Anda di halaman 1dari 11

Disusun oleh :

1. Lila Amalia (11230162000004)


2. Bintan Maulida (11230162000012)
3. Dhea Aulia (11230162000013)
4. Nazwa Putri Aulia (11230162000019)
KATA iPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
“STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH”
dapat tersusun sampai selesai. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Rizqy Nur Sholihat M. Pd., selaku Dosen Pengampu mata kuliah Manajamen
Laboratorium Kimia Sekolah yang telah memberikan dukungan dan bimbingan
kepada penulis.
2. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, 7 Oktober 2023

Penulis
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH

I. DEFINISI

Laboratorium praktikum kimia sekolah adalah ruang khusus di sekolah yang


digunakan untuk melakukan eksperimen dan praktikum dalam mata pelajaran kimia.
Tujuannya adalah untuk memberikan siswa pengalaman langsung dalam melakukan
percobaan kimia, mengamati reaksi kimia, dan memahami konsep-konsep kimia
secara praktis. Laboratorium praktikum kimia sekolah biasanya dilengkapi dengan
peralatan dan bahan kimia yang dibutuhkan untuk eksperimen, serta diawasi oleh guru
atau instruktur yang berpengalaman untuk memastikan keselamatan dan pembelajaran
yang efektif. Praktikum kimia di laboratorium sekolah membantu siswa memahami
teori kimia dengan cara yang lebih konkret dan mempersiapkan mereka untuk studi
lebih lanjut dalam bidang ini.

II. TUJUAN

Salah satu tujuan utama Standard Operating Procedure (SOP) dalam laboratorium
kimia sekolah adalah untuk menjaga keselamatan. Ini mencakup perlindungan siswa,
guru, dan staf laboratorium dari bahaya yang terkait dengan penggunaan bahan kimia
dan peralatan laboratorium. SOP laboratorium kimia sekolah akan mencakup petunjuk
tentang bagaimana mengenali, menghindari, dan mengatasi risiko, serta
langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat. Keselamatan merupakan
prioritas utama dalam laboratorium kimia, dan SOP membantu memastikan bahwa
semua orang yang terlibat dalam praktikum memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang diperlukan untuk bekerja dengan aman.
III. DEFINISI ISTILAH

1. Kepala Laboratorium Kimia Sekolah


Kepala laboratorium kimia sekolah adalah individu yang bertanggung jawab atas
pengelolaan dan operasi laboratorium kimia di sekolah. Kepala laboratorium kimia
sekolah memiliki peran yang penting dalam memastikan bahwa praktikum kimia
berjalan dengan lancar, aman, dan efektif. Mereka juga berperan dalam mendukung
pendidikan kimia di sekolah dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik
tentang keselamatan dalam penggunaan bahan kimia.

2. Koordinator Laboratorium Kimia


Koordinator Laboratorium Kimia sekolah adalah individu yang memiliki
tanggung jawab koordinasi dan pengelolaan laboratorium kimia di sekolah. Peran
koordinator Laboratorium Kimia sekolah sangat penting dalam mendukung
pembelajaran kimia yang efektif dan aman di sekolah. Mereka bekerja sama dengan
guru dan staf laboratorium untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut dapat
digunakan secara optimal dalam pendidikan kimia.

3. Laboran Laboratorium Kimia Sekolah


Laboran laboratorium kimia sekolah adalah individu yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan tugas-tugas praktis sehari-hari di laboratorium kimia sekolah.
Laboran laboratorium kimia sekolah memiliki peran penting dalam memastikan
bahwa laboratorium berfungsi dengan baik, aman, dan mendukung pembelajaran
kimia yang efektif di sekolah. Mereka bekerja sama dengan guru kimia untuk
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi eksperimen dan praktikum kimia.

4. Asisten Laboratorium Kimia Sekolah


Asisten laboratorium kimia sekolah adalah individu yang membantu dalam
pelaksanaan praktikum kimia dan operasi sehari-hari di laboratorium kimia sekolah.
Asisten laboratorium kimia sekolah berperan penting dalam mendukung pelaksanaan
praktikum kimia yang aman dan efektif di sekolah. Mereka bekerja sama dengan guru
kimia untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik bagi siswa dan
membantu dalam menjalankan praktikum dengan lancar.
5. Praktikan Laboratorium Kimia Sekolah
Praktikan laboratorium kimia sekolah adalah siswa atau individu yang aktif
berpartisipasi dalam praktikum atau eksperimen kimia di laboratorium sekolah.
Mereka adalah orang yang melakukan tugas praktis dalam mengamati, mengukur, dan
merespons reaksi kimia yang terjadi selama praktikum. Praktikan laboratorium kimia
sekolah memiliki peran penting dalam pembelajaran kimia, karena mereka memiliki
kesempatan untuk mengalami konsep-konsep teoritis dalam praktik yang nyata.
Mereka juga harus menjalankan tugas praktikum dengan penuh tanggung jawab dan
keselamatan untuk mencapai hasil yang akurat dan memahami lebih baik tentang ilmu
kimia.

IV. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

A. TATA TERTIB LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH


1. Wajib menggunakan jas laboratorium selama bekerja di laboratorium.
2. Memakai pakaian seragam sekolah yang rapih..
3. Membersihkan meja kerja sebelum dan sesudah kegiatan di labotarium.
4. Dilarang meletakkan tas atau benda lain yang tidak diperlukan pada meja
kerja.
5. Siswa/i yang sedang melakukn penelitian, boleh dibantu maksimal oleh 2
orang.
6. Mengikat rambut ke belakang bagi siswi yang berambut panjang. Jika
menggunakan jilbab, maka jilbab dimasukkan ke dalam jas laboratorium.
7. Memakai sepatu tertutup agar kaki terlindung jika ada zat kimia yang
menetes atau tumpah.
8. Tidak boleh makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
9. Jika bekerja dengan zat kimia yang berbahaya, diwajibkan meggunakan
sarung tangan karet, pelindung mata dan menggunakan masker penutup hidung.
10. Mengurangi bercakap-cakap selama penelitian/praktikum agar tidak
merugikan pekerjaan sendiri atau rekan yang lain.
11. Menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan laboratorium.
12. Saling menghormati dan menghargai sesama pengguna laboratorium.
13. Tidak gaduh, ramai, bercanda dan atau melakukan kegiatan yang tidak ada
kaitannya dengan praktikum/penelitian.
14. Setiap pengerjaan praktikum/penelitian, data pengamatan harus dicatat
dengan cermat.
15. Siswa/i wajib menghubungi petugas laboratorium apabila terdapat
ketidaklengkapan alat dan ketidaksesuaian bahan (konsentrasi, jumlah, sifat
fisik bahan) yang akan digunakan setelah diperiksa terlebih dahulu.
16. Memberi label yang jelas pada setiap larutan atau zat kimia yang disiapkan.
17. Siswa/i meletakkan kembali alat-alat praktikum/penelitian dan bahan-bahan
praktikum/penelitian termasuk zat kimia pada tempatnya.
18. Jika ada zat kimia yang tumpah, siswa/i harus segera membersihkan dengan lap
atau tissue. Jika tidak mampu mengatasi keadaan, laporkan kepada petugas
laboratorium.
19. Setelah selesai melakukan kegiatan, posisi kursi harus dirapikan dan
dikembalikan ke tempat semula, dan menyapu lantai yang kotor yang disebabkan oleh
pekerjaan pengguna laboratorium.
20. Mematikan alat-alat listrik jika telah selesai menggunakannya atau tidak
meninggalkan alat listrik yang tidak aman dalam keadaan menyala (on). Misalnya saat
setelah memanaskan larutan, dilarang meninggalkan hot plate yang masih menyala.
21. Tidak berlebihan dalam menggunakan air untuk keperluan kegiatan pengguna
lab, dan ketika telah selesai bekerja, pengguna lab memastikan kran air
dalam kondisi tertutup (air tidak mengalir)
22. Siswa/i tidak diperbolehkan memodifikasi atau mengubah setting alat yang
23. digunakan.
24. Siswa/i tidak diperbolehkan memindahkan, mengangkat peralatan jenis
instrumentasi ke tempat lain tanpa sepengetahuan petugas laboratorium.
25. Jika terjadi kecelakaan maka :
1) Jika terjadi kebakaran, pekerjaan dihentikan, botol-botol zat kimia yang digunakan
ditutup, dan seluruh alat listrik dimatikan. Melakukan evakuasi dengan cara keluar
gedung melalui pintu keluar terdekat.
2) Jika terbakar karena zat kimia, hal yang perlu dilakukan adalah segera mencuci
bagian yang terkena dengan air yang banyak, jika mata yang terkena, cuci mata
dengan hati-hati dengan air, ataupun memanggil/menghubungi bantuan medis.
B. SOP LAYANAN LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH
1. Penggunaan Laboratorium Sekolah Untuk Kegiatan Praktikum Kimia
Sekolah.
1.1. Sebelum memulai praktikum, terlebih dahulu guru kimia mengajukan
permohonan ijin kegiatan praktikum kepada kepala laboratorium.
1.2. Modul/penuntun praktikum dipersiapkan oleh guru mata pelajaran kimia.
1.3. Guru kimia melakukan koordinasi dengan laboran terkait waktu/jadwal
pelaksanaan praktikum, serta kebutuhan alat dan bahan praktikum
1.4. Laboran membuat daftar kebutuhan alat dan bahan praktikum, dan bersamasama
asisten praktikum mempersiapkan alat dan bahan praktikum.
1.5. Siswa/i (praktikan) melaksanakan praktikum didampingi oleh guru mata
pelajaran kimia dan Asisten praktikum.
1.6. Penilaian praktikum dilaksanakan oleh asisten praktikum.
1.7. Setiapkali selesai praktikum, siswa/i (praktikan) membersihkan dan merapikan
kembali seluruh peralatan, bahan, dan fasilitas praktikum yang digunakan.
1.8. Laboran mengecek alat, bahan, dan fasilitas yang telah selesai digunakan
1.9. untuk praktikum.
1.10. Jika ada kerusakan alat (pecah, dsb), siswa/i (praktikan) wajib mengganti alat
dengan spesifikasi yang sama. Penggantian alat sebagai syarat keluarnya nilai
praktikum.
1.11. Guru mata pelajaran kimia menentukan nilai akhir praktikum yang dihitung
berdasarkan perolehan nilai pretes, kinerja, laporan, dan post tes.

2. Penggunaan Laboratorium Sekolah Untuk Kegiatan Penilitian dan Umum.


2.1. Calon Pengguna layanan mengajukan permohonan izin penggunaan
laboratorium yang diketahui ketua jurusan disertai usul penelitiannya kepada Kepala
Laboratorium (Surat Permohonan Izin Penggunaan Fasilitas Laboratorium).
2.2. Pengguna menandatangani surat kesediaan mentaati tata tertib penggunaan
laboratorium (Tata Tertib).
2.3. Kepala laboratorium memberikan izin penggunaan laboratorium (Surat Izin
Penelitian).
2.4. Pengguna dapat meminjam/menggunakan alat dan yang sejenis ke
laboratorium bersangkutan, sedangkan bahan habis pakai disediakan sendiri oleh
pengguna tersebut.
2.5. Pengguna harus sudah memahami cara pakai, prosedur peralatan yang akan
dipakai dan jika perlu bekerja bersama dengan Laboran atau kepala laboratorium.
2.6. Pengguna memberitahukan kepada Kepala Laboratorium dan Laboran untuk
2.7. pekerjaan yang membutuhkan waktu di luar jam kerja.
2.8. Pengguna yang memerlukan bantuan dari Laboran selama jam kerja untuk
melaksanakan penelitiannya, maka pengguna tersebut meminta izin kepada Kepala
Laboratorium. Apabila keperluan tersebut di luar jam kerja, pengguna tersebut harus
membayar jasa Laboran tersebut (dianggap lembur).
2.9. Pengguna yang mendapat sumber dana harus membayar jasa pelayanan
laboratorium (sewa alat) kepada laboratorium melalui Kepala Laboratorium dan
Laboran sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.10. Pengguna melakukan koordinasi dengan asisten praktikum tentang persiapan.
2.11. Pengguna menyiapkan dan mendapatkan izin untuk pengunaan fasilitas dari
asisten praktikum dan laboran dengan mengisi form A dan B.
2.12. Pengguna melaksanakan praktium (sesuai instruksi kerja)
2.13. Setelah selesai, pengguna mengembalikan fasilitas pada asisten laboratorium
dan atau laboran.
2.14. Laboran dan atau asisten mengecek kembali fasilitas dan menganalisis
kerusakan.
2.15. Pengguna mendapatkan surat keterangan bebas tanggungan (bersyarat) dari
asisten dan atau laboran.
2.16. Pengguna harus memperbaiki/mengganti peralatan yang rusak sesuai dengan
spesifikasinya.

3. Penggunaan Laboratorium Sekolah di Luar Jam Kerja.


3.1. Mengajukan surat permohonan penelitian diluar jam kerja, sabtu, minggu dan
hari libur nasional kepada ketua laboratorium yang diketahui oleh pembimbing.
3.2. Kepala labotarorium akan mengkonfirmasi kesediaan laboran untuk
mendampingi setiap mahasiswa yang melakukan penelitian diluar jam kerja.
3.3. Kepala laboratorium dapat menolak permohonan penelitian di luar jam kerja
dengan pertimbangan tertentu.
3.4. Surat permohonan akses penelitian diluar jam kerja dibuat rangkap 2 (untuk
arsip lab dan pemohon).
3.5. Setiap mahasiswa yang penelitian di luar jam kerja laboratorium dikenakan
biaya untuk tenaga laboran yang besarnya di tentukan oleh manajemen jurusan.
3.6. Pembimbing dan pemohon penelitian di luar jam kerja, sabtu, minggu, dan hari
libur nasional bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keamanan dan ketertiban
laboratorium yang digunakan.

C. SOP PENGGUNAAN DAN PEMINJAMAN PERALATAN DALAM


LABORATORIUM SEKOLAH

1. Tata Cara Penggunaan dan Peminjaman Petalatan Dalam Laboratorium


Sekolah.
1.1. Peminjam harus merencanakan dengan detail peminjaman peralatan selama
masa penggunaan di laboratorium.
1.2. Peminjam peralatan mengajukan surat peminjaman peralatan kepada laboran
minimal 3 hari sebelum masa penggunaan.
1.3. Laboran menyiapkan peralatan maksimal 1 hari sebelum peminjam
menggunakan peralatan .
1.4. Sebelum menggunakan peralatan, pengguna diwajibkan mengecek peralatan
yang sudah disediakan oleh laboran sesuai dengan daftar peralatan yang sudah
tersedia.
1.5. Bila ada ketidaksesuaian anatara daftar peralatan dan jenis maupun jumlah alat,
pengguna wajib melapor kepada laboran.
1.6. Pengguna peralatan harus mengetahui intruksi kerja penggunaan peralatan di
aboratorium.
1.7. Pengguna harus mengecek ulang terkait jenis, jumlah, spesifikasi peralatan
sebelum menggunakan peralatan.
1.8. Pengguna diwajibkan mengisi log book penggunaan
1.9. Saat menggunakan alat, peralatan yang dipakai tidak boleh dipinjamkan atau
dipindahkan ke tempat lain.
1.10. Apabila menggunakan alat analisa, wajib menghubungi laboran untuk
mengoperasikan.
1.11. Pengguna boleh meninggalkan laboratorium setelah alat diperiksa
kelengkapannya dan kondisi kebersihannya.
1.12. Ketika selesai menggunakan, peralatan harus dikembalikan ke laboran dalam
kondisi bersih dan sesuai kondisi alat diawal peminjaman.
1.13. Semua peralatan yang digunakan oleh pengguna disiapkan oleh laboran dan
dikembalikan ke laboran ketika telah selesai digunakan.
1.14. Peralatan tidak boleh dipindahkan ke laboratorium yang lain, menggunakan
peralatan di laboratorium tempat peralatan terdaftar dalam inventaris laboratorium
tersebut.

D. SOP PENGGUNAAN DAN PEMINJAMAN BAHAN DALAM


LABORATORIUM SEKOLAH

1. Tata Cara Penggunaan dan Peminjaman Bahan Dalam Laboratorium


Sekolah.
1.1. Pengguna mengajukan ijin penggunaan bahan kimia ke laboran.
1.2. Pengguna mengisi log book bahan kimia dan dititipkan ke laboran.
1.3. Laboran akan menjelaskan petunjuk, ketentuan, karakteristik bahan kimia yang
1.4. digunakan.
1.5. Pengguna akan membuat sendiri larutan dari bahan kimia yang digunakan
1.6. sesuai dengan konsentrasi yang diperlukan.
1.7. Pengguna harus menggunakan pakaian lab yang lengkap (jas lab, masker,
1.8. sarung tangan karet).
1.9. Bahan kimia hanya boleh diambilkan oleh laboran.
1.10. Setiap penggunaan bahan kimia dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan
laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai