Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

ANAK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA


SISWA KELAS V SD

Nurhayati1, Imam Suyanto2, Joharman3


PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer, Kebumen
Email cn_cute72@yahoo.co.id

Abstract: The Influence Family congruity and Child Learning Independence


toward Mathematics Result Learning V Grade at Elementary School. This
research intent to prove what available relationship among family congruity,
learning independence, and study goes together toward studying math V grade
student. Method that is utilized surveys korelasional who gets character ex post facto
with quantitative approaching, analited utilizes analisis regression. Its population is
exhaustive student grade V, sample 10% took by teches random is sampling . Data
collecting utilizes questionnaire tech and essay by validate empirik. Result
observationaling to point out Mathematics studying result regarded by family
congruity and studying independence with derived r y. - 1 = 0,096; r y. - 2 = 0,688;
and r y. - 12 = 0,103 .

Key word: learning result, family congruity, independence

Abstrak: Pengaruh Keharmonisan Keluarga dan Kemandirian Belajar Anak


Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD. Penelitian ini bertujuan
untuk membuktikan apakah ada hubungan antara Keharmonisan Keluarga,
kemandirian Belajar, dan secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas V.
Metode yang digunakan survei korelasional yang bersifat ex post facto dengan
pendekatan kuantitatif, dianalisis menggunakan analisis regresi. Populasinya seluruh
siswa kelas V SD, sampel 10% diambil dengan teknik random sampling.
Pengumpulan data menggunakan teknik angket dan tes dengan validasi empirik.
Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar Matematika dipengaruhi oleh
keharmonisan keluarga dan kemandirian belajar dengan perolehan ry-1 = 0,096; ry-2 =
0,688; dan ry-12 = 0,103.

Kata Kunci: hasil belajar, keharmonisan keluarga, kemandirian belajar

PENDAHULUAN Faktor penentu keberhasilan belajar


Pembelajaran Matematika sering dalam proses pembelajaran adalah individu
dipandang sebagai pelajaran yang sulit ba- sebagai pelaku dalam kegiatan belajar.
gi anak-anak. Mereka sudah menganggap Tanpa kesadaran, kemauan, dan keterlibat-
tidak dapat mengerjakannya sebelum men- an individu dalam pembelajaran, maka ha-
coba berlatih menyelesaikannya. Ketika sil belajar kurang maksimal. Belajar dapat
anak menganggap sulit, maka perlu bimbi- dilakukan di mana saja dan kapan saja. Na-
ngan dari orang dewasa atau orang tua mun untuk pertama kalinya aktivitas bela-
untuk membantu menghilangkan rasa yang jar dilakukan dalam lingkungan keluarga,
ada di pikiran anak. Orang tua dengan tela- sebab keluarga adalah lingkungan yang
ten membimbing dan memberikan perhati- pertama dan utama bagi pendidikan anak.
an, anak akan semangat untuk belajar dan Kondisi keluarga sangat berpe-
kemudian tanpa diperintah anak belajar ngaruh terhadap perilaku siswa, karena da-
mandiri hingga muncul kemandirian dalam ri lingkungan inilah siswa mulai berinter-
belajar. aksi dengan orang lain, baik keluarga mau-
pun masyarakat sekitarnya. Menurut
Gunarsa (dalam Andrian, 2010) “keluarga Keluarga yang harmonis dalam
harmonis merupakan keluarga yang utuh pendidikan anak pada akhirnya akan me-
dan bahagia, yang di dalamnya terdapat nimbulkan rasa percaya diri pada diri si
suatu ikatan kekeluargaan dan mem- anak yang pada akhirnya sikap ini akan
berikan rasa aman tentram bagi setiap ang- memunculkan kemandirian belajar pada
gotanya.” Kondisi keluarga harmonis dan dirinya pula. Sifat dan sikap berkonsep diri
tidak harmonis atau berantakan akan secara positif merujuk pada mengetahui
mempengaruhi perilaku siswa sebagai anak tentang keunggulan dan kelemahan diri
di dalam keluarga yang berimbas terhadap dan menerima baik keunggulan maupun
hasil belajar siswa di sekolah. kelemahan itu. Berbagai ciri orang yang
Sikap kemandirian belajar penting memiliki sifat seperti tersebut di atas cen-
dimiliki oleh siswa agar dalam bersikap derung bangga terhadap kemampuan diri-
dan melaksanakan tugas tidak tergantung nya, selalu memperjuangkan kemampuan-
pada orang lain dan bertanggung jawab ter- nya secara penuh, pantang mundur, mene-
hadap apa yang telah dikerjakannya. rima dirinya sendiri maupun orang lain apa
Sekarang ini dalam dunia pendidikan sedi- adanya, dan tidak lari dari kenyataan.
kit siswa yang memiliki sikap kemandirian Kemandirian belajar merupakan
belajar. Erikson (dalam Desmita, 2009: potensi yang dimiliki oleh siswa untuk
185) mengemukakan bahwa “kemandirian melakukan kegiatan belajar secara bertang-
adalah usaha untuk melepaskan diri dari gungjawab yang didorong oleh motivasi
orang tua dengan maksud untuk mene- diri sendiri demi tercapainya hasil belajar
mukan dirinya melalui proses mencari yang optimal.
identitas ego”. Kebanyakan siswa masih Kenyataannya menunjukkan siswa
bersifat saling ketergantungan dengan sis- belum mempunyai kesadaran untuk me-
wa lainnya dan ingin melakukan segala hal lakukan kemandirian belajar. Hal ini terli-
yang berpengaruh dengan hasil belajar se- hat dari keseharian siswa yang masih me-
cara bersama-sama. Proses belajar seka- minta bantuan orang lain untuk mengkerja-
rang ini sangat diperlukan sikap keman- kan tugas atau pun PR. Anak akan berhenti
dirian dalam belajar serta mengorganisir mengerjakan soal Matematika ketika dirasa
dirinya sendiri, dengan adanya sikap man- soal tidak dapat diselesaikan sendiri. Ke-
diri dalam diri siswa maka tujuan belajar mandirian belajar siswa masih sangat ku-
akan berhasil dicapai sebagaimana yang rang, padahal kemandirian belajar diperlu-
diharapkan. Sikap mandirian belajar siswa kan untuk mempelajari materi mata pe-
dalam mengkerjakan tugas harus dipupuk lajaran Matematika. Hasil belajar merupa-
sedini mungkin, karena dengan sikap man- kan cerminan dari usaha belajar, semakin
diri dapat menunjukkan inisiatif, berusaha baik usaha belajarnya, maka semakin baik
untuk mengejar prestasi, dan mempunyai pula hasil yang diraih. Hasil belajar yang
rasa percaya diri. diraih seseorang dapat dilihat dari seberapa
Usia anak kelas V rata-rata berkisar besar kuantitas pengetahuan yang dimiliki-
antara 9-11 tahun. Dalam usia tersebut nya. Hasil belajar dapat dijadikan sebagai
merupakan awal mulai perkembangan pada pengukur keberhasilan program dalam
tahap pubertas. Perubahan terjadi pada ciri- pencapaian tujuan yang ditetapkan. Hasil
ciri fisik maupun perubahan pola pikir. belajar Matematika menggambarkan hasil
Pada saat inilah anak-anak membutuhkan yang dicapai akibat adanya kewajiban bagi
tempat nyaman untuk berbagi. Dengan ke- siswa yang belajar untuk mengikuti
luarga harmonis perhatian orang tua secara kegiatan pembelajaran Matematika.
simultan dapat membantu dan mendorong Rumusan permasalahan adalah:
anak-anak untuk dapat lebih berhasil da- adakah pengaruh keharmonisan keluarga
lam pendidikannya. Keluarga harmonis da- terhadap hasil belajar Matematika siswa
lam pendidikan anak akan memberikan kelas V SDN se-Kecamatan Bulus-
bantuan, dukungan/motivasi, dan informasi pesantren; adakah pengaruh kemandirian
tentang cara belajar yang baik dan tepat. belajar anak terhadap hasil belajar Mate-
matika siswa kelas V SDN se-Kecamatan METODE PENELITIAN
Buluspesantren; dan adakah pengaruh ke- Penelitian ini merupakan penelitian
harmonisan keluarga dan kemandirian Kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
belajar anak terhadap hasil belajar Mate- Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Bu-
matika siswa kelas V SDN se-Kecamatan luspesantren wilayah kabupaten Kebu-
Buluspesantren. men. Dalam penelitian ini melibatkan SD
Adapun tujuan yang ingin dicapai Negeri yang berada di wilayah kerja
dalam penelitian ini adalah: untuk meng- UPTD Buluspesantren Tahun Ajaran
ketahui apakah terdapat pengaruh antara 2011/2012 mulai bulan Oktober 2011
keharmonisan keluarga terhadap hasil sampai dengan bulan Juli 2012. Metode
belajar Matematika siswa kelas V SDN se- yang digunakan adalah survei korelasi-
Kecamatan Buluspesantren; untuk menge- onal yang bersifat ex post facto dengan
tahui apakah terdapat pengaruh antara pendekatan kuantitatif dan dianalisis
kemandirian belajar siswa terhadap hasil menggunakan analisis regresi. Penelitian
belajar Matematika siswa kelas V SDN se- korelasional seperti yang diungkapkan
Kecamatan Buluspesantren; dan untuk me- Azwar (2010) adalah penelitian yang
ngetahui apakah terdapat pengaruh kehar- “bertujuan untuk mengetahui keeratan
monisan keluarga dan kemandirian pengaruh di antara variabel-variabel yang
belajar anak terhadap hasil belajar Mate- diteliti tanpa melakukan suatu
matika siswa kelas V SDN se-Kecamatan interverensi terhadap variasi variabel-
Buluspesantren. variabel yang bersangkutan” (hlm. 21).
Manfaat yang diharapkan dari hasil Populasi penelitian ini adalah
penelitian ini ada dua macam, yaitu man- seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar
faat secara teroritis dan manfaat secara Negeri di UPT Dinas Pendidikan Pemuda
praktis. Secara Teoretis penelitian ini di- dan Olahraga Unit Kecamatan
harapkan dapat memberikan sumbangan Buluspesantren Kabupaten Kebumen
pemikiran maupun sebagai masukan bagi tahun akademik 2011/2012 dari 32
peneliti berikutnya serta pada lembaga- Sekolah Dasar Negeri. Sampelnya 10%
lembaga pendidikan dalam meningkatkan dari populasi yang diambil dengan teknik
efektivitas sistem belajar mengajar di se- random sampling. Menurut Sugiyono
kolah. Manfaat Secara Praktis bagi siswa (2009) mengemuka-kan ”populasi adalah
kelas V SDN se-Kecamatan Buluspesan- wilayah generalisasi yang terdiri atas
tren memberi gambaran bagi siswa akan objek atau subjek yang mempunyai
pentingnya kemandirian dalam menger- kuantitas dan karakteristik tertentu yang
jakan tugas yang mendukung prestasi ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
belajar; sebagai bahan masukan bagi guru kemudian ditarik kesimpulannya” (hlm.
kelak untuk menekankan pentingnya 117). Sukmadinata (2010: 253)
kemandirian dalam setiap menyelesaikan menyatakan bahwa salah satu cara
soal-soal yang diberikan pada akhirnya pengambilan sampel yang representatif
dapat meningkatkan mutu pendidikan; adalah secara acak atau random. Peng-
memberikan gambaran bagi guru menge- kumpulan data menggunakan teknik ang-
nai kemandirian belajar siswa di sekolah ket dan tes. Angket digunakan untuk
sehingga dapat menjadi acuan dalam mengumpulkan data keharmonisan ke-
menjalin kerjasama dengan orang tua da- luarga dan kemandirian belajar, sedang-
lam memantau perkembangan hasil bela- kan tes digunakan untuk mengumpulkan
lajar siswa; dan memberi masukan bahwa data hasil belajar Matematika. Validasi
keberhasilan anak dalam belajar tidak data menggunakan validasi empirik mela-
hanya dipengaruhi oleh aktivitas belajar di lui uji coba instrumen di lapangan. Ana-
sekolah saja tetapi juga dipengaruhi oleh lisis data yang digunakan adalah teknik
keharmonisan rumah tangga yang berpe- analisis regresi sederhana dan regresi
ngaruh terhadap belajar siswa di rumah. ganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN kerja Lilliefors terdapat pada angka
Penelitian ini terdiri atas tiga 0,0528, sehingga Lo = 0,0528 < Lt (0,05;100)
variabel, yaitu 2 (dua) variable bebas X1 = 0,0889, maka terima Ho yang berarti
yaitu Keharmonisan Keluarga, Variabel bahwa sampel berdistribusi normal pada
X2 yaitu Kemandirian Belajar Anak, dan kemandirian belajar anak. Data yang
satu variable Y sebagai variable terikat dihasilkan pada penelitian ini berdistribusi
yang berupa Tes Hasil Belajar Matematika. normal, maka jenis statistik yang akan
Setelah penelitian dilakukan dengan digunakan dalam mengolah data adalah
penyebaran instrumen langkah selanjutnya menggunakan statistik parametik.
adalah mendeskripsikan dan menganalisis Winarsunu (2008) mengemuka-
data. kan bahwa uji linieritas adalah suatu
Riduwan (2003) mengemukandist prosedur yang digunakan untuk menge-
ribusi frekuensi adalah suatu penyusunan tahui status linier tidaknya suatu distribusi
data mulai dari terkecil sampai terbesar data penelitian (hlm. 180). Berdasarkan
yang membagi banyaknya data ke dalam hasil penghitungan uji linieritas yaitu hasil
beberapa kelas (hlm. 66). Dari perhitungan belajar Matematika atas keharmonisan
tersebut ukuran tendensi sentral dan keluarga diperoleh sebuah persamaan Ŷ =
variabilitas diperoleh rata-rata hitung tes 33,46 + 0,50X1, Dari tabel kerja uji
hasil belajar Matematika sebesar 71 linearitas menunjukan bahwa harga Fhitung
dengan nilai yang sering muncul (modus) sebesar 0,81 sedangkan F tabel sebesar
75 dan nilai tengah dari gugusan data yang 1,61. Karena Fh = 0,81 < Ft (0,05;30;68)
telah diurutkan (median) 75. Skor tes hasil sebesar 1,61, maka koefisien regresi linear
be-lajar Matematika tertinggi adalah 92 pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05).
dan terendah adalah 36. Variabilitas skor Dengan demikian, maka data dapat di-
pada data tes hasil belajar Matematika analisis menggunakan analisis regresi
menyim-pang baku sejauh 14,048 dengan (anareg) berpola linear.Uji linieritas hasil
varian sebesar 197,359. Sedangkan rata- belajar Matematika atas kemandirian
rata hitung angket keharmonisan keluarga belajar anak diperoleh persamaan yaitu Ŷ
75 dengan modus 76 dan median 76. Skor = 19,76 + 0,72X2. Dari tabel kerja uji
keharmonisan keluarga tertinggi adalah 93 linearitas menunjukan bahwa harga Fhitung
dan terendah adalah 54. Variabilitas skor sebesar 0,61 sedangkan F tabel sebesar
pada data keharmonisan keluarga me- 1,62. Karena Fh = 0,61 < Ft (0,05;30;68)
nyimpang baku sejauh 8,507 dengan varian sebesar 1,62, maka koefisien regresi linear
72,377. Rata-rata hitung angket keman- pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05).
dirian belajar anak 75 dengan modus 73 Dengan demikian, maka data dapat di-
dan median 74. Skor tertinggi adalah 96 analisis menggunakan analisis regresi
dan terendah adalah 53. Variabilitas skor (anareg) linear.
pada data kemandirian belajar anak Berdasarkan hasil penghitungan uji
menyimpang baku sejauh 8,384 dengan linieritas antara keharmonisan keluarga
varian sebesar 70,287. terhadap hasil belajar Matematika dipe-
Berdasarkan penghitungan dari roleh persamaan Ŷ = 33,46 + 0,50X1.
tabel kerja uji Lilliefors Y dapat dilihat maka dapat disimpulkan bahwa regresi sig-
bahwa Lo = 0,0793 < Lt (0,05;100) = 0,0889, nifikan karena Fhitung lebih besar dari pada
maka terima Ho yang berarti bahwa sampel Ftabel yaitu 28,14 > 3,94. Regresi tersebut
berdistribusi normal pada hasil belajar diduga bahwa setiap kenaikan satu skor
Matematika. Lo terbesar pada angka untuk keharmonisan keluarga maka hasil
0,0481, sehingga Lo = 0.0481 < Lt (0,05;100) belajar Matematika juga akan ikut naik.
= 0,0889, maka terima Ho yang berarti Dapat disimpulkan bahwa keharmonisan
bahwa sampel berdistribusi normal pada keluarga terhadap hasil belajar Matematika
keharmonisan keluarga. Dari tabel kerja uji adalah signifikan dan berpola positif.
Lilliefors kemandirian belajar anak dapat Besarnya koefisien determinasi pada ke-
dilihat bahwa angka terbesar pada tabel harmonisan keluarga terhadap hasil belajar
Matematika adalah R2 = 0,510. Dapat dari korelasi di atas adalah signifikan dan
diartikan bahwa 51% dari variasi yang positif. Besarnya koefisien determinasi
terjadi pada variabel hasil belajar Mate- pada keharmonisan keluarga dan keman-
matika disebabkan oleh pengaruh variabel dirian belajar terhadap hasil belajar Mate-
prediktor keharmonisan keluarga, sedang- matika adalah R2 = 0,18. Dapat diartikan
kan sisanya 49% disebabkan variabel- bahwa 18% dari variasi yang terjadi pada
variabel lain yang tidak diteliti atau variabel hasil belajar Matematika dise-
variabel-variabel lain yang berada di luar babkan oleh pengaruh variabel prediktor
kawasan penelitian yang diklasifikasikan keharmonisan keluarga dan kemandirian
sebagai residu. belajar, sedangkan sisanya 82%, SR untuk
Uji linieritas antara kemandirian keharmonisan keluarga sebesar 6% dan
belajar dan hasil belajar Matematika diper- kemandirian belajar sebesar 12%, sedang-
oleh persamaan yaitu Ŷ = 19,76 + 0,72X2, kan SE dihitung dengan cara mengalikan
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien SR terhadap koefisien determinasi (R2)
regresi signifikan karena Fhitung lebih besar yaitu keharmonisan keluarga sebesar 6%
dari pada F tabel yaitu 2125,82 > 3,94. dan kemandirian belajar sebesar 12%.
Regresi tersebut dapat diduga bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang
setiap kenaikan satu skor untuk keman- telah disajikan di atas menunjukkan bahwa
dirian belajar maka hasil belajar Mate- terdapat pengaruh keharmonisan keluarga
matika juga ikut naik. Dapat disimpulkan terhadap hasil belajar Matematika. Dalam
bahwa kemandirian belajar anak terhadap hal ini dapat disimpulkan bahwa kehar-
hasil belajar Matematika adalah signifikan monisan keluarga dapat berpengaruh
dan positif. Besarnya koefisien determinasi langsung terhadap hasil belajar Matema-
pada kemandirian belajar terhadap hasil tika, karena Fhitung lebih besar dari pada
belajar Matematika adalah R2 = 0,688. Ftabel yaitu 0,81 > 1,61 pada taraf keper-
Dapat diartikan bahwa 68,8% dari variasi cayaan 95% (α = 0,05). Dengan demikian
yang terjadi pada variabel hasil belajar penggunaan variabel prediktor dalam
Matematika disebabkan oleh pengaruh menerangkan variabel prediksi dapat
variabel prediktor kemandirian belajar, digunakan. Selain dari variabel kehar-
sedangkan sisanya 31,2% disebabkan monisan keluarga dengan kemandirian
variabel-variabel lain yang tidak diteliti belajar anak melakukan kegiatan belajar
atau variabel-variabel lain yang berada di secara bertanggung jawab yang didorong
luar kawasan penelitian yang diklasi- oleh motivasi diri sendiri. Sehingga dapat
fikasikan sebagai residu. disimpulkan juga bahwa kemandirian
Uji hipotesis antara keharmonisan belajar anak berpengaruh langsung terha-
keluarga dan kemandirian belajar anak (X1 dap hasil belajar Matematika di sekolah.
dan X2) terhadap hasil belajar Matematika Kemandirian belajar anak berpengaruh
diperoleh persamaan Ŷ = 8,39 + 0,32X1 + terhadap hasil belajar Matematika, karena
0,51X2. Dalam uji signifikansi dari Fhitung lebih besar dari pada Ftabel yaitu
korelasi keharmonisan keluarga dan ke- 27,93 > 3,94 pada taraf kepercayaan 95%
mandirian belajar adalah sebesar 10,5665 (α = 0,05). Dapat diketahui juga bahwa
sedangkan Ftabel adalah 3,09. Berdasarkan kontribusi kemandirian belajar lebih besar
hasil tersebut persamaan regresi ganda itu dibanding dengan kontribusi kemandirian
berarti, sehingga dapat digunakan untuk belajar.
membuat kesimpulan antara keharmonisan Berdasarkan uraian tersebut ter-
keluarga, kemandirian belajar terhadap ha- lihat bahwa keharmonisan keluarga dan
sil belajar Matematika yaitu Fhitung lebih kemandirian belajar siswa dapat berpe-
besar dari pada Ftabel (10,5665 > 3,09) pada ngaruh secara signifikan dan memiliki hu-
taraf nyata 5%. Dengan demikian tolak bungan yang positif terhadap hasil belajar
hipotesis nol dan terima hipotesis kerja Matematika dan mungkin juga pada hasil
artinya korelasi tersebut berarti pada taraf belajar lainnya. Untuk itu sebagai guru kita
nyata 5%. Dapat disimpulkan keberartian harus pandai dalam memberikan penga-
rahan agar anak rajin berlatih serta mem- Budiningsih. (2005). Belajar dan
berikan nasehat kepada siswa untuk lebih Pembelajaran. Jakarta: Rineka
banyak belajar sehingga kemampuan bela- Cipta.
jarnya menjadi meningkat dengan tinggi.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan
SIMPULAN DAN SARAN Peserta Didik. Bandung: Remaja
Berdasarkan rumusan masalah, Rosdakarya.
tujuan penelitian, pengujian hipotesis, dan
analisis data penelitian serta pembahasan Munawar. (2009). Faktor-faktor yang
terhadap hasil analisis data penelitian dapat Mempengaruhi Hasil Belajar.
disimpulkan bahwa: 1) keharmonisan kelu- Diakses pada tanggal 28 Nopember
arga berpengaruh signifikan terhadap hasil 2010 dari
belajar Matematika di kelas V SD; 2) ke- http://indramunawar.blogspot.com/
mandirian belajar berpengaruh signifikan 2009/06/faktor-faktor-yang-
terhadap hasil belajar Matematika di kelas mempengaruhi-hasil.html
V SD; 3) keharmonisan keluarga dan ke-
mandirian belajar berpengaruh secara Riduwan. (2003). Dasar-dasar Statistika.
bersama-sama terhadap hasil belajar Mate- Bandung: Alfabeta.
matika di kelas V SD. Pengaruh dari se-
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
mua variabel tersebut signifikan, karena
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Fhitung lebih besar dari pada Ftabel. Hal ini
berarti bahwa semakin baik atau positif Sukmadinata. (2009). Pengembangan
keharmonisan keluarga, kemandirian, atau Kurikulum Teori dan Praktek.
secara bersama-sama yang dimiliki oleh Bandung: Remaja Rosdakarya.
siswa semakin tinggi pula hasil belajar
siswa tersebut, demikian pula sebaliknya. Winarsunu. (2007). Statistik dalam
Hal tersebut terbukti dari hasil belajar Penelitian Psikologi dan
Matematika di atas rata-rata dikerjakan Pendidikan. Malang: Universitas
oleh siswa yang berasal dari keluarga har- Muhamadiyah Malang.
monis dan kemandirian belajar, menjadi
lebih baik.
Berdasarkan simpulan yang telah
diuraikan di atas, saran yang dapat disam-
paikan adalah sebagai berikut: 1) anak ha-
rus hidup dalam keluarga yang harmonis,
sehingga dengan keadaan keluarga yang
harmonis orang tua dapat memperhatikan
perkembangan belajar anaknya dan mem-
berikan dorongan agar mau belajar di ru-
mah, sehingga hasil belajarnya dapat me-
ningkat, 2) sebagai guru seharusnya mem-
berikan bimbingan untuk belajar mandiri
dan memberikan pengawasan dalam bela-
jar, 3) orang tua sejak dini memberikan do-
rongan dan bimbingan agar kedua variabel
tersebut berjalan seimbang, sehingga anak
memiliki rasa percaya diri agar mandiri.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar. (2010). Penyusunan Skala
Psikologi. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai