Anda di halaman 1dari 10

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR(SOP)

PENGGUNAAN LABORATORIUM IPA


SMP NEGERI 21 JAKARTA

1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGGUNAAN LABORATORIUM IPA

1. PENGERTIAN

Laboratorium IPA merupakan salah satu fasilitas sekolah dimana guru dan siswa melakukan
kegiatan pembelajaran IPA melalui praktikum dimana kegiatan ini sangat penting untuk
mengembangkan pendekatan saintifik.

2. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk kegiatan penggunaan laboratorium IPA di SMP dan agar para
pengguna mengetahui dengan jelas kebijakan,pedoman serta tata tertib yang harus dipatuhi
untuk mencapai keefektifan kegiatan di laboratorium.

3. RUANG LINGKUP
a. Prosedur ini berlaku untuk kegiatan praktikum siswa di laboratorium di lingkungan sekolah.
b. Prosedur ini berlaku untuk kegiatan praktikum rutin,penggunaan alat untuk penelitian siswa
maupun guru.
4. DEFINISI ISTILAH

a. Kepala laboratorium adalah tenaga edukatif yang ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi
dalam organisasi laboratorium dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di
laboratorium.
b. Pengguna jasa adalah siswa,guru dan pihak luar yang menggunakan laboratorium.

5. PENANGGUNG JAWAB

a. Guru bidang studi bertanggung jawab untuk kegiatan praktikum dan pemberian nilai akhir
b. Kepala Laboratorium bertanggung jawab untuk mengesahkan hasil praktikum
c. Laboran bertanggung jawab mengeluarkan alat dan bahan praktikum dan mengecek kembali alat dan
bahan tersebut setelah selesai praktikum.

2
6. PROSEDUR

a. Tata Tertib Laboratorium IPA

a) TATA TERTIB UNTUK SISWA


1. Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa seijin
guru/laboran.
2. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke ruang Laboratorium,
kecuali untuk praktikum. Siswa dilarang makan dan minum di ruang Laboratorium.
3. Siswa tidak diperkenankan membawa alatalat/bahan praktikum ke luar ruangan
Laboratorium tanpa seijin guru/laboran.
4. Siswa dilarang mencorat-coret bangku/ ruang laboratorium.
5. Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan
atau sesuai anjuran guru.
6. Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang seminim
mungkin/ secukupnya.
7. Siswa wajib menyiapkan dan memakai peralatan proteksi diri; seperti jas
laboratorium, masker, kacamata pelindung, dan sarung tangan.
8. Siswa dilarang bermain di dalam laboratorium, dilarang melakukan
percobaan/eksperimen sendiri tanpa sepengetahuan guru.
9. Jika dalam praktikum siswa merusakkan/ memecahkan alat, maka yang
bersangkutan wajib menggantinya.
10. Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca, terbakar, tertusuk, tertelan
bahan kimia) harap segera melapor kepada guru/laboran.
11. Label bahan kimia yang rusak/hilang harap segera dilaporkan kepada guru/laboran.
12. Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya. Dilarang membuang sampah
padat ke wastafel.
13. Setelah selesai praktikum, alat-alat/bahan hendaknya dikembalikan ke tempat semula
dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai. Kebersihan alat/glassware adalah tanggung
jawab siswa dibawah pengawasan guru dan laboran.
14. Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja oraktikum harus dalam keadaan bersih
dan kering, kursi diletakkan rapi/ditata di tempat semula, kran air dan gas ditutup rapat,dan
kontak listrik dicabut.
b) TATA TERTIB UNTUK GURU
1. Guru wajib mengisi Form Pemakaian Ruang Laboratorium, dan Form Peminjaman
Alat dan Bahan yang sudah disiapkan oleh Laboran.
2. Guru harus selalu mengawasi siswa yang sedang melakukan percobaan/praktikum,
dan tidak sekalikali meninggalkannya.
3. Guru harus mampu menguasai penggunaan alat/ bahan praktikum dengan benar.
4. Guru harus dapat menguasai dengan penuh disiplin siswa di ruang laboratorium.

3
5. Guru harus tahu dan paham bahwa siswanya mengerti tata-tertib dan
melaksanakan tata tertib tersebut dengan baik.
6. Guru harus selalu menjaga kebersihan ruang alat dan bahan praktikum dan
membuang sampah pada tempatnya.
7. Alat-alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum hendaknya disiapkan
sebelumnya dalam keadaan siap pakai,
8. Guru selalu memberikan petunjuk penggunaan alat bahan kepada siswanya.
9. Guru selalu memberikan peringatan/perhatian kepada siswanya jika
mungkin dapat menimbulkan bahaya dalam melakukan praktikum.
10. Guru selalu memberikan peringatan/perhatian tentang sesuatu yang perlu
mendapat perlakuan khusus.
11. Guru harus menguasai prosedur keselamatan kerja dalam laboratorium,
termasuk harus dapat menguasai penggunaan alat pengaman (pemadam
kebakaran, kotak PPPK, kontak listrik, dll).
12. Guru wajib mengawasi siswa dalam membersihkan apparatus/glassware,
memastikan semua apparatus/glassware bersih setelah dipakai dan ditata
rapi di tempat semula.
13. Guru bertanggung jawab atas kelengkapan alat/bahan, jangan sampai
hilang/rusak/ pecah,
14. Selesai praktikum, ruangan laboratorium harus dalam keadaan bersih, kran
air dan gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut.

b. SOP PELAKSANAAN PRATIKUM

a) Sebelum Praktikum

 Kepala laboratorium dan guru IPA mengadakan rapat membahas


kesiapan kegiatan praktik dua pekan sebelum kegiatan praktikum untuk
siswa dilakukan;.
 Kepala Laboratorium mengecek kesiapan dan kelayakan alat yang akan
digunakan satu pekan sebelum kegiatan praktikum dimulai.
 Kepala laboratorium mengecek kesiapan LKS yang akan digunakan
untuk kegiatan praktikum;
 Kepala laboratorium menyerahkan daftar bon alat kepada guru praktikum
untuk diisi alat apa yang akan dipinjam;
 Guru praktikum diwajibkan mengisi Berita Acara Praktikum
yang diketahui penanggungjawab laboratorium sebelum
melakukan praktikum.

b) Selama Praktikum

 Sebelum masuk ke ruang praktikum siswa harus menggunakan jas laboratorium IPA.
4
 Siswa mengikuti tata tertib yang berlaku di laboratorium IPA.
 Guru menjelaskan cara penggunaan alat kepada siswa sesuai dengan fungsinya;
 Siswa menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk praktikum
dan diamati oleh guru pembimbing
 Guru menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan
pada buku kegiatan harian laboratorium yang tersedia.

c) Selesai Praktikum

 Siswa membersihkan alat yang telah digunakan dan


mengembalikannya kepada tempat semula.
 Guru praktikum memeriksa kelayakan alat jika rusak/hilang maka
dicatat dan harus diganti.

d) Lain-Lain

 Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, siswa harus


memahami petunjuk penggunaan alat itu, sesuai dengan petunjuk
penggunaan yang diberikan
atau disampaikan oleh penanggungjawab praktikum;
 Siswa harus memperhatikan dan mematuhi peringatan (warning) yang
biasa tertera pada badan alat;
 Siswa harus memahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan
menggunakan alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi
atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau
peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan
bahaya keselamatan praktikan;
 Siswa harus memahami spesifikasi dan jangkauan kerja alat-alat
praktikum dan menggunakan alat-alat tersebut sesuai spesifikasi dan
jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar spesifikasi
dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat
tersebut dan bahaya keselamatan praktikan;
 Seluruh peralatan praktikum yang digunakan harus dipastikan aman dari
benda/logam tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut;
 Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor,
coretan, goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum
yang digunakan.

c. SOP PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM

 Membuat Pengajuan Surat Permohonan Peminjaman Alat/Barang/Sarana


dan Prasarana yang dimiliki oleh Sekolah kepada Kepala Laboratorium
 Permohonan Pinjaman yang ditujukan kepada Kepala Laboratorium akan
5
segera ditindak lanjuti
 Mengisi daftar peminjaman alat/bahan yang disediakan laboratorium.
 Mengisi surat perjanjian peminjaman alat/bahan(Form A).
 Penyerahan alat/bahan pinjaman dan melalukan pengecekan awal terhadap
kondisi alat sebelum dipinjamkan.
 Mengembalikan alat pinjaman tersebut dan melakukan pengecekan akhir
terhadap semua barang pinjaman tersebut harus sesuai dengan kondisi awal
pada saat barang tersebut dipinjam.
 Setiap peminjaman dikenakan biaya perawatan sesuai dengan ketentuan laboratorium.
 Pengisian Surat Pengembalian.

d. SOP PENGADAAN ALAT

 Kepala sekolah membentuk panitia pengadaan alat-alat laboratorium.


 Melakukan pengecekan ke labor untuk melihat alat-alat yang sudah ada,
rusak ataupun yang kurang untuk didata.
 Ketua panitia melaksanakan rapat pembuatan rencana kerja (RKS) dan
harga perkiraan sendiri (HPS) serta alat-alat yang dibutuhkan dalam
pratikum guna mencapai tujuan pembelajaran.
 Panitia menyerahkan hasil rapat (proposal pengadaan alat lab) ke kepala
sekolah untuk diminta persetujuan.
 Setelah mendapat persetujuan, kemudian proposal disampaikan kepada
kepala dinas pendidikan setempat.
 Dinas pendidikan mempelajari dan meneliti proposal yang diajukan
pihak sekolah kemudian menyetujui proposl tersebut.
 Setelah proposal disetujui, dinas pendidikan memberitahukan kepala
sekolah bahwa proposal nya disetujui.
 Setelah itu, dinas pendidikan mengirim alat-alat lab tersebut ke sekolah.

e. SOP PENERIMAAN ALAT

 Barang yang tiba diperiksa kesesuaian barang dengan surat pesanan, kondisi
barang, dan kesesuaian supplier surat barang nya.
 Barang yang tidak sesuai dengan pesanan dikembalikan ke supplier.
 Catat barang yang memenuhi persyaratan didalam daftar penerimaan barang
 sebagai serah terima barang
 Masukan barang kedalam tempat khusus yang terpisah dengan barang lama.
 Catat dan pindahkan barang kedalam lemari penyimpanan dan
kelompokkan sesuai spesifikasinya masing-masing.

f. SOP PEMELIHARAAN ALAT

 Setiap alat yang telah digunakan pada pratikum, alat dibersihkan kembali dan
diletakkan pada rak nya.
6
 Setiap pengguna yang merusak/menghilangkan alat akan dikenakan sanksi
denda dan sanksi lainnya.
 Setiap pengguna wajib mematuhi tata tertib laboratorium.
 Setiap pengguan fasilitas lab wajib dikenakan biaya pemeliharaan yang
ditentukan oleh sekolah.
 Pengelola wajib membuat jurnal bulanan yang dilaporkan kepada
jurusan setiap bulannya.
 Jurnal bulanan memuat rincian aktifitas lab, jadwal penggunaan lab, jumlah
pengguna, lama penggunaan dan biaya pemasukan dan pengeluaran.

7.7 SOP PELAYANAN

7
7.8. SOP KESEHATAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

 Dilarang merokok di dalam labaoratorium.


 Gunakan peralatan kerja, seperti sarung tangan dan jas laboratorium.
 Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah selesai menggunakan
alat maupun bahan.
 Apabila kulit terkena bahan kimia segera cuci dengan air mengalir.
 Diharapkan melaporkan segera pada dosen pengampu
matakuliah/laboran/kepala laboratorium apabila terjadi kecelakaan pada saat di
laboratorium
 Tidak diperbolehkan membawa makanan atau minuman dalam bentuk apapun ke
dalam laboratorium
 Memastikan sirkulasi ruangan berjalan dengan baik.
 Mengetahui prosedur pemadaman api pada bunsen.
 Mengetahui jenis bahan-bahan kimia yang berbahaya dan cara perlakuannya.
 Mengetahui letak dan prosedur penggunaan APAR, kotak P3K, MCB.

Jakarta, 10 Juli 2023


Kepala Laboratorium IPA

Vera Arita Tobing, S.Pd


NIP. 197204302023212004

8
9
1
0

Anda mungkin juga menyukai