Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikrobiologi merupakan ilmu terapan yang memanfaatkan mikroorganisme


(mikroba) sebagai alat untuk peningkatan kualitas hidup manusia. Pada awalnya
pemanfaatan mikroba hanya berkisar pada industri makanan saja. Seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, mikroba pun banyak digunakan untuk
kegiatan manusia yang lainnya seperti pengelolaan limbah, pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang rekayasa genetika dan lain sebagainya. Pemeriksaan
mikrobiologi biasanya dilakukan pada ruangan laboratorium.

Laboratorium adalah suatu tempat di mana mahasiswa atau praktikan, dosen,


dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium mikrobiologi tidak
akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan
kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya.
Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan
bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan
praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan
digunakan. Oleh karena itu, untuk menghindari kecelakaan kerja di laboratorium,
diperlukan pengetahuan mengenai alat dan bahan yang akan digunakan.
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau
mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum
tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan
percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi.
Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium.
Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada
pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas
piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik.
Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas
untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam praktikum apabila
mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi
2

nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang
akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama
praktikum praktikan dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia.
Praktikan yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam
praktikum sehingga praktikan memperoleh hasil praktikum seperti yang
diharapkan. 
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk
mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan
prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi.
Pada praktikum mikrobiologi pengenalan alat dan bahan media kultur
mikrobiologi ini, kita diajarkan bagaimana cara mensterilkan bahan atau alat
yang akan digunakan, mengatahui nama nama alat yg akan digunakan, dan
mengetahui cara menyiapkan bahan yang akan digunakan secara baik dan benar
serta mengetahui komposisi bahan yang akan di berikan.

Alat-alat yang digunakan adalah autoclave, Erlenmeyer, sentrifus, cawan


petri, penggerus, pisau, lidi, jarum ose, pinset, kertas cakram, pelobang kertas,
kertas label, incubator, vortex, objek glass, mikroskop, botol film, tissue, pipet
tetes, batang pemaduk, mikro pipet, kain kasa, lampu spritus, karet, timbangan,
aluminium foil, pipet mikro, jangka sorong, penggaris dan alat tulis. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah media MRSA.

Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengenal alat dan bahan/media sesuai fungsinya.
2. Mahasiswa dapat menimbang bahan/madia sesuai kebutuhan selama praktikum.

Anda mungkin juga menyukai