PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Laboratorium adalah sebuah tempat di mana aktivitas penelitian,
eksperimen, dan pengujian dilakukan dalam lingkungan terkontrol. Ini dapat
mencakup berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, kedokteran, kimia, fisika,
biologi, dan lainnya, di mana para ilmuwan, peneliti, atau siswa dapat melakukan
percobaan, mengamati fenomena, dan mengumpulkan data untuk
mengembangkan pemahaman lebih lanjut tentang suatu topik.
Tidak hanya mengenal alat dan bahan kita juga harus mengetahui standar
operasional prosedur dalam laboratorium karena setiap laboratorium memilikii
pedoman untuk mengantisispasi kecelakaan yang terjadi maka dari itu kita
memperhatikan etika yang ada di laboratorium. Tidak kalah penting nya
memahami informasi tentang simbol-simbol bahaya yang terdapat di bahan kimia
dan juga mengetahui pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan di laboratorium .
Pemahaman itu dapat bermanfaat untuk mencegah dari yang namanya kecelakaan
kerja.
1
2
3. Apa saja alat dan bahan beserta fungsinya yang di gunakan di laboratorium?
3. Untuk mengenal berbagai macam bahan, alat beserta fungsinya yang ada di
dalam laboratorium.
TINJUAN PUSTAKA
II.1. Definisi
Laboratorium merupakan suatu lokasi dimana segala kegiatan yang
berhubungan dengan aktivitas percobaan, pengukuran, penelitian hingga riset
ilmiah yang erat kaitannya mengenai ilmu sains (kimia, fisika, biologi) maupun
rumpun ilmu yang berkaitan dengan penelusuran ilmiah yang mengharuskan
adanya peran laboratorium dalam pelaksanaan suatu disiplin ilmu. Laboratorium
dapat berupa ruangan tertutup seperti bilik a taupun ruangan terbuka seperti kebun
dan lainnya. Sehingga, laboratorium dijadikan sebagai lokasi untuk menerapkan
teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian dan sebagainya
dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang dirasa sudah memadai (Emda, 2017).
Sebelum melakukan pratikum kita juga harus tahu etika dan cara bekerja
di dalam laboratorium karena etika dapat mempengaruhi perilaku dan membantu
individu membuat keputusan yang tepat. sedangkan etika di laboratorium adalah
sikap dan perilaku tenaga laboratorium yang diperlukan untuk memastikan bahwa
3
4
tenaga laboratorium bekerja sesuai dengan tingkat standar yang diakui. Etika juga
berperan dalam mengatur hidup kita dan bertindak secara bertanggung jawab
maka dari itu kita harus mengetahui etika yang ada di laboratorium. (Moningka,
2008).
3. Memakai jas lab, sarung tangan, sepatu tertutup serta gogles saat bekerja
7. Bagi perempuan, rambut wajib diikat agar tidak terurai ketika bekerja di
laboratorium
8. Ketika memanaskan cairan dalam tabung reaksi, jauhkan tabung dari diri
sendiri maupun orang lain
10. Tidak diperkenankan mengambil alat dan bahan yang tidak ada hubungannya
dengan kegiatan yang dilakukan
12. Tidak diperkenankan untu memasuki atau bekerja tanpa adanya izin dari
petugas laboratorium
15. Wajib mengisi daftar penggunaan alat dan bahan yang akan dipakai
16. Harus mengecek kembali kelengkapan alat dan bahan yang telah disediakan
petugas laboratorium di meja praktikum
17. Jika alat dan bahan belum lengkap maka harus melapor ke petugas
laboratorium
18. Gunakan lah alat dan bahan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
19. Periksa kembali kondisi alat yang dipinjam, karena kerusakan menjadi
tanggungan pemakai
21. Jika ada alat yang rusak selama praktikum maka harus dilaporkan kepada
petugas laboratorium
23. Bersihkan alat dan meja praktikum setelah selesai bekerja (Vendamawan,
2015).
Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar disamping adalah bahan
yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena
beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan,
reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api. Ledakan
7
pada bahan kimia dengan simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam
kondisi tanpa oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive
misalnya TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa.
Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di samping adalah bahan
kimia yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi
(oxidizing). Penyebab terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi bahan
tersebut dengan udara yang panas, percikan api, atau karena raksi dengan bahan-
bahan yang bersifat reduktor.
Toxic (Beracun)
Corrosive (Korosif)
1. Jas laboratorium
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan
bahan kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab
berkali-kali pakai. Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi
dan hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di laboratorium kimia.
Jas lab kimia bisa berupa:
a. Flame-resistant lab coat – Jas lab yang bahannya dilapisi material tahan api.
Jas lab jenis ini cocok digunakan untuk mereka yang bekerja dengan peralatan
atau bahan yang mengeluarkan panas, misalnya peleburan sampel tanah,
pembakaran menggunakan tanur bersuhu tinggi, dan reaksi kimia yang
mengeluarkan panas.
b. 100% cotton lab coat – Ini adalah jas lab yang biasanya digunakan di
laboratorium kimia umum (misalnya lab kimia pendidikan). Jas lab ini
diperkirakan memiliki umur pakai sekitar satu sampai dua tahun. Setelah melewati
waktu pakai terebut, jas ini rentan rusak karena pengaruh bahan kimia asam.
11
c. Synthetic/cotton blends – Jas lab ini bisa terbuat dari 100% poliester atau
campuran poliester/cotton. Seperti halnya cotton lab coat, jas lab ini digunakan di
laboratorium kimia umum.
4. Pelindung Muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk
melindungi muka dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini biasa
digunakan saat mengambil 38 IPTEK Journal of Proceedings Series No. (4)
(2019), ISSN (2354-6026) Seminar Nasional Kimia (SENAKI) XV 2019 Juli 24
2019, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia alat
laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel tanah di alat
peleburan skala laboratorium, dan mengambil peralatan yang dipanaskan dengan
autoclave.
12
5. Masker Gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas
berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan sehingga gas
berbahaya tersebut tidak terhirup. Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa
masker gas biasa yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang dilengkapi
material penghisap gas. Masker gas biasa umumnya digunakan untuk keperluan
umum, misalnya membuat larutan standar. Sementara itu, masker gas khusus
digunakan saat menggunakan larutan atau bahan kimia yang memiliki gas
berbahaya, misalnya asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.
6. Kaos Tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang bisa
membuat kulit Anda gatal atau melepuh. Macam-macam kaos tangan yang
digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena. Terkait
kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang dilengkapi dengan serbuk
khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu umumnya terbuat dari tepung kanji dan
berfungsi untuk melumasi kaos tangan agar mudah digunakan (Rahmantiyoko
dkk.,2019).
1. Melalui Pernafasan
A. Asam Nitrat
Pengenalan Bahaya:
Pertolongan Pertama:
Terhirup:
Penanggulangan Tumpahan:
B. Asam Sianida
Pengenalan Bahaya:
14
Fatal bila tertelan, terkena kulit atau bila terhirup. Menyebabkan kerusakan
pada organ (Tiroid) melalui paparan yang lama atau berulang. Sangat toksik pada
kehidupan perairan dengan efek jangka panjang.
Pertolongan Pertama:
Terhirup:
C. Amonia
Pengenalan Bahaya :
Pertolongan Pertama:
Terhirup:
Penanggulangan Tumpahan:
Bahan kimia juga dapat menimbulkan resiko yang serius apabila terkena
kulit. Biasanya bahan kimia tumpah dan mengenai kulit korban. Akibatnya kulit
korban akan mengalami iritasi baik berat maupun ringan. Beberapa bahan kimia
yang dapat menyebabkan iritasi kulit misalnya HCl (asam klorida) dan H2SO4
(asam sulfat).Analisis resiko bahan-bahan kimia yang menyebabkan kecelakaan
melalui kulit adalah sebagai berikut:
A. Asam Klorida
Pengenalan Bahaya:
Pertolongan Pertama:
Terkena kulit:
Jika HCl kontak dengan kulit, maka segera basuh kulit dengan air dalam
kurun waktu sekitar 15 menit. Bersihkan pakaian, sepatu dan berbagai perangkat
yang terkontaminasi dengan HCl menggunakan air bersih dan keringkan sebelum
Anda gunakan kembali.
Penanggulangan Tumpahan :
B. Asam Sulfat
Pengenalan Bahaya:
Pertolongan Pertama:
Terkena Kulit:
Jika H2SO4 kontak dengan kulit, maka segera basuh kulit dengan air
dalam kurun waktu sekitar 15 menit. Bersihkan pakaian, sepatu dan berbagai
perangkat yang terkontaminasi dengan H2SO4 menggunakan air bersih dan
keringkan sebelum Anda gunakan kembali.
Penanggulangan Tumpahan:
3. Melalui Mata
A. Kalium Hidroksida
17
Pengenalan Bahaya:
Korosif terhadap logam, irtasi yang parah jika terkena kulit, dapat
meyebabkan kerusakan mata.
Pertolongan Pertama:
Terkena Mata:
Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit, lepas lensa
kontak, jika menggunakan lensa kontak. Lakukan pembilasan selama beberapa
menit.
Penanggulangan Tumpahan:
B. Hidrogen Peroksida
Pengenalan Bahaya:
Pertolongan Pertama:
Terkena Kulit: Jika H2O2 kontak dengan kulit, maka segera basuh kulit
dengan air dalam kurun waktu sekitar 15 menit. Bersihkan pakaian, sepatu dan
berbagai perangkat yang terkontaminasi dengan H2O2 menggunakan air bersih
dan keringkan sebelum Anda gunakan kembali.
18
Penanggulangan Tumpahan:
METODOLOGI
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya
cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan
larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan larutan.
2. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas
tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi.
Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
3. Tabung Reaksi
Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia, dalam skala kecil dan
dapat digunakan sebagai wadah untuk perkembangbiakkan mikroba.
5. Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik.
Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah
dengan mulut sempit, seperti: botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
6. Pipet Tetes
Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya
meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan
dalam skala tetesan kecil.
19
20
8. Kaca Arloji
9. Buret
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini
mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan
untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada
saat pembacaan skala.
12. Ring
Digunakan untuk alas penyangga beaker glass saat proses pemanasan (alas
penyebar panas).
17. Molimud
Kemudian, praktikan harus menyimpan alat dan bahan laboratorium dengan aman
dan mudah dicari sehingga dapat mempermudah pekerjaan saat berada di
laboratorium.
Dan juga harus menjaga etika serta menaati tata tertib yang berlaku di
laboratorium.
Subamia, I.D.P., Sriwahyuni, IGAN., dan Widiasih, N.W. (2019). Analisis Bahan
Kimia Berbahaya di Laboratorium Kimia Organik. Jurnal Matematika, Sains, dan
Pembelajarannya, 13(1), 49-70.
23
Lampiran Jurnal
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Lampiran Penugasan
A. Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah tempat/ruangan/kamar tertentu yang dilengkapi
dengan peralatan dan bahan-bahan untuk mengadakan percobaan
(penyelidikan dan sebagainya) terhadap suatu bahan atau benda sehingga
kegiatan tersebut terkendali. Sedangkan menurut PERMENPAN,
laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,
berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak,
dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau
produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan
berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
B. Fungsi Laboratorium
Sumber, metode, dan sarana pembelajaran
Tempat untuk mengembangkan keterampilan intelektual dan
keterampilan motorik
Memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari
suatu objek
Memupuk rasa ingin tahu
Membina rasa percaya diri
42
43
Cara membaca tinggi larutan dalam gelas ukur tidak boleh dari atas
atau bawah namun sejajar dengan mata
F. Pengenalan Alat
Membantu memindahkan
Pipet Tetes larutan dengan jumlah
sedikit
Ledakan
Erlenmeyer
Beaker glass
Gelas Ukur
Analisis Kuantitatif
Pipet volume
Buret
Labu Ukur
51
2. Sebutkan sifat bahan-bahan berikut dengan kategori (Asam kuat, basa kuat,
asam lemah, atau basa lemah) !
H2SO4 = Asam Kuat
KOH = Basa Kuat
CH3COOH = Asam Lemah
HCL = Asam Kuat
NaOH = Basa kuat