Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemandirian belajar adalah suatu bentuk kreasi dalam berfikir supaya

mampu menguasai diri dan memotivasi diri sendiri. Tingkat kemandirian

belajar siswa bervariasi yang dapat dilihat pada aktif atau tidaknya peserta

didik dalam proses pembelajaran. Hal lain seperti peserta didik menyontek

hasil pekerjaan teman nya kurang memiliki rasa ingin tahu tidak memiliki

keuletan dan cenderung tidak memiliki kemauan untuk belajar Sehingga

peserta didik kurang aktif dan kreatif dalam pembelajaran dengan demikian

dapat dikatakan bahwa peserta didik tersebut tidak memiliki kemandirian

dalam belajar.1

Perkembangan kemandirian belajar didasari dari teori kognitif sosial

yang dikembangkan oleh Bandura mengatakan bahwa ketika murid belajar,

mereka dapat merepresentasikan atau mentranformasi pengalaman mereka

secara kognitif yang dalam pengkondisian operan hubungan terjadi hanya

antara pengalaman lingkungan dengan perilaku. Inti dari teori kognitif sosial

adalah determinisme resiprokal yang terdiri dari tiga faktor utama yaitu:

individu/kognitif, perilaku dan lingkungan yang saling berinteraksi untuk

mempengaruhi pembelajaran.2

1
Agus Susilo. Monograf Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kecerdasan emosional Siswa
Terhadap Kemandirian Belajar. (Sumatera Barat: CV Insan Cendekia Mandiri, 2021) hlm: 2
2
Wira Suciono. Berpikir Kritis. (Tinjauan Melalui Kemandirian Belajar, Kemampuan
Akademik dan Efikasi Diri) (Indramayu: CV Adanu Abitama, 2021) hlm: 5-6

1
2

Pentingnya kemandirian belajar siswa dapat menumbuhkan rasa percaya

diri, meningkatkan tanggung jawab, lebih kreatif dan aktif mencari sumber

belajar, dan dapat meningkatkan prestasi akademis. 3 Ketika kita belajar tanpa

bergantung kepada orang lain maka tanpa kita sadari kita membangun

pemikiran yang lebih kritis dalam diri kita. Ditambah dengan bertukar pendapat

dengan orang lain dan menambah pengalaman maka kita lebih bijak dalam

menentukan jawaban atas permasalahan dalam pengetahuan yang kita temui.

Kurangnya siswa dalam kemandirian belajar bisa dibuktikan dengan

siswa yang tiada termotivasi agar belajar mandiri, tidak ulet dalam belajar,

tidak serius, tidak disiplin serta tidak bertanggung jawab dengan sesuatu yang

dikerjakan. Sebaliknya jika kemandirian belajar siswa terbentuk akan sangat

memiliki kemauan dan keingintahuan siswa mengenai pengetahuan semakin

berkembang dan maju.4

Peran guru dalam pembelajaran mandiri siswa, diantaranya sebagai

berikut: guru merangsang siswa untuk menggunakan pengetahuan dan

pengalaman yang telah dimiliki siswa agar dapat memahami dan

menginterpretasikannya ke dalam pengetahuan baru. Guru sebagai fasilitator

seperti membimbing siswa menarik kesimpulan sendiri, melakukan dialog

bersama siswa, dan membantu hanya jika diperlukan. Guru membantu siswa

menetapkan tujuan belajar secara benar. Guru dapat membantu siswa

menganalisis tugas yang diberikan, membantu menggali pengetahuan dan

3
Iffah Mukhlisah, dkk. Model Pembelajaran Inovatif Alternatif Model Pembelajaran Masa
Pandemi. (Klaten: Penerbit Lakhisha, 2022) hlm : 87
4
Irfan Sugianto, dkk. (2020). Efektifitas Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemandirian
Belajar Siswa di Rumah. Jurnal Inovasi Penelitian.
3

kompetensi yang telah dan belum didapat siswa, membantu menetapkan

langkah-langkah belajar dalam rangka mencapai kompetensi tertentu, serta

memantau pelaksanaan pembelajarannya.5

Kemandirian dalam penelitian ini adalah perilaku siswa dalam

mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata dengan tidak

bergantung pada orang lain. Dalam hal ini adalah siswa tersebut mampu

melakukan belajar sendiri, dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu

melaksanakan tugas-tugas belajar dengan baik dan mampu untuk melakukan

aktivitas belajar secara mandiri dengan penuh tanggung jawab.

MI Darul Ulum Kauman Batang adalah salah satu Madrasah Ibtidaiyah

yang terletak di tengah kota Batang. Madrasah ini berdiri di bawah naungan

Kementrian Agama, yang mana Madrasah ini setara dengan sekolah dasar

lainnya yang mengajarkan ilmu agama Islam dan pembelajaran umum. Sesuai

dengan penjelasan kemandirian belajar siswa diatas, guru kelas V MI Darul

Ulum Kauman Batang mengharapkan siswa memliki kemandirian belajar.

Namun ada beberapa siswa yang belum memenuhi kriteria dalam penerapan

pembelajaran mandiri. Penerapan pembelajaran mandiri yang diharapkan guru

siswa memiliki kepercayaan diri, adanya inisiatif dalam belajar, dan tidak takut

dalam mengungkapkan pendapat. Hal ini terlihat jika guru bertanya atau

memberikan recalling saat pembelajaran, siswa terlihat malu mengungkapkan

pendapatnya. Begitu juga saat guru memberikan tugas ada beberapa siswa yang

5
Mudjiman, Haris. (2011). Belajar Mandiri: Pembelakalan dan Penerapan. Surakarta: UNS
press.
4

sama sekali tidak mengerjakan atau menyelesaikan tugasnya. Hal tersebut

menandakan bahwa siswa belum memiliki kesadaran untuk mandiri belajar dan

masih membutuhkan bimbingan guru untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan. Maka dari itu, bagaimana usaha guru untuk menumbuhkan

kemandirian belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini bermaksud untuk

mengetahui lebih jauh mengenai upaya yang dilakukan guru untuk

menumbuhkan kemandirian belajar siswa Mi Darul Ulum. Penelitian ini

mengangkat sebuah judul yaitu: “UPAYA GURU DALAM

MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MI DARUL

ULUM KAUMAN BATANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi kemandirian belajar siswa di MI Darul Ulum Kauman

Batang?

2. Bagaimana upaya guru untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa di

MI Darul Ulum Kauman Batang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan kondisi kemandirian belajar siswa di MI Darul

Ulum Kauman Batang.


5

2. Untuk mendeskripsikan upaya guru dalam menumbuhkan kemandirian

belajar siswa di MI Darul Ulum Kauman Batang.

D. Kegunaan Penelitian

Beberapa kegunaan yang ingin diupayakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi suatu karya

tulis ilmiah yang dapat digunakan sebagai arahan dan referensi bagi semua

pihak terutama dalam bidang pendidikan.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk

meningkatkan kemandirian belajar siswa.

b. Bagi Penulis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang

bagaimana upaya yang harus dilakukan seorang guru untuk

meningkatkan kemandirian belajar siswa.

c. Bagi Pembaca, penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu

pengetahuan dan memberikan gambaran bagaimana upaya yang

dilakukan guru dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Pembahasan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

kualitatif. Disebut penelitian kualitatif karena penelitian ini

menggunakan data kualitatif sehingga analisisnya juga menggunakan


6

analisis deskriptif atau penggambaran temuan lapangan yang naturalistic

atau apa adanya sesuai kondisi lapangan.6 Penelitian kualitatif mencari

masalah dengan cara induktif.7 Peneliti harus datang ke latar belakang

penelitian, berada di sana untuk menggali masalah dan berinteraksi

dengan para partisipan yaitu subjek pemilik realitas yang akan diteliti

yaitu guru kelas dan wali murid di MI Darul Ulum Kauman Batang.

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)

karena peneliti harus terjun langsung ke lapangan, terlibat dengan

partisipan agar mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang

situasi tempat.8 Peneliti dapat menafsirkan dan memberi arti pada data

dan informasi yang diberikan partisipan yaitu guru kelas terkait objek

pembahasan penelitian ini tentang upaya yang dilakukan guru untuk

mrningkatkan kemandirian belajar siswa di MI Darul Ulum.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah MI Darul Ulum Kauman

Batang. Dan waktu penelitian dapat ditentukan dimulainya penelitian dari

18 Oktober sampai selesai.

6
Asep Kurniawan. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2018) hlm. 29
7
Nusa Putra. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. (Depok: Rajawali Pers, 2012) hlm.
41
8
Conny R. Semiawan. Metode Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Grasindo, 2010) hlm. 9
7

3. Sumber Data Penelitian

Sumber data adalah objek yang dapat diamati atau dipahami baik

melalui wawancara atau observasi. Sumber data penelitian ini, antara lain:

a. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari

subjeknya atau data yang dikumpulkan secara langsung.9 Data primer

merupakan sumber data pokok, dengan hal ini penulis memanfaatkan

sumber data primer; Guru yang mengampu kelas V dan siswa kelas V di

Madrasah Ibtidaiyah MI Darul Ulum Kauman Batang.

b. Data sekunder

Data sekunder dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang

akan dimanfaatkan untuk menguji hipotesis berasal dari sumber pustaka

yang sudah ada, ataukah data tersebut diminta langsung oleh subjek

penelitian. 10 Penulis memperoleh data sekunder dari beberapa buku dan

literatur, serta beberapa penelitian tentang pokok bahasan yang dibahas

dalam penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan informasi yang dibutuhkan dalam pengamatan

penelitian ini;

9
Margono, s, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2007) hlm. 23
10
Margono, s, Metodologi Penelitian Pendidikan… hlm. 23
8

a. Metode wawancara

Metode wawancara yaitu akumulasi informasi dengan bertanya

serangkaian pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula 11.

Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan bentuk wawancara bebas

Independent Interview, dimana wawancara dilakukan secara lisan dalam

pertemuan tatap muka secara individual. Sebelum memulai wawancara,

peneliti akan melakukan pendekatan terfokus kepada calon reponden,

dilanjutkan dengan wawancara. Peneliti akan memberikan gambaran

terlebih dahulu tentang isi wawancara dan pertanyaan-pertanyaan yang

sudah disiapkan sebelumnya, kemudian ketika semuanya sudah jelas

peneliti siap melakukan wawancara untuk menggunakan alat bantu

hanphone dan kamera, selanjutnya setelah semuanya selesai, hasil

wawancara kemudian akan ditranskip.

b. Metode observasi

Metode observasi ialah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala

yang telah terjadi pada objek penelitian.12 Observasi merupakan kegiatan

mengamati sekitar objek untuk menghasilkan studi kasus. Metode

observasi ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang

berkenaan dengan upaya yang dilakukan guru kelas di Madrasah

11
Margono, s., Metodologi Penelitian Pendidikan… hlm. 165
12
Margono, s., Metodologi Penelitian Pendidikan… hlm. 158
9

Ibtidaiyah Darul Ulum Kauman Batang untung meningkatkan

kemandirian belajar siswa.

c. Metode dokumentasi

Untuk mendapatkan deskripsi dan pemahaman mendalam atas

fokus penelitian, peneliti akan mengumpulkan sejumlah dokumen seperti

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, pekerjaan siswa dan

berbagai dokumen yang terkait dengan upaya guru meningkatkan

kemandirian belajar siswa. Dokumen-dokumen tersebut dianalisis untuk

memperdalam dan memperinci temuan penelitian.13

5. Teknik Analisis Data

Untuk menyiapkan data dengan cara yang mudah dipahami, langkah

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Analisis

Interaktif Miles dan Huberman. Ini membagi langkah-langkah kegiatan

analisis data menjadi beberapa bagian: reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan.14 Langkah penjabaran data yang digunakan, anatara

lain sebagai :

a. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses perubahan data ke dalam pola atau pokok

bahasan yang terkumpul dalam catatan lapangan, lalu dirangkum dan

diseleksi, dalam pemilihan data dan pemusataan.

13
Nusa Putra. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012) hlm.
226
14
Ahmad Susanto. Analisis Data Kualitatif. (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2018)
10

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah berikutnya dalam analisis ialah

menyajian data. Tampilan data dirancang agar mudah dipahami, dengan

hasil reduksi yang diurutkan, disusun dalm suatu pola hubungan.

Penyajian statistics berupa naratif, bagan, dan skema alur. Dengan

menyajian data dalam bentuk format tersebut, penelitian dapat

memahami kondisi tersebut, dan dapat menjadi bahan acuan atau

evaluasi dalam penelitian selanjutnya.

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif ialah menarik

kesimpulan dari temuan dan memvalidasi data. Penarikan ringkasan awal

yang diajukan masih bersifat sementara dan akan berubah ketika ada

penelitian yang menghasilkan bukti yang kuat. Kesimpulan yang akan

peneliti tampilkan tentunya adalah jawaban dari beberapa rumusan

masalah yang telah di tetapkan sebelumnya. Penarikan kesimpulan

menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran

kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis (peneliti) selama ia

menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan. atau

mungkin menjadi begitu seksama dan menghabiskan tenaga dengan

peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk

mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-upaya yang


11

luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data

yang lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain

harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang

merupakan validitasnya. Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi pada

waktu proses pengumpulan data saja, akan tetapi perlu diverivikasi agar

benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.15

6. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk menyusun isi penulisan ini agar lebih mudah dipahami, maka

secara sistematis penulis membahas kedalam pokok-pokok bahasan yang

dibagi menjadi tiga bagian yaitu; awal, inti, dan akhir.

a. Bagian Awal

Bagian pembuka skripsi meliputi halaman sampul luar, halaman

judul (sampul dalam), halaman surat pernyataan keaslian, catatan

pembimbing skripsi, halaman pengesahaan, pedoman transliterasi,

halaman persembahan halaman moto, abstrak, kata pengantar, analisis

data, daftar tabel, dan daftar penulisan yang sistematis.

b. Bagian Inti

Bagian Inti memuat pokok-pokok permasalahan yang terdiri dari V

BAB. Uraian sistematika pembahasan yang terkandung dalam masing-

masing BAB disusun sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang berfungsi sebagai pengantar informasi

penelitian yang terdiri dari ; latar belakang masalah, rumusan masalah,

15
Ahmad Susanto, Analisis Data Kualitatif…
12

tujuan penelitian, data penelitian, analisis data penelitian, kegunaan

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori yang meliputi deskripsi teori, penelitian

yang relevan dan kerangka berpikir. Adapun dalam deskripsi teori

membahasmengenai Upaya Guru Dalam Menumbuhkan Kemandirian

Belajar Siswa di MI Darul Ulum Kauman Batang, ada beberapa sub bab

diantaranya: pengertian guru, peran guru, u[aya guru, kemandirian

belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar.

BAB III Hasil penelitian berupa hasil wawancara dan pengamatan

yang sudah ditemukan di lapangan mengenai kondisi kemandirian

belajar siswa kelas V di MI Darul Ulum Kauman Batang dan upaya yang

dilakukan guru untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa kelas V

di MI Darul Ulum Kauman Batang.

BAB IV Analisis hasil pengamatan terdiri dari analisis terhadap

data dan fakta yang sudah ditemukan di lapangan mengenai kondisi

kemandirian belajar siswa kelas V di MI Darul Ulum Kauman Batang

dan upaya yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kemandirian

belajar siswa kelas V di MI Darul Ulum Kauman Batang.

BAB V Penutupan yang meliputi Kesimpulan, Saran, dan Kata

Penutup.

c. Bagian akhir

Dalam bagian ini penulis akan menambahkan daftar pustaka, dan

lampiran-lampiran yang mendukung dalam penulisan.

Anda mungkin juga menyukai