Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium haruslah merupakan tempat yang terjamin aman bagi


para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Terjamin terhadap
kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan serta
bahaya terhadap bahan yang ada. Hanya didalam laboratorium yang aman,
bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan dan keracunan seseorang praktikan
dapat bekerja dengan aman dengan waktu yang efisien (Khasani, 1990).
Ketika melaksanakan praktikum, seorang praktikan diharuskan untuk
mengenal dan memahami secara keseluruhan mengenai metode kerja serta
kegunaan dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk mencegah
adanya kecelakaan dan bahaya dapat dilakukan dengan memahami metode
kerja dan kegunaan masing-masing alat hal ini bertujuan agar praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna. (Walton, 1998)
Ketika melakukan percobaan atau kegiatan praktikum di ruangan
laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang praktikan atau pekerja
akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan
kimia, peralatan yang dapat berbahaya yang dapat merugikan diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan sekitar bila tidak digunakan dengan baik.
Seperti para pekerja lainnya, bekerja dalam laboratorium kimia memiliki resiko
kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena beberapa faktor
ketidaksengajaan, ketelodoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali
manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat dan bahan,
sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya
(Setiawati, 2009).
Aktivitas dalam labortorium umumnya sering menggunakan beberapa
alat gelas yang berbahan kaca. Pemakaian alat ini sesuai prosedur penting untuk
diketahui dan dipahami agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dan diciptakan
sesuai kemauan dari praktikan, pekerja, pengguna maupun kelompok pekerja
laboratorium hal ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi diri juga
diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan atau bahaya yang terjadi di
laboratorium dapat berakibat pada dirinya sendiri dan orang lain
disekitarnya (Ginting, 2000).
Memperkenalkan komponen yang dipakai saat praktikum meliputi
berbagai macam yaitu yang pertama tentunya alat dan bahan, mengetahui nama-
nama alat, mengetahui sifat dari bahan kimia, memahami kegunaan serta
metode kerja alat dan bahan tersebut. Setiap alat dibentuk dengan material
yang berbeda satu sama lain dan serta mempunyai fungsi yang berbeda beda.
Alat-alat tersebut dibuat dari bahan yang berbeda-beda ada yang terbuat dari
gelas, porselen, kayu, aluminium, plastik, dan sebagainya. Peralatan tersebut ada
yang resisten terhadap basa serta resisten terhadap kondisi normal. Oleh sebab
itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu
hasil penelitian (Chang 2005).
Peralatan laboratorium yang dipakai dalam kegiatan praktikum
bermacam-macam diantaranya heater tool (alat pemanas) yang terdiri dari
pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat
perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu juga digunakan
berbagai macam alat-alat gelas. Sebelum pemakaian alat-alat gelas dianjurkan
untuk harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya
gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat dapat menggunakan gelas
ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan
buret. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong,
semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga
memiliki kegunaan dan fungsi spesifik yang berguna untuk
membantu praktikan dalam melaksanakan percobaan (Subroto, 2000)

Anda mungkin juga menyukai