Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA

PENGENALAN ALAT DAN K3

Oleh :

AL MIFTAH RAMADHAN AKIB


L13123044

KHT- B
KELOMPOK II

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian maupun

praktikum Pengenalan alat-alat yang digunakan dalam praktikum itu sangat

penting dikarenakan agar kita sebagai praktikum tidak salah menggunakan alat

saat praktikum karena jika ada kesalahan penggunaan alat, itu akan membuat

kecelakaan kerja dan kegagalan percobaan. Alat-alat praktikum biasanya mudah

rusak dan pecah terutama yang terbuat dari bahan gelas. Pengenalan ini sangat

penting dilakukan agar praktikan memahami alat-alat laboratorium. Oleh karena

itu, kita sebagai praktikan harus tau bagaimana cara kerja dari alat alat

laboratorium yang kita gunakan.(Akbar,B,2021).

Kemampuan mendasar seorang laboran adalah mengetahui kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) di laboratorium. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

adalah pengenalan dan dasar dari keselamatan dan kesehatan kerja. Penciptaan

sistem manajemen kesehtan dan keselamatn kerja dapat meningkatan operasi

laboratorium, mengantisipasi, dan mencegah keadaan yang dapat mengakibatkan

cedera, sakit, atau dampak lingkungan negatif lainnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium dan kesehatan keselamatan


kerja ini adalah untuk mengetahui nama alat-alat yang digunakan di dalam

laboratorium kimia serta mengetahui fungsinya. Dan mengetahui cara

penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratorium. Mencegah orang lain

terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan terganggu

kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium Mengontrol penyimpanan dan

penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun Mengontrol pelepasan

bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak

negative terhadap lingkungan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laboratorium

Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam

perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu “tempat

bekerja” khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu ruangan

atau kamar tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh

adanya seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada

fasilitas air, listrik, gas dan sebagainya. (Sekarwinahyu, M. 2010).

2.2 Pengenalan Alat

Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan

kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat

praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat

tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun

praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang

digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau

pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat

laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur

pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar

pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang

baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir


sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan

benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.

Sebagai contoh alat-alat laboratorium kimia adalah gelas beaker, gelasukur,

corong gelas, pengaduk kaca, karet pengisap, pipet ukur, pipet volume, pipet tetes,

labu ukur, batang pengaduk ujung spiral, spatula stainlessteel, lampu spritus,

Erlenmeyer, cawan porselin, neraca analitik. (Widiatmoko,T, 2017).

2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan

kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat

praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat

tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun

praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang

digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau

pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat

laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur

pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar

pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang

baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir

sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan

benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.

Sebagai contoh alat-alat laboratorium kimia adalah gelas beaker, gelasukur,

corong gelas, pengaduk kaca, karet pengisap, pipet ukur, pipet volume, pipet tetes,
labu ukur, batang pengaduk ujung spiral, spatula stainlessteel, lampu spritus,

Erlenmeyer, cawan porselin, neraca analitik. (Widiatmoko,T, 2017),

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum pengenalan alat dan k3 ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu

Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi tengah.

Waktu pelaksanaan pada hari Senin, 02 Oktober 2023 Pukul 13.00 WITA -

Selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat alat laboratorium praktikum kimia yaitu pipet volume, glass analitic,

centryfuge, labu ukur, tabung reaksi, botol semprot, buret, clam, corong, tabung

centryfuge, pipet tetes, batang pengaduk, erlenmeyer, rak tabung reaksi,

gegep/penjepit, pipet ukur, spatula, tabung bengkok, neraca analitic, gelas ukur,

statip.

Adapun beberapa simbol kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium

yaitu explosive, oxidizing, flammable, toxic, harmful irritan, corrosive,

dangareous for environmental.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan dalam kegiatan peraktikum pengenalan alat

dan K3,sebagai berikut:


1. Peraktikan menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari serta

menjelaskan fungsi alat-alat tersebut.

2. Mengenali dan memperlihatkan semua peralatan laboratorium yang

disebutkan.

3. Menjelaskan maksud dari simbol-simbol keselamatan kerja.

4. Menjelaskan cara pencegahan dan tidakan yang dapat membahayakan diri

serta merusak lingkungan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil dari praktium pengenalan alat dan k3 adalah praktikan telah

mengetahui ala–alat dan simbol–simbol k3 yang ada di laboratorium.

4.1.1 Alat alat Laboratorium

Table 1. Alat–alat laboratorium

No. Nama Alat Gambar

1. Tabung reaksi

2.
Gelas ukur
3. Pipet tetes

4. Labu erlenmeyer

5. Hotplate

6.
Rak rabung reaksi

7. Batang pengaduk

8. Penjepit
9.
Gelas arloji

10.
Beger gelas

11.
Pipet volume

12.
Pipet ukur

4.1.2 Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)

Table 2. Simbol–simbol K3

No. Nama Simbol Gambar

1. Explosive

2. Oxidizing
3. Flammable

4. Toxic

5. Harmful

6. Corrosive

7. Dengerous when wet

4.2 Pembahasan

Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang berjudul

pengenalan alat-alat laboratorium dan simbol K3. Tujuan diadakannya

laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami

fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium.
Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di laboratorium.

Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut

akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium

berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses

yang dilakukan dalam percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas gelas

beker, tabung reaksi, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur,

erlemeyer, pipet volume, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas

statif, buret, erlenmeyer dan corong. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang

digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan

alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri

dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti

(kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, didalam laboratorium juga terdapat

simbol yang dirancang untuk memperingatkan tentang bahan berbahaya, lokasi,

atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan simbol-

simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar.

Simbol bahaya mungkin mun2cul dengan warna yang berbeda, latar belakang,

perbatasan dan informasi tambahan dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya.

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut

Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinanceon Hazardeous Substances).

4.2.1 Alat alat Laboratorium

 gelas ukur. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia

dalam bentuk cair. Gelas ini berskala dan bermacam ukuran.

 Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat – zat yang dititrasi
dan dipakai juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke

erlenmeyer, erlenmeyer digoyang – goyangkan agar larutan tercampur

sampai titik akhir tercapai. Erlenmeyer berbentuk kerucut dengan leher

silinder dan alas yang datar. Ukuran erlenmeyer bervariasi antara 50 mL

hingga 500 mL.

 Labu ukur, alat kimia yang digunakan untuk mengencerkan suatu larutan

dengan volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca ini biasa digunakan

untuk membuat atau mengencerkan larutan dengan konsentrasi yang

tinggi.

 Pemakaian labu ukur yaitu larutan di encerkan hingga tepat batas garis

meniskus, yaitu suatu garis tanda tera yang terdapat pada leher labu ukur.

Fungsi garis miniskus adalah untuk mengetahui bahwa volume larutan

sudah sama dengan labu ukur yang kita gunakan.

 Pipet volume sebagai alat pengambil larutan terbuat pipet volume terbuat

dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas. dan bagian tengahnya

membesar serta ujungnya meruncing. Pipet gondok dapat mengambil

larutan tertentu dengan volume yang sesuai kapasitasnya. Ukuran pipet

volume juga sangat bervariasi dari 1 mL hingga 100 mL. Bahkan kita bisa

menemukan volume yang lebih kecil atau lebih besar ketika di

laboratorium. Sama seperti alat kaca laboratorium lainnya.

 pipet tetes, terdapat 2 macam pipet tetes yaitu yang terbuat dari kaca dan

pelastik yang berfungsi untuk memindahkan atau menambahkan larutan

dari satu wadah ke wadah lainnya.


 Buret adalah alat untuk mengukur volume zat yang memiliki keran untuk

mengontrol laju cairan, Kegunaan buret dalam pengujian adalah sebagai

wadah penampung reagen yang akan digunakan pada saat titrasi.

 tabung reaksi berfungsi untuk mencampur, menampung dan memanaskan

senyawa kimia cair atau padat, terutama untuk pengujian yang bersifat

kulitatif.

 botol semprot yang berfungsi ebagai tempat peyimpanan aquadest dan

biasanya juga digunakan untuk mencuci ataupun membilas bahan-bahan

kimia yang tidak larut dalam air.

 kaca arloji. Alat yang terbuat dari kaca bening ini terdiri dari berbagai

ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk mengeringkan padatan dalam

desikator, sebagai tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai

penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.

 batang pengaduk memiliki menyerupai sedotan dengan benjolan di salah

satu sisinya. Alat ini biasanya terbuat dari borosilikat yang tahan terhadap

panas. Umumnya pengaduk kaca digunakan untuk mencampur larutan,

seperti kebutuhan dekantasi, kristalisasi dan ekstraksi.

 Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran

tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara

menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang

yang ada dalam rak tabung reaksi.

 Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari

stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia


yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.

 Neraca analitik adalah alat laboratorium yang digunakan untuk

penimbangan suatu sampel dengan tingkat keakuratan yang sangat tinggi.

Alat ini mampu mengkur dengan akurasi 0,1 mg bahkan ada yang lebih

kecil lagi.

 Sentrifuge merupakan alat sentrilisasi laboratorium yang digunakan untuk

memisahkan organel larutan/senyawa melalui proses pengendapan.

Pemisahan komponen larutan ini terjadi berdasarkan massa jenisnya.

Proses pengendapan larutan dengan cara memasukan larutan kedalam

tabung yang kemudian akan diputar menggunakan sentrifuse. Alat ini akan

berputar dengan cepat sehingga larutan di dalam tabung akan terpisah

menjadi dua fasa

 statif dan klem, merupakan alat laboratorium yang penggunaannya tidak

bisa dipisahkan begitu saja. Alat ini sering digunakan saat sedang

melakukan titrasi dan pemisahan atau ekstraksi. Secara umum statif

digunakan untuk alat penyangga dan klem digunakan untuk menjepit.

 Penjepit tabung adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai penjepit

tabung reaksi, kertas saring, dan berbagai benda laboratorium lainnya saat

proses pemanasan. Penjepit ini memudahkan Anda dalam proses

pengambilan sampel yang panas atau berbahaya karena tangan tidak perlu

menyentuhnya secara langsung.

 Tabung bengkok Gunanya, untuk mengalirkan gas ke dalam suatu tempat

tertutup atau ke dalam larutan.


4.2.2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

 Explosive

Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau

percikan bunga api, gesekan atau benturan.

Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala

lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, TrinitroToluena (TNT)

 Oxidizing

Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran

dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan

pereduksi.

Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor. Contoh : Hidrogen

peroksida, Kalium perklorat

 Flammable

Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar

dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan Bungan api.

Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi mengeluarkan

api. Contoh : Minyak, heksana, etanol.

 Toxic

Arti : Bahan yang bersifat beracun, Bahan kimia ini apabila terhirup,

tertelan atau mengenai kulit dapat menyebabkan cedera, kanker, bahkan

hingga kematian.

Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung


dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena. Sianida

 Harmful

Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak langsung

dengan tubuh atau melalui inhalasi.

Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak langsung

dengan kulit.

Contoh :Etilenglikol, Diklorometan

 Corrosive

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, dapat

menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit

mengelupas.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari benda-

benda yang bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

 Dangerous For the Environment

Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa komponen

lingkungan. dapat merusak merusak lapisan ozon (misalnya CFC =

Chloro fluoro carbon), persistent di lingkungan (misalnya PCBs =

Polychlorinated Biphenyls) dan menyebabkan kematian pada ikan dan

organisme air lainnya.

Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat

membahayakan makhluk hidup.


Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat

laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan

fungsinya.Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian

yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi, alat-alat yang ada di

laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam laboratorium sangat

perlu diperhatikan, agar para peraktikan dalam laboratorium dapat menciptakan

keselamatan dan kesehatan kerja. Bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di

laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi

lingkungan sekitar. Pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi
simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan mengenai sifat dan

bahaya zat tersebut.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi

percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.Sebaiknya

alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat

praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.

semua praktikum menguasai materi percobaan dan cermat serta teliti agar

mendapat hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, B. (2021). Pengenalan Alat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Menggunakan Augmented Reality (Studi Kasus: PT. Indah Kiat Pulp And

Paper Perawang) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau.

WIDIATMOKO, T. (2017). PROSEDUR PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3) PADA PT. NUNAS CIPTA AGUNG

SEMARANG (Doctoral dissertation, Sekolah Vokasi).

Sekarwinahyu, M. (2010). Manajemen Laboratorium. Tanggerang

Selatan:

Universitas Terbuka Repository.

Anda mungkin juga menyukai