5. SANKSI
5.1 Peserta praktikum yang tidak mematuhi tata tertib TIDAK BOLEH masuk dan
mengikuti kegiatan praktikum di ruang laboratorium.
5.2 Peserta praktikum yang datang terlambat (tidak sesuai kesepakatan), tidak memakai
jas lab, tidak memakai sepatu, tidak memakai baju berkerah/kaos berkerah, dan/atau
tidak membawa petunjuk praktikum, tetap diperbolehkan masuk laboratorium tetapi
TIDAK BOLEH MENGIKUTI KEGIATAN PRAKTIKUM.
5.3 Siswa yang mendaftarkan diri melebihi batas waktu yang ditentukan tetap
diperbolehkan mengikuti kegiatan praktikum hanya jika dapat menunjukkan surat
keterangan dari dokter (jika sakit) atau surat ijin dari guru kelas; dan hanya acara
praktikum yang tersisa yang dapat diikuti dengan berbagai konsekuensinya.
5.4 Peserta praktikum yang memindahkan dan/atau menggunakan peralatan praktikum
tidak sesuai dengan yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan berkas
peminjaman alat, kegiatan praktikum yang dilaksanakan akan dihentikan dan
praktikum yang bersangkutan dibatalkan.
5.5 Peserta praktikum yang telah dua (2) kali tidak mengikuti acara praktikum
dinyatakan GUGUR dan harus mengulang pada semester berikutnya, kecuali ada
keterangan dari kepala laboratorium atau surat dari dokter.
5.6 Peserta praktikum yang mengumpulkan laporan praktikum terlambat satu (1) hari,
tetap diberikan nilai sebesar 75%, sedangkan keterlambatan lebih dari satu (1) hari,
diberikan nilai 0%.
5.7 Plagiat dan kecurangan sejenisnya selama kegiatan praktikum maupun penyusunan
laporan praktikum, pekerjaan dari kegiatan yang bersangkutan diberikan penilaian
25%.
5.8 Peserta praktikum yang telah menghilangkan, merusak atau memecahkan peralatan
praktikum harus mengganti sesuai dengan spesifikasi alat yang dimaksud, dengan
kesepakatan antara laboran, pembimbing praktikum dan kepala laboratorium.
Prosentase pengantian alat yang hilang, rusak atau pecah disesuaikan dengan jenis
alat atau tingkat kerusakan dari alat.
5.9 Apabila peserta praktikum sampai dengan jangka waktu yang ditentukan tidak bisa
mengganti alat tersebut, maka peserta praktikum TIDAK BOLEH mengikuti ujian
akhir semester (UAS); dan apabila peserta praktikum tidak sanggup mengganti alat
yang hilang, rusak atau pecah dikarenakan harga alat mahal atau alat tidak ada
dipasaran, maka nilai penggantian ditetapkan atas kesepakatan antara pembimbing
praktikum dan peserta praktikum (atau peminjam).
STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP )
PENGADAAN ALAT/BAHAN LABORATORIUM
1. TUJUAN
SOP pengadaan alat/bahan ditujukan untuk menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melengkapi alat/bahan kimia/IPA yang habis dipakai maupun
yang belum tersediah diperlukan pengadaan.
2. PROSEDUR
a. Sebelum pengusulan pengadaan alat/bahan, maka perlu dipikirkan :
1) Pengadaan alat/bahan laboratorium IPA yang habis terpakai/belum ada.
2) Percobaan-percobaan apa yang akan dilakukan,
3) Alat/bahan apa yang akan dibeli (dengan spesifikasi jelas)
4) Ada tidaknya dana/anggaran,
5) Prosedur pembelian (lewat agen, langganan, beli sendiri), dan
6) Pelaksanaan pembelian (biasanya awal tahun pelajaran baru)
b. Prosedur pengadaan alat/bahan laboratorium IPA dimulai dengan :
1) Sebelum diadakan alat/bahan laboratorium IPA laboran perlu mengisi inventaris
alat bahan ( Lihat lampiran no. 9 ) hal tersebut dilakukan untuk mengetahui
inventaris alat-alat yang dimiliki laboratorium IPA.
2) Penyusunan alat/bahan yang akan dibeli yang dikumpulkan dari ususlan masing –
masing guru IPA yang dikoordinasi kepada kepala laboratorium IPA selaku
penanggungjawab laboratorium IPA.
3) Laboran menulis kartu usulan pengadaan alat dan bahan ( Lihat lampiran no.11 )
4) Sebelum pembelian alat/bahan laboratorium IPA, hendaknya ditentukan terlebih
dahulu di toko atau perusahaan mana alat/bahan itu akan dibeli. Sebaiknya setiap
sekolah telah membuat jalinan kerja sama dengan perusahaan atau toko alat dan
bahan kimia tertentu, sehingga akan memperoleh harga yang relatif murah dan
sewaktu-waktu memerlukan tambahan alat/bahan kimia diluar jadwal pengadaan,
dapat dengan mudah dikontak dan disuplai.
5) Sesudah menerima alat dan bahan yang baru ditulis didalam daftar penerimaan
alat dan bahan ( Lihat lampiran no.12 ) tujuanya untuk ketertiban inventaris alat
dan bahan yang dimiliki laboratorium IPA
OPERATING PROCEDURES ( SOP ) STANDARD
PENGGANTIAN ALAT/BAHAN LABORATORIUM YANG RUSAK
a. TUJUAN
SOP penggantian alat/bahan ditujukan untuk menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melengkapi atau mengganti alat/bahan kimia/IPA yang rusak, hilang, atau habis
dipakai diperlukan pengadaan.
b. PROSEDUR
a. Sebelum pengusulan penggantian alat/bahan, maka perlu dipikirkan :
1) Alat/bahan laboratorium IPA yang habis terpakai/rusak.
2) Percobaan-percobaan apa yang akan dilakukan,
3) Alat/bahan apa yang akan diganti (dengan spesifikasi jelas)
4) Ada tidaknya dana/anggaran,
5) Prosedur pembelian (lewat agen, langganan, beli sendiri), dan
6) Pelaksanaan pembelian (biasanya awal tahun pelajaran baru)
b. Prosedur penggantian alat/bahan laboratorium IPA dimulai dengan :
1) Sebelum diadakan penggantian alat/bahan laboratorium IPA laboran perlu
mengisi inventaris alat bahan ( Lihat lampiran no. 9 ) hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui inventaris alat-alat yang dimiliki laboratorium IPA.
2) Laboran mengisi kartu reparasi ( Lihat lampiran no.6 ) untuk mengetahui
spesifikasi kerusakan dan perbaikan alat yang rusak.
3) Penyusunan alat/bahan yang akan dibeli yang dikumpulkan dari ususlan masing –
masing guru IPA yang dikoordinasi kepada kepala laboratorium IPA selaku
penanggungjawab laboratorium IPA.
4) Sebelum pembelian alat/bahan laboratorium IPA, hendaknya ditentukan terlebih
dahulu di toko atau perusahaan mana alat/bahan itu akan dibeli. Sebaiknya setiap
sekolah telah membuat jalinan kerja sama dengan perusahaan atau toko alat dan
bahan kimia tertentu, sehingga akan memperoleh harga yang relatif murah dan
sewaktu-waktu memerlukan tambahan alat/bahan kimia diluar jadwal pengadaan,
dapat dengan mudah dikontak dan disuplai.
5) Sesudah menerima alat dan bahan yang baru ditulis didalam daftar penerimaan
alat dan bahan ( Lihat lampiran no.12 ) tujuanya untuk ketertiban inventaris alat
dan bahan yang dimiliki laboratorium IPA
SOP LABORATORIUM BAHASA
PENDAHULUAN
Pengertian Lab Bahasa
Laboratorium bahasa adalah sebuah laboratorium yang dibuat untuk mempermudah
penyampaian materi apapun di sebuah ruangan, pada umumnya digunakan untuk materi bahasa,
baik bahasa inggris, bahasa Indonesia, bahasa asing lainnya.
Pembelajaran bahasa asing melalui laboratorium bahasa dibagi menjadi 3 fungsi dasar
yaitu, percakapan (conversation), mendengarkan (listening) dan fungsi manajemen instruktur
dalam mengatur kegiatan belajar mengajar.
A. KETENTUAN UMUM
1. Pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di
laboratorium.
2. Penggunaan laboratorium di lingkup Sekolah Dasar harus mendapatkan surat izin
terlebih dahulu dari Kepala Laboratorium.
3. Persetujuan penggunaan sarana dan prasarana laboratorium ditandatangani oleh Kepala
Laboratorium.
4. Peminjaman dan pengembalian alat-alat laboratorium harus diketahui staf dan teknisi
laboratorium.
5. Kerusakan dan atau kehilangan peralatan/bahan selama praktikum menjadi tanggung
jawab pengguna dan penggantian disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di
laboratorium.
6. Kegiatan praktikum harus didampingi oleh pembimbing/laboran/asisten praktikum.
Penggunaan laboratorium di luar jam kerja harus sepengetahuan pihak laboratorium.
Surat keterangan bebas laboratorium dikeluarkan oleh pihak laboratorium dan di
tandatangani/disahkan oleh Kepala Laboratorium.
B. PROSEDUR PEMINJAMAN LABORATORIUM
1. Guru mengambil formulir (Form 1) di Laboratorium Bahasa.
2. Guru menyampaikan formulir yang telah diisi lengkap dan ditandatangani oleh dosen
yang bersangkutan dan diketahui oleh ketua program studi.
3. Guru menyampaikan formulir paling lambat 1 (satu) minggu sebelum praktikum
pertama dimulai.
Verifikasi oleh Pengelola Laboratorium
1. Pengelola laboratorium bahasa mengevaluasi :
2. Adanya formulir rencana praktikum yang ditandatangani oleh guru dan diketahui ketua .
3. Jadwal praktikum yang diusulkan oleh guru dengan jadwal penggunaan laboratorium.
4. Kecukupan peralatan (software dan hardware) dengan peserta praktikum.
5. Kelayakan diadakannya kegiatan praktikum untuk mata pelajaran yang diampu.
6. Jika syarat-syarat dipenuhi, prosedur dilanjutkan dengan kesepakatan.
7. Jika persyaratan kurang (tidak) dipenuhi, pihak pengelola laboratorium akan
mengonfirmasi dosen pengampu untuk membicarakan lebih lanjut persyaratan yang
kurang dipenuhi, misalnya jumlah peserta melebihi kapasitas laboratorium, jadwal
bersamaan dengan jadwal yang telah ada, dan tidak tersedia perangkat lunak atau
perangkat keras yang diperlukan.
8. Sebelum praktikum dilaksanakan, pihak pengelola laboratorium bahasa dan guru perlu C
melakukan kesepakatan (Form 2). Praktikum dapat dilaksanakan hanya jika kesepakatan
tersebut dipenuhi.
C.TATA TERTIB LAB BAHASA
1. Guru dan mahasiswa memasuki laboratorium bahasa dengan cara melepas alas kaki dan
meletakkannya berjajar di kiri dan kanan pintu pintu masuk laboratorium bahasa dengan
ujung alas kaki menyentuh dinding.
2. Mahasiswa meletakkan tas di belakang kelas di atas lantai dengan berjejer rapi serta
mengambil alat-alat tulis dan mematikan telepon genggam.
3. Tujuannya agar mahasiswa dapat belajar dengan nyaman.
4. Mahasiswa menandatangani daftar hadir yang nomor daftar hadirnya telah disesuaikan
dengan nomor tempat duduk sehingga memudahkan untuk mengecek siapa dan duduk di
mana.
5. Tas, buku, jaket, disimpan pada tempat yang telah disediakan.
6. Tidak diperbolehkan makan, minum, atau merokok dalam laboratorium.
7. Selalu memperhatikan petunjuk pemakaian alat.
8. Dilarang menyisir rambut di dekat peralatan laboratorium bahasa.
9. Dilarang membuat gaduh, mengotori, dan bermain-main dengan peralatan dan
perlengkapan yang ada dalam ruang laboratorium bahasa.
10. Dilarang menusuk stop kontak dengan jari tangan atau benda lainnya.
11. Menjaga kebersihan laboratorium.
12. Segera melaporkan setiap kerusakan alat kepada guru/laboran/teknisi.
13. Mengembalikan alat yang dipakai ke tempat semula dengan rapi.
14. Para pemakai laboratorium bahasa yang tidak tahan suhu dingin harap mengenakan
pakaian tebal (jaket). Selama pengoperasian laboratorium bahasa, AC tidak boleh
dimatikan.
15. Mengisi dengan lengkap lembar laporan yang tersedia.
16. Menulis dalam kolom “keadaan” tentang keadaan peralatan yang dipakai, apakah dalam
keadaan baik, macet/rusak, gangguan, dll.
17. Menuliskan apabila menjumpai keadaan booth yang kotor, ada coretancoretan atau
gambar yang tidak senonoh, dan sebagainya.
18. Menjaga/memelihara kebersihan, ketenangan, ketertiban suasana dan kelestarian
peralatan laboratorium bahasa.
19. Apabila seseorang pemakai laboratorium bahasa lalai/lupa mengisi lembar laporan, maka
ia dianggap bertanggung jawab atas segala sesuatu yang tidak baik yang ditemukan oleh
pemakai berikutnya.
D. SANKSI
Bagi peserta praktikum yang merusak peralatan laboratorium diwajibkan mengganti
sesuai dengan spesifikasi dari peralatan tersebut.
E. PEMAKAIAN LABORATORIUM
A. Persiapan
Laboran/Teknisi menyiapkan jadwal pelaksanaan, software yang diperlukan, dan
berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium/Guru yang bersangkutan sesuai kesepakatan.
Datang ke laboratorium 15 menit sebelum laboratorium digunakan oleh peserta didik.
Masuk ke laboratorium dengan sebelumnya melepas alas kaki/sepatu dan menaruhnya
pada rak sepatu.
Menghidupkan AC.
Membersihkan ruangan dan peralatan laboratorium.
Menghidupkan power dari sumber utama (Stavolt).
Menghidupkan power pada master console.
Mengecek fungsi kerja dari peralatan laboratorium satu persatu.
Menyiapkan presensi dosen dan mahasiswa pengguna laboratorium.
Menyiapkan alat bantu lainnya (misalnya LCD, laptop, layar proyektor)
B. Pelaksanaan
Pada saat pelaksanaan praktikum, siswa memasuki ruangan dengan tertib.
Guru menyalakan master console.
Guru memeriksa fungsi kerja dari perangkat lunak yang akan dipakai dalam
pembelajaran.
Guru menyuruh peserta didik masuk ke dalam laboratorium dengan meninggalkan
tas dan sepatu pada rak yang telah disediakan.
Guru menutup pintu laboratorium.
Peserta didik duduk pada meja masing-masing dengan tertib.
Guru memulai pelajaran dan memberi instruksi agar peserta didik menggunakan
alat yang diperlukan.
Pembelajaran berlangsung.
Guru mengakhiri pelajaran.
Peserta didik mengembalikan alat yang dipakai ke tempat semula dengan rapi.
Peserta didik mengisi lembar pemakaian alat (melaporkan keadaan alat yang baru
saja dipakai).
Peserta didik keluar dari laboratorium.
c. Setelah Pembelajaran
Setelah semua peserta didik meninggalkan ruangan laboratorium,
dosen/laboran mematikan power pada master console.
Guru mengisi daftar pemakaian laboratorium pada buku yang telah disediakan.
Laboran memeriksa dan merapikan headset dan kursi yang belum tertata rapi.
Laboran membersihkan laboratorium yang ditinggalkan oleh peserta didik
sekaligus membersihkan master console dan booth peserta didik.
Laboran mematikan power pada Stavolt.
Laboran memastikan bahwa semua peralatan dalam keadaan off.
Laboran mematikan AC.
Laboran menutup dan mengunci pintu dan meninggalkan laboratorium.
SOP LABORATORIUM IPS
PENDAHULUAN
Aturan paling mendasar dalam pengelolaan laboratorium IPS adalah dengan terlebih
dahulu membuat Standar operasional prosedur laboratorium IPS (selanjutnya disingkat SOP).
SOP ini adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk yang
mengikat. Hal ini mencakup hal-hal yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi
tanpa kehilangan keefektifannya. SOP berisi atau memuat hal-hal teknis yang menyangkut aturan
sederhana pelaksanaan pengelolaan laboratorium IPS.
A. Tujuan dibuatnya SOP:
1. Sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi suatu organisasi sesuai dengan tujuannya.
2. Menjaga konsistensi dan kinerja pengurus suatu organisasi.
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari para pengurus yang terkait.
4. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan, kegagalan, keraguan, duplikasi dan
inefisiensi dalam menjalankan fungsi suatu sistem organisasi
5. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan terhadap tugas dan wewenang.
6. Mengevaluasi hambatan dan kendala yang ditemukan dalam menjalankan suatu
organisasi.
B.Struktur Organisasi Laboratorium IPS
Struktur organisasi lab. IPS adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada organisasi laboratorium IPS dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
Penjelasan Tugas Masing-masing Organisasi
Penjelasan tugas Kepala Sekolah
Memilih koordinator lab. IPS.
Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja pengurus lab. IPS.
Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA.
Penjelasan tugas Wakasek Kurikulum
Berkoordinasi dengan kepala laboratorium untuk menyusun program kegiatan
pembelajaran di laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
Bekerjasama dengan kepala lab IPS untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar
mengajar di lab IPS.
Penjelasan tugas wasarpras
Berkoordinasi dengan kepala lab untuk menyusun program penggadaan sarana
dan prasarana didalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan
Bekerja sama dengan kepala lab untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar
mengajar di laboratorium IPS
Penjelasan tugas kepala lab. Sekolah
Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wasarpras dan dengan koordinator
lab. IPS untuk menyusun program kerja didalam laboratorium yang sistematis,
terencana dan berkelanjutan
Bekerja sama dengan kepala lab untuk menjamin kegiatan belajar mengajar di
laboratorium IPS
Penjelasan tugas kepala lab IPS
Mengkoordinir guru mata pelajaran IPS ( ekonomi, geografi, sejarah dll )
dalam membuat jadwal praktikum di lab
Mengusulkan kepada kepala sekolah dan kepala lab sekolah untuk
pengadaan alat bahan IPS berdasarkan matrikulasi yang dibuat oleh guru
IPS
Penjelasan tugas Guru Mata Pelajaran
Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab IPS.
Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan kepada laboran untuk
praktikum maksimal tiga hari sebelum pembelajaran praktikum
dilaksanakan.
1. Jam operasional laboratorium dimulai pada pukul 00 – 14.30 WIB untuk hari Senin-
Kamis, pukul 07.00 – 11.30 WIB untuk hari Jumat dan pukul 07.00 – 15.00 WIB untuk
hari Sabtu, penggunaan diluar jam tersebut harus seizin Kepala Laboratorium
2. Pengunjung laboratorium wajib mengisi buku kunjungan laboratorium
3. Pengunjung laboratorium dilarang melakukan kegiatan diluar kegiatan akademik
tanpa seizin Kepala Laboratorium.
4. Pengunjung laboratorium dilarang membuat gaduh (main game, nonton film, dll) di
dalam laboratorium.
5. Setiap pengguna laboratorium dilarang mengubah setting/konfigurasi peralatan lab tanpa
seizin kepala laboratorium.
6. Setiap pengguna laboratorium dilarang memasukkan jenis data atau program apapun ke
dalam peralatan laboratorium tanpa seizin kepala laboratorium.
7. Setiap pengguna laboratorium dilarang menghapus atau memindahkan data atau
software apapun yang berbentuk file atau direktori di dalam peralatan laboratorium.
8. Dilarang makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
9. Semua pengunjung laboratorium wajib menjaga kebersihan dan keamanan inventaris
laboratorium.
10. Semua Pengunjung laboratorium yang mengunjungi atau praktek di laboratorium, wajib
merapikan kembali semua inventaris laboratorium.
11. Dilarang membawa peralatan laboratorium ke luar ruang laboratorium tanpa izin dari
petugas dan kepala laboratorium.
12. Kerusakan dan kehilangan peralatan laboratorium yang diakibatkan kelalaian pengguna,
maka pengguna wajib memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut
C. Prosedur
1. Prosedur penggunaan LCD
Menghidupkan :
o pastiakan kabel power LCD sudah tertancap dan lampu scalar sudah menyala
o Tekan tombol power sekali pada LCD untuk mengaktifkan LCD
o Tunggu kira-kira 3 menit sampai data tampil pada layar
o Pasang kabel VGA LCD pada laptop atau computer yang akan di gunakan
Mematikan:
a. Lepaskan kabel VGA dari computer atau laptop.
b. Tekan tombol power dua kali pada LCD untuk mematikan LCD, lampu indikator LCD
akan berkedip-kedip.
c. Tunggu hingga lampu indicator LCD tidak berkedip-kedip lagi atau mati, dan tekan
sakjar untuk mematikan LCD.
2. Prosedur penggunaan komputer:
Menghidupkan:
a. Hidupkan Stavolt yang menghubungkan listrik dari sumber rlistrik ke komputer (jika
belum hidup).
b. Tekan tombol power pada komputer.
c. Hidupkan monitor.
d. Pilih system operasi yang ingin digunakan (Linux atau Windows).
e. Lakukan login dengan menggunakan user name dan password masing-masing mahasiswa.
Mematikan:
a. Lakukan proses shutdown pada system operasi.
b. Tunggu hingga proses shutdown berhasil dilakukan.
c. Matikan monitor.
d. Stavolt akan dimatikan oleh laboran.
D. Pelayanan Ruang lab. Computer
Laboratorium computer pada dasarnya berfungsi sebagai laboratorium untuk Penunjang
pendidikan (mata kuliah TIK) yang pelaksanaanya sudah di atur sesuai dengan jadwal kuliah
TIK dan selama penggunaanya menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran TIK Pelayanan
ruang lab. Computer untuk kegiatan lain diluar proses belajar mengajar, harus berkoordinasi
dengan penanggung jawab ruang lab. Komputer
E.TATA TERTIB LABORATORIUM TIK
1. Sebelum praktikum guru menyiapkan peralatan yang akan digunakan siswa
2. Guru Menyiapkan daftar hadir siswa yang akan mengikuti praktikum
3. Mengarahkan dan membagi tugas kepada siswa sebelum praktikum dimulai
4. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengaman praktikum dan
menjaga/membersihkan alat serta ruangan laboratorium sebelum dan setelah digunakan
5. Memberikan alat praktikum kepada siswa sesuai dengan kelompoknya
6. Membimbing/mengawasi jalannya praktikum
7. Menjawab/mengatasi semua kesulitan siswa selama praktikum
8. Setelah praktikum selesai guru mendata alat-alat yang telah digunakan
9. Mengembalikan alat-alat praktikum yang telah digunakan siswa sesuai dengan tempatnya
10. Guru bertanggung jawab dalam pengumpulan hasil laporan praktikum siswa dan
memberikan penilaian terhadap hasil praktikum siswa
F. TATA TERTIB SISWA PRAKTIKUM
1. Berpakaian Rapi dan Sopan
2. Masuk Laboratorium tepat waktu
3. Sesuai Jadwal yang berlaku
4. Dilarang memakai alas kaki (Sepatu atau Sandal)
5. Dilarang membawa makanan atau minuman dalam bentuk apapun
6. Dilarang mengaktifkan HP ketika praktek dimulai
7. Dilarang memindahkan alat praktikum (Mouse, Keyboard Dll. Tanpa ijin Guru
pendamping)
8. Membawa perlengkapan masing-masing (Buku, Balpoint, Dll)
9. Menjaga Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan Laboratorium
10. Matikan (Off kan) computer sesuai dengan procedure
11. Merapikan kembali Kursi dan Alat Praktikum (computer) setelah selesai.
12. Dilarang menunggu didalam Laboratorium
13. Keluar Laboratorium tepat waktu dengan tertib.
SOP LABORATORIUM SBDP
PENDAHULUAN
a. Tujuan
Standart Operating Procedure (SOP) ini bertujuan untuk memberikan prosedur tentang
fungsi dan pelayanan yang dapat dilakukan oleh Laboratorium Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
b. Ruang Lingkup
SOP ini meliputi penjelasan tentang fungsi, struktur, tata tertib, sarana layanan dan
aturan yang dapat dilakukan dalam rangka penggunaan fasilitas Laboratorium
PPKn
c. Definisi
Laboratorium PPKn merupakan wahana, sarana, media sekaligus sumber data bagi
civitas mata pelajaran PPKn dalam mencari, menemukan, mengumpulkan dan
mengelola data untuk mengembangkan kepentingan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat bidang pendidikan kewarganegaraan, serta disiplin ilmu
pendidikan yang terkait didalamnya (disiplin ilmu pendidikan, ilmu politik, ilmu
sosial, hukum, moral, dsb ).
1.1 Fungsi dan Tujuan
Fungsi utama dari Laboratorium PPKn merupakan wahana untuk mengembangkan
melakukan praktik atau penerapan terhadap teori, penelitian, dan mengembangkan
keilmuan di dalam lingkungan PPKn, sehingga menjadi unsur penting dalam
kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang pembelajaran.
Secara terperinci fungsi Laboratorium PPKn UNIPA berperan sebagai:
a. pusat, praktik, latihan dan penelitian dan sumber pembelajaran bagi guru dan
siswa PPKn
b. pusat penelitian dan pengembangan pendidikan kewarganegaraan bagi guru dan
siswa PPKn
c. pusat pengkajian dan pengembangan model-moldel pembelajaran PPKn
d. pusat pengembangan multimedia dalam pembelajaran dan atau pendidikan
PPKn.
Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium yaitu untuk
membantu memperlancar pengelola laboratorium untuk memaksimalkan kegunaan
dari laboratorium beserta seluruh sumberdaya yang ada didalamnya, sehingga
dapat membantu mewujudkan visi dan misi dari pelajaran PPKn.
1.2 Struktur dan Pengertian
Struktur Laboratorium PPKn terdiri atas Kepala Laboratorium, Anggota, dan
Pengurus Harian yang terdiri dari Ketua, Sektretaris dan Bendahara, serta peserta
praktikum.
4. Kepala laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang
ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium serta
membawahi anggota laboratorium, pengurus harian, yang bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan di laboratorium
5. Anggota laboratorium adalah staf edukatif yang memiliki minat keilmuan dan
bersedia turut berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan
laboratorium.