Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA

PENGENALAN ALAT DAN K3

Oleh :

FENI FEBRIANTI TENGKOW


L 131 21 059
KHT D
KELOMPOK 2

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk


keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga
pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama
dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butukan
dalam proses penilitian atau pun praktikum terutama dalam proses
praktikum kimia. Ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan
mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun
proses penelitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. Alat-alat
laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium
agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan
prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil
penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan meningkatkan
kualitas penelitian seseorang.Kesehatan dan Keselamata Kerja (K3)
memerlukan perhatian khusus. Dalam hal ini perlu dilakukan upaya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan
mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di
laboratorium (Anwar,2013)

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum “Pengenalan Alat dan K3” adalah sebagai berikut :
1.      Praktikan mampu mengidentifikasi beberapa macam alat dan
menggunakannya dengan benar.
2.     Praktikan dapat mengenal peralatan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di
laboratorium.
3. Praktikan dapat menggunakan peralatan K3 di laboratorium dengan benar.
1.3 Manfaat Praktikum
1. Dapat mengetahui dan menggunakan beberapa alat-alat laboratorium dengan
benar.
2. Dapat mengenal serta menggunakan peralatan K3 dengan benar.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2. 1 Pengertian Laboratorium
laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu
pengetahuan melalui berbagai penelitian dan percobaan, dalam kegiakan
penelitian atau percobaan tentunya menggunkan bermacam-macam jenis
alat dan bahan kimia untuk menunjan kegiatannya dan beberapa fasilitas
pendungkung lainnya seperti air, gas, listrik dan lemari asam, bahan kimia
dan fasilitas laboratorium beserta aktifitasnya sangat berpotensi dalam
menimbulkan terjadinya suatu kecelakaan (Amanah, 2011)
Laboratorium merupakan tempat percobaan yang dilakukan menggunakan
berbagai bahan kimia, perlatan gelas, dan instrumentasi khusus yang
dapat menyebabkan kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak
tepat. Bekrja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko
kecelakaan. (Muhtaridi 2011)
2. 2 Fungsi dan Kegunaan Laboratoriun
Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan ketrampilan intelektual
melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
Selanjutnya, memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari
hakikat kebenaran ilmia dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan
social. (Sukarso, 2005)
2.3 pengertian K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak
terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3
tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan
kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu K3 mempunyai
dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu
K3 pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh
para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem
pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini K3 bukan semata sebagai
kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan
bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan (Suma’mur 2014).
2.4 Bahaya dan Fungsi K3

Bahaya dapat menyebabkan kebakara, bahan kimia tertelan, menghirup


uap bahan kimia, terpapar bahan kimia dikulit/pakean, terpapar bahan
kimia di mata. Dan fungsi K3 yaitu untuk mencegah dampak buruk bahan
kimia berbahaya, mencegah paparan organism, penyakit didalam
laboratorium, dan untuk mencegah bahaya pelaratan laboratorium jika
tidak ditangani dengan benar. (Rochim, 2015)

III. METODE PRAKTIKUM


3. 1 Waktu dan Tempat

Praktikum kimia tentang “Pengenalan Alat dan K3” dilaksanakan pada


hari kamis, 28 Oktober 2021 pada pukul 13.00 - 15.00 Wita. Bertempat di
Laboratorium Ilmu-ilmu Kehutanan Universitas Tadulako, Palu.

3. 2 Bahan dan Alat


Adapun Alat yang digunakan pada saat praktikum berupa leger gelas, labu
semprot, pinset, sendok, sikat, timbangan analiitik, hot plate, kertas lakmus,
bunsen, desikator, batang pengaduk, labu elenmeyer, corong, tabung reaksi,
rak tabung reaksi,gelas arloji, labu ukur, gelas ukur, gelas reaksi, pipet tetes,
dan gegep kayu,.
Sedangkan bahan yang digunakan pada saat praktikum berupa NaOH,
Glukosa, serbuk kayu, aquades, NaCl, KCl, dan CH3COOH.

3. 3 Prosedur Kerja
Pengenalan Alat
1. Menjelaskan penggunaan alat-alat laboratorium oleh asisten
2. Menggambar alat-alat yang ditunjukkan oleh asisten
3. Mengamati dan mencatat fungsi alat-alat laboratorium
Pengenalan K3
1. Mencatat hal-hal yang mendukung keselamatan kerja di laboratorium
2. Menggambar lambang dan spesifikasi bahan kimia yang ada di
laboratorium
IV.HASIL DAN
PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil dari praktikum tentang pengenalan alat dan K3 adalah :
Tabel 1. alat alat laboratorium

NO Nama Alat Gambar Alat

1
Erlenmeyer

2 Rak tabung reaksi


3 Corong

4 Labu semprot

5 Labu Ukur

6 Gelas Ukur
7 Pinset

8 Sendok

Pipet Tetes
9

10 Batang Pengaduk
Tabung Reaksi
11

12 Sikat

13 Timbangan Analitik

14 Hot plate
15 Gegep kayu

16 Kertas lakmus

17 Gelas arloji

18 Bunsen

19 Desikator

Tabel 2. Simbol-simbol K3
NO Simbol Gambar

1 Flammable

Toxic
2

3 Iritasi
4 Corrosive

5 Gambar Ledakan

6 Gambar radioaktif

4.2 Pembahasan
Adapun fungsi dari masing-masing alat laboratorium adalah sebagai
berikut :Elenmeyer berfungsi untuk mencampur,mengukur dan
menyimpan cairan. Corong berfungsi sebagai alat untuk memasukkan atau
memindahkan larutan dari satu tempat ketempat lain. Labu ukur berfungsi
untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu,dan juga
bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan
konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi. Gelas ukur berfungsi untuk
mengukur suatu cairan dan atau larutan dengan volume tertentu yang tidak
memerlukan ketelitian tingkat tinggi. Pipet tetes berfungsi untuk
memindahkan cairan dalam jumlah yang kecil atau berupa tetesan. Batang
pengaduk berfungsi untuk mencampur cairan dengan bahan kimia, dan
juga berfungsi untuk membantu dekantasi larutan,menginduksi kristalisasi
dan memecahkan emulsi pada suatu ekstraksi. Sendok laboratorium
digunakan untuk mengambil bahan kimia padat. Sikat dalam
laboratorium digunakan untuk membersihkan tabung reaksi yang sudah
dipakai. Pinset digunakan untuk menjepit benda-benda kecil atau jaringan.
Labu semprot biasanya digunakan untuk menyimpan aquades dan
digunakan untuk mencuci atau membilas bahan-bahan yang tidak larut
dalam air.

Kemudian, tabung reaksi berfungsi untuk


mencampur,menampung,dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau
padat,utamanya untuk uji kualitatif. Gelas arloji berfungsi sebagai
penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan)
dan juga sebagai tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
Rak tabung befungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan dan
menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur. Penjepit tabung reaksi
digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan,atau
bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan alat-alat
laboratorium lainnya disaat kondisi alat tersebut panas. Timbangan
analitik berfungsi untuk mengukur massa kecil dalam rentang sub-
miligram. Hotplate berfungsi untuk memanaskan dan mengaduk larutan
satu dengan larutan lain yang bertujuan untuk membuat suatu larutan
homogen dengan bantuan pengaduk batang magnet (stirbar). Kertas
lakmus berfungsi sebagai penguji kadar keasaman bahan. Bunsen
digunakan untuk pemanasan sterililis dan pembakaran. Desikator
berfungsi sebagai wadah pada bagian dasarnya yang berisi silikasi sel
atau bahan kimia lainnya.

Adapun arti dari simbol-simbol K3 adalah sebagai berikut :


Flammable berupa bahan kimia yang mudah terbakar, toxic berupa suatu
zat yang mengandung racun, iritasi bahan yang menyebabkan iritasi,
corrosive bahan yang mengandung asam dan basa yang kuat yang dapat
beresiko merusak jaringan hidup, gambar ledakan berupa suatu zat yang
mudah meledak antara campuran oksigen dan hidrogen, dan radioaktif
berarti zat tersebut bisa memancarkan sinar radiasi yang akan
menyebabkan efek racun baik dalam jangka waktu singkat atau lama.
V. PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
Dengan mengikuti praktikum tentang pengenalan alat dan k3,praktikan
dapat mengetahui nama alat-alat laboratorium,beserta fungsi dan cara
penggunaan alat-alat laboratorium. Serta praktikan mengetahui prosedur yang
harus dilakukan agar keselamatan dan kerja terjaga.

5. 2 Saran
Dalam melakukan praktikum Pengenalan Alat dan K3 diharapkan
praktikan mengetahui fungsi dan cara menggunakan alat didalam
Laboratorium karena hal ini sangat penting. Begitu juga dalam hal
mengetahui zat kimia dan tahap keselamatan kerja untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dalam melakukan praktikum. Selain itu Praktikan
diharapkan untuk merawat alat-alat tersebut, agar alat-alat laboratorium bisa
digunakan dalam waktu yang lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, 2017. Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti: Bandung
Amanah, 2011. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (Risk Assessment) di
Laboratorium Lingkungan. Tesis. Semarang: Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro
Andini, E., Sugeng, Wahyuda, T., Husain (2013). Identifikasi Konsep Sukar
dan Kesalahan Konsep Stoikiometri pada Siswa SMA Laboratorium
Universitas Negeri Malang. Malang: Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Malang.
Anwar, 2013. Cara Menata Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan.
Budi Prasetyo, 2014. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia. 2
Berbasis Learning Cvcle 5E. Malang: Universitas Negeri Malang.
SMA/MA Kelas X Semester
Muhtaridi, 2011. Keselamatan Kerja Di Laboratorium. Makalah dalam Pelatihan
Laboran di Makasar.
Sukardjo, 2014. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta
Sukarso, 2005. Pengertian dan Fungsi Laboratorium. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
Suma’mur, PK, 2014. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta; Gunung
Agung.
Syukri, 2013. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB
Halimah, K., Abdullah, M., Ardianto, R. (2016). Kimia Dasar. Erlangga,
Jakarta
Hastowo, 2011. Indikator Asam Basa dan Ekstrak Etanol Pucuk Daun
Pucuk Merah. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia. Vol (2), No (3).
Hidayat, 2013. Kimia 2 :Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam.
Jakarta :Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kamajaya, 2013. Menetukan pH suatu larutan.Universtias Gadjah Mada,

Yogyakarta.
Muslimin, N. (2017). Stoikiometri Energetika Kimia. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti.

Petrucci, 2015. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-press.

Sridianti, 2010.Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Gadjah Mada, Yogyakarta.


Rahayu, S., Rahardjo, B., Kusumandari, 2012. Formulasi dan Uji

Efektivitas Larutan Biopestisida. Jurnal Ilmiah Universitas Negeri Gorontalo.

Ramli, 2013. Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Manajemen dan

Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.

Rochim B Cahyono, 2015. Pendekatan Praktis K3 Laboratorium. Universitas

Hastowo, 2011.Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Berbasis Laboratorium Materi Titrasi Asam-Basa Untuk Siswa Kelas XI

SMA Negeri 3 Kota Jambi. Jambi: Program Studi Pendidikan Kimia,

FMIPA Universitas Jambi, Kampus Pinang Masak. Vol. 6, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai