Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA LINGKUNGAN I
PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

NAMA

: APRIO SUGIANANDA

NIM

: 1610815210002

KELOMPOK : VII
ASISTEN

: M. ERZA NUR

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016

PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

I.

TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan pada praktikum ini adalah untuk memperkenalkan
alat-alat gelas dan alat pembakar gas serta alat-alat lainnya beserta fungsinya
yang digunakan dalam praktikum kimia.

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai
molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk
hidup. Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu
sendiri. Tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh
manusia, ilmu Biokimia juga mempelajari berbagai proses pada organisme
mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Biokimia adalah salah satu
ilmu yang memerlukan praktek agar memahami lebih jelas proses reaksi kimia
dan proses lainnya yang berlangsung dalam makhluk hidup.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur
(Plummer, 1987). Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium
adalah agar mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan
benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit
mungkin. Hal ini penting agar saat melakukan penilitian, data yang diperoleh
akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian
seseorang.
Jenis peralatan utama yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
praktikum sangat spesifik, tergantung dari jenis praktikumnya. Secara umum

kegiatan praktikum biokimia perairan, peralatan utama yang perlu dipelajari


adalah spektrofotometer, inkubator, hot plate dan lemari pendingin. Adapun
peralatan tambahan lainnya untuk menunjang praktikum adalah gelas ukur,
alumunium foil, labu ukur, breaker glass, pH meter, neraca, cawan petri, batang
pengaduk, rak tabung, tabung reaksi, bunsen dan sebagainya.
Untuk itu penting bahwa kita harus mengenal dan mengetahui nama alat
serta spesifikasi alat tersebut. Bukan hanya itu kita pun harus memahami
bagaimana prosedur kerja alat tersebut dan apa prinsip kerjanya.
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau
mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum
tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melakukan
percobaan, sehingga resiko kecelakaan dilaboratorium dapat ditanggulani.
Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih,
tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih, alat
kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer, paling baik dibersihkan sabun atau
deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan
larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Underwood, 1998:2).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermotor,
hygrometer, dan spektrofotemeter. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan graph seperti thermograph,
barograph (Firebiology, 2007:3).
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat
kaca yang bisa dimasuki sikat seperti beker dan erlenmeyer paling baik

dibersihkan dengan sabun, deterjen sintetik atau pembersih sintetik lainnya.


Pipet, buret, tabung reaksi atau labu volumetrik mungkin memerlukan deterjen
panas untuk bisa benar-benar bersih (Underwood, 1991:578).
Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian untuk itu,
kita harus mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang akan
digunakan untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar pemakaian
pada praktikum mendatang (Underwood, 1998:1).
Dalam praktikum analisis yang baik biasanya cermat daalm hal kerapian.
Kerapian hendaknya mencangkup juga pemeliharaan alat-alat laboratorium
yang permanen seperti oven, lemari, asam, dan bak meja. Bahkan korosif yang
tumpah harus segera dibersihkan peralatan. Bangku atau pun lantai. Penting
bahwa saluran pembuangan disterilkan dengan menggunakan asam dan basa
dengan banayak air (Underwood, 1998 :1).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia
dan peralatan yang dipergunakan disamping pengertian pelaksanaan tentang
dasar analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya
sendiri ketelitian dan kecermatan kerja selain merupakan sifat pribadi seseorang
sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya.
Penanggungan bahan kimia dan peralatan pokok yang banyak dipergunakan
merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya pekerjaan
analisa kimia (Under wood , 1998:7).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran
sains. Bekerja di laboratorium merupakan sains adalah suatu hal yang sangat
melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang terjadi. Ketika
sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi ilmiah dan

pembuatan teori sehingga praktek laboratoorium dan eksperimen merupakan


bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk (Wahyudi,
2011:290).
Bekerja lansung pada laboratorium kimia perlu pengetahuan lansung
tentang zat-zat kimia , baik yang beracun maupun yang tidak beracun.
Kemungkinan terjadi kecelakan selalu ada. Jalan untuk menghindari nya adalah
bekerja dengan berhati-hati selama mengerjakan sesuatu. Dilaboratorium
terdapat banyak peralatan laboratorium yang dapat direkam. Terdapat tiga
persyaratan data untuk merekam data yang diperoleh dalam laboratorium
analisis yaitu 1) Lengkap, 2) Dapat dipahami oleh ahli kimia yang wajar
kecakapannya, 3) Mudah ditemukan (Brandy, 1999:101).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui namanamanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap
alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan
mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk
percobaan-percoban di dalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun
peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi didalam pemasangan alat
untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan
gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam khasani,
2000:23).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengah bahan-bahan yang berbeda, ada yang
terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai
dengan fungsi nya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap
basa, tahan terhadap konsidisi asam-asam yang ada, tahan terhadap panas, dan
ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat
dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored,
2000:203).

Bekerja dilaboratorium kimia perlu pengatahuan tentang zat-zat kimia


baik yang beracun ataupun yang tidak beracun, karena kemungkinan terjadinya
kecelakaan selalu ada. Cara untuk menghindarinya adalah bekerja dengan hatihati selama mengerjakan sesuatu. Didalam leboratorium dapat merekam data
yang diperoleh dalam laboratorium analis, yaitu rekaman 1) lengkap, 2) Dapat
dipahami oleh ahli kimia yang wajar kecakapannya, 3) mudah ditemukan
(Brandy,1999:19).
Dalam sebuah praktikum diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain itu untuk
menghindari kecelakaan dan bahaya dengan memahami cara kerja atau fungsi
dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna (walton, 1998:33).
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian praktikum harus dalam
keadaan steril atau bebas dari kumuh, bakteri virus dan jamur. Perlu adanya
pengetahuan tentang cara-cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena
alat-alat

yang

digunakan

memiliki

teknik

sterilisasi

yang

berbeda

(Dwidjoseputro, 2003:231).
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga
akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini oleh sebab
itu, langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi.
Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat dilaboratorium dimana sifatsifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol (Brandy:112).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu
laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,
pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan

melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat


berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal berbagai macam alat
gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaannya (Ginting,
2000:53).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja
atau pemakai. Para praktikan, aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal
maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya di dalam laboratorium
yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang
dapat bekerja dengan aman, produktif dan efisien (Khasani, 1990:2).
Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu
alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat zat dalam kimia adalah gelas ukur
sangat kurang tepat. Sehingga dalam percobaannya tidaklah terlalu teliti. Salah
satu contoh alat pengukur lain yang mempunyai tingkat ketelitian yang lebih
baik dari pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari
kesalahan (Bohman, 1998:42).
III.

ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah corong, erlenmeyer,
gelas ukur, pipet, stirrer, tabung reaksi, penjepit, porselen, gelas arloji, gelas
bekker, oven, neraca analitik, labu ukur dan desikator.
B. BAHAN
Bahan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan KMnO 4
CuSO4,Pb Asetat 0,1 M, akuades, dan kertas saring.

IV.

PROSEDUR PERCOBAAN
a. Pengenalan Alat Gelas

1. Tabung reaksi, pipet, labu ukur, gelas piala, dan erlenmeyer dicuci terlebih
dahulu.
2. Akuades dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan gelas bekker dengan
menggunakan pipet.
3. Akuades dimasukkan ke dalam gelas ukur kemudian miniskus bawahnya
dibaca dan dicatat hasilnya.
4. Larutan KMnO4 dan CuSO4 dimasukkan ke dalam gelas ukur yang
berbeda. Kemudian larutan KMnO4 dibaca miniskus atasnya dan larutan
CuSO4 dibaca miniskus bawahnya.
b. Penyaringan
1. Kertas saring dilipat menjadi setengah lingkaran dan dilipat lagi menjadi 5
bagian. Kemudian kertas saring yang sudah dilipat ditimbang dengan
neraca analitik. Lalu hasilnya dicatat.
2. Kertas saring yang sudah dilipat dimasukkan ke dalam corong lalu
dibasahi sedikit dengan akuades sehingga melekat pada dinding
corongnya.
3. Corong yang berkertas saring dipasang di atas erlenmeyer untuk
menampung filtrat atau cairan cucian.
4. Larutan Pb Asetat 0,1 M dimasukkan ke dalam gelas bekker dan
ditambahkan larutan CuSO4 0,1 M. Kemudian diamati endapan yang
terjadi dan dicatat warna endapan yang terjadi.
5. Larutan yang sudah dicampur tadi dituangkan ke dalam corong yang
sudah berkertas tadi, lalu kertas saring dan endapannya dioven sampai
kering dan endapan dimasukkan ke dalam desikator. Setelah itu, kertas
saring dan endapan ditimbang kembali dengan neraca analitik. Hitunglah
V.

berapa massa endapan.


HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Percobaan Pengenalan Alat Gelas
No.

Nama Alat

Gambar

Keterangan

Digunakan untuk
menyimpan zat sementara,
1.

Gelas
Bekker

atau memanaskan zat.


Skala volume yang tertera
kurang akurat, hanya ?ias
digunakan untuk acuan
kasar.
Digunakan sebagai tempat
mentitrasi zat, juga ?ias

2.

3.

4.

Erlenmeye
r

digunakan sebagai
penyimpan zat sementara.

Pengaduk

Digunakan untuk
mengaduk larutan

Pipet Tetes

Dipergunakan untuk
mengambil larutan dengan
volume sedikit.

Digunakan untuk titrasi


5.

Buret

dengan variabel volume


titran yang dapat diubahubah.

6.

Neraca
Analitik

Digunakan untuk
menimbang suatu zat, atau
bahan yang digunakan

Digunakan untuk
7.

Corong

memasukkan larutan
kedalam botol yang
memiliki mulut kecil.

Dipergunakan untuk
menguapkan cairan
8.

Cawan

sehingga lebih pekat, atau

Porselin

menjadi kering, serta untuk


pengkristalan atau
menyublimkan zat.

Digunakan untuk
pengambilan alat-alat yang
9.

Gegep

tidak bisa diambil dengan


tangan, alat alat panas

10.

Botol
Semprot

dan sebagainya.
Tempat menyimpan
akuades,
Mengeluarkan akuades
dalam jumlah terbatas,
Membersihkan dinding,
bejana dan sisa endapan
dan
Membilas alat-alat gelas
Terbuat dari kaca,
digunakan untuk

11.

Tabung

mereaksikan zat dalam

Reaksi

jumlah sedikit. Pemanasan


dilakukan dalam keadaan
botol sedikit dimiringkan.
Digunakan untuk membuat
larutan standar. Juga bisa

12.

Labu Ukur

digunakan untuk
pengenceran larutan,
dengan volume setepattepatnya.

Digunakan untuk
13.

Gelas

membantu dalam

Arloji

praktikum yaitu
menimbang padatan.
Dipergunakan untuk
pengukuran voume cairan
kimia, disarankan tidak

14.

Gelas Ukur

mengukur volume cairan


yang mudah menguap,
dapat digunakan
alumunium foil untuk
menutup mulut gelas.
Digunakan untuk
mengeringkan bahan yang
telah dioven dan

15.

Desikator

dimasukkan kedalam
desikator untuk
mendinginkan serta
mengurangi lagi kadar air
yang tersisa dalam bahan.
Digunakan untuk

16.

Oven

memanaskan atau
mensterilkan suatu zat atau
alat

2. Percobaan melihat miniskus

No
.

Langkah Percobaan

Hasil Pengamatan

1.

Memasukkan akuades kedalam gelas ukur


sebanyak 5 Ml

Miniskus bawah

2.

Memasukkan larutan KMnO4 kedalam gelas


gelas ukur sebanyak 5 Ml

Miniskus atas

3.

Memasukkan larutan CuSO4 kedalam gelas


gelas ukur sebanyak 5 Ml

Miniskus bawah

3. Penyaringan
No
.

Langkah Percobaan

Hasil Pengamatan

1.

Kertas saring ditimbang

0,42 gram

2.

Kartas saring dilipat

4-5 lipatan

3.

Pb Asetat 10 ml dan larutan CuSO 4 10 ml Terjadi


endapan
dimasukkan
berwarna biru muda

4.

Kertas saring dan endapan yang sudah dioven


0,68 gram
ditimbang

5.

Hitung massa endapan - Massa kertas saring


0,68 0,42 = 0, 26 gram
dan endapan massa kertas saring

B. PEMBAHASAN
1.
Pengenalan alat

Dari hasil pengamatan sebelum menggunakan berbagai macam alat


alat laboratorium harus dicuci terlebih dahulu. Perhatikan kebersihan alat-alat
laboratorium. Alat-alat laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian,
yaitu alat-alat gelas, alat-alat pemanas dan alat-alat lain seperti pengaduk
gelas, gelas arloji, corong dan botol semprot, alat-alat lain seperti statif
berfungsi untuk menyangga buret, kertas saring untuk memisahkan zat padat
atau endapan dari suatu larutan, botol gelap untuk menyimpan zat yang tidak
tahan terhadap cahaya karena bahan dapat bereaksi dengan cahaya, sedangkan
botol terang untuk menyimpan zat yang tahan terhadap cahaya matahari.
Selain itu alat yang digunakan sebelum praktikum juga harus dicuci terlebih
dahulu, seperti alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun deterjen sintetik atau
pembersih sintetik lainnya. Pipet buret volumetrik mungkin memerlukan
detergen panas untuk bisa benar benar bersih dan hilang atau hilang semua
bekas kotoran yang menempel. Jika permukaan kaca belum membuana airnya
secara keseluruhan setelah dibersihkanm, alat itu dibilas dengan aquadest,
kemudian dengan sedikit air aquadest untuk menetralkan alat apabila masih
ada sisa larutan didalamnya dan biarkan mengering sendiri tanpa dilap.
Apabila alat yang digunakan tidak bersih, percobaan yang dilakukan dalam
wadah misalnya akan terkontaminasi dan hasil dari percobaan menjadi tidak
akurat.
2.

Pembacaan miniskus
Miniskus adalah permukaan cekung atau cembung yang dibentuk

suatu larutan yang benar dalam sebatang gelas ukur (tabung apapun). Cara
membaca minisikus, skala pandangan mata harus sejajar. Larutan yang
dipakai dalam percobaan ini adalah Pb Asetat O,1 M, KMnO 4 dan CuSO4.
Jika larutan gelap seperti KMnO4, maka miniskus yang dibaca adalah
miniskus cembung yaitu pada bagian atas, karena bagian bawah tidak terlihat.

Jiak larutan bening seperti aquadest maka miniskus yang dibaca adalah
miniskus cekung, yaitu pada bagian bawah untuk mengetahui volumenya.
Gaya yang menyebabkan miniskus cekung dan cembung adalah gaya adhesi
dan kohesi. Gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antara benda-benda yang
bersentuhan, misalnya minsikus bawah (cekung), itu disebabkan gaya adhesi
molekul zat cair dengan molekul yang sama, salah satu aspek yang
mempengaruhinya adalah kerapatan dan jarak antara molekul yang terdapat
dalam suatu benda, seperti dalam pembacaan miniskus cembung. Hal itu
disebebakn gaya kohesi zat cair lebih besar dari gaya adhesinya dan volume
bejana. Sedangkan miniskus cekung yaitu suatu keadaan dimana permukaan
zat cair berada dalam tabung/bejana sempit yang tampak melengkung
kebawah. Hal ini disebabkan karena gaya adhesi antara molekul zat cair dan
molekul wadahnya atau volumenya lebih besar daripada gaya kohesi antar
molekul zat cair.
3.

Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan suatu endapan dan larutan.

Prinsip penyaringan adalah menahan partikel yang lebih besar dibandingkan


zat air yang melarutkannya melalui sebuah media. Media yang dipakai adalah
kertas saring. Saat melakukan penyaringan, larutan dituang sedikit demi
sedikit untuk menghindari tumpahnya larutan, robeknya kertas saring yang
dipakai. Dalam percobaan ini yang digunakan adalah Pb Asetat dan CuSO 4.
Larutan ini disaring dengan kertas saring dengan kertas saring yang ditempel
pada corong. Larutan dituang dengan cara memutar, agar endapan tidak
terkumpul pada satu titik yang dapat menyebabkan kertas saring robek saat
menuang larutan endapan, larutan akan tersangkut pada ketas saring, tidak
ikut jatuh kembali kedalam larutankarena molekulnya lebih besar daripada
pori-pori kertas saring. Serbuk padatan akan tertinggal pada kertas saring,

sedangkan hasil penyaringan dinamakan filtrat. Hasil penyarringan larutan


didapat endapan berwarna putih kebiru-biruan didalam erlenmeyer.
VI.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Pengenalan alat-alat praktikum agar dapat praktikum tidak mengalami
kesulitan dalam penggunaan.
2. Botol gelap untuk menyimpan zat yang tidak tahan terhadap cahaya,
oksidasi dan lainnya. Sedangkan botol terang untuk menyimpan zat yang
tahan cahaya.
3. Larutan berwarna gelap, maka mininkusnya adalah miniskus atas. Larutan
tidak berwarna/bening, maka miniskus adalah miniskus bawah.
4. Pencucian alat gelas bertujuan untuk alat tetap steril sehingga menunjukan
hasil kerja yang maksimal.
5. Prinsip penyaringan adalah menahan partikel yang lebih besar dibanding
zat cair yang melarutkannya melalui sebuah media.

VII.

SARAN
Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan praktikan berhati-hati
dalam melakukan percobaan dilaboratorium karena hampir semua alat-alat
dilaboratorium terbuat dari kaca gelas yang mudah pecah dan mendapatkan
hasil yang maksimal, praktikan diharapkan menguasai materi percobaan,
cermat dan juga teliti.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2011 http//wikipediabahasaindonesia/.htm di akses pada tanggal 21


September 2011, 1945, Bandar Lampung.
Feribiology. 2007. TEKNIK PENGENALAN, PENYIAPAN DAN PENGGUNAAN
ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI.
http//feribiology07.wordpress.com. tunggal akses 26 Oktober 2013.
Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepala Benih Jakarta PT. Gramedia Widsarana
Indonesia.
Wirjosoemarto. 2004. Pengenalan alat-alat laboratorium Jakarta Bineka Cipta.
Harjadi, W, 1990. Ilmu Kimia Analitis Dasar, PT. Gramedia : Jakarta.
Day, RA. Jr and A.L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitutif. Edisi Revisi
Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai