Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pemahaman baca dan gambaran solusi yang
bisa dilakukan untuk meningkatkan literasi baca tulis pada kegiatan bimbingan belajar yang
para peneliti lakukan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Instumen penelitian ini adalah lembar soal kerja siswa, wawancara dan
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Pemahaman baca dari hasil observasi
peneliti 1-5 yaitu masih rendah dan subjek memiliki beberapa kesamaan dalam tipe belajar
yaitu Stimulus Respon Learning (belajar rangsangan jawaban); 2) Solusi yang dapat
diberikan untuk dapat meningkatkan literasi baca tulis dan pemahaman baca siswa ialah
sebelum memulai pembelajaran anak dibiasakan untuk membaca terlebih dahulu. Kebiasaan
membaca yang dibangun pada anak akan membantu anak menjadi lebih terbiasa membaca
dan memperluas wawasan mereka serta pemahaman baca anak menjadi semakin meningkat.
Selain itu, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan belajar yang kondusif
dapat membuat siswa fokus dan nyaman dalam proses pembelajaran sehingga hal ini dapat
membantu meningkatkan kemampuan literasi dan pemahaman baca pada anak.
Bimbingan belajar menurut Oemar Hamalik (2004: 195) adalah bimbingan yang
ditujukan kepada siswa untuk mendapat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, kemampuannya dan membantu siswa untuk menentukan cara-cara yang efektif dan
efisien dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh siswa. Bimbingan belajar ini
dilaksanakan diluar kegiatan intrakulikuler untuk menunjang pemahaman pelajaran yang
telah dialami siswa di dalam kelas, sehingga bimbingan belajar ini sangat membantu siswa
Sekolah Dasar apalagi perubahan kurikulum yang membingungkan guru serta siswa karena
SDM yang belum matang. Padahal Pendidikan yang sebaiknya diterapkan adalah pendidikan
yang sejak dini sudah difokuskan untuk menggali potensi apa yang ada di dalam diri siswa.
Misalnya pada jenjang SD siswa masih diajarkan semua mata pelajaran untuk mengetahui
minat dan bakatnya. Kemudian di jenjang SMP mulai dijuruskan sesuai minat bakat setiap
siswa, sehingga nantinya sewaktu di SMA siswa diberikan mata pelajaran yang langsung
berhubungan dengan bidang yang dia minati. Siswa diharapkan sudah mengetahui hal apa
saja yang harus dilakukan untuk mengembangkan bakatnya, sehingga ilmu yang
dipelajarinya akan berguna setelah lulus.
Sesuai ulasan diatas sehingga calon pendidik memiliki inspirasi untuk mengabdi
kemasyarakat dengan membuka Bimbingan Belajar khusus anak Sekolah Dasar kelas I - VI
secara private maupun berkelompok di rumah masing – masing disetiap individu dari 6
mahasiswa sebagai pembimbing atau tentor yaitu wilayah sidoarjo-surabaya. Bimbingan
belajar ini dimulai dari 27 maret 2023 dengan tujuan membantu siswa dalam mengerjakan
Pekerjaan Rumah (PR) disebabkan siswa di jaman sekarang begitu banyak yang merasa resah
kebingungan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di Sekolah.
Pelaksanaan Bimbingan Belajar ini disela perkuliahan dengan waktu yang ditentukan
oleh siswa itu sendiri. Didalam setiap pertemuan pembelajaran dalam seminggu 2 hingga 3
kali yang dimana disetiap pertemuannya adanya laporan evaluasi yang tertuju ke orang tua
siswa atas kemajuan belajar dan konsultasi hambatan yang telah dialami. Pembimbing
mengelola sebaik mungkin dalam memberikan stimulus berupa media pembelajaran,
mengenal tipe belajar, mengetahui latar belakang siswa, hingga kebiasaan dalam belajar guna
untuk meningkatkan gairah belajar siswa.
Sehingga adanya penelitian ini karena tertarik dengan adanya sebuah permasalahan
tersebut yang diperoleh dari observasi disetiap pertemuan pembelajaran. Adapun
permasalahannya diantaranya meliputi jika disuruh membaca siswa mengalami malas
dikarenakan anak mengalami kesulitan membaca dan kurang mengetahui tanda baca, anak
mengalami kesulitan dalam memahami soal pertanyaan. Anak lamban membaca Ketika di
berikan soal dengan teks yang Panjang, anak kesulitan dalam mengingat karena buku modul
siswa terkonsep sehingga malas membaca dikarenakan sulit untuk dipahami, anak
menemukan kata-kata yang tidak familiar baginya sehingga Anak mengalami kesulitan untuk
menceritakan/menulis kembali cerita dengan kata-katanya sendiri, anak kurang yakin dengan
jawabannya dan dia tidak ingat apakah jawaban yang ada di bacaan tersebut benar atau tidak,
sehingga dia harus membaca kembali soal tersebut atau melihat soal sambil menulis jawaban.
Oleh karena itu, peneliti menerapkan teori belajar yaitu meliputi Teori Classical
Conditioning, teori gestalt, teori belajar behaviorisme, dan teori belajar Operant
Conditioning. Dengan penerapan teori belajar tersebut berharap siswa dapat meningkatkan
minat baca, memudahkan memahami tanda baca dan memperbanyak kosakata.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan Teknik kualitatif deskripstif. Menurut
Sugiyono (2008:15) bahwa penelitian kualitatif deskriptif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang biasanya digunakan untuk meneliti pada
kondisi objektif yang alamiah dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci.
Pengumpulan data instrument berupa Lembar Kerja Latihan soal, wawancara, dan observasi.
Peneliti melakukan pengumpulan data Dalam kurun waktu tiga bulan di setiap pertemuan
dalam seminggu 2-3 kali untuk mengetahui perkembangan dari sebuah permasalahan yang
dihadapi siswa dalam belajar. Dengan siswa yang berbeda sekolah namun masih lingkup
domisili peneliti yaitu Sidoarjo-Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Assudais, A. R., Hilmianti, A., Silvianti, D., Maulidina, Y., & As' ad, M. (2021). Efektivitas Penerapan
Bimbingan Belajar dalam Meningkatkan Pemahaman Belajar Anak pada Masa Pandemi di
Desa Babelan Kota. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1(52), 12-25.
Wiradhika, N., Sastromiharjo, A., & Mulyati, Y. (2020). Pemanfaatan teknologi virtual reality untuk
meningkatkan kemampuan menulis siswa. In Seminar Internasional Riksa Bahasa (pp.
396-401).
Nurcholis, R. A., & Istiningsih, G. (2021). Problematika dan Solusi Program Literasi Baca-Tulis
Siswa Kelas Rendah di SD Negeri Butuh. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6(2), 189-
195.