FARMAKOKINETIKA
Disusun Oleh :
Santi Purna Sari
Nadia Farhanah Syafhan
Larasati Arrum Kusumawardani
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi………………………………………………………………………. 1
Pedoman Keselamatan Kerja di Laboratorium……………………………….. 2
Panduan Pelaksanaan Praktikum Farmakokinetika Selama Masa Pandemi
COVID-19…………………………………………………………………… 11
Percobaan I. Pemberian Obat IV Bolus Model Satu Kompartemen ………… 12
Percobaan II. Pemberian Obat IV Bolus Model Dua Kompartemen…………. 15
Percobaan III. Pemberian Obat Per Oral Tunggal …………………………..... 18
Percobaan IV. Pemberian Obat Secara Infus ………….…………………….. 20
Percobaan V. Pemberian IV Ganda…………………………………………. 22
Percobaan VI. Pemberian Obat Per Oral Ganda…………………………….. 24
1
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
1.2. Tujuan
Panduan ini dibuat untuk memberikan pedoman yang jelas dan sederhana untuk
semua aspek keselamatan dan kesehatan pada saat bekerja di laboratorium. Tujuan dari
peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dimaksud adalah untuk menjamin:
a. Kesehatan dan keselamatan orang yang bekerja di laboratorium
b. Mencegah subjek (dosen, mahasiswa dan karyawan) terkena resiko terganggu
kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun.
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan.
2
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
3
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
q. Reagen dan sampel harus diberi label sesuai peraturan WHMI (Workplace
Hazardous Materials Information Systems/ sistem informasi lingkungan
pekerjaan yang menggunakan bahan bahan berbahaya).
r. Pekerjaan yang menggunakan bahan – bahan berbahaya harus dilakukan di
dalam lemari asam atau peralatan pengaman lainnya.
s. Lakukan cara pengurusan laboratorium yang baik seperti membersihkan
peralatan kaca dengan tepat dan menyusun kembali peralatan yang sudah selesai
digunakan. Semua bangku laboratorium hendaknya dijaga agar tetap bersih dan
rapi. Bersihkan segera semua bahan-bahan yang tertumpah.
4
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
o. Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah
pemakaian.
p. Baca etiket pada botol sebelum mengambilnya dan gunakan bahan seperlunya.
q. Buang semua bahan kimia dengan cara yang benar
r. Jika bahan kimia mengenai mata atau kulit, secepatnya dicuci dengan air
mengalir 20 menit.
s. Harus mengetahui lokasi dan prosedur operasi peralatan kemasan termasuk P3K,
pemadam kebakaran dan pintu darurat.
5
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus (cukup
dengan mengkibaskan kearah hidung)
d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit dan menimbulkan iritasi (pedih
dan gatal)
6
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
7
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
8
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
9
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
10
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
11
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
PERCOBAAN I
Pemberian I.V. Bolus Model Satu Kompartemen
Tujuan:
Tujuan dari percobaan ini adalah memahami proses eliminasi obat dalam plasma dan
ekskresi urin setelah pemberian dosis tunggal I.V. Bolus mengikuti model satu
kompartemen dengan cara simulasi.
Alat:
- Alat simulasi model satu kompartemen - Tabung reaksi
- Pengaduk magnit (magnetic stirrer) - Pipet ukur
- Buret 50 ml - Labu takar
- Standard dan statif - Beaker glass
- Stopwatch - Spektrofotometer
Bahan:
- Aquades
- KmnO4
Prinsip kerja
Alat simulasi model satu kompartemen terdiri dari satu “gelas piala” (B) yang
dilengkapi dengan pengaduk magnit (magnetic stirrer) dan kran, dan satu reservoir air
berupa buret (A). Gelas piala diisi dengan sejumlah tertentu aquadest (yang disimulasikan
sebagai Vd), kemudian ditambahkan larutan KMnO 4. Alat ini dapat mensimulasi
konsentrasi obat dalam plasma setelah pemberian I.V. Bolus. Cairan dalam gelas piala
dikeluarkan secara konstan melalui kran yang mencerminkan nilai klirens dan dapat
digunakan untuk menghitung jumlah obat yang dikeluarkan melalui urin setiap saat.
Untuk menjaga volume dalam gelas piala (Vd) konstan, air dialirkan melalui buret yang
menyebabkan dilusi orde satu dari KMnO4. Sampel baik dari gelas piala (Cp) dan dari
12
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
hasil tampungan kran (klirens/ Du) diambil secara periodik dan data dianalisis dengan
menggunakan metode farmakokinetika yang cocok.
Prosedur Pelaksanaan :
1. Siapkan alat simulasi seperti dapat dilihat pada Gambar 1, terdiri dari buret 50 ml
(A) sebagai reservoir, beaker gelas 1 liter (B) sebagai tempat volume distribusi, yang
dilengkapi dengan 2 kran sebagai klirens renal (Clr) dan nonrenal (Clnr) dan pengaduk
magnit (magnetic stirrer).
2. Aquades dimasukkan ke dalam buret. Masukkan 300 ml aquades pada gelas piala
sebagai volume distribusi dan putar pangaduk magnit dalam plasma. Buka kran buret
dan kran-kran gelas piala, atur kecepatan aliran masing-masing hingga terjadi
13
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
kesetimbangan antara air yang masuk dan keluar. Total klirens diusahakan ± 10 ml/
menit dengan Clr >> Clnr.
3. Timbang secara seksama 0,25 g KMnO4, kemudian masukkan dalam labu tentukur,
dan encerkan dengan aquades sampai 50.0 ml, sehingga diperoleh konsentrasi 5000
ppm. Ambil larutan tersebut dengan pipet volume sebanyak 2,0 ml, kemudian
masukkan kedalam gelas piala yang berisi aquades (D 0).
4. Siapkan 9 tabung reaksi untuk tempat sampel plasma dan 5 beaker glass 50 ml untuk
sampel urin. Beri tanda tabung dan beaker tersebut sesuai dengan waktu-waktu
pengambilan sampel.
5. Ambil sampel plasma dari gelas piala sebanyak 5.0 ml pada saat : 2,5; 5; 7,5; 12,5;
17,5; 25; 35; 45 dan 60 menit setelah larutan KMnO4 (D0) dimasukkan.
6. Untuk sampel urin ditampung dari kran Clr gelas piala pada saat : 0-5; 5-15; 15-30;
dan 30-60 menit, masing-masing sebanyak 5.0 ml.
7. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel, dengan cara mengukur serapannya
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang () maksimum (sekitar 525
nm, tetapi tetap dibuat kurva serapan maksimum), sebagai blanko gunakan aquades.
Tugas :
1. Plot Cp vs t dan dDu/dt vs tmid pada kertas semilog!
2. Tentukan k eliminasi, waktu paruh, k ekskresi dan % obat dimetabolisme!
3. Hitung pada jam keberapa kadar obat dalam gelas piala (plasma) tinggal 50 % dari
semula?
Pertanyaan :
1. Apa order reaksi pada farmakokinetika ini?
2. Apa ciri-ciri order nol dan apa ciri-ciri order satu?
3. Dalam pengambilan sampel urin pada pasien di lapangan, masalah apa yang
harus diperhatikan?
SELAMAT BEKERJA
14
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
PERCOBAAN II
Pemberian I.V. Bolus Model Dua Kompartemen
Tujuan:
Tujuan dari percobaan ini adalah memahami proses eliminasi obat dalam plasma dan
ekskresi urin setelah pemberian dosis tunggal I.V. bolus mengikuti model dua
kompartemen dengan cara simulasi.
Alat:
- Alat simulasi model dua kompartemen - Spektrofotometer
- Buret 50 ml - Pipet ukur
- Pengaduk magnit 2 buah - Labu takar
(magnetic stirrer stir) - Standar dan statif
- Beaker glass 50 ml - Stopwatch
- Tabung reaksi
Bahan:
- Aquades
- KMnO4
- Kertas saring
Prinsip kerja
Alat simulasi terdiri dari dua gelas piala yang saling berhubungan (Gambar 2).
Gelas piala pertama (B) adalah kompartemen I (sentral) yang dilengkapi dengan kran,
dan gelas piala ke dua (C) adalah kompartemen II (jaringan). Masing-masing gelas piala
dilengkapi dengan pengaduk magnit.
Sebagai reservoir digunakan buret (A) untuk menjaga supaya volume cairan
dalam kompartemen (Vd) tetap selama proses klirens obat berlangsung. Pengaliran air
yang konstan melalui sistem menyebabkan dilusi orde satu zat warna (KmnO4).
Sample plasma (kompartemen I) dan urin (kran gelas piala) diambil secara
periodik sesuai waktu yang ditentukan. Kadar KMnO4 ditentukan dengan
15
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
Prosedur Pelaksanaan :
1. Siapkan alat simulasi seperti dapat dilihat pada Gambar 2, terdiri dari buret 50 ml
(A) sebagai reservoir, beaker gelas (B dan C) sebagai tempat volume distribusi,
yang dilengkapi dengan kran sebagai kliren dan pengaduk magnit (magnetic stirrer).
2. Kedalam buret masukkan aquades. Pada gelas piala masukkan 700 ml aquades
sebagai volume distribusi dan putar pengaduk magnit (magnetic stirrer) dalam
plasma. Kemudian buka kran buret dan kran gelas piala, atur kecepatan aliran
masing-masing hingga terjadi kesetimbangan antara air yang masuk dan keluar.
Total klirens diusahakan ± 20 ml/menit.
16
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
3. Timbang secara seksama 0,5 g KMnO4, kemudian masukkan dalam labu ukur, dan
encerkan dengan aquades sampai 50.0 ml sehingga diperoleh konsentrasi 10.000
ppm. Ambil larutan tersebut dengan pipet volume sebanyak 2,0 ml, kemudian
masukkan ke dalam kompartemen I (D0).
4. Siapkan tabung reaksi sebanyak 10 buah untuk tempat sampel plasma, beri tanda
sesuai dengan waktu-waktu pengambilan sampel. Pipet 5.0 ml larutan dari
kompartemen I pada menit ke : 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 20; 30; 45 dan 60 setelah
larutan KMnO4 (D0) dimasukkan.
5. Tentukan kadar KMnO4 dari tiap sampel dengan menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang () maksimum (sekitar 525 nm, tetapi tetap dibuat kurva
serapan maksimum). Gunakan aquades sebagai blanko.
Pertanyaan:
1. Apakah mungkin dari pengolahan data sampel plasma diperoleh persamaan
farmakokinetika satu kompartemen padahal seharusnya dua kompartemen?
Jelaskan!
2. Apakah ada perbedaan hasil perhitungan Vd extrapolasi dengan Vd area?
Jelaskan!
SELAMAT BEKERJA
17
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
PERCOBAAN III
Pemberian Obat Per Oral Tunggal
Tujuan :
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mengetahui data yang diperlukan untuk
perhitungan pemberian obat peroral. Mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisis
data yang diperoleh dengan menggunakan persamaan farmakokinetik untuk pemberian
obat peroral.
Alat:
- Alat simulasi model kompartemen - Spektrofotometer
- Buret 50 ml - Pipet ukur
- Pengaduk magnit (magnetic stirrer) - Labu takar
- Standar dan statif - Beaker glass 50 ml
- Tabung reaksi - Stopwatch
Bahan:
- Aquades
- KMnO4
Prinsip kerja :
Percobaan ini menggunakan alat simulasi model kompartemen. Gelas piala
berfungsi sebagai model plasma, sedangkan reservoir berupa buret yang diisi dengan
aquades. Model tersebut dapat mensimulasi konsentrasi obat dalam plasma setelah
pemberian obat peroral. Dosis diberikan dengan memasukkan kantong tertutup berisi
serbuk KMnO4 dalam aquades di gelas piala selama waktu tertentu yang merupakan
simulasi obat dalam saluran pencernaan.
Prosedur Pelaksanaan :
1. Siapkan alat simulasi seperti dapat dilihat pada Gambar 1, terdiri dari buret 50 ml
(A) sebagai reservoir, beaker gelas 1 liter (B) sebagai tempat volume distribusi, yang
18
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
dilengkapi dengan 2 kran sebagai kliren renal (Clr) dan nonrenal (Clnr) serta pengaduk
magnit (magnetic stirrer).
2. Kedalam buret masukkan aquades. Pada gelas piala masukkan 400 ml aquades
sebagai volume distribusi dan putar pengaduk magnit dalam plasma. Kemudian buka
kran buret dan kran-kran gelas piala, atur kecepatan aliran masing-masing hingga
terjadi kesetimbangan antara air yang masuk dan keluar. Klirens diusahakan ± 10
ml/menit dengan Clr >> Clnr
3. Timbang secara seksama 50,0 mg KMnO4, kemudian masukkan dalam kantong
tertutup, dan masukkan kedalam gelas piala yang berisi aquades (catat waktu : t0).
4. Ambil cairan plasma dari gelas piala dengan pipet volume sebanyak 5,0 ml pada saat
: 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 17,5; 20; 25; 30; 35; 45 dan 60 menit dengan catatan
pada menit ke-15 kantong diangkat dari gelas piala.
5. Untuk sampel urin ditampung dari kran Clr gelas piala pada saat : 0-2,5; 2,5-5; 5-7,5;
7,5-10; 10-15; 15-30; 30-45; dan 45-60 menit, masing-masing sebanyak 5.0 ml.
6. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel, dengan cara mengukur serapannya dengan
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang () maksimum. Sebagai
blanko gunakan aquades.
Tugas :
1. Plot Cp vs t dan dDu/dt vs tmid pada kertas semilog!
2. Tentukan :
a). Harga parameter farmakokinetika!
b). Buat Persamaan farmakokinetika!
Pertanyaan :
1. Apa order reaksi pada farmakokinetika ini, dan apakah dimungkinkan adanya order
reaksi lain? Jelaskan!
2. Apakah k1 selalu sama dengan ka ? Jelaskan!
SELAMAT BEKERJA
19
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
PERCOBAAN IV
Pemberian Obat Secara Infus
Tujuan
Mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan persamaan farmakokinetik untuk pemberian infus secara IV.
Alat:
- Alat simulasi model satu kompartemen - Pipet ukur
- Pengaduk magnit (magnetic stirrer) - Labu takar
- Buret 50 ml - Beaker glass
- Standard disertai statif - Tabung reaksi
- Stopwatch - Buret 10 ml
Bahan:
- Aquades
- KMnO4
Prinsip Kerja
Pada percobaan ini alat simulasi yang digunakan mirip dengan model simulasi
satu kompartemen (Gambar 1), tetapi ada penambahan satu buret lagi yang berfungsi
sebagai reservoir larutan infus. Pengeluaran air melalui buret konstan dan setimbang
dengan air yang dikeluarkan kran gelas piala. Sistem dilusi obat dalam percobaan ini
digunakan KMnO4 sebagai model. Sampel diambil secara periodik dan data yang
diperoleh dianalisis dengan persamaan farmakokinetika yang sesuai.
Prosedur Percobaan:
1. Aquades dimasukkan ke dalam buret reservoir. Pada gelas piala masukkan 500 ml
aquades sebagai volume distribusi dan putar pengaduk magnit (magnetic stirrer)
dalam plasma. Buka kran buret dan kran gelas piala sehingga tercapai kesetimbangan
kecepatan aliran sebesar ± 20 ml/menit.
20
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
2. Timbang secara seksama 200 mg KMnO4, larutkan dalam aquades dan encerkan
sampai 100.0 ml sehingga diperoleh konsentrasi 2000 ppm. Masukkan larutan ini ke
dalam buret yang berfungsi sebagai reservoir larutan infus.
3. Buka kran buret larutan infus, jaga kecepatan aliran larutan ini 10 tetes/menit, dan
atur laju aliran buret yang berfungsi sebagai reservoir berisi aquades. Jumlah cairan
yang masuk dari kedua buret diusahakan sama dengan jumlah cairan yang keluar dari
keran gelas piala.
4. Hentikan aliran larutan infus dari buret pada menit ke-45 setelah pemberian infus.
5. Pipet 5.0 ml sampel plasma dari gelas piala pada menit ke-5, 10, 15, t½, 20, 25, 30,
45, 50 dan 60 setelah pemberian infus.
6. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel dengan menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang maksimum sekitar 525 nm. Gunakan aquades sebagai
blanko.
Tugas
Dari data yang diperoleh pada percobaan ini:
1. Plot Cp vs t !
2. Hitung parameter farmakokinetika!
Pertanyaan:
1. Berapa dibutuhkan DL agar kadar Css segera tercapai?
2. Hitung kadar C90 berdasarkan data dan bandingkan dengan hasil analisis sampel!
SELAMAT BEKERJA
21
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
PERCOBAAN V
Pemberian IV Ganda
Tujuan:
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mengetahui data yang diperlukan untuk
perhitungan pemberian dosis ganda. Mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisis
data yang diperoleh dengan menggunakan persamaan farmakokinetik untuk pemberian
IV dosis berganda.
Alat :
- Alat simulasi model satu kompartemen - Pipet ukur
- Buret 50 ml - Labu takar
- Pengaduk magnit (magnetic stirrer) - Beaker glas
- Spektrofotometer - Tabung reaksi
- Standar dan statif - Stopwatch
Bahan:
- Aquades
- KMnO4
Prinsip kerja
Percobaan ini menggunakan alat simulasi sama dengan Alat Model satu
kompartemen IV Bolus (Gambar 1). Gelas piala berfungsi sebagai model plasma,
sedangkan reservoir berupa buret yang diisi dengan aquades. Model tersebut dapat
mensimulasi konsentrasi obat dalam plasma setelah pemberian dosis ganda (n = 4). Dosis
tetap diberikan tiap kali dengan memasukkan larutan dengan interval waktu () tetap.
Sebagai simulasi obat digunakan KMnO4.
Prosedur Percobaan:
1. Pada gelas piala masukkan 300 ml aquades sebagai volume distribusi dan putar
pengaduk magnit (magnetic stirrer) dalam plasma.
22
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
2. Siapkan buret, dan isi dengan aquades yang berfungsi sebagai reservoir.
3. Buka aliran kran buret dan gelas piala. Atur kecepatan aliran keduanya hingga
diperoleh kesetimbangan aliran dengan kecepatan ± 20 ml/ menit.
4. Timbang secara seksama 0.25 g KMnO4, larutkan dalam aquades sampai 50.0 ml,
sehingga diperoleh konsentrasi 5.000 ppm.
5. Injeksikan larutan tersebut sebanyak 2.0 ml ke dalam gelas piala (menit ke-0).
6. Ulangi prosedur no. 5 pada menit ke-15, 30, dan 45 setelah injeksi KMnO4 pertama.
7. Pipet 5.0 ml larutan pada beaker sebagai sampel plasma pada menit ke : 2,5; 5; 7,5;
10; 15; 17,5; 30; 32,5; 45; 47,5 dan 60 menit. Masukkan ke dalam tabung reaksi
yang telah disiapkan dan diberi kode sesuai waktu pengambilan sampel.
8. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel dengan menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang maksimum sekitar 525 nm. Gunakan aquades sebagai
blanko.
Tugas
Berdasarkan data yang saudara peroleh pada percobaan ini.
1. Tentukan t1/2 !
2. Bandingkan data kadar pada 60 menit, berdasarkan analisa/pengukuran dan hitungan!
3. Hitung prediksi Cpmaxss, Cpminss dan Cavss!
Pertanyaan :
1. Berapa akumulasi maksimum yang tercapai dalam percobaan ini ?
2. Berapa waktu yang diperlukan untuk diperoleh kadar 90% dari maksimum yang dapat
dicapai ?
SELAMAT BEKERJA
23
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
PERCOBAAN VI
Pemberian Per Oral Ganda
Tujuan :
- Mahasiswa mengetahui data yang diperlukan untuk perhitungan pemberian per oral
ganda.
- Mahasiswa mampu menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan persamaan
farmakokinetik untuk pemberian obat per oral ganda.
Prinsip Kerja
Percobaan ini menggunakan alat simulasi model kompartemen. Gelas piala berfungsi
sebagai model plasma, sedangkan reservoir berupa buret yang diisi dengan aquades.
Model tersebut dapat mensimulasi konsentrasi obat dalam plasma setelah pemberian obat
per oral ganda. Dosis diberikan dengan memasukkan kantong tertutup berisi serbuk
KMnO4 dalam aquadest di gelas piala selama waktu tertentu yang merupakan simulasi
obat dalam saluran pencernaan.
24
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
Prosedur
1. Siapkan alat simulasi model kompartemen yang terdiri dari buret 50 ml sebagai
reservoir, beaker glass 1 liter sebagai tempat volume distribusi yang dilengkapi
dengan sebuah kran sebagai kliren renal (Clr) dan non renal (Clnr) serta
pengaduk magnet (magnetic stirrer).
2. Kedalam buret masukkan aquades. Pada gelas piala masukkan 400-500 ml
aquades sebagai volume distribusi dan putar pengaduk magnit dalam plasma.
Tandai ketinggian aquadest dalam gelas piala untuk mempermudah pengaturan
kecepatan aliran.
3. Putar pengaduk magnet pada kecepatan rendah.
4. Buka kran buret dan kedua kran gelas piala, atur kecepatan aliran masing-
masing hingga terjadi keseimbangan antara air yang masuk dan keluar.
Kecepatan aliran dipertahankan pada ± 20-25 ml/menit.
5. Masukkan kantung berisi serbuk KMnO4 dengan berat ± 50 mg ke dalam gelas
piala yang berisi aquades. Tempatkan beaker glass untuk menampung cairan
yang keluar lewat kedua kran. Waktu mulai dihitung saat kantung KMnO4
dimasukkan (t0). Pada menit ke-10, kantong KMnO4 diangkat dari gelas piala
tersebut. Masukkan kembali kantung baru berisi KMnO4 ± 50 mg pada menit
ke-20, angkat kembali pada menit ke-30. Masukkan kembali kantung baru
berisi KMnO4 ± 50 mg pada menit ke-40, angkat kembali pada menit ke-50.
Masukkan kembali kantung baru berisi KMnO4 ± 50 mg pada menit ke-60,
angkat kembali pada menit ke-70.
6. Sampel plasma diambil pada menit ke- 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 20; 25; 30;
40; 45; 50; 60; 70; 80 dan 90 menggunakan pipet volume 5,0 ml.
7. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel, dengan cara mengukur serapannya
dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum
525 nm. Sebagai blanko gunakan aquades.
8. Buat kurva plot Cp vs t pada kertas semi log serta hitung parameter-parameter
farmakokinetiknya.
25
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021
Tugas
Berdasarkan data yang saudara peroleh pada percobaan ini.
1. Tentukan t1/2 dan t peak!
2. Tentukan harga F!
Pertanyaan :
1. Berapa akumulasi maksimum yang tercapai dalam percobaan ini ?
2. Berapa waktu yang diperlukan untuk diperoleh kadar 90% dari maksimum yang dapat
dicapai ?
SELAMAT BEKERJA
26