Anda di halaman 1dari 3

Resume Praktikum Termokimia

Nama : Silvia Safitri


Nim : 11230162000027
Kelas : Pendidikan Kimia 2A
Tujuan :
1. Memahami prinsip kerja termokimia
2. Mengidentifikasi perubahan kalor dan perubahan entalpi
3. Menganalisis terjadinya reaksi eksoterm dan endoterm
Dasar teori
Termokimia yaitu ilmu yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai
suatu reaksi. Kalor adalah energi yang dapat dipindahkan karena perbedaan suhu. Energi sebagai kalor
mengalir dari benda yang lebih panas ( Suhunya tinggi) ke benda yang lebuh dingin (suhunya rendah).
(petrucci, 1985).
Hukum-Hukum dalam termokimia adalah Hukum Laplace, dikemukakan oleh marquis de
Laplace berbunyi : jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan suatu senyawa dari unsur-unsurnya
sama dengan jumlah kalor yang diperlukan untuk mengurai senyawa itu menjadi unsur-unsurnya. Contoh
:
1
H2 + O 2 → H 2O ∆ H =−68 , 3 kkal/mol
2
1
H2O → H 2 + O2 ∆ H =+68 , 3 kkal/mol
2
Hukum yang kedua yaitu : Hukum Hess, (Germain hess). berbunyi : Bila suatu perubahan kimia
dapat dibuat menjadi beberapa cara berbeda, jumlah perubahan energi panas keseluruhannya (total)
adalah tetap, tidak bergantung pada cara yang di tempuh. Hukum yang ketiga yaitu hukum kekekalan
energi (James prescott joule). Berbunyi : energy tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Energy
hanya dapat dari satu bentuk ke bentuk lain. (Brady,2002).
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dimana system melepaskan panas / melepas kalor (-) ke
lingkungan (suhunya naik/ panas). Reaksi endoterm adalah reaksi kimia diman system menyerap panas /
kalor dari lingkungan (+¿ .suhunya turun. Reaksi ini meningkatkan energy potensial reaktan atau
menurunkan energy kinetik ketika suhu system turun (justiana,2009).
Kalorimeter adalah alat yang dipakai untuk praktikum termokimia terdiri dari suatu thermostat
bertemperatur yang memiliki kapasitas panas tertentu. Jika dalam thermostat terjadi reaksi perubahan,
maka panas yang diserap ataupun dilepas pada suhu diserapjuga oleh seluruh zat dalam calorimeter itu
sendiri. (ridhuan, 2016).
Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energy. Entalpi suatu zat ditentukan oleh
jumlah energy dan seluruh bentuk energy yangdimilikizat yang jumlahnya tidak dapat di ukur dan akan
tetap konstan selama tidak ada energy yang masuk ataupun keluar. (irwandy,2014).
Berdasarlan interaksi system dengan lingkungn, system dibagi menjadi 3 yaitu :
System terbuka yaitu memungkinakan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara system
dengan lingkungan. System tertutup. Memungkinkan terjadinya pertukaran kalor anatara system dengan
lingkungan, tetapi tidak terjadinya pertukaran materi. Contoh : batu kapur dan air dalam Erlenmeyer.
System terisolasi/tersekat tidak mungkin terjadinya pertukaran kalor antara system dan lingkungan.
Contoh : air dalam termos.
Keseluruhan energy dalam bentuk kalor yang terdapat dalam suatu system disebut entalpi
besarnya entalpi tidak dapat ditentukan yang dapat ditentukan adalah perubahan entalpi ∆ H =¿ Hproduk
– H reaktan.
Perpindahan kalor terdapat 3 jenis cara: konduksi : perpindahan kalor pada suatu zat tanpa
disertai perpindahan partikelnya contoh: ujung besi yang di bakar lama kelamaan menjadi panas,
konveksi : perpindahan kalor pada suatu zat yang diikuti oleh perpindahan partikelnya. Contoh,: air yang
direbus., radiasi : perpindahan kalor tanpa zat perantaranya. contoh : bila didekat api unggun badan akan
terasa hangat.

Alat & Bahan


 Alat
Alat Kuantitas Alat Kuantitas
Termometer 1 Gelas beaker 300 ml 1
Neraca 4 lengan 1 Gelas beaker 250 ml 1
Spatula 1 Pembakar spirtus 1
Kalorimeter 1 Kaki 3 1
Pipet tetes 1 Kasa besi 1
Gelas ukur 25 ml 1 Korek api 1
Gelas ukur 100 ml 1 Batang pengaduk 1
Kaca arloji 1
 Bahan
Bahan Kuantitas Bahan Kuantitas
HCl 0,5 M 50 ml
NaOH 0,5 M 50 ml
NaOH 1 gram
CH3COOH 0,5 M 25 ml
H2O 50 ml

Langkah Kerja

 Determination of heat capacity of the calorimeter (Penentuan kapasitas panas dengan


kalorimeter)

Tuang 50 ml air suling ke dalam kalorimeter dan tutup kembali. Biarkan suhu seimbang
selama 5 menit dan catat suhunya (ini adalah suhu awal), Masukkan 500 ml air ke dalam gelas
kimia 250 ml dan panaskan hingga suhu kira-kira 15-20 di atas suhu kamar. Kemudian
letakkan gelas kimia di atas meja sebentar, catat suhunya dan segera tuangkan air ke dalam
kalorimeter dan ganti penutupnya. Catat suhu dengan interval 15 detik selama tiga menit.
Setelah selesai mencatat data, kosongkan dan keringkan kalorimeter anda.

 Enthalpy of neutralization : strong acid + strong base (Entalpi netralisir : asam kuat +
basa kuat)

Ukur 50bml 1,0 M NaOH ke dalam gelas ukur dan tuangkan ke dalam kalorimeter. Kemudian
ukur 50 ml HCl 1,0 M ke dalam gelas ukur. Biarkan suhu mencapai keseimbangan selama
beberapa menit dan catat suhunya. Bersihkan termometer setelah mengukur suhu setiap
larutan untuk memastikan tidak terjadi reaksi apa pun sebelum Anda siap. Ketika suhu larutan
NaOH dan HCl sama, segera tuangkan HCl ke dalam NaOH. Catat suhu dengan interval 15
detik selama tiga menit. Setelah selesai mencatat data, kosongkan dan keringkan kalorimeter
Anda.

 Enthalpy of neutralization : weak acid + strong base (Entalpi netralisir : asam lemah +
basa kuat)

Ikuti prosedur dari bagian 2, gantikan 50ml asam asetat 1,0 M sebagai pengganti HCI. Catat
data seperti diatas, setelah selesai kosongkan dan keringkan kalorimeter anda.

Daftar pustaka

Bready,james E.2008. Kimia universitas. Jakarta : Erlangga.


Irwandy. 2014. Kimia Teknik. Bogor. IPB press.
Juastiana. Muchtadi. 2019. Kimia2. Jakarta : Yudistira.
Petrucci. 1985. Kimia dasar. Jakarta : Erlangga.
Ridhuan,k dan J.suranto. 2016. Pengaruh temperature terhadap entalpi dan kinetic rate gas
prolisis kayu mahoni. Jurnal rekayasa mesin. Vol(1) : 61-67.

Anda mungkin juga menyukai