Anda di halaman 1dari 3

A.

Definisi dan Tujuan dari Keselamatan Kerja

Sebagai seorang praktikan, sebelum melakukan praktikum kita terlebih dahulu


harus mengetahui bagaimana pelaksanaan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di
laboratorium, agar kita dapat melaksanakan praktikum denga naman dan lancer.
Keselmatan kerja adalah keselamtan yang berkaitan dengan penggunaan alat-alat
laboratorium, bahan dan proses praktikum, tempat praktikum dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan praktikum. Menurut (Salim, 2012) keselmatan kerja menyangkut
segenap proses praktikum di laboratorium. Sedangkan kecelakaan kerja adalah
kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan yang terjadi pada saat praktikum
sedang berlangsung. Oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur
kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan (Rahayuningsih, 2013).1

Menurut (Syartini, 2010) keselmatan dan Kesehatan kerja (K3) akan


menciptakan terwujudnya pemeliharaan laboratorium serta juga tenaga kerja yang
baik. Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) ini harus ditanamkan pada diri masing-
masing individu karyawan dengan cara penyuluhan dan pembinaan yang baik agar
mereka menyadari arti penting keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk
laboratorium dan pagi para pengguna laboratorium.2

Kesehatan kerja (occupational health) merupakan bagian dari Kesehatan


masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor
potensial yang mempengaruhi Kesehatan pengguna laboratorium (dalam hal ini guru,
siswa dan pengurus harian laboratorium).

Setiap unit kerja di laboratorium perlu dipikirkan keselamatan kerjanya


karena menyangkut banyak jiwa manusia, entah itu dosen, asisten, peneliti
maupun mahasiswanya atau guru, siswa dan pengguna laboratorium lainnya. Untuk
itu perlu dibuat aturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.
Peraturan ini dibuat untuk maksud dan tujuan antara lain :

 Menjamin kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan personel yang bekerja di


lab.

1
Salim Abdul. 2012. Progam Kerja Laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu. Majelis Pendidik Dasar
dan Menengah SMA Muhammadiyah 4. Bengkulu
2
Syartini, titi. 2010. Penerapan SMK3 dan Upaya Pencegahan Kecelakaan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Divisi Noodle Cabang Semarang. UNS. Surakarta
 Mencegah orang lain terganggu kesehatan dan keselamatannya akibat kegiatan
di lab.
 Mengontrol penyimpanan dan penggunaan zat berbahaya/mudah terbakar.
 Mencegah pemilikan alat dan bahan secara tidak sah.3

Selain itu perlu juga dibuat peraturan umum dilaboratorium seperti :

1. Pembatasan akses masuk ke lab.


2. Membaca petunjuk dengan lengkap sebelum mulai bekerja.
3. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja yang ada di laboratorium.
4. Melakukan secara rutin latihan keselamatan kerja.

Beberapa aturan tambahan lain seperti :

1. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.


2. Jangan menggunakan peralatan laboratorium untuk menyimpan makanan.
3. Jangan berkelakar dan ribut.
4. Jangan membuat lelucon dengan bahan kimia.
5. Mengontrol pemakaian zat berbahaya atau zat berbau ke udara bebas.
6. Jangan mencium bahan kimia secara langsung.
7. Jangan memanaskan wadah kaca yang mudah pecah pada api terbuka.
8. Buang sisa-sisa zat kimia dengan cara yang benar.
9. Jangan meninggalkan bahan kimia yang bereaksi tanpa pengawasan.
10. Jaga kebersihan di laboratorium.
11. Buang sampah sesuai dengan tempatnya.
12. Bila terjadi situasi yang berbahaya segera beri peringatan pada pekerja lain
dengan memberi tanda bahaya, atau tanda bahaya lainnya.
13. Jangan meninggalkan laboratorium sebelum membersihakan peralatan dan
zat-zat yang terpakai.
14. Kembalikan semua peralatan, bahan kimia, bahan lain ke tempat semula
15. Matikan kontak listrik serta peralatan yang memakai gas bila tidak digunakan
lagi
16. Secara rutin adakan monitoring terhadap udara dalam laboratorium agar tidak
terjadi kontaminasi
3
https://lansida.blogspot.com/2010/09/keselamatan-kerja-di-laboratorium.html
17. Obati segera luka bagaimanapun ringannya

Anda mungkin juga menyukai