Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita sebagai praktikan harus
mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan
dalam laboratorium kimia. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam
laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya
adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium
biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur
pemakaian. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan
harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium
kimia (Maju, 2013).
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat
tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti.
Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak
dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal
yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam
pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum
yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat
yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar
penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).
Untuk itulah alat-alat laboratorium diperlukan, selain mempermudah percobaan juga
mendukung keselamatan praktikan ketika melakukan percobaan. Namun, tentu saja
praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat laboratorium tanpa
mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk itu, karena masing-masing
alat laboratorium memiliki prosedur-prosedur tersendiri dalam penggunaannya.
Setiap percobaan kimia, selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama
tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit kita
harus menggunakan gelas ukur bukan gelas beaker. Karena ketelitian gelas ukur yang
tinggi dan memang untuk mengukur zat cair, sedangkan gelas beaker skala nya tidak
akurat dan hanya sebagai wadah atau tempat larutan atau sampel. Begitu pula dengan
prosedur percobaan yang lain, praktikan harus bisa menyesuaikan dan menggunakan
peralatan laboratorium dengan tepat sehingga tidak akan mengganggu kelancaran
praktikum (Arista, 2015).
Mengingat betapa pentingnya pengetahuan dan prosedur penggunaan peralatan
laboratorium, maka pengenalan alat laboratorium sangat penting agar setiap praktikum
dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan data yang akurat tanpa terjadi hal-hal yang
tidak dinginkan. (Roymond, 2005).
BAB II

B. Tinjauan Pustaka
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan
untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh
karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan
dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada
dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya
diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll.
Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan
“graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan.
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan
khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka,
2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat
mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan
tentang penggunaan alat-alat tersebut.
Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau
kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada
beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker
gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas
penutup, cawan petri dan kamar hitung.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu:
Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat
yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam
prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni
bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan
alat-alat dan bahan kimia.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan
fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan
sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan
ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi,
1990).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita
dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan
fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat
tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau
langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi
kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan
dilaboratorium (Mardani, 2007).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan
dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan
dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau
pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun
sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas
dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman,
produktif, dan efesien (Khasani, 1990).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas.
Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan
apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja
laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa
kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain
disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa
macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting,
2000).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh
praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara
penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan
berjalan dengan baik (Setiawati, 2002).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat
dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi
asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh
sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu
penelitian (Mored, 2000).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau
dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang
sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium
terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di
dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan
(Imamkhasani, 2000).
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama
laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan
dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti
layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko
kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan,
keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia ( Maju Loebis, 2013).)

C. Tujuan percobaan
1.Mahasiswa mengetahui nama alat-alat di laboratorium kimia.
2.Mahasiswa mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut.
3.Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.
BAB III
Metodelogi

D. Bahan dan Alat


Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu ,gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi,
erlenmeyer, labu ukur, pipet gondok, pipet ukur,gelas arloji, pengaduk, corong, pinset,
cawan petri, timbangan analitik, botol hisap, botol semprot, buret,
3.1. Alat
1. Tabung reaksi. 7 . Erlenmeyer 13. Krush
2. Labu ukur 8. Pipet gondok 14. Botol semprot
3. Pengaduk gelas. 9. Erlenmeyer 15. Buret
4. Corong. 10. Pipet tetes
5. Gelas ukur 11. Kaca arloji
6. Gelas piala 12. Bola hisap
3.2. Bahan
1. Aquadest
3.3.Cara kerja/pelaksanaan percobaan
1. Mengenal macam-macam peralatan gelas (Glassware) untuk kerja di lab kimia.
2. Mempraktekkan cara menggunakan berbagai jenis pipet, gelas ukur, dan labu ukur.
3. Mempraktekkan cara menggunakan buret dan membaca skala buret.
E. Cara kerja/pelaksanaan percobaan
Proses kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat laboratorium adalah adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan dan mengenali alat-alat laboratorium kimia.
2. Mengenali fungsi dan kegunaan alat-alat laboratorium kimia.
3. Dokumentasi alat-alat laboratorium kimia.

F. Hasil Pengamatan

G. Pembahasan
Pengenalan alat laboratorium di setiap praktikum, praktikan harus mampu mengenal dan
memahi fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagi macam alat yang ada di
laboratorium. Alat tersebut seperti tabung reaksi yang fungsinya sebagai wadah untuk
mereaksikan zat dalam reaksi kimia, gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume
cairan, corong berfungsi untuk membantu memasukkan larutan ke dalam tempat yang
lebih kecil, batang pengaduk berfungsi sebagai pengaduk bahan kimia atau cairan, pipet
tetes berfungsi untuk memindahkan volume larutan dalam jumlah kecil dari satu wadah
ke wadah lainnya,

Erlenmeyer berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dan memanaskan larutan, botol
sampel berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan sampel, gelas piala berfungsi sebagai
wadah untuk mencampur memanaskan cairan, mereaksikan zat sampel car atau padat,
bola karet berfungsi untuk menghisap larutan yang akan diukur dari botol larutan, labu
ukur berfungsi untuk mencampurkan larutan, pipet ukur berfungsi untuk memindahkan
volume larutan dalam jumlah satuan ukur.

Corong pemisah berfungsi untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu


campuran antar dua fase pelarut dengan densitas berbeda, labu semprot berfungsi untuk
mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air, lumpang dan aku
berfungsi untuk menghaluskan zat-zat sebelum Jigunakan dalam reaksi kimia, rak tabung
reaksi berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan tabung reaksi agar tidak berjamur,
buret berfungsi untuk memberikan larutan secara tepat dan terukur volume variable,
Bunsen berfungsi untuk mensterilkan alat atau sebagai sumber panas untuk memanaskan
bahan, dan thermometer berfungsi untuk mengukur atau menghitung suhu suatu zat

Alat-alat yang digunakan di laboratorium mempunyai cara penggunaan

masing masing yang harus diperhatikan cara penanganannya, karena sebagian


A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Pada Praktikum kali ini alat laboratorium yang dipergunakan ada berbagai macam, alat
laboratorium yang memiliki bahan dasar kaca antara lain yaitu Buret, Gelas Ukur,
Erlenmeyer, Gelas Beaker, Batang Pengaduk, Cawan Petri, Pipel Tetes, Corong, Tabung
Reaksi, Botol Sampel, Pipet Ukur, dan Tabung Ukur. Alat laboratorium kimia yang
memiliki bahan dasar besi antara lain yaitu Spatula, dan Timbangan Analitik. Alat
laboratorium kimia yang memiliki bahan dasar plastik yaitu Labu Semprot.

Anda mungkin juga menyukai