Anda di halaman 1dari 27

PENUNTUN PRAKTIKUM

FARMAKOKINETIKA

Disusun Oleh :
Santi Purna Sari
Nadia Farhanah Syafhan
Larasati Arrum Kusumawardani

Sumber : www.doi.org Sumber : www.medscape.com

Laboratorium Farmasi Klinik


Fakultas Farmasi Universitas Indonesia
Agustus 2021
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

DAFTAR ISI

Halaman
Daftar Isi………………………………………………………………………. 1
Pedoman Keselamatan Kerja di Laboratorium……………………………….. 2
Panduan Pelaksanaan Praktikum Farmakokinetika Selama Masa Pandemi
COVID-19…………………………………………………………………… 11
Percobaan I. Pemberian Obat IV Bolus Model Satu Kompartemen ………… 12
Percobaan II. Pemberian Obat IV Bolus Model Dua Kompartemen…………. 15
Percobaan III. Pemberian Obat Per Oral Tunggal …………………………..... 18
Percobaan IV. Pemberian Obat Secara Infus ………….…………………….. 20
Percobaan V. Pemberian IV Ganda…………………………………………. 22
Percobaan VI. Pemberian Obat Per Oral Ganda…………………………….. 24

1
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

Pedoman Keselamatan Kerja di Laboratorium

1.1. Latar Belakang


Dalam rangka menciptakan ketertiban, keamanan, kenyamanan serta keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) di Laboratorium Fakultas Farmasi UI, diperlukan
partisipasi dan keterlibatan dari semua pihak yang ada di Fakultas Farmasi UI.Buku
panduan teknis ini merupakan acuan yang dapat digunakan oleh warga UI, yaitu seperti
mahasiswa, dosen, pegawai UI, dan warga non UI, seperti tamu atau pengunjung Fakultas
Farmasi UI.
Buku panduan ini adalah panduan teknis khusus.Panduan teknis secara khusus meliputi
kegiatan yang secara khusus dilakukan oleh seluruh pihak yang melakukan di lokasi
kegiatan tertentu.Buku panduan teknis ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban,
keamanan, kenyamamanan, serta K3L di Fakultas Farmasi UI.

“Fakultas Farmasi UI Tertib, Aman, Nyaman, Selamat, Sehat Milik Kita”

1.2. Tujuan
Panduan ini dibuat untuk memberikan pedoman yang jelas dan sederhana untuk
semua aspek keselamatan dan kesehatan pada saat bekerja di laboratorium. Tujuan dari
peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dimaksud adalah untuk menjamin:
a. Kesehatan dan keselamatan orang yang bekerja di laboratorium
b. Mencegah subjek (dosen, mahasiswa dan karyawan) terkena resiko terganggu
kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun.
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan.

1.3. Aturan Umum


a. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah
hal yang tidak diinginkan.
b. Dilarang melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai
bahaya bahan kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.

2
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

c. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk


memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
d. Wajib mengetahui cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye
shower, respirator dan alat kesehatan kerja lain.
e. Setiap Laboran wajib mengetahui tata cara memberi pertolongan darurat (P3K).
f. Dilarang makan minum dan merokok di lab, hal ini berlaku juga untuk laboran
dan kepala laboratorium.
g. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di
laboratorium.
h. Jauhkan alat-alat yang tidak digunakan, tas, gadget (handpone, I pad) dan benda
lain dari atas meja kerja.
i. Semua pintu laboratorium haruslah berupa pintu tahan api dan harus tetap tertutup
sepanjang waktu.
j. Jangan pernah menghambat pintu keluar darurat, perlengkapan untuk kondisi
darurat atau panel listrik.
k. Jangan menggunakan kabel ekstensi di laboratorium secara permanen.
l. Benda-benda yang mudah terbakar disimpan dalam lemari keamanan khusus.
m. Lemari asam tidak boleh digunakan untuk penyimpanan.
n. Peserta mengetahui tempat penyimpanan peralatan darurat yang berada disekitar
area laboratorium dan mengetahui cara penggunaannya
o. Tidak dianjurkan bekerja sendiri terutama diluar jam kerja; selalu lakukan
pemeriksaan dengan pengawas apabila prosedur tertentu memerlukan
pengeoperasian oleh lebih dari satu orang. Periksa prosedur standar operasional
dilaboratorium mengenai “bekerja sendiri” diluar jam kerja. Konsultasikan
manajemen resiko manual (MRM) yaitu Program untuk orang yang bekerja
sendirian.
p. Tempelkan tanda-tanda peringatan yang sesuai jika terdapat kondisi yang
berbahaya, sertakan nama pengguna laboratorium dan nomor ekstensi yang bisa
dihubungi. Komunikasikan kepada peneliti anggota bahwa percobaan sedang
berlangsung. Percobaan yang sedang berlangsung hanya boleh ditinggalkan
apabila dijamin aman untuk ditinggalkan.

3
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

q. Reagen dan sampel harus diberi label sesuai peraturan WHMI (Workplace
Hazardous Materials Information Systems/ sistem informasi lingkungan
pekerjaan yang menggunakan bahan bahan berbahaya).
r. Pekerjaan yang menggunakan bahan – bahan berbahaya harus dilakukan di
dalam lemari asam atau peralatan pengaman lainnya.
s. Lakukan cara pengurusan laboratorium yang baik seperti membersihkan
peralatan kaca dengan tepat dan menyusun kembali peralatan yang sudah selesai
digunakan. Semua bangku laboratorium hendaknya dijaga agar tetap bersih dan
rapi. Bersihkan segera semua bahan-bahan yang tertumpah.

1.4. Aturan Khusus


a. Setiap orang harus bertanggung jawab setiap berada di laboratorium.
b. Baca semua prosedur dengan seksama sebelum memasuki laboratorium.
c. Memasuki Laboratorium harus dengan izin dosen/Laboran.
d. Dilarang Keras membawa makanan, minum dan makan apapun didalam
laboratorium.
e. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
f. Dilarang menggunakan sandal, sepatu terbuka, atau yang berhak tinggi.
g. Dilarang melakukan senda-gurau dan tindakan lain yang berbahaya di dalam
laboratorium.
h. Jas lab harus dipakai dengan baik dan benar selama percobaan di laboratorium
i. Bagi yang berambut panjang, rambut harus diikat
j. Mengisi lembar peminjaman alat dan mengecek terlebih dahulu, apakah alat
dalam keadaan baik atau tidak.
k. Wajib membaca SOP/PROSEDUR alat terlebih dahulu sebelum
menggunakannya.
l. Dilarang membawa alat dan bahan keluar dari laboratorium.
m. Laporkan semua kecelakaan (bahan tumpah, peralatan rusak, dll) kepada
dosen/laboran secepatnya.
n. Jika alat yang dikembalikan dalam keadaan rusak atau cacat pengguna wajib
menggantinya.

4
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

o. Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah
pemakaian.
p. Baca etiket pada botol sebelum mengambilnya dan gunakan bahan seperlunya.
q. Buang semua bahan kimia dengan cara yang benar
r. Jika bahan kimia mengenai mata atau kulit, secepatnya dicuci dengan air
mengalir 20 menit.
s. Harus mengetahui lokasi dan prosedur operasi peralatan kemasan termasuk P3K,
pemadam kebakaran dan pintu darurat.

1.5. Alat pelindung diri di laboratorium


Bekerja di laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana
yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari-hari,
busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan setiap pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Gunakan kacamata keselamatan atau pelindung muka di area dimana peralatan dan
zat-zat seperti bahan kimia, cairan, sinar UV, laser atau radiasi dapat menyebakan
cedera terhadap mata.
c. Pakaian pelindung kerja yang tepat (contoh: flame resistant clothing) harus digunakan
bila dibutuhkan.
d. Alat pelindung telinga harus digunakan, bila bising dapat menyebabkan dampak buruk
terhadap pendengaran
e. Gunakanlah sarung tangan bila dikhawatirkan mungkin terjadi kontak dengan bahan
kimia dengan kulit.

1.6. Bahan Kimia


1. Bekerja dengan bahan kimia
Bila anda bekerja dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan kecermatan
dalam penanganannya. Adapun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
a. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia
b. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia

5
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus (cukup
dengan mengkibaskan kearah hidung)
d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit dan menimbulkan iritasi (pedih
dan gatal)

2. Memindahkan Bahan kimia


Seorang laboran atau peneliti pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia
pada setiap kerjanya. Hal-hal yang harus diperhatikan saat memindahkan adalah
sebagai berikut :
a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam
pengambilan bahan kimia misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan.
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
d. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari
kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros.

3. Penanganan Terkena Bahan Kimia


Kecelakaan kerja biasa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati-hati. Apabila
hal itu terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Jangan panik.
b. Mintalah bantuan rekan anda yang ada didekat anda, oleh karenanya dilarang
bekerja sendiri di laboratorium.
c. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersebut, bila
memungkinkan bilas sampai bersih.
d. Bila terkena kulit, jangan digaruk supaya tidak menyebar.
e. Bawa keluar korban keluar supaya banyak menghirup oksigen.
f. Bila mengkhawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedic secepatnya.

1.7. Bekerja dengan Makhluk Hidup


Bekerja dengan makhluk hidup (mikroorganisme atau hewan coba seperti tikus)
berbeda dengan bahan kimia atau benda mati. Pekerjaan ini memerlukan penanganan
khusus yaitu:

6
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

a. Perhatikan makhluk hidup apa yang akan diteliti atau diperlakukan,


mikroorganisme atau hewan coba seperti tikus.
b. Ikuti cara kerja dan perlakuan yang telah ditetapkan oleh laboratorium.
c. Berkonsentrasi dengan mikroorganisme/hewan coba supaya mencegah resiko
kecelakaan kerja.

1.8. Terjadinya Kebakaran


Kebakaran bisa saja terjadi dilaboratorium akibat kecelakaan atau human
error.Karena didalam laboratorium banyak tersimpan bahan yang mudah terbakar.
Bila terjadi kebakaran maka :
a. Jangan panik.
b. Segera bunyikan alarm tanda bahaya atau laporkan kepada yang bertanggung
jawab di laboratorium tersebut.
c. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A, B atau C), Padamkan dengan kelas
pemadam yang sesuai (contoh kebakaran kelas B : bensin, minyak tanah tidak
boleh disiram dengan air)
d. Bila api membesar dan tidak dapat ditangani segera keluar menuju titik kumpul
(Assembly Point) dengan mengikuti arah jalur evakuasi.
e. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung
dengan sapu tangan.
f. Cari bantuan pemadam kebakaran.

7
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

8
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

9
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

1.9. Bekerja di laboratorium di luar jam kerja


Berdasarkan surat pemberitahuan dari kepala UPT PLK-UI NO :
244/UN2.R11.2/SDM.02/2015 perihal pemberitahuan operasi gakun dan ketertiban
tanggal 28 mei 2015, maka setiap mahasiswa penelitian harus memperhatikan hal-
hal berikut ini :
1. Mempunyai surat izin untuk menggunakan laboratorium dari pembimbing skripsi
dan kepala laboratorium tempat melakukan penelitian, lalu diberikan kepada
pihak keamanan Fakultas Farmasi.
2. Jika lebih dari pukul 22.00 WIB mahasiswa sudah tidak diperbolehkan keluar dari
area gedung fakultas farmasi kecuali ada pendamping dari pihak keamanan.
3. Mahasiswa tidak diperkenankan untuk membawa pihak luar (selain mahasiswa
Fakultas Farmasi)
4. Mahasiswa harus mematuhi tata tertib yang berlaku di laboratorium.

10
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

Panduan Pelaksanaan Praktikum Farmakokinetika


Selama Masa Pandemi COVID-19

1. Praktikum Farmakokinetika Semester Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 dilaksanakan


secara daring/online sebanyak 6 kali pertemuan.
2. Praktikum ini mendukung teori dalam perkuliahan Farmakokinetika, oleh karena itu
harus diambil bersamaan dengan Mata Ajar Farmakokinetika.
3. Praktikum menggunakan platform EMAS untuk mendapatkan informasi terkait
praktikum, matriks praktikum, meng-unduh penuntun praktikum, meng-unggah
laporan, dan platform Microsoft Teams untuk pelaksanaan praktikum online.
4. Setiap kelas A, B, C akan dibagi menjadi 2 kelompok (contoh Kelas A dibagi menjadi
kelompok A1 dan A2), dan masing-masing dibagi lagi menjadi 8 kelompok kecil
yang terdiri dari 3-4 mahasiswa.
5. Pembagian kelompok dilakukan oleh PJ Kelas Praktikum dan rekap pembagian
kelompok diserahkan ke masing-masing Dosen Pengampu/Responser.
6. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh percobaan/topik (kehadiran 100%),
mahasiswa yang presentasi kehadirannya <100% tidak diperkenankan untuk
mengikuti ujian.
7. Mahasiswa yang berhalangan untuk menghadiri kelas praktikum online karena
sesuatu dan lain hal, wajib melapor kepada dosen pengampu, dan jika memenuhi
syarat yang ditentukan maka diperbolehkan untuk mengganti ke kelas lain yang
materinya sama.
8. Absensi dilakukan setiap awal pertemuan melalui log attendance list di Microsoft
Teams. Mahasiswa yang telat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan untuk
mengikuti praktikum karena tidak mengikuti pretest dan responsi.
9. Kegiatan praktikum online terdiri dari :
a. Pretest
b. Responsi
c. Penayangan video praktikum
d. Diskusi dan Tanya Jawab
e. Diskusi kelompok kecil
Mahasiswa diberikan data hasil percobaan yang dapat diunduh melalui EMAS dan
mahasiswa membuat laporan praktikum bersama kelompok kecil.
10. Untuk diskusi lebih lanjut, mahasiswa diperbolehkan menggunakan fasilitas diskusi
yang disepakati kelompok kecil.
11. Laporan kelompok kecil dikumpulkan paling lambat H-2 pukul 23.55 WIB dari
jadwal praktikum berikutnya dengan meng-unggah ke EMAS sesuai kelas masing-
masing.

11
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

PERCOBAAN I
Pemberian I.V. Bolus Model Satu Kompartemen

Tujuan:
Tujuan dari percobaan ini adalah memahami proses eliminasi obat dalam plasma dan
ekskresi urin setelah pemberian dosis tunggal I.V. Bolus mengikuti model satu
kompartemen dengan cara simulasi.

Alat:
- Alat simulasi model satu kompartemen - Tabung reaksi
- Pengaduk magnit (magnetic stirrer) - Pipet ukur
- Buret 50 ml - Labu takar
- Standard dan statif - Beaker glass
- Stopwatch - Spektrofotometer

Bahan:
- Aquades
- KmnO4

Prinsip kerja
Alat simulasi model satu kompartemen terdiri dari satu “gelas piala” (B) yang
dilengkapi dengan pengaduk magnit (magnetic stirrer) dan kran, dan satu reservoir air
berupa buret (A). Gelas piala diisi dengan sejumlah tertentu aquadest (yang disimulasikan
sebagai Vd), kemudian ditambahkan larutan KMnO 4. Alat ini dapat mensimulasi
konsentrasi obat dalam plasma setelah pemberian I.V. Bolus. Cairan dalam gelas piala
dikeluarkan secara konstan melalui kran yang mencerminkan nilai klirens dan dapat
digunakan untuk menghitung jumlah obat yang dikeluarkan melalui urin setiap saat.
Untuk menjaga volume dalam gelas piala (Vd) konstan, air dialirkan melalui buret yang
menyebabkan dilusi orde satu dari KMnO4. Sampel baik dari gelas piala (Cp) dan dari

12
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

hasil tampungan kran (klirens/ Du) diambil secara periodik dan data dianalisis dengan
menggunakan metode farmakokinetika yang cocok.

Gambar 1. Alat simulasi satu kompartemen

Prosedur Pelaksanaan :
1. Siapkan alat simulasi seperti dapat dilihat pada Gambar 1, terdiri dari buret 50 ml
(A) sebagai reservoir, beaker gelas 1 liter (B) sebagai tempat volume distribusi, yang
dilengkapi dengan 2 kran sebagai klirens renal (Clr) dan nonrenal (Clnr) dan pengaduk
magnit (magnetic stirrer).
2. Aquades dimasukkan ke dalam buret. Masukkan 300 ml aquades pada gelas piala
sebagai volume distribusi dan putar pangaduk magnit dalam plasma. Buka kran buret
dan kran-kran gelas piala, atur kecepatan aliran masing-masing hingga terjadi

13
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

kesetimbangan antara air yang masuk dan keluar. Total klirens diusahakan ± 10 ml/
menit dengan Clr >> Clnr.
3. Timbang secara seksama 0,25 g KMnO4, kemudian masukkan dalam labu tentukur,
dan encerkan dengan aquades sampai 50.0 ml, sehingga diperoleh konsentrasi 5000
ppm. Ambil larutan tersebut dengan pipet volume sebanyak 2,0 ml, kemudian
masukkan kedalam gelas piala yang berisi aquades (D 0).
4. Siapkan 9 tabung reaksi untuk tempat sampel plasma dan 5 beaker glass 50 ml untuk
sampel urin. Beri tanda tabung dan beaker tersebut sesuai dengan waktu-waktu
pengambilan sampel.
5. Ambil sampel plasma dari gelas piala sebanyak 5.0 ml pada saat : 2,5; 5; 7,5; 12,5;
17,5; 25; 35; 45 dan 60 menit setelah larutan KMnO4 (D0) dimasukkan.
6. Untuk sampel urin ditampung dari kran Clr gelas piala pada saat : 0-5; 5-15; 15-30;
dan 30-60 menit, masing-masing sebanyak 5.0 ml.
7. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel, dengan cara mengukur serapannya
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang () maksimum (sekitar 525
nm, tetapi tetap dibuat kurva serapan maksimum), sebagai blanko gunakan aquades.

Tugas :
1. Plot Cp vs t dan dDu/dt vs tmid pada kertas semilog!
2. Tentukan k eliminasi, waktu paruh, k ekskresi dan % obat dimetabolisme!
3. Hitung pada jam keberapa kadar obat dalam gelas piala (plasma) tinggal 50 % dari
semula?

Pertanyaan :
1. Apa order reaksi pada farmakokinetika ini?
2. Apa ciri-ciri order nol dan apa ciri-ciri order satu?
3. Dalam pengambilan sampel urin pada pasien di lapangan, masalah apa yang
harus diperhatikan?

SELAMAT BEKERJA

14
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

PERCOBAAN II
Pemberian I.V. Bolus Model Dua Kompartemen

Tujuan:
Tujuan dari percobaan ini adalah memahami proses eliminasi obat dalam plasma dan
ekskresi urin setelah pemberian dosis tunggal I.V. bolus mengikuti model dua
kompartemen dengan cara simulasi.

Alat:
- Alat simulasi model dua kompartemen - Spektrofotometer
- Buret 50 ml - Pipet ukur
- Pengaduk magnit 2 buah - Labu takar
(magnetic stirrer stir) - Standar dan statif
- Beaker glass 50 ml - Stopwatch
- Tabung reaksi

Bahan:
- Aquades
- KMnO4
- Kertas saring

Prinsip kerja
Alat simulasi terdiri dari dua gelas piala yang saling berhubungan (Gambar 2).
Gelas piala pertama (B) adalah kompartemen I (sentral) yang dilengkapi dengan kran,
dan gelas piala ke dua (C) adalah kompartemen II (jaringan). Masing-masing gelas piala
dilengkapi dengan pengaduk magnit.
Sebagai reservoir digunakan buret (A) untuk menjaga supaya volume cairan
dalam kompartemen (Vd) tetap selama proses klirens obat berlangsung. Pengaliran air
yang konstan melalui sistem menyebabkan dilusi orde satu zat warna (KmnO4).
Sample plasma (kompartemen I) dan urin (kran gelas piala) diambil secara
periodik sesuai waktu yang ditentukan. Kadar KMnO4 ditentukan dengan

15
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

spektrofotometer. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode


farmakokinetika yang sesuai.

Gambar 2. Alat simulasi model dua kompartemen

Prosedur Pelaksanaan :
1. Siapkan alat simulasi seperti dapat dilihat pada Gambar 2, terdiri dari buret 50 ml
(A) sebagai reservoir, beaker gelas (B dan C) sebagai tempat volume distribusi,
yang dilengkapi dengan kran sebagai kliren dan pengaduk magnit (magnetic stirrer).
2. Kedalam buret masukkan aquades. Pada gelas piala masukkan 700 ml aquades
sebagai volume distribusi dan putar pengaduk magnit (magnetic stirrer) dalam
plasma. Kemudian buka kran buret dan kran gelas piala, atur kecepatan aliran
masing-masing hingga terjadi kesetimbangan antara air yang masuk dan keluar.
Total klirens diusahakan ± 20 ml/menit.

16
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

3. Timbang secara seksama 0,5 g KMnO4, kemudian masukkan dalam labu ukur, dan
encerkan dengan aquades sampai 50.0 ml sehingga diperoleh konsentrasi 10.000
ppm. Ambil larutan tersebut dengan pipet volume sebanyak 2,0 ml, kemudian
masukkan ke dalam kompartemen I (D0).
4. Siapkan tabung reaksi sebanyak 10 buah untuk tempat sampel plasma, beri tanda
sesuai dengan waktu-waktu pengambilan sampel. Pipet 5.0 ml larutan dari
kompartemen I pada menit ke : 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 20; 30; 45 dan 60 setelah
larutan KMnO4 (D0) dimasukkan.
5. Tentukan kadar KMnO4 dari tiap sampel dengan menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang () maksimum (sekitar 525 nm, tetapi tetap dibuat kurva
serapan maksimum). Gunakan aquades sebagai blanko.

Tugas Data Plasma


1. Plot Cp vs t pada kertas semilog!
2. Tentukan :
a). harga-harga parameter farmakokinetika!
b). Buat Persamaan farmakokinetika!

Pertanyaan:
1. Apakah mungkin dari pengolahan data sampel plasma diperoleh persamaan
farmakokinetika satu kompartemen padahal seharusnya dua kompartemen?
Jelaskan!
2. Apakah ada perbedaan hasil perhitungan Vd extrapolasi dengan Vd area?
Jelaskan!

SELAMAT BEKERJA

17
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

PERCOBAAN III
Pemberian Obat Per Oral Tunggal

Tujuan :
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mengetahui data yang diperlukan untuk
perhitungan pemberian obat peroral. Mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisis
data yang diperoleh dengan menggunakan persamaan farmakokinetik untuk pemberian
obat peroral.

Alat:
- Alat simulasi model kompartemen - Spektrofotometer
- Buret 50 ml - Pipet ukur
- Pengaduk magnit (magnetic stirrer) - Labu takar
- Standar dan statif - Beaker glass 50 ml
- Tabung reaksi - Stopwatch

Bahan:
- Aquades
- KMnO4

Prinsip kerja :
Percobaan ini menggunakan alat simulasi model kompartemen. Gelas piala
berfungsi sebagai model plasma, sedangkan reservoir berupa buret yang diisi dengan
aquades. Model tersebut dapat mensimulasi konsentrasi obat dalam plasma setelah
pemberian obat peroral. Dosis diberikan dengan memasukkan kantong tertutup berisi
serbuk KMnO4 dalam aquades di gelas piala selama waktu tertentu yang merupakan
simulasi obat dalam saluran pencernaan.

Prosedur Pelaksanaan :
1. Siapkan alat simulasi seperti dapat dilihat pada Gambar 1, terdiri dari buret 50 ml
(A) sebagai reservoir, beaker gelas 1 liter (B) sebagai tempat volume distribusi, yang

18
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

dilengkapi dengan 2 kran sebagai kliren renal (Clr) dan nonrenal (Clnr) serta pengaduk
magnit (magnetic stirrer).
2. Kedalam buret masukkan aquades. Pada gelas piala masukkan 400 ml aquades
sebagai volume distribusi dan putar pengaduk magnit dalam plasma. Kemudian buka
kran buret dan kran-kran gelas piala, atur kecepatan aliran masing-masing hingga
terjadi kesetimbangan antara air yang masuk dan keluar. Klirens diusahakan ± 10
ml/menit dengan Clr >> Clnr
3. Timbang secara seksama 50,0 mg KMnO4, kemudian masukkan dalam kantong
tertutup, dan masukkan kedalam gelas piala yang berisi aquades (catat waktu : t0).
4. Ambil cairan plasma dari gelas piala dengan pipet volume sebanyak 5,0 ml pada saat
: 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 17,5; 20; 25; 30; 35; 45 dan 60 menit dengan catatan
pada menit ke-15 kantong diangkat dari gelas piala.
5. Untuk sampel urin ditampung dari kran Clr gelas piala pada saat : 0-2,5; 2,5-5; 5-7,5;
7,5-10; 10-15; 15-30; 30-45; dan 45-60 menit, masing-masing sebanyak 5.0 ml.
6. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel, dengan cara mengukur serapannya dengan
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang () maksimum. Sebagai
blanko gunakan aquades.

Tugas :
1. Plot Cp vs t dan dDu/dt vs tmid pada kertas semilog!
2. Tentukan :
a). Harga parameter farmakokinetika!
b). Buat Persamaan farmakokinetika!

Pertanyaan :
1. Apa order reaksi pada farmakokinetika ini, dan apakah dimungkinkan adanya order
reaksi lain? Jelaskan!
2. Apakah k1 selalu sama dengan ka ? Jelaskan!

SELAMAT BEKERJA

19
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

PERCOBAAN IV
Pemberian Obat Secara Infus

Tujuan
Mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan persamaan farmakokinetik untuk pemberian infus secara IV.

Alat:
- Alat simulasi model satu kompartemen - Pipet ukur
- Pengaduk magnit (magnetic stirrer) - Labu takar
- Buret 50 ml - Beaker glass
- Standard disertai statif - Tabung reaksi
- Stopwatch - Buret 10 ml

Bahan:
- Aquades
- KMnO4

Prinsip Kerja
Pada percobaan ini alat simulasi yang digunakan mirip dengan model simulasi
satu kompartemen (Gambar 1), tetapi ada penambahan satu buret lagi yang berfungsi
sebagai reservoir larutan infus. Pengeluaran air melalui buret konstan dan setimbang
dengan air yang dikeluarkan kran gelas piala. Sistem dilusi obat dalam percobaan ini
digunakan KMnO4 sebagai model. Sampel diambil secara periodik dan data yang
diperoleh dianalisis dengan persamaan farmakokinetika yang sesuai.

Prosedur Percobaan:
1. Aquades dimasukkan ke dalam buret reservoir. Pada gelas piala masukkan 500 ml
aquades sebagai volume distribusi dan putar pengaduk magnit (magnetic stirrer)
dalam plasma. Buka kran buret dan kran gelas piala sehingga tercapai kesetimbangan
kecepatan aliran sebesar ± 20 ml/menit.

20
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

2. Timbang secara seksama 200 mg KMnO4, larutkan dalam aquades dan encerkan
sampai 100.0 ml sehingga diperoleh konsentrasi 2000 ppm. Masukkan larutan ini ke
dalam buret yang berfungsi sebagai reservoir larutan infus.
3. Buka kran buret larutan infus, jaga kecepatan aliran larutan ini 10 tetes/menit, dan
atur laju aliran buret yang berfungsi sebagai reservoir berisi aquades. Jumlah cairan
yang masuk dari kedua buret diusahakan sama dengan jumlah cairan yang keluar dari
keran gelas piala.
4. Hentikan aliran larutan infus dari buret pada menit ke-45 setelah pemberian infus.
5. Pipet 5.0 ml sampel plasma dari gelas piala pada menit ke-5, 10, 15, t½, 20, 25, 30,
45, 50 dan 60 setelah pemberian infus.
6. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel dengan menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang maksimum sekitar 525 nm. Gunakan aquades sebagai
blanko.

Tugas
Dari data yang diperoleh pada percobaan ini:
1. Plot Cp vs t !
2. Hitung parameter farmakokinetika!

Pertanyaan:
1. Berapa dibutuhkan DL agar kadar Css segera tercapai?
2. Hitung kadar C90 berdasarkan data dan bandingkan dengan hasil analisis sampel!

SELAMAT BEKERJA

21
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

PERCOBAAN V
Pemberian IV Ganda

Tujuan:
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mengetahui data yang diperlukan untuk
perhitungan pemberian dosis ganda. Mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisis
data yang diperoleh dengan menggunakan persamaan farmakokinetik untuk pemberian
IV dosis berganda.

Alat :
- Alat simulasi model satu kompartemen - Pipet ukur
- Buret 50 ml - Labu takar
- Pengaduk magnit (magnetic stirrer) - Beaker glas
- Spektrofotometer - Tabung reaksi
- Standar dan statif - Stopwatch

Bahan:
- Aquades
- KMnO4

Prinsip kerja
Percobaan ini menggunakan alat simulasi sama dengan Alat Model satu
kompartemen IV Bolus (Gambar 1). Gelas piala berfungsi sebagai model plasma,
sedangkan reservoir berupa buret yang diisi dengan aquades. Model tersebut dapat
mensimulasi konsentrasi obat dalam plasma setelah pemberian dosis ganda (n = 4). Dosis
tetap diberikan tiap kali dengan memasukkan larutan dengan interval waktu () tetap.
Sebagai simulasi obat digunakan KMnO4.

Prosedur Percobaan:
1. Pada gelas piala masukkan 300 ml aquades sebagai volume distribusi dan putar
pengaduk magnit (magnetic stirrer) dalam plasma.

22
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

2. Siapkan buret, dan isi dengan aquades yang berfungsi sebagai reservoir.
3. Buka aliran kran buret dan gelas piala. Atur kecepatan aliran keduanya hingga
diperoleh kesetimbangan aliran dengan kecepatan ± 20 ml/ menit.
4. Timbang secara seksama 0.25 g KMnO4, larutkan dalam aquades sampai 50.0 ml,
sehingga diperoleh konsentrasi 5.000 ppm.
5. Injeksikan larutan tersebut sebanyak 2.0 ml ke dalam gelas piala (menit ke-0).
6. Ulangi prosedur no. 5 pada menit ke-15, 30, dan 45 setelah injeksi KMnO4 pertama.
7. Pipet 5.0 ml larutan pada beaker sebagai sampel plasma pada menit ke : 2,5; 5; 7,5;
10; 15; 17,5; 30; 32,5; 45; 47,5 dan 60 menit. Masukkan ke dalam tabung reaksi
yang telah disiapkan dan diberi kode sesuai waktu pengambilan sampel.
8. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel dengan menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang maksimum sekitar 525 nm. Gunakan aquades sebagai
blanko.

Tugas
Berdasarkan data yang saudara peroleh pada percobaan ini.
1. Tentukan t1/2 !
2. Bandingkan data kadar pada 60 menit, berdasarkan analisa/pengukuran dan hitungan!
3. Hitung prediksi Cpmaxss, Cpminss dan Cavss!

Pertanyaan :
1. Berapa akumulasi maksimum yang tercapai dalam percobaan ini ?
2. Berapa waktu yang diperlukan untuk diperoleh kadar 90% dari maksimum yang dapat
dicapai ?

SELAMAT BEKERJA

23
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

PERCOBAAN VI
Pemberian Per Oral Ganda

Tujuan :
- Mahasiswa mengetahui data yang diperlukan untuk perhitungan pemberian per oral
ganda.
- Mahasiswa mampu menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan persamaan
farmakokinetik untuk pemberian obat per oral ganda.

Prinsip Kerja
Percobaan ini menggunakan alat simulasi model kompartemen. Gelas piala berfungsi
sebagai model plasma, sedangkan reservoir berupa buret yang diisi dengan aquades.
Model tersebut dapat mensimulasi konsentrasi obat dalam plasma setelah pemberian obat
per oral ganda. Dosis diberikan dengan memasukkan kantong tertutup berisi serbuk
KMnO4 dalam aquadest di gelas piala selama waktu tertentu yang merupakan simulasi
obat dalam saluran pencernaan.

Alat dan Bahan


Alat :
- Alat simulasi model kompartemen - Spektrofotometer
- Buret 50 ml - Pipet Ukur
- Pengaduk Magnet (Magnetic Stirer) - Labu Takar
- Standar dan statif - Beaker Glass 50 ml
- Tabung Reaksi - Stopwatch
Bahan:
- Aquadest - Kertas saring
- KmnO4 - Tali Kasur

24
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

Prosedur
1. Siapkan alat simulasi model kompartemen yang terdiri dari buret 50 ml sebagai
reservoir, beaker glass 1 liter sebagai tempat volume distribusi yang dilengkapi
dengan sebuah kran sebagai kliren renal (Clr) dan non renal (Clnr) serta
pengaduk magnet (magnetic stirrer).
2. Kedalam buret masukkan aquades. Pada gelas piala masukkan 400-500 ml
aquades sebagai volume distribusi dan putar pengaduk magnit dalam plasma.
Tandai ketinggian aquadest dalam gelas piala untuk mempermudah pengaturan
kecepatan aliran.
3. Putar pengaduk magnet pada kecepatan rendah.
4. Buka kran buret dan kedua kran gelas piala, atur kecepatan aliran masing-
masing hingga terjadi keseimbangan antara air yang masuk dan keluar.
Kecepatan aliran dipertahankan pada ± 20-25 ml/menit.
5. Masukkan kantung berisi serbuk KMnO4 dengan berat ± 50 mg ke dalam gelas
piala yang berisi aquades. Tempatkan beaker glass untuk menampung cairan
yang keluar lewat kedua kran. Waktu mulai dihitung saat kantung KMnO4
dimasukkan (t0). Pada menit ke-10, kantong KMnO4 diangkat dari gelas piala
tersebut. Masukkan kembali kantung baru berisi KMnO4 ± 50 mg pada menit
ke-20, angkat kembali pada menit ke-30. Masukkan kembali kantung baru
berisi KMnO4 ± 50 mg pada menit ke-40, angkat kembali pada menit ke-50.
Masukkan kembali kantung baru berisi KMnO4 ± 50 mg pada menit ke-60,
angkat kembali pada menit ke-70.
6. Sampel plasma diambil pada menit ke- 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 20; 25; 30;
40; 45; 50; 60; 70; 80 dan 90 menggunakan pipet volume 5,0 ml.
7. Tentukan kadar KMnO4 pada tiap sampel, dengan cara mengukur serapannya
dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum
525 nm. Sebagai blanko gunakan aquades.
8. Buat kurva plot Cp vs t pada kertas semi log serta hitung parameter-parameter
farmakokinetiknya.

25
Penuntun Praktikum Farmakokinetika 2021

Tugas
Berdasarkan data yang saudara peroleh pada percobaan ini.
1. Tentukan t1/2 dan t peak!
2. Tentukan harga F!

Pertanyaan :
1. Berapa akumulasi maksimum yang tercapai dalam percobaan ini ?
2. Berapa waktu yang diperlukan untuk diperoleh kadar 90% dari maksimum yang dapat
dicapai ?

SELAMAT BEKERJA

26

Anda mungkin juga menyukai