wajib memahami seluk beluk pengelolaan laboratorium.
10. Petugas wajib memberi pelayanan kepada guru yang melakukan kegiatan
praktikum.
11. Petugas laboratorium wajib menjaga keamanan, kebersihan dan keindahan
laboratorium.
12. Petugas laboratorium wajib membuat jadwal penggunaan laboratorium.
b.Bagi siswa
1. Semua siswa wajib datang tepat pada waktunya.
2. Siswa yang datang terlambat wajib melapor kepada guru pembimbing.
3. Siswa yang tidak dapat mengikuti praktikum, harus minta ijin tertulis.
4. Siswa yang meninggalkan ruangan praktikum, wajib minta ijin kepada guru
pembimbing.
5. Sebelum meninggalkan ruangan, alat-alat laboratorium harus bersih dan lengkap.
6. Siswa wajib memakai Jas Lab. Selama praktikum.
7. Siswa harus berpakaian rapi dan sopan.
8. Siswa wajib mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum mengikuti praktikum.
9. Siswa wajib memelihara ketertiban, kebersihan dan keamanan alat-alat laboratorium.
10. Siswa wajib taat kepada guru pembimbing dan kepada petugas laboratorium
11. Siswa wajib melaporkan kepada guru pembimbing atau kepada petugas laboratorium
bila terjadi kecelakaan.
12. Siswa berhak mendapatkan pelayanan yang sama dalam penggunaan laboratorium.
F. LARANGAN – LARANGAN
a. Bagi siswa
1. Siswa dilarang masuk ke ruangan laboratorium sebelum mendapat ijin dari guru
pembimbing.
2. Siswa dilarang mondar-mandir dalam ruangan laboratorium.
3. Siswa dilarang mengambil alat praktikum sebelum mendapat ijin dari guru
pembimbing.
4. Dilarang menggunakan alat yang membahayakan sebelum mendapat ijin atau
petunjuk dari guru pembimbing.
5. Dilarang mengambil sendiri barang-barang dalam rak, sebelum mendapat ijin
dari petugas laboratorium.
6. Dilarang membawa alat-alat keluar ruangan laboratorium kecuali mendapat ijin
dari petugas laboratorium.
b. Bagi Guru
1. Guru dilarang meninggalkan laboratorium selama kegiatan praktikum
berlangsung.
2. Guru dilarang melakukan kegiatan laboratorium sebelum mendapat ijin dari
petugas.
3. Guru dilarang mengambil alat – alat tanpa seijin petugas.
4. Petugas laboratorium dilarang meninggalkan laboratorium tanpa seijin kepala
sekolah.
5. Petugas laboratorium dilarang membawa alat – alat keluar laboratorium tanpa
seijin kepala sekolah.
G. SANKSI
PELANGGARAN – PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN INI DAPAT
DIKENAKAN SANKSI SEBAGAI BERIKUT :
1. Peringatan lisan.
2. Peringatan tertulis ditembuskan kepada orang tua/wali murid.
3. Tidak boleh mengkuti kegiatan praktikum untuk sementara waktu.
4. Dikeluarkan dari sekolah.
Siswa yang merusak / menghilangkan alat-alat laboratorium karena kelalaian sendiri
harus mengganti dengan alat yang identik.

SOP LABORATORIUM PPKN


PENDAHULUAN
a. Tujuan
Standart Operating Procedure (SOP) ini bertujuan untuk memberikan prosedur tentang
fungsi dan pelayanan yang dapat dilakukan oleh Laboratorium Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
b. Ruang Lingkup
SOP ini meliputi penjelasan tentang fungsi, struktur, tata tertib, sarana layanan dan
aturan yang dapat dilakukan dalam rangka penggunaan fasilitas Laboratorium
PPKn
c. Definisi
Laboratorium PPKn merupakan wahana, sarana, media sekaligus sumber data bagi
civitas mata pelajaran PPKn dalam mencari, menemukan, mengumpulkan dan
mengelola data untuk mengembangkan kepentingan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan, serta disiplin ilmu
pendidikan yang terkait didalamnya (disiplin ilmu pendidikan, ilmu politik, ilmu
sosial, hukum, moral, dsb ).
1.1 Fungsi dan Tujuan
Fungsi utama dari Laboratorium PPKn merupakan wahana untuk mengembangkan
melakukan praktik atau penerapan terhadap teori, penelitian, dan mengembangkan
keilmuan di dalam lingkungan PPKn, sehingga menjadi unsur penting dalam
kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang pembelajaran.
Secara terperinci fungsi Laboratorium PPKn UNIPA berperan sebagai:
a. pusat, praktik, latihan dan penelitian dan sumber pembelajaran bagi guru dan
siswa PPKn
b. pusat penelitian dan pengembangan pendidikan kewarganegaraan bagi guru dan
siswa PPKn
c. pusat pengkajian dan pengembangan model-moldel pembelajaran PPKn
d. pusat pengembangan multimedia dalam pembelajaran dan atau pendidikan
PPKn.
Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium yaitu untuk
membantu memperlancar pengelola laboratorium untuk memaksimalkan kegunaan
dari laboratorium beserta seluruh sumberdaya yang ada didalamnya, sehingga
dapat membantu mewujudkan visi dan misi dari pelajaran PPKn.
1.2 Struktur dan Pengertian
Struktur Laboratorium PPKn terdiri atas Kepala Laboratorium, Anggota, dan
Pengurus Harian yang terdiri dari Ketua, Sektretaris dan Bendahara, serta peserta
praktikum.
1. Kepala laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang
ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium serta
membawahi anggota laboratorium, pengurus harian, yang bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan di laboratorium
2. Anggota laboratorium adalah staf edukatif yang memiliki minat keilmuan dan
bersedia turut berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan
laboratorium.

3. Pengurus Harian yang terdiri dari :


a. Ketua : Alumni Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
masih aktif ikut serta dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan serta bidang
ilmu lain yang mendukung serta bertanggung jawab penuh kepada Kepala
Laboratorium PPKn
b. Sekretaris : Alumni Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yang masih aktif ikut serta dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan serta bidang
ilmu lain yang mendukung serta bertanggung jawab berkaitan dengan segala
keadministrasian dalam pengurusan harian Laboratorium PPKn dan bertanggung
jawab kepada Ketua Pengurus Harian.
c. Bendahara : Alumni Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yang masih aktif ikut serta dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan serta bidang
ilmu lain yang mendukung serta bertanggung jawab berkaitan dengan segala
perbendaharaan dalam pengurusan harian Laboratorium PPKn
4. Peserta praktikum adalah siswa yang telah mebikuti pelajaran matematika dan
telah mendaftarkan diri untuk kegiatan praktikum pada semester berjalan.
1.3 Tata Tertib Laboratorium
Tata tertib yang berlaku di laboratorium PPKn sebagai berikut :
1. Berpakaian rapi dan dilarang menggunakan kaos
2. Berperilaku sopan, santun dan menjunjung etika akademik di dalam
laboratorium
3. Menghargai sesama pengguna laboratorium
4. Dilarang merokok, makan dan minum, serta membuat kericuhan
selama kegiatan praktikum di dalam ruang laboratorium.
5. Dilarang menyentuh, menggeser dan menggunakan peralatan di
laboratorium yang tidak sesuai dengan acara praktikum pelajaran yang
diambil.
6. Membersihkan peralatan yang telah digunakan selama praktikum
maupun penelitian dan mengembalikannya kepada petugas
laboratorium.
7. Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap
peralatan dan kegiatan selama praktikum di ruang laboratorium PPKn
8. Selama mengikuti praktikum di laboratorium PPKn tidak boleh
membunyikan handphone.
1.4 Pelaksanaan Praktikum
Mekanisme Pelaksanaan Praktikum
1. Siswa calon peserta praktikum (CP) mendaftarkan diri ke laboratorium
PPKn dan menunjukkan kartu yang berkaitan dengan praktikum yang
akan diikuti 1 minggu sebelum kegiatan praktikum sesuai jadwal.
2. Saat mendaftar untuk kegiatan praktikum, siswa calon peserta
praktikum (CPP) berhak memperoleh petunjuk praktikum dengan
penggantian administrasi yang ditentukan kemudian.
3. Laboratorium PPKn mengumumkan peserta praktikum yang terdaftar
dan dilengkapi dengan pembagian kelompok, penanggungjawab
kelompok, acara serta jadwal praktikum
4. Acara praktikum meliputi pre-test, praktikum inti, post-test dan
pelaporan kegiatan praktikum serta wajib diikuti oleh setiap peserta
praktikum.
5. Peserta praktikum wajib mengikuti praktikum sesuai dengan jadwal
Setiap materi praktikum inti dapat dipandu oleh satu orang guru
6.Setelah menyelesaikan materi dalam praktikum inti, peserta praktikum
wajib menyusun draf laporan hasil secara berkelompok, mengikuti
sistematika dalam petunjuk praktikum.
7.Peserta praktikum mendapat bimbingan dari guru ppkn masing-masing
yang berkaitan dengan materi untuk laporan hasil praktikum.
8. Laporan praktikum yang sudah di jilid dikumpulkan kepada
pengurus harian laboratorium PPKn

SOP LABORATORIUM TIK


PENDAHULUAN
A.Penggunaan Ruang LAB. Komputer
Ruang lab. Computer menyediakan fasilitas computer untuk mendukung proses belajar mengajar
khususnya mata pelajaran TIK
B. Pedoman penggunaan dan tata tertib yang berlaku di Laboratorium Komputer adalah
sebagai berikut :

1. Jam operasional laboratorium dimulai pada pukul 00 – 14.30 WIB untuk hari Senin-
Kamis, pukul 07.00 – 11.30 WIB untuk hari Jumat dan pukul 07.00 – 15.00 WIB untuk
hari Sabtu, penggunaan diluar jam tersebut harus seizin Kepala Laboratorium
2. Pengunjung laboratorium wajib mengisi buku kunjungan laboratorium
3. Pengunjung laboratorium dilarang melakukan kegiatan diluar kegiatan akademik
tanpa seizin Kepala Laboratorium.
4. Pengunjung laboratorium dilarang membuat gaduh (main game, nonton film, dll) di
dalam laboratorium.
5. Setiap pengguna laboratorium dilarang mengubah setting/konfigurasi peralatan lab tanpa
seizin kepala laboratorium.
6. Setiap pengguna laboratorium dilarang memasukkan jenis data atau program apapun ke
dalam peralatan laboratorium tanpa seizin kepala laboratorium.
7. Setiap pengguna laboratorium dilarang menghapus atau memindahkan data atau
software apapun yang berbentuk file atau direktori di dalam peralatan laboratorium.
8. Dilarang makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
9. Semua pengunjung laboratorium wajib menjaga kebersihan dan keamanan inventaris
laboratorium.
10. Semua Pengunjung laboratorium yang mengunjungi atau praktek di laboratorium, wajib
merapikan kembali semua inventaris laboratorium.
11. Dilarang membawa peralatan laboratorium ke luar ruang laboratorium tanpa izin dari
petugas dan kepala laboratorium.
12. Kerusakan dan kehilangan peralatan laboratorium yang diakibatkan kelalaian pengguna,
maka pengguna wajib memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut

C. Prosedur
1. Prosedur penggunaan LCD
Menghidupkan :
o pastiakan kabel power LCD sudah tertancap dan lampu scalar sudah menyala
o Tekan tombol power sekali pada LCD untuk mengaktifkan LCD
o Tunggu kira-kira 3 menit sampai data tampil pada layar
o Pasang kabel VGA LCD pada laptop atau computer yang akan di gunakan
Mematikan:
a. Lepaskan kabel VGA dari computer atau laptop.
b. Tekan tombol power dua kali pada LCD untuk mematikan LCD, lampu indikator LCD
akan berkedip-kedip.
c. Tunggu hingga lampu indicator LCD tidak berkedip-kedip lagi atau mati, dan tekan
sakjar untuk mematikan LCD.
2. Prosedur penggunaan komputer:
Menghidupkan:
a. Hidupkan Stavolt yang menghubungkan listrik dari sumber rlistrik ke komputer (jika
belum hidup).
b. Tekan tombol power pada komputer.
c. Hidupkan monitor.
d. Pilih system operasi yang ingin digunakan (Linux atau Windows).
e. Lakukan login dengan menggunakan user name dan password masing-masing mahasiswa.
Mematikan:
a. Lakukan proses shutdown pada system operasi.
b. Tunggu hingga proses shutdown berhasil dilakukan.
c. Matikan monitor.
d. Stavolt akan dimatikan oleh laboran.
D. Pelayanan Ruang lab. Computer
Laboratorium computer pada dasarnya berfungsi sebagai laboratorium untuk Penunjang
pendidikan (mata kuliah TIK) yang pelaksanaanya sudah di atur sesuai dengan jadwal kuliah
TIK dan selama penggunaanya menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran TIK Pelayanan
ruang lab. Computer untuk kegiatan lain diluar proses belajar mengajar, harus berkoordinasi
dengan penanggung jawab ruang lab. Komputer
E.TATA TERTIB LABORATORIUM TIK
1. Sebelum praktikum guru menyiapkan peralatan yang akan digunakan siswa
2. Guru Menyiapkan daftar hadir siswa yang akan mengikuti praktikum
3. Mengarahkan dan membagi tugas kepada siswa sebelum praktikum dimulai
4. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengaman praktikum dan
menjaga/membersihkan alat serta ruangan laboratorium sebelum dan setelah digunakan
5. Memberikan alat praktikum kepada siswa sesuai dengan kelompoknya
6. Membimbing/mengawasi jalannya praktikum
7. Menjawab/mengatasi semua kesulitan siswa selama praktikum
8. Setelah praktikum selesai guru mendata alat-alat yang telah digunakan
9. Mengembalikan alat-alat praktikum yang telah digunakan siswa sesuai dengan tempatnya
10. Guru bertanggung jawab dalam pengumpulan hasil laporan praktikum siswa dan
memberikan penilaian terhadap hasil praktikum siswa
F. TATA TERTIB SISWA PRAKTIKUM
1. Berpakaian Rapi dan Sopan
2. Masuk Laboratorium tepat waktu
3. Sesuai Jadwal yang berlaku
4. Dilarang memakai alas kaki (Sepatu atau Sandal)
5. Dilarang membawa makanan atau minuman dalam bentuk apapun
6. Dilarang mengaktifkan HP ketika praktek dimulai
7. Dilarang memindahkan alat praktikum (Mouse, Keyboard Dll. Tanpa ijin Guru
pendamping)
8. Membawa perlengkapan masing-masing (Buku, Balpoint, Dll)
9. Menjaga Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan Laboratorium
10. Matikan (Off kan) computer sesuai dengan procedure
11. Merapikan kembali Kursi dan Alat Praktikum (computer) setelah selesai.
12. Dilarang menunggu didalam Laboratorium
13. Keluar Laboratorium tepat waktu dengan tertib.
SOP LABORATORIUM SBDP
PENDAHULUAN
a. Tujuan
Standart Operating Procedure (SOP) ini bertujuan untuk memberikan prosedur tentang
fungsi dan pelayanan yang dapat dilakukan oleh Laboratorium Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
b. Ruang Lingkup
SOP ini meliputi penjelasan tentang fungsi, struktur, tata tertib, sarana layanan dan
aturan yang dapat dilakukan dalam rangka penggunaan fasilitas Laboratorium
PPKn
c. Definisi
Laboratorium PPKn merupakan wahana, sarana, media sekaligus sumber data bagi
civitas mata pelajaran PPKn dalam mencari, menemukan, mengumpulkan dan
mengelola data untuk mengembangkan kepentingan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan, serta disiplin ilmu
pendidikan yang terkait didalamnya (disiplin ilmu pendidikan, ilmu politik, ilmu
sosial, hukum, moral, dsb ).
1.1 Fungsi dan Tujuan
Fungsi utama dari Laboratorium PPKn merupakan wahana untuk mengembangkan
melakukan praktik atau penerapan terhadap teori, penelitian, dan mengembangkan
keilmuan di dalam lingkungan PPKn, sehingga menjadi unsur penting dalam
kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang pembelajaran.
Secara terperinci fungsi Laboratorium PPKn UNIPA berperan sebagai:
a. pusat, praktik, latihan dan penelitian dan sumber pembelajaran bagi guru dan
siswa PPKn
b. pusat penelitian dan pengembangan pendidikan kewarganegaraan bagi guru dan
siswa PPKn
c. pusat pengkajian dan pengembangan model-moldel pembelajaran PPKn
d. pusat pengembangan multimedia dalam pembelajaran dan atau pendidikan
PPKn.
Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium yaitu untuk
membantu memperlancar pengelola laboratorium untuk memaksimalkan kegunaan
dari laboratorium beserta seluruh sumberdaya yang ada didalamnya, sehingga
dapat membantu mewujudkan visi dan misi dari pelajaran PPKn.
1.2 Struktur dan Pengertian
Struktur Laboratorium PPKn terdiri atas Kepala Laboratorium, Anggota, dan
Pengurus Harian yang terdiri dari Ketua, Sektretaris dan Bendahara, serta peserta
praktikum.
4. Kepala laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang
ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium serta
membawahi anggota laboratorium, pengurus harian, yang bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan di laboratorium
5. Anggota laboratorium adalah staf edukatif yang memiliki minat keilmuan dan
bersedia turut berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan
laboratorium.

6. Pengurus Harian yang terdiri dari :


a. Ketua : Alumni Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
masih aktif ikut serta dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan serta bidang
ilmu lain yang mendukung serta bertanggung jawab penuh kepada Kepala
Laboratorium PPKn
b. Sekretaris : Alumni Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yang masih aktif ikut serta dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan serta bidang
ilmu lain yang mendukung serta bertanggung jawab berkaitan dengan segala
keadministrasian dalam pengurusan harian Laboratorium PPKn dan bertanggung
jawab kepada Ketua Pengurus Harian.
c. Bendahara : Alumni Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yang masih aktif ikut serta dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan serta bidang
ilmu lain yang mendukung serta bertanggung jawab berkaitan dengan segala
perbendaharaan dalam pengurusan harian Laboratorium PPKn
4. Peserta praktikum adalah siswa yang telah mebikuti pelajaran matematika dan
telah mendaftarkan diri untuk kegiatan praktikum pada semester berjalan.
1.3 Tata Tertib Laboratorium
Tata tertib yang berlaku di laboratorium PPKn sebagai berikut :
1. Berpakaian rapi dan dilarang menggunakan kaos
9. Berperilaku sopan, santun dan menjunjung etika akademik di dalam
laboratorium
10. Menghargai sesama pengguna laboratorium
11. Dilarang merokok, makan dan minum, serta membuat kericuhan
selama kegiatan praktikum di dalam ruang laboratorium.
12. Dilarang menyentuh, menggeser dan menggunakan peralatan di
laboratorium yang tidak sesuai dengan acara praktikum pelajaran yang
diambil.
13. Membersihkan peralatan yang telah digunakan selama praktikum
maupun penelitian dan mengembalikannya kepada petugas
laboratorium.
14. Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap
peralatan dan kegiatan selama praktikum di ruang laboratorium PPKn
15. Selama mengikuti praktikum di laboratorium Spdb tidak boleh
membunyikan handphone. Kecuali diperlukan.
1.4 Pelaksanaan Praktikum

Anda mungkin juga menyukai