KIMIA LINGKUNGAN I
PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
NAMA
: APRIO SUGIANANDA
NIM
: 1610815210002
KELOMPOK : VII
ASISTEN
: M. ERZA NUR
PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan pada praktikum ini adalah untuk memperkenalkan
alat-alat gelas dan alat pembakar gas serta alat-alat lainnya beserta fungsinya
yang digunakan dalam praktikum kimia.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai
molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk
hidup. Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu
sendiri. Tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh
manusia, ilmu Biokimia juga mempelajari berbagai proses pada organisme
mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Biokimia adalah salah satu
ilmu yang memerlukan praktek agar memahami lebih jelas proses reaksi kimia
dan proses lainnya yang berlangsung dalam makhluk hidup.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur
(Plummer, 1987). Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium
adalah agar mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan
benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit
mungkin. Hal ini penting agar saat melakukan penilitian, data yang diperoleh
akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian
seseorang.
Jenis peralatan utama yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
praktikum sangat spesifik, tergantung dari jenis praktikumnya. Secara umum
yang
digunakan
memiliki
teknik
sterilisasi
yang
berbeda
(Dwidjoseputro, 2003:231).
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga
akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini oleh sebab
itu, langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi.
Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat dilaboratorium dimana sifatsifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol (Brandy:112).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu
laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,
pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
a. Pengenalan Alat Gelas
1. Tabung reaksi, pipet, labu ukur, gelas piala, dan erlenmeyer dicuci terlebih
dahulu.
2. Akuades dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan gelas bekker dengan
menggunakan pipet.
3. Akuades dimasukkan ke dalam gelas ukur kemudian miniskus bawahnya
dibaca dan dicatat hasilnya.
4. Larutan KMnO4 dan CuSO4 dimasukkan ke dalam gelas ukur yang
berbeda. Kemudian larutan KMnO4 dibaca miniskus atasnya dan larutan
CuSO4 dibaca miniskus bawahnya.
b. Penyaringan
1. Kertas saring dilipat menjadi setengah lingkaran dan dilipat lagi menjadi 5
bagian. Kemudian kertas saring yang sudah dilipat ditimbang dengan
neraca analitik. Lalu hasilnya dicatat.
2. Kertas saring yang sudah dilipat dimasukkan ke dalam corong lalu
dibasahi sedikit dengan akuades sehingga melekat pada dinding
corongnya.
3. Corong yang berkertas saring dipasang di atas erlenmeyer untuk
menampung filtrat atau cairan cucian.
4. Larutan Pb Asetat 0,1 M dimasukkan ke dalam gelas bekker dan
ditambahkan larutan CuSO4 0,1 M. Kemudian diamati endapan yang
terjadi dan dicatat warna endapan yang terjadi.
5. Larutan yang sudah dicampur tadi dituangkan ke dalam corong yang
sudah berkertas tadi, lalu kertas saring dan endapannya dioven sampai
kering dan endapan dimasukkan ke dalam desikator. Setelah itu, kertas
saring dan endapan ditimbang kembali dengan neraca analitik. Hitunglah
V.
Nama Alat
Gambar
Keterangan
Digunakan untuk
menyimpan zat sementara,
1.
Gelas
Bekker
2.
3.
4.
Erlenmeye
r
digunakan sebagai
penyimpan zat sementara.
Pengaduk
Digunakan untuk
mengaduk larutan
Pipet Tetes
Dipergunakan untuk
mengambil larutan dengan
volume sedikit.
Buret
6.
Neraca
Analitik
Digunakan untuk
menimbang suatu zat, atau
bahan yang digunakan
Digunakan untuk
7.
Corong
memasukkan larutan
kedalam botol yang
memiliki mulut kecil.
Dipergunakan untuk
menguapkan cairan
8.
Cawan
Porselin
Digunakan untuk
pengambilan alat-alat yang
9.
Gegep
10.
Botol
Semprot
dan sebagainya.
Tempat menyimpan
akuades,
Mengeluarkan akuades
dalam jumlah terbatas,
Membersihkan dinding,
bejana dan sisa endapan
dan
Membilas alat-alat gelas
Terbuat dari kaca,
digunakan untuk
11.
Tabung
Reaksi
12.
Labu Ukur
digunakan untuk
pengenceran larutan,
dengan volume setepattepatnya.
Digunakan untuk
13.
Gelas
membantu dalam
Arloji
praktikum yaitu
menimbang padatan.
Dipergunakan untuk
pengukuran voume cairan
kimia, disarankan tidak
14.
Gelas Ukur
15.
Desikator
dimasukkan kedalam
desikator untuk
mendinginkan serta
mengurangi lagi kadar air
yang tersisa dalam bahan.
Digunakan untuk
16.
Oven
memanaskan atau
mensterilkan suatu zat atau
alat
No
.
Langkah Percobaan
Hasil Pengamatan
1.
Miniskus bawah
2.
Miniskus atas
3.
Miniskus bawah
3. Penyaringan
No
.
Langkah Percobaan
Hasil Pengamatan
1.
0,42 gram
2.
4-5 lipatan
3.
4.
5.
B. PEMBAHASAN
1.
Pengenalan alat
Pembacaan miniskus
Miniskus adalah permukaan cekung atau cembung yang dibentuk
suatu larutan yang benar dalam sebatang gelas ukur (tabung apapun). Cara
membaca minisikus, skala pandangan mata harus sejajar. Larutan yang
dipakai dalam percobaan ini adalah Pb Asetat O,1 M, KMnO 4 dan CuSO4.
Jika larutan gelap seperti KMnO4, maka miniskus yang dibaca adalah
miniskus cembung yaitu pada bagian atas, karena bagian bawah tidak terlihat.
Jiak larutan bening seperti aquadest maka miniskus yang dibaca adalah
miniskus cekung, yaitu pada bagian bawah untuk mengetahui volumenya.
Gaya yang menyebabkan miniskus cekung dan cembung adalah gaya adhesi
dan kohesi. Gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antara benda-benda yang
bersentuhan, misalnya minsikus bawah (cekung), itu disebabkan gaya adhesi
molekul zat cair dengan molekul yang sama, salah satu aspek yang
mempengaruhinya adalah kerapatan dan jarak antara molekul yang terdapat
dalam suatu benda, seperti dalam pembacaan miniskus cembung. Hal itu
disebebakn gaya kohesi zat cair lebih besar dari gaya adhesinya dan volume
bejana. Sedangkan miniskus cekung yaitu suatu keadaan dimana permukaan
zat cair berada dalam tabung/bejana sempit yang tampak melengkung
kebawah. Hal ini disebabkan karena gaya adhesi antara molekul zat cair dan
molekul wadahnya atau volumenya lebih besar daripada gaya kohesi antar
molekul zat cair.
3.
Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan suatu endapan dan larutan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Pengenalan alat-alat praktikum agar dapat praktikum tidak mengalami
kesulitan dalam penggunaan.
2. Botol gelap untuk menyimpan zat yang tidak tahan terhadap cahaya,
oksidasi dan lainnya. Sedangkan botol terang untuk menyimpan zat yang
tahan cahaya.
3. Larutan berwarna gelap, maka mininkusnya adalah miniskus atas. Larutan
tidak berwarna/bening, maka miniskus adalah miniskus bawah.
4. Pencucian alat gelas bertujuan untuk alat tetap steril sehingga menunjukan
hasil kerja yang maksimal.
5. Prinsip penyaringan adalah menahan partikel yang lebih besar dibanding
zat cair yang melarutkannya melalui sebuah media.
VII.
SARAN
Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan praktikan berhati-hati
dalam melakukan percobaan dilaboratorium karena hampir semua alat-alat
dilaboratorium terbuat dari kaca gelas yang mudah pecah dan mendapatkan
hasil yang maksimal, praktikan diharapkan menguasai materi percobaan,
cermat dan juga teliti.
DAFTAR PUSTAKA